Bagaimana Cara Agar Kita Kelak Dibangkitkan dan Dikumpulkan Bersama Rasulullah Saw?
Pertanyaan ini dijawab oleh ayat-ayat Al-Qur’an, salah satunya :
وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ وَٱلرَّسُولَ فَأُوْلَٰٓئِكَ مَعَ ٱلَّذِينَ أَنۡعَمَ ٱللَّهُ عَلَيۡهِم مِّنَ ٱلنَّبِيِّـۧنَ وَٱلصِّدِّيقِينَ وَٱلشُّهَدَآءِ وَٱلصَّٰلِحِينَۚ وَحَسُنَ أُوْلَٰٓئِكَ رَفِيقٗا
“Dan barangsiapa menaati Allah dan Rasul (Muhammad), maka mereka itu akan bersama-sama dengan orang yang diberikan nikmat oleh Allah, (yaitu) para nabi, para pencinta kebenaran, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang shalih. Mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.” (QS.An-Nisa’:69)
Ayat ini dengan gamblang menjelaskan bahwa manusia yang ingin dibangkitkan bersama para Nabi, para Syuhada dan orang-orang Sholeh yang mendapat keutamaan khusus dari Allah maka pintunya adalah dengan taat kepada Allah dan Rasul-Nya.
Artinya siapapun yang ingin dibangkitkan bersama Rasulullah saw di hari kiamat, maka syarat utamanya adalah taat mutlak kepada Rasul saw.
Dalam ayat lain ketika Allah menceritakan Nabi Ibrahim as, Allah swt berfirman :
فَمَن تَبِعَنِي فَإِنَّهُۥ مِنِّي
“Barangsiapa mengikutiku, maka orang itu termasuk golonganku.” (QS.Ibrahim:36)
Maka arti sebaliknya adalah Siapa yang tidak taat kepada Rasulullah saw maka bukan termasuk dari golongan beliau.
Karena itu, taat kepada Allah dan Rasul saw adalah kunci pertama agar kita dapat dibangkitkan dan dikumpulkan bersama Rasulullah saw.
Dalam sebuah riwayat diceritakan bahwa seorang sahabat mendatangi Rasululullah saw dan memandangi wajah suci beliau. Sahabat ini datang dengan wajah yang pucat dan lisannya pun bergetar.
Rasul pun bertanya, “Ada apa dengan dirimu?”
Dia menjawab, “Demi Allah, tiada yang kucintai di dunia ini kecuali aku duduk dan mampu memandang wajahmu.
Namun ketika aku memikirkan akhirat, pasti kelak tempatmu berada di tempat dan kedudukan yang tertinggi. Lalu apa artinya surga bila aku tidak mampu memandang wajahmu Ya Rasulullah? Itulah yang membuatku selalu gelisah.”
Sebagian ahli tafsir menyebutkan bahwa saat itu turun ayat yang berbunyi :
وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ وَٱلرَّسُولَ فَأُوْلَٰٓئِكَ مَعَ ٱلَّذِينَ أَنۡعَمَ ٱللَّهُ عَلَيۡهِم مِّنَ ٱلنَّبِيِّـۧنَ وَٱلصِّدِّيقِينَ وَٱلشُّهَدَآءِ وَٱلصَّٰلِحِينَۚ وَحَسُنَ أُوْلَٰٓئِكَ رَفِيقٗا
“Dan barangsiapa menaati Allah dan Rasul (Muhammad), maka mereka itu akan bersama-sama dengan orang yang diberikan nikmat oleh Allah, (yaitu) para nabi, para pencinta kebenaran, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang shalih. Mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.” (QS.An-Nisa’:69)
Bila kita berkaca pada Al-Qur’an, maka bukti sebuah kecintaan yang paling nyata adalah ketaatan. Bukankah Allah swt berfirman,
قُلۡ إِن كُنتُمۡ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِي يُحۡبِبۡكُمُ ٱللَّهُ
Katakanlah (Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu.” (QS.Ali ‘Imran:31)
--------------
sumber: Khazanahalquran.com
ilustrasi: Insan ini telah lupa akan dirinya sendiri, tapi tidak pernah melupakan Tuhannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar