Imam Musa Kazhim as meriwayatkan dari ayahnya, dari para datuknya, dari Imam Husein as yang mengisahkan tentang dialog argumentatif antara Imam Ali as dan seorang rahib Yahudi dari Syam yang telah membaca dan mengkaji kitab-kitab Taurat, Injil, Zabur, suhuf-suhuf para Nabi dan dalil-dalilnya.
Di majlis itu terdapat beberapa sahabat Nabi saww disamping Imam Ali tentunya, yaitu Ibnu Abbas, Ibnu Mas'ud, dan Abu Sa'id al-Juhni.
Sang rahib berkata,
"Wahai para pengikut Muhammad! setiap derajat dan keutamaan yang dimiliki oleh seorang Nabi atau seorang Rasul, kalian selalu mengklaim bahwa derajat-derajat dan keutamaan-keutamaan itu juga dimiliki oleh Nabi kalian. Kalau begitu, aku mau mengajukan pertanyaan kepada kalian, apakah kalian bersedia menjawabnya?"
Semua sahabat Nabi di majlis itu diam membisu tidak memberikan respon iya atau tidak, kecuali Ali bin Abi Thalib yang memberi jawaban lugas,
"Ya! tidak ada satu derajat atau keutamaan apapun yang Allah berikan kepada seorang Nabi atau seorang Rasul kecuali semua itu Allah juga berikan kepada Muhammad saww, bahkan banyak derajat dan keutamaan yang Allah tidak berikan kepada seorang Nabi atau Rasul manapun tapi Allah memberikannya kepada Muhammad."
Sang rahib berkata,
"Bisakah engkau memperjelasnya?"
Imam Ali berkata,
"Ya! aku akan mengungkapkan kepadamu hari ini keutamaan-keutamaan yang akan menyenangkan hati orang-orang beriman dan menghilangkan setiap keraguan dari orang-orang yang meragukan keutamaan-keutamaannya. Sesungguhnya Muhammad saww apabila menyebutkan keutamaan yang dimiliki dirinya selalu mendahuluinya dengan mengatakan 'aku tidak bermaksud membanggakan diriku dengan ini'. Aku akan menyebutkan kepadamu keutamaan-keutamaan yang dimiliki Muhammad, namun bukan berarti dengannya aku merendahkan derajat para Nabi lainnya atau menurunkan martabat mereka, sama sekali tidak, akan tetapi sebagai ungkapan syukur atas segala keutamaan yang Allah telah berikan kepada Muhammad saww yang sebagian Dia telah berikan kepada para Nabi lainnya dan sebagian sisanya hanya dikhususkan untuk Muhammad saww."
Sang rahib berkata,
"Baiklah! aku akan mengajukan pertanyaan yang harus engkau jawab."
Imam berkata,
"Silakan!"
Sang rahib berkata,
"Bukankah Allah telah menjadikan para malaikat bersujud kepada Adam. Apakah Allah melakukan sesuatu yang serupa dengannya untuk Muhammad?"
Imam Ali berkata,
"Memang terjadi seperti yang engkau katakan itu, yaitu Allah menjadikan para malaikat bersujud kepada Adam, namun sujud mereka bukan sujud ketaatan karena mereka tidak boleh menyembah Adam selain menyembah Allah azza wa jalla. Sujud para malaikat itu hanya pengakuan tentang keutamaan Adam dan rahmat yang Allah anugerahi untuknya. Namun Allah memberikan kepada Muhammad saww yang jauh lebih utama dari yang diberikan kepada Adam, yaitu bahwa Allah dan seluruh malaikat-Nya selalu bershalawat atas Muhammad, dan orang-orang beriman diperintahkan untuk selalu bershalawat atas Muhammad. Ini jauh lebih utama wahai Yahudi."
(Dialog ini tidak berhenti disini tapi terus berlangsung terkait keutamaan-keutamaan sejumlah Nabi lainnya dibandingkan dengan keutamaan-keutamaan yang dimiliki Nabi saww, namun kucukupkan sampai disini saja)
Referensi:
✍ Al-Ihtijaj 1/210; Irsyadul Qulub 2/406; Biharul Anwar 10/28
Tidak ada komentar:
Posting Komentar