Allah bertanya :
"Milik siapakah bumi dan langit itu wahai Muhammad?"
".. MilikMu Yaa Robb."
"Milik siapakah planet dan lautan wahai Muhammad?"
".. MilikMu Yaa Robb."
"Milik siapakah surga dan neraka wahai Muhammad?"
".. Semua itu juga milikMu Yaa Robb."
"..Adapun Aku milik siapa wahai Muhammad?"
Mendengar pertanyaan itu Nabipun bersujud seraya berkata :
"Engkau lebih mengetahuinya daripada aku Yaa Robb."
Lalu Nabipun bertanya :
"Sesungguhnya Engkau milik siapa Yaa Robb?"
Allah Swt berfirman :
"Aku milik mereka yang bershalawat kepada Muhammad dan Keluarga Muhammad."
Bismillahirrahmanirrahiim
Bismillahirrahmanirrahiim
Allahumma Sholli alaa Muhammad wa aali Muhammad
GELISAH DAN GALAU DALAM KISAH HIKMAH
copas: sang_pencinta
Suatu hari seorang pemuda menemui Rasulullah saw dengan wajah gelisah dan galau.
Pemuda itu bertanya kepada Rasulullah saaw:
"Ya Rasulullah, Benarkah segala perbuatan kita yang baik maupun buruk akan dibalas oleh Allah SWT..?
Rasulullah saw tersenyum teduh dan menjawab :
"Tentu saja,
Janji Allah swt, itu pasti.
Tiada yang lebih pasti daripada janji-NYA."
Fa man ya'mal mitsqola dzarratin khairan yarahu, wa man ya'mal mitsqola dzarratin syarran yarahu:
(Barangsiapa mengerjakan kebaikan sekecil apapun,
niscaya dia akan mendapat balasannya, dan
barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sekecil apa pun,
niscaya dia akan mendapatkan balasannya pula.)
(QS. Al Zalzalah : 7-8 )
Melihat wajah pemuda yang semakin risau itu,
Rasulullah saw pun bertanya:
"Wahai pemuda, apakah gerangan yang membuatmu begitu risau,
Dan mengapa kamu bertanya demikian?"
Pemuda itu pun menjawab dengan suara pelan :
"Wahai Rasulullah, Aku merisaukan perbuatan-perbuatan dosaku, yang aku pun tak sanggup menghitungnya, sungguh berbuat dosa itu bisa sangat tak terasa, aku khawatir akan balasannya di dunia maupun di akhirat kelak."
Rasulullah saw kembali menatap pemuda tersebut dengan pandangan yang teduh dan senyum yang menentramkan hati, kemudian balik bertanya :
"Wahai pemuda, Apakah kamu pernah sakit, pernah dikhianati, pernah tak enak hati, pernah gundah tanpa sebab yang pasti, pernah mendapat masalah yang besar..?"
Mendengar rangkaian pertanyaan itu, pemuda tersebut mengangguk, tentu saja pernah ya Rasulullah..
Baginda Rasulullah Saw semakin melembutkan suaranya :
"Sesungguhnya sakitmu, perasaan tak enak hatimu, kegundahan tanpa sebabmu, juga masalah-masalah besarmu itu, Allah SWT timpakan ke dalam kehidupanmu untuk menggugurkan setiap dosa yang kau khawatirkan."
Mendengar kata-kata Rasulullah Saw itu, pemuda tersebut berurai air mata karena sangat bersyukur.
Bersyukur karena baru menyadari bahwa segala hal yang dianggapnya musibah, masalah dan petaka dalam hidup,
Ternyata adalah karunia yang dihadirkan untuk
menggugurkan dosa-dosanya.
Semoga bermanfaat
Salam Ta'dzim
https://t.me/UtsmanHapidzuin
https://www.facebook.com/Utsman-Hapidzuin-381483745243914/?ref=bookmarks
https://uthmanhapidzuin.blogspot.com/2019/02/blog-post.html
Allahumma Sholli alaa Muhammad wa aali Muhammad.
Shalawat, Allahum Sholli ‘ala Muhammad wa Ali Muhammad
Shalawat kiranya berlimpah kepada al-Musthafa sang rasul yang mulia dan Ahlulbaitnya yang suci.
Setelah hamdalah maka diikuti dengan mengucapkan shalawat kepada Nabi Muhammad saw dan keluarganya, karena ini sunah Nabi. Allah berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman ucapkan shalawat dan salam penghormatan kepada Nabi.”
Selain itu Nabi Muhammad saw juga bersabda: “Barang siapa menulis shalawat maka, malaikat akan beristighfar untuknya, selama tulisan itu masih ada.”
“Barang siapa yang ingin berjumpa dan memperoleh ridha Allah, maka perbanyaklah membaca shalawat.”
“Hendaklah kalian memperbanyak membaca shalawat karena akan menjadi cahaya dalam kubur, ketika melewati shiratal Mustakim, dan akan menjadi nur yang bercahaya di dalam surga.”
“Dengan selalu membaca shalawat akan meredakan murka Allah serta mematahkan tipu daya setan.”
Ibnu Jauzi dalam kitab al-Busthan menulis:” Apabila ada orang dalam suatu majlis pertemuan tidak membaca shalawat kepada Nabi saw dan keluarganya, maka ia akan keluar dari majlis itu dengan bau tak sedap. Sebaliknya jika orang yang keluar dari suatu majlis sambil membaca shalawat, maka baunya akan lebih harum daripada minyak wangi. Sebab Rasulullah adalah manusia yang paling harum di antara yang harum, yang paling suci di antara orang-orang suci. Jika nabi saw sedang menghadiri suatu majlis dan berbicara di antara mereka, maka majlis itu penuh dengan aroma Misik.”
Fadhilah atau keutamaan membaca shalawat, di antaranya adalah untuk menerangi hati yang gelap, menghindari kepikunan, sebagai wasilah dengan Allah, memudahkan masuknya rizki.
Dalam sebuah hadis diterangkan:”pada suatu hari Jibril datang kepadaku, membawa berita gembira yang belum pemah disampaikan kepadaku. la menjelaskan bahwa barang siapa di antara umatku mengucapkan shalawat satu kali, maka Allah akan menganugrahkan untuknya seratus kebaikan. Barang siapa yang mem- baca shalawat seratus kali, maka Allah akan menganu-grahkan untuknya seribu kebaikan, kemudian memasukkan mereka ke surga, dan mengharamkan mereka masuk neraka.
Akan sangat utama apabila orang yang membaca shalawat dalam keadaan suci (berwudhu atau bertayammum). Didahului dengan berwudu, menghadap kiblat dan dalam keadaan tafakur mensifati keagungan Nabi saw. Mentartilkan bacaannya dan tidak tergesa-gesa.
Ungkapan al-Musthafa pada syair di atas bermakna “Orang yang terpilih” di antara semua makhluk, sehingga keutamaan Nabi Muhammad saw melebihi malaikat di sisi Allah dan alam semesta.
Menurut Imam Syafi’i, ahlul bait Nabi saw adalah keturunan bani Hasyim dan Abdul Muthalib yang beriman. Sebagian ulama berpendapat bahwa ahlul bait Nabi saw adalah berasal dari turunan Fatimah az-Zahrah ra, satu satunya putri Rasulullah yang hidup sampai meninggalnya Rasulullah saw. Dialah yang menurunkan cucu-cucu Nabi saw dan seterusnya.
Pada suatu kesempatan Rosulullah ﷺ sedang berkumpul dengan para sahabat, kemudian beliau ﷺ bersabda bahwa “Malaikat Jibril, Mikail, Israfil dan Izrail عليه السلام telah berkata kepadaku.
"Berkata Malaikat Jibril عليه السلام : Wahai Rosulullah ﷺ, barang siapa yang membaca sholawat kepadamu setiap hari sebanyak 10 kali, maka akan aku bimbing tangannya dan akan aku bawa dia melintasi titian (Shiratal Mustaqim) seperti kilat menyambar.”
[Shiratal Mustaqim adalah titian atau jembatan yang mesti dilalui oleh setiap insan di alam akhirat kelak.
Titian inilah yang menghubungkan antara Padang Mahsyar dengan Jannah Surga dan di bawahnya terdapat Neraka. Keadaan orang yang meniti di atasnya dan kecepatannya tidak sama, ada yang seperti kerdipan mata, ada yang seperti kilat, ada yang seperti angin dan sebagainya. Dan ada pula yang terjatuh di tengah jalan dan langsung masuk neraka.]
Berkata pula Malaikat Mikail عليه السلام : “Mereka yang bersholawat kepadamu akan aku beri mereka minum dari telagamu.
(Telaga Al-Kautsar adalah telaga milik Rosulullah ﷺ, sumber air yang sangat jernih yang disediakan untuk umat Rasulullah ﷺ. Tetapi tidak semua Umat Rasulullah ﷺ dapat menikmati air dari telaga tersebut, hanya mukmin - mukmin pilihan yang akan dapat menikmatinya.)
Berkata pula Malaikat Israfil عليه السلام : “Mereka yang bersholawat kepadamu, aku akan sujud kepada ALLAH سبحانه وتعالى dan aku tidak akan mengangkat kepalaku sehingga ALLAH سبحانه وتعالى mengampuni dosa-dosa orang tersebut.”
Malaikat Izrail عليه السلام juga berkata : “Bagi mereka yang bersholawat kepadamu, akan aku cabut ruh mereka dengan lembut, seperti aku mencabut ruh para Nabi.”
اللهم صل على حبيبك المصطفى سيدنا محمد و على اله وصحبه وسلم
Allahumma sholli 'Alaa habibika al-musthofa sayyidina Muhammad wa'alaa Alihi washohbihi wasallim
Bismillähir Rahmänir Rahïm
Allähumma sholli àlä Muhammad wa äli Muhammad at-thayyibïn at-thähirïn
BERUNTUNGLAH SESEORANG YANG TELINGANNYA MENDENGUNG, ITU TANDANYA NABI MUHAMMAD SAW SEDANG RINDU PADAMU
ilustrasi video : https://www.facebook.com/2158363964262309/videos/555582781907404/
ALLAH MILIK ORANG YANG BERSHOLAWAT KEPADA NABI MUHAMMAD
Allah swt pernah berkata kepada Nabi Muhammad SAW :
Allah swt berkata:
"Bumi ini punya siapa hai Muhammad?"
Nabi menjawab :
"Punya Engkau Ya Allah."
Allah swt bertanya lagi :
"Langit ini punya siapa hai Muhammad?"
Nabi menjawab;
"Punya Engkau Ya Allah."
Allah bertanya lagi:
"Syurga dan Neraka punya siapa hai Muhammad?"
Nabi menjawab;
"Punya Engkau Ya Allah."
Lalu Allah bertanya yang terakhir kalinya:
لمن أنا يامحمد...؟
"Liman Ana Ya Muhammad?"
"Aku milik siapa hai Muhammad?"
Dengan pertanya'an Allah yang seperti itu membuat Nabi merunduk tidak bisa menjawab karena keagungan Allah swt.
Lalu Allah swt berkata :
أنا لمن يصلى عليك يا محمد
"Ana liman Yusholli alaik Ya Muhammad"
"Aku milik orang yang bersholawat atas kamu hai Muhammad."
*اللهم صلى على سيدنا محمد وعلى الى سيدنا محمد*
*اللهم صلى على سيدنا محمد وعلى الى سيدنا محمد*
*اللهم صلى على سيدنا محمد وعلى الى سيدنا محمد*
Imam Ali as berkata :
"Menyebut namaku dan keluargaku tidaklah mudah, di setiap zaman, setiap abad dan di setiap detik."
Semoga Bermanfaat
Salam ta'dzim
Utsman Hapidzuin
Berikut disertakan :
Banyak hadis yang menganjurkan untuk membaca sholawat kepada Rasulullah saw antara lain :
1. Rasulullah saw bersabda :
“Barangsiapa membaca sholawat kepadaku sekali, maka Allah berikan balasan sepuluh kali, dan barangsiapa yang membaca sepuluh kali, maka Allah membalasnya dengan seratus kali; sedangkan kalau membaca seratus kali Allah menuliskan di antara kedua matanya bebas dari munafiq dan bebas dari neraka, Allah menetapkan bersama para syuhada’ di hari kiamat.”
(Hadis Riwayat Ath Thobarani dari sanad Anas bin Malik)
2. Rasulullah saww bersabda :
“Benar, telah datang utusan dari Tuhanku dan bersabda: “Siapa saja dari umatmu (muslim) membaca sholawat kepadamu sekali maka, Allah memerintah menulis untuk orang itu, sebab sholawat itu sepuluh kebaikan dan Allah menghapus sepuluh kejelekannya dan Allah mengangkat derajatnya sepuluh tingkat dan Allah membalas memberi sholawat kepadanya seperti sholawat yang dibaca.”
(Hadis riwayat Imam Ahmad dari Abi Tholhah Al Anshori)
3. Rasulullah saw bersabda :
”Sesungguhnya orang yang paling utama dengan syafa’atku nanti dihari kiamat ialah yang paling banyak membaca sholawat kepadaku.”
(Hadis riwayat At-Tirmidzi dari Ibnu Mas’ud, hadits hasan)
4. Rasulullah saw bersabda :
”Orang yang paling dekat denganku nanti, ialah yang paling banyak membaca sholawat kepadaku.”
(Saadatud Daroini, hal. 57)
5. Rasulullah saw bersabda :
“Membaca sholawatlah kalian, sebab membaca sholawat kepadaku itu penebus dan penyuci dosa bagi kalian, barangsiapa yang membaca sholawat kepadaku sekali, Allah membalas kepadanya sepuluh kali.”
(Hadis dari Ibn ‘Aashim dari ‘Anas Ibn Malik)
6. Rasulullah saw bersabda :
“Sholawat kalian kepadaku itu sebagai pengawal do’amu dan menjadi keridhoan Tuhanmu dan pembersih terhadap amalan-amalanmu.”
(Ad Dailami menyebutkan dari Ali bin Abi Thalib a.s.)
7. Rasulullah saw bersabda :
“Doa itu semuanya terhijab sehingga permulaannya menyanjung kepada Allah dan sholawat kepadaku kemudian berdoa, baru doa itu dikabulkan.”
(Riwayat An-Nasa’i dari Abdullah bin Basar)
8. Rasulullah saw bersabda :
”Nabi saw bersabda: “Barangsiapa membaca sholawat kepadaku seratus kali, Allah menetapkan baginya seratus hajat, tujuh puluh untuk kepentingan akheratnya dan tiga puluh untuk kepentingan dunianya.”
(Ibnu Munadah dari Jabir R.A)
9. Rasulullah saw bersabda :
“Barangsiapa membaca sholawat kepadaku sehari seribu kali, tidak mati sehingga melihat kedudukannya di surga.”
(Riwayat Al-Dhiya’ dari ‘Anas bin Malik RA)
10. Rasulullah saw bersabda :
“Barangsiapa yang aku disebut, kemudian tidak membaca sholawat kepadaku, maka dia sepelit-pelit manusia.”
(Riwayat Ibn Abi ‘Ashim dari Abu Dzar Al-Ghifari)
11. Rasulullah saw bersabda :
“Tiga jenis orang yang tidak melihat wajahku, yaitu orang yang durhaka kepada kedua orang tuannya, dan orang yang meninggalkan sunnahku, dan orang yang tidak membaca sholawat kepadaku, ketika aku disebut di depannya.”
(Riwayat Al Badi’ dari” Aisyah)
12. Rasulullah saw bersabda :
“Barangsiapa yang mendengar namaku disebut di depannya, dan tidak membaca sholawat yang sempurna (tidak buntung), maka dia bukan termasuk golonganku dan saya bukan golongannya, “kemudian beliau bersabda: “Ya Allah, semoga Tuhan menghubungkan orang yang menghubungkan denganku, dan memutus orang yang tidak menghubungkan denganku.”
(Hadis dari ‘Anas bin Malik)
13. Rasulullah saw bersabda :
“Barangsiapa yang membaca (menulis) dalam suatu kitab tak henti-hentinya Malaikat memohon ampun baginya, selama namaku masih lestari dalam kitab itu.”
(Riwayat Ath Thabarabi dari Abi Hurairah)
14. Rasulullah saw bersabda :
“Hiasilah majlismu dengan sholawat kepadaku, karena sesungguhnya sholawatmu itu kepadaku sebagai cahaya bagimu di hari kiamat.”
(Riwayat Ad Dailami dari Ibnu Umar)
15. Bersabda Rasululah saw :
“Barangsiapa yang menyelesaikan bulan Ramadhan dosa-dosanya tidak diampuni oleh Allah SWT maka Allah akan mengutuknya, barangsiapa yang berada di masa hidup kedua orangtuanya dan dosa-dosanya tidak terampuni maka Allah akan mengutuknya dan barangsiapa yang namaku disebut dihadapannya sedang dia tidak bersholawat kepadaku maka Allah akan mengutuknya.”
(Amali Shoduq hal. 35)
16. Bersabda Imam Ridho a.s. :
”Barangsiapa yang tidak bisa menebus dosa-dosanya maka hendaknya dia banyak bersholawat kepada Nabi saww dan keluarganya sesungguhnya hal itu dapat menghapus dosa”.
Beliau bersabda: ”Sholawat atas Muhammad dan keluarganya itu di sisi Allah sama dengan tasbih, tahlil, dan takbir kepada-Nya."
(‘Uyunul ahbar, hal. 164 dan 294)
17. Imam Ali a.s. berkhutbah setelah wafatnya nabi saw :
”Dengan sebab dua kalimat kalian masuk surga dan dengan sebab membaca sholawat kalian mendapat rahmat Allah maka perbanyaklah membaca sholawat atas nabi kalian saww ."
(Amali Shoduq 45)
18. Bersabda Rasulullah SAW :
”Barangsiapa berkata shollallahu ala Muhammadin wa aalihi (sholawat atas Muhammad dan keluarganya) maka Allah SWT berfirman; Sholawat atasmu. Dan perbanyaklah membaca sholawat atasnya dan barangsiapa yang membaca sholawat: Shollallahu alaa Muhammadin dan ia tidak bersholawat kepada keluarganya maka ia tidak akan mendapatkan bau harumnya sorga dan sesungguhnya bau harumnya sorga dapat tercium dari jarak 500 km."
(At-Tauhid hal. 53)
19. Bersabda Muawiyah bin Ammar :
”Aku menyebut sebagian nama para nabi di hadapan Abu Abdillah a.s. lalu aku bersalawat kepada mereka, maka beliau a.s. bersabda: ”Jika salah satu nama nabi di sebut, maka mulailah bersholawat kepada Rasulullah sawwl alu baru kepada nabi tsb’, sholawat atas Muhammad dan keluarganya serta atas semua Nabi Allah."
(Amali Al-Soduk)
20. Bersabda Ibnu Abu Laila :
”Aku bertemu dengan Ka’ab bin Asroh ra bersabda: ”Maukah aku berikan kepadamu sebuah hadiah? Sesungguhnya Rasul saww bertemu dengan kita, maka kita berkata :
”Ya Rosulallah, engkau telah mengajarkan kepada kita mengucapkan salam kepadamu, maka bagaimana kami bersholawat kepadamu?
Bersabda saww :
”Ucapkanlah “Allâhumma Sholli ‘Alâ Muhammadin KamâShollaita Alâ Ibrohîm Innaka Hamîdun Majîd, Wabârik ‘Alâ ‘Âli Muhammadin Kamâ Bârokta ‘Alâ Âli Ibrôhim Innaka Hamîdun Majîd.
(Ya,Allah Bersholawatlah atas Muhammad, sebagaimana Engkaubersholawat atas Ibrohim, Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Agung dan curahkanlah barokah atas keluarga Muhammad sebagaimana Engkau curahkan barokah atas keluarga Ibrahim sesungguhnya Engkau Maha terpuji dan Maha Agung)
(Amali Shoduq, 232)
21. Rasul saw bersabda :
”Barangsiapa yang namaku disebut dihadapannya dan ia tidak bersholawat kepadaku maka Allah akan mengutuknya dan ia masuk neraka.”
(Amali At-Thobrosi juz 2, hal. 42)
22. Rasul saw bersabda :
”Barangsiapa yang namaku disebut di hadapannya lalu ia lupa bersholawat kepadaku maka akan menjadi kabur baginya jalan menuju sorga.”
(Al-Mahasin, 95)
23. Rasul saw bersabda :
”Sesuatu yang paling berat yang diletakkan dalam neraca timbangan pada hari liamat nanti adalah sholawat atas Muhammad dan Ahlulbaytnya.”
(Qurbul Isnad 12)
24. Bersabda Imam Abu Abdillah a.s. :
”Adapun setiap hari Kamis sore dan malam Jum’at para Malaikat turun dari langit bersamanya pena-pena yang terbuat dari emas dan lembaran-lembaran dari perak, mereka tiada menulis pada sore Kamis dan malam Jum’at dan hari Jum’at hingga terbenamnya matahari kecuali sholawat atas nabi dan keluarganya.”
(Al-Hishol, juz 2 hal. 31)
25. Imam Abu Abdillah a.s. bersabda :
”Tidak ada amal perbuatan yang lebih utama yang dilakukan pada hari Jum’at seperti sholawat kepada Muhammad dan keluarganya.”
( Al-Hishol, juz 2, hal. 32)
26. Imam Ja’far As-Shodiq a.s. bersabda :
”Sholawat kepada Nabi itu wajib dibaca di setiap tempat tinggal, ketika bersin, ketika angin bertiup dan selain darinya.”
(Al-Hishol juz 2, hal. 153)
27. Amirul Mukminin Ali Ibnu Abi Tholib a.s. bersabda :
”Bersholawatlah kalian kepada Nabi Muhammad saw dan keluarganya sesungguhnya Allah menerima doa kalian ketika menyebut nama Muhammad dan keluarganya dan menerima doa serta penjagaan kalian kepada beliau.”
(‘Uyunul Akhbar, juz 2, hal. 124)
28. Imam Ali a.s. bersabda :
”Diberikan pendengaran atas empat hal : 1. Nabi. 2. Sorga. 3. Neraka. 4. Bidadari,
Jika seorang hamba selesai menunaikan sholat maka hendaknya ia bersholawat atas nabi dan keluarganya dan memohon kepada Allah sorga, meminta perlindungan dari neraka dan memohon agar dinikahkan dengan bidadari. Maka sesungguhnya jika seseorang bersholawat kepada Nabi saww maka doanya akan terangkat. Yang memohon kepada Allah sorga maka sorga akan berkata; Ya Allah berikan kepada hamba-Mu apa yang dia minta. Yang meminta perlindungan dari neraka maka neraka berkata; Ya Allah lindungilah hamba-Mu atas permohonannya kepada-Mu. Dan yang meminta bidadari maka ia akan berkata; Ya Allah berilah apa yang dia minta.”
(Al-Hishol juz 2, hal. 157)
29. Diantara pertanyaan Al-Khidr a.s. kepada Al-Hasan bin Ali a.s. :
“Beritahukan kepadaku tentang seseorang bagaimana ia dapat mengingat dan lupa, beliau a.s. bersabda : “Sesungguhnya hati seseorang itu terdapat dalam sebuah wadah dan di atasnya terdapat tutup maka ketika orang tersebut pada saat itu membaca sholawat kepada Muhammad dan keluarganya dengan sholawat yang sempurna maka terbukalah penutup dari wadah tersebut dan hatinya menjadi terang (karena sholawat) dan orang tersebut akan ingat atas apa yang ia lupa dan jika ia tidak bersholawat kepada Nabi Muhammad dan keluarga atau bersholawat kepada mereka dengan sholawat yang tidak sempurna maka akan tertutuplah wadah tersebut dan menjadikan hati itu gelap. Orang itu akan lupa terhadap sesuatu yang ia telah ingat.”
(‘Uyunul Akhbar juz 1, hal 66)
30. Rasul saww bersabda :
”Barangsiapa yang pada bulan Ramadhan banyak bersholawat kepadaku maka Allah akan memberatkan timbangannya pada hari kiamat.”
(Al-Bihar, juz 91, hal 52)
31. Dari Ibnu Kholid bersabda :
“Wahai Abu Abdillah engkau adalah tebusanku, bagaimana mahar perempuan senilai 500 dirham menjadi 12 keping logam Abu Abdillah a.s. menjawab: ”Sesungguhnya Allah SWT mewajibkan atas diri-Nya bahwasanya orang yang beriman yang membaca takbir (Allahu Akbar) 100 kali, tasbih (Subhanallah) 100 kali tahmid (Al-hamdulillah) 100 kali, sholawat atas Muhammad dan keluarganya 100 kali lalu ia berseru; “Ya Allah nikahkanlah aku dengan bidadari maka pasti Allah akan menikahkannya.”
(‘Uyunul Akhbar, juz 2, hal. 84)
32. Termasuk Ihtijaj Imam Ali Ridho a.s. atas Ulama yang menyangkal beliau;
”Tentang keutamaan Ithroh Thohiroh ahlul Bayt (Keturunan suci Ahlul Bayt) “Adapun ayat yang ketujuh firman Allah SWT (Al-Ahzab 56-57) dan orang-orang yang menentang dari mereka telah mengetahuinya bahwasanya ketika ayat ini turun dikatakan kepada Rasul saww: ”Wahai Rasulullah kami telah mengetahui cara mengucapkan salam kepadamu maka bagaimanakah kami bersholawat kepadamu? Beliau bersabda: ”Hendaknya kalian mengucapkan, Allâhumma sholli ‘ala Muhammadin wa âli Muhammadin kama shollaita ‘ala Ibrahim wa ‘ala âli Ibrahim innaka hamîdun majîd,’ apakah di antara kalian semua ada perbedaan pendapat dalam masalah ini (ucapan Imam kepada para ulama tersebut) mereka menjawab: ”Tidak”.
Makmun bersabda: ”Ini adalah sesuatu yang tidak seorangpun yang berbeda pendapat sama sekali dan semua orang telah sepakat tetapi apakah kamu mempunyai hujjah tentang keutamaan itroh di dalam Al-Quran yang lebih jelas dari ini semua?
Abu Hasan a.s. bersabda: ”Ya sesungguhnya mereka telah memberitahuku tentang firman Allah SWT (Surah Yasin 1-4) Siapakah yang dimaksud dengan Yasin dalam ayat ini? Para ulama itu berkata : “Yasin adalah Muhammad saww dan tidak ada seorangpun yang ragu atas hal ini.
Maka Abul Hasan a.s. berkata; Sesungguhnya Allah SWT memberikan keutamaan kepada Muhammad dan keluarganya yang tidak ada seorangpun yang dapat mencapai hakikat sifatnya kecuali orang yang telah memahaminya dan karena sesungguhnya Allah azza wajalla tidak memberi salam atas seseorang kecuali atas para nabi a.s. maka Allah berfirman : "Kesejahteraan (salam) dilimpahkan atas Nuh di seluruh alam". (QS. 37:79) (yaitu) "Kesejahteraan (salam) dilimpahkan atas Ibrahim", (QS. 37:109) (yaitu):"Kesejahteraan (salam) dilimpahkan atas Musa dan Harun". (QS. 37:120) dan Allah tidak berfirman: “Kesejahteraan (salam) dilimpahkan atas keluarga Nuh, atau keluarga Ibrahim atau keluarga Musa dan Harun dan Allah berfirman dalam surah As-Shoffat ayat 130: (yaitu):"Kesejahteraan (salam) dilimpahkan atas (ali-yaasin) keluarga Yasin (keluarga Nabi Muhammad)."
(QS. 37:130)
33. Berkata Zaid bin Tsabit :
“Sepulangnya rombongan para sahabat bersama Rasulullah dari suatu peperangan hingga sampai di persimpangan jalan tiba-tiba muncul seorang badui dengan cemeti onta ia berhenti di hadapan Rasulullah lalu ia berucap salam atasmu wahai Rasulullah dan Barakah dan rahmat Allah menyertaimu lalu Rasulullah saww bersabda kepadanya begitu pula keselamatan juga atasmu.
Badui bersabda; ‘Demi ayah dan ibuku apa kabarmu? Wahai Rasulullah! Rasulullah saww menjawab Ahmadullaha (Segala puji bagi Allah ) Zaid bin Tsabit berkata di belakang Badui tersebut tampak seorang laki-laki dan berkata; Wahai Rasulullah, sesungguhnya badui ini telah mencuri onta. Lalu ontapun mengeluarkan suara sejenak dan Rasulullah saw memperhatikan suara onta tersebut kemudian Rasulullah bersabda kepada laki-laki itu; ‘Pergilah engkau darinya sesungguhnya onta ini bersaksi bahwasanya engkau berdusta”, maka berlalulah laki-laki itu. Rasulullah menghampiri badui tersebut lalu bertanya kepadanya;
”Apa yang engkau baca saat engkau datang kepadaku.”
Ia menjawab aku berkata :
اَللّهُمَّ صَلّ عَلَى مُحَمَّدٍ حَتَّ لاَ يَبْقَ صَلاَةً، اَللّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ حَتَّ لاَ يَبْقَ بَرَكَةً، اَللّهُمَّ سَلّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ حَتَّ لاَ يَبْقَ سَلاَمً، اَللّهُمَّ ارْحَمْ عَلَى مُحَمَّدٍ حَتَّ لاَ يَبْقَ رَحْمَةً
Rasulullah saww bersabda;
”Sesungguhnya aku tiada pernah menyaksikan seekor onta yang menceritakan tentang prihal dirinya dan melihat malaikat menutup cakrawala.”
(Amali At-Thusi, juz 1 hal 127)
34. Rasul saw bersabda :
”Barangsiapa yang lupa bersholawat kepadaku maka ia akan salah jalan menuju sorga."
(‘Amali Al-Tusi, juz 1, hal. 144)
35. Imam Abu Abdillah bersabda :
”Jika salah seorang dari kalian hendak berdoa maka hendaknya mengawalinya dengan sholawat atas Nabi saww karena sesungguhnya sholawat atas nabi saww itu diterima di sisi Allah dan Dia tidak akan menerima sebagian dan menolak sebagian.”
(‘Amali Al-Tusi, juz 1, hal. 175)
36. Rasul saw bersabda :
“Sholawat kalian atasku penyebab diterimanya doa kalian serta mensucikan amal perbuatan kalian.”
(‘Amali Al-Tusi, juz 1, hal. 219)
37. Imam Hasan Al-Asykari a.s. bersabda :
“Sesungguhnya Allah menjadikan Nabi Ibrahim Kholilullah (hamba yang dikasihi Allah) karenanya banyaknya dia bersholawat atas Muhammad dan ahlulbaytnya.”
(‘Ilalul Al-syara’i, juz 1, hal. 33)
38. Imam Abu Abdillah a.s. bersabda:
”Barangsiapa yang berzikir kepada Allah maka ditulis baginya sepuluh kebaikan dan barangsiapa mengingat Rasul (bersholawat) maka ditulis baginya sepuluh kebaikan karena sesungguhnya Allah SWT menggandengkan Rasul saww dengan diri-Nya.”
(‘Ilalul Al-syara’i, juz 1, hal. 266)
39. Imam Musa bin Ja’far bersabda :
“Barangsiapa yang bersholawat kepada Nabi saww artinya (ia telah mengatakan) sesungguhnya aku atas perjanjian dan janji yang telah aku terima dalam firman-Nya (Bukankah Aku Tuhan kalian mereka menjawab; “Ya, Engkau Tuhan kami.”
(Ma’ani Ahbar, 116)
40. Rasul saww bersabda :
“Orang yang betul-betul kikir adalah orang yang namaku disebut dihadapannya dan dia tidak bersholawat kepadaku.”
(Ma’ani Ahbar, 116)
Hukum Membaca Sholawat di dalam Sholat
ilustrasi video : https://www.youtube.com/watch…
Wassalämu àlaikum wa rahmatullähi wa barokätuh.
Allähumma sholli àlä Muhammad wa äli Muhammad.
Imam Ja'far al-Shodiq as ditanya :
"Hari apa yang disebut sebagai hari Hasrah (penyesalan), yang mana Allah swt berfirman 'Dan berilah mereka peringatan tentang hari hasrah/penyesalan'"
Imam menjawab :
"Hari itu adalah hari kiamat, dimana orang-orang baik pun menyesal mengapa tidak lebih banyak berbuat baik."
Para sahabat bertanya :
"Adakah orang yang tidak menyesal di hari itu ?"
Beliau as menjawab :
"Iya ada, dia adalah orang yang di dunia ini selalu bersholawat kepada Rasulullah saw."
(📚Wasail as-Syiah jilid 7.)
Allah Swt Berfirman :
إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِيِّۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ صَلُّواْ عَلَيۡهِ وَسَلِّمُواْ تَسۡلِيمًا
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.”
(QS.Al-Ahzab:56)
Mungkin kita telah banyak mendengar begitu banyak riwayat yang menyebutkan keutamaan Sholawat kepada Baginda Nabi Saw dan keluarganya. Khususnya di malam Jum’at dan di hari Jum’at.
Di hari yang mulia ini, dimana disebut sebagai Sayyidul Ayyam, kita tidak akan mengulas kembali keutamaan Sholawat. Namun kita akan mengingat kembali faedah yang akan di raih oleh seorang mukmin yang bersholawat kepada Baginda Nabi saw.
Sholawat adalah panggilan Allah kepada hamba-hamba yang telah dimuliakan dengan Iman. Sholawat kepada Nabi adalah wujud kepatuhan kita kepada Allah dalam menunaikan salah satu hak Rasulullah saw.
Siapa yang bersholawat kepada Nabi Saw dalam sholat wajibnya ataupun di tempat-tempat lainnya, maka ia sedang menjawab seruan Allah Swt.
Sholawat adalah satu-satunya perintah yang dicontohkan oleh Allah Swt bersama para Malaikat sebelum diwajibkan bagi hamba-hambaNya.
Adapun faedah dan keutamaan Sholawat yang didapatkan oleh orang yang melantunkannya, menurut berbagai riwayat adalah :
1. Sholwat mendekatkan seseorang dengan Nabi Saw.
2. Sholawat menambah tabungan kebaikan.
3. Sholawat adalah termasuk amal terbaik yang dicintai Allah swt.
4. Sholawat memberatkan timbangan amal.
5. Sholawat merontokkan dosa-dosa.
6. Sholawat mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya.
Allah Swt Berfirman :
هُوَ ٱلَّذِي يُصَلِّي عَلَيۡكُمۡ وَمَلَٰٓئِكَتُهُۥ لِيُخۡرِجَكُم مِّنَ ٱلظُّلُمَٰتِ إِلَى ٱلنُّورِۚ وَكَانَ بِٱلۡمُؤۡمِنِينَ رَحِيمٗا
“Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan para malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), agar Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.” (QS.Al-Ahzab:43)
7. Bersholawat dapat mengangkat penyakit kemunafikan.
8. Sholawat mengusir gangguan dan bisikan setan.
9. Sholawat mendatangkan kecintaan Allah Swt.
10. Sholawat mendatangkan syafaat di Hari Kiamat.
11. Sholawat adalah syarat terkabulnya doa.
12. Sholawat mengantarkan seseorang meraih hajat dan keperluannya.
13. Setiap Sholawat yang dibaca akan mendapat jawaban dari Baginda Nabi Saw.
Dan masih banyak lagi faedah yang akan didapatkan oleh orang yang Bersholawat.
Karena itu, mari kita perbanyak Sholawat kepada Baginda Nabi Saw dan keluarga sucinya hari ini. Dengan harapan agar Allah Swt segera mengangkat wabah yang menyerang umat manusia di seluruh dunia, dengan berkah Sholawat atas Nabi Muhammad saw dan keluarganya yang suci.
KEUTAMAAN SHALAWAT KEPADA NABI DAN AHLULBAITNYA
Shalawat, Allahum Sholli ‘ala Muhammad wa Ali Muhammad
Shalawat kiranya berlimpah kepada al-Musthafa sang rasul yang mulia dan Ahlulbaitnya yang suci.
Setelah hamdalah maka diikuti dengan mengucapkan shalawat kepada Nabi Muhammad saw dan keluarganya, karena ini sunah Nabi. Allah berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman ucapkan shalawat dan salam penghormatan kepada Nabi.”
Selain itu Nabi Muhammad saw juga bersabda: “Barang siapa menulis shalawat maka, malaikat akan beristighfar untuknya, selama tulisan itu masih ada.”
“Barang siapa yang ingin berjumpa dan memperoleh ridha Allah, maka perbanyaklah membaca shalawat.”
“Hendaklah kalian memperbanyak membaca shalawat karena akan menjadi cahaya dalam kubur, ketika melewati shiratal Mustakim, dan akan menjadi nur yang bercahaya di dalam surga.”
“Dengan selalu membaca shalawat akan meredakan murka Allah serta mematahkan tipu daya setan.”
Ibnu Jauzi dalam kitab al-Busthan menulis:” Apabila ada orang dalam suatu majlis pertemuan tidak membaca shalawat kepada Nabi saw dan keluarganya, maka ia akan keluar dari majlis itu dengan bau tak sedap. Sebaliknya jika orang yang keluar dari suatu majlis sambil membaca shalawat, maka baunya akan lebih harum daripada minyak wangi. Sebab Rasulullah adalah manusia yang paling harum di antara yang harum, yang paling suci di antara orang-orang suci. Jika nabi saw sedang menghadiri suatu majlis dan berbicara di antara mereka, maka majlis itu penuh dengan aroma Misik.”
Fadhilah atau keutamaan membaca shalawat, di antaranya adalah untuk menerangi hati yang gelap, menghindari kepikunan, sebagai wasilah dengan Allah, memudahkan masuknya rizki.
Dalam sebuah hadis diterangkan:”pada suatu hari Jibril datang kepadaku, membawa berita gembira yang belum pemah disampaikan kepadaku. la menjelaskan bahwa barang siapa di antara umatku mengucapkan shalawat satu kali, maka Allah akan menganugrahkan untuknya seratus kebaikan. Barang siapa yang mem- baca shalawat seratus kali, maka Allah akan menganu-grahkan untuknya seribu kebaikan, kemudian memasukkan mereka ke surga, dan mengharamkan mereka masuk neraka.
Akan sangat utama apabila orang yang membaca shalawat dalam keadaan suci (berwudhu atau bertayammum). Didahului dengan berwudu, menghadap kiblat dan dalam keadaan tafakur mensifati keagungan Nabi saw. Mentartilkan bacaannya dan tidak tergesa-gesa.
Ungkapan al-Musthafa pada syair di atas bermakna “Orang yang terpilih” di antara semua makhluk, sehingga keutamaan Nabi Muhammad saw melebihi malaikat di sisi Allah dan alam semesta.
Menurut Imam Syafi’i, ahlul bait Nabi saw adalah keturunan bani Hasyim dan Abdul Muthalib yang beriman. Sebagian ulama berpendapat bahwa ahlul bait Nabi saw adalah berasal dari turunan Fatimah az-Zahrah ra, satu satunya putri Rasulullah yang hidup sampai meninggalnya Rasulullah saw. Dialah yang menurunkan cucu-cucu Nabi saw dan seterusnya.
JAMINAN MALAIKAT KEPADA YANG GEMAR BERSHOLAWAT
Pada suatu kesempatan Rosulullah ﷺ sedang berkumpul dengan para sahabat, kemudian beliau ﷺ bersabda bahwa “Malaikat Jibril, Mikail, Israfil dan Izrail عليه السلام telah berkata kepadaku.
"Berkata Malaikat Jibril عليه السلام : Wahai Rosulullah ﷺ, barang siapa yang membaca sholawat kepadamu setiap hari sebanyak 10 kali, maka akan aku bimbing tangannya dan akan aku bawa dia melintasi titian (Shiratal Mustaqim) seperti kilat menyambar.”
[Shiratal Mustaqim adalah titian atau jembatan yang mesti dilalui oleh setiap insan di alam akhirat kelak.
Titian inilah yang menghubungkan antara Padang Mahsyar dengan Jannah Surga dan di bawahnya terdapat Neraka. Keadaan orang yang meniti di atasnya dan kecepatannya tidak sama, ada yang seperti kerdipan mata, ada yang seperti kilat, ada yang seperti angin dan sebagainya. Dan ada pula yang terjatuh di tengah jalan dan langsung masuk neraka.]
Berkata pula Malaikat Mikail عليه السلام : “Mereka yang bersholawat kepadamu akan aku beri mereka minum dari telagamu.
(Telaga Al-Kautsar adalah telaga milik Rosulullah ﷺ, sumber air yang sangat jernih yang disediakan untuk umat Rasulullah ﷺ. Tetapi tidak semua Umat Rasulullah ﷺ dapat menikmati air dari telaga tersebut, hanya mukmin - mukmin pilihan yang akan dapat menikmatinya.)
Berkata pula Malaikat Israfil عليه السلام : “Mereka yang bersholawat kepadamu, aku akan sujud kepada ALLAH سبحانه وتعالى dan aku tidak akan mengangkat kepalaku sehingga ALLAH سبحانه وتعالى mengampuni dosa-dosa orang tersebut.”
Malaikat Izrail عليه السلام juga berkata : “Bagi mereka yang bersholawat kepadamu, akan aku cabut ruh mereka dengan lembut, seperti aku mencabut ruh para Nabi.”
اللهم صل على حبيبك المصطفى سيدنا محمد و على اله وصحبه وسلم
Allahumma sholli 'Alaa habibika al-musthofa sayyidina Muhammad wa'alaa Alihi washohbihi wasallim
Bismillähir Rahmänir Rahïm
Allähumma sholli àlä Muhammad wa äli Muhammad at-thayyibïn at-thähirïn
BERUNTUNGLAH SESEORANG YANG TELINGANNYA MENDENGUNG, ITU TANDANYA NABI MUHAMMAD SAW SEDANG RINDU PADAMU
ilustrasi video : https://www.facebook.com/2158363964262309/videos/555582781907404/
ALLAH MILIK ORANG YANG BERSHOLAWAT KEPADA NABI MUHAMMAD
Allah swt pernah berkata kepada Nabi Muhammad SAW :
Allah swt berkata:
"Bumi ini punya siapa hai Muhammad?"
Nabi menjawab :
"Punya Engkau Ya Allah."
Allah swt bertanya lagi :
"Langit ini punya siapa hai Muhammad?"
Nabi menjawab;
"Punya Engkau Ya Allah."
Allah bertanya lagi:
"Syurga dan Neraka punya siapa hai Muhammad?"
Nabi menjawab;
"Punya Engkau Ya Allah."
Lalu Allah bertanya yang terakhir kalinya:
لمن أنا يامحمد...؟
"Liman Ana Ya Muhammad?"
"Aku milik siapa hai Muhammad?"
Dengan pertanya'an Allah yang seperti itu membuat Nabi merunduk tidak bisa menjawab karena keagungan Allah swt.
Lalu Allah swt berkata :
أنا لمن يصلى عليك يا محمد
"Ana liman Yusholli alaik Ya Muhammad"
"Aku milik orang yang bersholawat atas kamu hai Muhammad."
*اللهم صلى على سيدنا محمد وعلى الى سيدنا محمد*
*اللهم صلى على سيدنا محمد وعلى الى سيدنا محمد*
*اللهم صلى على سيدنا محمد وعلى الى سيدنا محمد*
Imam Ali as berkata :
"Menyebut namaku dan keluargaku tidaklah mudah, di setiap zaman, setiap abad dan di setiap detik."
Semoga Bermanfaat
Salam ta'dzim
Utsman Hapidzuin
Berikut disertakan :
40 HADIS TENTANG SHOLAWAT
Banyak hadis yang menganjurkan untuk membaca sholawat kepada Rasulullah saw antara lain :
1. Rasulullah saw bersabda :
“Barangsiapa membaca sholawat kepadaku sekali, maka Allah berikan balasan sepuluh kali, dan barangsiapa yang membaca sepuluh kali, maka Allah membalasnya dengan seratus kali; sedangkan kalau membaca seratus kali Allah menuliskan di antara kedua matanya bebas dari munafiq dan bebas dari neraka, Allah menetapkan bersama para syuhada’ di hari kiamat.”
(Hadis Riwayat Ath Thobarani dari sanad Anas bin Malik)
2. Rasulullah saww bersabda :
“Benar, telah datang utusan dari Tuhanku dan bersabda: “Siapa saja dari umatmu (muslim) membaca sholawat kepadamu sekali maka, Allah memerintah menulis untuk orang itu, sebab sholawat itu sepuluh kebaikan dan Allah menghapus sepuluh kejelekannya dan Allah mengangkat derajatnya sepuluh tingkat dan Allah membalas memberi sholawat kepadanya seperti sholawat yang dibaca.”
(Hadis riwayat Imam Ahmad dari Abi Tholhah Al Anshori)
3. Rasulullah saw bersabda :
”Sesungguhnya orang yang paling utama dengan syafa’atku nanti dihari kiamat ialah yang paling banyak membaca sholawat kepadaku.”
(Hadis riwayat At-Tirmidzi dari Ibnu Mas’ud, hadits hasan)
4. Rasulullah saw bersabda :
”Orang yang paling dekat denganku nanti, ialah yang paling banyak membaca sholawat kepadaku.”
(Saadatud Daroini, hal. 57)
5. Rasulullah saw bersabda :
“Membaca sholawatlah kalian, sebab membaca sholawat kepadaku itu penebus dan penyuci dosa bagi kalian, barangsiapa yang membaca sholawat kepadaku sekali, Allah membalas kepadanya sepuluh kali.”
(Hadis dari Ibn ‘Aashim dari ‘Anas Ibn Malik)
6. Rasulullah saw bersabda :
“Sholawat kalian kepadaku itu sebagai pengawal do’amu dan menjadi keridhoan Tuhanmu dan pembersih terhadap amalan-amalanmu.”
(Ad Dailami menyebutkan dari Ali bin Abi Thalib a.s.)
7. Rasulullah saw bersabda :
“Doa itu semuanya terhijab sehingga permulaannya menyanjung kepada Allah dan sholawat kepadaku kemudian berdoa, baru doa itu dikabulkan.”
(Riwayat An-Nasa’i dari Abdullah bin Basar)
8. Rasulullah saw bersabda :
”Nabi saw bersabda: “Barangsiapa membaca sholawat kepadaku seratus kali, Allah menetapkan baginya seratus hajat, tujuh puluh untuk kepentingan akheratnya dan tiga puluh untuk kepentingan dunianya.”
(Ibnu Munadah dari Jabir R.A)
9. Rasulullah saw bersabda :
“Barangsiapa membaca sholawat kepadaku sehari seribu kali, tidak mati sehingga melihat kedudukannya di surga.”
(Riwayat Al-Dhiya’ dari ‘Anas bin Malik RA)
10. Rasulullah saw bersabda :
“Barangsiapa yang aku disebut, kemudian tidak membaca sholawat kepadaku, maka dia sepelit-pelit manusia.”
(Riwayat Ibn Abi ‘Ashim dari Abu Dzar Al-Ghifari)
11. Rasulullah saw bersabda :
“Tiga jenis orang yang tidak melihat wajahku, yaitu orang yang durhaka kepada kedua orang tuannya, dan orang yang meninggalkan sunnahku, dan orang yang tidak membaca sholawat kepadaku, ketika aku disebut di depannya.”
(Riwayat Al Badi’ dari” Aisyah)
12. Rasulullah saw bersabda :
“Barangsiapa yang mendengar namaku disebut di depannya, dan tidak membaca sholawat yang sempurna (tidak buntung), maka dia bukan termasuk golonganku dan saya bukan golongannya, “kemudian beliau bersabda: “Ya Allah, semoga Tuhan menghubungkan orang yang menghubungkan denganku, dan memutus orang yang tidak menghubungkan denganku.”
(Hadis dari ‘Anas bin Malik)
13. Rasulullah saw bersabda :
“Barangsiapa yang membaca (menulis) dalam suatu kitab tak henti-hentinya Malaikat memohon ampun baginya, selama namaku masih lestari dalam kitab itu.”
(Riwayat Ath Thabarabi dari Abi Hurairah)
14. Rasulullah saw bersabda :
“Hiasilah majlismu dengan sholawat kepadaku, karena sesungguhnya sholawatmu itu kepadaku sebagai cahaya bagimu di hari kiamat.”
(Riwayat Ad Dailami dari Ibnu Umar)
15. Bersabda Rasululah saw :
“Barangsiapa yang menyelesaikan bulan Ramadhan dosa-dosanya tidak diampuni oleh Allah SWT maka Allah akan mengutuknya, barangsiapa yang berada di masa hidup kedua orangtuanya dan dosa-dosanya tidak terampuni maka Allah akan mengutuknya dan barangsiapa yang namaku disebut dihadapannya sedang dia tidak bersholawat kepadaku maka Allah akan mengutuknya.”
(Amali Shoduq hal. 35)
16. Bersabda Imam Ridho a.s. :
”Barangsiapa yang tidak bisa menebus dosa-dosanya maka hendaknya dia banyak bersholawat kepada Nabi saww dan keluarganya sesungguhnya hal itu dapat menghapus dosa”.
Beliau bersabda: ”Sholawat atas Muhammad dan keluarganya itu di sisi Allah sama dengan tasbih, tahlil, dan takbir kepada-Nya."
(‘Uyunul ahbar, hal. 164 dan 294)
17. Imam Ali a.s. berkhutbah setelah wafatnya nabi saw :
”Dengan sebab dua kalimat kalian masuk surga dan dengan sebab membaca sholawat kalian mendapat rahmat Allah maka perbanyaklah membaca sholawat atas nabi kalian saww ."
(Amali Shoduq 45)
18. Bersabda Rasulullah SAW :
”Barangsiapa berkata shollallahu ala Muhammadin wa aalihi (sholawat atas Muhammad dan keluarganya) maka Allah SWT berfirman; Sholawat atasmu. Dan perbanyaklah membaca sholawat atasnya dan barangsiapa yang membaca sholawat: Shollallahu alaa Muhammadin dan ia tidak bersholawat kepada keluarganya maka ia tidak akan mendapatkan bau harumnya sorga dan sesungguhnya bau harumnya sorga dapat tercium dari jarak 500 km."
(At-Tauhid hal. 53)
19. Bersabda Muawiyah bin Ammar :
”Aku menyebut sebagian nama para nabi di hadapan Abu Abdillah a.s. lalu aku bersalawat kepada mereka, maka beliau a.s. bersabda: ”Jika salah satu nama nabi di sebut, maka mulailah bersholawat kepada Rasulullah sawwl alu baru kepada nabi tsb’, sholawat atas Muhammad dan keluarganya serta atas semua Nabi Allah."
(Amali Al-Soduk)
20. Bersabda Ibnu Abu Laila :
”Aku bertemu dengan Ka’ab bin Asroh ra bersabda: ”Maukah aku berikan kepadamu sebuah hadiah? Sesungguhnya Rasul saww bertemu dengan kita, maka kita berkata :
”Ya Rosulallah, engkau telah mengajarkan kepada kita mengucapkan salam kepadamu, maka bagaimana kami bersholawat kepadamu?
Bersabda saww :
”Ucapkanlah “Allâhumma Sholli ‘Alâ Muhammadin KamâShollaita Alâ Ibrohîm Innaka Hamîdun Majîd, Wabârik ‘Alâ ‘Âli Muhammadin Kamâ Bârokta ‘Alâ Âli Ibrôhim Innaka Hamîdun Majîd.
(Ya,Allah Bersholawatlah atas Muhammad, sebagaimana Engkaubersholawat atas Ibrohim, Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Agung dan curahkanlah barokah atas keluarga Muhammad sebagaimana Engkau curahkan barokah atas keluarga Ibrahim sesungguhnya Engkau Maha terpuji dan Maha Agung)
(Amali Shoduq, 232)
21. Rasul saw bersabda :
”Barangsiapa yang namaku disebut dihadapannya dan ia tidak bersholawat kepadaku maka Allah akan mengutuknya dan ia masuk neraka.”
(Amali At-Thobrosi juz 2, hal. 42)
22. Rasul saw bersabda :
”Barangsiapa yang namaku disebut di hadapannya lalu ia lupa bersholawat kepadaku maka akan menjadi kabur baginya jalan menuju sorga.”
(Al-Mahasin, 95)
23. Rasul saw bersabda :
”Sesuatu yang paling berat yang diletakkan dalam neraca timbangan pada hari liamat nanti adalah sholawat atas Muhammad dan Ahlulbaytnya.”
(Qurbul Isnad 12)
24. Bersabda Imam Abu Abdillah a.s. :
”Adapun setiap hari Kamis sore dan malam Jum’at para Malaikat turun dari langit bersamanya pena-pena yang terbuat dari emas dan lembaran-lembaran dari perak, mereka tiada menulis pada sore Kamis dan malam Jum’at dan hari Jum’at hingga terbenamnya matahari kecuali sholawat atas nabi dan keluarganya.”
(Al-Hishol, juz 2 hal. 31)
25. Imam Abu Abdillah a.s. bersabda :
”Tidak ada amal perbuatan yang lebih utama yang dilakukan pada hari Jum’at seperti sholawat kepada Muhammad dan keluarganya.”
( Al-Hishol, juz 2, hal. 32)
26. Imam Ja’far As-Shodiq a.s. bersabda :
”Sholawat kepada Nabi itu wajib dibaca di setiap tempat tinggal, ketika bersin, ketika angin bertiup dan selain darinya.”
(Al-Hishol juz 2, hal. 153)
27. Amirul Mukminin Ali Ibnu Abi Tholib a.s. bersabda :
”Bersholawatlah kalian kepada Nabi Muhammad saw dan keluarganya sesungguhnya Allah menerima doa kalian ketika menyebut nama Muhammad dan keluarganya dan menerima doa serta penjagaan kalian kepada beliau.”
(‘Uyunul Akhbar, juz 2, hal. 124)
28. Imam Ali a.s. bersabda :
”Diberikan pendengaran atas empat hal : 1. Nabi. 2. Sorga. 3. Neraka. 4. Bidadari,
Jika seorang hamba selesai menunaikan sholat maka hendaknya ia bersholawat atas nabi dan keluarganya dan memohon kepada Allah sorga, meminta perlindungan dari neraka dan memohon agar dinikahkan dengan bidadari. Maka sesungguhnya jika seseorang bersholawat kepada Nabi saww maka doanya akan terangkat. Yang memohon kepada Allah sorga maka sorga akan berkata; Ya Allah berikan kepada hamba-Mu apa yang dia minta. Yang meminta perlindungan dari neraka maka neraka berkata; Ya Allah lindungilah hamba-Mu atas permohonannya kepada-Mu. Dan yang meminta bidadari maka ia akan berkata; Ya Allah berilah apa yang dia minta.”
(Al-Hishol juz 2, hal. 157)
29. Diantara pertanyaan Al-Khidr a.s. kepada Al-Hasan bin Ali a.s. :
“Beritahukan kepadaku tentang seseorang bagaimana ia dapat mengingat dan lupa, beliau a.s. bersabda : “Sesungguhnya hati seseorang itu terdapat dalam sebuah wadah dan di atasnya terdapat tutup maka ketika orang tersebut pada saat itu membaca sholawat kepada Muhammad dan keluarganya dengan sholawat yang sempurna maka terbukalah penutup dari wadah tersebut dan hatinya menjadi terang (karena sholawat) dan orang tersebut akan ingat atas apa yang ia lupa dan jika ia tidak bersholawat kepada Nabi Muhammad dan keluarga atau bersholawat kepada mereka dengan sholawat yang tidak sempurna maka akan tertutuplah wadah tersebut dan menjadikan hati itu gelap. Orang itu akan lupa terhadap sesuatu yang ia telah ingat.”
(‘Uyunul Akhbar juz 1, hal 66)
30. Rasul saww bersabda :
”Barangsiapa yang pada bulan Ramadhan banyak bersholawat kepadaku maka Allah akan memberatkan timbangannya pada hari kiamat.”
(Al-Bihar, juz 91, hal 52)
31. Dari Ibnu Kholid bersabda :
“Wahai Abu Abdillah engkau adalah tebusanku, bagaimana mahar perempuan senilai 500 dirham menjadi 12 keping logam Abu Abdillah a.s. menjawab: ”Sesungguhnya Allah SWT mewajibkan atas diri-Nya bahwasanya orang yang beriman yang membaca takbir (Allahu Akbar) 100 kali, tasbih (Subhanallah) 100 kali tahmid (Al-hamdulillah) 100 kali, sholawat atas Muhammad dan keluarganya 100 kali lalu ia berseru; “Ya Allah nikahkanlah aku dengan bidadari maka pasti Allah akan menikahkannya.”
(‘Uyunul Akhbar, juz 2, hal. 84)
32. Termasuk Ihtijaj Imam Ali Ridho a.s. atas Ulama yang menyangkal beliau;
”Tentang keutamaan Ithroh Thohiroh ahlul Bayt (Keturunan suci Ahlul Bayt) “Adapun ayat yang ketujuh firman Allah SWT (Al-Ahzab 56-57) dan orang-orang yang menentang dari mereka telah mengetahuinya bahwasanya ketika ayat ini turun dikatakan kepada Rasul saww: ”Wahai Rasulullah kami telah mengetahui cara mengucapkan salam kepadamu maka bagaimanakah kami bersholawat kepadamu? Beliau bersabda: ”Hendaknya kalian mengucapkan, Allâhumma sholli ‘ala Muhammadin wa âli Muhammadin kama shollaita ‘ala Ibrahim wa ‘ala âli Ibrahim innaka hamîdun majîd,’ apakah di antara kalian semua ada perbedaan pendapat dalam masalah ini (ucapan Imam kepada para ulama tersebut) mereka menjawab: ”Tidak”.
Makmun bersabda: ”Ini adalah sesuatu yang tidak seorangpun yang berbeda pendapat sama sekali dan semua orang telah sepakat tetapi apakah kamu mempunyai hujjah tentang keutamaan itroh di dalam Al-Quran yang lebih jelas dari ini semua?
Abu Hasan a.s. bersabda: ”Ya sesungguhnya mereka telah memberitahuku tentang firman Allah SWT (Surah Yasin 1-4) Siapakah yang dimaksud dengan Yasin dalam ayat ini? Para ulama itu berkata : “Yasin adalah Muhammad saww dan tidak ada seorangpun yang ragu atas hal ini.
Maka Abul Hasan a.s. berkata; Sesungguhnya Allah SWT memberikan keutamaan kepada Muhammad dan keluarganya yang tidak ada seorangpun yang dapat mencapai hakikat sifatnya kecuali orang yang telah memahaminya dan karena sesungguhnya Allah azza wajalla tidak memberi salam atas seseorang kecuali atas para nabi a.s. maka Allah berfirman : "Kesejahteraan (salam) dilimpahkan atas Nuh di seluruh alam". (QS. 37:79) (yaitu) "Kesejahteraan (salam) dilimpahkan atas Ibrahim", (QS. 37:109) (yaitu):"Kesejahteraan (salam) dilimpahkan atas Musa dan Harun". (QS. 37:120) dan Allah tidak berfirman: “Kesejahteraan (salam) dilimpahkan atas keluarga Nuh, atau keluarga Ibrahim atau keluarga Musa dan Harun dan Allah berfirman dalam surah As-Shoffat ayat 130: (yaitu):"Kesejahteraan (salam) dilimpahkan atas (ali-yaasin) keluarga Yasin (keluarga Nabi Muhammad)."
(QS. 37:130)
33. Berkata Zaid bin Tsabit :
“Sepulangnya rombongan para sahabat bersama Rasulullah dari suatu peperangan hingga sampai di persimpangan jalan tiba-tiba muncul seorang badui dengan cemeti onta ia berhenti di hadapan Rasulullah lalu ia berucap salam atasmu wahai Rasulullah dan Barakah dan rahmat Allah menyertaimu lalu Rasulullah saww bersabda kepadanya begitu pula keselamatan juga atasmu.
Badui bersabda; ‘Demi ayah dan ibuku apa kabarmu? Wahai Rasulullah! Rasulullah saww menjawab Ahmadullaha (Segala puji bagi Allah ) Zaid bin Tsabit berkata di belakang Badui tersebut tampak seorang laki-laki dan berkata; Wahai Rasulullah, sesungguhnya badui ini telah mencuri onta. Lalu ontapun mengeluarkan suara sejenak dan Rasulullah saw memperhatikan suara onta tersebut kemudian Rasulullah bersabda kepada laki-laki itu; ‘Pergilah engkau darinya sesungguhnya onta ini bersaksi bahwasanya engkau berdusta”, maka berlalulah laki-laki itu. Rasulullah menghampiri badui tersebut lalu bertanya kepadanya;
”Apa yang engkau baca saat engkau datang kepadaku.”
Ia menjawab aku berkata :
اَللّهُمَّ صَلّ عَلَى مُحَمَّدٍ حَتَّ لاَ يَبْقَ صَلاَةً، اَللّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ حَتَّ لاَ يَبْقَ بَرَكَةً، اَللّهُمَّ سَلّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ حَتَّ لاَ يَبْقَ سَلاَمً، اَللّهُمَّ ارْحَمْ عَلَى مُحَمَّدٍ حَتَّ لاَ يَبْقَ رَحْمَةً
Rasulullah saww bersabda;
”Sesungguhnya aku tiada pernah menyaksikan seekor onta yang menceritakan tentang prihal dirinya dan melihat malaikat menutup cakrawala.”
(Amali At-Thusi, juz 1 hal 127)
34. Rasul saw bersabda :
”Barangsiapa yang lupa bersholawat kepadaku maka ia akan salah jalan menuju sorga."
(‘Amali Al-Tusi, juz 1, hal. 144)
35. Imam Abu Abdillah bersabda :
”Jika salah seorang dari kalian hendak berdoa maka hendaknya mengawalinya dengan sholawat atas Nabi saww karena sesungguhnya sholawat atas nabi saww itu diterima di sisi Allah dan Dia tidak akan menerima sebagian dan menolak sebagian.”
(‘Amali Al-Tusi, juz 1, hal. 175)
36. Rasul saw bersabda :
“Sholawat kalian atasku penyebab diterimanya doa kalian serta mensucikan amal perbuatan kalian.”
(‘Amali Al-Tusi, juz 1, hal. 219)
37. Imam Hasan Al-Asykari a.s. bersabda :
“Sesungguhnya Allah menjadikan Nabi Ibrahim Kholilullah (hamba yang dikasihi Allah) karenanya banyaknya dia bersholawat atas Muhammad dan ahlulbaytnya.”
(‘Ilalul Al-syara’i, juz 1, hal. 33)
38. Imam Abu Abdillah a.s. bersabda:
”Barangsiapa yang berzikir kepada Allah maka ditulis baginya sepuluh kebaikan dan barangsiapa mengingat Rasul (bersholawat) maka ditulis baginya sepuluh kebaikan karena sesungguhnya Allah SWT menggandengkan Rasul saww dengan diri-Nya.”
(‘Ilalul Al-syara’i, juz 1, hal. 266)
39. Imam Musa bin Ja’far bersabda :
“Barangsiapa yang bersholawat kepada Nabi saww artinya (ia telah mengatakan) sesungguhnya aku atas perjanjian dan janji yang telah aku terima dalam firman-Nya (Bukankah Aku Tuhan kalian mereka menjawab; “Ya, Engkau Tuhan kami.”
(Ma’ani Ahbar, 116)
40. Rasul saww bersabda :
“Orang yang betul-betul kikir adalah orang yang namaku disebut dihadapannya dan dia tidak bersholawat kepadaku.”
(Ma’ani Ahbar, 116)
Hukum Membaca Sholawat di dalam Sholat
ilustrasi video : https://www.youtube.com/watch…
Wassalämu àlaikum wa rahmatullähi wa barokätuh.
Allähumma sholli àlä Muhammad wa äli Muhammad.
ORANG YANG TIDAK MENYESALI DI HARI HASRAH
Imam Ja'far al-Shodiq as ditanya :
"Hari apa yang disebut sebagai hari Hasrah (penyesalan), yang mana Allah swt berfirman 'Dan berilah mereka peringatan tentang hari hasrah/penyesalan'"
Imam menjawab :
"Hari itu adalah hari kiamat, dimana orang-orang baik pun menyesal mengapa tidak lebih banyak berbuat baik."
Para sahabat bertanya :
"Adakah orang yang tidak menyesal di hari itu ?"
Beliau as menjawab :
"Iya ada, dia adalah orang yang di dunia ini selalu bersholawat kepada Rasulullah saw."
(📚Wasail as-Syiah jilid 7.)
Jangan Lewatkan Harimu TANPA SHALAWAT !
Allah Swt Berfirman :
إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِيِّۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ صَلُّواْ عَلَيۡهِ وَسَلِّمُواْ تَسۡلِيمًا
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.”
(QS.Al-Ahzab:56)
Mungkin kita telah banyak mendengar begitu banyak riwayat yang menyebutkan keutamaan Sholawat kepada Baginda Nabi Saw dan keluarganya. Khususnya di malam Jum’at dan di hari Jum’at.
Di hari yang mulia ini, dimana disebut sebagai Sayyidul Ayyam, kita tidak akan mengulas kembali keutamaan Sholawat. Namun kita akan mengingat kembali faedah yang akan di raih oleh seorang mukmin yang bersholawat kepada Baginda Nabi saw.
Sholawat adalah panggilan Allah kepada hamba-hamba yang telah dimuliakan dengan Iman. Sholawat kepada Nabi adalah wujud kepatuhan kita kepada Allah dalam menunaikan salah satu hak Rasulullah saw.
Siapa yang bersholawat kepada Nabi Saw dalam sholat wajibnya ataupun di tempat-tempat lainnya, maka ia sedang menjawab seruan Allah Swt.
Sholawat adalah satu-satunya perintah yang dicontohkan oleh Allah Swt bersama para Malaikat sebelum diwajibkan bagi hamba-hambaNya.
Adapun faedah dan keutamaan Sholawat yang didapatkan oleh orang yang melantunkannya, menurut berbagai riwayat adalah :
1. Sholwat mendekatkan seseorang dengan Nabi Saw.
2. Sholawat menambah tabungan kebaikan.
3. Sholawat adalah termasuk amal terbaik yang dicintai Allah swt.
4. Sholawat memberatkan timbangan amal.
5. Sholawat merontokkan dosa-dosa.
6. Sholawat mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya.
Allah Swt Berfirman :
هُوَ ٱلَّذِي يُصَلِّي عَلَيۡكُمۡ وَمَلَٰٓئِكَتُهُۥ لِيُخۡرِجَكُم مِّنَ ٱلظُّلُمَٰتِ إِلَى ٱلنُّورِۚ وَكَانَ بِٱلۡمُؤۡمِنِينَ رَحِيمٗا
“Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan para malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), agar Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.” (QS.Al-Ahzab:43)
7. Bersholawat dapat mengangkat penyakit kemunafikan.
8. Sholawat mengusir gangguan dan bisikan setan.
9. Sholawat mendatangkan kecintaan Allah Swt.
10. Sholawat mendatangkan syafaat di Hari Kiamat.
11. Sholawat adalah syarat terkabulnya doa.
12. Sholawat mengantarkan seseorang meraih hajat dan keperluannya.
13. Setiap Sholawat yang dibaca akan mendapat jawaban dari Baginda Nabi Saw.
Dan masih banyak lagi faedah yang akan didapatkan oleh orang yang Bersholawat.
Karena itu, mari kita perbanyak Sholawat kepada Baginda Nabi Saw dan keluarga sucinya hari ini. Dengan harapan agar Allah Swt segera mengangkat wabah yang menyerang umat manusia di seluruh dunia, dengan berkah Sholawat atas Nabi Muhammad saw dan keluarganya yang suci.