Fakta sejarah
penulis : Mydha Alydrus
Ada sebuah fakta di dalam Tragedi Karbala yang sangat jarang terungkap dalam sejarah.
Fakta ini jarang diketahui banyak orang, padahal sebenarnya memiliki nilai dan makna yang sangat penting.
Fakta itu terkait dengan jumlah pejuang yang gugur di padang Karbala dan latarbelakang keturunan mereka.
Fakta sejarah membuktikan bahwa dari kalangan Bani Hasyim terdapat 28 orang yang syahid dalam di padang Karbala.
Yang sangat mengejutkan dari fakta ini adalah bahwa dari 28 syahid itu semuanya hanya berasal dari satu keturunan, yaitu Sayyiduna Abu Thalib
Jadi, keturunan Abu Thalib menjadi satu-satunya keturunan dari Bani Hasyim yang berangkat ke medan perang Karbala dan semuanya syahid.
Mereka adalah satu-satunya keturunan Bani Hasyim yang menjadi pejuang di Karbala.
Mari kita uraikan fakta sejarah ini.
Abu Thalib mempunyai sepuluh orang bersaudara dari ayahnya yang bernama Abdul Muthalib. Mereka adalah Abu thalib, Abdullah, Harits, Hamzah, Abbas, Zubeir, Hajal, Muqrim, Dhirar dan Abu Lahab.
Kita tahu bahwa sembilan dari mereka statusnya adalah paman Nabi Muhammad saw.
Satu fakta yang tak terbantahan adalah tidak ada satupun dr keturunan Abbas Bin Abdul Muthalib yang turut bergabung ke medan perang Karbala.
Demikian pula keturunan dari saudari perempuan Abbas yang bernama Sofiah binti Abdul Muthalib (yang tak lain merupakan bibi Nabi Muhammad saw dan Ali bin Abi Thalib as), juga tidak turut ke medan Karbala.
Sofiah adalah istri dari Awwam bin Khuwailid, saudara Khadijah binti Khuwailid as.
Sofiah juga tak lain adalah ibu dari Zubeir bin Awwan.
Jadi, disini ada fakta sejarah yang kontras. Di satu sisi, 28 orang yang syahid di medan Karbala semuanya berasal dari keturunan Abu Thalib as. Sementara di sisi lain, tidak ada satupun dari keturunan Abbas yang turut serta ke medan Karbala.
Apakah ini sebuah kebetulan? Ataukah, ini sebuah skenario dan hikmah Ilahiah yang mengkhususkan keluarga Abu Thalib dengan keutamaan dan keagungan tersebut?
Dengan fakta ini, terungkap rahasia bahwa Abu Thalib, figur yang populer dengan julukan mukmin quraish, ini bagaikan seorang ghaib yang hadir di padang Karbala.
Dengan kata lain, Karbala adalah perwujudan sosok Syeikh al Batha'a Abu Thalib.
Demikian juga sebaliknya: Abu Thalib itu sendiri merupakan Karbala secara keseluruhannya.
Sebab Abu Thalib mempersembahkan semua keturunannya untuk berjuang bersama Imam Husein as di Padang Karbala.
Dan kekhususan serta keistimewaan ini tidak dimiliki Bani Hasyim yang lainnya.
Bukanlah hal yang rahasia lagi bahwa semasa hidupnya, Abu Thalib adalah panji hidup penolong dan pelindung Rasulullah saw.
Bagi orang yang memiliki akal dan hati yang bersih, sadar betul bahwasannya Abu Thalib adalah figur yang berdiri kokoh untuk menjaga Nabi Muhammad saw dari berbagai gangguan musuh ketika itu.
Ia satu-satunya yang berada di barisan terdepan dalam melindungi Nabi saw dari semua sisi, termasuk dengan memberikan nyawanya. Dan fakta sejarah kembali berulang, peran ini dilanjutkan oleh para keturunannya di padang Karbala.
Keturunannya yang berjumlah 28 orang menjadi tameng hidup yang paling depan dalam melindungi Imam Husein as dan mempersembahkan nyawanya utk Imam as.
Mereka tak mundur sedikitpun, seperti tidak mundurnya Abu Thalib ketika ditekan para petinggi Qurais kala itu.
Figur yang baik, pemberani dan konsisten selalu melahirkan keturunan yang serupa itu.
Jadi, jika kita berkaca pada sejarah, Abu Thalib dan keturunannya telah dianugerahi keistimewaan
Dan karena keistimewaan inilah, Imam Husein as berkata:
"Aku tidak mengenal seorang sahabat yang paling setia melebihi sahabatku,
dan tidak mengenal Ahlul Bayt yang lebih bakti daripada Ahlul Baytku".
Kita tahu, ucapan Imam Husein as ini dimaksudkan kepada siapa dan keturunan siapa.
Ucapan Imam Husein as itu diperkuat dengan sabda Nabi saw: “Andai Abu Thalib melahirkan manusia seluruhnya, maka akan melahirkan manusia pemberani dan ksatria.”
Fakta ini juga diperkuat melalui Sabda Nabi saw yang lain, yang ditujukan kepada Aqil:
"Aku mencintai Aqil dua kecintaan. Cintaku kepada Agil itu sendiri, dan cintanya Abu Thalib kepadanya.
Bahwa putranya nanti akan terbunuh dalam membela Al Husein as."
Dari perkataan Nabi saw ini terbukti nyata bagaimana kepiawaian mereka serta keberaniannya di peperangan Karbala.
Padahal, jumlah mereka hampir separuh dari keseluruhan yang bersama Al Husein as.
“Rumah Abu Thalib” berhasil mempersembahkan putra dan cucu-cucunya utk membela Risalah nabi
Pendirian mereka sangat-sangat teguh, sampai-sampai ada ungkapan:
“Jikalau salah satu dari mereka bersumpah, maka gunung dan lautan akan berpindah dari tempatnya.” Demikian keteguhan prinsip dan tekad mereka para keturunan Abu Thalib.
Abu Thalib as mempunyai empat orang anak laki laki dari istrinya yang bernama Sayyidah Fatimah binti Asad, yaitu Thalib, Agil, Ja'far, dan Ali.
Adapun Thalib, wafat ketika ayahnya masih hidup.
Sementara ketiga putranya yang lain, merekalah yang melahirkan keturunan pelanjutnya.
Dan 28 syuhada Karbala merupakan keturunan dari ketiga putra Abu Thalib itu.
Berikut nama-namanya:
16 syuhada dari putra
Imam Ali bin Abi Thalib as
1. Imam Husein bin Ali bin Abi Thalib
2. Ali bin Husein bin Ali bin Abi Thalib
3. Abdullah (bayi) bin Husein bin Ali
4. Al Abbas bin Ali
5. Amr bin Ali
6. Ibrahim bin Ali
7. Ja'far bin Ali
8. Usman bin Ali
9. Abdullah
10. Muh. Asghar bin Ali
11. Abubakar bin Ali
12. Qasim bin Hasan bin Ali
13. Abdullah Bin Hasan Bin Ali
14. Bisyr Bin Hasan Bin Ali
15. Ahmad Bin Hasan Bin Ali
16. Amr Bin Hasan Bin Ali
9 Syuhada dari putra Aqil bin Abi Thalib
1. Muslim bin Aqil
2. Oun bin Aqil
3. Abdulrahman bin Aqil
4. Ja'far Bin Aqil
5. Abdullah Al Akbar bin Aqil
6. Muh. Bin Said bin Abi Ahwal bin Aqil
7. Ja'far Bin Muh. bin Aqil
8. Muh. Bin Muslim bin Aqil
9. Abdullah Bin Muslim bin Aqil
3 Syuhada dari putra Ja'far Bin Ali Bin Abi Thalib:
1. Oun bin Abdullah bin Ja'far
2. Muh. bin Abdullah bin Ja'far
3. Qasim bin Muh bin Ja'far
Tidak ada komentar:
Posting Komentar