ilustrasi hiasan:
JANGAN MENGURANGI DAN JANGAN BERLEBIHAN !
- Pengarang : ust. muhamad bin alwi
- Sumber : khazanahalquran.com
Masih dalam seri 5 menit lebih dekat bersama Rasulullah saw di bulan kelahiran beliau.
Seri kesebelas adalah meletakkan sesuatu tepat pada ketentuan dan keinginan Allah. Tidak lebih dan tidak kurang.
Allah swt membimbing Rasulullah saw dalam semua hal. Disaat berinfak, disaat mengangkat suara dalam doa dan dalam semua hal hendaklah tidak berlebihan dan tidak kurang.
Khususnya dalam berinfak, terkadang seseorang berlebihan dalam memberi sehingga menyengsarakan keluarganya sendiri. Namun juga tidak boleh mengurangi dan memberi sesuatu yang tidak layak.
Allah swt berfirman kepada Rasul-Nya,
وَلَا تَجْعَلْ يَدَكَ مَغْلُولَةً إِلَىٰ عُنُقِكَ وَلَا تَبْسُطْهَا كُلَّ الْبَسْطِ فَتَقْعُدَ مَلُومًا مَحْسُورًا
“Dan janganlah engkau jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan jangan (pula) engkau terlalu mengulurkannya (sangat pemurah) nanti kamu menjadi tercela dan menyesal.” (QS.Al-Isra’:29)
Dalam ayat lain yang berkenaan dengan solat dan munajat, Allah juga berfirman :
وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتْ بِهَا وَابْتَغِ بَيْنَ ذَٰلِكَ سَبِيلًا
“Dan janganlah engkau mengeraskan suaramu dalam shalat dan janganlah (pula) merendahkannya dan usahakan jalan tengah di antara kedua itu.” (QS.Al-Isra’:110)
Segala sesuatu ada takaran dan ukurannya. Dalam ketentuan Allah pun ada hukum dan batasannya.
Setiap kali seseorang berlebihan atau kurang dalam beramal, pasti ia tidak akan bisa istiqomah dan stabil.
Karena itu dalam Surat Al-Furqon, ketika Allah menyifati hamba-hamba-Nya dengan bermacam sifat yang indah dan mulia, salah satunya Allah berfirman :
وَالَّذِينَ إِذَا أَنْفَقُوا لَمْ يُسْرِفُوا وَلَمْ يَقْتُرُوا وَكَانَ بَيْنَ ذَٰلِكَ قَوَامًا
“Dan (termasuk hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih) orang-orang yang apabila menginfakkan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, di antara keduanya secara wajar.” (QS.Al-Furqan:67)
Mudah-mudahan kita mampu mempraktekan hal-hal ini dalam kehidupan kita. Mampu meneladani Rasul saw dengan bimbingan-bimbingan Allah kepada beliau. Dan kemudian layak menjadi hamba yang dipuji oleh Allah swt.
Semoga bermanfaat…
Seri kesebelas adalah meletakkan sesuatu tepat pada ketentuan dan keinginan Allah. Tidak lebih dan tidak kurang.
Allah swt membimbing Rasulullah saw dalam semua hal. Disaat berinfak, disaat mengangkat suara dalam doa dan dalam semua hal hendaklah tidak berlebihan dan tidak kurang.
Khususnya dalam berinfak, terkadang seseorang berlebihan dalam memberi sehingga menyengsarakan keluarganya sendiri. Namun juga tidak boleh mengurangi dan memberi sesuatu yang tidak layak.
Allah swt berfirman kepada Rasul-Nya,
وَلَا تَجْعَلْ يَدَكَ مَغْلُولَةً إِلَىٰ عُنُقِكَ وَلَا تَبْسُطْهَا كُلَّ الْبَسْطِ فَتَقْعُدَ مَلُومًا مَحْسُورًا
“Dan janganlah engkau jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan jangan (pula) engkau terlalu mengulurkannya (sangat pemurah) nanti kamu menjadi tercela dan menyesal.” (QS.Al-Isra’:29)
Dalam ayat lain yang berkenaan dengan solat dan munajat, Allah juga berfirman :
وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتْ بِهَا وَابْتَغِ بَيْنَ ذَٰلِكَ سَبِيلًا
“Dan janganlah engkau mengeraskan suaramu dalam shalat dan janganlah (pula) merendahkannya dan usahakan jalan tengah di antara kedua itu.” (QS.Al-Isra’:110)
Segala sesuatu ada takaran dan ukurannya. Dalam ketentuan Allah pun ada hukum dan batasannya.
Setiap kali seseorang berlebihan atau kurang dalam beramal, pasti ia tidak akan bisa istiqomah dan stabil.
Karena itu dalam Surat Al-Furqon, ketika Allah menyifati hamba-hamba-Nya dengan bermacam sifat yang indah dan mulia, salah satunya Allah berfirman :
وَالَّذِينَ إِذَا أَنْفَقُوا لَمْ يُسْرِفُوا وَلَمْ يَقْتُرُوا وَكَانَ بَيْنَ ذَٰلِكَ قَوَامًا
“Dan (termasuk hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih) orang-orang yang apabila menginfakkan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, di antara keduanya secara wajar.” (QS.Al-Furqan:67)
Mudah-mudahan kita mampu mempraktekan hal-hal ini dalam kehidupan kita. Mampu meneladani Rasul saw dengan bimbingan-bimbingan Allah kepada beliau. Dan kemudian layak menjadi hamba yang dipuji oleh Allah swt.
Semoga bermanfaat…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar