ilustrasi hiasan: Yakjuj dan Makjuj
Up date : Selasa, 29 January 2019 | 12:00 pm
Para sejarawan Yahudi sendiri mulai yakin dengan kemusnahan Israel. Meskipun tidak menyebut kapan, tetapi kemusnahan Zionis adalah hal pasti.
Benny Morris, sejarawan kondang Yahudi, dengan yakin memprediksi kemusnahan Israel. Meskipun hanya waktu yang menjawab, tapi ia yakin akan akhir musnah Zionis.
Meskipun prediksi seperti ini tidak terlalu dianggap dalam dunia politik. Tetapi pandangan Morris kali ini perlu direnungkan. Hal tersebut setelah melihat Benny Morris sebagai salah satu sejarawan yang sudah bertahun-tahun berkecimpung dengan sejarah Arab-Israel berikut detail-detailnya.
Benny Morris adalah salah satu sejarawan kondang sebagai “Sejarawan Baru”. Istilah sejarawan baru di Israel disebut untuk sejawaran yang menolak versi sejarah Israel konflik dengan Arab, namun mengakui kejahatan Israel seperti pembunuhan dan pengusiran.
Tetapi hal ini tidak berartikan bahwa ‘sejarawan baru’ mengambil tanggung jawab atas kejahatan ini. Sejarawan baru bebas memandang berbagai sejarah. Salah satunya Morris yang melihat kejahatan sebagai hal biasa bahkan yakin bahwa Yahudi harus bergerak melakukan apapun untuk melindungi dirinya.
Tetapi Benny Morris lebih mengedepankan pemikirannya dari pada peristiwa yang terjadi di sekitar. Morris dalam wawancaranya dengan Haaretz berkata, “Saya tidak melihat jalan keluar”. Ia menjelaskan ini dalam rangka membahas kesempatan keutuhan Israel.
“Arab lebih banyak dari Yahudi di antara Mediterania dan Yordania. Wilayah ini (Israel) tentu akan menjadi satu Negara di tengah-tengah lautan Arab… Israel selalu menyebut dirinya sebagai Pemerintah Yahudi, tetapi Kami menaungi penduduk tanpa hak asasi. (Situasi) Ini bukanlah hal yang mendukung untuk hidup di abad 21. Di abad modern. (Tapi) jika ada hak asasi, maka habislah Yahudi”, jelas Benny Morris.
Bagaimana sejarawan ini melihat masa depan dalam situasi seperti ini. Di tengah keyakinannya yang dalam bahwa tidak ada kesempatan untuk menggapai keselamatan bagi rakyat Palestina dan Israel?
“Wilayah ini (Israel) akan kembali seperti Pemerintahan Timur Tengah di antara lautan orang-orang Arab. Konflik di dalam Israel semakin meningkat. Arab akan menuntut pemulangan imigran. Sedangkan Yahudi akan tetap minoritas di tengah-tengah Arab Palestina. Minoritas akan tertindas dan terbunuh, sebagaimana keadaan mereka (Yahudi) ketika hidup di Negara-negara Arab. Setiap yahudi akan pergi ke Amerika dan Barat sebisa mungkin”, jelasnya.
30 atau 50 tahun?
Adapun waktu maksimal keruntuhan ini, Morris menjelaskan, “Palestina mengamati semuanya dengan kacamata yang lebih luas dan panjang. Mereka melihat, saat ini Yahudi ada 5 atau 6 atau 7 juta jiwa dan dikelilingi ratusan juta Arab. Jangan pernah berfikir tentang selamat, karena Yahudi tidak mungkin langgeng. Kemenangan akan menjadi sekutu Arab. Dalam waktu 30 atau 50 tahun mereka akan mengalahkan kita”.
Prediksi kehancuran Israel datang dari berbagai macam pemikiran. Ada banyak prediksi, salah satunya seperti Morris ini, yang melihat Israel sebagai korban dari persatuan etnis. Dan ada lagi prediksi yang melihat dari kacamata dosa, yaitu Israel berdosa, Israel menulis kehancurannya sendiri dengan tangannya.
Avraham Burg, veteran dan mantan kepala Knesset, adalah salah satu sosok kondang Yahudi setelah menulis banyak buku tentang ramalan kehancuran Israel.
Mentalitas Ghetto
Avraham Burg melihat Israel sangat berpegang pada demokrasi dan mentalitas ghetto, tetapi melakukan kejahatan dan mempercepat kebinasaan. Pada tahun 2003, Burg pernah menulis makalah yang diterbitkan Guardian Inggris dengan judul “Akhir Zionis” yang membahas tentang akibat bahaya dari aksi-aksi Israel.
“Israel, yang tidak lagi diisi oleh anak-anak Palestina, tidak boleh heran ketika orang-orang Palestina mendatangi mereka dengan dipenuhi rasa dengki dan meledakkan diri di pusat-pusat hiburan Israel… Mereka menumpahkan darah di restoran-restoran untuk merusak nafsu makan kita, karena mereka memiliki anak dan ayah di rumah yang menjerit kelaparan dan kehinaan”, tulisnya.
Pada tahun 2007, Burg menulis sebuah buku yang berjudul “Kekalahan Hitler”. Di dalam buku tersebut, ia membandingkan situasi Israel dengan situasi Jerman Nazi. Dalam buku tersebut, ia mewanti-wanti bahwa mayoritas penduduk Israel merendahkan demokrasi dan memusuhi sekeliling. “Negara berada di bawah kekuasaan minoritas ekstremis”, jelasnya.
Burg terus menyebarkan pemikirannya dengan sebuah kesimpulan bahwa Israel ghetto Zionis membawa sebab kebinasaannya dalam dirinya. Dalam salah satu wawancara, ia menjelaskan, “Manusia menolak untuk mengakuinya… Tanya temanmu siapa dari mereka yang menjawab dengan yakin bahwa anak-anak mereka akan hidup di sini (Israel)? 50% paling. Dengan kata lain, elit Israel mulai mengambil jarak dari tempat ini. Tidak ada penduduk tanpa elit”.
Burg bangga dengan mengambil paspor Perancis, karena istrinya kelahiran Perancis. Ketika ditanya apakah ini menandakan bahwa penduduk Israel bisa memiliki dua paspor? Ia menjawab, “Kalau bisa, ambil”.
Impian Arab
Dunia Arab banyak menulis tentang kehancuran Israel. Tetapi sedikit seperti upaya yang dilakukan oleh cendikiawan Mesir Abdel Wahab El-Messiri.
Sebelum meninggal tahun 2008, El-Messiri menjelaskan impiannya. Ia menjelaskan bahwa Israel adalah “Pemerintah Fungsional” yaitu Negara penjajah menciptakan Israel untuk menjalankan tugas penting. Israel adalah Negara buatan, tidak ada hubungannya dengan Yahudi.
El-Messiri yakin bahwa Mukawamah Palestina akan memukulnya meskipun pintu untuk mengalahkannya tertutup, (tetapi) hal itu yang akan menariknya pada keruntuhan dalam beberapa dekade.
“Dalam perang pembebasan, tidak mungkin mengalahkan musuh, tapi itu akan melelahkan musuh sampai menyerah dan menerima kenyataan”, jelasnya. Pertahanan Vietnam tidak mengalahkan tentara Amerika, tetapi Vietnam membuat lelah mereka sampai putus asa. Ini juga yang dilakukan oleh para pejuang Aljazair selama 8 tahun untuk membebaskan tanah airnya dari penjajahan Perancis.
Pada tahun 2008, El-Messiri pernah membahas faktor-faktor yang mengancam keutuhan Israel. Salah satunya adalah masalah sosial masyarakat penduduk. “ Israel adalah Negara rasis. Arab semakin banyak, sedang Yahudi semakin sedikit”.
Yahudi Israel hidup mempertahankan diri dari Mukawamah Palestina, tetapi mereka belum bisa menyatukan barisan seperti satu bangsa. Apalagi sebagian besar Yahudi hidup di luar Israel.
El-Messiri yakin bahwa strategi yang diambil Israel saat ini tidak mungkin, bahkan mustahil menghancurkan Mukamawah. Strategi Israel hanya untuk menangkis dampak buruk serangan Mukawamah. (beritadunia.net/)
INGKAR PERINTAH TUHAN,
INGKAR PERINTAH TUHAN,
MESSIAS YANG MEREKA NANTIKAN PALSU.
SEMUA ITU HANYA AKAN MENJADIKAN MEREKA SEKUTU DAJJAL
ilustrasi video : Israel kini menerapkan cara pembersihan etnis yang lebih brutal lagi, yaitu dengan pengusiran langsung terhadap warga Palestina di Yerusalem Al-Quds, dan perampasan rumah mereka, yang kemudian ditempati oleh Yahudi Israel | Maula TV Channel
ilustrasi foto 1 : Penjajah Israel Uji Coba Senjata terhadap Warga Palestina.
Penjajah kembali melakukan pelanggaran, kali ini para tentara yang menguji coba senjata-senjata mereka terhadap warga Palestina yang tidak bersalah, termasuk pada anak-anak.
ilustrasi foto 2 : Penjajah Israel berencana untuk secara paksa menggusur 36.000 Badui Palestina di wilayah Naqab (Negev) untuk membuat jalan bagi area pelatihan militer dan fasilitas pengujian senjata, menurut Adalah, sebuah kelompok advokasi hukum untuk Palestina.
Youth From Palestine
IOF MENYERANG SEKOLAH PALESTINA, MELUKAI PULUHAN ANAK
Up date : Kamis, 21 Februari 2019 | 12:01 pm
ilustrasi foto 3 : Pasukan pendudukan Israel "IOF" dan pemukim menyerang sebuah sekolah dasar di Kota Tua Hebron, di selatan Tepi Barat, menggunakan tabung gas air mata, pada Kamis pagi.
Setidaknya 30 anak-anak Palestina menderita tersedak gas air mata, salah satunya dilaporkan dalam kondisi kritis, kata sumber-sumber lokal.
Petugas medis di klinik sekolah mengatakan tentara Israel menembakkan tabung gas air mata ke arah anak-anak sekolah, yang mengakibatkan sejumlah kasus mati lemas, termasuk yang dilarikan ke Rumah Sakit Mohammed Ali dalam kondisi kritis.
Menurut kepala sekolah, sejumlah pemukim mengambil bagian dalam serangan terhadap sekolah bersama para prajurit, termasuk seorang yang diidentifikasi sebagai Ofer dan dikenal karena pandangan ekstremis dan rasisnya terhadap Palestina.
Serangan Israel terhadap Palestina di al-Khalil, sebagian besar di bawah kendali tentara Israel, telah meningkat sejak tim pemantauan sipil internasional, Kehadiran Internasional Sementara di Hebron (TIPH), telah dipaksa keluar dari kota awal bulan ini setelah otoritas pendudukan Israel menolak untuk memperpanjang mandatnya setelah 22 tahun pelayanan di kota yang diduduki.
ARTIKEL #24 (JUDAISME) : JERUSALEM ADALAH MILIK YAHUDI (YANG SEBENAR)
sumber : Ben Azmi.
Up date : Jum'at, 01 Maret 2019 | 08:30 am
Tidak berapa setelah menjadi Presiden Amerika, Presiden Trump telah mengumumkan pengiktirafan kerajaan Amerika ke atas Jerusalem sebagai ibu kota Israel. Aku bukan pelajar geopolitik, mahupun pakar dalam bidang itu, maka aku serahkan komentar dari perspektif tersebut kepada yang pakar.
Namun, jika untuk mengupas dari sudut teologi, bolehlah sikit-sikit, dengan sedikit ilmu yang ada. Jadi siapa yang lebih layak ke atas Jerusalam? Yahudi atau Muslim? Sejurus selepas pengumuman Trump, bertubi-tubi aku melihat komentar di alam maya yang memetik ayat Quran bagi menyahihkan tuntutan saudara Yahudi ke atas Tanah Suci.
Antaranya:
/..dan Kami berfirman sesudah itu kepada Bani Israel: “Diamlah di negeri ini, maka apabila datang masa berbangkit, niscaya Kami datangkan kamu dalam keadaan bercampur baur./ (Quran 17:104)
/Dan ketika Nabi Musa berkata kepada kaumnya: Wahai kaumku! Kenanglah nikmat Allah kepada kamu ketika Dia menjadikan dalam kalangan kamu beberapa orang Nabi dan Dia menjadikan kamu bebas merdeka dan Dia memberikan kepada kamu barang yang tidak pernah diberikan kepada seseorang pun dari umat-umat. Wahai kaumku, masuklah ke Tanah Suci yang telah diperintahkan oleh Allah untuk kamu dan janganlah kamu berbalik undur ke belakang, maka kamu kelak menjadi orang-orang yang rugi./ (Quran 5:20-21)
Dan begitu juga di dalam Taurat:
/Ketahuilah, Aku telah menyerahkan negeri itu kepadamu. Masukilah dan dudukilah negeri yang telah Tuhan sumpah untuk memberi nenek moyangmu, iaitu Abraham, Ishak, dan Yakub, dan keturunan mereka./ [Ulangan 1:8]
Ayat-ayat ini secara literalnya memang mendukung ketuanan Yahudi ke atas Jerusalem, jika kita menghadkan terma “Yahudi” secara eksklusif sebagai merujuk kepada sebuah bangsa / kaum / etnik. Bukan agama. Namun kita semua tahu, hakikatnya, Yahudi adalah sebuah agama, bukan bangsa. Di Israel contohnya, berbagai bangsa dan warna kulit menganuti agama Yahudi, dari kulit hitam sehingga kulit putih, maka menghadkan terma Yahudi kepada satu bangsa adalah tidak tepat. [Nota kaki 1]
Apabila disebut agama Yahudi, ia sebenarnya dinisbahkan kepada agama yang dianuti Yehudah / Judah, salah seorang anak kepada Nabi Israel (Yaacob) yang menganut agama Ibrahim (a). Sebutan bahasa Inggeris Judaism menunjukkan penisbatan kepada agama Judah (Judah-ism). Agama Yahudi juga boleh dinisbahkan kepada Suku Yehudah. Setelah kewafatan Nabi Sulaiman (a), kerajaannya terpecah kepada dua, iaitu Kerajaan Judah (Yehudah) dan Kerajaan Israel. [Nota kaki 2] Maka sejak itu, agama Musa (a) disebutkan sebagai agama Yahudi kerana dinisbahkan kepada penduduk Kerajaan Yehudah yang menganut agama Ibrahim, atau setepatnya, agama Musa (a).
Allah (S) di dalam Quran menyebutkan Islam sebagai warisan agama Ibrahim. Dalam erti kata lain, ia menjadikan penyerahan diri kepada Tauhid dan ketaatan kepada Wakil Allah di setiap zaman sebagai rukun kepada agama Tuhan tersebut.
/*Katakanlah: “Sesungguhnya aku telah ditunjuki oleh Tuhanku kepada jalan yang lurus, (iaitu) agama yang benar, agama Ibrahim yang lurus, dan Ibrahim itu bukanlah termasuk orang-orang musyrik”. Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri.*/ [Quran 6: 161-163 ].
/Dia telah mensyari’atkan bagi kamu dari agama apa yang telah diwasiatkan-nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya./ [Quran 42:13.]
Semua rukun ini wujud dalam kitab-kitab yang lepas, Allah (S) menyaksikan perkara ini:
/Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu, Kitab-kitab Ibrahim dan Musa./ [Quran 87:18-19]
Taurat dengan jelas mendefinisikan rukun Tauhid dan ketaatan kepada perintah Nabi sebagai dasar agama Yahudi. Sesiapa yang patuh kepadanya adalah seorang pengikut agama Tuhan yang sebenar, agama Ibrahim atau agama Musa yang asli, iaitu agama Yahudi, dan hanya dengan kepatuhan ini, mereka layak menduduki Tanah Suci tersebut. Mari kita amati teks berikut dari *_Kitab Ulangan Bab 4_*.
/TUHAN telah melakukan semua perkara itu supaya kamu tahu bahawa Dia satu-satunya Allah, dan tidak ada yang lain./ (Ulangan 4:35)
/Kemudian Musa berkata kepada umat itu, “Patuhilah semua hukum yang aku ajarkan kepada kamu, supaya kamu hidup dan dapat menduduki tanah yang diberikan oleh TUHAN, Allah nenek moyang kamu, kepada kamu. Jangan tambahkan sedikit pun dan jangan kurangkan sedikit pun kepada apa yang aku perintahkan. Taatilah perintah-perintah TUHAN, Allah kamu yang sudah aku sampaikan kepada kamu. Kamu sendiri sudah nampak apa yang dilakukan oleh TUHAN di Gunung Peor. Di sana Dia membinasakan tiap-tiap orang yang memuja Baal, tetapi kamu yang tetap setia kepada TUHAN, Allah kamu, masih hidup hingga hari ini. Aku sudah mengajar kamu segala hukum itu, seperti yang telah diperintahkan oleh TUHAN, Allahku. Patuhilah semua hukum itu di tanah yang akan kamu rebut dan duduki. Patuhilah hukum itu dengan setia. Dengan demikian, kebijaksanaan kamu akan menjadi nyata kepada bangsa lain. Apabila mereka mendengar tentang semua hukum itu, mereka akan berkata, ‘Alangkah bijaksana dan arifnya bangsa yang besar itu!. Tidak ada bangsa mana pun, walaupun bangsa besar, yang mempunyai tuhan yang begitu dekat apabila diperlukan mereka sebagaimana TUHAN, Allah kita dekat kepada kita. Dia menjawab bila-bila sahaja kita berseru meminta pertolongan. Tidak ada bangsa mana pun, walaupun bangsa besar, yang mempunyai hukum seadil hukum yang sudah aku ajarkan kepada kamu hari ini. Berjaga-jagalah! Pastikanlah bahawa selama kamu hidup, kamu tidak sekali-kali lupa akan perkara yang sudah kamu lihat dengan mata kamu sendiri. Beritahulah anak cucu kamu./
Maka dengan ini jelaslah, apabila disebut bangsa atau agama Yahudi, ia ditujukan kepada mereka yang mentauhidkan Allah dan mematuhi perintah para Nabi / Rasul / Imam lantikan Allah di setiap zaman yang membawa syariat bersesuaian dengan zaman mereka. Taurat dengan jelas menunjukkan apa akibatnya apabila mereka melanggar perintah Musa, lantas hak mereka ke atas Tanah Suci tersebut telah ditarik semula.
/Namun demikian, kamu tidak mahu pergi ke sana. Kamu menderhaka terhadap firmanTuhan , Allahmu. Di dalam khemahmu kamu bersungut-sungut dan berkata, KeranaTuhan membenci kita, maka Dia membawa kita keluar dari Mesir dan menyerahkan kita ke dalam tangan bani Amori supaya kita dibinasakan. Ke manakah kita akan pergi? Saudara-saudara kita telah membuat hati kita tawar dengan berkata, Orang di sana lebih besar dan lebih tinggi daripada kita! Kota-kota mereka besar dan kubu-kubu mereka mencapai langit! Kami pun melihat bani Enak di sana./ [Ulangan 1:26-28]
Setelah mereka ingkar, Tuhan telah menarik balik hak mereka ke atas Tanah Suci tersebut:
/Apabila Tuhan mendengar kata-katamu, murkalah Dia lalu bersumpah demikian, Tiada seorang pun daripada angkatan yang jahat ini akan melihat negeri yang baik, yang telah Kusumpah untuk memberikan kepada nenek moyangmu./ [Ulangan 1:34-35]
Perkara yang sama turut direkodkan di dalam Quran.
[/Dan, ketika Nabi Musa berkata kepada kaumnya: Wahai kaumku! Kenanglah nikmat Allah kepada kamu ketika Dia menjadikan dalam kalangan kamu beberapa orang Nabi dan Dia menjadikan kamu bebas merdeka dan Dia memberikan kepada kamu barang yang tidak pernah diberikan kepada seseorang pun dari umat-umat.Wahai kaumku, masuklah ke Tanah Suci yang telah diperintahkan oleh Allah untuk kamu dan janganlah kamu berbalik undur ke belakang, maka kamu kelak menjadi orang-orang yang rugi. Mereka menjawab: Wahai Musa bahawasanya di negeri itu ada kaum yang gagah perkasa, dan sesungguhnya kami tidak akan memasukinya sehingga mereka keluar daripadanya; kemudian jika mereka keluar daripadanya, maka sesungguhnya kami akan masuk. Berkatalah dua lelaki di antara orang-orang yang takut, lagi yang telah diberi nikmat (taufik) oleh Allah kepada keduanya: Seranglah mereka melalui pintu itu, kerana apabila kamu memasukinya maka sudah tentu kamulah orang-orang yang menang dan kepada Allah jualah hendaklah kamu berserah, jika benar kamu orang-orang yang beriman. Mereka berkata: Wahai Musa, sesungguhnya kami tidak akan memasuki negeri itu selama-lamanya selagi kaum itu masih berada di dalamnya; oleh itu pergilah engkau bersama Tuhanmu dan perangilah mereka. Sebenarnya kami di sinilah duduk menunggu. Nabi Musa katanya: Wahai Tuhan! Sesungguhnya aku tidak dapat menguasai selain daripada diriku sendiri dan saudaraku; oleh itu pisahkanlah antara kami dengan kaum yang fasik itu. Allah berfirman: Sesungguhnya negeri itu diharamkan kepada mereka memasukinya selama empat puluh tahun, mereka akan merayau-rayau dengan bingungnya di padang pasir (Sinai); maka janganlah engkau berdukacita terhadap kaum yang fasik itu./] [Quran 5:20-26]
Hanya setelah Bani Israel bersedia mentaati perintah Utusan Allah beberapa dekad selepas itu, iaitu Joshua (a), maka barulah mereka diberikan izin dan kemenangan memasuki Tanah Suci tersebut.
/..melainkan Yosua anak Nun, pelayanmu, yang akan masuk ke sana. Kuatkanlah hatinya kerana dialah yang akan memimpin orang Israel mewarisi negeri itu./ [Ulangan 1:38]
Jika ini definisi agama Yahudi, maka tidak salah aku katakan bahawa kitalah “Yahudi sebenar”, dalam erti kata, kita mentauhidkan Allah dan mengikuti Muhammad (s), yang membawa agama Illahi sebenar warisan Ibrahim, Musa sehingga sampai kepada baginda dan diteruskan oleh para Imam selepas baginda.
Umat yang layak menduduki Tanah Suci adalah umat yang mematuhi setiap rukun agama Illahi, dan mematuhi perintah setiap Utusan Allah. Dari Ibrahim (a) serta para Nabi dan Imam selepas baginda, sehingga kini, Imam Al-Mahdi (a). Maka apabila disebutkan Israel sebagai “Jewish Land” / “Tanah Yahudi”, aku setuju. Namun bukan milik Yahudi yang merujuk pada kaum, bukan milik Zionis, bukan juga milik pengikut agama yang menyimpangkan agama Musa (a), apabila menolak para Nabi selepas beliau, seperti Isa (a) dan Muhammad (a). Bukan juga milik Muslim yang menerima Muhammad tetapi menolak para Imam selepasnya.
Aku sudahi dengan beberapa petikan dari guruku, Ahmed Al-Hasan.
[/Islam sebagai agama Illahi tidak berbeza dari agama Yahudi, Nasrani atau Hanafi, dan ia juga bukanlah satu bidaah. Mungkin dalam agama-agama ini, beberapa perincian undang-undangnya berbeza, dan Islam datang bersama perincian yang bersesuaian dengan perjalanan manusia di muka bumi ini. Ini kerana kepercayaan Illahi semua agama adalah Satu, iaitu untuk mengimani Allah, para Malaikatnya, kitab-kitabNya dan para utusanNya, kerana semua mereka adalah satu bangsa dan seruan mereka satu./] [Rujukan: Al-Ijl]
[/Jadi di sini kita dengar daripada sebahagian ulama Islam yang bercakap tentang Zionis (semoga Allah melaknat mereka) dengan mengatakan: Solomon (Sulaiman) mereka dan haikal (kuil) mereka. Bukan begitu, sebaliknya, dia Solomon kita dan haikal kita, kerana kita, orang Islam, adalah lebih memuliakan nabi dan peningalan mereka daripada orang-orang Yahudi dan lain-lain, Allah SWT berfirman: {Sesungguhnya orang yang paling dekat kepada Ibrahim ialah orang-orang yang mengikutinya dan Nabi ini, beserta orang-orang yang beriman, dan Allah adalah Pelindung semua orang-orang yang beriman.. Segolongan dari Ahli Kitab ingin menyesatkan kamu, padahal mereka tidak menyesatkan melainkan dirinya sendiri, dan mereka tidak menyadarinya. Hai Ahli Kitab, mengapa kamu mengingkari ayat-ayat Allah, padahal kamu mengetahui. Hai Ahli Kitab, mengapa kamu mencampur adukkan yang haq dengan yang bathil, dan menyembunyikan kebenaran, padahal kamu mengetahuinya? } [Surah Al- Imran (3): 68-71 .]/] [Rujukan: Al-Ijl]
[Dan Daud (a) ini adalah Daud kami, dan Sulaiman (a) ini adalah Sulaiman kami, dan haikal itu adalah haikal kami, dan bukan haikal Zionis Yahudi, pembunuh Nabi-nabi. Dan Tanah Suci itu adalah tanah kami, dan ia mesti dibebaskan dan dibuka, dan bendera *LAILAHAILLALLAH, MUHAMMAD RASULULLAH, ALI WALIYULLAH* mesti dijulang di dalamnya.][Kitab Mutasyabihat, Jilid 1]
Sekian dan salam damai diucapkan.
Nota Kaki:
[2] Rujuk 1 Raja-raja 12; 2 Tawarikh 10 (Kitab Taurat)
Diinspirasikan oleh guruku, Ahmed Al-Hasan, tanpanya aku jahil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar