Ratusan ribu penduduk Tehran, ibu kota Republik Islam Iran menggelar pawai untuk menegaskan dukungan mereka kepada keamanan negara.
Unjuk rasa tersebut berpusat di Bundaran Enghelab Tehran pada hari Senin (25/11/2019). Komandan Korps Garda Revolusi Islam Iran Mayor Jenderal Hossein Salami menyampaikan pidatonya dalam acara ini.
Para demonstran meneriakkan yel-yel "Mampus Amerika" dan "Mampus Israel" serta mengecam keras para perusuh yang merusak dan membakar properti publik.
Pemerintah Republik Islam Iran mengumumkan pembagian subsidi kepada keluarga berpenghasilan menengah ke bawah dan juga pengumuman harga baru bensin pada Jumat dini hari, 15 November 2019.
Namun perubahan harga bensin telah menuai protes sejumlah masyarakat di beberapa kota di Republik Islam Iran, termasuk di Tehran.
Protes damai sejumlah warga itu kemudian ditunggangi oleh para perusuh dengan merusak dan membakar fasilitas publik seperti bank, pom bensin dan pertokoan.
Para perusuh –yang jumlahnya tidak begitu banyak namun terorganisir dan mendapat dukungan penuh baik itu media maupun dukungan langsung dari pejabat AS dan sekutunya itu– juga membuat keonaran di beberapa daerah di pinggiran kota Tehran. Melihat hal itu, masyarakat memisahkan diri dari perusuh, dan aparat keamanan segera turun tangan.
Menanggapi situasi tersebut, ratusan ribu warga Zanjan, Tabriz, Lorestan, Gorgan, Shahrekord, Ardabil, Hamedan, Shiraz, Arak dan berbagai kota lainnya turun ke jalan untuk mengecam para perusuh dan para pendukung asing mereka.
Ratusan ribu penduduk kota Shiraz, Kerman, Qom, Yasuj, Mashhad, Semnan, dan kota-kota lain juga berduyun-duyun ke jalan-jalan pada hari Kamis, 21 November 2019 untuk menekankan dukungan mereka kepada Republik Islam Iran dan menyuarakan penentangan atas tindakan para perusuh baru-baru ini.
Ratusan ribu warga Iran di kota Firouzkouh, Quds, Qarchak, Shemiranat, dan Ray di Provinsi Tehran juga turun ke jalan-jalan pada hari Jumat, 22 November 2019 untuk mengecam perusuh yang merusak fasilitas publik.
Ribuan jemaah Shalat Jumat di Tehran juga turun ke jalan-jalan setelah Shalat Jumat di Mushalla Besar Imam Khomeini ra untuk mengutuk para perusuh.
Pada hari yang sama, puluhan ribu masyarakat di kota Mashhad, Abadan dan beberapa kota lainnya unjuk rasa pada Jumat untuk mengungkapkan kecaman mereka terhadap para perusuh.
Para pengunjuk rasa yang terdiri dari berbagai lapisan masyarakat, para pejabat dan aparat keamanan meneriakkan slogan-slogan "Mampus Amerika", "Mampus Israel" dan "Mampus Perusuh". Mereka menegaskan dukungan kepada keamanan negara.
Ribuan penduduk kota Ahvaz, pusat Provinsi Khuzestan turun ke jalan-jalan pada hari Sabtu, 23 November 2019 dan menyatakan kecaman keras terhadap para perusuh.
Ribuan masyarakat di beberapa kota di Provinsi Kurdistan juga menggelar demonstrasi untuk menyatakan dukungan kepada keamanan negara dan mengungkapkan rasa jijik mereka terhadap para perusuh.
Tak ketinggalan, penduduk kota Bushehr juga berdemo untuk mengecam para perusuh dan pendukungnya.
Pada hari yang sama, warga Urmia di Provinsi Azerbaijan Barat turun ke jalan-jalan untuk mengecam para perusuh dan mendukung pernyataan terbaru Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei.
Sementara, masyarakat Kermanshah menggelar pawai dari Bundaran Modarres menuju Bundaran Azadi pada Minggu, 24 November 2019 untuk mengecam para perusuh.
Berkat kewaspadaan masyarakat dan aparat keamanan Iran, upaya musuh telah gagal dan kini situasi di beberapa kota di Iran yang terkena dampak aksi perusuh telah normal kembali. (RA/parstoday)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar