KEUTAMAAN DAN AMALAN BULAN SYA’BAN
Penyusun:
Husein Abuthalib Almuhdhor
Keutamaan Dan Amalan Bulan Ramadhan
Syeikh Shaduq ra meriwayatkan dari Imam dengan sanad mu'tabar, dari kakek-kakek beliau as, dari Amirul Mukminin as bahwa Rasulullah SAWW berkhotbah pada suatu hari seraya bersabda, "Wahai manusia, sungguh telah datang kepada kalian bulan Allah dengan membawa berkah, rahmat dan ampunan; sebaik-baik bulan di sisi Allah; hari-harinya adalah hari-hari yang paling utama, malam-malamnya adalah malam-malam yang paling utama, dan saat-saatnya adalah saat-saat yang paling utama; sebuah bulan yang kalian telah diundang untuk menghadiri jamuan Allah, dan di bulan ini, kalian telah dijadikan orang-orang yang berhak mendapatkan karunia Allah. Nafas-nafas kalian di dalamnya adalah tasbih, tidur kalian adalah ibadah, setiap amalan kalian diterima, dan doa kalian dikabulkan. Maka, mohonlah kepada Allah, Tuhan kalian dengan niat yang jujur dan kalbu yang bersih agar Ia memberikan taufik kepada kalian untuk menjalankan puasa dan membaca al-Kitab-Nya; karena orang yang celaka adalah orang yang terhalangi dari ampunan Allah pada bulan yang agung ini; ingatlah dengan rasa lapar dan dahaga kalian pada bulan ini rasa lapar dan dahaga hari Kiamat, bersedekahlah kepada orang-orang fakir dan miskin kalian, hormatilah orang-orang yang lebih tua dari kalian, kasihanilah anak-anak kecil, sambunglah silaturahmi kalian, jagalah lidah kalian, jagalah mata kalian hingga tidak melihat apa yang dilarang, jagalah telinga kalian hingga tidak mendengarkan apa yang tidak diperbolehkan, berbelas-kasihlah kepada anak-anak yatim agar Allah berbelas-kasih kepada kalian, bertaubatlah kepada-Nya dari dosa-dosa kalian, angkatlah tangan kalian untuk berdoa di waktu-waktu shalat kalian; karena waktu-waktu itu adalah waktu yang paling utama; Allah akan melihat para hamba-Nya pada waktu itu dengan rahmat, menjawab mereka jika bermunajat kepada-Nya, memenuhi (panggilan) mereka jika memanggil-Nya, dan mengabulkan doa mereka jika memohon kepada-Nya.
Wahai manusia, sesungguhnya diri kalian terikat oleh amal-amal kalian, maka bebaskanlah ia dengan istighfar kalian; dan pundak kalian dibebani oleh dosa-dosa, maka ringankanlah dosa-dosa itu dengan panjangnya sujud kalian. Dan ketahuilah bahwa Allah SWT telah bersumpah demi kemuliaan-Nya untuk tidak menyiksa orang-orang yang melakukan shalat dan bersujud, dan tidak menakut-nakuti mereka dengan api neraka ketika semua manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam.
Wahai manusia, barangsiapa memberikan makanan untuk berbuka puasa kepada seorang mukmin yang sedang berpuasa pada bulan ini, pahala itu semua adalah membebaskan budak dan pengampunan baginya terhadap dosa-dosanya yang telah lalu".
Salah seorang sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, tidak semua dari kami yang mampu untuk melakukan hal itu!"
Beliau bersabada, "Cegahlah api neraka dari diri kalian walaupun dengan sekerat kurma dan dengan seteguk air. Karena Allah SWT akan menganugrahkan pahala tersebut bagi orang yang melakukan amalan yang sepele ini jika tidak mampu lebih dari itu.
Wahai manusia, barangsiapa memperbaiki akhlaknya pada bulan ini, ia akan dapat melintasi Shirat (jembatan akhirat dengan mudah) ketika semua kaki tergelincir pada waktu itu; barangsiapa memperingan beban hamba sahayanya (baca : pembantunya) pada bulan ini, maka Allah akan memperingan hisab (amal)nya; barangsiapa mencegah berbuat keburukan (kepada orang lain), Allah akan menegah kemurkaan-Nya kepadanya ketika ia bertemu dengan-Nya; barangsiapa menghormati seorang anak yatim, maka Allah akan menghormatinya ketika ia berjumpa dengan-Nya; barangsiapa menyambung tali silaturahmi pada bulan ini, maka Allah akan memngucurkan rahmat-Nya kepadanya ketika ia berjumpa dengan-Nya; barangsiapa memutuskan tali silaturahminya pada bulan ini, Allah akan memutuskan rahmat-Nya ketika ia bertemu dengan-Nya; barangsiapa malakukan shalat sunnah pada bulan ini, maka Allah akan menetapkan ia bebas dari api neraka; barangsiapa mengerjakan sebuah kewajiban pada bulan ini, niscaya ia akan mendapatkan pahala orang yang melaksanakan tujuh puluh kewajiban di bulan lain; barangsiapa memperbanyak shalawat atasku pada bulan ini, maka Allah akan memperberat timbangannya ketika semua timbangan meringan; barangsiapa membaca satu ayat al-Quran pada bulan ini, ia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengkhatamkan al-Quran di bulan selainnya.
Wahai manusia, sesungguhnya pintu-pintu surga terbuka pada bulan ini, Maka mohonlah kepada Allah, Tuhan kalian agar tidak menutupnya, pintu-pintu neraka tertutup, maka mintalah kepada Tuhan kalian agar tidak membukanya, dan tangan-tangan setan terbelenggu, maka mohonlah kepada Tuhan kalian agar ia tidak menguasai kalian...".
Syeikh Shadûq meriwayatkan bahwa ketika bulan Ramadhan tiba, Rasulullah SAWW membebaskan setiap tawanan dan memberikan (permintaan) setiap peminta.
Penulis berkata, "Bulan Ramadhan adalah bulan Tuhan semesta alam dan bulan yang paling mulia. Sebuah bulan yang di dalamnya pintu-pintu langit, surga, dan rahmat dibuka (lebar-lebar) dan pintu-pintu neraka ditutup (rapat-rapat). Di dalam bulan ini terdapat sebuah malam yang ibadah pada malam itu lebih baik dari ibadah seribu bulan. Oleh karena itu, pikirkanlah bagaimanakah kita akan menjalani malam dan harinya, dan bagaimana kita akan menjaga anggota badan kita dari maksiat kepada Tuhan kita. Jangan sampai kita tidur lelap di malam harinya dan melupakan Allah di siang harinya. Sesungguhnya dalam sebuah hadis disebutkan bahwa di akhir setiap hari selama Ramadhan ketika saat berbuka puasa tiba, Allah Ta'âlâ akan membebaskan ribuan orang dari api Jahannam, ketika malam dan siang hari Jumat tiba, pada setiap saatnya Allah akan membebaskan ribuan orang yang telah wajib mendapatkan siksa dari api neraka, dan di malam dan siang terakhir bulan Ramadhan Allah akan membebaskan (orang-orang dari api neraka) sejumlah hamba yang telah dibebaskan selama bulan itu. Oleh karena itu, jangan sampai bulan Ramadhan berlalu sedangkan dosa kita masih belum diampuni dan ketika orang-orang yang berpuasa sedangkan menerima pahala masing-masing, kita termasuk di antara orang-orang yang merugi. Dekatkanlah diri kita kepada Allah SWT dengan membaca al-Quran pada malam dan siang harinya, mengerjakan shalat, dan bersungguh-sungguh dalam melaksanakan ibadah, mengerjakan shalat di waktu fadhilahnya, memperbanyak istighfar dan doa.
Diriwayatkan dari Imam Shâdiq as, 'Barangsiapa tidak diampuni (dosanya) di bulan Ramadhan, maka ia tidak akan diampuni hingga tahun depan kecuali jika ia menghadiri Arafah'.
Hindarkanlah diri kita dari hal-hal yang diharamkan oleh Allah dan berbuka puasa dengan makanan haram dan berperilakulah sebagaimana yang telah diwasiatkan oleh Imam Shâdiq as. Beliau berkata, 'Ketika engkau berpuasa, hendaknya telinga, mata, rambut, kulit, dan seluruh anggota badanmu juga berpuasa'. Yaitu, mencegah diri dari hal-hal yang diharamkan, bahkan dari hal-hal yang makruh. Beliau juga berkata, 'Jangan sampai hari berpuasamu seperti saat berbuka puasamu'. Beliau juga berkata, 'Berpuasa bukan sekedar menahan makan dan minum. Bahkan, di siang hari jagalah lidah kalian dari berkata bohong, hindarkanlah pandangan kalian dari hal-hal yang haram, janganlah bertikai dengan sesama kalian, jauhkanlah rasa iri hati, janganlah menggunjing, janganlah berdebat, janganlah bersumpah bohong, bahkan janganlah bersumpah meskipun benar, janganlah mencerca, janganlah mengejek, janganlah berbuat zalim, janganlah berbuat tolol, berlapang dadalah, janganlah lupa kepada Allah dan shalat, diamlah dari membicarakan apa yang tidak pantas diucapkan, bersabarlah, jujurlah, jauhilah orang-orang jahat, hindarilah perkataan jelek, berbohong, berdusta, bermusuhan dengan manusia, berprasangka jelek, menggunjing, dan mengadu-domba, yakinlah bahwa kalian telah mendekati akhirat, tunggulah kemunculan al-Qâ`im keluarga Muhammad, harapkanlah pahala akhirat, dan persiapkanlah bekal amal saleh untuk perjalanan akhirat. Tenangkanlah hati kalian, tenangkanlah anggota tubuh kalian, bersikaplah rendah hati, khusyu', dan hina seperti seorang hamba yang takut kepada tuannya, takutlah kepada siksa Allah, berharaplah akan rahmat-Nya, sucikanlah hati kalian dari dari cela dan batin kalian dari tipu-daya dan makar, bersihkan badan kalian dari segala kotoran, bebaskan diri kalian dari selain Allah dan ketika berpuasa, murnikanlah wilâyah kalian hanya untuk-Nya, janganlah kalian lakukan apa yang Allah telah melarang kalian untuk melakukannya, baik secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi, takutlah kepada Allah Yang Maha Mengalahkan atas apa yang pantas bagi-Nya untuk ditakuti, baik secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi, hadiahkanlah ruh dan badan kalian kepada Allah 'Azza wa Jalla di hari-hari puasa kalian ini, kosongkan hati kalian hanya demi kecintaan kepada-Nya dan mengingat-Nya, dan gunakan tubuh kalian untuk melaksanakan apa yang telah diperintahkan oleh Allah kepada kalian. Jika kalian telah melakukan semua itu, berarti kalian telah melaksanakan apa yang layak bagi kewajiban puasa dan menaati perintah-perintah Allah, dan jika kalian lengah dalam melakukan apa yang telah kujelaskan itu, keutamaan dan pahala kalian akan berkurang sekadar kelengahan yang telah kalian lakukan. Sesungguhnya ayahku berkata, 'Rasulullah SAWW pernah mendengar seorang wanita mencerca sahayanya di siang hari bulan puasa. Beliau meminta makanan (dari orang yang hadir waktu itu) dan berkata kepada wanita itu, 'Makanlah!' 'Aku sedang berpuasa', jawabnya. Beliau bersabda, 'Bagaimana mungkin engkau berpuasa sedangkan engkau telah mencerca sahayamu? Berpuasa bukanlah sekedar menahan makan dan minum. Sesungguhnya Allah telah menjadikan puasa sebagai tabir dari seluruh keburukan, perilaku buruk, dan ucapan jelek. Alangkah sedikitnya orang-orang yang berpuasa dan alangkah banyaknya orang-orang yang hanya merasakan lapar'.
Amirul Mukminin as berkata, 'Alangkah banyaknya orang berpuasa yang tidak mendapatkan dari puasanya kecuali rasa hasu dan lapar, dan alangkah banyaknya orang beribadah yang tidak mendapatkan dari ibadahnya kecuali kelelahan. Sungguh alangkah baiknya tidurnya orang-orang berakal, karena hal itu lebih utama dari ibadah orang-orang yang dungu dan alangkah baiknya tidak berpuasanya orang-orang berakal, karena hal itu lebih utama dari berpuasanya orang-orang yang tolol'.
Telah diriwayatkan dari Jabir bin Yazid, dari Imam Muhammad al-Bâqir as bahwa Rasulullah SAWW bersabda kepada Jabir bin Abdillah, 'Wahai Jabir, ini adalah bulan Ramadhan. Barangsiapa berpuasanya di siang harinya, beribadah di sebagian malamnya, mencegah perut dan kemaluannya dari hal-hal yang telah diharamkan, dan menjaga mulutnya, ia akan keluar dari dosa-dosanya sebagaimana ia keluar dari bulan ini'.
Jabir berkta, 'Alangkah bagusnya hadis yang telah Anda sabdakan itu!"
Rasulullah SAWW menjawab, 'Alangkah beratnya persyaratan (amalan) yang telah kusebutkan itu'.
Amalan-amalan bulan akan disebutkan dalam dua bagian dan satu penutup.
Bagian Pertama: Amalan Umum Bulan Ramadhan
Amalan umum ini terbagi dalam empat bagian:
a. Amalan yang Dilakukan pada Siang dan Malam Ramadhan
Sayid Ibnu Thâwûs ra meriwayatkan dari Imam Bâqir dan Imam Shâdiq as, "Bacalah (doa ini) setelah mengerjakan shalat wajib dari awal hingga akhir Ramadhan".
اَللَّهُمَّ ارْزُقْنِيْ حَجَّ بَيْتِكَ الْحَرَامِ فِيْ عَامِيْ هَذَا وَ فِيْ كُلِّ عَامٍ مَا أَبْقَيْتَنِيْ فِيْ يُسْرٍ مِنْكَ وَ عَافِيَةٍ وَ
Ya Allah, anugrahkanlah padaku untuk melaksanakan haji ke rumah-Mu yang mulia di tahunku ini dan di setiap tahun selama Engkau menghidupkanku dalam kemudahan dari-Mu, 'afiat, dan
سَعَةِ رِزْقٍ، وَ لاَ تُخْلِنِيْ مِنْ تِلْكَ الْمَوَاقِفِ الْكَرِيْمَةِ وَ الْمَشَاهِدِ الشَّرِيْفَةِ وَ زِيَارَةِ قَبْرِ نَبِيِّكَ صَلَوَاتُكَ
kelapangan rezeki dan jangan Kau hindarkan aku dari tempat-tempat dan makam-makam mulia itu, serta dari menziarahi kubur Nabi-Mu, semoga shalawat-Mu
عَلَيْهِ وَ آلِهِ وَ فِيْ جَمِيْعِ حَوَائِجِ الدُّنْيَا وَ الْآخِرَةِ، فَكُنْ لِيْ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ فِيْمَا تَقْضِيْ وَ تُقَدِّرُ مِنَ
selalu terlimpahkan atasnya dan keluarganya, dan bantulah aku dalam (menggapai) hajat dunia dan akhirat. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu berkenaan dengan ketentuan pasti yang akan Kau tentukan dan pastikan (bagiku)
الْأَمْرِ الْمَحْتُوْمِ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ مِنَ الْقَضَاءِ الَّذِيْ لاَ يُرَدُّ وَ لاَ يُبَدَّلُ أَنْ تَكْتُبَنِيْ مِنْ حُجَّاجِ بَيْتِكَ الْحَرَامِ
di malam Lailatul Qadr, qadhâ` yang tidak dapat ditolak dan dirubah; tulislah aku di antara para peziarah rumah-Mu yang suci
الْمَبْرُوْرِ حَجُّهُمْ الْمَشْكُوْرِ سَعْيُهُمْ الْمَغْفُوْرِ ذُنُوْبُهُمْ الْمُكَفَّرِ عَنْهُمْ سَيِّئَاتُهُمْ، وَ اجْعَلْ فِيْمَا تَقْضِيْ وَ تُقَدِّرُ
yang mabrur haji mereka, yang disyukuri usaha mereka, dan yang ditutupi kejelekan-kejelekan mereka, dan tentukanlah di antara kententuan yang akan Kau tentukan dan pastikan;
أَنْ تُطِيْلَ عُمُرِيْ (فِيْ طَاعَتِكَ) وَ تُوَسِّعَ عَلَيَّ رِزْقِيْ وَ تُؤَدِّيَ عَنِّيْ أَمَانَتِيْ وَ دَيْنِيْ، آمِيْنَ رَبَّ
panjangkanlah umurku (dalam ketaatan kepada-Mu), lapangkalah rezekiku, dan penuhilah bagiku amanah dan utang-utangku. Amin, Robbal
الْعَالَمِيْنَ
'âlamîn.
Bacalah (doa berikut ini) setelah mengerjakan shalat wajib.
يَا عَلِيُّ يَا عَظِيْمُ يَا غَفُوْرُ يَا رَحِيْمُ، أَنْتَ الرَّبُّ الْعَظِيمُ الَّذِيْ لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْئٌ، وَ هُوَ السَّمِيْعُ
Wahai Yang Maha Tinggi, wahai Yang Maha Agung, wahai Yang Maha Pengampun, wahai Yang Maha Pengasih, Engkaulah Tuhan Yang Maha Agung yang tak sesuatu pun menyerupai-Nya, dan Ia Maha Mendengar
الْبَصِيْرُ، وَ هَذَا شَهْرٌ عَظَّمْتَهُ وَ كَرَّمْتَهُ وَ شَرَّفْتَهُ وَ فَضَّلْتَهُ عَلَى الشُّهُوْرِ وَ هُوَ الشَّهْرُ الَّذِيْ فَرَضْتَ
dan Maha Mengetahui. Ini adalah sebuah bulan yang telah Kau agungkan, muliakan, dan utamakan atas bulan-bulan yang lain. Ia adalah bulan yang telah wajibkan
صِيَامَهُ عَلَيَّ، وَ هُوَ شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْ أَنْزَلْتَ فِيْهِ الْقُرْآنَ هُدًى لِلنَّاسِ وَ بَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَ
bagiku berpuasa di dalamnya. Ia adalah bulan Ramadhan yang telah Kau turunkan al-Quran di dalamnya sebagai petunjuk bagi umat manusia dan penjelas bagi petunjuk dan
الْفُرْقَانِ وَ جَعَلْتَ فِيْهِ لَيْلَةَ الْقَدْرِ وَ جَعَلْتَهَا خَيْرًا مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ، فَيَا ذَا الْمَنِّ وَ لاَ يُمَنُّ عَلَيْكَ مُنَّ عَلَيَّ
jalan pemisah (hak dan batil) dan di dalamnya Kau tentukan malam Lailatul Qadr serta Kau jadikannya lebih baik dari seribu bulan. Maka, wahai Pemilik anugrah yang Engkau tak pernah diberi anugrah, anugrahkanlah padaku
بِفَكَاكِ رَقَبَتِيْ مِنَ النَّارِ فِيْمَنْ تَمُنُّ عَلَيْهِ، وَ أَدْخِلْنِي الْجَنَّةَ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
kebebasanku dari api neraka di antara orang-orang yang Kau curahkan anugrah pada mereka dan masukkanlah aku ke surga demi rahmat-Mu, wahai Yang Lebih Pengasih dari para pengasih.
Syeikh al-Kaf'ami dalam kitab al-Mishbâh dan al-Balad al-Amîn serta Syeikh Syahid dalam kumpulan doanya meriwayatkan bahwa Rasulullah SAWW bersabda, "Barangsiapa membaca doa ini di bulan Ramadhan setiap setelah mengerjakan shalat wajib, Allah Ta'âlâ akan mengampuni dosa-dosanya hingga hari Kiamat". Doa itu adalah sebagai berikut:
اَللَّهُمَّ أَدْخِلْ عَلَى أَهْلِ الْقُبُوْرِ السُّرُوْرَ، اَللَّهُمَّ أَغْنِ كُلَّ فَقِيْرٍ، اَللَّهُمَّ أَشْبِعْ كُلَّ جَائِعٍ، اَللَّهُمَّ اكْسُ كُلَّ
Ya Allah, masukkanlah ke (dalam hati) para penghuni kubur kebahagian. Ya Allah, kayakanlah setiap yang fakir. Ya Allah, kenyangkanlah setiap yang lapar. Ya Allah, berikanlah pakaian kepada
عُرْيَانٍ، اَللَّهُمَّ اقْضِ دَيْنَ كُلِّ مَدِيْنٍ، اَللَّهُمَّ فَرِّجْ عَنْ كُلِّ مَكْرُوْبٍ، اَللَّهُمَّ رُدَّ كُلَّ غَرِيْبٍ، اَللَّهُمَّ فُكَّ كُلَّ
setiap orang yang telanjang. Ya Allah, penuhilah utang setiap orang yang memiliki utang. Ya Allah, bahagiakanlah setiap yang tertimpa kesusahan. Ya Allah, kembalikanlah setiap orang kembalikanlah setiap orang yang terasing. Ya Allah, bebaskanlah setiap
أَسِيْرٍ، اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ كُلَّ فَاسِدٍ مِنْ أُمُوْرِ الْمُسْلِمِيْنَ، اَللَّهُمَّ اشْفِ كُلَّ مَرِيْضٍ، اَللَّهُمَّ سُدَّ فَقْرَنَا بِغِنَاكَ،
tawanan. Ya Allah, perbaikilah setiap urusan Muslimin yang rusak. Ya Allah, sembuhkanlah setiap orang yang sakit. Ya Allah, tutupilah kefakiran kami dengan kekayaan-Mu.
اَللَّهُمَّ غَيِّرْ سُوْءَ حَالِنَا بِحُسْنِ حَالِكَ، اَللَّهُمَّ اقْضِ عَنَّا الدَّيْنَ وَ أَغْنِنَا مِنَ الْفَقْرِ، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ
Ya Allah, rubahlah kondisi buruk kami dengan kebaikan kondisi-Mu (baca : sifat-Mu). Ya Allah, penuhilah utang kami dan cukupkanlah kami dari kefakiran. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Syeikh al-Kulaini meriwayatkan dari Abu Bashir bahwa Imam Shâdiq as selalu membaca doa (berikut) ini pada bulan Ramadhan.
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ بِكَ وَ مِنْكَ أَطْلُبُ حَاجَتِيْ، وَ مَنْ طَلَبَ حَاجَةً إِلَى النَّاسِ فَإِنِّيْ لاَ أَطْلُبُ حَاجَتِيْ إِلاَّ مِنْكَ
Ya Allah, dengan (perantara)-Mu dan dari-Mu aku memohon hajatku, dan barangsiapa meminta suatu hajat kepada manusia, aku tidak akan meminta hajatku kecuali dari-Mu
وَحْدَكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ، وَ أَسْأَلُكَ بِفَضْلِكَ وَ رِضْوَانِكَ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ أَهْلِ بَيْتِهِ وَ أَنْ تَجْعَلَ
seorang, tiada sekutu bagi-Mu. Aku mohon kepada-Mu demi karunia dan keridhaan-Mu; curahkanlah shalawat atas Muhammad dan Ahlulbaitnya, lapangkanlah
لِيْ فِيْ عَامِيْ هَذَا إِلَى بَيْتِكَ الْحَرَامِ سَبِيْلاً حِجَّةً مَبْرُوْرَةً مُتَقَبَّلَةً زَاكِيَةً خَالِصَةً لَكَ تَقَرُّ بِهَا عَيْنِيْ وَ
bagiku di tahunku ini jalan menuju rumah-Mu yang suci sebagai haji yang mabrur, diterima, suci dan murni hanya untuk-Mu, serta dengannya aku merasa bahagia dan
تَرْفَعُ بِهَا دَرَجَتِيْ، وَ تَرْزُقَنِيْ أَنْ أَغُضَّ بَصَرِيْ وَ أَنْ أَحْفَظَ فَرْجِيْ وَ أَنْ أَكُفَّ بِهَا عَنْ جَمِيْعِ
dengannya Kau angkat derajatku; curahkan anugrah padaku untuk menutup mataku, menjaga kemaluanku, dan mencegahnya dari
مَحَارِمِكَ حَتَّى لاَ يَكُوْنَ شَيْئٌ آثَرَ عِنْدِيْ مِنْ طَاعَتِكَ وَ خَشْيَتِكَ وَ الْعَمَلِ بِمَا أَحْبَبْتَ وَ التَّرْكِ لِمَا
segala yang Kau haramkan sehingga tidak ada sesuatu yang lebih penting bagiku dari ketaatan pada-Mu, ketakutan pada-Mu, mengamalkan segala yang Kau senangi, dan meninggalkan segala
كَرِهْتَ وَ نَهَيْتَ عَنْهُ، وَ اجْعَلْ ذَلِكَ فِيْ يُسْرٍ وَ يَسَارٍ وَ عَافِيَةٍ وَ مَا أَنْعَمْتَ بِهِ عَلَيَّ، وَ أَسْأَلُكَ أَنْ
yang Kau benci dan larang, dan jadikanlah semua itu dan segala yang telah Kau curahkan atas diriku mudah, gampang, dan penuh dengan keselamatan. Dan aku memohon kepada-Mu;
تَجْعَلَ وَفَاتِيْ قَتْلاً فِيْ سَبِيْلِكَ تَحْتَ رَايَةِ نَبِيِّكَ مَعَ أَوْلِيَائِكَ، وَ أَسْأَلُكَ أَنْ تَقْتُلَ بِيْ أَعْدَاءَكَ وَ أَعْدَاءَ
jadikanlah kematianku keterbunuhan di jalan-Mu di bawah bendera Nabi-Mu bersama para kekasih-Mu. Aku memohon kepada-Mu; dengan perantaraku musnahkanlah musuh-musuh-Mu dan musuh-musuh
رَسُوْلِكَ، وَ أَسْأَلُكَ أَنْ تُكْرِمَنِيْ بِهَوَانِ مَنْ شِئْتَ مِنْ خَلْقِكَ وَ لاَ تُهِنِّيْ بِكَرَامَةِ أَحَدٍ مِنْ أَوْلِيَائِكَ، اَللَّهُمَّ
Rasul-Mu. Aku memohon kepada-Mu; muliakanlah aku dengan Engkau menghinakan makhluk-Mu yang Kau kehendaki dan jangan Kau hinakan daku dengan kemuliaan salah seorang dari para kekasih-Mu. Ya Allah,
اجْعَلْ لِيْ مَعَ الرَّسُوْلِ سَبِيْلاً حَسْبِيَ اَللهُ مَا شَاءَ اَللهُ
anugrahkan padaku jalan bersama Rasul. Cukuplah Allah bagiku, segala yang dikehendaki Allah (adalah sangat baik).
Penulis berkata, "Doa ini dikenal dengan nama doa haji. Dalam kitab Iqbâl al-A'mâl, Sayid Ibnu Thâwûs meriwayatkan dari Imam Shâdiq as bahwa doa ini dibaca di setiap malam selama bulan Ramadhan setelah shalat Maghrib. Dalam kitab al-Balad al-Amîn, al-Kaf'ami mengatakan bahwa disunnahkan membacanya di setiap hari bulan Ramadhan dan di malam pertama. Sementara, Syeikh Mufid dalam kitab al-Muqni'ah berpendapat doa itu dibaca pada malam pertama (bulan Ramadhan) saja setelah melaksanakan shalat Maghrib.
Ketahuilah bahwa amalan paling utama pada siang dan malam hari bulan Ramadhan adalah membaca al-Quran. Dan kita harus membacanya sebanyak mungkin, karena al-Quran turun pada bulan ini. Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa segala sesuatu memiliki musim semi, dan musim semi al-Quran adalah bulan Ramadahan. Jika di bulan-bulan lain disunnahkan untuk mengkhatamkan al-Quran sekali dalam waktu minimal enam hari, di bulan Ramadhan ini disunnahkan untuk mengkhatamkan al-Quran sekali dalam waktu tiga hari. Dan jika kita dapat mengkhatamkannya dalam sehari sekali, itu sangat bagus. Allamah al-Majlisi ra berkata, 'Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa sebagian para imam ma'shûm as sering mengkhatamkan al-Quran pada bulan ini sebanyak empat puluh kali atau lebih. Jika pahala setiap khataman al-Quran itu dihadiahkan kepada arwah salah satu empat belas ma'shûm as, pahalanya akan berlipat ganda'. Dari sebuah hadis dapat dipahami bahwa pahala orang yang berbuat demikian adalah ia akan dikumpulkan bersama mereka pada hari Kiamat.
Pada bulan ini, seyogyanya kita memperbanyak doa, shalawat, dan istighfar, serta membaca kalimat lâ ilâha illallôh. Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa ketika bulan Ramadhan tiba, Imam Zainul Abidin as tidak pernah berbicara kecuali berdoa, bertasbih, beristighfar, dan bertakbir.
Hendaknya kita lebih memperhatikan ibadah dan shalat-shalat sunnah malam dan siang hari (bulan ini).
b. Amalan yang Dilakukan pada Malam Ramadhan
Amalan-amalan itu adalah sebagai berikut:
Pertama, berbuka puasa. Disunnahkan berbuka puasa setelah mengerjakan shalat Maghirb dan Isyâ` kecuali badan kita sangat lemah atau ada orang yang sedang menunggu (untuk berbuka puasa bersama).
Kedua, berbuka puasa dengan makanan yang bersih dari barang haram dan syubhat. Yang lebih baik adalah berbuka puasa dengan kurma yang halal sehingga pahala shalatnya menjadi empat ratus kali lipat. Jika kita berbuka puasa dengan kurma dan air putih, kurma ruthab, susu, manisan, atau air hangat, hal itu juga sangat baik.
Ketiga, membaca doa sebelum berbuka puasa sehingga Allah menganugrahkan kepada kita pahala (sebanyak) orang yang berpuasa pada hari itu, seperti:
اَللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَ عَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ وَ عَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ
Ya Allah, hanya untuk-Mu aku berpuasa, hanya dengan rezeki-Mu aku berbuka puasa, dan hanya kepada-Mu aku bertawakal.
Jika kita membaca doa Allôhumma Robban-nûril 'azhîm yang diriwayatkan oleh Sayid Ibnu Thâwûs dan Syeikh al-Kaf'ami, kita akan mendapatkan keutamaan yang tak terhingga.
Diriwayatkan bahwa ketika Amirul Mukminin as ingin berbuka puasa, beliau selalu membaca,
بِسْمِ اللَّهِ، اَللَّهُمَّ لَكَ صُمْنَا وَ عَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْنَا فَتَقَبَّلْ مِنَّا، إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
Dengan nama Allah. Ya Allah, hanya untuk-Mu kami berpuasa dan hanya dengan rezeki-Mu kami berbuka puasa. Maka, terimalah dari kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar, Maha Mengetahui.
Keempat, membaca doa (berikut) ini pada suapan pertama.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، يَا وَاسِعَ الْمَغْفِرَةِ اغْفِرْ لِيْْ
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Wahai Yang luas ampunan-Nya, ampunilah daku.
Kelima, membaca surah al-Qadr ketika sedang berbuka puasa.
Keenam, bersedekah dan memberi makan kepada orang-orang yang berpuasa ketika waktu berbuka puasa tiba meskipun dengan beberapa butir kurma atau seteguk air. Rasulullah SAWW bersabda, "Barangsiapa memberikan makanan kepada orang yang berpuasa, ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang berpuasa itu tanpa pahalanya dikurangi sedikit pun dan juga akan memperoleh seperti pahala kabajikan yang dilakukannya karena energi yang diperolehnya dari makanan itu".
Ayatullah Allamah Hilli ra dalam buku ar-Risâlah as-Sa'diyah meriwayatkan bahwa Imam Shâdiq as berkata, "Seorang Mukmin yang memberikan sesuap makanan kepada Mukmin (yang lain) pada bulan puasa, Allah Ta'âlâ akan menulis baginya pahala orang yang telah membebaskan tiga puluh budak Mukmin dan ia akan memiliki satu doa yang pasti dikabulkan di sisi-Nya".
Ketujuh, membaca surah al-Qadr seribu kali setiap malam seperti disebutkan dalam sebuah riwayat.
Kedelapan, membaca surah ad-Dukhân seratus kali setiap malam jika mampu.
Kesembilan, Sayid Ibnu Thâwûs meriwayatkan bahwa barangsiapa membaca doa (berikut) ini di setiap malam bulan Ramadhan, dosa-dosanya selama empat puluh tahun akan diampuni.
اَللَّهُمَّ رَبَّ شَهْرِ رَمَضَانَ الَّذِيْ أَنْزَلْتَ فِيْهِ الْقُرْآنَ وَ افْتَرَضْتَ عَلَى عِبَادِكَ فِيْهِ الصِّيَامَ، صَلِّ عَلَى
Ya Allah, Tuhan bulanRamadhan yang Engkau telah menurunkan al-Quran di dalamnya dan Engkau telah mewajibkan puasa atas hamba-hamba-Mu di bulan tersebut, curahkanlah shalawat atas
مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ، وَ ارْزُقْنِيْ حَجَّ بَيْتِكَ الْحَرَامِ فِيْ عَامِيْ هَذَا وَ فِيْ كُلِّ عَامٍ، وَ اغْفِرْ لِيْ تِلْكَ
Muhammad dan keluarga Muhammad, anugrahkan padaku haji ke rumah-Mu yang mulis di tahun ini dan di setiap tahun, dan ampunilah
الذُّنُوْبَ الْعِظَامَ، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُهَا غَيْرُكَ يَا رَحْمَانُ يَا عَلاَّمُ
dosa-dosaku yang besar itu, karena tiada yang dapat mengampuninya selain-Mu, wahai Yang Maha Pengasih, wahai Yang Maha Mengetahui.
Kesepuluh, membaca doa haji yang telah disebutkan di bagian pertama amalan ini setiap malam setelah mengerjakan shalat Maghrib.
Kesebelas, membaca doa (iftitâh berikut) ini setiap malam.
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَفْتَتِحُ الثَّنَاءَ بِحَمْدِكَ وَ أَنْتَ مُسَدِّدٌ لِلصَّوَابِ بِمَنِّكَ وَ أَيْقَنْتُ أَنَّكَ أَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِيْنَ فِيْ
Ya Allah, kubuka pujian dengan memuji-Mu sedangkan Engkau meluruskan kebenaran dengan karunia-Mu dan aku yakin bahwa Engkau adalah Yang Lebih Pengasih dari para pengasih dalam
مَوْضِعِ الْعَفْوِ وَ الرَّحْمَةِ وَ أَشَدُّ الْمُعَاقِبِيْنَ فِيْ مَوْضِعِ النَّكَالِ وَ النَّقِمَةِ وَ أَعْظَمُ الْمُتَجَبِّرِيْنَ فِيْ مَوْضِعِ
kondisi harus memaafkan dan mengucurkan rahmat, Yang paling keras menyiksa ketika (Engkau) harus menyiksa dan mengazab, dan Dzat Agung Yang Teragung dalam
الْكِبْرِيَاءِ وَ الْعَظَمَةِ، اَللَّهُمَّ أَذِنْتَ لِيْ فِيْ دُعَائِكَ وَ مَسْأَلَتِكَ، فَاسْمَعْ يَا سَمِيْعُ مِدْحَتِيْ وَ أَجِبْ يَا رَحِيْمُ
kebesaran dan keagungan. Ya Allah, Engkau telah mengizinkanku untuk berdoa dan memohon kepada-Mu. Maka, dengarkanlah wahai Yang Maha Mendengar pujianku, kabulkanlah wahai Yang Maha Penyayang
دَعْوَتِيْ وَ أَقِلْ يَا غَفُوْرُ عَثْرَتِيْ، فَكَمْ يَا إِلَهِيْ مِنْ كُرْبَةٍ قَدْ فَرَّجْتَهَا وَ هُمُوْمٍ (غُمُوْمٍ) قَدْ كَشَفْتَهَا وَ
permohonanku, dan maafkanlah wahai Yang Maha Pengampun ketergelinciranku. Ya Ilahi, alangkah banyaknya kegundahan yang telah Kau sirnakan, kesedihan yang telah Kau singkapkan,
عَثْرَةٍ قَدْ أَقَلْتَهَا وَ رَحْمَةٍ قَدْ نَشَرْتَهَا وَ حَلْقَةِ بَلاَءٍ قَدْ فَكَكْتَهَا، اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ لَمْ يَتَّخِذْ صَاحِبَةً وَ لاَ
ketergelinciran yang telah Kau maafkan, rahmat yang telah kau tebarkan, dan rantai bencana yang telah Kau uraikan. Segala puji bagi Allah yang tidak memiliki teman (hidup) dan
وَلَدًا، وَ لَمْ يَكُنْ لَهُ شَرِيْكٌ فِي الْمُلْكِ، وَ لَمْ يَكُنْ لَهُ وَلِيٌّ مِنَ الذُّلِّ وَ كَبِّرْهُ تَكْبِيْرًا، اَلْحَمْدُ لِلَّهِ بِجَمِيْعِ
anak, tiada sekutu bagi-Nya dalam kerajaan, dan tiada penolong (yang dapat mengentaskan-Nya) dari kehinaan, serta agungkanlah Ia seagung-agungnya. Segala puji bagi Allah dengan segala
مَحَامِدِهِ كُلِّهَا عَلَى جَمِيْعِ نِعَمِهِ كُلِّهَا، اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ لاَ مُضَادَّ لَهُ فِيْ مُلْكِهِ وَ لاَ مُنَازِعَ لَهُ فِيْ أَمْرِهِ،
pujaan-Nya atas segala nikmat-Nya. Segala puji bagi Allah yang tiada yang mampu menentang-Nya dalam kerajaan-Nya dan tiada yang mampu membantah perintah-Nya.
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ لاَ شَرِيْكَ لَهُ فِيْ خَلْقِهِ وَ لاَ شَبِيْهَ (شِبْهَ) لَهُ فِيْ عَظَمَتِهِ، اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الْفَاشِيْ فِي الْخَلْقِ
Segala puji bagi Allah yang tiada sekutu bagi-Nya dalam mencipta dan tiada yang serupa dengan-Nya dalam keagungan-Nya. Segala puji bagi Allah yang tertebar di antara makhluk
أَمْرُهُ وَ حَمْدُهُ الظَّاهِرِ بِالْكَرَمِ مَجْدُهُ الْبَاسِطِ بِالْجُوْدِ يَدَهُ الَّذِيْ لاَ تَنْقُصُ خَزَائِنُهُ وَ لاَ تَزِيْدُهُ (يَزِيدُهُ)
perintah dan pujian-Nya, yang tampak dengan kemurahan keagungan-Nya, yang menjulurkan tangan-Nya dengan kedermawanan, yang tak pernah berkurang simpanan-Nya dan tidak menambah-Nya
كَثْرَةُ الْعَطَاءِ إِلاَّ جُوْدًا وَ كَرَمًا، إِنَّهُ هُوَ الْعَزِيْزُ الْوَهَّابُ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ قَلِيْلاً مِنْ كَثِيْرٍ مَعَ حَاجَةٍ
banyaknya pemberian kecuali kedermawanan dan kemurahan hati. Sesungguhnya Ia adalah Maha Mulia, Maha Penganugrah. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu sedikit dari sekian banyak (hajatku) yang
بِيْ إِلَيْهِ عَظِيْمَةٍ وَ غِنَاكَ عَنْهُ قَدِيْمٌ وَ هُوَ عِنْدِيْ كَثِيْرٌ وَ هُوَ عَلَيْكَ سَهْلٌ يَسِيْرٌ، اَللَّهُمَّ إِنَّ عَفْوَكَ عَنْ
aku sangat membutuhkannya, sedangkan ketidakbutuhan-Mu kepadanya (telah terbukti) sejak zaman azal dan hajat itu sangat banyak bagiku serta hal itu sangatlah mudah bagi-Mu. Ya Allah, sesungguhnya ampunan-Mu atas
ذَنْبِيْ وَ تَجَاوُزَكَ عَنْ خَطِيْئَتِيْ وَ صَفْحَكَ عَنْ ظُلْمِيْ وَ سَتْرَكَ عَلَى (عَنْ) قَبِيْحِ عَمَلِيْ وَ حِلْمَكَ عَنْ
dosaku, maaf-Mu atas kesalahan dan kezalimanku, penutupan-Mu atas kelakuanku yang buruk, dan kesabaran-Mu atas
كَثِيْرِ (كَبِيْرِ) جُرْمِيْ عِنْدَ مَا كَانَ مِنْ خَطَإِيْ وَ عَمْدِيْ أَطْمَعَنِيْ فِيْ أَنْ أَسْأَلَكَ مَا لاَ أَسْتَوْجِبُهُ مِنْكَ
kedurhakaanku yang besar karena kesalahan dan kesengajaanku telah merakuskanku untuk memohon kepada-Mu apa yang aku tidak pantas menerimanya dari-Mu
الَّذِيْ رَزَقْتَنِيْ مِنْ رَحْمَتِكَ وَ أَرَيْتَنِيْ مِنْ قُدْرَتِكَ وَ عَرَّفْتَنِيْ مِنْ إِجَابَتِكَ، فَصِرْتُ أَدْعُوْكَ آمِنًا
وَ
dan menganugrahkan(nya) padaku dengan rahmat-Mu, Kau unjukkan padaku kekuatan-Mu (di dalamnya) dan Kau kenalkan padaku pengabulan-Mu (dengan itu). Maka, aku menyeru-Mu dengan perasaan tentram dan
أَسْأَلُكَ مُسْتَأْنِسًا لاَ خَائِفًا وَ لاَ وَجِلاً مُدِلاًّ عَلَيْكَ فِيْمَا قَصَدْتُ فِيْهِ (بِهِ) إِلَيْكَ، فَإِنْ أَبْطَأَ عَنِّيْ عَتَبْتُ
aku memohon kepada-Mu dengan penuh ketenangan, tidak takut dan malu sambil memanjakan diri kepada-Mu demi (meraih) apa yang kuhaturkan pada-Mu. Dan jika permintaan itu terlambat datangnya, aku mencela-Mu
بِجَهْلِيْ عَلَيْكَ، وَ لَعَلَّ الَّذِيْ أَبْطَأَ عَنِّيْ هُوَ خَيْرٌ لِيْ لِعِلْمِكَ بِعَاقِبَةِ الْأُمُوْرِ، فَلَمْ أَرَ مَوْلًى (مُؤَمَّلاً)
karena kebodohanku, padahal mungkin yang terlambat tersebut lebih baik bagiku karena pengetahuan-Mu akan akibat setiap perkara. Oleh karena itu, aku tidak pernah melihat seorang tuan
كَرِيْمًا أَصْبَرَ عَلَى عَبْدٍ لَئِيْمٍ مِنْكَ عَلَيَّ، يَا رَبِّ إِنَّكَ تَدْعُوْنِيْ فَأُوَلِّيْ عَنْكَ، وَ تَتَحَبَّبُ إِلَيَّ فَأَتَبَغَّضُ
dermawan yang lebih penyabar terhadap hamba yang tak tahu diri dari-Mu. Ya Tuhanku, Engkau memanggilku, tapi aku berpaling dari-Mu; Engkau menawarkan cinta kepadaku, tapi aku membalas-Mu dengan kebencian;
إِلَيْكَ، وَ تَتَوَدَّدُ إِلَيَّ فَلاَ أَقْبَلُ مِنْكَ، كَأَنَّ لِيَ التَّطَوُّلَ عَلَيْكَ، فَلَمْ (ثُمَّ لَمْ) يَمْنَعْكَ ذَلِكَ مِنَ الرَّحْمَةِ لِيْ وَ
dan Engkau menawarkan kasih kepadaku, tapi aku tidak bersedia menerimanya dari-Mu seakan-akan aku pernah memberikan karunia kepada-Mu. Tapi, semua itu tidak mencegah-Mu untuk mengucurkan rahmat atasku,
الْإِحْسَانِ إِلَيَّ وَ التَّفَضُّلِ عَلَيَّ بِجُوْدِكَ وَ كَرَمِكَ، فَارْحَمْ عَبْدَكَ الْجَاهِلَ، وَ جُدْ عَلَيْهِ بِفَضْلِ إِحْسَانِكَ،
kebajikan padaku, dan karunia atasku dengan anugrah dan karunia-Mu. Maka, kasihanilah hamba-Mu yang bodoh ini dan limpahkanlah karunia kepadanya demi curahan anugrah-Mu,
إِنَّكَ جَوَّادٌ كَرِيْمٌ، اَلْحَمْدُ لِلَّهِ مَالِكِ الْمُلْكِ مُجْرِي الْفُلْكِ مُسَخِّرِ الرِّيَاحِ فَالِقِ الْإِصْبَاحِ دَيَّانِ الدِّينِ رَبِّ
sesungguhnya Engkau Maha Dermawan, Maha Pemurah. Segala puji bagi Allah, Pemilik seluruh kerajaan, penggerak bahtera, penunduk angin, penerbit pagi hari, penguasa hari pembalasa, Tuhan
الْعَالَمِيْنَ، اَلْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى حِلْمِهِ بَعْدَ عِلْمِهِ، وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى عَفْوِهِ بَعْدَ قُدْرَتِهِ، وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى
seluruh semesta alam. Segala puji bagi Allah atas kesabaran-Nya setelah pengetahuan-Nya. Segala puji bagi Allah atas maaf-Nya setelah kekuasaan-Nya. Segala puji bagi Allah atas
طُوْلِ أَنَاتِهِ فِيْ غَضَبِهِ، وَ هُوَ قَادِرٌ (الْقَادِرُ) عَلَى مَا يُرِيْدُ، اَلْحَمْدُ لِلَّهِ خَالِقِ الْخَلْقِ بَاسِطِ الرِّزْقِ فَالِقِ
panjangnya kesabaran-Nya dalam amarah-Nya, sedangkan Ia Maha Kuasa atas segala yang dikehendaki. Segala puji bagi Allah, Pencipta makhluk, Pelapang rezeki, Penerbit
الْإِصْبَاحِ ذِي الْجَلاَلِ وَ الْإِكْرَامِ وَ الْفَضْلِ (التَّفَضُّلِ) وَ الْإِنْعَامِ (الْإِحْسَانِ) الَّذِيْ بَعُدَ فَلاَ يُرَى وَ قَرُبَ
pagi hari, Pemilik keagungan, kemuliaan, anugrah, dan karunia yang jauh sehingga tak terlihat dan dekat
فَشَهِدَ النَّجْوَى تَبَارَكَ وَ تَعَالَى، اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ لَيْسَ لَهُ مُنَازِعٌ يُعَادِلُهُ، وَ لاَ شَبِيْهٌ يُشَاكِلُهُ، وَ لاَ ظَهِيْرٌ
sehingga dapat mendengarkan rintihan, Maha Agung Ia dan Maha Tinggi. Segala puji bagi Allah yang tiada penentang dapat melawan-Nya, tiada penyerupa yang menyerupai-Nya, dan tiada penolong
يُعَاضِدُهُ، قَهَرَ بِعِزَّتِهِ الْأَعِزَّاءَ وَ تَوَاضَعَ لِعَظَمَتِهِ الْعُظَمَاءُ فَبَلَغَ بِقُدْرَتِهِ مَا يَشَاءُ، اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ
yang dapat menolong-Nya. Dengan kemuliaan-Nya Ia mengalahkan orang-orang mulia dan tunduk bersimpuh di hadapan keagungan-Nya orang-orang yang agung. Maka, dengan kekuasaan-Nya Ia dapat menggapai segala yang dikehendaki. Segala puji bagi Allah yang
يُجِيْبُنِيْ حِيْنَ أُنَادِيْهِ، وَ يَسْتُرُ عَلَيَّ كُلَّ عَوْرَةٍ وَ أَنَا أَعْصِيْهِ، وَ يُعَظِّمُ النِّعْمَةَ عَلَيَّ فَلاَ أُجَازِيْهِ، فَكَمْ
menjawabku ketika aku memanggil-Nya, yang menutup semua celaku sedangkan aku bermaksiat kepada-Nya, dan yang memperbanyak nikmat kepadaku, lalu aku tidak membalas-Nya. Alangkah banyaknya
مِنْ مَوْهِبَةٍ هَنِيْئَةٍ قَدْ أَعْطَانِيْ وَ عَظِيْمَةٍ مَخُوْفَةٍ قَدْ كَفَانِيْ وَ بَهْجَةٍ مُوْنِقَةٍ قَدْ أَرَانِيْ، فَأُثْنِيْ عَلَيْهِ حَامِدًا
karunia berharga yang telah yang diberikannya kepadaku, (betapa banyak) musibah menakutkan yang telah dielakkan oleh-Nya dariku, dan (alangkah banyaknya) kebahagiaan menakjubkan yang telah diperlihatkannya padaku. Maka, aku memuji-Nya dengan menghaturkan puja
وَ أَذْكُرُهُ مُسَبِّحًا، اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ لاَ يُهْتَكُ حِجَابُهُ، وَ لاَ يُغْلَقُ بَابُهُ، وَ لاَ يُرَدُّ سَائِلُهُ، وَ لاَ يُخَيَّبُ
dan mengingat-Nya dengan bertasbih (kepada-Nya). Segala puji bagi Allah yang tak terkoyakkan tirai-Nya, tak tertutup pintu-Nya, tak tertolah peminta-Nya, dan tak tersia-siakan
(يَخِيْبُ) آمِلُهُ، الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ يُؤْمِنُ الْخَائِفِيْنَ وَ يُنَجِّي (يُنْجِي) الصَّالِحِيْنَ (الصَّادِقِينَ) وَ يَرْفَعُ
pengharap-Nya. Segala puji bagi Allah yang memberikan rasa aman kepada orang-orang yang takut, menyelamatkan orang-orang yang saleh, mengangkat (martabat)
الْمُسْتَضْعَفِيْنَ وَ يَضَعُ الْمُسْتَكْبِرِيْنَ وَ يُهْلِكُ مُلُوْكًا وَ يَسْتَخْلِفُ آخَرِيْنَ، وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ قَاصِمِ الْجَبَّارِيْنَ
orang-orang yang tertindas, menjerumuskan para penindas, dan membinasakan raja-raja serta menggantikan (mereka) dengan yang lain. Segala puji bagi Allah, Penghancur para penindas,
مُبِيْرِ الظَّالِمِيْنَ مُدْرِكِ الْهَارِبِيْنَ نَكَالِ الظَّالِمِيْنَ صَرِيْخِ الْمُسْتَصْرِخِيْنَ مَوْضِعِ حَاجَاتِ الطَّالِبِيْنَ مُعْتَمَدِ
Pembasmi orang-orang zalim, pengejar orang-orang yang lari, Penyiksa orang-orang zalim, Yang mendengar jeritan orang-orang yang menjerit, tempat (meminta) hajat bagi para pencari, tempat kepercayaan
الْمُؤْمِنِيْنَ، اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ مِنْ خَشْيَتِهِ تَرْعَدُ السَّمَاءُ وَ سُكَّانُهَا وَ تَرْجُفُ الْأَرْضُ وَ عُمَّارُهَا وَ تَمُوْجُ
Mukminin. Segala puji bagi Allah yang karena takut kepada-Nya bergemuruh langit dan para penghuninya, bergetar bumi dan para penghuninya, dan bergelombang
الْبِحَارُ وَ مَنْ يَسْبَحُ فِيْ غَمَرَاتِهَا، الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ هَدَانَا لِهَذَا وَ مَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلاَ أَنْ هَدَانَا اَللهُ،
lautan dan segala yang bertasbih di (gemuruh) ombaknya. Segala puji bagi Allah yang telah menunjukkan kami kepada (agama) dan kami tidak mungkin mendapatkan petunjuk jika Allah tidak memberikan petunjuk kepada kami.
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ يَخْلُقُ وَ لَمْ يُخْلَقْ، وَ يَرْزُقُ وَ لاَ يُرْزَقُ، وَ يُطْعِمُ وَ لاَ يُطْعَمُ، وَ يُمِيْتُ الْأَحْيَاءَ وَ
Segala puji bagi Allah yang menciptakan dan tidak diciptakan, yang memberikan rezeki dan tidak memperoleh rezeki, yang memberikan makan dan tidak diberi makan, yang mematikan segala yang hidup, dan
يُحْيِي الْمَوْتَى وَ هُوَ حَيٌّ لاَ يَمُوْتُ، بِيَدِهِ الْخَيْرُ وَ هُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ، اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ
yang menghidupkan semua yang mati, sedangkan Ia Maha Hidup yang tak pernah mati. Di tangan-Nya segala kebaikan dan Ia Maha Mampu atas segala sesuatu. Ya Allah, curahkanlah shalawat atas Muhammad,
عَبْدِكَ وَ رَسُوْلِكَ وَ أَمِيْنِكَ وَ صَفِيِّكَ وَ حَبِيْبِكَ وَ خِيَرَتِكَ (خَلِيْلِكَ) مِنْ خَلْقِكَ وَ حَافِظِ سِرِّكَ وَ مُبَلِّغِ
hamba dan utusan-Mu, kepercayaan dan pilihan-Mu, kekasih dan pilihan-Mu di antara makhluk-Mu, penjaga rahasia-Mu, dan penyampai
رِسَالاَتِكَ أَفْضَلَ وَ أَحْسَنَ وَ أَجْمَلَ وَ أَكْمَلَ وَ أَزْكَى وَ أَنْمَى وَ أَطْيَبَ وَ أَطْهَرَ وَ أَسْنَى وَ أَكْثَرَ
risalah-Mu, shalawat, berkah, rahmat, kasih-sayang, dan salam kesejahteraan terutama, terbaik, terindah, tersempurna, terbersih, tersubur, terharum, tersuci, tertinggi, dan
(أَكْبَرَ) مَا صَلَّيْتَ وَ بَارَكْتَ وَ تَرَحَّمْتَ وَ تَحَنَّنْتَ وَ سَلَّمْتَ عَلَى أَحَدٍ مِنْ عِبَادِكَ (خَلْقِكَ) وَ أَنْبِيَائِكَ وَ
terbanyak yang pernah Kau limpahkan atas seluruh hamba, nabi,
رُسُلِكَ وَ صِفْوَتِكَ وَ أَهْلِ الْكَرَامَةِ عَلَيْكَ مِنْ خَلْقِكَ، اَللَّهُمَّ وَ صَلِّ عَلَى عَلِيٍّ أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ وَ وَصِيِّ
rasul, pilihan, dan orang-orang mulia dari makhluk-Mu. Ya Allah, limpahkanlah shalawat atas Ali, Amirul Mukminin, washî
رَسُوْلِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ عَبْدِكَ وَ وَلِيِّكَ وَ أَخِيْ رَسُولِكَ وَ حُجَّتِكَ عَلَى خَلْقِكَ وَ آيَتِكَ الْكُبْرَى وَ النَّبَإِ
Rasul Tuhan semesta alam, hamba dan kekasih-Mu, saudara Rasul-Mu, hujjah-Mu atas makhluk-Mu, ayat-My yang teragung, dan berita penting
الْعَظِيْمِ، وَ صَلِّ عَلَى الصِّدِّيْقَةِ الطَّاهِرَةِ فَاطِمَةَ (الزَّهْرَاءِ) سَيِّدَةِ نِسَاءِ الْعَالَمِيْنَ، وَ صَلِّ عَلَى سِبْطَيِ
yang agung. Curahkanlah shalawat atas Shiddîqah yang suci, Fathimah (az-Zahrâ`), penghulu wanita semesta alam. Limpahkanlah shalawat atas dua cucu
الرَّحْمَةِ وَ إِمَامَيِ الْهُدَى الْحَسَنِ وَ الْحُسَيْنِ سَيِّدَيْ شَبَابِ أَهْلِ الْجَنَّةِ، وَ صَلِّ عَلَى أَئِمَّةِ الْمُسْلِمِيْنَ عَلِيِّ
rahmat dan pemimpin petunjuk, Hasan dan Husein, penghulu seluruh pemuda penghuni surga. Dan curahkanlah shalawat atas para pemimpin Muslimin, Ali
بْنِ الْحُسَيْنِ وَ مُحَمَّدِ بْنِ عَلِيٍّ وَ جَعْفَرِ بْنِ مُحَمَّدٍ وَ مُوْسَى بْنِ جَعْفَرٍ وَ عَلِيِّ بْنِ مُوْسَى وَ مُحَمَّدِ بْنِ
bin Husein, Muhammad bin Ali, Ja'far bin Muhammad, Musa bin Ja'far, Ali bin Musa, Muhammad bin
عَلِيٍّ وَ عَلِيِّ بْنِ مُحَمَّدٍ وَ الْحَسَنِ بْنِ عَلِيٍّ وَ الْخَلَفِ الْهَادِيْ الْمَهْدِيِّ، حُجَجِكَ عَلَى عِبَادِكَ وَ أُمَنَائِكَ
Ali, Ali bin Muhammad, Hasan bin Ali, dan pengganti (terakhir) penegak bendera petunjuk al-Mahdi, para hujjah-Mu atas hamba-hamba-Mu dan orang-orang kepercayaan-Nya
فِيْ بِلاَدِكَ صَلاَةً كَثِيْرَةً دَائِمَةً، اَللَّهُمَّ وَ صَلِّ عَلَى وَلِيِّ أَمْرِكَ الْقَائِمِ الْمُؤَمَّلِ وَ الْعَدْلِ الْمُنْتَظَرِ، وَ حُفَّهُ
di seluruh penjuru negeri-Mu, shalawat yang tak terhingga nan abadi. Ya Allah, limpahkanlah shalawat atas pengurus urusan-Mu, al-Qâ`im yang selalu diharapkan dan keadilan yang ditunggu-tunggu, kirimkanlah
(وَ احْفُفْهُ) بِمَلاَئِكَتِكَ الْمُقَرَّبِيْنَ وَ أَيِّدْهُ بِرُوْحِ الْقُدُسِ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ، اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُ الدَّاعِيَ إِلَى كِتَابِكَ وَ
para malaikat-Mu untuk selalu bersamanya, dan kuatkanlah ia dengan Ruhul Qudus, wahai Tuhan semesta alam. Ya Allah, jadikan ia pengajak kepada kitab-Mu dan
الْقَائِمَ بِدِيْنِكَ، اسْتَخْلِفْهُ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفْتَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِ، مَكِّنْ لَهُ دِيْنَهُ الَّذِي ارْتَضَيْتَهُ لَهُ،
penegak agama-Mu, jadikanlah ia khalifah di muka bumi ini sebagaimana Engkau telah menjadikan orang-orang sebelumnya sebagai khalifah, tegakkan agamanya yang telah Kau ridhai baginya,
أَبْدِلْهُ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِ أَمْنًا يَعْبُدُكَ لاَ يُشْرِكُ بِكَ شَيْئًا، اَللَّهُمَّ أَعِزَّهُ وَ أَعْزِزْ بِهِ وَ انْصُرْهُ وَ انْتَصِرْ بِهِ وَ
gantikan ketakutannya dengan rasa aman (sehingga) ia dapat menyemban-Mu dengan tidak menyekutukan-Mu dengan sesuatu apa pun. Ya Allah, muliakanlah ia dan kuatkan (kami) dengan (wujud)nya, tolonglah dan menangkan ia,
انْصُرْهُ نَصْرًا عَزِيْزًا وَ افْتَحْ لَهُ فَتْحًا يَسِيْرًا وَ اجْعَلْ لَهُ مِنْ لَدُنْكَ سُلْطَانًا نَصِيْرًا، اَللَّهُمَّ أَظْهِرْ بِهِ
tolonglah ia dengan pertolongan yang mulia, berikan kemenangan kepadanya dengan kemenangan yang mudah (digapai), jadikan baginya kerajaan yang terdukung dari sisi-Mu. Ya Allah, tampakkan dengannya
دِيْنَكَ وَ سُنَّةَ نَبِيِّكَ حَتَّى لاَ يَسْتَخْفِيَ بِشَيْئٍ مِنَ الْحَقِّ مَخَافَةَ أَحَدٍ مِنَ الْخَلْقِ، اَللَّهُمَّ إِنَّا نَرْغَبُ إِلَيْكَ فِيْ
agama-Mu dan sunnah Nabi-Mu sehingga ia tidak terpaksa menyembunyikan kebenaran sedikit pun karena takut kepada (ancaman) makhluk. Ya Allah, kami mengharap kepada-Mu (untuk mewujudkan)
دَوْلَةٍ كَرِيْمَةٍ تُعِزُّ بِهَا الْإِسْلاَمَ وَ أَهْلَهُ وَ تُذِلُّ بِهَا النِّفَاقَ وَ أَهْلَهُ وَ تَجْعَلُنَا فِيْهَا مِنَ الدُّعَاةِ إِلَى طَاعَتِكَ
sebuah pemerintahan mulia yang dengannya Engkau memuliakan Islam dan para pengikutnya, menghinakan kemunafikan dan para penyandangnya, menjadikan kami di antara pengajak kepada ketaatan -Mu dan
وَ الْقَادَةِ إِلَى سَبِيْلِكَ وَ تَرْزُقُنَا بِهَا كَرَامَةَ الدُّنْيَا وَ الْآخِرَةِ، اَللَّهُمَّ مَا عَرَّفْتَنَا مِنَ الْحَقِّ فَحَمِّلْنَاهُ وَ مَا
pemimpin menuju jalan-Mu, dan menganugrahkan kepada kami kemuliaan dunia dan akhirat. Ya Allah, kebenaran yang telah Kau kenalkan kepada kami, berikanlah kekuatan kepada kami untuk memikulnya dan segala
قَصُرْنَا عَنْهُ فَبَلِّغْنَاهُ، اَللَّهُمَّ الْمُمْ بِهِ شَعَثَنَا وَ اشْعَبْ بِهِ صَدْعَنَا وَ ارْتُقْ بِهِ فَتْقَنَا وَ كَثِّرْ بِهِ قِلَّتَنَا وَ
yang belum kami ketahui berkenaan dengannya, sampaikanlah kepada kami. Ya Allah, dengan (perantara)nya bereskan urusan kami yang tak terurus, kumpulkan ketercerai-beraian kami, himpunkan keterpecah-belahan (barisan) kami, perbanyak kesedikitan jumlah kami,
أَعْزِزْ (أَعِزَّ) بِهِ ذِلَّتَنَا وَ أَغْنِ بِهِ عَائِلَنَا وَ اقْضِ بِهِ عَنْ مُغْرَمِنَا (مَغْرَمِنَا) وَ اجْبُرْ بِهِ فَقْرَنَا وَ سُدَّ بِهِ
muliakan kehinaan kami, kayakan orang-orang miskin kami, lunaskanlah utang-utang kami, tamballah kefakiran kami, tutupilah
خَلَّتَنَا وَ يَسِّرْ بِهِ عُسْرَنَا وَ بَيِّضْ بِهِ وُجُوْهَنَا وَ فُكَّ بِهِ أَسْرَنَا وَ أَنْجِحْ بِهِ طَلِبَتَنَا وَ أَنْجِزْ بِهِ مَوَاعِيْدَنَا
kekurangan kami, mudahkanlah kesulitan kami, putihkanlah wajah kami, bebeaskanlah ketertawanan kami, kabulkanlah permohonan kami, tepatilah jani-janji(-Mu) kepada
وَ اسْتَجِبْ بِهِ دَعْوَتَنَا وَ أَعْطِنَا بِهِ سُؤْلَنَا وَ بَلِّغْنَا بِهِ مِنَ الدُّنْيَا وَ الْآخِرَةِ آمَالَنَا وَ أَعْطِنَا بِهِ فَوْقَ
kami, kabulkanlah doa kami, berikanlah permohonan kami, sampaikanlah kami kepada cita-cita dunia dan akhirat, dan anugrahkan kepada kami melebihi
رَغْبَتِنَا، يَا خَيْرَ الْمَسْئُوْلِيْنَ وَ أَوْسَعَ الْمُعْطِيْنَ اشْفِ بِهِ صُدُوْرَنَا وَ أَذْهِبْ بِهِ غَيْظَ قُلُوْبِنَا وَ اهْدِنَا بِهِ
keinginan kami. Wahai sebaik-baik Dzat yang dapat dimohon dan seluas-luas Dzat Pemberi, dengan (perantara)nya sembuhkan (penyakit) batin kami, lenyapkan amarah hati kami, dan berikan petunjuk kepada kami
لِمَا اخْتُلِفَ فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِكَ، إِنَّكَ تَهْدِيْ مَنْ تَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيْمٍ وَ انْصُرْنَا بِهِ عَلَى عَدُوِّكَ
(sehingga kami dapat mengenal kebebnaran) yang diperselisihkan dengan izin-Mu; sesungguhnya Engkau menunjukkan orang yang Kau kehendaki ke jalan yang lurus, dan tolonglah kami atas musuh-Mu
وَ عَدُوِّنَا إِلَهَ الْحَقِّ (الْخَلْقِ) آمِيْنَ، اَللَّهُمَّ إِنَّا نَشْكُوْ إِلَيْكَ فَقْدَ نَبِيِّنَا صَلَوَاتُكَ عَلَيْهِ وَ آلِهِ وَ غَيْبَةَ وَلِيِّنَا
dan musuh kami, wahai Tuhan kebenaraan. Amin! Ya Allah, kami mengadu kepada-Mu ketiadaan Nabi kami-semoga shalawat-Mu selalu tercurahkan atasnya dan atas keluarganya-, keghaiban imam kami,
(إِمَامِنَا) وَ كَثْرَةَ عَدُوِّنَا وَ قِلَّةَ عَدَدِنَا وَ شِدَّةَ الْفِتَنِ بِنَا وَ تَظَاهُرَ الزَّمَانِ عَلَيْنَا، فَصَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ
banyaknya musuh kami, sedikitnya jumlah kami, keganasan fitnah terhadap kami, dan kemenangan masa atas kami. Maka, curahkan shalawat atas Muhammad dan keluarganya,
(و آلِ مُحَمَّدٍ) وَ أَعِنَّا عَلَى ذَلِكَ بِفَتْحٍ مِنْكَ تُعَجِّلُهُ وَ بِضُرٍّ تَكْشِفُهُ وَ نَصْرٍ تُعِزُّهُ وَ سُلْطَانِ حَقٍّ تُظْهِرُهُ
dan bantulah kami (untuk mengatasi) semua itu dengan kemenangan dari-Mu yang Kau segerakan, kesengsaraan yang Kau singkapkan, pertolongan yang Kau kokohkan, kerajaan haq yang Kau menangkan,
وَ رَحْمَةٍ مِنْكَ تُجَلِّلُنَاهَا وَ عَافِيَةٍ مِنْكَ تُلْبِسُنَاهَا، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
rahmat dari-Mu yang Kau agungkan kami dengannya, dan 'afiat dari-Mu yang Kau sandangkan pada kami, demi rahmat-Mu wahai Yang Lebih Pengasih dari para pengasih.
Kedua belas, membaca doa berikut ini setiap malam.
اَللَّهُمَّ بِرَحْمَتِكَ فِي الصَّالِحِيْنَ فَأَدْخِلْنَا، وَ فِيْ عِلِّيِّيْنَ فَارْفَعْنَا، وَ بِكَأْسٍ مِنْ مَعِيْنٍ مِنْ عَيْنٍ سَلْسَبِيْلٍ
Ya Allah, demi rahmat-Mu ke dalam golongan orang-orang salih masukkanlah kami, di dalam surga 'Illiyîn angkatlah (derajat) kami, dari mata air Salsabîl
فَاسْقِنَا، وَ مِنَ الْحُوْرِ الْعِيْنِ بِرَحْمَتِكَ فَزَوِّجْنَا، وَ مِنَ الْوِلْدَانِ الْمُخَلَّدِيْنَ كَأَنَّهُمْ لُؤْلُؤٌ مَكْنُوْنٌ فَأَخْدِمْنَا، وَ
berikanlah kami minum, dengan Hûrul 'Ain-dengan rahmat-Mu-nikahkanlah kami, dari budak-budak abadi (surga) yang (gemerlapan) bak mutiara tersimpan berikanlah kami pembantu,
مِنْ ثِمَارِ الْجَنَّةِ وَ لُحُوْمِ الطَّيْرِ فَأَطْعِمْنَا، وَ مِنْ ثِيَابِ السُّنْدُسِ وَ الْحَرِيْرِ وَ الْإِسْتَبْرَقِ فَأَلْبِسْنَا، وَ لَيْلَةَ
dari buah-buahan surga dan daging-daging burung berilah makan kami, dari kain-kain sutra berilah kami pakaian, Lailatul
الْقَدْرِ وَ حَجَّ بَيْتِكَ الْحَرَامِ وَ قَتْلاً فِيْ سَبِيْلِكَ فَوَفِّقْ لَنَا، وَ صَالِحَ الدُّعَاءِ وَ الْمَسْأَلَةِ فَاسْتَجِبْ لَنَا، (يَا
Qadr, haji ke rumah-Mu yang suci, dan terbunuh di jalan-Mu berikan kami taufik (untuk menggapainya), dan kabulkanlah doa dan permohonan (kami) yang layak, (wahai
خَالِقَنَا اسْمَعْ وَ اسْتَجِبْ لَنَا)، وَ إِذَا جَمَعْتَ الْأَوَّلِينَ وَ الْآخِرِينَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَارْحَمْنَا، وَ بَرَاءَةً مِنَ النَّارِ
Pencipta kami, dengarkanlah dan kabulkanlah), jika Engkau mengumpulkan seluruh umat manusia dari awal hingga akhir pada hari Kiamat, kasihanilah kami, kebebasan dari api neraka
فَاكْتُبْ لَنَا، وَ فِيْ جَهَنَّمَ فَلاَ تَغُلَّنَا وَ فِيْ عَذَابِكَ وَ هَوَانِكَ فَلاَ تَبْتَلِنَا، وَ مِنَ الزَّقُّوْمِ وَ الضَّرِيْعِ فَلاَ
tuliskanlah untuk kami, di dalam (jeratan) Jahannam jangan Kau belenggu kami, ke dalam siksa dan penghinaan-Mu jangan Kau jerumuskan kami, dari buah Zaqqûm dan buah-buahan pahit jangan
تُطْعِمْنَا، وَ مَعَ الشَّيَاطِيْنِ فَلاَ تَجْعَلْنَا، وَ فِي النَّارِ عَلَى وُجُوْهِنَا فَلاَ تَكْبُبْنَا (تَكُبَّنَا)، وَ مِنْ ثِيَابِ النَّارِ
Kau beri kami makan, bersama setan jangan Kau jadikan kami, ke dalam neraka jangan sungkurkan kami, dari pakaian-pakaian neraka dan
وَ سَرَابِيْلِ الْقَطِرَانِ فَلاَ تُلْبِسْنَا، وَ مِنْ كُلِّ سُوْءٍ يَا لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ بِحَقِّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ فَنَجِّنَا
baju-baju lusuh berdaki (penduduk neraka) jangan Kau pakaikan kepada kami, dan dari segala keburukan wahai Yang tiada Tuhan selain Engkau demi lâ ilâha illallôh selamatkanlah kami.
Ketiga belas, diriwayatkan dari Imam Shâdiq as, "Bacalah setiap malam bulan Ramadhan,
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ أَنْ تَجْعَلَ فِيْمَا تَقْضِيْ وَ تُقَدِّرُ مِنَ الْأَمْرِ الْمَحْتُوْمِ فِي الْأَمْرِ الْحَكِيْمِ مِنَ الْقَضَاءِ الَّذِيْ
Ya Allah, aku memohon kepada-Mu; di dalam ketentuan dan kepastian yang akan Kau tentukan dalam qadhâ` dan qadar yang bijaksana dan
لاَ يُرَدُّ وَ لاَ يُبَدَّلُ أَنْ تَكْتُبَنِيْ مِنْ حُجَّاجِ بَيْتِكَ الْحَرَامِ الْمَبْرُوْرِ حَجُّهُمْ الْمَشْكُوْرِ سَعْيُهُمْ الْمَغْفُوْرِ
tidak akan dapat diganti dan dirubah tuliskanlah aku di antara para peziarah rumah suci-Mu yang mabrur haji mereka, yang disyukuri usaha mereka, yang diampuni
ذُنُوْبُهُمْ الْمُكَفَّرِ عَنْ سَيِّئَاتِهِمْ وَ أَنْ تَجْعَلَ فِيْمَا تَقْضِيْ وَ تُقَدِّرُ أَنْ تُطِيْلَ عُمُرِيْ فِيْ خَيْرٍ وَ عَافِيَةٍ وَ
dosa-dosa mereka, dan yang tertebus kejeleka-kejelekan mereka, dan di dalam qadhâ` dan qadar yang akan Kau tentukan panjangkanlah umurku dalam kebajikan dan 'afiat,
تُوَسِّعَ فِيْ رِزْقِيْ وَ تَجْعَلَنِيْ مِمَّنْ تَنْتَصِرُ بِهِ لِدِيْنِكَ وَ لاَ تَسْتَبْدِلْ بِيْ غَيْرِيْ
lapangkanlah rezekiku, dan jadikan aku di antara orang-orang Kau memenangkan agama-Mu dengan (perantara) mereka, serta jangan Kau ganti aku dengan orang selainku.
Keempat belas, dalam kitab Anîs ash-Shâlihîn disebutkan membaca doa ini setiap malam bulan Ramadhan.
أَعُوْذُ بِجَلاَلِ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ أَنْ يَنْقَضِيَ عَنِّيْ شَهْرُ رَمَضَانَ أَوْ يَطْلُعَ الْفَجْرُ مِنْ لَيْلَتِيْ هَذِهِ وَ لَكَ قِبَلِيْ
Aku berlindung kepada keagungan "wajah"-Mu yang mulia hendaknya jangan sampai bulan Ramadhan berlalu atau fajar malamku ini terbit sedangkan Engkau masih memiliki
تَبِعَةٌ أَوْ ذَنْبٌ تُعَذِّبُنِيْ عَلَيْهِ
tagihan atasku atau (aku masih berlumuran) dosa yang karenanya Engkau akan menyiksaku.
Kelima belas, dalam catatan pinggir kita al-Balad al-Amîn, Syeikh al-Kaf'ami menukil dari Sayid Ibnu Bâqî bahwa ia berkata, "Di setiap malam bulan Ramadhan disunnahkan mengerjakan shalat sebanyak dua rakaat dengan membaca surah al-Fâtihah dan at-Tauhîd sebanyak tiga kali pada setiap rakaat. Setelah mengucapkan salam, bacalah,
سُبْحَانَ مَنْ هُوَ حَفِيْظٌ لاَ يَغْفُلُ، سُبْحَانَ مَنْ هُوَ رَحِيْمٌ لاَ يَعْجَلُ، سُبْحَانَ مَنْ هُوَ قَائِمٌ لاَ يَسْهُوْ،
Maha suci Dzat yang selalu mengawasi dan tidak lupa, maha suci Dzat Yang Maha Penyayang dan tidak terburu-buru, maha suci Dzat Yang berdiri Sendiri dan tidak lengah,
سُبْحَانَ مَنْ هُوَ دَائِمٌ لاَ يَلْهُوْ
maha suci Dzat Yang Maha Abadi dan tidak berbuat sia-sia.
Lalu, bacalah empat tasbîh sebanyak tujuh kali. Kemudian, bacalah,
سُبْحَانَكَ سُبْحَانَكَ سُبْحَانَكَ يَا عَظِيْمُ اغْفِرْ لِيَ الذَّنْبَ الْعَظِيْمَ
Maha suci Engkau, maha suci Engkau, maha suci Engkau, wahai Yang Maha Agung, ampunilah dosaku yang agung.
Setelah itu, bacalah shalawat untuk Rasulullah SAWW dan keluarga beliau sebanyak sepuluh kali. Barangsiapa mengerjakan shalat dua rakaat tersebut, Allah akan mengampuni tujuh puluh ribu dosanya".
Keenam belas, dalam sebuah hadis disebutkan bahwa barangsiapa membaca surah al-Fath di dalam shalat sunnah setiap malam, ia akan terjaga pada tahun itu.
Ketahuilah, di antara amalan-amalan yang disunnahkan untuk dikerjakan di setiap malam bulan Ramadhan adalah mengerjakan shalat sebanyak seribu rakaat dalam sebulan. Para ulama yang mulia telah menyebutkan hal itu dalam buku-buku fiqih atau ibadah mereka. Adapun cara mengerjakannya, terdapat hadis-hadis yang berbeda-beda dalam hal ini. Sesuai dengan riwayat Ibnu Abi Qurrah dari Imam Jawad as dan pendapat Syeikh Thûsî dalam kitab al-Ghurriyah wa al-Asyrâf, bahkan pendapat masyhur, caranya adalah pada sepuluh malam pertama dan kedua, kita mengerjakan dua puluh rakaat setiap malam dengan mengucapkan salam pada penghujung setiap dua rakaat; delapan rakaat setelah mengerjakan shalat Maghrib dan dua belas rakaat setelah melakukan shalat Isya`. Dan pada sepuluh malam terakhir, kita mengerjakan tiga puluh rakaat setiap malam; delapan rakaat setelah mengerjakan shalat Maghrib dan dua puluh dua rakaat setelah melakukan shalat Isya`. Seluruh shalat ini berjumlah tujuh ratus rakaat. Sementara sisanya; tiga ratus rakaat, kita kerjakan pada malam Lailatul Qadr; seratus rakaat pada malam sembilan belas, seratus rakaat pada malam dua puluh satu, dan seratus rakaat pada malam dua puluh tiga. Dengan demikian, keseluruhan jumlahnya adalah seribu rakaat.
Ada juga hadis yang menyebutkan cara yang lain, dan dalam kesempatan ini tidak mungkin untuk disebutkan semuanya. Harapan kami semoga orang-orang yang cinta kebaikan tidak teledor dalam mengerjakan shalat seribu rakaat ini dan dapat mencurahkan anugrahnya atas dirinya.
Dalam sebuah hadis disebutkan, setiap selesai mengerjakan dua rakaat shalat sunnah Ramadhan ini, kita membaca (doa berikut ini).
اَللَّهُمَّ اجْعَلْ فِيْمَا تَقْضِيْ وَ تُقَدِّرُ مِنَ الْأَمْرِ الْمَحْتُوْمِ وَ فِيْمَا تَفْرُقُ مِنَ الْأَمْرِ الْحَكِيْمِ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ أَنْ
Ya Allah, tentulah di dalam ketentuan dan kepastian yang akan Kau tentukan dalam qadhâ` dan qadar-Mu yang pasti serta di dalam urusan bijaksana yang akan Kau bedakan di malam Lailatul Qadr;
تَجْعَلَنِيْ مِنْ حُجَّاجِ بَيْتِكَ الْحَرَامِ الْمَبْرُوْرِ حَجُّهُمْ الْمَشْكُوْرِ سَعْيُهُمْ الْمَغْفُوْرِ ذُنُوْبُهُمْ، وَ أَسْأَلُكَ أَنْ تُطِيْلَ
jadikan aku di antara para peziarah rumah-Mu yang suci yang mabrur haji mereka, yang disyukuri usaha mereka, dan yang diampuni dosa-dosa mereka, dan aku memohon kepada-Mu; panjangkanlah
عُمُرِيْ فِيْ طَاعَتِكَ وَ تُوَسِّعَ لِيْ فِيْ رِزْقِيْ، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
umurku dalam ketaatan kepada-Mu dan lapangkanlah rezekiku, wahai Yang Lebih Pengasih dari para pengasih.
2. Amalan dan Doa Bulan Ramadhan
c. Amalan-amalan pada Waktu Sahar Bulan Ramadhan
Amalan-amalan pada waktu sahar ini adalah sebagai berikut:
Pertama,
santap sahur. Hendaknya kita jangan meninggalkan sahur ini meskipun dengan menyantap kurma yang paling rendah kaulitasnya atau seteguk air. Makanan sahur terbaik adalah Sawîq (sejenis makanan yang terbuat dari tepung gandum) dan kurma. Dalam sebuah hadis disebutkan, Allah dan para malaikat mengirimkan shalawat atas orang-orang yang beristighfar pada waktu sahar dan menyantap sahur.
Kedua,
membaca surah al-Qadr pada waktu sahur. Barangsiapa membaca surah tersebut pada waktu berbuka puasa dan menyantap sahur, ia akan mendapatkan pahala orang yang berlumuran darah di jalan Allah.
Ketiga,
membaca doa (Bahâ` berikut ini). Diriwayatkan bahwa Imam Ridhâ as berkata, "Ini adalah doa yang selalu dibaca oleh Imam Muhammad al-Bâqir as pada waktu sahar bulan Ramadhan".
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنْ بَهَائِكَ بِأَبْهَاهُ وَ كُلُّ بَهَائِكَ بَهِيٌّ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ بِبَهَائِكَ كُلِّهِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ
Ya Allah, aku memohon kepada-Mu (sedikit) dari kekemilauan-Mu demi kekemilauan-Mu yang paing kemilau, sedangkan seluruh kekemilauan-Mu adalah kemilau. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu demi seluruh kekemilauan-Mu. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu (sedikit)
مِنْ جَمَالِكَ بِأَجْمَلِهِ وَ كُلُّ جَمَالِكَ جَمِيْلٌ، اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِجَمَالِكَ كُلِّهِ، اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ جَلاَلِكَ
dari keindahan-Mu demi keindahan-Mu yang paling indah, sedangkan seluruh keindahan-Mu adalah indah. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu demi seluruh keindahan-Mu. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu (sedikit) dari kebesaran-Mu
بِأَجَلِّهِ وَ كُلُّ جَلاَلِكَ جَلِيْلٌ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ بِجَلاَلِكَ كُلِّهِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنْ عَظَمَتِكَ بِأَعْظَمِهَا وَ
demi kebesaran-Mu yang paling besar, sedangkan seluruh kebesaran-Mu adalah besar. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu demi seluruh kebesaran-Mu. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu (sedikit) dari keagungan-Mu demi keagungan-Mu yang paling agung, sedangkan
كُلُّ عَظَمَتِكَ عَظِيْمَةٌ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ بِعَظَمَتِكَ كُلِّهَا، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنْ نُوْرِكَ بِأَنْوَرِهِ وَ كُلُّ نُوْرِكَ
sekuruh keagungan-Mu adalah agung. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu demi seluruh keagungan-Mu. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu (sedikit) dari cahaya-Mu demi cahaya-Mu yang paling benderang, sedangkan seluruh cahaya-Mu
نَيِّرٌ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ بِنُوْرِكَ كُلِّهِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنْ رَحْمَتِكَ بِأَوْسَعِهَا وَ كُلُّ رَحْمَتِكَ وَاسِعَةٌ، اَللَّهُمَّ
adalah benderang. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu demi seluruh cahaya-Mu. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu (sedikit) dari rahmat-Mu demi rahmat-Mu yang terluas, sedangkan seluruh rahmat-Mu adalah luas. Ya Allah,
إِنِّيْ أَسْأَلُكَ بِرَحْمَتِكَ كُلِّهَا، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنْ كَلِمَاتِكَ بِأَتَمِّهَا وَ كُلُّ كَلِمَاتِكَ تَامَّةٌ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ
aku memohon kepada-Mu demi seluruh rahmat-Mu. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu (sedikit) dari kalimat-Mu demi kalimat-Mu yang paling sempurna, sedangkan seluruh kalimat-Mu adalah sempurna. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu
بِكَلِمَاتِكَ كُلِّهَا، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنْ كَمَالِكَ بِأَكْمَلِهِ وَ كُلُّ كَمَالِكَ كَامِلٌ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ بِكَمَالِكَ كُلِّهِ،
demi seluruh kalimat-Mu. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu (sedikit) dari kesempurnaan-Mu demi kesempurnaan-Mu yang paling sempurna, sedangkan seluruh kesempurnaan-Mu adalah sempurna. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu demi seluruh kesempurnaan-Mu.
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنْ أَسْمَائِكَ بِأَكْبَرِهَا وَ كُلُّ أَسْمَائِكَ كَبِيْرَةٌ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ بِأَسْمَائِكَ كُلِّهَا، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ
Ya Allah, aku memohon kepada-Mu (sedikit) dari asmâ-Mu demi asmâ-Mu yang paling besar, sedangkan seluruh asmâ-Mu adalah besar. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu demi seluruh asmâ-Mu. Ya Allah, aku
أَسْأَلُكَ مِنْ عِزَّتِكَ بِأَعَزِّهَا وَ كُلُّ عِزَّتِكَ عَزِيْزَةٌ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ بِعِزَّتِكَ كُلِّهَا، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنْ
memohon kepada-Mu (sedikit) dari kemuliaan-Mu demi kemuliaan-Mu yang paling mulia, sedangkan seluruh kemuliaan-Mu adalah mulia. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu demi seluruh kemuliaan-Mu. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu (sedikit) dari
مَشِيَّتِكَ بِأَمْضَاهَا وَ كُلُّ مَشِيَّتِكَ مَاضِيَةٌ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ بِمَشِيَّتِكَ كُلِّهَا، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنْ قُدْرَتِكَ
kehendak-Mu demi kehendak-Mu yang paling terlaksana, sedangkan seluruh kehendak-Mu pasti terlaksana. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu demi seluruh kehendak-Mu. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu (sedikit) dari kekuatan-Mu
بِالْقُدْرَةِ الَّتِيْ اسْتَطَلْتَ بِهَا عَلَى كُلِّ شَيْئٍ وَ كُلُّ قُدْرَتِكَ مُسْتَطِيْلَةٌ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ بِقُدْرَتِكَ كُلِّهَا، اَللَّهُمَّ
demi kekuatan yang dengannya Engkau menguasai segala sesuatu,sedangkan seluruh kekuatan-Mu menguasai. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu demi seluruh kekuatan-Mu. Ya Allah,
إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنْ عِلْمِكَ بِأَنْفَذِهِ وَ كُلُّ عِلْمِكَ نَافِذٌ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ بِعِلْمِكَ كُلِّهِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنْ
aku memohon kepada-Mu (sedikit) dari ilmu-Mu demi ilmu-Mu yang paling berpengaruh, sedangkan seluruh ilmu adalah berpengaruh. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu demi seluruh ilmu-Mu. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu (sedikit) dari
قَوْلِكَ بِأَرْضَاهُ وَ كُلُّ قَوْلِكَ رَضِيٌّ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ بِقَوْلِكَ كُلِّهِْ اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنْ مَسَائِلِكَ بِأَحَبِّهَا
firman-Mu demi firman-Mu yang paling diridhai, sedangkan seluruh firman-mu adalah diridhai. Ya Allah, aku memohon kepada demi seluruh firman-Mu. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu (sedikit) dari permohonan-Mu (yang Kau anugrahkan kepada hamba-Mu) demi permohonan-Mu yang paling Kau cintai,
إِلَيْكَ وَ وَ كُلُّ مَسَائِلِكَ إِلَيْكَ حَبِيْبَةٌ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ بِمَسَائِلِكَ كُلِّهَا، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنْ شَرَفِكَ
sedangkan seluruh permohonan-Mu Kau cintai. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu demi seluruh permohonan-Mu. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu (sedikit) dari kemuliaan-Mu
بِأَشْرَفِهِ وَ كُلُّ شَرَفِكَ شَرِيْفٌ، اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِشَرَفِكَ كُلِّهِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنْ سُلْطَانِكَ بِأَدْوَمِهِ وَ
demi kemuliaan-Mu yang paling mulia, sedangkan seluurh kemuliaan-Mu adalah mulia. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu demi seluruh kemuliaan-Mu. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu (sedikit) dari kekuasaan-Mu demi kekuasaan-Mu yang paling kekal, sedangkan
كُلُّ سُلْطَانِكَ دَائِمٌ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ بِسُلْطَانِكَ كُلِّهِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنْ مُلْكِكَ بِأَفْخَرِهِ وَ كُلُّ مُلْكِكَ
seluruh kekuasaan-Mu adalah kekal. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu demi seluruh kekuasaan-Mu. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu (sedikit) dari kerajaan-Mu demi kerajaan-Mu yang paling megah, sedangkan seluruh kerajaan-Mu
فَاخِرٌ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ بِمُلْكِكَ كُلِّهِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنْ عُلُوِّكَ بِأَعْلاَهُ وَ كُلُّ عُلُوِّكَ عَالٍ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ
adalah megah. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu demi seluruh kerajaan-Mu. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu (sedikit) dari ketinggian (derajat)-Mu demi ketinggian (derajat)-Mu yang paling tinggi, sedangkan seluruh ketinggian (derajat)-Mu adalah tinggi. Ya Allah, aku
أَسْأَلُكَ بِعُلُوِّكَ كُلِّهِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنْ مَنِّكَ بِأَقْدَمِهِ وَ كُلُّ مَنِّكَ قَدِيْمٌ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ بِمَنِّكَ كُلِّهِ،
memohon kepada-Mu demi seluruh ketinggian (derajat)-Mu. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu (sedikit) dari karunia-Mu demi karunia-Mu yang paling qadîm, sedangkan seluruh karunia-Mu adalah qadîm. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu demi seluruh karunia-Mu.
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنْ آيَاتِكَ بِأَكْرَمِهَا وَ كُلُّ آيَاتِكَ كَرِيْمَةٌ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ بِآيَاتِكَ كُلِّهَا، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ
Ya Allah, aku memohon kepada-Mu (sedikit) dari ayat-ayat-Mu demi ayat-ayat-Mu yang paling mulia, sedangkan seluruh ayat-Mu adalah mulia. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu demi seluruh ayat-Mu. Ya Allah, aku
أَسْأَلُكَ بِمَا أَنْتَ فِيْهِ مِنَ الشَّأْنِ وَ الْجَبَرُوْتِ وَ أَسْأَلُكَ بِكُلِّ شَأْنٍ وَحْدَهُ وَ جَبَرُوْتٍ وَحْدَهَا، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ
memohon kepada-Mu demi kedudukan dan kakuasaan yang Kau miliki dan aku memohon kepada-Mu demi setiap kedudukan tunggal dan demi setiap keuasaan tunggal. Ya Allah, aku
أَسْأَلُكَ بِمَا تُجِيْبُنِيْ (بِهِ) حِيْنَ أَسْأَلُكَ، فَأَجِبْنِيْ يَا اَللهُ
memohon kepada-Mu demi apa yang Engkau menjawabku ketika aku memohon kepada-Mu. Maka, jawablah aku, ya Allah.
Setelah itu, mintalah setiap hajat yang Anda miliki, dan hajat itu akan dikabulkan.
Keempat, dalam kitab al-Mishbâh karya Syeikh Thûsî ra disebutkan, Abu Hamzah ats-Tsumâli meriwayatkan bahwa Imam Zainul Abidin as selalu mengerjakan shalat di malam hari bulan Ramadhan, dan ketika waktu sahar tiba, beliau membaca doa (berikut) ini.
إِلَهِيْ لاَ تُؤَدِّبْنِيْ بِعُقُوْبَتِكَ، وَ لاَ تَمْكُرْ بِيْ فِيْ حِيْلَتِكَ، مِنْ أَيْنَ لِيَ الْخَيْرُ يَا رَبِّ وَ لاَ يُوْجَدُ إِلاَّ مِنْ
Ya Ilahi, jangan Kau hajar aku dengan siksa-Mu dan jangan Kau jerumuskan aku dalam tpu-daya-Mu. Dari manakah aku mendapatkan kebaikan, sedangkan ia tidak mungkin ditemukan kecuali dari
عِنْدِكَ، وَ مِنْ أَيْنَ لِيَ النَّجَاةُ وَ لاَ تُسْتَطَاعُ إِلاَّ بِكَ، لاَ الَّذِيْ أَحْسَنَ اسْتَغْنَى عَنْ عَوْنِكَ وَ رَحْمَتِكَ وَ
sisi-mu? Dan dari mana aku mendapatkan keselamatan, sedangkan ia tidak dapat digapai kecuali dengan (perantara)-Mu? Tidaklah orang yang berbuat baik merasa cukup dari pertolongan dan rahmat-Mu, dan
لا الَّذِيْ أَسَاءَ وَ اجْتَرَأَ عَلَيْكَ وَ لَمْ يُرْضِكَ خَرَجَ عَنْ قُدْرَتِكَ، يَا رَبِّ يَا رَبِّ يَا رَبِّ، بِكَ عَرَفْتُكَ
tidaklah juga orang yang berbuat kejelekan, berani menentang-Mu, dan membuat-Mu murka keluar dari kekuasaan-Mu! Ya Robbi, ya Robbi, ya Robbi. (Bacalah ya Robbi ini hingga nafas Anda berakhir). Hanya dengan (perantar)-Mu aku mengenal-Mu
وَ أَنْتَ دَلَلْتَنِيْ عَلَيْكَ وَ دَعَوْتَنِيْ إِلَيْكَ، وَ لَوْلاَ أَنْتَ لَمْ أَدْرِ مَا أَنْتَ، اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَدْعُوْهُ فَيُجِيْبُنِيْ وَ
dan Engkau menunjukkanku kepada-Mu, serta memanggil-Mu ke arah-Mu. Jika bukan karena Engkau, aku tidak akan mengenal siapa Engkau. Segala puji bagi Allah yang (jika) aku memanggil-Nya, Ia pasti menjawab (panggilan)ku
إِنْ كُنْتُ بَطِيْئًا حِيْنَ يَدْعُوْنِيْ، وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَسْأَلُهُ فَيُعْطِيْنِيْ وَ إِنْ كُنْتُ بَخِيْلاً حِيْنَ يَسْتَقْرِضُنِيْ،
meskipun aku lambat (menjawab)-Nya ketika Ia memanggilku. Segala puji bagi Allah yang (jika) aku memohon-Nya, Ia pasti memberiku meskipun aku kikir ketika Ia ingin meminjam utang dariku.
وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أُنَادِيْهِ كُلَّمَا شِئْتُ لِحَاجَتِيْ وَ أَخْلُوْ بِهِ حَيْثُ شِئْتُ لِسِرِّيْ بِغَيْرِ شَفِيْعٍ فَيَقْضِيْ لِي
Segala puji bagi Allah yang aku dapat memanggil-Nya untuk hajatku kapan pun aku mau dan aku menyendiri dengan-Nya untuk rahasiaku kapan pun aku suka tanpa seorang perantara, lalu Ia pasti memenuhi
حَاجَتِيْ، وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ لاَ أَدْعُوْ غَيْرَهُ، وَ لَوْ دَعَوْتُ غَيْرَهُ لَمْ يَسْتَجِبْ لِيْ دُعَائِيْ، وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ
hajatku. Segala puji bagi Allah yang aku tidak ingin menyeru selain-Nya, karena seandainya aku menyeru selain-Nya, ia tidak akan mampu menjawab seruanku. Segala Puji bagi Allah
الَّذِيْ لاَ أَرْجُوْ غَيْرَهُ، وَ لَوْ رَجَوْتُ غَيْرَهُ لَأَخْلَفَ رَجَائِيْ، وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ وَكَلَنِيْ إِلَيْهِ فَأَكْرَمَنِيْ، وَ
yang aku tidak ingin mengharap selain-Nya, karena seandainya aku mengharap selain-Nya, ia akan memutuskan harapanku. Segala puji bagi Allah yang telah menyerahkanku kepada Diri-Nya, lalu Ia memuliakanku dan
لَمْ يَكِلْنِيْ إِلَى النَّاسِ فَيُهِيْنُوْنِيْ، وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ تَحَبَّبَ إِلَيَّ وَ هُوَ غَنِيٌّ عَنِّيْ، وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ
tidak menyerahkanku kepada orang lain, lalu iai pasti menghinakanku. Segala puji bagi Allah yang senantiasa mencintaiku, sedangkan Ia tidak membutuhkanku. Dan segala puji bagi Allah yang
يَحْلُمُ عَنِّيْ حَتَّى كَأَنِّي لاَ ذَنْبَ لِيْ، فَرَبِّيْ أَحْمَدُ شَيْئٍٍ عِنْدِيْ وَ أَحَقُّ بِحَمْدِيْ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَجِدُ سُبُلَ
selalu mengasihiku sehingga aku merasa tidak memiliki dosa sedikit pun. Dengan ini, Tuhanku adalah sesuatu yang lebih layak dipuji dan Ia lebih berhak terhadap pujianku. Ya Allah, kutemukan jalan-jalan
الْمَطَالِبِ إِلَيْكَ مُشْرَعَةً، وَ مَنَاهِلَ الرَّجَاءِ إِلَيْكَ مُتْرَعَةً، وَ الْإِسْتِعَانَةَ بِفَضْلِكَ لِمَنْ أَمَّلَكَ مُبَاحَةً، وَ
segala permohonan kepada-Mu terbentang, mata air harapan kepada-Mu penuh dengan air, meminta pertolongan kepada karunia-Mu bagi orang yang mengharapkan-Mu diperbolehkan, dan
أَبْوَابَ الدُّعَاءِ إِلَيْكَ لِلصَّارِخِيْنَ مَفْتُوْحَةً، وَ أَعْلَمُ أَنَّكَ لِلرَّاجِيْ (لِلرَّاجِيْنَ) بِمَوْضِعِ إِجَابَةٍ، وَ لِلْمَلْهُوْفِيْنَ
pintu-pintu doa kepada-Mu bagi orang-orang yang merintih terbuka. Dan aku mengetahui bahwa Engkau bagi yang berharap pasti mengabulkannya dan bagi yang tertimpa kesusahan
بِمَرْصَدِ إِغَاثَةٍ، وَ أَنَّ فِيْ اللَّهْفِ إِلَى جُوْدِكَ وَ الرِّضَى بِقَضَائِكَ عِوَضًا مِنْ مَنْعِ الْبَاخِلِيْنَ وَ مَنْدُوْحَةً
pasti menolongnya, (aku mengetahui) bahwa dalam merintih kepada kedermawanan-Mu dan menerima qadhâ`-Mu terdapat pengganti dari dari pelarangan orang-orang yang kikir dan kebebasan
عَمَّا فِيْ أَيْدِي الْمُسْتَأْثِرِيْنَ، وَ أَنَّ الرَّاحِلَ إِلَيْكَ قَرِيْبُ الْمَسَافَةِ، وَ أَنَّكَ لاَ تَحْتَجِبُ عَنْ خَلْقِكَ إِلاَّ أَنْ
dari (meminta) apa yang berada di tangan para pencinta dunia, dan (aku mengetahui) bahwa orang yang berjalan menuju-Mu dekat jarak (perjalanannya) dan Engkau tidak tersembunyi dari makhluk-Mu kecuali jika
تَحْجُبَهُمُ الْأَعْمَالُ دُوْنَكَ، وَ قَدْ قَصَدْتُ إِلَيْكَ بِطَلِبَتِيْ وَ تَوَجَّهْتُ إِلَيْكَ بِحَاجَتِيْ وَ جَعَلْتُ بِكَ اسْتِغَاثَتِيْ وَ
amalan-amalan yang mereka lakukan untuk selain-Mu yang menutupi (mata hati) mereka. (Kini) aku telah menuju-Mu dengan permohonanku ini, berangkat (menuju)-Mu dengan segala hajatku, kujadikan permintaan tolongku hanya kepada-Mu dan
بِدُعَائِكَ تَوَسُّلِيْ مِنْ غَيْرِ اسْتِحْقَاقٍ لِاسْتِمَاعِكَ مِنِّيْ وَ لاَ اسْتِيْجَابٍ لِعَفْوِكَ عَنِّيْ، بَلْ لِثِقَتِيْ بِكَرَمِكَ وَ
tawassulku hanya dengan menyeru-Mu, bukan karena aku berhak Engkau harus mendengarkan (seruan)ku dan aku menerima maaf-Mu, tetapi karena kepercayaanku terhadap karunia-Mu,
سُكُوْنِيْ إِلَى صِدْقِ وَعْدِكَ وَ لَجَإِيْ إِلَى الْإِيْمَانِ بِتَوْحِيْدِكَ وَ يَقِيْنِيْ (وَ ثِقَتِيْ) بِمَعْرِفَتِكَ مِنِّيْ أَنْ لاَ رَبَّ
ketenanganku terhadap kebenaran janji-Mu, bernaungku di bawah iman kepada keesaan-Mu, dan keyakinanku terhadap pengetahuanku tentang-Mu bahwa tiada Tuhan
لِيْ غَيْرُكَ وَ لاَ إِلَهَ (لِيْ) إِلاَّ أَنْتَ وَحْدَكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ، اَللَّهُمَّ أَنْتَ الْقَائِلُ وَ قَوْلُكَ حَقٌّ وَ وَعْدُكَ
bagiku kecuali Engkau dan tiada Tuhan selain Engkau (yang) Maha Esa dan tiada sekutu bagi-Mu. Ya Allah, Engkaulah yang telah berfirman-sedangkan firman-Mu adalah benar dan janji-Mu
صِدْقٌ، "وَ اسْأَلُوا اللَّهَ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيْمًا"، وَ لَيْسَ مِنْ صِفَاتِكَ يَا سَيِّدِيْ أَنْ تَأْمُرَ
adalah jujur-"Dan mohonlah kepada Allah dari karunia-Nya, sesungguhnya Allah Maha Penyayang terhadap kalian". Dan bukanlah dari sifat-Mu, wahai Tuanku Engkau memerintahkan
بِالسُّؤَالِ وَ تَمْنَعَ الْعَطِيَّةَ، وَ أَنْتَ الْمَنَّانُ بِالْعَطِيَّاتِ عَلَى أَهْلِ مَمْلَكَتِكَ، وَ الْعَائِدُ عَلَيْهِمْ بِتَحَنُّنِ رَأْفَتِكَ،
untuk meminta, lalu Engkau enggan untuk memberi, sedangkan Engkau Maha Pemberi anugrah terhadap penghuni kerjaan-Mu dan pencurah kasih-sayang atas mereka.
إِلَهِيْ رَبَّيْتَنِيْ فِيْ نِعَمِكَ وَ إِحْسَانِكَ صَغِيْرًا وَ نَوَّهْتَ بِاسْمِيْ كَبِيْرًا، فَيَا مَنْ رَبَّانِيْ فِي الدُّنْيَا بِإِحْسَانِهِ
Ya Ilahi, Engkau telah mendidikku dalam kenikmatan dan kebaikan-Mu ketika aku masih kecil dan memuji namaku ketika aku sudah besar. Maka, wahai Yang telah mendidikku di dunia ini dengan kebaikan,
وَ تَفَضُّلِهِ وَ نِعَمِهِ وَ أَشَارَ لِيْ فِي الْآخِرَةِ إِلَى عَفْوِهِ وَ كَرَمِهِ، مَعْرِفَتِيْ يَا مَوْلاَيَ دَلِيْلِيْ (دَلَّتْنِيْ) عَلَيْكَ
karunia, dan nikmat-Nya dan menunjukkan kepadaku di akhirat ampunan dan kemurahan-Nya, makrifahku, wahai Junjunganku adalah petunjukku menuju-Mu dan
وَ حُبِّي لَكَ شَفِيْعِيْ إِلَيْكَ وَ أَنَا وَاثِقٌ مِنْ دَلِيْلِيْ بِدَلاَلَتِكَ وَ سَاكِنٌ مِنْ شَفِيْعِيْ إِلَى شَفَاعَتِكَ، أَدْعُوْكَ يَا
kecintaanku kepada-Mu adalah penyafaatku kepada-Mu, sedangkan aku percaya kepada petunjukku itu dengan penunjukan-Mu dan percaya kepada penyafaatku (bahwa ia akan mengantarkanku ke) syafaat-Mu. Aku menyeru-Mu, wahai
سَيِّدِيْ بِلِسَانٍ قَدْ أَخْرَسَهُ ذَنْبُهُ، رَبِّ أُنَاجِيْكَ بِقَلْبٍ قَدْ أَوْبَقَهُ جُرْمُهُ، أَدْعُوْكَ يَا رَبِّ رَاهِبًا رَاغِبًا رَاجِيًا
Junjunganku dengan lidah yang telah dibisukan oleh dosanya, Rabbi, aku bermunajat kepada-Mu dengan hati yang telah dicelakakan oleh kejahatannya, aku menyeru-Mu dalam keadaan takut, berkeinginan, berharap,
خَائِفًا، إِذَا رَأَيْتُ مَوْلاَيَ ذُنُوْبِيْ فَزِعْتُ وَ إِذَا رَأَيْتُ كَرَمَكَ طَمِعْتُ، فَإِنْ عَفَوْتَ فَخَيْرُ رَاحِمٍ وَ إِنْ
dan khawatir. Jika aku melihat dosa-dosaku wahai Junjunganku, aku menjadi takut dan jika melihat kemurahan-Mu, aku masih berharap. Jika Engkau memaafkanku, maka Engkau adalah sebaik-baik penyayang dan jika
عَذَّبْتَ فَغَيْرُ ظَالِمٍ، حُجَّتِيْ يَا اَللهُ فِيْ جُرْأَتِيْ عَلَى مَسْأَلَتِكَ مَعَ إِتْيَانِيْ مَا تَكْرَهُ جُوْدُكَ وَ كَرَمُكَ، وَ
Engkau menyiksaku, maka Engkau tidak berbuat zalim. Alasanku, ya Allah sehingga aku berani memohon kepada-Mu padahal aku telah mengerjakan segala yang Kau benci adalah kedermawanan dan kemurahan-mu, dan
عُدَّتِيْ فِيْ شِدَّتِيْ مَعَ قِلَّةِ حَيَائِيْ رَأْفَتُكَ وَ رَحْمَتُكَ، وَ قَدْ رَجَوْتُ أَنْ لاَ تَخِيْبَ بَيْنَ ذَيْنِ وَ ذَيْنِ مُنْيَتِيْ،
bekalku ketika aku ditimpa kesengsaraan padahal rasa maluku sedikit adalah kasih-sayang dan rahmat-Mu. Dan aku berharap; jangan Kau sia-siakan harapanku dengan semua pelanggaran dan ketidakmaluanku itu.
فَحَقِّقْ رَجَائِيْ وَ اسْمَعْ دُعَائِيْ يَا خَيْرَ مَنْ دَعَاهُ دَاعٍ وَ أَفْضَلَ مَنْ رَجَاهُ رَاجٍ، عَظُمَ يَا سَيِّدِيْ أَمَلِيْ وَ
Wujudkanlah harapanku dan dengarkanlah seruanku, wahai Sebaik-baik Dzat yang dapat diseru oleh penyeru dan diharapkan oleh pengharap. Sangat besar, wahai Tuanku harapanku dan
سَاءَ عَمَلِيْ، فَأَعْطِنِيْ مِنْ عَفْوِكَ بِمِقْدَارِ أَمَلِيْ وَ لاَ تُؤَاخِذْنِي بِأَسْوَإِ عَمَلِيْ، فَإِنَّ كَرَمَكَ يَجِلُّ عَنْ
sungguh jelek kelakukanku. Maka, anugrahkan kepadaku maaf-Mu sebesar harapanku dan jangan Kau siksa aku karena kelakukanku yang jelek. Karena kemurahan-Mu lebih agung daripada
مُجَازَاةِ الْمُذْنِبِيْنَ وَ حِلْمَكَ يَكْبُرُ عَنْ مُكَافَاةِ الْمُقَصِّرِيْنَ، وَ أَنَا يَا سَيِّدِيْ عَائِذٌ بِفَضْلِكَ هَارِبٌ مِنْكَ إِلَيْكَ
Engkau harus menyiksa orang-orang yang berdosa dan kesabaran-Mu lebih besar daripada Engkau harus membalas orang-orang yang bersalah. Dan aku, wahai Tuanku berlindung kepada karunia-Mu, lari dari-Mu menuju-Mu,
مُتَنَجِّزٌ مَا وَعَدْتَ مِنَ الصَّفْحِ عَمَّنْ أَحْسَنَ بِكَ ظَنًّا، وَ مَا أَنَا يَا رَبِّ وَ مَا خَطَرِيْ هَبْنِيْ بِفَضْلِكَ وَ
(dan menunggu) janji maaf-Mu atas orang yang berbaik sangka kepada-Mu terlaksana. Apalah aku, wahai Tuhanku dan apa pula kemampuanku? Anugrahkan padaku karunia-Mu dan
تَصَدَّقْ عَلَيَّ بِعَفْوِكَ، أَيْ رَبِّ جَلِّلْنِيْ بِسَتْرِكَ وَ اعْفُ عَنْ تَوْبِيْخِيْ بِكَرَمِ وَجْهِكَ، فَلَوِ اطَّلَعَ الْيَوْمَ عَلَى
bersedekahlah padaku dengan maaf-Mu. Wahai Tuhanku, agungkan agung dengan Engkau memnutupi (cela dan dosa)ku dan maafkan dosa-dosaku demi kemurahan-Mu. Seandainya pada hari ini
ذَنْبِيْ غَيْرُكَ مَا فَعَلْتُهُ، وَ لَوْ خِفْتُ تَعْجِيْلَ الْعُقُوْبَةِ لَاجْتَنَبْتُهُ، لاَ لِأَنَّكَ أَهْوَنُ النَّاظِرِيْنَ (إِلَيَّ) وَ أَخَفُّ
orang selain-Mu mengetahui perbuatan dosaku, niscaya aku tidak akan melakukannya dan seandainya aku takut akan siksa, niscaya aku akan menjauhinya, bukan (dengan demikian itu) karena Engkau tidak mampu melihat dan
الْمُطَّلِعِيْنَ (عَلَيَّ)، بَلْ لِأَنَّكَ يَا رَبِّ خَيْرُ السَّاتِرِيْنَ وَ أَحْكَمُ الْحَاكِمِيْنَ وَ أَكْرَمُ الْأَكْرَمِيْنَ، سَتَّارُ الْعُيُوْبِ
mengetahui, bahkan karena Engkau, wahai Tuhanku adalah sebaik-baik penutup (dosa), sebaik-baik penguasa, sebaik-baik Dzat Yang Maha Pemurah, Maha Penutup cela,
غَفَّارُ الذُّنُوْبِ عَلاَّمُ الْغُيُوْبِ، تَسْتُرُ الذَّنْبَ بِكَرَمِكَ وَ تُؤَخِّرُ الْعُقُوْبَةَ بِحِلْمِكَ، فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى حِلْمِكَ
Maha Pengampun dosa, Maha Mengetahui yang ghaib; Engkau menutupi dosa karena kemurahan-Mu dan menunda siksa karena kesabaran-Mu. Maka, segala puji bagi-Mu atas kesabaran-Mu
بَعْدَ عِلْمِكَ وَ عَلَى عَفْوِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ، وَ يَحْمِلُنِيْ وَ يُجَرِّئُنِيْ عَلَى مَعْصِيَتِكَ حِلْمُكَ عَنِّيْ وَ يَدْعُوْنِيْ
setelah dan atas maaf-Mu setelah berkuasa-Mu. Mendorongku dan memberanikanku untuk bermaksiat kepada-Mu kesabaran-Mu terhadapku, mengajakku
إِلَى قِلَّةِ الْحَيَاءِ سَتْرُكَ عَلَيَّ وَ يُسْرِعُنِيْ إِلَى التَّوَثُّبِ عَلَى مَحَارِمِكَ مَعْرِفَتِيْ بِسَعَةِ رَحْمَتِكَ وَ عَظِيْمِ
untuk tidak memiliki rasa malu penutupan-Mu (terhadap cela)ku, dan merangsangku untuk melanggar segala larangan-Mu pengetahuanku akan luasnya rahmat-Mu dan agungnya
عَفْوِكَ، يَا حَلِيْمُ يَا كَرِيْمُ يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ يَا غَافِرَ الذَّنْبِ يَا قَابِلَ التَّوْبِ يَا عَظِيْمَ الْمَنِّ يَا قَدِيْمَ الْإِحْسَانِ،
maaf-Mu. Wahai Yang Maha Penyabar, wahai Yang Maha Pemurah, wahai Yang Maha Hidup, wahai Yang Maha Berdiri Sendiri, wahai Pengampun dosa, wahai Penerima taubat, wahai Yang agung anugrah-Mu, wahai Yang qadim kebaikan-Mu,
أَيْنَ سَتْرُكَ الْجَمِيْلُ، أَيْنَ عَفْوُكَ الْجَلِيْلُ، أَيْنَ فَرَجُكَ الْقَرِيْبُ، أَيْنَ غِيَاثُكَ السَّرِيْعُ، أَيْنَ رَحْمَتُكَ
manakah penutupan-Mu (terhadap segala dosa) yang indah itu? Manakah maaf-Mu yang agung itu? Manakah faraj -Mu yang dekat itu? Manakah pertolongan-Mu yang cepat itu? Manakah rahmat-Mu
الْوَاسِعَةُ، أَيْنَ عَطَايَاكَ الْفَاضِلَةُ، أَيْنَ مَوَاهِبُكَ الْهَنِيْئَةُ، أَيْنَ صَنَائِعُكَ السَّنِيَّةُ، أَيْنَ فَضْلُكَ الْعَظِيْمُ، أَيْنَ
yang luas itu? Manakah pemberian-pemberian-Mu yang mulia itu? Manakah anugrah-anugrah-Mu yang mudah itu? Manakah perbuatan-perbuatan baik-Mu yang mulia itu? Manakah karunia-Mu yang agung itu? Manakah
مَنُّكَ الْجَسِيْمُ، أَيْنَ إِحْسَانُكَ الْقَدِيْمُ، أَيْنَ كَرَمُكَ، يَا كَرِيْمُ، بِهِ (وَ بِمُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ) فَاسْتَنْقِذْنِيْ، وَ
karunia-Mu yang agung itu? Manakah kebaikan-Mu yang qadîm itu? Manakah kemurahan-Mu, wahai Yang Maha Pemurah. Demi kemurahan itu (dan demi Muhammad dan keluarga Muhammad) selamatkanlah aku dan
بِرَحْمَتِكَ فَخَلِّصْنِيْ، يَا مُحْسِنُ يَا مُجْمِلُ يَا مُنْعِمُ يَا مُفْضِلُ، لَسْتُ أَتَّكِلُ فِي النَّجَاةِ مِنْ عِقَابِكَ عَلَى
demi rahmat-Mu lepaskanlah aku (dari segala derita dan celaka). Wahai Yang Maha Berbuat Baik, wahai Penganugrah keindahan, wahai Yang Maha memberi nikmat, wahai Yang Maha memberi anugrah, aku tidak bertumpu dalam mencari keselamatan dari siksa-mu kepada
أَعْمَالِنَا، بَلْ بِفَضْلِكَ عَلَيْنَا، لِأَنَّكَ أَهْلُ التَّقْوَى وَ أَهْلُ الْمَغْفِرَةِ، تُبْدِئُ بِالْإِحْسَانِ نِعَمًا وَ تَعْفُوْ عَنِ الذَّنْبِ
amalan-amalanku, akan tetapi hal itu dengan karunia-Mu terhadap kami. Karena Engkau layak untuk ditakuti dan layak untuk mengampuni. Engkau memulai dengan berbuat kebaikan sebagai nikmat dan memaafkan doa
كَرَمًا، فَمَا نَدْرِيْ مَا نَشْكُرُ، أَجَمِيْلَ مَا تَنْشُرُ أَمْ قَبِيْحَ مَا تَسْتُرُ، أَمْ عَظِيْمَ مَا أَبْلَيْتَ وَ أَوْلَيْتَ أَمْ كَثِيْرَ
sebagai kemurahan. Maka, kami tidak tahu apa yang harus kami syukuri? Apakah kebaikan yang Kau tebarkan, keburukan yang Kau tutupi, agungnya ujian yang Kau timpakan dan Kau menangkan (kami atasnya) ataukah banyaknya
مَا مِنْهُ نَجَّيْتَ وَ عَافَيْتَ، يَا حَبِيْبَ مَنْ تَحَبَّبَ إِلَيْكَ وَ يَا قُرَّةَ عَيْنِ مَنْ لاَذَ بِكَ وَ انْقَطَعَ إِلَيْكَ، أَنْتَ
malapetaka yang telah Kau selamatkan? Wahai Kekasih orang yang mencintai-Mu dan wahai Kebahagiaan orang yang berlindung kepada-Mu dan menyatu dengan-Mu, Engkau adalah
الْمُحْسِنُ وَ نَحْنُ الْمُسِيْئُوْنَ، فَتَجَاوَزْ يَا رَبِّ عَنْ قَبِيْحِ مَا عِنْدَنَا بِجَمِيْلِ مَا عِنْدَكَ، وَ أَيُّ جَهْلٍ يَا رَبِّ
Dzat yang selalu berbuat kebaikan dan kami adalah orang-orang yang selalu berbuat kejelekan, ampunilah ya Rabbi keburukan yang ada pada kami dengan keindahan (baca : keabikan) yang ada pada Diri-Mu. Kebodohan manakah ya Rabbi
لاَ يَسَعُهُ جُوْدُكَ، أَوْ أَيُّ زَمَانٍ أَطْوَلُ مِنْ أَنَاتِكَ وَ مَا قَدْرُ أَعْمَالِنَا فِيْ جَنْبِ نِعَمِكَ، وَ كَيْفَ نَسْتَكْثِرُ
yang tidak diliputi oleh kedermawanan-Mu atau wakatu mamnakh yang lebih panjang dari kesabaran-Mu? Apalah harga amalan-amalan kami dibandingkan dengan seluruh nikmat-Mu dan bagaimanakah kami memperbanyak
أَعْمَالاً نُقَابِلُ بِهَا كَرَمَكَ (كَرَامَتَكَ)، بَلْ كَيْفَ يَضِيْقُ عَلَى الْمُذْنِبِيْنَ مَا وَسِعَهُمْ مِنْ رَحْمَتِكَ، يَا وَاسِعَ
amalan yang dengannya kami dapat membalsa kemurahan-Mu? Bahkan, bagaimana mungkin sesuatu yang diliputi oleh rahmat-Mu akan sempit bagi orang-orang yang berdoa? Wahai Yang Maha Luas
الْمَغْفِرَةِ يَا بَاسِطَ الْيَدَيْنِ بِالرَّحْمَةِ، فَوَ عِزَّتِكَ يَا سَيِّدِيْ، لَوْ نَهَرْتَنِيْ مَا بَرِحْتُ مِنْ بَابِكَ وَ لاَ كَفَفْتُ
ampunan-Nya, wahai Yang membentangkan kedua tanagan-Nya dengan rahmat, demi kemuliaan-Mu, wahai Junjunganku, jika Kau campakkan aku, aku tidak akan hengkang dari pintu-Mu dan tidak akan berhenti
عَنْ تَمَلُّقِكَ لِمَا انْتَهَى إِلَيَّ مِنَ الْمَعْرِفَةِ بِجُوْدِكَ وَ كَرَمِكَ وَ أَنْتَ الْفَاعِلُ لِمَا تَشَاءُ، تُعَذِّبُ مَنْ تَشَاءُ بِمَا
dari memohon kepada-Mu, karena aku telah mengetahui kedermawanan dan kemurahan-Mu; Engkau akan menyiksa orang yang Kau kehendaki dengan apa
تَشَاءُ كَيْفَ تَشَاءُ وَ تَرْحَمُ مَنْ تَشَاءُ بِمَا تَشَاءُ كَيْفَ تَشَاءُ، لاَ تُسْأَلُ عَنْ فِعْلِكَ وَ لاَ تُنَازَعُ فِيْ مُلْكِكَ وَ
yang Kau kehendaki dan bagaimana pun Kau kehendaki, dan mengasihani orang yang Kau kehendaki dengan apa yang Kau kehendaki dan bagaimana pun Kau kehendaki. Engkau tidak dipertanyakan tentang perlakuan-Mu, Engkau tidak ditentang dalam kerajaan-Mu,
لاَ تُشَارَكُ فِيْ أَمْرِكَ وَ لاَ تُضَادُّ فِيْ حُكْمِكَ وَ لاَ يَعْتَرِضُ عَلَيْكَ أَحَدٌ فِيْ تَدْبِيْرِكَ، لَكَ الْخَلْقُ وَ
Engkau tidak dipersekutui dalam perintah-Mu, Engkau tidak dibantah dalam hukum-Mu, dan seorang pun tidak akan memprotes-Mu tentang pengaturan-Mu. Hanya bagi-Mu penciptaan dan
الْأَمْرُ، تَبَارَكَ اَللهُ رَبُّ الْعَالَمِيْنَ، يَا رَبِّ هَذَا مَقَامُ مَنْ لاَذَ بِكَ وَ اسْتَجَارَ بِكَرَمِكَ وَ أَلِفَ إِحْسَانَكَ وَ
perintah. Maha Agung Allah Tuhan semesta alam. Wahai Tuhanku, ini adalah kedudukan orang yang berlindung kepada-Mu, meminta pertolongan kepada kemurahan-Mu, dan sudah terbiasa dengan kebaikan dan
نِعَمَكَ، وَ أَنْتَ الْجَوََّادُ الَّذِيْ لاَ يَضِيْقُ عَفْوُكَ وَ لاَ يَنْقُصُ فَضْلُكَ وَ لاَ تَقِلُّ رَحْمَتُكَ وَ قَدْ تَوَثَّقْنَا مِنْكَ
nikmat-nikmat-Mu, sedangkan Engkau adalah Maha Dermawan yang tidak sempit ampunan-Mu, tidak terkurangi karunia-Mu, dan tidak menyedikit rahmat-Mu, dan kami telah percaya kepada-Mu
بِالصَّفْحِ الْقَدِيْمِ وَ الْفَضْلِ الْعَظِيْمِ وَ الرَّحْمَةِ الْوَاسِعَةِ، أَفَتَرَاكَ يَا رَبِّ تُخْلِفُ ظُنُوْنَنَا أَوْ تُخَيِّبُ آمَالَنَا،
akan ampunan-Mu yang qadîm karunia-Mu yang agung, dan rahmat-Mu yang luas. Apakah mungkin Engkau akan mengingkari persangkaan kami atau menyia-siakan harapan-harapan kami?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar