Syeikh Shaduq ra meriwayatkan dari Imam dengan sanad mu'tabar, dari
kakek-kakek beliau as, dari Amirul Mukminin as bahwa Rasulullah SAWW
berkhotbah pada suatu hari seraya bersabda, "Wahai manusia, sungguh
telah datang kepada kalian bulan Allah dengan membawa berkah, rahmat dan
ampunan; sebaik-baik bulan di sisi Allah; hari-harinya adalah hari-hari
yang paling utama, malam-malamnya adalah malam-malam yang paling utama,
dan saat-saatnya adalah saat-saat yang paling utama; sebuah bulan yang
kalian telah diundang untuk menghadiri jamuan Allah, dan di bulan ini,
kalian telah dijadikan orang-orang yang berhak mendapatkan karunia
Allah. Nafas-nafas kalian di dalamnya adalah tasbih, tidur kalian adalah
ibadah, setiap amalan kalian diterima, dan doa kalian dikabulkan. Maka,
mohonlah kepada Allah, Tuhan kalian dengan niat yang jujur dan kalbu
yang bersih agar Ia memberikan taufik kepada kalian untuk menjalankan
puasa dan membaca al-Kitab-Nya; karena orang yang celaka adalah orang
yang terhalangi dari ampunan Allah pada bulan yang agung ini; ingatlah
dengan rasa lapar dan dahaga kalian pada bulan ini rasa lapar dan dahaga
hari Kiamat, bersedekahlah kepada orang-orang fakir dan miskin kalian,
hormatilah orang-orang yang lebih tua dari kalian, kasihanilah anak-anak
kecil, sambunglah silaturahmi kalian, jagalah lidah kalian, jagalah
mata kalian hingga tidak melihat apa yang dilarang, jagalah telinga
kalian hingga tidak mendengarkan apa yang tidak diperbolehkan,
berbelas-kasihlah kepada anak-anak yatim agar Allah berbelas-kasih
kepada kalian, bertaubatlah kepada-Nya dari dosa-dosa kalian, angkatlah
tangan kalian untuk berdoa di waktu-waktu shalat kalian; karena
waktu-waktu itu adalah waktu yang paling utama; Allah akan melihat para
hamba-Nya pada waktu itu dengan rahmat, menjawab mereka jika bermunajat
kepada-Nya, memenuhi (panggilan) mereka jika memanggil-Nya, dan
mengabulkan doa mereka jika memohon kepada-Nya.
Wahai manusia,
sesungguhnya diri kalian terikat oleh amal-amal kalian, maka bebaskanlah
ia dengan istighfar kalian; dan pundak kalian dibebani oleh dosa-dosa,
maka ringankanlah dosa-dosa itu dengan panjangnya sujud kalian. Dan
ketahuilah bahwa Allah SWT telah bersumpah demi kemuliaan-Nya untuk
tidak menyiksa orang-orang yang melakukan shalat dan bersujud, dan tidak
menakut-nakuti mereka dengan api neraka ketika semua manusia berdiri
menghadap Tuhan semesta alam.
Wahai manusia, barangsiapa memberikan
makanan untuk berbuka puasa kepada seorang mukmin yang sedang berpuasa
pada bulan ini, pahala itu semua adalah membebaskan budak dan
pengampunan baginya terhadap dosa-dosanya yang telah lalu".
Salah seorang sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, tidak semua dari kami yang mampu untuk melakukan hal itu!"
Beliau bersabada, "Cegahlah api neraka dari diri kalian walaupun dengan
sekerat kurma dan dengan seteguk air. Karena Allah SWT akan
menganugrahkan pahala tersebut bagi orang yang melakukan amalan yang
sepele ini jika tidak mampu lebih dari itu.
Wahai manusia,
barangsiapa memperbaiki akhlaknya pada bulan ini, ia akan dapat
melintasi Shirat (jembatan akhirat dengan mudah) ketika semua kaki
tergelincir pada waktu itu; barangsiapa memperingan beban hamba
sahayanya (baca : pembantunya) pada bulan ini, maka Allah akan
memperingan hisab (amal)nya; barangsiapa mencegah berbuat keburukan
(kepada orang lain), Allah akan menegah kemurkaan-Nya kepadanya ketika
ia bertemu dengan-Nya; barangsiapa menghormati seorang anak yatim, maka
Allah akan menghormatinya ketika ia berjumpa dengan-Nya; barangsiapa
menyambung tali silaturahmi pada bulan ini, maka Allah akan memngucurkan
rahmat-Nya kepadanya ketika ia berjumpa dengan-Nya; barangsiapa
memutuskan tali silaturahminya pada bulan ini, Allah akan memutuskan
rahmat-Nya ketika ia bertemu dengan-Nya; barangsiapa malakukan shalat
sunnah pada bulan ini, maka Allah akan menetapkan ia bebas dari api
neraka; barangsiapa mengerjakan sebuah kewajiban pada bulan ini, niscaya
ia akan mendapatkan pahala orang yang melaksanakan tujuh puluh
kewajiban di bulan lain; barangsiapa memperbanyak shalawat atasku pada
bulan ini, maka Allah akan memperberat timbangannya ketika semua
timbangan meringan; barangsiapa membaca satu ayat al-Quran pada bulan
ini, ia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengkhatamkan
al-Quran di bulan selainnya.
Wahai manusia, sesungguhnya pintu-pintu
surga terbuka pada bulan ini, Maka mohonlah kepada Allah, Tuhan kalian
agar tidak menutupnya, pintu-pintu neraka tertutup, maka mintalah kepada
Tuhan kalian agar tidak membukanya, dan tangan-tangan setan
terbelenggu, maka mohonlah kepada Tuhan kalian agar ia tidak menguasai
kalian...".
Syeikh Shadûq meriwayatkan bahwa ketika bulan Ramadhan
tiba, Rasulullah SAWW membebaskan setiap tawanan dan memberikan
(permintaan) setiap peminta.
Penulis berkata, "Bulan Ramadhan adalah
bulan Tuhan semesta alam dan bulan yang paling mulia. Sebuah bulan yang
di dalamnya pintu-pintu langit, surga, dan rahmat dibuka (lebar-lebar)
dan pintu-pintu neraka ditutup (rapat-rapat). Di dalam bulan ini
terdapat sebuah malam yang ibadah pada malam itu lebih baik dari ibadah
seribu bulan. Oleh karena itu, pikirkanlah bagaimanakah kita akan
menjalani malam dan harinya, dan bagaimana kita akan menjaga anggota
badan kita dari maksiat kepada Tuhan kita. Jangan sampai kita tidur
lelap di malam harinya dan melupakan Allah di siang harinya.
Sesungguhnya dalam sebuah hadis disebutkan bahwa di akhir setiap hari
selama Ramadhan ketika saat berbuka puasa tiba, Allah Ta'âlâ akan
membebaskan ribuan orang dari api Jahannam, ketika malam dan siang hari
Jumat tiba, pada setiap saatnya Allah akan membebaskan ribuan orang yang
telah wajib mendapatkan siksa dari api neraka, dan di malam dan siang
terakhir bulan Ramadhan Allah akan membebaskan (orang-orang dari api
neraka) sejumlah hamba yang telah dibebaskan selama bulan itu. Oleh
karena itu, jangan sampai bulan Ramadhan berlalu sedangkan dosa kita
masih belum diampuni dan ketika orang-orang yang berpuasa sedangkan
menerima pahala masing-masing, kita termasuk di antara orang-orang yang
merugi. Dekatkanlah diri kita kepada Allah SWT dengan membaca al-Quran
pada malam dan siang harinya, mengerjakan shalat, dan bersungguh-sungguh
dalam melaksanakan ibadah, mengerjakan shalat di waktu fadhilahnya,
memperbanyak istighfar dan doa.
Diriwayatkan dari Imam Shâdiq as,
'Barangsiapa tidak diampuni (dosanya) di bulan Ramadhan, maka ia tidak
akan diampuni hingga tahun depan kecuali jika ia menghadiri Arafah'.
Hindarkanlah diri kita dari hal-hal yang diharamkan oleh Allah dan
berbuka puasa dengan makanan haram dan berperilakulah sebagaimana yang
telah diwasiatkan oleh Imam Shâdiq as. Beliau berkata, 'Ketika engkau
berpuasa, hendaknya telinga, mata, rambut, kulit, dan seluruh anggota
badanmu juga berpuasa'. Yaitu, mencegah diri dari hal-hal yang
diharamkan, bahkan dari hal-hal yang makruh. Beliau juga berkata,
'Jangan sampai hari berpuasamu seperti saat berbuka puasamu'. Beliau
juga berkata, 'Berpuasa bukan sekedar menahan makan dan minum.
Bahkan,
di siang hari jagalah lidah kalian dari berkata bohong, hindarkanlah
pandangan kalian dari hal-hal yang haram, janganlah bertikai dengan
sesama kalian, jauhkanlah rasa iri hati, janganlah menggunjing,
janganlah berdebat, janganlah bersumpah bohong, bahkan janganlah
bersumpah meskipun benar, janganlah mencerca, janganlah mengejek,
janganlah berbuat zalim, janganlah berbuat tolol, berlapang dadalah,
janganlah lupa kepada Allah dan shalat, diamlah dari membicarakan apa
yang tidak pantas diucapkan, bersabarlah, jujurlah, jauhilah orang-orang
jahat, hindarilah perkataan jelek, berbohong, berdusta, bermusuhan
dengan manusia, berprasangka jelek, menggunjing, dan mengadu-domba,
yakinlah bahwa kalian telah mendekati akhirat, tunggulah kemunculan
al-Qâ`im keluarga Muhammad, harapkanlah pahala akhirat, dan
persiapkanlah bekal amal saleh untuk perjalanan akhirat. Tenangkanlah
hati kalian, tenangkanlah anggota tubuh kalian, bersikaplah rendah hati,
khusyu', dan hina seperti seorang hamba yang takut kepada tuannya,
takutlah kepada siksa Allah, berharaplah akan rahmat-Nya, sucikanlah
hati kalian dari dari cela dan batin kalian dari tipu-daya dan makar,
bersihkan badan kalian dari segala kotoran, bebaskan diri kalian dari
selain Allah dan ketika berpuasa, murnikanlah wilâyah kalian hanya
untuk-Nya, janganlah kalian lakukan apa yang Allah telah melarang kalian
untuk melakukannya, baik secara terang-terangan maupun
sembunyi-sembunyi, takutlah kepada Allah Yang Maha Mengalahkan atas apa
yang pantas bagi-Nya untuk ditakuti, baik secara terang-terangan maupun
sembunyi-sembunyi, hadiahkanlah ruh dan badan kalian kepada Allah 'Azza
wa Jalla di hari-hari puasa kalian ini, kosongkan hati kalian hanya demi
kecintaan kepada-Nya dan mengingat-Nya, dan gunakan tubuh kalian untuk
melaksanakan apa yang telah diperintahkan oleh Allah kepada kalian. Jika
kalian telah melakukan semua itu, berarti kalian telah melaksanakan apa
yang layak bagi kewajiban puasa dan menaati perintah-perintah Allah,
dan jika kalian lengah dalam melakukan apa yang telah kujelaskan itu,
keutamaan dan pahala kalian akan berkurang sekadar kelengahan yang telah
kalian lakukan.
Sesungguhnya ayahku berkata, 'Rasulullah SAWW pernah
mendengar seorang wanita mencerca sahayanya di siang hari bulan puasa.
Beliau meminta makanan (dari orang yang hadir waktu itu) dan berkata
kepada wanita itu, 'Makanlah!' 'Aku sedang berpuasa', jawabnya. Beliau
bersabda, 'Bagaimana mungkin engkau berpuasa sedangkan engkau telah
mencerca sahayamu? Berpuasa bukanlah sekedar menahan makan dan minum.
Sesungguhnya Allah telah menjadikan puasa sebagai tabir dari seluruh
keburukan, perilaku buruk, dan ucapan jelek. Alangkah sedikitnya
orang-orang yang berpuasa dan alangkah banyaknya orang-orang yang hanya
merasakan lapar'.
Amirul Mukminin as berkata, 'Alangkah banyaknya
orang berpuasa yang tidak mendapatkan dari puasanya kecuali rasa hasu
dan lapar, dan alangkah banyaknya orang beribadah yang tidak mendapatkan
dari ibadahnya kecuali kelelahan. Sungguh alangkah baiknya tidurnya
orang-orang berakal, karena hal itu lebih utama dari ibadah orang-orang
yang dungu dan alangkah baiknya tidak berpuasanya orang-orang berakal,
karena hal itu lebih utama dari berpuasanya orang-orang yang tolol'.
Telah diriwayatkan dari Jabir bin Yazid, dari Imam Muhammad al-Bâqir as
bahwa Rasulullah SAWW bersabda kepada Jabir bin Abdillah, 'Wahai Jabir,
ini adalah bulan Ramadhan. Barangsiapa berpuasanya di siang harinya,
beribadah di sebagian malamnya, mencegah perut dan kemaluannya dari
hal-hal yang telah diharamkan, dan menjaga mulutnya, ia akan keluar dari
dosa-dosanya sebagaimana ia keluar dari bulan ini'.
Jabir berkta, 'Alangkah bagusnya hadis yang telah Anda sabdakan itu!"
Rasulullah SAWW menjawab, 'Alangkah beratnya persyaratan (amalan) yang telah kusebutkan itu'.
Amalan-amalan bulan akan disebutkan dalam dua bagian dan satu penutup.
Bagian Pertama: Amalan Umum Bulan Ramadhan
Amalan umum ini terbagi dalam empat bagian:
a. Amalan yang Dilakukan pada Siang dan Malam Ramadhan
Sayid Ibnu Thâwûs ra meriwayatkan dari Imam Bâqir dan Imam Shâdiq as,
"Bacalah (doa ini) setelah mengerjakan shalat wajib dari awal hingga
akhir Ramadhan".
اَللَّهُمَّ ارْزُقْنِيْ حَجَّ بَيْتِكَ
الْحَرَامِ فِيْ عَامِيْ هَذَا وَ فِيْ كُلِّ عَامٍ مَا أَبْقَيْتَنِيْ
فِيْ يُسْرٍ مِنْكَ وَ عَافِيَةٍ وَ
Ya Allah, anugrahkanlah
padaku untuk melaksanakan haji ke rumah-Mu yang mulia di tahunku ini dan
di setiap tahun selama Engkau menghidupkanku dalam kemudahan dari-Mu,
'afiat, dan
سَعَةِ رِزْقٍ، وَ لاَ تُخْلِنِيْ مِنْ تِلْكَ
الْمَوَاقِفِ الْكَرِيْمَةِ وَ الْمَشَاهِدِ الشَّرِيْفَةِ وَ زِيَارَةِ
قَبْرِ نَبِيِّكَ صَلَوَاتُكَ
kelapangan rezeki dan jangan Kau
hindarkan aku dari tempat-tempat dan makam-makam mulia itu, serta dari
menziarahi kubur Nabi-Mu, semoga shalawat-Mu
عَلَيْهِ وَ آلِهِ
وَ فِيْ جَمِيْعِ حَوَائِجِ الدُّنْيَا وَ الْآخِرَةِ، فَكُنْ لِيْ،
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ فِيْمَا تَقْضِيْ وَ تُقَدِّرُ مِنَ
selalu terlimpahkan atasnya dan keluarganya, dan bantulah aku dalam
(menggapai) hajat dunia dan akhirat. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu
berkenaan dengan ketentuan pasti yang akan Kau tentukan dan pastikan
(bagiku)
الْأَمْرِ الْمَحْتُوْمِ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ مِنَ
الْقَضَاءِ الَّذِيْ لاَ يُرَدُّ وَ لاَ يُبَدَّلُ أَنْ تَكْتُبَنِيْ مِنْ
حُجَّاجِ بَيْتِكَ الْحَرَامِ
di malam Lailatul Qadr, qadhâ` yang tidak dapat ditolak dan dirubah; tulislah aku di antara para peziarah rumah-Mu yang suci
الْمَبْرُوْرِ حَجُّهُمْ الْمَشْكُوْرِ سَعْيُهُمْ الْمَغْفُوْرِ
ذُنُوْبُهُمْ الْمُكَفَّرِ عَنْهُمْ سَيِّئَاتُهُمْ، وَ اجْعَلْ فِيْمَا
تَقْضِيْ وَ تُقَدِّرُ
yang mabrur haji mereka, yang disyukuri
usaha mereka, dan yang ditutupi kejelekan-kejelekan mereka, dan
tentukanlah di antara kententuan yang akan Kau tentukan dan pastikan;
أَنْ تُطِيْلَ عُمُرِيْ (فِيْ طَاعَتِكَ) وَ تُوَسِّعَ عَلَيَّ رِزْقِيْ
وَ تُؤَدِّيَ عَنِّيْ أَمَانَتِيْ وَ دَيْنِيْ، آمِيْنَ رَبَّ
panjangkanlah umurku (dalam ketaatan kepada-Mu), lapangkalah rezekiku,
dan penuhilah bagiku amanah dan utang-utangku. Amin, Robbal
الْعَالَمِيْنَ
'âlamîn.
Bacalah (doa berikut ini) setelah mengerjakan shalat wajib.
يَا
عَلِيُّ يَا عَظِيْمُ يَا غَفُوْرُ يَا رَحِيْمُ، أَنْتَ الرَّبُّ
الْعَظِيمُ الَّذِيْ لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْئٌ، وَ هُوَ السَّمِيْعُ
Wahai Yang Maha Tinggi, wahai Yang Maha Agung, wahai Yang Maha
Pengampun, wahai Yang Maha Pengasih, Engkaulah Tuhan Yang Maha Agung
yang tak sesuatu pun menyerupai-Nya, dan Ia Maha Mendengar
الْبَصِيْرُ، وَ هَذَا شَهْرٌ عَظَّمْتَهُ وَ كَرَّمْتَهُ وَ شَرَّفْتَهُ
وَ فَضَّلْتَهُ عَلَى الشُّهُوْرِ وَ هُوَ الشَّهْرُ الَّذِيْ فَرَضْتَ
dan Maha Mengetahui. Ini adalah sebuah bulan yang telah Kau agungkan,
muliakan, dan utamakan atas bulan-bulan yang lain. Ia adalah bulan yang
telah wajibkan
صِيَامَهُ عَلَيَّ، وَ هُوَ شَهْرُ رَمَضَانَ
الَّذِيْ أَنْزَلْتَ فِيْهِ الْقُرْآنَ هُدًى لِلنَّاسِ وَ بَيِّنَاتٍ مِنَ
الْهُدَى وَ
bagiku berpuasa di dalamnya. Ia adalah bulan
Ramadhan yang telah Kau turunkan al-Quran di dalamnya sebagai petunjuk
bagi umat manusia dan penjelas bagi petunjuk dan
الْفُرْقَانِ
وَ جَعَلْتَ فِيْهِ لَيْلَةَ الْقَدْرِ وَ جَعَلْتَهَا خَيْرًا مِنْ أَلْفِ
شَهْرٍ، فَيَا ذَا الْمَنِّ وَ لاَ يُمَنُّ عَلَيْكَ مُنَّ عَلَيَّ
jalan pemisah (hak dan batil) dan di dalamnya Kau tentukan malam
Lailatul Qadr serta Kau jadikannya lebih baik dari seribu bulan. Maka,
wahai Pemilik anugrah yang Engkau tak pernah diberi anugrah,
anugrahkanlah padaku
بِفَكَاكِ رَقَبَتِيْ مِنَ النَّارِ
فِيْمَنْ تَمُنُّ عَلَيْهِ، وَ أَدْخِلْنِي الْجَنَّةَ، بِرَحْمَتِكَ يَا
أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
kebebasanku dari api neraka di antara
orang-orang yang Kau curahkan anugrah pada mereka dan masukkanlah aku ke
surga demi rahmat-Mu, wahai Yang Lebih Pengasih dari para pengasih.
Syeikh al-Kaf'ami dalam kitab al-Mishbâh dan al-Balad al-Amîn serta Syeikh Syahid dalam kumpulan doanya meriwayatkan bahwa Rasulullah SAWW bersabda, "Barangsiapa membaca doa ini di bulan Ramadhan setiap setelah mengerjakan shalat wajib, Allah Ta'âlâ akan mengampuni dosa-dosanya hingga hari Kiamat". Doa itu adalah sebagai berikut:
اَللَّهُمَّ أَدْخِلْ عَلَى أَهْلِ الْقُبُوْرِ السُّرُوْرَ، اَللَّهُمَّ
أَغْنِ كُلَّ فَقِيْرٍ، اَللَّهُمَّ أَشْبِعْ كُلَّ جَائِعٍ، اَللَّهُمَّ
اكْسُ كُلَّ
Ya Allah, masukkanlah ke (dalam hati) para penghuni
kubur kebahagian. Ya Allah, kayakanlah setiap yang fakir. Ya Allah,
kenyangkanlah setiap yang lapar. Ya Allah, berikanlah pakaian kepada
عُرْيَانٍ، اَللَّهُمَّ اقْضِ دَيْنَ كُلِّ مَدِيْنٍ، اَللَّهُمَّ فَرِّجْ
عَنْ كُلِّ مَكْرُوْبٍ، اَللَّهُمَّ رُدَّ كُلَّ غَرِيْبٍ، اَللَّهُمَّ
فُكَّ كُلَّ
setiap orang yang telanjang. Ya Allah, penuhilah
utang setiap orang yang memiliki utang. Ya Allah, bahagiakanlah setiap
yang tertimpa kesusahan. Ya Allah, kembalikanlah setiap orang
kembalikanlah setiap orang yang terasing. Ya Allah, bebaskanlah setiap
أَسِيْرٍ، اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ كُلَّ فَاسِدٍ مِنْ أُمُوْرِ
الْمُسْلِمِيْنَ، اَللَّهُمَّ اشْفِ كُلَّ مَرِيْضٍ، اَللَّهُمَّ سُدَّ
فَقْرَنَا بِغِنَاكَ،
tawanan. Ya Allah, perbaikilah setiap
urusan Muslimin yang rusak. Ya Allah, sembuhkanlah setiap orang yang
sakit. Ya Allah, tutupilah kefakiran kami dengan kekayaan-Mu.
اَللَّهُمَّ غَيِّرْ سُوْءَ حَالِنَا بِحُسْنِ حَالِكَ، اَللَّهُمَّ اقْضِ
عَنَّا الدَّيْنَ وَ أَغْنِنَا مِنَ الْفَقْرِ، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ
قَدِيْرٌ
Ya Allah, rubahlah kondisi buruk kami dengan kebaikan
kondisi-Mu (baca : sifat-Mu). Ya Allah, penuhilah utang kami dan
cukupkanlah kami dari kefakiran. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas
segala sesuatu.
Syeikh al-Kulaini meriwayatkan dari Abu Bashir bahwa Imam Shâdiq as selalu membaca doa (berikut) ini pada bulan Ramadhan.
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ بِكَ وَ مِنْكَ أَطْلُبُ حَاجَتِيْ، وَ مَنْ طَلَبَ
حَاجَةً إِلَى النَّاسِ فَإِنِّيْ لاَ أَطْلُبُ حَاجَتِيْ إِلاَّ مِنْكَ
Ya Allah, dengan (perantara)-Mu dan dari-Mu aku memohon hajatku, dan
barangsiapa meminta suatu hajat kepada manusia, aku tidak akan meminta
hajatku kecuali dari-Mu
وَحْدَكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ، وَ
أَسْأَلُكَ بِفَضْلِكَ وَ رِضْوَانِكَ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ
أَهْلِ بَيْتِهِ وَ أَنْ تَجْعَلَ
seorang, tiada sekutu
bagi-Mu. Aku mohon kepada-Mu demi karunia dan keridhaan-Mu; curahkanlah
shalawat atas Muhammad dan Ahlulbaitnya, lapangkanlah
لِيْ
فِيْ عَامِيْ هَذَا إِلَى بَيْتِكَ الْحَرَامِ سَبِيْلاً حِجَّةً
مَبْرُوْرَةً مُتَقَبَّلَةً زَاكِيَةً خَالِصَةً لَكَ تَقَرُّ بِهَا
عَيْنِيْ وَ
bagiku di tahunku ini jalan menuju rumah-Mu yang
suci sebagai haji yang mabrur, diterima, suci dan murni hanya untuk-Mu,
serta dengannya aku merasa bahagia dan
تَرْفَعُ بِهَا دَرَجَتِيْ، وَ تَرْزُقَنِيْ أَنْ أَغُضَّ بَصَرِيْ وَ أَنْ أَحْفَظَ فَرْجِيْ وَ أَنْ أَكُفَّ بِهَا عَنْ جَمِيْعِ
dengannya Kau angkat derajatku; curahkan anugrah padaku untuk menutup mataku, menjaga kemaluanku, dan mencegahnya dari
مَحَارِمِكَ حَتَّى لاَ يَكُوْنَ شَيْئٌ آثَرَ عِنْدِيْ مِنْ طَاعَتِكَ وَ
خَشْيَتِكَ وَ الْعَمَلِ بِمَا أَحْبَبْتَ وَ التَّرْكِ لِمَا
segala yang Kau haramkan sehingga tidak ada sesuatu yang lebih penting
bagiku dari ketaatan pada-Mu, ketakutan pada-Mu, mengamalkan segala yang
Kau senangi, dan meninggalkan segala
كَرِهْتَ وَ نَهَيْتَ
عَنْهُ، وَ اجْعَلْ ذَلِكَ فِيْ يُسْرٍ وَ يَسَارٍ وَ عَافِيَةٍ وَ مَا
أَنْعَمْتَ بِهِ عَلَيَّ، وَ أَسْأَلُكَ أَنْ
yang Kau benci dan
larang, dan jadikanlah semua itu dan segala yang telah Kau curahkan
atas diriku mudah, gampang, dan penuh dengan keselamatan. Dan aku
memohon kepada-Mu;
تَجْعَلَ وَفَاتِيْ قَتْلاً فِيْ سَبِيْلِكَ
تَحْتَ رَايَةِ نَبِيِّكَ مَعَ أَوْلِيَائِكَ، وَ أَسْأَلُكَ أَنْ تَقْتُلَ
بِيْ أَعْدَاءَكَ وَ أَعْدَاءَ
jadikanlah kematianku
keterbunuhan di jalan-Mu di bawah bendera Nabi-Mu bersama para
kekasih-Mu. Aku memohon kepada-Mu; dengan perantaraku musnahkanlah
musuh-musuh-Mu dan musuh-musuh
رَسُوْلِكَ، وَ أَسْأَلُكَ أَنْ
تُكْرِمَنِيْ بِهَوَانِ مَنْ شِئْتَ مِنْ خَلْقِكَ وَ لاَ تُهِنِّيْ
بِكَرَامَةِ أَحَدٍ مِنْ أَوْلِيَائِكَ، اَللَّهُمَّ
Rasul-Mu.
Aku memohon kepada-Mu; muliakanlah aku dengan Engkau menghinakan
makhluk-Mu yang Kau kehendaki dan jangan Kau hinakan daku dengan
kemuliaan salah seorang dari para kekasih-Mu. Ya Allah,
اجْعَلْ لِيْ مَعَ الرَّسُوْلِ سَبِيْلاً حَسْبِيَ اَللهُ مَا شَاءَ اَللهُ
anugrahkan padaku jalan bersama Rasul. Cukuplah Allah bagiku, segala yang dikehendaki Allah (adalah sangat baik).
Penulis berkata, "Doa ini dikenal dengan nama doa haji. Dalam kitab
Iqbâl al-A'mâl, Sayid Ibnu Thâwûs meriwayatkan dari Imam Shâdiq as bahwa
doa ini dibaca di setiap malam selama bulan Ramadhan setelah shalat
Maghrib. Dalam kitab al-Balad al-Amîn, al-Kaf'ami mengatakan bahwa
disunnahkan membacanya di setiap hari bulan Ramadhan dan di malam
pertama. Sementara, Syeikh Mufid dalam kitab al-Muqni'ah berpendapat doa
itu dibaca pada malam pertama (bulan Ramadhan) saja setelah
melaksanakan shalat Maghrib.
Ketahuilah bahwa amalan paling utama
pada siang dan malam hari bulan Ramadhan adalah membaca al-Quran. Dan
kita harus membacanya sebanyak mungkin, karena al-Quran turun pada bulan
ini. Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa segala sesuatu memiliki musim
semi, dan musim semi al-Quran adalah bulan Ramadahan. Jika di
bulan-bulan lain disunnahkan untuk mengkhatamkan al-Quran sekali dalam
waktu minimal enam hari, di bulan Ramadhan ini disunnahkan untuk
mengkhatamkan al-Quran sekali dalam waktu tiga hari. Dan jika kita dapat
mengkhatamkannya dalam sehari sekali, itu sangat bagus. Allamah
al-Majlisi ra berkata, 'Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa sebagian
para imam ma'shûm as sering mengkhatamkan al-Quran pada bulan ini
sebanyak empat puluh kali atau lebih. Jika pahala setiap khataman
al-Quran itu dihadiahkan kepada arwah salah satu empat belas ma'shûm as,
pahalanya akan berlipat ganda'. Dari sebuah hadis dapat dipahami bahwa
pahala orang yang berbuat demikian adalah ia akan dikumpulkan bersama
mereka pada hari Kiamat.
Pada bulan ini, seyogyanya kita
memperbanyak doa, shalawat, dan istighfar, serta membaca kalimat lâ
ilâha illallôh. Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa ketika bulan
Ramadhan tiba, Imam Zainul Abidin as tidak pernah berbicara kecuali
berdoa, bertasbih, beristighfar, dan bertakbir.
Hendaknya kita lebih memperhatikan ibadah dan shalat-shalat sunnah malam dan siang hari (bulan ini).
b. Amalan yang Dilakukan pada Malam RamadhanAmalan-amalan itu adalah sebagai berikut:
Pertama, berbuka
puasa. Disunnahkan berbuka puasa setelah mengerjakan shalat Maghirb dan
Isyâ` kecuali badan kita sangat lemah atau ada orang yang sedang
menunggu (untuk berbuka puasa bersama).
Kedua, berbuka
puasa dengan makanan yang bersih dari barang haram dan syubhat. Yang
lebih baik adalah berbuka puasa dengan kurma yang halal sehingga pahala
shalatnya menjadi empat ratus kali lipat. Jika kita berbuka puasa dengan
kurma dan air putih, kurma ruthab, susu, manisan, atau air hangat, hal
itu juga sangat baik.
Ketiga, membaca doa sebelum
berbuka puasa sehingga Allah menganugrahkan kepada kita pahala
(sebanyak) orang yang berpuasa pada hari itu, seperti:
اَللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَ عَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ وَ عَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ
Ya Allah, hanya untuk-Mu aku berpuasa, hanya dengan rezeki-Mu aku berbuka puasa, dan hanya kepada-Mu aku bertawakal.
Jika kita membaca doa Allôhumma Robban-nûril 'azhîm yang diriwayatkan
oleh Sayid Ibnu Thâwûs dan Syeikh al-Kaf'ami, kita akan mendapatkan
keutamaan yang tak terhingga.
Diriwayatkan bahwa ketika Amirul Mukminin as ingin berbuka puasa, beliau selalu membaca,
بِسْمِ اللَّهِ، اَللَّهُمَّ لَكَ صُمْنَا وَ عَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْنَا
فَتَقَبَّلْ مِنَّا، إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
Dengan nama Allah. Ya Allah, hanya untuk-Mu kami berpuasa dan hanya
dengan rezeki-Mu kami berbuka puasa. Maka, terimalah dari kami,
sesungguhnya Engkau Maha Mendengar, Maha Mengetahui.
Keempat, membaca doa (berikut) ini pada suapan pertama.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، يَا وَاسِعَ الْمَغْفِرَةِ اغْفِرْ لِيْْ
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Wahai Yang luas ampunan-Nya, ampunilah daku.
Kelima, membaca surah al-Qadr ketika sedang berbuka puasa.
Keenam, bersedekah
dan memberi makan kepada orang-orang yang berpuasa ketika waktu berbuka
puasa tiba meskipun dengan beberapa butir kurma atau seteguk air.
Rasulullah SAWW bersabda, "Barangsiapa memberikan makanan kepada orang
yang berpuasa, ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang berpuasa
itu tanpa pahalanya dikurangi sedikit pun dan juga akan memperoleh
seperti pahala kabajikan yang dilakukannya karena energi yang
diperolehnya dari makanan itu".
Ayatullah Allamah Hilli ra dalam
buku ar-Risâlah as-Sa'diyah meriwayatkan bahwa Imam Shâdiq as berkata,
"Seorang Mukmin yang memberikan sesuap makanan kepada Mukmin (yang lain)
pada bulan puasa, Allah Ta'âlâ akan menulis baginya pahala orang yang
telah membebaskan tiga puluh budak Mukmin dan ia akan memiliki satu doa
yang pasti dikabulkan di sisi-Nya".
Ketujuh, membaca surah al-Qadr seribu kali setiap malam seperti disebutkan dalam sebuah riwayat.
Kedelapan, membaca surah ad-Dukhân seratus kali setiap malam jika mampu.
Kesembilan, Sayid
Ibnu Thâwûs meriwayatkan bahwa barangsiapa membaca doa (berikut) ini di
setiap malam bulan Ramadhan, dosa-dosanya selama empat puluh tahun akan
diampuni.
اَللَّهُمَّ رَبَّ شَهْرِ رَمَضَانَ الَّذِيْ
أَنْزَلْتَ فِيْهِ الْقُرْآنَ وَ افْتَرَضْتَ عَلَى عِبَادِكَ فِيْهِ
الصِّيَامَ، صَلِّ عَلَى
Ya Allah, Tuhan bulanRamadhan yang
Engkau telah menurunkan al-Quran di dalamnya dan Engkau telah mewajibkan
puasa atas hamba-hamba-Mu di bulan tersebut, curahkanlah shalawat atas
مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ، وَ ارْزُقْنِيْ حَجَّ بَيْتِكَ الْحَرَامِ
فِيْ عَامِيْ هَذَا وَ فِيْ كُلِّ عَامٍ، وَ اغْفِرْ لِيْ تِلْكَ
Muhammad dan keluarga Muhammad, anugrahkan padaku haji ke rumah-Mu yang mulis di tahun ini dan di setiap tahun, dan ampunilah
الذُّنُوْبَ الْعِظَامَ، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُهَا غَيْرُكَ يَا رَحْمَانُ يَا عَلاَّمُ
dosa-dosaku yang besar itu, karena tiada yang dapat mengampuninya
selain-Mu, wahai Yang Maha Pengasih, wahai Yang Maha Mengetahui.
Kesepuluh, membaca doa haji yang telah disebutkan di bagian pertama amalan ini setiap malam setelah mengerjakan shalat Maghrib.
Kesebelas, membaca doa (iftitâh berikut) ini setiap malam.
اَللَّهُمَّ
إِنِّيْ أَفْتَتِحُ الثَّنَاءَ بِحَمْدِكَ وَ أَنْتَ مُسَدِّدٌ
لِلصَّوَابِ بِمَنِّكَ وَ أَيْقَنْتُ أَنَّكَ أَنْتَ أَرْحَمُ
الرَّاحِمِيْنَ فِيْ
Ya Allah, kubuka pujian dengan memuji-Mu
sedangkan Engkau meluruskan kebenaran dengan karunia-Mu dan aku yakin
bahwa Engkau adalah Yang Lebih Pengasih dari para pengasih dalam
مَوْضِعِ الْعَفْوِ وَ الرَّحْمَةِ وَ أَشَدُّ الْمُعَاقِبِيْنَ فِيْ
مَوْضِعِ النَّكَالِ وَ النَّقِمَةِ وَ أَعْظَمُ الْمُتَجَبِّرِيْنَ فِيْ
مَوْضِعِ
kondisi harus memaafkan dan mengucurkan rahmat, Yang
paling keras menyiksa ketika (Engkau) harus menyiksa dan mengazab, dan
Dzat Agung Yang Teragung dalam
الْكِبْرِيَاءِ وَ الْعَظَمَةِ،
اَللَّهُمَّ أَذِنْتَ لِيْ فِيْ دُعَائِكَ وَ مَسْأَلَتِكَ، فَاسْمَعْ يَا
سَمِيْعُ مِدْحَتِيْ وَ أَجِبْ يَا رَحِيْمُ
kebesaran dan
keagungan. Ya Allah, Engkau telah mengizinkanku untuk berdoa dan memohon
kepada-Mu. Maka, dengarkanlah wahai Yang Maha Mendengar pujianku,
kabulkanlah wahai Yang Maha Penyayang
دَعْوَتِيْ وَ أَقِلْ يَا
غَفُوْرُ عَثْرَتِيْ، فَكَمْ يَا إِلَهِيْ مِنْ كُرْبَةٍ قَدْ
فَرَّجْتَهَا وَ هُمُوْمٍ (غُمُوْمٍ) قَدْ كَشَفْتَهَا وَ
permohonanku, dan maafkanlah wahai Yang Maha Pengampun
ketergelinciranku. Ya Ilahi, alangkah banyaknya kegundahan yang telah
Kau sirnakan, kesedihan yang telah Kau singkapkan,
عَثْرَةٍ
قَدْ أَقَلْتَهَا وَ رَحْمَةٍ قَدْ نَشَرْتَهَا وَ حَلْقَةِ بَلاَءٍ قَدْ
فَكَكْتَهَا، اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ لَمْ يَتَّخِذْ صَاحِبَةً وَ لاَ
ketergelinciran yang telah Kau maafkan, rahmat yang telah kau
tebarkan, dan rantai bencana yang telah Kau uraikan. Segala puji bagi
Allah yang tidak memiliki teman (hidup) dan
وَلَدًا، وَ لَمْ
يَكُنْ لَهُ شَرِيْكٌ فِي الْمُلْكِ، وَ لَمْ يَكُنْ لَهُ وَلِيٌّ مِنَ
الذُّلِّ وَ كَبِّرْهُ تَكْبِيْرًا، اَلْحَمْدُ لِلَّهِ بِجَمِيْعِ
anak, tiada sekutu bagi-Nya dalam kerajaan, dan tiada penolong (yang
dapat mengentaskan-Nya) dari kehinaan, serta agungkanlah Ia
seagung-agungnya. Segala puji bagi Allah dengan segala
مَحَامِدِهِ كُلِّهَا عَلَى جَمِيْعِ نِعَمِهِ كُلِّهَا، اَلْحَمْدُ
لِلَّهِ الَّذِيْ لاَ مُضَادَّ لَهُ فِيْ مُلْكِهِ وَ لاَ مُنَازِعَ لَهُ
فِيْ أَمْرِهِ،
pujaan-Nya atas segala nikmat-Nya. Segala puji
bagi Allah yang tiada yang mampu menentang-Nya dalam kerajaan-Nya dan
tiada yang mampu membantah perintah-Nya.
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ
الَّذِيْ لاَ شَرِيْكَ لَهُ فِيْ خَلْقِهِ وَ لاَ شَبِيْهَ (شِبْهَ) لَهُ
فِيْ عَظَمَتِهِ، اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الْفَاشِيْ فِي الْخَلْقِ
Segala puji bagi Allah yang tiada sekutu bagi-Nya dalam mencipta dan
tiada yang serupa dengan-Nya dalam keagungan-Nya. Segala puji bagi Allah
yang tertebar di antara makhluk
أَمْرُهُ وَ حَمْدُهُ
الظَّاهِرِ بِالْكَرَمِ مَجْدُهُ الْبَاسِطِ بِالْجُوْدِ يَدَهُ الَّذِيْ
لاَ تَنْقُصُ خَزَائِنُهُ وَ لاَ تَزِيْدُهُ (يَزِيدُهُ)
perintah dan pujian-Nya, yang tampak dengan kemurahan keagungan-Nya,
yang menjulurkan tangan-Nya dengan kedermawanan, yang tak pernah
berkurang simpanan-Nya dan tidak menambah-Nya
كَثْرَةُ
الْعَطَاءِ إِلاَّ جُوْدًا وَ كَرَمًا، إِنَّهُ هُوَ الْعَزِيْزُ
الْوَهَّابُ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ قَلِيْلاً مِنْ كَثِيْرٍ مَعَ
حَاجَةٍ
banyaknya pemberian kecuali kedermawanan dan
kemurahan hati. Sesungguhnya Ia adalah Maha Mulia, Maha Penganugrah. Ya
Allah, aku memohon kepada-Mu sedikit dari sekian banyak (hajatku) yang
بِيْ إِلَيْهِ عَظِيْمَةٍ وَ غِنَاكَ عَنْهُ قَدِيْمٌ وَ هُوَ عِنْدِيْ
كَثِيْرٌ وَ هُوَ عَلَيْكَ سَهْلٌ يَسِيْرٌ، اَللَّهُمَّ إِنَّ عَفْوَكَ
عَنْ
aku sangat membutuhkannya, sedangkan ketidakbutuhan-Mu
kepadanya (telah terbukti) sejak zaman azal dan hajat itu sangat banyak
bagiku serta hal itu sangatlah mudah bagi-Mu. Ya Allah, sesungguhnya
ampunan-Mu atas
ذَنْبِيْ وَ تَجَاوُزَكَ عَنْ خَطِيْئَتِيْ وَ
صَفْحَكَ عَنْ ظُلْمِيْ وَ سَتْرَكَ عَلَى (عَنْ) قَبِيْحِ عَمَلِيْ وَ
حِلْمَكَ عَنْ
dosaku, maaf-Mu atas kesalahan dan kezalimanku, penutupan-Mu atas kelakuanku yang buruk, dan kesabaran-Mu atas
كَثِيْرِ (كَبِيْرِ) جُرْمِيْ عِنْدَ مَا كَانَ مِنْ خَطَإِيْ وَ عَمْدِيْ
أَطْمَعَنِيْ فِيْ أَنْ أَسْأَلَكَ مَا لاَ أَسْتَوْجِبُهُ مِنْكَ
kedurhakaanku yang besar karena kesalahan dan kesengajaanku telah
merakuskanku untuk memohon kepada-Mu apa yang aku tidak pantas
menerimanya dari-Mu
الَّذِيْ رَزَقْتَنِيْ مِنْ رَحْمَتِكَ وَ
أَرَيْتَنِيْ مِنْ قُدْرَتِكَ وَ عَرَّفْتَنِيْ مِنْ إِجَابَتِكَ، فَصِرْتُ
أَدْعُوْكَ آمِنًا
وَ
dan menganugrahkan(nya) padaku
dengan rahmat-Mu, Kau unjukkan padaku kekuatan-Mu (di dalamnya) dan Kau
kenalkan padaku pengabulan-Mu (dengan itu). Maka, aku menyeru-Mu dengan
perasaan tentram dan
أَسْأَلُكَ مُسْتَأْنِسًا لاَ خَائِفًا وَ
لاَ وَجِلاً مُدِلاًّ عَلَيْكَ فِيْمَا قَصَدْتُ فِيْهِ (بِهِ) إِلَيْكَ،
فَإِنْ أَبْطَأَ عَنِّيْ عَتَبْتُ
aku memohon kepada-Mu dengan
penuh ketenangan, tidak takut dan malu sambil memanjakan diri kepada-Mu
demi (meraih) apa yang kuhaturkan pada-Mu. Dan jika permintaan itu
terlambat datangnya, aku mencela-Mu
بِجَهْلِيْ عَلَيْكَ، وَ
لَعَلَّ الَّذِيْ أَبْطَأَ عَنِّيْ هُوَ خَيْرٌ لِيْ لِعِلْمِكَ
بِعَاقِبَةِ الْأُمُوْرِ، فَلَمْ أَرَ مَوْلًى (مُؤَمَّلاً)
karena kebodohanku, padahal mungkin yang terlambat tersebut lebih baik
bagiku karena pengetahuan-Mu akan akibat setiap perkara. Oleh karena
itu, aku tidak pernah melihat seorang tuan
كَرِيْمًا أَصْبَرَ
عَلَى عَبْدٍ لَئِيْمٍ مِنْكَ عَلَيَّ، يَا رَبِّ إِنَّكَ تَدْعُوْنِيْ
فَأُوَلِّيْ عَنْكَ، وَ تَتَحَبَّبُ إِلَيَّ فَأَتَبَغَّضُ
dermawan yang lebih penyabar terhadap hamba yang tak tahu diri dari-Mu.
Ya Tuhanku, Engkau memanggilku, tapi aku berpaling dari-Mu; Engkau
menawarkan cinta kepadaku, tapi aku membalas-Mu dengan kebencian;
إِلَيْكَ، وَ تَتَوَدَّدُ إِلَيَّ فَلاَ أَقْبَلُ مِنْكَ، كَأَنَّ لِيَ
التَّطَوُّلَ عَلَيْكَ، فَلَمْ (ثُمَّ لَمْ) يَمْنَعْكَ ذَلِكَ مِنَ
الرَّحْمَةِ لِيْ وَ
dan Engkau menawarkan kasih kepadaku, tapi
aku tidak bersedia menerimanya dari-Mu seakan-akan aku pernah
memberikan karunia kepada-Mu. Tapi, semua itu tidak mencegah-Mu untuk
mengucurkan rahmat atasku,
الْإِحْسَانِ إِلَيَّ وَ
التَّفَضُّلِ عَلَيَّ بِجُوْدِكَ وَ كَرَمِكَ، فَارْحَمْ عَبْدَكَ
الْجَاهِلَ، وَ جُدْ عَلَيْهِ بِفَضْلِ إِحْسَانِكَ،
kebajikan
padaku, dan karunia atasku dengan anugrah dan karunia-Mu. Maka,
kasihanilah hamba-Mu yang bodoh ini dan limpahkanlah karunia kepadanya
demi curahan anugrah-Mu,
إِنَّكَ جَوَّادٌ كَرِيْمٌ، اَلْحَمْدُ
لِلَّهِ مَالِكِ الْمُلْكِ مُجْرِي الْفُلْكِ مُسَخِّرِ الرِّيَاحِ
فَالِقِ الْإِصْبَاحِ دَيَّانِ الدِّينِ رَبِّ
sesungguhnya
Engkau Maha Dermawan, Maha Pemurah. Segala puji bagi Allah, Pemilik
seluruh kerajaan, penggerak bahtera, penunduk angin, penerbit pagi hari,
penguasa hari pembalasa, Tuhan
الْعَالَمِيْنَ، اَلْحَمْدُ
لِلَّهِ عَلَى حِلْمِهِ بَعْدَ عِلْمِهِ، وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى
عَفْوِهِ بَعْدَ قُدْرَتِهِ، وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى
seluruh
semesta alam. Segala puji bagi Allah atas kesabaran-Nya setelah
pengetahuan-Nya. Segala puji bagi Allah atas maaf-Nya setelah
kekuasaan-Nya. Segala puji bagi Allah atas
طُوْلِ أَنَاتِهِ
فِيْ غَضَبِهِ، وَ هُوَ قَادِرٌ (الْقَادِرُ) عَلَى مَا يُرِيْدُ،
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ خَالِقِ الْخَلْقِ بَاسِطِ الرِّزْقِ فَالِقِ
panjangnya kesabaran-Nya dalam amarah-Nya, sedangkan Ia Maha Kuasa atas
segala yang dikehendaki. Segala puji bagi Allah, Pencipta makhluk,
Pelapang rezeki, Penerbit
الْإِصْبَاحِ ذِي الْجَلاَلِ وَ
الْإِكْرَامِ وَ الْفَضْلِ (التَّفَضُّلِ) وَ الْإِنْعَامِ (الْإِحْسَانِ)
الَّذِيْ بَعُدَ فَلاَ يُرَى وَ قَرُبَ
pagi hari, Pemilik keagungan, kemuliaan, anugrah, dan karunia yang jauh sehingga tak terlihat dan dekat
فَشَهِدَ النَّجْوَى تَبَارَكَ وَ تَعَالَى، اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ
لَيْسَ لَهُ مُنَازِعٌ يُعَادِلُهُ، وَ لاَ شَبِيْهٌ يُشَاكِلُهُ، وَ لاَ
ظَهِيْرٌ
sehingga dapat mendengarkan rintihan, Maha Agung Ia
dan Maha Tinggi. Segala puji bagi Allah yang tiada penentang dapat
melawan-Nya, tiada penyerupa yang menyerupai-Nya, dan tiada penolong
يُعَاضِدُهُ، قَهَرَ بِعِزَّتِهِ الْأَعِزَّاءَ وَ تَوَاضَعَ لِعَظَمَتِهِ
الْعُظَمَاءُ فَبَلَغَ بِقُدْرَتِهِ مَا يَشَاءُ، اَلْحَمْدُ لِلَّهِ
الَّذِيْ
yang dapat menolong-Nya. Dengan kemuliaan-Nya Ia
mengalahkan orang-orang mulia dan tunduk bersimpuh di hadapan
keagungan-Nya orang-orang yang agung. Maka, dengan kekuasaan-Nya Ia
dapat menggapai segala yang dikehendaki. Segala puji bagi Allah yang
يُجِيْبُنِيْ حِيْنَ أُنَادِيْهِ، وَ يَسْتُرُ عَلَيَّ كُلَّ عَوْرَةٍ وَ
أَنَا أَعْصِيْهِ، وَ يُعَظِّمُ النِّعْمَةَ عَلَيَّ فَلاَ أُجَازِيْهِ،
فَكَمْ
menjawabku ketika aku memanggil-Nya, yang menutup semua
celaku sedangkan aku bermaksiat kepada-Nya, dan yang memperbanyak
nikmat kepadaku, lalu aku tidak membalas-Nya. Alangkah banyaknya
مِنْ مَوْهِبَةٍ هَنِيْئَةٍ قَدْ أَعْطَانِيْ وَ عَظِيْمَةٍ مَخُوْفَةٍ
قَدْ كَفَانِيْ وَ بَهْجَةٍ مُوْنِقَةٍ قَدْ أَرَانِيْ، فَأُثْنِيْ
عَلَيْهِ حَامِدًا
karunia berharga yang telah yang
diberikannya kepadaku, (betapa banyak) musibah menakutkan yang telah
dielakkan oleh-Nya dariku, dan (alangkah banyaknya) kebahagiaan
menakjubkan yang telah diperlihatkannya padaku. Maka, aku memuji-Nya
dengan menghaturkan puja
وَ أَذْكُرُهُ مُسَبِّحًا، اَلْحَمْدُ
لِلَّهِ الَّذِيْ لاَ يُهْتَكُ حِجَابُهُ، وَ لاَ يُغْلَقُ بَابُهُ، وَ لاَ
يُرَدُّ سَائِلُهُ، وَ لاَ يُخَيَّبُ
dan mengingat-Nya dengan
bertasbih (kepada-Nya). Segala puji bagi Allah yang tak terkoyakkan
tirai-Nya, tak tertutup pintu-Nya, tak tertolah peminta-Nya, dan tak
tersia-siakan
(يَخِيْبُ) آمِلُهُ، الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ
يُؤْمِنُ الْخَائِفِيْنَ وَ يُنَجِّي (يُنْجِي) الصَّالِحِيْنَ
(الصَّادِقِينَ) وَ يَرْفَعُ
pengharap-Nya. Segala puji bagi
Allah yang memberikan rasa aman kepada orang-orang yang takut,
menyelamatkan orang-orang yang saleh, mengangkat (martabat)
الْمُسْتَضْعَفِيْنَ وَ يَضَعُ الْمُسْتَكْبِرِيْنَ وَ يُهْلِكُ مُلُوْكًا
وَ يَسْتَخْلِفُ آخَرِيْنَ، وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ قَاصِمِ الْجَبَّارِيْنَ
orang-orang yang tertindas, menjerumuskan para penindas, dan
membinasakan raja-raja serta menggantikan (mereka) dengan yang lain.
Segala puji bagi Allah, Penghancur para penindas,
مُبِيْرِ
الظَّالِمِيْنَ مُدْرِكِ الْهَارِبِيْنَ نَكَالِ الظَّالِمِيْنَ صَرِيْخِ
الْمُسْتَصْرِخِيْنَ مَوْضِعِ حَاجَاتِ الطَّالِبِيْنَ مُعْتَمَدِ
Pembasmi orang-orang zalim, pengejar orang-orang yang lari, Penyiksa
orang-orang zalim, Yang mendengar jeritan orang-orang yang menjerit,
tempat (meminta) hajat bagi para pencari, tempat kepercayaan
الْمُؤْمِنِيْنَ، اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ مِنْ خَشْيَتِهِ تَرْعَدُ
السَّمَاءُ وَ سُكَّانُهَا وَ تَرْجُفُ الْأَرْضُ وَ عُمَّارُهَا وَ
تَمُوْجُ
Mukminin. Segala puji bagi Allah yang karena takut
kepada-Nya bergemuruh langit dan para penghuninya, bergetar bumi dan
para penghuninya, dan bergelombang
الْبِحَارُ وَ مَنْ يَسْبَحُ
فِيْ غَمَرَاتِهَا، الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ هَدَانَا لِهَذَا وَ مَا
كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلاَ أَنْ هَدَانَا اَللهُ،
lautan dan
segala yang bertasbih di (gemuruh) ombaknya. Segala puji bagi Allah yang
telah menunjukkan kami kepada (agama) dan kami tidak mungkin
mendapatkan petunjuk jika Allah tidak memberikan petunjuk kepada kami.
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ يَخْلُقُ وَ لَمْ يُخْلَقْ، وَ يَرْزُقُ وَ
لاَ يُرْزَقُ، وَ يُطْعِمُ وَ لاَ يُطْعَمُ، وَ يُمِيْتُ الْأَحْيَاءَ وَ
Segala puji bagi Allah yang menciptakan dan tidak diciptakan, yang
memberikan rezeki dan tidak memperoleh rezeki, yang memberikan makan dan
tidak diberi makan, yang mematikan segala yang hidup, dan
يُحْيِي الْمَوْتَى وَ هُوَ حَيٌّ لاَ يَمُوْتُ، بِيَدِهِ الْخَيْرُ وَ
هُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ، اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ
yang menghidupkan semua yang mati, sedangkan Ia Maha Hidup yang tak
pernah mati. Di tangan-Nya segala kebaikan dan Ia Maha Mampu atas segala
sesuatu. Ya Allah, curahkanlah shalawat atas Muhammad,
عَبْدِكَ وَ رَسُوْلِكَ وَ أَمِيْنِكَ وَ صَفِيِّكَ وَ حَبِيْبِكَ وَ
خِيَرَتِكَ (خَلِيْلِكَ) مِنْ خَلْقِكَ وَ حَافِظِ سِرِّكَ وَ مُبَلِّغِ
hamba dan utusan-Mu, kepercayaan dan pilihan-Mu, kekasih dan pilihan-Mu
di antara makhluk-Mu, penjaga rahasia-Mu, dan penyampai
رِسَالاَتِكَ أَفْضَلَ وَ أَحْسَنَ وَ أَجْمَلَ وَ أَكْمَلَ وَ أَزْكَى وَ أَنْمَى وَ أَطْيَبَ وَ أَطْهَرَ وَ أَسْنَى وَ أَكْثَرَ
risalah-Mu, shalawat, berkah, rahmat, kasih-sayang, dan salam
kesejahteraan terutama, terbaik, terindah, tersempurna, terbersih,
tersubur, terharum, tersuci, tertinggi, dan
(أَكْبَرَ) مَا
صَلَّيْتَ وَ بَارَكْتَ وَ تَرَحَّمْتَ وَ تَحَنَّنْتَ وَ سَلَّمْتَ عَلَى
أَحَدٍ مِنْ عِبَادِكَ (خَلْقِكَ) وَ أَنْبِيَائِكَ وَ
terbanyak yang pernah Kau limpahkan atas seluruh hamba, nabi,
رُسُلِكَ وَ صِفْوَتِكَ وَ أَهْلِ الْكَرَامَةِ عَلَيْكَ مِنْ خَلْقِكَ،
اَللَّهُمَّ وَ صَلِّ عَلَى عَلِيٍّ أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ وَ وَصِيِّ
rasul, pilihan, dan orang-orang mulia dari makhluk-Mu. Ya Allah, limpahkanlah shalawat atas Ali, Amirul Mukminin, washî
رَسُوْلِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ عَبْدِكَ وَ وَلِيِّكَ وَ أَخِيْ رَسُولِكَ
وَ حُجَّتِكَ عَلَى خَلْقِكَ وَ آيَتِكَ الْكُبْرَى وَ النَّبَإِ
Rasul Tuhan semesta alam, hamba dan kekasih-Mu, saudara Rasul-Mu,
hujjah-Mu atas makhluk-Mu, ayat-My yang teragung, dan berita penting
الْعَظِيْمِ، وَ صَلِّ عَلَى الصِّدِّيْقَةِ الطَّاهِرَةِ فَاطِمَةَ
(الزَّهْرَاءِ) سَيِّدَةِ نِسَاءِ الْعَالَمِيْنَ، وَ صَلِّ عَلَى سِبْطَيِ
yang agung. Curahkanlah shalawat atas Shiddîqah yang suci,
Fathimah (az-Zahrâ`), penghulu wanita semesta alam. Limpahkanlah
shalawat atas dua cucu
الرَّحْمَةِ وَ إِمَامَيِ الْهُدَى
الْحَسَنِ وَ الْحُسَيْنِ سَيِّدَيْ شَبَابِ أَهْلِ الْجَنَّةِ، وَ صَلِّ
عَلَى أَئِمَّةِ الْمُسْلِمِيْنَ عَلِيِّ
rahmat dan pemimpin
petunjuk, Hasan dan Husein, penghulu seluruh pemuda penghuni surga. Dan
curahkanlah shalawat atas para pemimpin Muslimin, Ali
بْنِ
الْحُسَيْنِ وَ مُحَمَّدِ بْنِ عَلِيٍّ وَ جَعْفَرِ بْنِ مُحَمَّدٍ وَ
مُوْسَى بْنِ جَعْفَرٍ وَ عَلِيِّ بْنِ مُوْسَى وَ مُحَمَّدِ بْنِ
bin Husein, Muhammad bin Ali, Ja'far bin Muhammad, Musa bin Ja'far, Ali bin Musa, Muhammad bin
عَلِيٍّ وَ عَلِيِّ بْنِ مُحَمَّدٍ وَ الْحَسَنِ بْنِ عَلِيٍّ وَ
الْخَلَفِ الْهَادِيْ الْمَهْدِيِّ، حُجَجِكَ عَلَى عِبَادِكَ وَ
أُمَنَائِكَ
Ali, Ali bin Muhammad, Hasan bin Ali, dan
pengganti (terakhir) penegak bendera petunjuk al-Mahdi, para hujjah-Mu
atas hamba-hamba-Mu dan orang-orang kepercayaan-Nya
فِيْ
بِلاَدِكَ صَلاَةً كَثِيْرَةً دَائِمَةً، اَللَّهُمَّ وَ صَلِّ عَلَى
وَلِيِّ أَمْرِكَ الْقَائِمِ الْمُؤَمَّلِ وَ الْعَدْلِ الْمُنْتَظَرِ، وَ
حُفَّهُ
di seluruh penjuru negeri-Mu, shalawat yang tak
terhingga nan abadi. Ya Allah, limpahkanlah shalawat atas pengurus
urusan-Mu, al-Qâ`im yang selalu diharapkan dan keadilan yang
ditunggu-tunggu, kirimkanlah
(وَ احْفُفْهُ) بِمَلاَئِكَتِكَ
الْمُقَرَّبِيْنَ وَ أَيِّدْهُ بِرُوْحِ الْقُدُسِ يَا رَبَّ
الْعَالَمِيْنَ، اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُ الدَّاعِيَ إِلَى كِتَابِكَ وَ
para malaikat-Mu untuk selalu bersamanya, dan kuatkanlah ia dengan
Ruhul Qudus, wahai Tuhan semesta alam. Ya Allah, jadikan ia pengajak
kepada kitab-Mu dan
الْقَائِمَ بِدِيْنِكَ، اسْتَخْلِفْهُ فِي
الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفْتَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِ، مَكِّنْ لَهُ
دِيْنَهُ الَّذِي ارْتَضَيْتَهُ لَهُ،
penegak agama-Mu,
jadikanlah ia khalifah di muka bumi ini sebagaimana Engkau telah
menjadikan orang-orang sebelumnya sebagai khalifah, tegakkan agamanya
yang telah Kau ridhai baginya,
أَبْدِلْهُ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِ
أَمْنًا يَعْبُدُكَ لاَ يُشْرِكُ بِكَ شَيْئًا، اَللَّهُمَّ أَعِزَّهُ وَ
أَعْزِزْ بِهِ وَ انْصُرْهُ وَ انْتَصِرْ بِهِ وَ
gantikan
ketakutannya dengan rasa aman (sehingga) ia dapat menyemban-Mu dengan
tidak menyekutukan-Mu dengan sesuatu apa pun. Ya Allah, muliakanlah ia
dan kuatkan (kami) dengan (wujud)nya, tolonglah dan menangkan ia,
انْصُرْهُ نَصْرًا عَزِيْزًا وَ افْتَحْ لَهُ فَتْحًا يَسِيْرًا وَ
اجْعَلْ لَهُ مِنْ لَدُنْكَ سُلْطَانًا نَصِيْرًا، اَللَّهُمَّ أَظْهِرْ
بِهِ
tolonglah ia dengan pertolongan yang mulia, berikan
kemenangan kepadanya dengan kemenangan yang mudah (digapai), jadikan
baginya kerajaan yang terdukung dari sisi-Mu. Ya Allah, tampakkan
dengannya
دِيْنَكَ وَ سُنَّةَ نَبِيِّكَ حَتَّى لاَ
يَسْتَخْفِيَ بِشَيْئٍ مِنَ الْحَقِّ مَخَافَةَ أَحَدٍ مِنَ الْخَلْقِ،
اَللَّهُمَّ إِنَّا نَرْغَبُ إِلَيْكَ فِيْ
agama-Mu dan sunnah
Nabi-Mu sehingga ia tidak terpaksa menyembunyikan kebenaran sedikit pun
karena takut kepada (ancaman) makhluk. Ya Allah, kami mengharap
kepada-Mu (untuk mewujudkan)
دَوْلَةٍ كَرِيْمَةٍ تُعِزُّ بِهَا
الْإِسْلاَمَ وَ أَهْلَهُ وَ تُذِلُّ بِهَا النِّفَاقَ وَ أَهْلَهُ وَ
تَجْعَلُنَا فِيْهَا مِنَ الدُّعَاةِ إِلَى طَاعَتِكَ
sebuah
pemerintahan mulia yang dengannya Engkau memuliakan Islam dan para
pengikutnya, menghinakan kemunafikan dan para penyandangnya, menjadikan
kami di antara pengajak kepada ketaatan -Mu dan
وَ الْقَادَةِ
إِلَى سَبِيْلِكَ وَ تَرْزُقُنَا بِهَا كَرَامَةَ الدُّنْيَا وَ
الْآخِرَةِ، اَللَّهُمَّ مَا عَرَّفْتَنَا مِنَ الْحَقِّ فَحَمِّلْنَاهُ وَ
مَا
pemimpin menuju jalan-Mu, dan menganugrahkan kepada kami
kemuliaan dunia dan akhirat. Ya Allah, kebenaran yang telah Kau kenalkan
kepada kami, berikanlah kekuatan kepada kami untuk memikulnya dan
segala
قَصُرْنَا عَنْهُ فَبَلِّغْنَاهُ، اَللَّهُمَّ الْمُمْ
بِهِ شَعَثَنَا وَ اشْعَبْ بِهِ صَدْعَنَا وَ ارْتُقْ بِهِ فَتْقَنَا وَ
كَثِّرْ بِهِ قِلَّتَنَا وَ
yang belum kami ketahui berkenaan
dengannya, sampaikanlah kepada kami. Ya Allah, dengan (perantara)nya
bereskan urusan kami yang tak terurus, kumpulkan ketercerai-beraian
kami, himpunkan keterpecah-belahan (barisan) kami, perbanyak kesedikitan
jumlah kami,
أَعْزِزْ (أَعِزَّ) بِهِ ذِلَّتَنَا وَ أَغْنِ
بِهِ عَائِلَنَا وَ اقْضِ بِهِ عَنْ مُغْرَمِنَا (مَغْرَمِنَا) وَ اجْبُرْ
بِهِ فَقْرَنَا وَ سُدَّ بِهِ
muliakan kehinaan kami, kayakan orang-orang miskin kami, lunaskanlah utang-utang kami, tamballah kefakiran kami, tutupilah
خَلَّتَنَا وَ يَسِّرْ بِهِ عُسْرَنَا وَ بَيِّضْ بِهِ وُجُوْهَنَا وَ
فُكَّ بِهِ أَسْرَنَا وَ أَنْجِحْ بِهِ طَلِبَتَنَا وَ أَنْجِزْ بِهِ
مَوَاعِيْدَنَا
kekurangan kami, mudahkanlah kesulitan kami,
putihkanlah wajah kami, bebeaskanlah ketertawanan kami, kabulkanlah
permohonan kami, tepatilah jani-janji(-Mu) kepada
وَ اسْتَجِبْ
بِهِ دَعْوَتَنَا وَ أَعْطِنَا بِهِ سُؤْلَنَا وَ بَلِّغْنَا بِهِ مِنَ
الدُّنْيَا وَ الْآخِرَةِ آمَالَنَا وَ أَعْطِنَا بِهِ فَوْقَ
kami, kabulkanlah doa kami, berikanlah permohonan kami, sampaikanlah
kami kepada cita-cita dunia dan akhirat, dan anugrahkan kepada kami
melebihi
رَغْبَتِنَا، يَا خَيْرَ الْمَسْئُوْلِيْنَ وَ أَوْسَعَ
الْمُعْطِيْنَ اشْفِ بِهِ صُدُوْرَنَا وَ أَذْهِبْ بِهِ غَيْظَ
قُلُوْبِنَا وَ اهْدِنَا بِهِ
keinginan kami. Wahai sebaik-baik
Dzat yang dapat dimohon dan seluas-luas Dzat Pemberi, dengan
(perantara)nya sembuhkan (penyakit) batin kami, lenyapkan amarah hati
kami, dan berikan petunjuk kepada kami
لِمَا اخْتُلِفَ فِيْهِ
مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِكَ، إِنَّكَ تَهْدِيْ مَنْ تَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ
مُسْتَقِيْمٍ وَ انْصُرْنَا بِهِ عَلَى عَدُوِّكَ
(sehingga kami
dapat mengenal kebebnaran) yang diperselisihkan dengan izin-Mu;
sesungguhnya Engkau menunjukkan orang yang Kau kehendaki ke jalan yang
lurus, dan tolonglah kami atas musuh-Mu
وَ عَدُوِّنَا إِلَهَ
الْحَقِّ (الْخَلْقِ) آمِيْنَ، اَللَّهُمَّ إِنَّا نَشْكُوْ إِلَيْكَ
فَقْدَ نَبِيِّنَا صَلَوَاتُكَ عَلَيْهِ وَ آلِهِ وَ غَيْبَةَ وَلِيِّنَا
dan musuh kami, wahai Tuhan kebenaraan. Amin! Ya Allah, kami mengadu
kepada-Mu ketiadaan Nabi kami-semoga shalawat-Mu selalu tercurahkan
atasnya dan atas keluarganya-, keghaiban imam kami,
(إِمَامِنَا) وَ كَثْرَةَ عَدُوِّنَا وَ قِلَّةَ عَدَدِنَا وَ شِدَّةَ
الْفِتَنِ بِنَا وَ تَظَاهُرَ الزَّمَانِ عَلَيْنَا، فَصَلِّ عَلَى
مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ
banyaknya musuh kami, sedikitnya jumlah
kami, keganasan fitnah terhadap kami, dan kemenangan masa atas kami.
Maka, curahkan shalawat atas Muhammad dan keluarganya,
(و آلِ
مُحَمَّدٍ) وَ أَعِنَّا عَلَى ذَلِكَ بِفَتْحٍ مِنْكَ تُعَجِّلُهُ وَ
بِضُرٍّ تَكْشِفُهُ وَ نَصْرٍ تُعِزُّهُ وَ سُلْطَانِ حَقٍّ تُظْهِرُهُ
dan bantulah kami (untuk mengatasi) semua itu dengan kemenangan dari-Mu
yang Kau segerakan, kesengsaraan yang Kau singkapkan, pertolongan yang
Kau kokohkan, kerajaan haq yang Kau menangkan,
وَ رَحْمَةٍ مِنْكَ تُجَلِّلُنَاهَا وَ عَافِيَةٍ مِنْكَ تُلْبِسُنَاهَا، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
rahmat dari-Mu yang Kau agungkan kami dengannya, dan 'afiat dari-Mu
yang Kau sandangkan pada kami, demi rahmat-Mu wahai Yang Lebih Pengasih
dari para pengasih.
Kedua belas, membaca doa berikut ini setiap malam.
اَللَّهُمَّ
بِرَحْمَتِكَ فِي الصَّالِحِيْنَ فَأَدْخِلْنَا، وَ فِيْ عِلِّيِّيْنَ
فَارْفَعْنَا، وَ بِكَأْسٍ مِنْ مَعِيْنٍ مِنْ عَيْنٍ سَلْسَبِيْلٍ
Ya Allah, demi rahmat-Mu ke dalam golongan orang-orang salih
masukkanlah kami, di dalam surga 'Illiyîn angkatlah (derajat) kami, dari
mata air Salsabîl
فَاسْقِنَا، وَ مِنَ الْحُوْرِ الْعِيْنِ
بِرَحْمَتِكَ فَزَوِّجْنَا، وَ مِنَ الْوِلْدَانِ الْمُخَلَّدِيْنَ
كَأَنَّهُمْ لُؤْلُؤٌ مَكْنُوْنٌ فَأَخْدِمْنَا، وَ
berikanlah
kami minum, dengan Hûrul 'Ain-dengan rahmat-Mu-nikahkanlah kami, dari
budak-budak abadi (surga) yang (gemerlapan) bak mutiara tersimpan
berikanlah kami pembantu,
مِنْ ثِمَارِ الْجَنَّةِ وَ لُحُوْمِ
الطَّيْرِ فَأَطْعِمْنَا، وَ مِنْ ثِيَابِ السُّنْدُسِ وَ الْحَرِيْرِ وَ
الْإِسْتَبْرَقِ فَأَلْبِسْنَا، وَ لَيْلَةَ
dari buah-buahan surga dan daging-daging burung berilah makan kami, dari kain-kain sutra berilah kami pakaian, Lailatul
الْقَدْرِ وَ حَجَّ بَيْتِكَ الْحَرَامِ وَ قَتْلاً فِيْ سَبِيْلِكَ
فَوَفِّقْ لَنَا، وَ صَالِحَ الدُّعَاءِ وَ الْمَسْأَلَةِ فَاسْتَجِبْ
لَنَا، (يَا
Qadr, haji ke rumah-Mu yang suci, dan terbunuh di
jalan-Mu berikan kami taufik (untuk menggapainya), dan kabulkanlah doa
dan permohonan (kami) yang layak, (wahai
خَالِقَنَا اسْمَعْ وَ
اسْتَجِبْ لَنَا)، وَ إِذَا جَمَعْتَ الْأَوَّلِينَ وَ الْآخِرِينَ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ فَارْحَمْنَا، وَ بَرَاءَةً مِنَ النَّارِ
Pencipta kami, dengarkanlah dan kabulkanlah), jika Engkau mengumpulkan
seluruh umat manusia dari awal hingga akhir pada hari Kiamat,
kasihanilah kami, kebebasan dari api neraka
فَاكْتُبْ لَنَا،
وَ فِيْ جَهَنَّمَ فَلاَ تَغُلَّنَا وَ فِيْ عَذَابِكَ وَ هَوَانِكَ فَلاَ
تَبْتَلِنَا، وَ مِنَ الزَّقُّوْمِ وَ الضَّرِيْعِ فَلاَ
tuliskanlah untuk kami, di dalam (jeratan) Jahannam jangan Kau belenggu
kami, ke dalam siksa dan penghinaan-Mu jangan Kau jerumuskan kami, dari
buah Zaqqûm dan buah-buahan pahit jangan
تُطْعِمْنَا، وَ مَعَ
الشَّيَاطِيْنِ فَلاَ تَجْعَلْنَا، وَ فِي النَّارِ عَلَى وُجُوْهِنَا
فَلاَ تَكْبُبْنَا (تَكُبَّنَا)، وَ مِنْ ثِيَابِ النَّارِ
Kau
beri kami makan, bersama setan jangan Kau jadikan kami, ke dalam neraka
jangan sungkurkan kami, dari pakaian-pakaian neraka dan
وَ
سَرَابِيْلِ الْقَطِرَانِ فَلاَ تُلْبِسْنَا، وَ مِنْ كُلِّ سُوْءٍ يَا لاَ
إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ بِحَقِّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ فَنَجِّنَا
baju-baju lusuh berdaki (penduduk neraka) jangan Kau pakaikan kepada
kami, dan dari segala keburukan wahai Yang tiada Tuhan selain Engkau
demi lâ ilâha illallôh selamatkanlah kami.
Ketiga belas, diriwayatkan dari Imam Shâdiq as, "Bacalah setiap malam bulan Ramadhan,
اَللَّهُمَّ
إِنِّيْ أَسْأَلُكَ أَنْ تَجْعَلَ فِيْمَا تَقْضِيْ وَ تُقَدِّرُ مِنَ
الْأَمْرِ الْمَحْتُوْمِ فِي الْأَمْرِ الْحَكِيْمِ مِنَ الْقَضَاءِ
الَّذِيْ
Ya Allah, aku memohon kepada-Mu; di dalam ketentuan
dan kepastian yang akan Kau tentukan dalam qadhâ` dan qadar yang
bijaksana dan
لاَ يُرَدُّ وَ لاَ يُبَدَّلُ أَنْ تَكْتُبَنِيْ
مِنْ حُجَّاجِ بَيْتِكَ الْحَرَامِ الْمَبْرُوْرِ حَجُّهُمْ الْمَشْكُوْرِ
سَعْيُهُمْ الْمَغْفُوْرِ
tidak akan dapat diganti dan dirubah
tuliskanlah aku di antara para peziarah rumah suci-Mu yang mabrur haji
mereka, yang disyukuri usaha mereka, yang diampuni
ذُنُوْبُهُمْ الْمُكَفَّرِ عَنْ سَيِّئَاتِهِمْ وَ أَنْ تَجْعَلَ فِيْمَا
تَقْضِيْ وَ تُقَدِّرُ أَنْ تُطِيْلَ عُمُرِيْ فِيْ خَيْرٍ وَ عَافِيَةٍ وَ
dosa-dosa mereka, dan yang tertebus kejeleka-kejelekan
mereka, dan di dalam qadhâ` dan qadar yang akan Kau tentukan
panjangkanlah umurku dalam kebajikan dan 'afiat,
تُوَسِّعَ فِيْ رِزْقِيْ وَ تَجْعَلَنِيْ مِمَّنْ تَنْتَصِرُ بِهِ لِدِيْنِكَ وَ لاَ تَسْتَبْدِلْ بِيْ غَيْرِيْ
lapangkanlah rezekiku, dan jadikan aku di antara orang-orang Kau
memenangkan agama-Mu dengan (perantara) mereka, serta jangan Kau ganti
aku dengan orang selainku.
Keempat belas, dalam kitab Anîs ash-Shâlihîn disebutkan membaca doa ini setiap malam bulan Ramadhan.
أَعُوْذُ
بِجَلاَلِ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ أَنْ يَنْقَضِيَ عَنِّيْ شَهْرُ رَمَضَانَ
أَوْ يَطْلُعَ الْفَجْرُ مِنْ لَيْلَتِيْ هَذِهِ وَ لَكَ قِبَلِيْ
Aku berlindung kepada keagungan "wajah"-Mu yang mulia hendaknya jangan
sampai bulan Ramadhan berlalu atau fajar malamku ini terbit sedangkan
Engkau masih memiliki
تَبِعَةٌ أَوْ ذَنْبٌ تُعَذِّبُنِيْ عَلَيْهِ
tagihan atasku atau (aku masih berlumuran) dosa yang karenanya Engkau akan menyiksaku.
Kelima belas, dalam
catatan pinggir kita al-Balad al-Amîn, Syeikh al-Kaf'ami menukil dari
Sayid Ibnu Bâqî bahwa ia berkata, "Di setiap malam bulan Ramadhan
disunnahkan mengerjakan shalat sebanyak dua rakaat dengan membaca surah
al-Fâtihah dan at-Tauhîd sebanyak tiga kali pada setiap rakaat. Setelah
mengucapkan salam, bacalah,
سُبْحَانَ مَنْ هُوَ حَفِيْظٌ لاَ يَغْفُلُ، سُبْحَانَ مَنْ هُوَ رَحِيْمٌ لاَ يَعْجَلُ، سُبْحَانَ مَنْ هُوَ قَائِمٌ لاَ يَسْهُوْ،
Maha suci Dzat yang selalu mengawasi dan tidak lupa, maha suci Dzat
Yang Maha Penyayang dan tidak terburu-buru, maha suci Dzat Yang berdiri
Sendiri dan tidak lengah,
سُبْحَانَ مَنْ هُوَ دَائِمٌ لاَ يَلْهُوْ
maha suci Dzat Yang Maha Abadi dan tidak berbuat sia-sia.
Lalu, bacalah empat tasbîh sebanyak tujuh kali. Kemudian, bacalah,
سُبْحَانَكَ سُبْحَانَكَ سُبْحَانَكَ يَا عَظِيْمُ اغْفِرْ لِيَ الذَّنْبَ الْعَظِيْمَ
Maha suci Engkau, maha suci Engkau, maha suci Engkau, wahai Yang Maha Agung, ampunilah dosaku yang agung.
Setelah itu, bacalah shalawat untuk Rasulullah SAWW dan keluarga beliau
sebanyak sepuluh kali. Barangsiapa mengerjakan shalat dua rakaat
tersebut, Allah akan mengampuni tujuh puluh ribu dosanya".
Keenam belas, dalam
sebuah hadis disebutkan bahwa barangsiapa membaca surah al-Fath di
dalam shalat sunnah setiap malam, ia akan terjaga pada tahun itu.
Ketahuilah, di antara amalan-amalan yang disunnahkan untuk dikerjakan di
setiap malam bulan Ramadhan adalah mengerjakan shalat sebanyak seribu
rakaat dalam sebulan. Para ulama yang mulia telah menyebutkan hal itu
dalam buku-buku fiqih atau ibadah mereka.
Adapun cara mengerjakannya,
terdapat hadis-hadis yang berbeda-beda dalam hal ini. Sesuai dengan
riwayat Ibnu Abi Qurrah dari Imam Jawad as dan pendapat Syeikh Thûsî
dalam kitab al-Ghurriyah wa al-Asyrâf, bahkan pendapat masyhur, caranya
adalah pada sepuluh malam pertama dan kedua, kita mengerjakan dua puluh
rakaat setiap malam dengan mengucapkan salam pada penghujung setiap dua
rakaat; delapan rakaat setelah mengerjakan shalat Maghrib dan dua belas
rakaat setelah melakukan shalat Isya`. Dan pada sepuluh malam terakhir,
kita mengerjakan tiga puluh rakaat setiap malam; delapan rakaat setelah
mengerjakan shalat Maghrib dan dua puluh dua rakaat setelah melakukan
shalat Isya`. Seluruh shalat ini berjumlah tujuh ratus rakaat.
Sementara
sisanya; tiga ratus rakaat, kita kerjakan pada malam Lailatul Qadr;
seratus rakaat pada malam sembilan belas, seratus rakaat pada malam dua
puluh satu, dan seratus rakaat pada malam dua puluh tiga.
Dengan
demikian, keseluruhan jumlahnya adalah seribu rakaat.
Ada juga
hadis yang menyebutkan cara yang lain, dan dalam kesempatan ini tidak
mungkin untuk disebutkan semuanya. Harapan kami semoga orang-orang yang
cinta kebaikan tidak teledor dalam mengerjakan shalat seribu rakaat ini
dan dapat mencurahkan anugrahnya atas dirinya.
Dalam sebuah hadis
disebutkan, setiap selesai mengerjakan dua rakaat shalat sunnah Ramadhan
ini, kita membaca (doa berikut ini).
اَللَّهُمَّ
اجْعَلْ فِيْمَا تَقْضِيْ وَ تُقَدِّرُ مِنَ الْأَمْرِ الْمَحْتُوْمِ وَ
فِيْمَا تَفْرُقُ مِنَ الْأَمْرِ الْحَكِيْمِ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ أَنْ
Ya Allah, tentulah di dalam ketentuan dan kepastian yang akan
Kau tentukan dalam qadhâ` dan qadar-Mu yang pasti serta di dalam urusan
bijaksana yang akan Kau bedakan di malam Lailatul Qadr;
تَجْعَلَنِيْ مِنْ حُجَّاجِ بَيْتِكَ الْحَرَامِ الْمَبْرُوْرِ حَجُّهُمْ
الْمَشْكُوْرِ سَعْيُهُمْ الْمَغْفُوْرِ ذُنُوْبُهُمْ، وَ أَسْأَلُكَ أَنْ
تُطِيْلَ
jadikan aku di antara para peziarah rumah-Mu yang
suci yang mabrur haji mereka, yang disyukuri usaha mereka, dan yang
diampuni dosa-dosa mereka, dan aku memohon kepada-Mu; panjangkanlah
عُمُرِيْ فِيْ طَاعَتِكَ وَ تُوَسِّعَ لِيْ فِيْ رِزْقِيْ، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
umurku dalam ketaatan kepada-Mu dan lapangkanlah rezekiku, wahai Yang Lebih Pengasih dari para pengasih.
c. Amalan-amalan pada Waktu Sahar Bulan RamadhanAmalan-amalan pada waktu sahar ini adalah sebagai berikut:
Pertama, santap
sahur. Hendaknya kita jangan meninggalkan sahur ini meskipun dengan
menyantap kurma yang paling rendah kaulitasnya atau seteguk air. Makanan
sahur terbaik adalah Sawîq (sejenis makanan yang terbuat dari tepung
gandum) dan kurma. Dalam sebuah hadis disebutkan, Allah dan para
malaikat mengirimkan shalawat atas orang-orang yang beristighfar pada
waktu sahar dan menyantap sahur.
Kedua, membaca
surah al-Qadr pada waktu sahur. Barangsiapa membaca surah tersebut pada
waktu berbuka puasa dan menyantap sahur, ia akan mendapatkan pahala
orang yang berlumuran darah di jalan Allah.
Ketiga, membaca
doa (Bahâ` berikut ini). Diriwayatkan bahwa Imam Ridhâ as berkata, "Ini
adalah doa yang selalu dibaca oleh Imam Muhammad al-Bâqir as pada waktu
sahar bulan Ramadhan".
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ
مِنْ بَهَائِكَ بِأَبْهَاهُ وَ كُلُّ بَهَائِكَ بَهِيٌّ، اَللَّهُمَّ
إِنِّيْ أَسْأَلُكَ بِبَهَائِكَ كُلِّهِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ
Ya Allah, aku memohon kepada-Mu (sedikit) dari kekemilauan-Mu demi
kekemilauan-Mu yang paing kemilau, sedangkan seluruh kekemilauan-Mu
adalah kemilau. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu demi seluruh
kekemilauan-Mu. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu (sedikit)
مِنْ
جَمَالِكَ بِأَجْمَلِهِ وَ كُلُّ جَمَالِكَ جَمِيْلٌ، اَللَّهُمَّ إِنِّي
أَسْأَلُكَ بِجَمَالِكَ كُلِّهِ، اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ
جَلاَلِكَ
dari keindahan-Mu demi keindahan-Mu yang paling
indah, sedangkan seluruh keindahan-Mu adalah indah. Ya Allah, aku
memohon kepada-Mu demi seluruh keindahan-Mu. Ya Allah, aku memohon
kepada-Mu (sedikit) dari kebesaran-Mu
بِأَجَلِّهِ وَ كُلُّ
جَلاَلِكَ جَلِيْلٌ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ بِجَلاَلِكَ كُلِّهِ،
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنْ عَظَمَتِكَ بِأَعْظَمِهَا وَ
demi kebesaran-Mu yang paling besar, sedangkan seluruh kebesaran-Mu
adalah besar. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu demi seluruh kebesaran-Mu.
Ya Allah, aku memohon kepada-Mu (sedikit) dari keagungan-Mu demi
keagungan-Mu yang paling agung, sedangkan
كُلُّ عَظَمَتِكَ
عَظِيْمَةٌ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ بِعَظَمَتِكَ كُلِّهَا،
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنْ نُوْرِكَ بِأَنْوَرِهِ وَ كُلُّ
نُوْرِكَ
sekuruh keagungan-Mu adalah agung. Ya Allah, aku
memohon kepada-Mu demi seluruh keagungan-Mu. Ya Allah, aku memohon
kepada-Mu (sedikit) dari cahaya-Mu demi cahaya-Mu yang paling benderang,
sedangkan seluruh cahaya-Mu
نَيِّرٌ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ
أَسْأَلُكَ بِنُوْرِكَ كُلِّهِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنْ
رَحْمَتِكَ بِأَوْسَعِهَا وَ كُلُّ رَحْمَتِكَ وَاسِعَةٌ، اَللَّهُمَّ
adalah benderang. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu demi seluruh
cahaya-Mu. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu (sedikit) dari rahmat-Mu demi
rahmat-Mu yang terluas, sedangkan seluruh rahmat-Mu adalah luas. Ya
Allah,
إِنِّيْ أَسْأَلُكَ بِرَحْمَتِكَ كُلِّهَا، اَللَّهُمَّ
إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنْ كَلِمَاتِكَ بِأَتَمِّهَا وَ كُلُّ كَلِمَاتِكَ
تَامَّةٌ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ
aku memohon kepada-Mu
demi seluruh rahmat-Mu. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu (sedikit) dari
kalimat-Mu demi kalimat-Mu yang paling sempurna, sedangkan seluruh
kalimat-Mu adalah sempurna. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu
بِكَلِمَاتِكَ كُلِّهَا، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنْ كَمَالِكَ
بِأَكْمَلِهِ وَ كُلُّ كَمَالِكَ كَامِلٌ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ
بِكَمَالِكَ كُلِّهِ،
demi seluruh kalimat-Mu. Ya Allah, aku
memohon kepada-Mu (sedikit) dari kesempurnaan-Mu demi kesempurnaan-Mu
yang paling sempurna, sedangkan seluruh kesempurnaan-Mu adalah sempurna.
Ya Allah, aku memohon kepada-Mu demi seluruh kesempurnaan-Mu.
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنْ أَسْمَائِكَ بِأَكْبَرِهَا وَ كُلُّ
أَسْمَائِكَ كَبِيْرَةٌ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ بِأَسْمَائِكَ
كُلِّهَا، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ
Ya Allah, aku memohon kepada-Mu
(sedikit) dari asmâ-Mu demi asmâ-Mu yang paling besar, sedangkan seluruh
asmâ-Mu adalah besar. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu demi seluruh
asmâ-Mu. Ya Allah, aku
أَسْأَلُكَ مِنْ عِزَّتِكَ بِأَعَزِّهَا
وَ كُلُّ عِزَّتِكَ عَزِيْزَةٌ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ
بِعِزَّتِكَ كُلِّهَا، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنْ
memohon kepada-Mu (sedikit) dari kemuliaan-Mu demi kemuliaan-Mu yang
paling mulia, sedangkan seluruh kemuliaan-Mu adalah mulia. Ya Allah, aku
memohon kepada-Mu demi seluruh kemuliaan-Mu. Ya Allah, aku memohon
kepada-Mu (sedikit) dari
مَشِيَّتِكَ بِأَمْضَاهَا وَ كُلُّ
مَشِيَّتِكَ مَاضِيَةٌ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ بِمَشِيَّتِكَ
كُلِّهَا، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنْ قُدْرَتِكَ
kehendak-Mu demi kehendak-Mu yang paling terlaksana, sedangkan seluruh
kehendak-Mu pasti terlaksana. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu demi
seluruh kehendak-Mu. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu (sedikit) dari
kekuatan-Mu
بِالْقُدْرَةِ الَّتِيْ اسْتَطَلْتَ بِهَا عَلَى
كُلِّ شَيْئٍ وَ كُلُّ قُدْرَتِكَ مُسْتَطِيْلَةٌ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ
أَسْأَلُكَ بِقُدْرَتِكَ كُلِّهَا، اَللَّهُمَّ
demi kekuatan
yang dengannya Engkau menguasai segala sesuatu,sedangkan seluruh
kekuatan-Mu menguasai. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu demi seluruh
kekuatan-Mu. Ya Allah,
إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنْ عِلْمِكَ
بِأَنْفَذِهِ وَ كُلُّ عِلْمِكَ نَافِذٌ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ
بِعِلْمِكَ كُلِّهِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنْ
aku
memohon kepada-Mu (sedikit) dari ilmu-Mu demi ilmu-Mu yang paling
berpengaruh, sedangkan seluruh ilmu adalah berpengaruh. Ya Allah, aku
memohon kepada-Mu demi seluruh ilmu-Mu. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu
(sedikit) dari
قَوْلِكَ بِأَرْضَاهُ وَ كُلُّ قَوْلِكَ رَضِيٌّ،
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ بِقَوْلِكَ كُلِّهِْ اَللَّهُمَّ إِنِّيْ
أَسْأَلُكَ مِنْ مَسَائِلِكَ بِأَحَبِّهَا
firman-Mu demi
firman-Mu yang paling diridhai, sedangkan seluruh firman-mu adalah
diridhai. Ya Allah, aku memohon kepada demi seluruh firman-Mu. Ya Allah,
aku memohon kepada-Mu (sedikit) dari permohonan-Mu (yang Kau anugrahkan
kepada hamba-Mu) demi permohonan-Mu yang paling Kau cintai,
إِلَيْكَ وَ وَ كُلُّ مَسَائِلِكَ إِلَيْكَ حَبِيْبَةٌ، اَللَّهُمَّ
إِنِّيْ أَسْأَلُكَ بِمَسَائِلِكَ كُلِّهَا، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ
أَسْأَلُكَ مِنْ شَرَفِكَ
sedangkan seluruh permohonan-Mu Kau
cintai. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu demi seluruh permohonan-Mu. Ya
Allah, aku memohon kepada-Mu (sedikit) dari kemuliaan-Mu
بِأَشْرَفِهِ وَ كُلُّ شَرَفِكَ شَرِيْفٌ، اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ
بِشَرَفِكَ كُلِّهِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنْ سُلْطَانِكَ
بِأَدْوَمِهِ وَ
demi kemuliaan-Mu yang paling mulia, sedangkan
seluurh kemuliaan-Mu adalah mulia. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu demi
seluruh kemuliaan-Mu. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu (sedikit) dari
kekuasaan-Mu demi kekuasaan-Mu yang paling kekal, sedangkan
كُلُّ سُلْطَانِكَ دَائِمٌ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ بِسُلْطَانِكَ
كُلِّهِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنْ مُلْكِكَ بِأَفْخَرِهِ وَ
كُلُّ مُلْكِكَ
seluruh kekuasaan-Mu adalah kekal. Ya Allah,
aku memohon kepada-Mu demi seluruh kekuasaan-Mu. Ya Allah, aku memohon
kepada-Mu (sedikit) dari kerajaan-Mu demi kerajaan-Mu yang paling megah,
sedangkan seluruh kerajaan-Mu
فَاخِرٌ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ
أَسْأَلُكَ بِمُلْكِكَ كُلِّهِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنْ
عُلُوِّكَ بِأَعْلاَهُ وَ كُلُّ عُلُوِّكَ عَالٍ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ
adalah megah. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu demi seluruh kerajaan-Mu.
Ya Allah, aku memohon kepada-Mu (sedikit) dari ketinggian (derajat)-Mu
demi ketinggian (derajat)-Mu yang paling tinggi, sedangkan seluruh
ketinggian (derajat)-Mu adalah tinggi. Ya Allah, aku
أَسْأَلُكَ بِعُلُوِّكَ كُلِّهِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنْ
مَنِّكَ بِأَقْدَمِهِ وَ كُلُّ مَنِّكَ قَدِيْمٌ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ
أَسْأَلُكَ بِمَنِّكَ كُلِّهِ،
memohon kepada-Mu demi seluruh
ketinggian (derajat)-Mu. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu (sedikit) dari
karunia-Mu demi karunia-Mu yang paling qadîm, sedangkan seluruh
karunia-Mu adalah qadîm. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu demi seluruh
karunia-Mu.
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنْ آيَاتِكَ
بِأَكْرَمِهَا وَ كُلُّ آيَاتِكَ كَرِيْمَةٌ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ
أَسْأَلُكَ بِآيَاتِكَ كُلِّهَا، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ
Ya Allah,
aku memohon kepada-Mu (sedikit) dari ayat-ayat-Mu demi ayat-ayat-Mu yang
paling mulia, sedangkan seluruh ayat-Mu adalah mulia. Ya Allah, aku
memohon kepada-Mu demi seluruh ayat-Mu. Ya Allah, aku
أَسْأَلُكَ بِمَا أَنْتَ فِيْهِ مِنَ الشَّأْنِ وَ الْجَبَرُوْتِ وَ
أَسْأَلُكَ بِكُلِّ شَأْنٍ وَحْدَهُ وَ جَبَرُوْتٍ وَحْدَهَا، اَللَّهُمَّ
إِنِّيْ
memohon kepada-Mu demi kedudukan dan kakuasaan yang
Kau miliki dan aku memohon kepada-Mu demi setiap kedudukan tunggal dan
demi setiap keuasaan tunggal. Ya Allah, aku
أَسْأَلُكَ بِمَا تُجِيْبُنِيْ (بِهِ) حِيْنَ أَسْأَلُكَ، فَأَجِبْنِيْ يَا اَللهُ
memohon kepada-Mu demi apa yang Engkau menjawabku ketika aku memohon kepada-Mu. Maka, jawablah aku, ya Allah.
Setelah itu, mintalah setiap hajat yang Anda miliki, dan hajat itu akan dikabulkan.
Keempat, dalam
kitab al-Mishbâh karya Syeikh Thûsî ra disebutkan, Abu Hamzah
ats-Tsumâli meriwayatkan bahwa Imam Zainul Abidin as selalu mengerjakan
shalat di malam hari bulan Ramadhan, dan ketika waktu sahar tiba, beliau
membaca doa (berikut) ini.
إِلَهِيْ لاَ تُؤَدِّبْنِيْ
بِعُقُوْبَتِكَ، وَ لاَ تَمْكُرْ بِيْ فِيْ حِيْلَتِكَ، مِنْ أَيْنَ لِيَ
الْخَيْرُ يَا رَبِّ وَ لاَ يُوْجَدُ إِلاَّ مِنْ
Ya Ilahi,
jangan Kau hajar aku dengan siksa-Mu dan jangan Kau jerumuskan aku dalam
tpu-daya-Mu. Dari manakah aku mendapatkan kebaikan, sedangkan ia tidak
mungkin ditemukan kecuali dari
عِنْدِكَ، وَ مِنْ أَيْنَ لِيَ
النَّجَاةُ وَ لاَ تُسْتَطَاعُ إِلاَّ بِكَ، لاَ الَّذِيْ أَحْسَنَ
اسْتَغْنَى عَنْ عَوْنِكَ وَ رَحْمَتِكَ وَ
sisi-mu? Dan dari
mana aku mendapatkan keselamatan, sedangkan ia tidak dapat digapai
kecuali dengan (perantara)-Mu? Tidaklah orang yang berbuat baik merasa
cukup dari pertolongan dan rahmat-Mu, dan
لا الَّذِيْ أَسَاءَ
وَ اجْتَرَأَ عَلَيْكَ وَ لَمْ يُرْضِكَ خَرَجَ عَنْ قُدْرَتِكَ، يَا رَبِّ
يَا رَبِّ يَا رَبِّ، بِكَ عَرَفْتُكَ
tidaklah juga orang yang
berbuat kejelekan, berani menentang-Mu, dan membuat-Mu murka keluar dari
kekuasaan-Mu! Ya Robbi, ya Robbi, ya Robbi. (Bacalah ya Robbi ini
hingga nafas Anda berakhir). Hanya dengan (perantar)-Mu aku mengenal-Mu
وَ أَنْتَ دَلَلْتَنِيْ عَلَيْكَ وَ دَعَوْتَنِيْ إِلَيْكَ، وَ لَوْلاَ
أَنْتَ لَمْ أَدْرِ مَا أَنْتَ، اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَدْعُوْهُ
فَيُجِيْبُنِيْ وَ
dan Engkau menunjukkanku kepada-Mu, serta
memanggil-Mu ke arah-Mu. Jika bukan karena Engkau, aku tidak akan
mengenal siapa Engkau. Segala puji bagi Allah yang (jika) aku
memanggil-Nya, Ia pasti menjawab (panggilan)ku
إِنْ كُنْتُ
بَطِيْئًا حِيْنَ يَدْعُوْنِيْ، وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَسْأَلُهُ
فَيُعْطِيْنِيْ وَ إِنْ كُنْتُ بَخِيْلاً حِيْنَ يَسْتَقْرِضُنِيْ،
meskipun aku lambat (menjawab)-Nya ketika Ia memanggilku. Segala puji
bagi Allah yang (jika) aku memohon-Nya, Ia pasti memberiku meskipun aku
kikir ketika Ia ingin meminjam utang dariku.
وَ الْحَمْدُ
لِلَّهِ الَّذِيْ أُنَادِيْهِ كُلَّمَا شِئْتُ لِحَاجَتِيْ وَ أَخْلُوْ
بِهِ حَيْثُ شِئْتُ لِسِرِّيْ بِغَيْرِ شَفِيْعٍ فَيَقْضِيْ لِي
Segala puji bagi Allah yang aku dapat memanggil-Nya untuk hajatku kapan
pun aku mau dan aku menyendiri dengan-Nya untuk rahasiaku kapan pun aku
suka tanpa seorang perantara, lalu Ia pasti memenuhi
حَاجَتِيْ، وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ لاَ أَدْعُوْ غَيْرَهُ، وَ لَوْ
دَعَوْتُ غَيْرَهُ لَمْ يَسْتَجِبْ لِيْ دُعَائِيْ، وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ
hajatku. Segala puji bagi Allah yang aku tidak ingin menyeru
selain-Nya, karena seandainya aku menyeru selain-Nya, ia tidak akan
mampu menjawab seruanku. Segala Puji bagi Allah
الَّذِيْ لاَ
أَرْجُوْ غَيْرَهُ، وَ لَوْ رَجَوْتُ غَيْرَهُ لَأَخْلَفَ رَجَائِيْ، وَ
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ وَكَلَنِيْ إِلَيْهِ فَأَكْرَمَنِيْ، وَ
yang aku tidak ingin mengharap selain-Nya, karena seandainya aku
mengharap selain-Nya, ia akan memutuskan harapanku. Segala puji bagi
Allah yang telah menyerahkanku kepada Diri-Nya, lalu Ia memuliakanku dan
لَمْ يَكِلْنِيْ إِلَى النَّاسِ فَيُهِيْنُوْنِيْ، وَ الْحَمْدُ
لِلَّهِ الَّذِيْ تَحَبَّبَ إِلَيَّ وَ هُوَ غَنِيٌّ عَنِّيْ، وَ
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ
tidak menyerahkanku kepada orang
lain, lalu iai pasti menghinakanku. Segala puji bagi Allah yang
senantiasa mencintaiku, sedangkan Ia tidak membutuhkanku. Dan segala
puji bagi Allah yang
يَحْلُمُ عَنِّيْ حَتَّى كَأَنِّي لاَ
ذَنْبَ لِيْ، فَرَبِّيْ أَحْمَدُ شَيْئٍٍ عِنْدِيْ وَ أَحَقُّ بِحَمْدِيْ،
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَجِدُ سُبُلَ
selalu mengasihiku sehingga
aku merasa tidak memiliki dosa sedikit pun. Dengan ini, Tuhanku adalah
sesuatu yang lebih layak dipuji dan Ia lebih berhak terhadap pujianku.
Ya Allah, kutemukan jalan-jalan
الْمَطَالِبِ إِلَيْكَ
مُشْرَعَةً، وَ مَنَاهِلَ الرَّجَاءِ إِلَيْكَ مُتْرَعَةً، وَ
الْإِسْتِعَانَةَ بِفَضْلِكَ لِمَنْ أَمَّلَكَ مُبَاحَةً، وَ
segala permohonan kepada-Mu terbentang, mata air harapan kepada-Mu penuh
dengan air, meminta pertolongan kepada karunia-Mu bagi orang yang
mengharapkan-Mu diperbolehkan, dan
أَبْوَابَ الدُّعَاءِ
إِلَيْكَ لِلصَّارِخِيْنَ مَفْتُوْحَةً، وَ أَعْلَمُ أَنَّكَ لِلرَّاجِيْ
(لِلرَّاجِيْنَ) بِمَوْضِعِ إِجَابَةٍ، وَ لِلْمَلْهُوْفِيْنَ
pintu-pintu doa kepada-Mu bagi orang-orang yang merintih terbuka. Dan
aku mengetahui bahwa Engkau bagi yang berharap pasti mengabulkannya dan
bagi yang tertimpa kesusahan
بِمَرْصَدِ إِغَاثَةٍ، وَ أَنَّ
فِيْ اللَّهْفِ إِلَى جُوْدِكَ وَ الرِّضَى بِقَضَائِكَ عِوَضًا مِنْ
مَنْعِ الْبَاخِلِيْنَ وَ مَنْدُوْحَةً
pasti menolongnya, (aku
mengetahui) bahwa dalam merintih kepada kedermawanan-Mu dan menerima
qadhâ`-Mu terdapat pengganti dari dari pelarangan orang-orang yang kikir
dan kebebasan
عَمَّا فِيْ أَيْدِي الْمُسْتَأْثِرِيْنَ، وَ
أَنَّ الرَّاحِلَ إِلَيْكَ قَرِيْبُ الْمَسَافَةِ، وَ أَنَّكَ لاَ
تَحْتَجِبُ عَنْ خَلْقِكَ إِلاَّ أَنْ
dari (meminta) apa yang
berada di tangan para pencinta dunia, dan (aku mengetahui) bahwa orang
yang berjalan menuju-Mu dekat jarak (perjalanannya) dan Engkau tidak
tersembunyi dari makhluk-Mu kecuali jika
تَحْجُبَهُمُ
الْأَعْمَالُ دُوْنَكَ، وَ قَدْ قَصَدْتُ إِلَيْكَ بِطَلِبَتِيْ وَ
تَوَجَّهْتُ إِلَيْكَ بِحَاجَتِيْ وَ جَعَلْتُ بِكَ اسْتِغَاثَتِيْ وَ
amalan-amalan yang mereka lakukan untuk selain-Mu yang menutupi (mata
hati) mereka. (Kini) aku telah menuju-Mu dengan permohonanku ini,
berangkat (menuju)-Mu dengan segala hajatku, kujadikan permintaan
tolongku hanya kepada-Mu dan
بِدُعَائِكَ تَوَسُّلِيْ مِنْ
غَيْرِ اسْتِحْقَاقٍ لِاسْتِمَاعِكَ مِنِّيْ وَ لاَ اسْتِيْجَابٍ
لِعَفْوِكَ عَنِّيْ، بَلْ لِثِقَتِيْ بِكَرَمِكَ وَ
tawassulku
hanya dengan menyeru-Mu, bukan karena aku berhak Engkau harus
mendengarkan (seruan)ku dan aku menerima maaf-Mu, tetapi karena
kepercayaanku terhadap karunia-Mu,
سُكُوْنِيْ إِلَى صِدْقِ
وَعْدِكَ وَ لَجَإِيْ إِلَى الْإِيْمَانِ بِتَوْحِيْدِكَ وَ يَقِيْنِيْ (وَ
ثِقَتِيْ) بِمَعْرِفَتِكَ مِنِّيْ أَنْ لاَ رَبَّ
ketenanganku
terhadap kebenaran janji-Mu, bernaungku di bawah iman kepada keesaan-Mu,
dan keyakinanku terhadap pengetahuanku tentang-Mu bahwa tiada Tuhan
لِيْ غَيْرُكَ وَ لاَ إِلَهَ (لِيْ) إِلاَّ أَنْتَ وَحْدَكَ لاَ شَرِيْكَ
لَكَ، اَللَّهُمَّ أَنْتَ الْقَائِلُ وَ قَوْلُكَ حَقٌّ وَ وَعْدُكَ
bagiku kecuali Engkau dan tiada Tuhan selain Engkau (yang) Maha Esa dan
tiada sekutu bagi-Mu. Ya Allah, Engkaulah yang telah
berfirman-sedangkan firman-Mu adalah benar dan janji-Mu
صِدْقٌ، "وَ اسْأَلُوا اللَّهَ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ
رَحِيْمًا"، وَ لَيْسَ مِنْ صِفَاتِكَ يَا سَيِّدِيْ أَنْ تَأْمُرَ
adalah jujur-"Dan mohonlah kepada Allah dari karunia-Nya, sesungguhnya
Allah Maha Penyayang terhadap kalian". Dan bukanlah dari sifat-Mu, wahai
Tuanku Engkau memerintahkan
بِالسُّؤَالِ وَ تَمْنَعَ
الْعَطِيَّةَ، وَ أَنْتَ الْمَنَّانُ بِالْعَطِيَّاتِ عَلَى أَهْلِ
مَمْلَكَتِكَ، وَ الْعَائِدُ عَلَيْهِمْ بِتَحَنُّنِ رَأْفَتِكَ،
untuk meminta, lalu Engkau enggan untuk memberi, sedangkan Engkau Maha
Pemberi anugrah terhadap penghuni kerjaan-Mu dan pencurah kasih-sayang
atas mereka.
إِلَهِيْ رَبَّيْتَنِيْ فِيْ نِعَمِكَ وَ
إِحْسَانِكَ صَغِيْرًا وَ نَوَّهْتَ بِاسْمِيْ كَبِيْرًا، فَيَا مَنْ
رَبَّانِيْ فِي الدُّنْيَا بِإِحْسَانِهِ
Ya Ilahi, Engkau telah
mendidikku dalam kenikmatan dan kebaikan-Mu ketika aku masih kecil dan
memuji namaku ketika aku sudah besar. Maka, wahai Yang telah mendidikku
di dunia ini dengan kebaikan,
وَ تَفَضُّلِهِ وَ نِعَمِهِ وَ
أَشَارَ لِيْ فِي الْآخِرَةِ إِلَى عَفْوِهِ وَ كَرَمِهِ، مَعْرِفَتِيْ يَا
مَوْلاَيَ دَلِيْلِيْ (دَلَّتْنِيْ) عَلَيْكَ
karunia, dan
nikmat-Nya dan menunjukkan kepadaku di akhirat ampunan dan
kemurahan-Nya, makrifahku, wahai Junjunganku adalah petunjukku menuju-Mu
dan
وَ حُبِّي لَكَ شَفِيْعِيْ إِلَيْكَ وَ أَنَا وَاثِقٌ مِنْ
دَلِيْلِيْ بِدَلاَلَتِكَ وَ سَاكِنٌ مِنْ شَفِيْعِيْ إِلَى شَفَاعَتِكَ،
أَدْعُوْكَ يَا
kecintaanku kepada-Mu adalah penyafaatku
kepada-Mu, sedangkan aku percaya kepada petunjukku itu dengan
penunjukan-Mu dan percaya kepada penyafaatku (bahwa ia akan
mengantarkanku ke) syafaat-Mu. Aku menyeru-Mu, wahai
سَيِّدِيْ
بِلِسَانٍ قَدْ أَخْرَسَهُ ذَنْبُهُ، رَبِّ أُنَاجِيْكَ بِقَلْبٍ قَدْ
أَوْبَقَهُ جُرْمُهُ، أَدْعُوْكَ يَا رَبِّ رَاهِبًا رَاغِبًا رَاجِيًا
Junjunganku dengan lidah yang telah dibisukan oleh dosanya, Rabbi, aku
bermunajat kepada-Mu dengan hati yang telah dicelakakan oleh
kejahatannya, aku menyeru-Mu dalam keadaan takut, berkeinginan,
berharap,
خَائِفًا، إِذَا رَأَيْتُ مَوْلاَيَ ذُنُوْبِيْ
فَزِعْتُ وَ إِذَا رَأَيْتُ كَرَمَكَ طَمِعْتُ، فَإِنْ عَفَوْتَ فَخَيْرُ
رَاحِمٍ وَ إِنْ
dan khawatir. Jika aku melihat dosa-dosaku
wahai Junjunganku, aku menjadi takut dan jika melihat kemurahan-Mu, aku
masih berharap. Jika Engkau memaafkanku, maka Engkau adalah sebaik-baik
penyayang dan jika
عَذَّبْتَ فَغَيْرُ ظَالِمٍ، حُجَّتِيْ يَا
اَللهُ فِيْ جُرْأَتِيْ عَلَى مَسْأَلَتِكَ مَعَ إِتْيَانِيْ مَا تَكْرَهُ
جُوْدُكَ وَ كَرَمُكَ، وَ
Engkau menyiksaku, maka Engkau tidak
berbuat zalim. Alasanku, ya Allah sehingga aku berani memohon kepada-Mu
padahal aku telah mengerjakan segala yang Kau benci adalah kedermawanan
dan kemurahan-mu, dan
عُدَّتِيْ فِيْ شِدَّتِيْ مَعَ قِلَّةِ
حَيَائِيْ رَأْفَتُكَ وَ رَحْمَتُكَ، وَ قَدْ رَجَوْتُ أَنْ لاَ تَخِيْبَ
بَيْنَ ذَيْنِ وَ ذَيْنِ مُنْيَتِيْ،
bekalku ketika aku ditimpa
kesengsaraan padahal rasa maluku sedikit adalah kasih-sayang dan
rahmat-Mu. Dan aku berharap; jangan Kau sia-siakan harapanku dengan
semua pelanggaran dan ketidakmaluanku itu.
فَحَقِّقْ رَجَائِيْ
وَ اسْمَعْ دُعَائِيْ يَا خَيْرَ مَنْ دَعَاهُ دَاعٍ وَ أَفْضَلَ مَنْ
رَجَاهُ رَاجٍ، عَظُمَ يَا سَيِّدِيْ أَمَلِيْ وَ
Wujudkanlah
harapanku dan dengarkanlah seruanku, wahai Sebaik-baik Dzat yang dapat
diseru oleh penyeru dan diharapkan oleh pengharap. Sangat besar, wahai
Tuanku harapanku dan
سَاءَ عَمَلِيْ، فَأَعْطِنِيْ مِنْ
عَفْوِكَ بِمِقْدَارِ أَمَلِيْ وَ لاَ تُؤَاخِذْنِي بِأَسْوَإِ عَمَلِيْ،
فَإِنَّ كَرَمَكَ يَجِلُّ عَنْ
sungguh jelek kelakukanku. Maka,
anugrahkan kepadaku maaf-Mu sebesar harapanku dan jangan Kau siksa aku
karena kelakukanku yang jelek. Karena kemurahan-Mu lebih agung daripada
مُجَازَاةِ الْمُذْنِبِيْنَ وَ حِلْمَكَ يَكْبُرُ عَنْ مُكَافَاةِ
الْمُقَصِّرِيْنَ، وَ أَنَا يَا سَيِّدِيْ عَائِذٌ بِفَضْلِكَ هَارِبٌ
مِنْكَ إِلَيْكَ
Engkau harus menyiksa orang-orang yang berdosa
dan kesabaran-Mu lebih besar daripada Engkau harus membalas orang-orang
yang bersalah. Dan aku, wahai Tuanku berlindung kepada karunia-Mu, lari
dari-Mu menuju-Mu,
مُتَنَجِّزٌ مَا وَعَدْتَ مِنَ الصَّفْحِ
عَمَّنْ أَحْسَنَ بِكَ ظَنًّا، وَ مَا أَنَا يَا رَبِّ وَ مَا خَطَرِيْ
هَبْنِيْ بِفَضْلِكَ وَ
(dan menunggu) janji maaf-Mu atas orang
yang berbaik sangka kepada-Mu terlaksana. Apalah aku, wahai Tuhanku dan
apa pula kemampuanku? Anugrahkan padaku karunia-Mu dan
تَصَدَّقْ عَلَيَّ بِعَفْوِكَ، أَيْ رَبِّ جَلِّلْنِيْ بِسَتْرِكَ وَ اعْفُ
عَنْ تَوْبِيْخِيْ بِكَرَمِ وَجْهِكَ، فَلَوِ اطَّلَعَ الْيَوْمَ عَلَى
bersedekahlah padaku dengan maaf-Mu. Wahai Tuhanku, agungkan agung
dengan Engkau memnutupi (cela dan dosa)ku dan maafkan dosa-dosaku demi
kemurahan-Mu. Seandainya pada hari ini
ذَنْبِيْ غَيْرُكَ مَا
فَعَلْتُهُ، وَ لَوْ خِفْتُ تَعْجِيْلَ الْعُقُوْبَةِ لَاجْتَنَبْتُهُ، لاَ
لِأَنَّكَ أَهْوَنُ النَّاظِرِيْنَ (إِلَيَّ) وَ أَخَفُّ
orang
selain-Mu mengetahui perbuatan dosaku, niscaya aku tidak akan
melakukannya dan seandainya aku takut akan siksa, niscaya aku akan
menjauhinya, bukan (dengan demikian itu) karena Engkau tidak mampu
melihat dan
الْمُطَّلِعِيْنَ (عَلَيَّ)، بَلْ لِأَنَّكَ يَا
رَبِّ خَيْرُ السَّاتِرِيْنَ وَ أَحْكَمُ الْحَاكِمِيْنَ وَ أَكْرَمُ
الْأَكْرَمِيْنَ، سَتَّارُ الْعُيُوْبِ
mengetahui, bahkan
karena Engkau, wahai Tuhanku adalah sebaik-baik penutup (dosa),
sebaik-baik penguasa, sebaik-baik Dzat Yang Maha Pemurah, Maha Penutup
cela,
غَفَّارُ الذُّنُوْبِ عَلاَّمُ الْغُيُوْبِ،
تَسْتُرُ الذَّنْبَ بِكَرَمِكَ وَ تُؤَخِّرُ الْعُقُوْبَةَ بِحِلْمِكَ،
فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى حِلْمِكَ
Maha Pengampun dosa, Maha
Mengetahui yang ghaib; Engkau menutupi dosa karena kemurahan-Mu dan
menunda siksa karena kesabaran-Mu. Maka, segala puji bagi-Mu atas
kesabaran-Mu
بَعْدَ عِلْمِكَ وَ عَلَى عَفْوِكَ بَعْدَ
قُدْرَتِكَ، وَ يَحْمِلُنِيْ وَ يُجَرِّئُنِيْ عَلَى مَعْصِيَتِكَ حِلْمُكَ
عَنِّيْ وَ يَدْعُوْنِيْ
setelah dan atas maaf-Mu setelah
berkuasa-Mu. Mendorongku dan memberanikanku untuk bermaksiat kepada-Mu
kesabaran-Mu terhadapku, mengajakku
إِلَى قِلَّةِ الْحَيَاءِ
سَتْرُكَ عَلَيَّ وَ يُسْرِعُنِيْ إِلَى التَّوَثُّبِ عَلَى مَحَارِمِكَ
مَعْرِفَتِيْ بِسَعَةِ رَحْمَتِكَ وَ عَظِيْمِ
untuk tidak
memiliki rasa malu penutupan-Mu (terhadap cela)ku, dan merangsangku
untuk melanggar segala larangan-Mu pengetahuanku akan luasnya rahmat-Mu
dan agungnya
عَفْوِكَ، يَا حَلِيْمُ يَا كَرِيْمُ يَا حَيُّ يَا
قَيُّوْمُ يَا غَافِرَ الذَّنْبِ يَا قَابِلَ التَّوْبِ يَا عَظِيْمَ
الْمَنِّ يَا قَدِيْمَ الْإِحْسَانِ،
maaf-Mu. Wahai Yang Maha
Penyabar, wahai Yang Maha Pemurah, wahai Yang Maha Hidup, wahai Yang
Maha Berdiri Sendiri, wahai Pengampun dosa, wahai Penerima taubat, wahai
Yang agung anugrah-Mu, wahai Yang qadim kebaikan-Mu,
أَيْنَ
سَتْرُكَ الْجَمِيْلُ، أَيْنَ عَفْوُكَ الْجَلِيْلُ، أَيْنَ فَرَجُكَ
الْقَرِيْبُ، أَيْنَ غِيَاثُكَ السَّرِيْعُ، أَيْنَ رَحْمَتُكَ
manakah penutupan-Mu (terhadap segala dosa) yang indah itu? Manakah
maaf-Mu yang agung itu? Manakah faraj -Mu yang dekat itu? Manakah
pertolongan-Mu yang cepat itu? Manakah rahmat-Mu
الْوَاسِعَةُ،
أَيْنَ عَطَايَاكَ الْفَاضِلَةُ، أَيْنَ مَوَاهِبُكَ الْهَنِيْئَةُ،
أَيْنَ صَنَائِعُكَ السَّنِيَّةُ، أَيْنَ فَضْلُكَ الْعَظِيْمُ، أَيْنَ
yang luas itu? Manakah pemberian-pemberian-Mu yang mulia itu? Manakah
anugrah-anugrah-Mu yang mudah itu? Manakah perbuatan-perbuatan baik-Mu
yang mulia itu? Manakah karunia-Mu yang agung itu? Manakah
مَنُّكَ الْجَسِيْمُ، أَيْنَ إِحْسَانُكَ الْقَدِيْمُ، أَيْنَ كَرَمُكَ،
يَا كَرِيْمُ، بِهِ (وَ بِمُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ) فَاسْتَنْقِذْنِيْ،
وَ
karunia-Mu yang agung itu? Manakah kebaikan-Mu yang qadîm
itu? Manakah kemurahan-Mu, wahai Yang Maha Pemurah. Demi kemurahan itu
(dan demi Muhammad dan keluarga Muhammad) selamatkanlah aku dan
بِرَحْمَتِكَ فَخَلِّصْنِيْ، يَا مُحْسِنُ يَا مُجْمِلُ يَا مُنْعِمُ يَا
مُفْضِلُ، لَسْتُ أَتَّكِلُ فِي النَّجَاةِ مِنْ عِقَابِكَ عَلَى
demi rahmat-Mu lepaskanlah aku (dari segala derita dan celaka). Wahai
Yang Maha Berbuat Baik, wahai Penganugrah keindahan, wahai Yang Maha
memberi nikmat, wahai Yang Maha memberi anugrah, aku tidak bertumpu
dalam mencari keselamatan dari siksa-mu kepada
أَعْمَالِنَا،
بَلْ بِفَضْلِكَ عَلَيْنَا، لِأَنَّكَ أَهْلُ التَّقْوَى وَ أَهْلُ
الْمَغْفِرَةِ، تُبْدِئُ بِالْإِحْسَانِ نِعَمًا وَ تَعْفُوْ عَنِ
الذَّنْبِ
amalan-amalanku, akan tetapi hal itu dengan
karunia-Mu terhadap kami. Karena Engkau layak untuk ditakuti dan layak
untuk mengampuni. Engkau memulai dengan berbuat kebaikan sebagai nikmat
dan memaafkan doa
كَرَمًا، فَمَا نَدْرِيْ مَا نَشْكُرُ،
أَجَمِيْلَ مَا تَنْشُرُ أَمْ قَبِيْحَ مَا تَسْتُرُ، أَمْ عَظِيْمَ مَا
أَبْلَيْتَ وَ أَوْلَيْتَ أَمْ كَثِيْرَ
sebagai kemurahan.
Maka, kami tidak tahu apa yang harus kami syukuri? Apakah kebaikan yang
Kau tebarkan, keburukan yang Kau tutupi, agungnya ujian yang Kau
timpakan dan Kau menangkan (kami atasnya) ataukah banyaknya
مَا مِنْهُ نَجَّيْتَ وَ عَافَيْتَ، يَا حَبِيْبَ مَنْ تَحَبَّبَ إِلَيْكَ
وَ يَا قُرَّةَ عَيْنِ مَنْ لاَذَ بِكَ وَ انْقَطَعَ إِلَيْكَ، أَنْتَ
malapetaka yang telah Kau selamatkan? Wahai Kekasih orang yang
mencintai-Mu dan wahai Kebahagiaan orang yang berlindung kepada-Mu dan
menyatu dengan-Mu, Engkau adalah
الْمُحْسِنُ وَ نَحْنُ
الْمُسِيْئُوْنَ، فَتَجَاوَزْ يَا رَبِّ عَنْ قَبِيْحِ مَا عِنْدَنَا
بِجَمِيْلِ مَا عِنْدَكَ، وَ أَيُّ جَهْلٍ يَا رَبِّ
Dzat yang
selalu berbuat kebaikan dan kami adalah orang-orang yang selalu berbuat
kejelekan, ampunilah ya Rabbi keburukan yang ada pada kami dengan
keindahan (baca : keabikan) yang ada pada Diri-Mu. Kebodohan manakah ya
Rabbi
لاَ يَسَعُهُ جُوْدُكَ، أَوْ أَيُّ زَمَانٍ أَطْوَلُ مِنْ
أَنَاتِكَ وَ مَا قَدْرُ أَعْمَالِنَا فِيْ جَنْبِ نِعَمِكَ، وَ كَيْفَ
نَسْتَكْثِرُ
yang tidak diliputi oleh kedermawanan-Mu atau
wakatu mamnakh yang lebih panjang dari kesabaran-Mu? Apalah harga
amalan-amalan kami dibandingkan dengan seluruh nikmat-Mu dan
bagaimanakah kami memperbanyak
أَعْمَالاً نُقَابِلُ بِهَا
كَرَمَكَ (كَرَامَتَكَ)، بَلْ كَيْفَ يَضِيْقُ عَلَى الْمُذْنِبِيْنَ مَا
وَسِعَهُمْ مِنْ رَحْمَتِكَ، يَا وَاسِعَ
amalan yang dengannya
kami dapat membalsa kemurahan-Mu? Bahkan, bagaimana mungkin sesuatu yang
diliputi oleh rahmat-Mu akan sempit bagi orang-orang yang berdoa? Wahai
Yang Maha Luas
الْمَغْفِرَةِ يَا بَاسِطَ الْيَدَيْنِ
بِالرَّحْمَةِ، فَوَ عِزَّتِكَ يَا سَيِّدِيْ، لَوْ نَهَرْتَنِيْ مَا
بَرِحْتُ مِنْ بَابِكَ وَ لاَ كَفَفْتُ
ampunan-Nya, wahai Yang
membentangkan kedua tanagan-Nya dengan rahmat, demi kemuliaan-Mu, wahai
Junjunganku, jika Kau campakkan aku, aku tidak akan hengkang dari
pintu-Mu dan tidak akan berhenti
عَنْ تَمَلُّقِكَ لِمَا
انْتَهَى إِلَيَّ مِنَ الْمَعْرِفَةِ بِجُوْدِكَ وَ كَرَمِكَ وَ أَنْتَ
الْفَاعِلُ لِمَا تَشَاءُ، تُعَذِّبُ مَنْ تَشَاءُ بِمَا
dari
memohon kepada-Mu, karena aku telah mengetahui kedermawanan dan
kemurahan-Mu; Engkau akan menyiksa orang yang Kau kehendaki dengan apa
تَشَاءُ كَيْفَ تَشَاءُ وَ تَرْحَمُ مَنْ تَشَاءُ بِمَا تَشَاءُ كَيْفَ
تَشَاءُ، لاَ تُسْأَلُ عَنْ فِعْلِكَ وَ لاَ تُنَازَعُ فِيْ مُلْكِكَ وَ
yang Kau kehendaki dan bagaimana pun Kau kehendaki, dan mengasihani
orang yang Kau kehendaki dengan apa yang Kau kehendaki dan bagaimana pun
Kau kehendaki. Engkau tidak dipertanyakan tentang perlakuan-Mu, Engkau
tidak ditentang dalam kerajaan-Mu,
لاَ تُشَارَكُ فِيْ
أَمْرِكَ وَ لاَ تُضَادُّ فِيْ حُكْمِكَ وَ لاَ يَعْتَرِضُ عَلَيْكَ أَحَدٌ
فِيْ تَدْبِيْرِكَ، لَكَ الْخَلْقُ وَ
Engkau tidak
dipersekutui dalam perintah-Mu, Engkau tidak dibantah dalam hukum-Mu,
dan seorang pun tidak akan memprotes-Mu tentang pengaturan-Mu. Hanya
bagi-Mu penciptaan dan
الْأَمْرُ، تَبَارَكَ اَللهُ رَبُّ
الْعَالَمِيْنَ، يَا رَبِّ هَذَا مَقَامُ مَنْ لاَذَ بِكَ وَ اسْتَجَارَ
بِكَرَمِكَ وَ أَلِفَ إِحْسَانَكَ وَ
perintah. Maha Agung Allah
Tuhan semesta alam. Wahai Tuhanku, ini adalah kedudukan orang yang
berlindung kepada-Mu, meminta pertolongan kepada kemurahan-Mu, dan sudah
terbiasa dengan kebaikan dan
نِعَمَكَ، وَ أَنْتَ الْجَوََّادُ
الَّذِيْ لاَ يَضِيْقُ عَفْوُكَ وَ لاَ يَنْقُصُ فَضْلُكَ وَ لاَ تَقِلُّ
رَحْمَتُكَ وَ قَدْ تَوَثَّقْنَا مِنْكَ
nikmat-nikmat-Mu,
sedangkan Engkau adalah Maha Dermawan yang tidak sempit ampunan-Mu,
tidak terkurangi karunia-Mu, dan tidak menyedikit rahmat-Mu, dan kami
telah percaya kepada-Mu
بِالصَّفْحِ الْقَدِيْمِ وَ الْفَضْلِ
الْعَظِيْمِ وَ الرَّحْمَةِ الْوَاسِعَةِ، أَفَتَرَاكَ يَا رَبِّ تُخْلِفُ
ظُنُوْنَنَا أَوْ تُخَيِّبُ آمَالَنَا،
akan ampunan-Mu yang
qadîm karunia-Mu yang agung, dan rahmat-Mu yang luas. Apakah mungkin
Engkau akan mengingkari persangkaan kami atau menyia-siakan
harapan-harapan kami?
كَلاَّ يَا كَرِيْمُ، فَلَيْسَ هَذَا
ظَنُّنَا بِكَ وَ لاَ هَذَا فِيْكَ طَمَعَنَا (طَمَعُنَا)، يَا رَبِّ إِنَّ
لَنَا فِيْكَ أَمَلاً طَوِيْلاً
Tidak mungkin, wahai Yang Maha
Pemurah. Ini bukanlah persangkaan kami terhadap-mu dan bukan juga
keinginan kami! Ya Rabbi, sesungguhnya kami memiliki harapan dari-Mu
yang panjang
كَثِيْرًا، إِنَّ لَنَا فِيْكَ رَجَاءً عَظِيْمًا،
عَصَيْنَاكَ وَ نَحْنُ نَرْجُوْ أَنْ تَسْتُرَ عَلَيْنَا وَ دَعَوْنَاكَ وَ
نَحْنُ نَرْجُوْ
nan banyak, sesungguhnya kami memiliki
keinginan yang besar dari-Mu. Kami bermaksiat kepada-Mu dan kami masih
mengharapkan agar Engkau menutupinya, dankami menyeru-Mu dan kami masih
mengharapkan
أَنْ تَسْتَجِيْبَ لَنَا، فَحَقِّقْ رَجَاءَنَا
مَوْلاَنَا، فَقَدْ عَلِمْنَا مَا نَسْتَوْجِبُ بِأَعْمَالِنَا، وَ لَكِنْ
عِلْمُكَ فِيْنَا وَ عِلْمُنَا
agar Engkau mengabulkannya.
Maka, wujudkanlah harapan kami itu, wahai Junjungan kami. Dan kami
mengetahui bahwa kami tidak berhak (atas itu semua) dengan amalan-amalan
kami, akan tetapi, (hal itu karena) pengetahuan-Mu terhadap kami dan
keyakinan kami
بِأَنَّكَ لاَ تَصْرِفُنَا عَنْكَ وَ إِنْ كُنَّا
غَيْرَ مُسْتَوْجِبِيْنَ لِرَحْمَتِكَ، فَأَنْتَ أَهْلٌ أَنْ تَجُوْدَ
عَلَيْنَا وَ عَلَى الْمُذْنِبِيْنَ
bahwa Engkau tidak akan
menyingkirkan kami dari-Mu meskipun kami tidak berhak mendapatkan
rahmat-Mu. Engkau sangat layak untuk memberikan anugrah kepada kami dan
kepada orang-orang yang berdosa
بِفَضْلِ سَعَتِكَ، فَامْنُنْ
عَلَيْنَا بِمَا أَنْتَ أَهْلُهُ وَ جُدْ عَلَيْنَا، فَإِنَّا
مُحْتَاجُوْنَ إِلَى نَيْلِكَ، يَا غَفَّارُ بِنُوْرِكَ
demi
karunia-Mu yang luas. Maka, curahkanlah karunia-Mu atas kami dengan apa
yang layak bagi-Mu dan limpahkanlah kedermawanan-Mu atas kami, karena
kami memerlukan karnia-Mu. Wahai Yang Maha Pengampu, hanya dengan nur-Mu
اهْتَدَيْنَا وَ بِفَضْلِكَ اسْتَغْنَيْنَا وَ بِنِعْمَتِكَ
أَصْبَحْنَا وَ أَمْسَيْنَا، ذُنُوْبُنَا بَيْنَ يَدَيْكَ نَسْتَغْفِرُكَ
اَللَّهُمَّ مِنْهَا وَ
kami mendapatkan petunjuk, hanya dengan
anugrah-Mu kami merasa cukup, dan hanya dengan nikmat-Mu kami menjalani
hari-hari kami. Ya Allah, di haribaan-Mu kami meminta ampun atas
dosa-dosa kami dan
نَتُوْبُ إِلَيْكَ، تَتَحَبَّبُ إِلَيْنَا
بِالنِّعَمِ وَ نُعَارِضُكَ بِالذُّنُوْبِ، خَيْرُكَ إِلَيْنَا نَازِلٌ وَ
شَرُّنَا إِلَيْكَ صَاعِدٌ، وَ لَمْ
bertaubat kepada-Mu. Engkau
mengasihi kami dengan (mengucurkan) segala nikmat dan kami menentang-Mu
dengan dengan dosa-dosa. Kebaikan-Mu selalu turun atas kami dan
kejahatan kami selalu naik kepada-Mu, dan
يَزَلْ وَ لاَ
يَزَالُ مَلَكٌ كَرِيْمٌ يَأْتِيكَ عَنَّا بِعَمَلٍ قَبِيْحٍ، فَلاَ
يَمْنَعُكَ ذَلِكَ مِنْ أَنْ تَحُوْطَنَا بِنِعَمِكَ وَ تَتَفَضَّلَ
malaikat yang mulia selalu mendatangi-Mu dengan amalan-amalan kami yang
buruk. Akan tetapi, itu semua tidak mencegah-Mu untuk selalu
melimpahkan nikmat-Mu atas kami dan mencurahkan
عَلَيْنَا
بِآلاَئِكَ، فَسُبْحَانَكَ مَا أَحْلَمَكَ وَ أَعْظَمَكَ وَ أَكْرَمَكَ
مُبْدِئًا وَ مُعِيْدًا، تَقَدَّسَتْ أَسْمَاؤُكَ وَ جَلَّ ثَنَاؤُكَ
karunia-karunia-Mu atas kami. Maha Suci Engkau, alangkah penyabarnya
Engkau, alangkah agungnya Engkau, dan alangkah pemurahnya Engkau dari
sejak awal hingga akhir (penciptaan). Suci asmâ-Mu, agung pujian-Mu,
وَ كَرُمَ صَنَائِعُكَ وَ فِعَالُكَ، أَنْتَ إِلَهِيْ أَوْسَعُ فَضْلاً وَ
أَعْظَمُ حِلْمًا مِنْ أَنْ تُقَايِسَنِيْ بِفِعْلِيْ وَ خَطِيْئَتِيْ،
dan mulia segala perlakuan-Mu. Anugrah-Mu, ya Ilahi lebih luas dan
kesabaran-Mu lebih agung daripada Engkau harus membandingkanku dengan
perlakukan dan dosaku.
فَالْعَفْوَ الْعَفْوَ الْعَفْوَ سَيِّدِيْ سَيِّدِيْ سَيِّدِيْ،
اَللَّهُمَّ اشْغَلْنَا بِذِكْرِكَ، وَ أَعِذْنَا مِنْ سَخَطِكَ، وَ
أَجِرْنَا مِنْ
Maafkan aku, maafkan aku, maafkan aku, wahai
Tuanku, wahai Tuanku, wahai tuanku. Ya Allah, sibukkanlah kami dengan
mengingat-Mu, lindungilah dari murka-Mu, naungilah kami dari
عَذَابِكَ، وَ ارْزُقْنَا مِنْ مَوَاهِبِكَ، وَ أَنْعِمْ عَلَيْنَا مِنْ
فَضْلِكَ، وَ ارْزُقْنَا حَجَّ بَيْتِكَ وَ زِيَارَةَ قَبْرِ نَبِيِّكَ
siksa-Mu, limpahkanlah rezeki kepada kami dari anugrah-anugrah-Mu,
curahkanlah nikmat atas kami dari karunia-Mu, berikanlah kepada
kesempatan untuk berhaji ke rumah-Mu yang suci dan menziarahi kuburan
Nabi-Mu,
صَلَوَاتُكَ وَ رَحْمَتُكَ وَ مَغْفِرَتُكَ وَ
رِضْوَانُكَ عَلَيْهِ وَ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ، إِنَّكَ قَرِيْبٌ
مُجِيْبٌ، وَ ارْزُقْنَا
semoga shalawat, rahmat, ampunan, dan
keridhaan-Mu senantiasa tercurahkan atasnya dan atas Ahlulbaitnya;
sesungguhnya Engkau Maha Dekat nan Mengabulkan, anugrahkan kepada kami
(kekuatan) untuk
عَمَلاً بِطَاعَتِكَ، وَ تَوَفَّنَا عَلَى
مِلَّتِكَ وَ سُنَّةِ نَبِيِّكَ صَلَّى اَللهُ عَلَيْهِ وَ آلِهِ،
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ وَ لِوَالِدَيَّ وَ
mengamalkan
ketaatan kepada-Mu, dan wafatkanlah kami atas agama-Mu dan sunnah
Nabi-Mu SAWW. Ya Allah, ampunilah aku, kedua orang tuaku dan
ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِيْ صَغِيْرًا، اِجْزِهِمَا بِالْإِحْسَانِ
إِحْسَانًا وَ بِالسَّيِّئَاتِ غُفْرَانًا، اَللَّهُمَّ اغْفِرْ
لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَ
rahmatilah mereka berdua sebagaimana
mereka telah mendidikku sewaktu aku masih kecil. Balaslah kebajikan
mereka dengan kabjikan dan kejelekan mereka dengan ampunan. Ya Allah,
ampunilah Mukminin dan
الْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَ
الْأَمْوَاتِ وَ تَابِعْ بَيْنَنَا وَ بَيْنَهُمْ بِالْخَيْرَاتِ (فِي
الْخَيْرَاتِ)، اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِحَيِّنَا وَ
Mukminat,
baik yang masih hidup maupun yang sudah mati dan hubungkanlah kami
dengan mereka dengan kebaikan. Ya Allah, ampunilah orang kami (baca :
kerabat-kerabat kami) yang masih hidup dan
مَيِّتِنَا وَ
شَاهِدِنَا وَ غَائِبِنَا ذَكَرِنَا وَ أُنْثَانَا (إِنَاثِنَا)
صَغِيْرِنَا وَ كَبِيْرِنَا حُرِّنَا وَ مَمْلُوْكِنَا، كَذَبَ
الْعَادِلُوْنَ
yang sudah meninggal, yang hadir sekarang dan
yang tidak ada di hadapan kami, yang lelaki dan yang perempuan, yang
masih kecil dan yang sudah tua, yang merdeka dan yang menjadi budak;
telah berbohong orang-orang yang kembali dari
بِاللَّهِ وَ
ضَلُّوْا ضَلاَلاً بَعِيْدًا وَ خَسِرُوْا خُسْرَانًا مُبِيْنًا،
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ وَ اخْتِمْ لِيْ
(agama) Allah, sesat sesesat-sesatnya, dan merugi serugi-ruginya. Ya
Allah, curahkanlah shalawat atas Muhammad dan keluarga Muhammad,
tutuplah (umur)ku
بِخَيْرٍ، وَ اكْفِنِيْ مَا أَهَمَّنِيْ مِنْ
أَمْرِ دُنْيَايَ وَ آخِرَتِيْ، وَ لاَ تُسَلِّطْ عَلَيَّ مَنْ لاَ
يَرْحَمُنِيْ، وَ اجْعَلْ عَلَيَّ
dengan kebaikan, cukupkanlah
bagiku urusan dunia dan akhiratku yang sangat kuperlukan, jangan Kau
kuasakan atasku orang yang tidak mengasihaniku, jadikan untukku
مِنْكَ وَاقِيَةً بَاقِيَةً، وَ لاَ تَسْلُبْنِيْ صَالِحَ مَا أَنْعَمْتَ
بِهِ عَلَيَّ، وَ ارْزُقْنِيْ مِنْ فَضْلِكَ رِزْقًا وَاسِعًا حَلاَلاً
dari-Mu penjagaan yang abadi, jangan Kau cabut dariku nikmat baik yang
telah Kau limpahkan padaku, anugrahkan padaku rezeki yang lapang,
halall, dan
طَيِّبًا، اَللَّهُمَّ احْرُسْنِيْ بِحَرَاسَتِكَ،
وَ احْفَظْنِيْ بِحِفْظِكَ، وَ اكْلَأْنِيْ بِكِلاءَتِكَ، وَ ارْزُقْنِيْ
حِجَّ بَيْتِكَ الْحَرَامِ
baik. Ya Allah, lindungilah aku
dengan perlindungan-Mu, jagalah aku dengan penjagaan-Mu, peliharalah aku
dengan peliharaan-Mu, berilah padaku anugrah berhaji ke rumah-Mu yang
suci,
فِيْ عَامِنَا هَذَا وَ فِيْ كُلِّ عَامٍ وَ زِيَارَةَ
قَبْرِ نَبِيِّكَ وَ الْأَئِمَّةِ عَلَيْهِمُ السَّلاَمُ، وَ لاَ
تُخْلِنِيْ يَا رَبِّ مِنْ تِلْكَ
di tahunku ini dan setiap tahun, dan berziarah ke kuburan Nabi-Mu dan para imam as, dan jangan Kau halangi aku dari
الْمَشَاهِدِ الشَّرِيْفَةِ وَ الْمَوَاقِفِ الْكَرِيْمَةِ، اَللَّهُمَّ
تُبْ عَلَيَّ حَتَّى لاَ أَعْصِيَكَ، وَ أَلْهِمْنِي الْخَيْرَ وَ
الْعَمَلَ بِهِ
Makam dan tempat-tempat suci itu. Ya Allah,
terimalah taubatku sehingga aku tidak bermaksiat kepada-Mu dan ilhamkan
padaku kebaikan dan mengamalkannya,
وَ خَشْيَتَكَ بِاللَّيْلِ
وَ النَّهَارِ مَا أَبْقَيْتَنِيْ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ، اَللَّهُمَّ
إِنِّيْ كُلَّمَا قُلْتُ قَدْ تَهَيَّأْتُ وَ تَعَبَّأْتُ
serta
rasa takut pada-Mu di waktu malam dan siang selama Engkau masih
memberikan hidup padaku, wahai Tuhan semesta alam. Ya Allah, setiap kali
aku berkata pada diriku, "Sekarang aku telah siap untuk melakukan
ketaatan
(تَعَبَّيْتُ) وَ قُمْتُ لِلصَّلاَةِ بَيْنَ يَدَيْكَ
وَ نَاجَيْتُكَ أَلْقَيْتَ عَلَيَّ نُعَاسًا إِذَا أَنَا صَلَّيْتُ، وَ
سَلَبْتَنِيْ مُنَاجَاتَكَ إِذَا
dan berdiri untuk mengerjakan
shalat di hadapan-Mu dan bermunajat kepada-Mu", Engkau mendatangkan rasa
kantuk jika aku mau mengerjakan dan mencabut dariku (kelezatan)
bermunajat kepada-Mu jika
أَنَا نَاجَيْتُ، مَا لِيْ كُلَّمَا
قُلْتُ قَدْ صَلَحَتْ سَرِيْرَتِيْ وَ قَرُبَ مِنْ مَجَالِسِ
التَّوَّابِيْنَ مَجْلِسِيْ عَرَضَتْ لِيْ
aku bermunajat
kepada-Mu. Apa gerangan yang terjadi pada diriku? Setiap kali kukatakan
pada diriku, "Batinku telah baik dan hatiku telah mendekat kepada
kelompok orang-orang yang ingin bertaubat", bencana menimpaku
بَلِيَّةٌ أَزَالَتْ قَدَمِيْ وَ حَالَتْ بَيْنِيْ وَ بَيْنَ خِدْمَتِكَ،
سَيِّدِي لَعَلَّكَ عَنْ بَابِكَ طَرَدْتَنِيْ وَ عَنْ خِدْمَتِكَ
yang membuat kakiku tergelincir dan menghalangiku dari berkhidmat
kepada-Mu. Tuanku, mungkin dari pintu-Mu Engkau telah mencampakkanku dan
dari (kelayakan) berkhidmat kepada-Mu
نَحَّيْتَنِي، أَوْ
لَعَلَّكَ رَأَيْتَنِيْ مُسْتَخِفّا بِحَقِّكَ فَأَقْصَيْتَنِيْ، أَوْ
لَعَلَّكَ رَأَيْتَنِي مُعْرِضًا عَنْكَ فَقَلَيْتَنِيْ، أَوْ لَعَلَّكَ
Engkau telah mengusirku? Atau mungkin Engkau melihatku telah meremehkan
hak-Mu, lalu Kau campakkan aku? Atau mungkin Engkau melihatku berpaling
dari-Mu, lalu Kau murka padaku? Atau mungkin
وَجَدْتَنِيْ
فِيْ مَقَامِ الْكَاذِبِيْنَ فَرَفَضْتَنِيْ، أَوْ لَعَلَّكَ رَأَيْتَنِيْ
غَيْرَ شَاكِرٍ لِنَعْمَائِكَ فَحَرَمْتَنِيْ، أَوْ لَعَلَّكَ
Engkau menemukanku di antara para pembohong, lalu Kau usir aku? Atau
mungkin Engkau melihatku tidak bersyukur atas nikmat-nikmat-Mu, lalu
halangi aku? Atau mungkin
فَقَدْتَنِيْ مِنْ مَجَالِسِ
الْعُلَمَاءِ فَخَذَلْتَنِيْ، أَوْ لَعَلَّكَ رَأَيْتَنِيْ فِي
الْغَافِلِيْنَ فَمِنْ رَحْمَتِكَ آيَسْتَنِي، أَوْ لَعَلَّكَ
Engkau tidak menemukanku di tengah-tengah kelompok para ulama, lalu Kau
hinakan aku? Atau mungkin Engkau melihatku di antara orang-orang yang
lupa (terhadap diri mereka), lalu Kau putus-asakan aku dari rahmat-Mu?
Atau mungkin
رَأَيْتَنِيْ آلِفَ مَجَالِسِ الْبَطَّالِيْنَ
فَبَيْنِيْ وَ بَيْنَهُمْ خَلَّيْتَنِيْ، أَوْ لَعَلَّكَ لَمْ تُحِبَّ أَنْ
تَسْمَعَ دُعَائِيْ فَبَاعَدْتَنِيْ، أَوْ
Engkau melihatku
terbiasa (berada di tengah-tengah) kelompok orang-orang yang senang
kebatilan, lalu Kau biarkan berada di antara mereka? Atau mungkin Engkau
tidak senang untuk mendengarkan seruanku, lalu Kau jauhi aku? Atau
لَعَلَّكَ بِجُرْمِيْ وَ جَرِيْرَتِيْ كَافَيْتَنِيْ، أَوْ لَعَلَّكَ
بِقِلَّةِ حَيَائِيْ مِنْكَ جَازَيْتَنِيْ، فَإِنْ عَفَوْتَ يَا رَبِّ
فَطَالَمَا
mungkin karena kejahatan dan dosaku Engkau
menyiksaku? Atau mungkin karena sedikitnya rasa maluku Engkau
membalasku? Jika engkau memaafkanku, ya Rabbi, telah sering
عَفَوْتَ عَنِ الْمُذْنِبِينَ قَبْلِيْ، لِأَنَّ كَرَمَكَ أَيْ رَبِّ
يَجِلُّ عَنْ مُكَافَاةِ الْمُقَصِّرِيْنَ، وَ أَنَا عَائِذٌ بِفَضْلِكَ
Engkau memaafkan orang-orang berdosa sebelumku, karena kemurahan-Mu, ya
Rabbi, lebih agung daripada harus menyiksa orang-orang yang bersalah.
Dan aku berlindung kepada anugrah-Mu,
هَارِبٌ مِنْكَ إِلَيْكَ
مُتَنَجِّزٌ مَا وَعَدْتَ مِنَ الصَّفْحِ عَمَّنْ أَحْسَنَ بِكَ ظَنًّا،
إِلَهِيْ أَنْتَ أَوْسَعُ فَضْلاً وَ أَعْظَمُ
melarikan diri
dari-Mu menuju haribaan-Mu, (menunggu) ampunan yang telah Kau janjikan
kepada orang yang berbaik sangka kepada-Mu terlaksana. Ya Ilahi,
anugrah-Mu lebih luas dan kesabaran-Mu lebih agung
حِلْمًا
مِنْ أَنْ تُقَايِسَنِيْ بِعَمَلِيْ أَوْ أَنْ تَسْتَزِلَّنِيْ
بِخَطِيْئَتِيْ، وَ مَا أَنَا يَا سَيِّدِيْ وَ مَا خَطَرِيْ، هَبْنِيْ
daripada harus membandingkanku dengan amalanku atau membuatku
tergelincir (ke dalam jurang siksa) karena kesalahanku. Apa yang dapat
kuperbuat, wahai Tuanku? Kucurkan atasku
بِفَضْلِكَ سَيِّدِيْ
وَ تَصَدَّقْ عَلَيَّ بِعَفْوِكَ، وَ جَلِّلْنِيْ بِسَتْرِكَ، وَ اعْفُ
عَنْ تَوْبِيْخِيْ بِكَرَمِ وَجْهِكَ، سَيِّدِيْ
anugrah-Mu,
wahai Tuanku, bersedekahlah padaku dengan maaf-Mu, agungkan aku dengan
Engkau menutupi (dosa)ku, dan hindarilah untuk mencelaku demi kemuliaan
Dzat-Mu. Wahai Tuanku,
أَنَا الصَّغِيْرُ الَّذِيْ رَبَّيْتَهُ،
وَ أَنَا الْجَاهِلُ الَّذِيْ عَلَّمْتَهُ، وَ أَنَا الضَّالُّ الَّذِيْ
هَدَيْتَهُ، وَ أَنَا الْوَضِيْعُ الَّذِيْ
akulah orang kecil
yang telah Kau didik, akulah orang bodoh yang telah Kau ajari, akulah
orang sesat yang telah Kau berikan petunjuk, akulah orang hina yang
رَفَعْتَهُ، وَ أَنَا الْخَائِفُ الَّذِيْ آمَنْتَهُ، وَ الْجَائِعُ
الَّذِيْ أَشْبَعْتَهُ، وَ الْعَطْشَانُ الَّذِيْ أَرْوَيْتَهُ، وَ
الْعَارِيْ الَّذِيْ
telah Kau angkat, akulah orang yang
ketakutan yang telah Kau berikan rasa aman, akulah orang yang tertimpa
kelaparan yang telah Kau kenyangkan, orang yang terjerat kehausan yang
(dahaganya) telah Kau puaskan, orang telanjang yang
كَسَوْتَهُ، وَ الْفَقِيْرُ الَّذِيْ أَغْنَيْتَهُ، وَ الضَّعِيْفُ
الَّذِيْ قَوَّيْتَهُ، وَ الذَّلِيْلُ الَّذِيْ أَعْزَزْتَهُ، وَ
السَّقِيْمُ الَّذِيْ
telah Kau tutupi, orang fakir yang telah
Kau keyakan, orang lemah yang telah Kau kuatkan, orang hina yang telah
Kau muliakan, orang sakit yang
شَفَيْتَهُ، وَ السَّائِلُ
الَّذِيْ أَعْطَيْتَهُ، وَ الْمُذْنِبُ الَّذِيْ سَتَرْتَهُ، وَ الْخَاطِئُ
الَّذِيْ أَقَلْتَهُ، وَ أَنَا الْقَلِيْلُ الَّذِيْ
telah Kau
sembuhkan, peminta yang telah Kau berikan, orang berlumuran dosa yang
telah Kau tutupi, dan orang bersalah yang telah Kau ampuni, akulah orang
yang sedikit yang
كَثَّرْتَهُ، وَ الْمُسْتَضْعَفُ الَّذِيْ
نَصَرْتَهُ، وَ أَنَا الطَّرِيْدُ الَّذِيْ آوَيْتَهُ، أَنَا يَا رَبِّ
الَّذِيْ لَمْ أَسْتَحْيِكَ فِي
telah Kau perbanyak, orang
tertindas yang telah Kau tolong, dan akulah orang terusir yang telah Kau
lindungi. Akulah, ya Rabbi, orang yang tidak merasa malu kepada-Mu
dalam
الْخَلاَءِ وَ لَمْ أُرَاقِبْكَ فِي الْمَلَإِ، أَنَا
صَاحِبُ الدَّوَاهِي الْعُظْمَى، أَنَا الَّذِيْ عَلَى سَيِّدِهِ اجْتَرَى،
أَنَا الَّذِيْ
kesepian dan tidak memperhatikan-Mu dalam
keramaian khalayak, akulah yang tertimpa malapetaka-malapetaka besar,
akulah orang yang telah berani kepada Tuannya, akulah orang yang
عَصَيْتُ جَبَّارَ السَّمَاءِ، أَنَا الَّذِيْ أَعْطَيْتُ عَلَى مَعَاصِي
الْجَلِيلِ الرُّشَا، أَنَا الَّذِيْ حِينَ بُشِّرْتُ بِهَا
telah bermaksiat kepada Tuhan langit, akulah orang yang telah memberikan
uang suap atas maksiat(ku) kepada Dzat Yang Maha Agung, akulah orang
yang ketika diberi tahu tentang adanya maksiat-maksiat itu
خَرَجْتُ إِلَيْهَا أَسْعَى، أَنَا الَّذِيْ أَمْهَلْتَنِيْ فَمَا
ارْعَوَيْتُ، وَ سَتَرْتَ عَلَيَّ فَمَا اسْتَحْيَيْتُ، وَ عَمِلْتُ
bergegas menuju kepadanya, akulah orang yang telah Kau beri kesempatan
(untuk bertaubat), lalu aku tidak mau kembali, telah Kau tutupi
(dosa-dosa)ku, lalu aku tidak tahu malu, aku telah melakukan
بِالْمَعَاصِيْ فَتَعَدَّيْتُ، وَ أَسْقَطْتَنِيْ مِنْ عَيْنِكَ (عِنْدِكَ)
فَمَا بَالَيْتُ، فَبِحِلْمِكَ أَمْهَلْتَنِيْ وَ بِسِتْرِكَ سَتَرْتَنِيْ
maksiat, lalu aku melebihi batas, dan Engkau telah
menjatuhkanku dari mata-Mu, lalu aku masih tidak peduli. Namum demikian,
dengan kesabaran-Mu Engkau masih memberikan kesempatan kepadaku dan
dengan penutupan-Mu Engkau masih menutupi (dosa-dosa)ku
حَتَّى
كَأَنَّكَ أَغْفَلْتَنِيْ وَ مِنْ عُقُوْبَاتِ الْمَعَاصِيْ
جَنَّبْتَنِيْ، حَتَّى كَأَنَّكَ اسْتَحْيَيْتَنِيْ، إِلَهِيْ لَمْ
أَعْصِكَ حِيْنَ
sehingga Engkau telah melupakanku (akan itu
semua itu) dan menjauhkanku dari siksa bermaksiat (kepada-Mu); sehingga
Engkau merasa mali kepadaku. Ya Ilahi, aku tidak bermaksiat kepada-Mu
ketika
عَصَيْتُكَ وَ أَنَا بِرُبُوْبِيَّتِكَ جَاحِدٌ وَ لاَ
بِأَمْرِكَ مُسْتَخِفٌّ وَ لاَ لِعُقُوْبَتِكَ مُتَعَرِّضٌ وَ لاَ
لِوَعِيْدِكَ مُتَهَاوِنٌ،
aku melakukan maksiat kepada-Mu
sedangkan aku mengingkari Rubûbiyah-Mu, meremehkan perintah-Mu,
menghatarkan diriku kepada siksa-Mu, dan menganggap remeh ancaman-Mu.
لَكِنْ خَطِيْئَةٌ عَرَضَتْ وَ سَوَّلَتْ لِيْ نَفْسِيْ وَ غَلَبَنِيْ
هَوَايَ وَ أَعَانَنِيْ عَلَيْهَا شِقْوَتِي وَ غَرَّنِي سِتْرُكَ
Akan tetapi, semua itu adalah sebuah kesalahan yang telah terjadi,
nafsuku telah menipuku, mengalahkanku nafsuku, kecelakaanku membantuku
atasnya, dan menipuku kemahapenutupanku
الْمُرْخَى عَلَيَّ،
فَقَدْ عَصَيْتُكَ وَ خَالَفْتُكَ بِجُهْدِيْ، فَالْآنَ مِنْ عَذَابِكَ
مَنْ يَسْتَنْقِذُنِيْ، وَ مِنْ أَيْدِي
yang terbentangkan di
hadapanku. Aku telah bermaksiat kepada-Mu dan menentang-Mu dengan
seluruh usahaku. Sekarang, dari jeratan siksa-Mu siapakah yang dapat
menyelamatkanku, dari (jeratan) tangan
الْخُصَمَاءِ غَدًا مَنْ
يُخَلِّصُنِيْ، وَ بِحَبْلِ مَنْ أَتَّصِلُ إِنْ أَنْتَ قَطَعْتَ حَبْلَكَ
عَنِّيْ، فَوَا سَوْأَتَا عَلَى مَا
para musuh esok hari
siapakah yang dapat membebaskanku, dan ke tali siapakah aku harus
bergantung jika Engkau telah memutuskan tali-Mu dariku?Aduhai! Alangkah
celakanya aku atas amalan
أَحْصَى كِتَابُكَ مِنْ عَمَلِيَ
الَّذِيْ لَوْلاَ مَا أَرْجُوْ مِنْ كَرَمِكَ وَ سَعَةِ رَحْمَتِكَ وَ
نَهْيِكَ إِيَّايَ عَنِ الْقُنُوْطِ
yang akan diperhitungkan
oleh Kitab-Mu! Seandainya bukan karena kemurahan-Mu dan keluasan
rahmat-Mu yang kuharapakan, serta pelarangan-Mu untuk berputus-asa,
لَقَنَطْتُ عِنْدَ مَا أَتَذَكَّرُهَا يَا خَيْرَ مَنْ دَعَاهُ دَاعٍ وَ
أَفْضَلَ مَنْ رَجَاهُ رَاجٍ، اَللَّهُمَّ بِذِمَّةِ الْإِسْلاَمِ
أَتَوَسَّلُ
niscaya aku sudah berputus-asa ketika
mengingatnya, wahai sebaik-baik Dzat yang dapat diseru oleh setiap
penyeru dan seutama-utama Dzat yang dapat diharap oleh setiap pengharap.
Ya Allah, demi perjanjian Islam aku bertawassul
إِلَيْكَ وَ
بِحُرْمَةِ الْقُرْآنِ أَعْتَمِدُ إِلَيْكَ وَ بِحُبِّي النَّبِيَّ
االْأُمِّيَّ الْقُرَشِيَّ الْهَاشِمِيَّ الْعَرَبِيَّ التِّهَامِيَّ
الْمَكِّيَّ
kepada-Mu, demi kemuliaan al-Quran aku berpegang
teguh kepada-Mu, demi kecintaanku kepada Nabi yang ummi, al-Qurasyi,
al-Hasyimi, al-Arabi, at-Tihami, al-Makki,
الْمَدَنِيَّ
أَرْجُو الزُّلْفَةَ لَدَيْكَ، فَلاَ تُوْحِشْ اسْتِيْنَاسَ إِيْمَانِيْ،
وَ لاَ تَجْعَلْ ثَوَابِيْ ثَوَابَ مَنْ عَبَدَ سِوَاكَ،
al-Madani aku berharap kedekatan kepada-Mu. Oleh karena itu, janganlah
Kau gundahkan kedamaian imanku dan jangan Kau jadikan pahalaku pahala
orang yang menyembah selain-mu,
فَإِنَّ قَوْمًا آمَنُوْا
بِأَلْسِنَتِهِمْ لِيَحْقِنُوْا بِهِ دِمَاءَهُمْ فَأَدْرَكُوْا مَا
أَمَّلُوْا، وَ إِنَّا آمَنَّا بِكَ بِأَلْسِنَتِنَا وَ قُلُوْبِنَا
لِتَعْفُوَ
karena sebagian kaum telah beriman hanya dengan
lisan mereka demi menjaga darah mereka (supaya tidak tertumpah) dan
mereka telah mendapatkan apa yang mereka harapkan, sedangkan kami
beriman dengan lisan dan hati kami
عَنَّا فَأَدْرِكْنَا مَا
أَمَّلْنَا وَ ثَبِّتْ رَجَاءَكَ فِيْ صُدُوْرِنَا وَ لاَ تُزِغْ
قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَ هَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ
supaya Engkau mengampuni kami. Maka, sampaikanlah kami kepada apa yang
telah kami harapkan, tetapkanlah harapan-Mu di hati kami, jangan Kau
sesatkan hati kami setelah Engkau memberikan petunjuk kepadanya, dan
anugrahkan kepada kami dari sisi-Mu
رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ
الْوَهَّابُ، فَوَ عِزَّتِكَ لَوِ انْتَهَرْتَنِيْ مَا بَرِحْتُ مِنْ
بَابِكَ وَ لاَ كَفَفْتُ عَنْ تَمَلُّقِكَ لِمَا أُلْهِمَ
rahmat, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi anugrah. Demi kemuliaan-Mu,
seandainya Kauusir aku, aku tak 'kan beranjak dari pintu-Mu dan tak 'kan
berhenti mengemis kepada-Mu, karena
قَلْبِيْ (يَا سَيِّدِي)
مِنَ الْمَعْرِفَةِ بِكَرَمِكَ وَ سَعَةِ رَحْمَتِكَ، إِلَى مَنْ يَذْهَبُ
الْعَبْدُ إِلاَّ إِلَى مَوْلاَهُ وَ إِلَى مَنْ
hatiku telah
diilhami pengetahuan akan kemurahan dan keluasan rahmat-Mu. Kepada
siapakah seorang hamba akan pergi kecuali kepada tuannya dan kepada
siapakah
يَلْتَجِئُ الْمَخْلُوْقُ إِلاَّ إِلَى خَالِقِهِ،
إِلَهِيْ لَوْ قَرَنْتَنِيْ بِالْأَصْفَادِ وَ مَنَعْتَنِي سَيْبَكَ مِنْ
بَيْنِ الْأَشْهَادِ وَ دَلَلْتَ
makhluk akan berlindung
kecuali kepada Penciptanya. Ya Ilahi, seandainya Kau belenggu aku dengan
tali (amarah-Mu), Kau cegah amugrah-Mu untukku di hadapan para saksi
(di hari Kiamat), Kau beberkan
عَلَى فَضَائِحِيْ عُيُوْنَ
الْعِبَادِ وَ أَمَرْتَ بِيْ إِلَى النَّارِ وَ حُلْتَ بَيْنِي وَ بَيْنَ
الْأَبْرَارِ مَا قَطَعْتُ رَجَائِيْ
kejelekan-kejelekanku di
hadapan mata para hamba, Kau perintahkan untuk menjerumuskanku ke dalam
api neraka, dan halangi antara aku dengan orang-orang yang baik, niscaya
aku tidak akan memutuskan harapanku
مِنْكَ وَ مَا صَرَفْتُ
تَأْمِيْلِيْ لِلْعَفْوِ عَنْكَ وَ لاَ خَرَجَ حُبُّكَ مِنْ قَلْبِيْ،
أَنَا لاَ أَنْسَى أَيَادِيَكَ عِنْدِيْ وَ سَتْرَكَ
dari-Mu,
tidak akan kugagalaj harapanku terhadap ampunan-Mu, dan cinta-Mu tidak
akan keluar dari lubuk hatiku. Aku tidak akan melupakan
karunia-karunia-Mu kepadaku dan penutupan-Mu
عَلَيَّ فِيْ
دَارِ الدُّنْيَا، سَيِّدِيْ أَخْرِجْ حُبَّ الدُّنْيَا مِنْ قَلْبِيْ وَ
اجْمَعْ بَيْنِيْ وَ بَيْنَ الْمُصْطَفَى وَ آلِهِ خِيَرَتِكَ
terhadap (dosa)ku di dunia. Wahai Tuanku, keluarkanlah cinta dunia dari
hatiku, kumpulkanlah aku dengan al-Mushthafâ dan keluarganya, para
pilihan-Mu
مِنْ خَلْقِكَ وَ خَاتَمِ النَّبِيِّيْنَ مُحَمَّدٍ
صَلَّى اَللهُ عَلَيْهِ وَ آلِهِ وَ انْقُلْنِيْ إِلَى دَرَجَةِ
التَّوْبَةِ إِلَيْكَ وَ أَعِنِّيْ
di antara para makhluk dan
pamungkas para nabi, Muhammad SAWW dan keluarganya, pindahkanlah aku ke
tingkat maqâm bertaubat kepada-Mu, dan bantulah aku
بِالْبُكَاءِ عَلَى نَفْسِيْ، فَقَدْ أَفْنَيْتُ بِالتَّسْوِيْفِ وَ
الْآمَالِ عُمُرِيْ وَ قَدْ نَزَلْتُ مَنْزِلَةَ الْآيِسِيْنَ مِنْ
خَيْرِيْ
untuk menangisi diriku. Sungguh telah kuhabiskan
umurku dalam penundaan (taubat) dan khayalan-khayalan hampa, dan aku
telah putus asa terhadap kebaikanku.
(حَيَاتِي)، فَمَنْ
يَكُوْنُ أَسْوَأَ حَالاً مِنِّيْ إِنْ أَنَا نُقِلْتُ عَلَى مِثْلِ
حَالِيْ إِلَى قَبْرِيْ (قَبْرٍ) لَمْ أُمَهِّدْهُ لِرَقْدَتِيْ
Siapakah yang kondisinya lebih buruk dariku jika aku dengan kondisi ini
dipindahkan ke dalam kuburku yang belum kupersiapkan sebagai tempat
tidurku
وَ لَمْ أَفْرُشْهُ بِالْعَمَلِ الصَّالِحِ
لِضَجْعَتِيْ، وَ مَا لِيْ لاَ أَبْكِيْ وَ لاَ أَدْرِيْ إِلَى مَا
يَكُوْنُ مَصِيْرِيْ وَ أَرَى
dan belum kuhamparkan permadani
amal salih sebagai tempat berbaringku? Bagaimana mungkin aku tidak akan
menangis sedangkan aku tidak mengetahui bagaimana masa depanku, kulihat
نَفْسِيْ تُخَادِعُنِيْ وَ أَيَّامِيْ تُخَاتِلُنِيْ وَ قَدْ خَفَقَتْ
عِنْدَ (فَوْقَ) رَأْسِيْ أَجْنِحَةُ الْمَوْتِ، فَمَا لِيْ لاَ أَبْكِيْ،
nafsuku selalu menipuku, hari-hariku selalu mengelabuiku, dan telah
berkepak-kepak di atas kepalaku sayap-sayap maut? Bagaimana mungkin aku
tidak akan menangis?
أَبْكِيْ لِخُرُوْجِ نَفْسِيْ، أَبْكِيْ
لِظُلْمَةِ قَبْرِيْ، أَبْكِيْ لِضِيْقِ لَحْدِيْ، أَبْكِيْ لِسُؤَالِ
مُنْكَرٍ وَ نَكِيْرٍ إِيَّايَ، أَبْكِيْ
Aku menangis karena
(mengingat) saat-saat nyawaku dicabut, aku menangis karena gelapnya
kuburanku, aku menangis karena sempitnya lahadku, aku menangis karena
pertanyaan malaikat Munkar dan Nakîr kepadaku, aku menangis
لِخُرُوْجِيْ مِنْ قَبْرِيْ عُرْيَانًا ذَلِيْلاً حَامِلاً ثِقْلِيْ عَلَى
ظَهْرِيْ، أَنْظُرُ مَرَّةً عَنْ يَمِيْنِيْ وَ أُخْرَى عَنْ
karena aku akan keluar dari kuburku dalam keadaan telanjang, hina, dan
memikul bebanku di atas punggungku; kulihat ke kananku dan
شِمَالِيْ إِذِ الْخَلاَئِقُ فِيْ شَأْنٍ غَيْرِ شَأْنِيْ، لِكُلِّ امْرِئٍ
مِنْهُمْ يَوْمَئِذٍ شَأْنٌ يُغْنِيْهِ، وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ مُسْفِرَةٌ
ke kiriku. Pada waktu semua makhluk sibuk dengan urusan masing-masing
tidak sama dengan urusanku. Setiap orang pada waktu itu memiliki urusan
sendiri yang sangat menyibukkannya. Pada wak itu ada sebagian wajah yang
berseri-seri,
ضَاحِكَةٌ مُسْتَبْشِرَةٌ وَ وُجُوْهٌ يَوْمَئِذٍ
عَلَيْهَا غَبَرَةٌ تَرْهَقُهَا قَتَرَةٌ وَ ذِلَّةٌ، سَيِّدِيْ عَلَيْكَ
مُعَوَّلِيْ وَ مُعْتَمَدِيْ وَ
tertawa nan berbahagia, dan ada
sebagian wajah yang pada waktu itu bak tertimpa debu-debu kotor dan
terselimuti oleh kehinaan. Wahai Tuanku, hanya kepada-Mulah tempat aku
berlindung, tempat aku bersandar,
رَجَائِيْ وَ تَوَكُّلِيْ وَ
بِرَحْمَتِكَ تَعَلُّقِيْ، تُصِيْبُ بِرَحْمَتِكَ مَنْ تَشَاءُ وَ تَهْدِيْ
بِكَرَامَتِكَ مَنْ تُحِبُّ، فَلَكَ
harapanku, aku
bertawakkal, dan hanya kepada rahmat-Mu aku berharap. Engkau akan
memberikan rahmat-Mu kepada orang yang Kau kehendaki dan Engkau akan
memberikan petunjuk dengan kemuliaan-Mu orang yang Kau cintai. Maka,
bagi-Mu
الْحَمْدُ عَلَى مَا نَقَّيْتَ مِنَ الشِّرْكِ قَلْبِيْ،
وَ لَكَ الْحَمْدُ عَلَى بَسْطِ لِسَانِيْ، أَفَبِلِسَانِيْ هَذَا
الْكَالِّ أَشْكُرُكَ أَمْ
segala puji karena Engkau telah
menyucikan hatiku dari syirik. Bagi-Mu segala puji karena Engkau telah
membuka lidahku (untuk memuji-Mu). Apakah dengan llidah yang bisu ini
aku akan bersyukur kepada-Mu ataukah
بِغَايَةِ جُهْدِيْ (جَهْدِيْ) فِيْ عَمَلِيْ أُرْضِيكَ، وَ مَا قَدْرُ لِسَانِيْ يَا رَبِّ فِيْ جَنْبِ شُكْرِكَ، وَ مَا قَدْرُ
dengan seluruh jerih-payahku dalam beramal aku meridhakan-Mu? Apalah
nilai lidahku, ya Rabbi dibandingkan dengan rasa syukur kepada-Mu dan
apalah nilai amalanku
عَمَلِيْ فِيْ جَنْبِ نِعَمِكَ وَ
إِحْسَانِكَ (إِلَيَّ)، إِلَهِيْ إِنَّ جُوْدَكَ بَسَطَ أَمَلِيْ وَ
شُكْرَكَ قَبِلَ عَمَلِيْ، سَيِّدِيْ
dibandingkan dengan nikmat
dan kebaikan-Mu? Ya Ilahi, sesungguhnya kedermawanan-Mu telah
menghamparkan harapanku dan rasa syukur-Mu telah menerima amalku. Wahai
Tuanku,
إِلَيْكَ رَغْبَتِيْ وَ إِلَيْكَ (مِنْكَ) رَهْبَتِيْ وَ
إِلَيْكَ تَأْمِيْلِيْ، وَ قَدْ سَاقَنِيْ إِلَيْكَ أَمَلِيْ وَ عَلَيْكَ
(إِلَيْكَ) يَا وَاحِدِيْ
hanya kepada-Mu keinginanku, hanya
kepada-Mu rasa takutku, dan hanya kepada-Mu pengharapanku. Telah
mendorongku untuk menuju kepada-Mu harapanku, hanya kepada-Mu, wahai
Maha Esaku
عَكَفَتْ هِمَّتِيْ وَ فِيْمَا عِنْدَكَ انْبَسَطَتْ
رَغْبَتِيْ وَ لَكَ خَالِصُ رَجَائِيْ وَ خَوْفِيْ وَ بِكَ أَنِسَتْ
مَحَبَّتِيْ وَ
tertumpu gairahku, terhadap apa yang ada di
sisi-Mu keinginanku terhampar, hanya kepada-Mu harapan dan rasa takutku
yang murni, hanya dengan-Mu rasa cintaku tentram,
إِلَيْكَ
أَلْقَيْتُ بِيَدِيْ وَ بِحَبْلِ طَاعَتِكَ مَدَدْتُ رَهْبَتِيْ، يَا
مَوْلاَيَ بِذِكْرِكَ عَاشَ قَلْبِيْ وَ بِمُنَاجَاتِكَ بَرَّدْتُ أَلَمَ
hanya kepada-Mu kutengadahkan tanganku, dan kepada tali ketaatan
kepada-Mu kugantungkan rasa takutku. Wahai Junjungan-Ku, hanya dengan
mengingat-Mu hatiku hidup dan hanya dengan bermunajat kepada-Mu
kudinginkan pedihnya
الْخَوْفِ عَنِّيْ، فَيَا مَوْلاَيَ وَ يَا
مُؤَمَّلِيْ وَ يَا مُنْتَهَى سُؤْلِيْ فَرِّقْ بَيْنِيْ وَ بَيْنَ
ذَنْبِيَ الْمَانِعِ لِيْ مِنْ لُزُوْمِ
Ketakutanku. Wahai
Junjunganku, wahai Harapanku, wahai Puncak permohonanku, pisahkanlah aku
dari dosaku yang dapat menghalangiku untuk melaksanakan
طَاعَتِكَ، فَإِنَّمَا أَسْأَلُكَ لِقَدِيْمِ الرَّجَاءِ فِيْكَ وَ
عَظِيْمِ الطَّمَعِ مِنْكَ الَّذِيْ أَوْجَبْتَهُ عَلَى نَفْسِكَ مِنَ
الرَّأْفَةِ وَ
ketaatan kepada-Mu. Aku memohon kepada-Mu
karena harapan lamaku kepada-Mu dan besarnya harapanku kepada-Mu yang
Engkau telah mewajibkan atas diri-Mu untuk selalu mencurahkan
kasih-sayang dan
الرَّحْمَةِ، فَالْأَمْرُ لَكَ وَحْدَكَ لاَ
شَرِيْكَ لَكَ وَ الْخَلْقُ كُلُّهُمْ عِيَالُكَ وَ فِيْ قَبْضَتِكَ وَ
كُلُّ شَيْئٍ خَاضِعٌ لَكَ،
rahmat. Segala urusan hanya ada
pada-Mu sendirian, tiada sekutu bagi-Mu, seluruh makhluk adalah
keluarga-Mu dan berada di genggaman tangan-Mu, dan segala sesuatu tunduk
kepada-Mu.
تَبَارَكْتَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ، إِلَهِي
ارْحَمْنِيْ إِذَا انْقَطَعَتْ حُجَّتِيْ وَ كَلَّ عَنْ جَوَابِكَ
لِسَانِيْ وَ طَاشَ عِنْدَ
Maha Agung Engkau, wahai Tuhan
semesta alam. Ya Ilahi, kasihanilah aku jika aku kehabisan alasan, kelu
lidahku untuk menjawab pertanyaan-Mu, dan gemetar ketika
سُؤَالِكَ إِيَّايَ لُبِّيْ، فَيَا عَظِيمَ رَجَائِيْ لاَ تُخَيِّبْنِيْ
إِذَا اشْتَدَّتْ فَاقَتِيْ وَ لاَ تَرُدَّنِيْ لِجَهْلِيْ وَ لاَ
تَمْنَعْنِيْ لِقِلَّةِ
Engkau bertanya kepadaku hatiku. Wahai
Harapanku Yang Agung, jangan Kau sia-siakan aku jika kemiskinanku parah,
jangan Kau campakkan aku karena kebodohanku, jangan Kau cegah aku (dari
karunia-Mu) karena sedikitnya
صَبْرِيْ، أَعْطِنِيْ لِفَقْرِيْ
وَ ارْحَمْنِيْ لِضَعْفِيْ، سَيِّدِيْ عَلَيْكَ مُعْتَمَدِيْ وَ
مُعَوَّلِيْ وَ رَجَائِيْ وَ تَوَكُّلِيْ وَ
kesabaranku,
curahkan anugrah-Mu padaku karena aku miskin dan kasihanilah aku karena
aku lemah. Wahai Tuanku, hanya kepada-Mu tempat bersandarku, tempat
berpegang-teguhku, harapanku, tawakkalku,
بِرَحْمَتِكَ
تَعَلُّقِيْ وَ بِفِنَائِكَ أَحُطُّ رَحْلِيْ وَ بِجُوْدِكَ أَقْصِدُ
(أَقْصُرُ) طَلِبَتِيْ وَ بِكَرَمِكَ أَيْ رَبِّ أَسْتَفْتِحُ
kepada rahmat-Mu keinginanku, di halaman-Mu kujejakkan kakiku, dengan
kedermawanan-Mu kuharapkan permohonanku, dengan kemurahan-Mu, ya Rabbi
kubuka
دُعَائِيْ وَ لَدَيْكَ أَرْجُوْ فَاقَتِيْ (ضِيَافَتِيْ)
وَ بِغِنَاكَ أَجْبُرُ عَيْلَتِيْ وَ تَحْتَ ظِلِّ عَفْوِكَ قِيَامِيْ وَ
إِلَى جُوْدِكَ
doaku, di hadapan-Mu kuharapkan kepapaanku
(sirna), dengan kekayaan-Mu kututupi kemiskinanku, di bawah naungan
maaf-Mu aku berdiri, kepada kedermawanan
وَ كَرَمِكَ أَرْفَعُ
بَصَرِيْ وَ إِلَى مَعْرُوْفِكَ أُدِيْمُ نَظَرِيْ، فَلاَ تُحْرِقْنِيْ
بِالنَّارِ وَ أَنْتَ مَوْضِعُ أَمَلِيْ وَ لاَ
dan kemurahan-Mu
kuangkat mataku, dan kepada kebaikan-Mu kukekalkan pandanganku. Maka,
jangan Kau bakar aku dengan api neraka, sedangkan Engkau adalah
harapanku dan jangan
تُسْكِنِّي الْهَاوِيَةَ فَإِنَّكَ قُرَّةُ
عَيْنِيْ، يَا سَيِّدِي لاَ تُكَذِّبْ ظَنِّيْ بِإِحْسَانِكَ وَ
مَعْرُوْفِكَ، فَإِنَّكَ ثِقَتِيْ، وَ لاَ
Kau tempatkan aku di
neraka Hâwiyah, karena Engkau adalah ketentraman hatiku. Wahai Tuanku,
jangan Kau bohongkan persangkaanku terhadap kebajikan dan kebaikan-Mu,
karena Engkau adalah kepercayaanku dan jangan
تَحْرِمْنِيْ
ثَوَابَكَ، فَإِنَّكَ الْعَارِفُ بِفَقْرِيْ، إِلَهِيْ إِنْ كَانَ قَدْ
دَنَا أَجَلِيْ وَ لَمْ يُقَرِّبْنِيْ مِنْكَ عَمَلِيْ فَقَدْ جَعَلْتُ
Kau jangan Kau cegah aku dari pahala-Mu, karena Engkau mengetahui
kefakiranku. Ya Ilahi, jika ajalku telah mendekat, sementara amalku
tidak mendekatkanku kepada-Mu, telah kujadikan
الْإِعْتِرَافَ
إِلَيْكَ بِذَنْبِيْ وَسَائِلَ عِلَلِيْ، إِلَهِيْ إِنْ عَفَوْتَ فَمَنْ
أَوْلَى مِنْكَ بِالْعَفْوِ وَ إِنْ عَذَّبْتَ فَمَنْ أَعْدَلُ
pengakuanku akan dosaku kepada-Mu sebagai perantara alasanku. Ya Ilahi,
jika Engkau memaafkan(ku), maka siapakah yang lebih layak untuk
memaafkan dari-Mu dan jika Engkau menyiksa(ku), maka siapakah yang lebih
adil
مِنْكَ فِي الْحُكْمِ، اِرْحَمْ فِيْ هَذِهِ الدُّنْيَا
غُرْبَتِيْ وَ عِنْدَ الْمَوْتِ كُرْبَتِيْ وَ فِي الْقَبْرِ وَحْدَتِيْ وَ
فِي اللَّحْدِ
dalam menentukan hukum dari-Mu? Kasihanilah di
dunia ini keterasinganku, ketika maut tiba kesedihanku, di dalam kubur
kesendirianku, dan di dalam lahad
وَحْشَتِيْ، وَ إِذَا
نُشِرْتُ لِلْحِسَابِ بَيْنَ يَدَيْكَ ذُلَّ مَوْقِفِيْ، وَ اغْفِرْ لِيْ
مَا خَفِيَ عَلَى الْآدَمِيِّينَ مِنْ عَمَلِيْ،
ketakutanku.
Jika aku dibangkitkan kembali untuk menjalani hisâb di hadapan-Mu,
kasihanilah (aku di mana) aku berdiri, ampunilah amalanku yang tak
pernah diketahui oleh Bani Adam,
وَ أَدِمْ لِيْ مَا بِهِ
سَتَرْتَنِيْ، وَ ارْحَمْنِيْ صَرِيْعًا عَلَى الْفِرَاشِ تُقَلِّبُنِيْ
أَيْدِيْ أَحِبَّتِيْ، وَ تَفَضَّلْ عَلَيَّ
teruskanlah apa
yang selama ini Kau tutupi (dosa-dosa)ku dengannya, kasihanilah aku di
saat aku terbaring di atas ranjang (kematian) dan tangan orang-orang
yang kucintai menggerak-gerakkanku, curahkanlah anugrah-Mu padaku
مَمْدُوْدًا عَلَى الْمُغْتَسَلِ يُقَلِّبُنِيْ صَالِحُ جِيْرَتِيْ، وَ
تَحَنَّنْ عَلَيَّ مَحْمُوْلاً قَدْ تَنَاوَلَ الْأَقْرِبَاءُ أَطْرَافَ
di saat aku terbujur (kaku) di atas ranjang pemandian dan
dibola-balikkan oleh tentangga-tetanggaku yang salih, berbelas-kasihlah
kepadaku di saat aku kerabatku memikul
جَنَازَتِيْ، وَ جُدْ
عَلَيَّ مَنْقُوْلاً قَدْ نَزَلْتُ بِكَ وَحِيْدًا فِيْ حُفْرَتِيْ، وَ
ارْحَمْ فِيْ ذَلِكَ الْبَيْتِ الْجَدِيْدِ غُرْبَتِيْ
(peti)
jenazahku, karuniailah aku di saat aku bertamu kepada-Mu sendirian di
lubang kuburku, dan kasihanilah keterasinganku di rumah baru itu
حَتَّى لاَ أَسْتَأْنِسَ بِغَيْرِكَ، يَا سَيِّدِي إِنْ وَكَلْتَنِيْ
إِلَى نَفْسِيْ هَلَكْتُ، سَيِّدِيْ فَبِمَنْ أَسْتَغِيْثُ إِنْ لَمْ
تُقِلْنِيْ
sehingga aku tidak merasa tentram dengan selain-Mu.
Wahai Tuanku, jika Engkau menyerahkan aku pada diriku, niscaya aku
celaka. Wahai Tuanku, kepada siapakah aku memogon pertolongan jika
Engkau tidak mengampuni
عَثْرَتِيْ، فَإِلَى مَنْ أَفْزَعُ إِنْ
فَقَدْتُ عِنَايَتَكَ فِيْ ضَجْعَتِيْ، وَ إِلَى مَنْ أَلْتَجِئُ إِنْ
لَمْ تُنَفِّسْ كُرْبَتِيْ، سَيِّدِيْ
ketergelinciranku, kepada
siapakah aku harus memohon perlindungan jika aku tidak mendapatkan
inayah-Mu di tempat tidurku, dan kepada siapakh aku memohon naungan jika
Engkau tidak menyirnakan kesedihanku? Wahai Tuanku,
مَنْ لِيْ
وَ مَنْ يَرْحَمُنِيْ إِنْ لَمْ تَرْحَمْنِيْ، وَ فَضْلَ مَنْ أُؤَمِّلُ
إِنْ عَدِمْتُ فَضْلَكَ يَوْمَ فَاقَتِيْ، وَ إِلَى مَنِ
siapakah bagiku dan siapakah yang dapat mengasihaniku jjika Engkau tidak
mengasihaniku, karnia siapakah yang dapat kuharap jika aku tidak
mendapatkan karunia-Mu di saat aku papa, dan kepada siapakah
الْفِرَارُ مِنَ الذُّنُوْبِ إِذَا انْقَضَى أَجَلِيْ، سَيِّدِيْ لاَ
تُعَذِّبْنِيْ وَ أَنَا أَرْجُوْكَ، إِلَهِيْ (اَللهُمَ) حَقِّقْ رَجَائِيْ
وَ
aku dapat melarkan diri dari dosa jika ajalku tiba? Wahai
Tuanku, jangan Kau siksa aku sedangkan aku masih mengharapkan-Mu. Ya
Ilahi, wujudkanlah harapanku dan
آمِنْ خَوْفِيْ، فَإِنَّ
كَثْرَةَ ذُنُوْبِيْ لاَ أَرْجُوْ فِيْهَا (لَهَا) إِلاَّ عَفْوَكَ،
سَيِّدِيْ أَنَا أَسْأَلُكَ مَا لاَ أَسْتَحِقُّ وَ أَنْتَ
berilah rasa aman kepada rasa takutku, karena banyaknya dosaku tidak ada
yang dapat kuharapkan baginya kecuali maaf-Mu. Wahai Tuanku, aku
memohon kepada-Mu apa yang aku tidak berhak atasnya,sedangkan Engkau
أَهْلُ التَّقْوَى وَ أَهْلُ الْمَغْفِرَةِ، فَاغْفِرْ لِيْ وَ
أَلْبِسْنِيْ مِنْ نَظَرِكَ ثَوْبًا يُغَطِّيْ عَلَيَّ التَّبِعَاتِ وَ
تَغْفِرُهَا لِيْ
layak untuk ditakuti dan memaafkan. Maka,
ampunilah aku dan demi pengawasan-Mu pakaikanlah kepadaku sebuah pakaian
yang dapat menutupi segala amalan burukku, mengampuninya untukku,
وَ لاَ أُطَالَبُ بِهَا، إِنَّكَ ذُوْ مَنٍّ قَدِيْمٍ وَ صَفْحٍ عَظِيْمٍ
وَ تَجَاوُزٍ كَرِيْمٍ، إِلَهِيْ أَنْتَ الَّذِيْ تُفِيْضُ سَيْبَكَ عَلَى
dan aku tidak dituntut karenanya. Sesungguhnya Engkau memiliki karunia
yang qadîm, ampunan yang agung, dan maaf yang mulia. Ya Ilahi, Engkaulah
yang mengucurkan anugrah-Mu atas
مَنْ لاَ يَسْأَلُكَ وَ عَلَى
الْجَاحِدِينَ بِرُبُوْبِيَّتِكَ، فَكَيْفَ سَيِّدِيْ بِمَنْ سَأَلَكَ وَ
أَيْقَنَ أَنَّ الْخَلْقَ لَكَ وَ الْأَمْرَ
orang yang tidak
memohon kepada-Mu dan atas orang-orang yang menentang Rubûbiyah-Mu.
Maka, bagaimana, wahai Tuanku dengan orang yang meyakini bahwa
penciptaan dan perintah
إِلَيْكَ، تَبَارَكْتَ وَ تَعَالَيْتَ
يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ، سَيِّدِيْ عَبْدُكَ بِبَابِكَ أَقَامَتْهُ
الْخَصَاصَةُ بَيْنَ يَدَيْكَ يَقْرَعُ
berada di tangan-Mu?
Maha Agung dan Tinggi Engkau, wahai Tuhan semesta alam. Wahai Tuanku,
hamba-Mu berada di depan pintu-Mu, kemiskinan telah memaksanya untuk
berdiri di haribaan-Mu dan mengetuk
بَابَ إِحْسَانِكَ
بِدُعَائِهِ (وَ يَسْتَعْطِفُ جَمِيْلَ نَظَرِكَ بِمَكْنُوْنِ رَجَائِكَ)،
فَلاَ تُعْرِضْ بِوَجْهِكَ الْكَرِيْمِ
عَنِّيْ
pintu kebajikan-Mu dengan doanya. Maka, janganlah Kau palaingkan wajah-Mu yang mulia dariku
وَ اقْبَلْ مِنِّيْ مَا أَقُوْلُ، فَقَدْ دَعَوْتُ (دَعْوَتُكَ) بِهَذَا
الدُّعَاءِ وَ أَنَا أَرْجُوْ أَنْ لاَ تَرُدَّنِيْ مَعْرِفَةً مِنِّيْ
dan kabulkanlah apa yang kukatakan. Aku telah menyeru-Mu dengan doa ini
dan akku mengharapkan jangan Kau mencampakkanku, karena aku mengetahui
بِرَأْفَتِكَ وَ رَحْمَتِكَ، إِلَهِيْ أَنْتَ الَّذِيْ لاَ يُحْفِيْكَ
سَائِلٌ وَ لاَ يَنْقُصُكَ نَائِلٌ، أَنْتَ كَمَا تَقُوْلُ وَ فَوْقَ مَا
kasih-sayang dan rahmat-Mu. Ya Ilahi, Engkaulah Dzat yang tak 'kan
merasa capek oleh orang yang meminta-Nya dan tak 'kan berkurang oleh
(harapan) pengharapnya. Engkau seperti yang Kau firmankan dan di atas
apa yang
نَقُوْلُ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ صَبْرًا
جَمِيْلاً وَ فَرَجًا قَرِيْبًا وَ قَوْلاً صَادِقًا وَ أَجْرًا عَظِيْمًا،
أَسْأَلُكَ يَا رَبِّ مِنَ
kami katakan. Ya Allah, aku memohon
kepada-Mu kesabaran yang indah, faraj yang dekat, ucapan yang benar,
dan pahala yang besar. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu, ya Rabbi
الْخَيْرِ كُلِّهِ مَا عَلِمْتُ مِنْهُ وَ مَا لَمْ أَعْلَمْ، أَسْأَلُكَ
اَللَّهُمَّ مِنْ خَيْرِ مَا سَأَلَكَ مِنْهُ عِبَادُكَ الصَّالِحُوْنَ،
يَا
seluruh kebaikan, baik yang kuketahui maupun yang tidak
kuketahui. Aku memohon kepada-Mu kebaikan yang telah diminta oleh
hamba-hamba-Mu yang salih. Wahai
خَيْرَ مَنْ سُئِلَ وَ
أَجْوَدَ مَنْ أَعْطَى أَعْطِنِيْ سُؤْلِيْ فِيْ نَفْسِيْ وَ أَهْلِيْ وَ
وَالِدَيَّ وَ وُلْدِيْ (وَلَدِيْ) وَ أَهْلِ
sebaik-baik Dzat
yang dapat dimohon dan Dzat Maha Pemberi terdermawan, kabulkanlah
permohonanku untuk diriku, keluargaku, kedua orang tuaku, anak-cucuku,
حُزَانَتِيْ وَ إِخْوَانِيْ فِيْكَ، وَ أَرْغِدْ عَيْشِيْ وَ أَظْهِرْ
مُرُوَّتِيْ وَ أَصْلِحْ جَمِيْعَ أَحْوَالِيْ وَ اجْعَلْنِيْ مِمَّنْ
kerabatku, dan saudara-saudaraku seiman, tentrankanlah kehidupanku,
tampakkanlah etikaku yang baik, perbaikilah seluruh keadaanku, dan
jadikan aku di antara orang-orang yang
أَطَلْتَ عُمُرَهُ وَ
حَسَّنْتَ عَمَلَهُ وَ أَتْمَمْتَ عَلَيْهِ نِعْمَتَكَ وَ رَضِيْتَ عَنْهُ
وَ أَحْيَيْتَهُ حَيَاةً طَيِّبَةً فِيْ أَدْوَمِ
telah Kau
panjangkan umur mereka, telah Kau perbaiki amalan mereka, telah Kau
sempurnakan nikmat-Mu atas mereka, telah Kau ridhai mereka, dan telah
Kau anugrahkan kepada mereka kehidupan yang baik dengan kebahagiaan yang
abadi,
السُّرُوْرِ وَ أَسْبَغِ الْكَرَامَةِ وَ أَتَمِّ
الْعَيْشِ، إِنَّكَ تَفْعَلُ مَا تَشَاءُ وَ لاَ تَفْعَلُ مَا يَشَاءُ
غَيْرُكَ، اَللَّهُمَّ خُصَّنِيْ
kemuliaan yang sempurna, dan
kehidupan yang sempurna. Sesungguhnya Engkau melakukan apa yang Kau
kehendaki dan tidak mengerjakan apa yang dikehendaki oleh selain-Mu. Ya
Allah, istimewakan aku
مِنْكَ بِخَاصَّةِ ذِكْرِكَ وَ لاَ
تَجْعَلْ شَيْئًا مِمَّا أَتَقَرَّبُ بِهِ فِيْ آنَاءِ اللَّيْلِ وَ
أَطْرَافِ النَّهَارِ رِيَاءً وَ لاَ سُمْعَةً
dengan zikir-Mu
yang khusus dan jangan Kau jadikan apa yang dengannya aku mendekatkan
diri (kepada-Mu) siang dan malam sebagai riiya`, rasa ingin tenar,
وَ لاَ أَشَرًا وَ لاَ بَطَرًا، وَ اجْعَلْنِيْ لَكَ مِنَ الْخَاشِعِيْنَ،
اَللَّهُمَّ أَعْطِنِي السَّعَةَ فِي الرِّزْقِ وَ الْأَمْنَ فِي
kezaliman, dan kesombongan, serta jadikan aku di antara orang-orang
khusyu` kepada-Mu. Ya Allah, berikan kepadaku kelapangan rezeki,
keamanan di dalam
الْوَطَنِ وَ قُرَّةَ الْعَيْنِ فِي الْأَهْلِ
وَ الْمَالِ وَ الْوَلَدِ وَ الْمُقَامَ فِيْ نِعَمِكَ عِنْدِيْ وَ
الصِّحَّةَ فِي الْجِسْمِ وَ
negara (aku dilahirkan),
kebahagiaan di dalam keluarga, harta dan anak-cucu, kekekalan dalam
nikmat-nikmat-Mu terhadapku, kesehatan tubuh,
الْقُوَّةَ فِي
الْبَدَنِ وَ السَّلاَمَةَ فِي الدِّيْنِ، وَ اسْتَعْمِلْنِيْ بِطَاعَتِكَ
وَ طَاعَةِ رَسُوْلِكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اَللهُ عَلَيْهِ وَ
kekuatan badan, dan keselamatan di dalam agama, gunakan aku dalam
ketaatan kepada-Mu dan kepada Rasul-Mu, Muhammad-semoga shalawat Allah
selalu tercurahkan atasnya dan atas
آلِهِ أَبَدًا مَا
اسْتَعْمَرْتَنِيْ، وَ اجْعَلْنِيْ مِنْ أَوْفَرِ عِبَادِكَ عِنْدَكَ
نَصِيْبًا فِيْ كُلِّ خَيْرٍ أَنْزَلْتَهُ وَ تُنْزِلُهُ فِيْ
keluarganya-selama Engkau masih mengaruniakan umur bagiku, jadikan aku
di sisi-Mu di antara pada hamba-Mu yang mendapatkan nasib kebaikan yang
telah Kau turunkan dan yang akan Kau turunkan di
شَهْرِ
رَمَضَانَ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ وَ مَا أَنْتَ مُنْزِلُهُ فِيْ كُلِّ
سَنَةٍ مِنْ رَحْمَةٍ تَنْشُرُهَا وَ عَافِيَةٍ تُلْبِسُهَا وَ بَلِيَّةٍ
bulan Ramadhan di malam Lailatul Qadr dan (yang mendapatkan) apa yang
akan Kau turunkan pada setiap tahun; rahmat yang Kau tebarkan, 'afiat
yang Kau anugrahkan, malapetaka
تَدْفَعُهَا وَ حَسَنَاتٍ
تَتَقَبَّلُهَا وَ سَيِّئَاتٍ تَتَجَاوَزُ عَنْهَا، وَ ارْزُقْنِيْ حَجَّ
بَيْتِكَ الْحَرَامِ فِيْ عَامِنَا (عَامِيْ) هَذَا
yang Kau
tolak, kebajikan yang Kau terima, dan keburukan yang Kau maafkan,
anugrahkan padaku rezeki untuk berhaji ke rumah-Mu yang suci di tahun
kami ini
وَ فِيْ كُلِّ عَامٍ، وَ ارْزُقْنِيْ رِزْقًا وَاسِعًا
مِنْ فَضْلِكَ الْوَاسِعِ، وَ اصْرِفْ عَنِّيْ يَا سَيِّدِي الْأَسْوَاءَ،
وَ
dan di setiap tahun, anugrahkan padaku rezeki yang luas
dari karunia-Mu yang luas, hindarkanlah dari aku, wahai Tuanku berbagai
keburukan,
اقْضِ عَنِّي الدَّيْنَ وَ الظُّلاَمَاتِ حَتَّى لاَ
أَتَأَذَّى بِشَيْئٍ مِنْهُ، وَ خُذْ عَنِّيْ بِأَسْمَاعِ وَ أَبْصَارِ
أَعْدَائِيْ وَ
lunaskanlah semua utangku dan
kezaliman-kezaliman (yang harus kubayar kepada orang lain) sehingga aku
tidak tersiksa dengan semua itu, halangilah dariku penglihatan dan
pendengaran musuh-musuh,
حُسَّادِيْ وَ الْبَاغِيْنَ عَلَيَّ وَ
انْصُرْنِيْ عَلَيْهِمْ، وَ أَقِرَّ عَيْنِيْ (وَ حَقِّقْ ظَنِّيْ) وَ
فَرِّحْ قَلْبِيْ، وَ اجْعَلْ لِيْ
para penghasud, dan
penzalimku dan menangkanlah aku atas mereka, bahagikanlah aku,
(wujudkanlah segala prasangkaku terhadap-Mu),
gembirakanlah hatiku, jadikanlah
مِنْ هَمِّيْ وَ كَرْبِيْ فَرَجًا وَ مَخْرَجًا، وَ اجْعَلْ مَنْ
أَرَادَنِيْ بِسُوْءٍ مِنْ جَمِيْعِ خَلْقِكَ تَحْتَ قَدَمَيَّ، وَ
bagi kesedihan dan kesusahanku faraj dan jalan keluar, letakkanlah
orang yang menginginkan keburukan bagiku dari seluruh makhluk-Mu di
bawah kedua kakiku,
اكْفِنِيْ شَرَّ الشَّيْطَانِ وَ شَرَّ
السُّلْطَانِ وَ سَيِّئَاتِ عَمَلِيْ، وَ طَهِّرْنِيْ مِنَ الذُّنُوْبِ
كُلِّهَا، وَ أَجِرْنِيْ مِنَ
cukupkanlah bagiku kejahatan setan, penguasa, dan kejelekan amalanku, sucikanlah aku dari seluruh dosa, lindingilah aku dari
النَّارِ بِعَفْوِكَ، وَ أَدْخِلْنِي الْجَنَّةَ بِرَحْمَتِكَ وَ
زَوِّجْنِي مِنَ الْحُورِ الْعِيْنِ بِفَضْلِكَ، وَ أَلْحِقْنِيْ
بِأَوْلِيَائِكَ
api neraka demi maaf-Mu, masukkanlah aku ke
dalam surga demi rahmat-Mu dan nikahkan aku dengan Hurul 'Ain demi
karunia-Mu, dan gabungkanlah aku dengan pada kekasih-Mu
الصَّالِحِيْنَ مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ الْأَبْرَارِ الطَّيِّبِيْنَ
الطَّاهِرِيْنَ الْأَخْيَارِ صَلَوَاتُكَ عَلَيْهِمْ وَ عَلَى
أَجْسَادِهِمْ وَ
yang salih, Muhammad dan keluarganya yang baik, suci, dan terpilih-shalawat, rahmat, dan berka-Mu atas mereka, tubuh, dan
أَرْوَاحِهِمْ وَ رَحْمَةُ اللَّهِ وَ بَرَكَاتُهُ، إِلَهِيْ وَ سَيِّدِيْ
وَ عِزَّتِكَ وَ جَلاَلِكَ لَئِنْ طَالَبْتَنِيْ بِذُنُوْبِيْ
لَأُطَالِبَنَّكَ
arwah mereka-. Ya Ilahi, wahai Tuanku, demi
kemuliaan dan keagungan-Mu, jika Engakau menuntutku dengan dosa-dosaku,
niscaya aku akan menuntut-Mu
بِعَفْوِكَ، وَ لَئِنْ
طَالَبْتَنِيْ بِلُؤْمِيْ لَأُطَالِبَنَّكَ بِكَرَمِكَ، وَ لَئِنْ
أَدْخَلْتَنِي النَّارَ لَأُخْبِرَنَّ أَهْلَ النَّارِ بِحُبِّيْ لَكَ،
dengan maaf-Mu, jika Engkau menuntutku dengan kekejianku, niscaya aku
akan menuntut-Mu dengan kemurahan-Mu, dan jika Kau campakkan aku ke
dalam neraka, niscaya akan kuberutahukan kepada penduduknya bahwa aku
mencintai-Mu.
إِلَهِيْ وَ سَيِّدِيْ إِنْ كُنْتَ لاَ تَغْفِرُ
إِلاَّ لِأَوْلِيَائِكَ وَ أَهْلِ طَاعَتِكَ فَإِلَى مَنْ يَفْزَعُ
الْمُذْنِبُوْنَ، وَ إِنْ كُنْتَ لاَ
Ya Ilahi, wahai Tuanku,
jika Engkau tidak mengampuni kecuali para kekasih dan orang-orang yang
menaati-Mu, maka kepada siapakah orang-orang yang berdosa akan bernaung?
Dan jika Engkau tidak
تُكْرِمُ إِلاَّ أَهْلَ الْوَفَاءِ بِكَ
فَبِمَنْ يَسْتَغِيْثُ الْمُسِيْئُوْنَ، إِلَهِي إِنْ أَدْخَلْتَنِي
النَّارَ فَفِيْ ذَلِكَ سُرُوْرُ عَدُوِّكَ وَ
memuliakan
kecuali orang-orang yang setia kepada-Mu, maka kepada siapakah
orang-orang yang telah berbuat kejahatan akan meminta pertolongan. Ya
Ilahi, jika Engkau mencampakkan aku ke dalam neraka, di situlah
kesenangan musuh-Mu dan
إِنْ أَدْخَلْتَنِي الْجَنَّةَ فَفِي
ذَلِكَ سُرُوْرُ نَبِيِّكَ، وَ أَنَا وَ اللَّهِ أَعْلَمُ أَنَّ سُرُوْرَ
نَبِيِّكَ أَحَبُّ إِلَيْكَ مِنْ سُرُوْرِ
jika Engkau
memasukkan aku ke dalam surga, di situlah kebahagiaan Nabi-Mu. Dan aku,
demi Allah yakin bahwa kebahagiaan Nabi-Mu lebih Kau sukai daripada
kesenangan
عَدُوِّكَ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ أَنْ
تَمْلَأَ قَلْبِيْ حُبًّا لَكَ وَ خَشْيَةً مِنْكَ وَ تَصْدِيْقًا
بِكِتَابِكَ وَ إِيمَانًا بِكَ وَ فَرَقًا
musuh-Mu. Ya Allah,
aku memohon kepada-Mu; penuhilah hatiku dengan kecintaan kepada-Mu, rasa
takut kepada-Mu, pembenaran terhadap Kitab-Mu, keimanan kepada-Mu,
ketakutan
مِنْكَ وَ شَوْقًا إِلَيْكَ، يَا ذَا الْجَلاَلِ وَ
الْإِكْرَامِ حَبِّبْ إِلَيَّ لِقَاءَكَ وَ أَحْبِبْ لِقَائِيْ، وَ اجْعَلْ
لِيْ فِيْ لِقَائِكَ
kepada-Mu, dan kerinduan kepada-Mu. Wahai
Pemilik keagungan dan kemuliaan, cintakanlah kepadaku perjumpaan
dengan-Mu dan cintailah perjumpaan denganku dan anugrahkan padaku dalam
perjumpaan dengan-Mu itu
الرَّاحَةَ وَ الْفَرَجَ وَ
الْكَرَامَةَ، اَللَّهُمَّ أَلْحِقْنِيْ بِصَالِحِ مَنْ مَضَى وَ
اجْعَلْنِيْ مِنْ صَالِحِ مَنْ بَقِيَ، وَ خُذْ
ketentraman,
faraj, dan kemuliaan. Gabungkanlah aku dengan orang-orang salih yang
telah berlalu dan jadikan kami orang-orang salih yang tersisa, tuntunlah
بِيْ سَبِيْلَ الصَّالِحِيْنَ، وَ أَعِنِّيْ عَلَى نَفْسِيْ
بِمَا تُعِيْنُ بِهِ الصَّالِحِيْنَ عَلَى أَنْفُسِهِمْ، وَ اخْتِمْ
عَمَلِيْ بِأَحْسَنِهِ
aku menempuh jalan orang-orang yang
salih, tolonglah aku melawan hawa nafsuku dengan apa yang Kau dengannya
membantu orang-orang salih melawan hawa nafsu mereka, tutuplah amalanku
dengan yang sebaik-baiknya
وَ اجْعَلْ ثَوَابِيْ مِنْهُ
الْجَنَّةَ بِرَحْمَتِكَ، وَ أَعِنِّيْ عَلَى صَالِحِ مَا أَعْطَيْتَنِيْ،
وَ ثَبِّتْنِيْ يَا رَبِّ وَ لاَ تَرُدَّنِيْ
dan jadikan demi
rahmat-Mu pahalaku darinya surga, bantulah aku untuk mempergunakan apa
yang telah Kau anugrahkan padaku dalam kesalihan, tetapkanlah
(pendirian)ku, ya Rabbi, dan jangan Kau kembalikan aku
فِيْ
سُوْءٍ اسْتَنْقَذْتَنِيْ مِنْهُ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ، اَللَّهُمَّ
إِنِّيْ أَسْأَلُكَ إِيمَانًا لاَ أَجَلَ لَهُ دُوْنَ لِقَائِكَ،
أَحْيِنِيْ مَا
ke dalam jurang kejelakan yang telah Kau
selamatkan aku darinya, wahai Tuhan semesta alam. Ya Allah, aku memohon
kepada-Mu sebuah iman yang tiada ajal baginya kecuali berjumpa
dengan-Mu, hidupkan aku selama
أَحْيَيْتَنِيْ عَلَيْهِ وَ
تَوَفَّنِيْ إِذَا تَوَفَّيْتَنِيْ عَلَيْهِ، وَ ابْعَثْنِيْ إِذَا
بَعَثْتَنِيْ عَلَيْهِ، وَ أَبْرِئْ قَلْبِيْ مِنَ الرِّيَاءِ وَ
Engkau menghidupkan aku atas iman itu, matikan aku jika Engkau
mematikanku atasnya, bangkitkanlah aku jika Engkau membangkitkanku
atasnya, dan bebaskan hatiku dari riya`,
الشَّكِّ وَ
السُّمْعَةِ فِيْ دِيْنِكَ حَتَّى يَكُوْنَ عَمَلِيْ خَالِصًا لَكَ،
اَللَّهُمَّ أَعْطِنِيْ بَصِيْرَةً فِيْ دِيْنِكَ وَ فَهْمًا فِيْ
keraguan, dan rasa ingin tenar dalam agama-Mu sehingga seluruh amalku
murni untuk-Mu. Ya Allah, anugrahkan padaku bashîrah dalam agama-Mu,
kepahaman
حُكْمِكَ وَ فِقْهًا فِيْ عِلْمِكَ وَ كِفْلَيْنِ مِنْ رَحْمَتِكَ وَ وَرَعًا يَحْجُزُنِيْ عَنْ مَعَاصِيْكَ، وَ بَيِّضْ وَجْهِيْ
tentang hukum-Mu, kedalaman dalam ilmu-Mu, dua hadiah dari rahmat-Mu,
dan wara' yang dapat menghalangiku bermaksiat kepada-Mu, putihkanlah
wajahku
بِنُوْرِكَ، وَ اجْعَلْ رَغْبَتِيْ فِيْمَا عِنْدَكَ، وَ
تَوَفَّنِيْ فِيْ سَبِيْلِكَ وَ عَلَى مِلَّةِ رَسُوْلِكَ صَلَّى اَللهُ
عَلَيْهِ وَ آلِهِ،
dengan nur-Mu, jadikan keinginanku terhadap apa yang ada di sisi-Mu, matikan aku di jalan-Mu dan atas agama Rasul-Mu SAWW.
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَ الْفَشَلِ وَ
الْهَمِّ وَ الْجُبْنِ وَ الْبُخْلِ وَ الْغَفْلَةِ وَ الْقَسْوَةِ (وَ
الذِّلَّةِ) وَ
Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan, kegagalan, kesedihan, kepenakutan, kekikiran, kelalaian, kekerasan (hati),
الْمَسْكَنَةِ وَ الْفَقْرِ وَ الْفَاقَةِ وَ كُلِّ بَلِيَّةٍ وَ
الْفَوَاحِشِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَ مَا بَطَنَ، وَ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ
نَفْسٍ لاَ
kemiskinan, kefakiran, kepapaan, seluruh malapetaka
dan keburukan, baik yang tampak maupun yang tersembunyi, aku berlindung
kepada-Mu dari hawa nafsu yang tak
تَقْنَعُ وَ بَطْنٍ لاَ
يَشْبَعُ وَ قَلْبٍ لاَ يَخْشَعُ وَ دُعَاءٍ لاَ يُسْمَعُ وَ عَمَلٍ لاَ
يَنْفَعُ، وَ أَعُوْذُ بِكَ يَا رَبِّ عَلَى
pernah puas, perut
yang tak pernah kenyang, hati yang tak pernah khusyu', doa yang tak
didengarkan, dan amalan yang tidak bermanfaat, dan aku berlindung
kepada-Mu, ya Rabbi atas
نَفْسِيْ وَ دِيْنِيْ وَ مَالِيْ وَ
عَلَى جَمِيْعِ مَا رَزَقْتَنِيْ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، إِنَّكَ
أَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ، اَللَّهُمَّ
jiwaku, agamaku,
hartaku, dan seluruh yang telah Kau anugrahkan padaku dari dari setan
yang terkutuk. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar, Maha Mengetahui. Ya
Allah,
إِنَّهُ لاَ يُجِيْرُنِيْ مِنْكَ أَحَدٌ وَ لاَ أَجِدُ
مِنْ دُوْنِكَ مُلْتَحَدًا، فَلاَ تَجْعَلْ نَفْسِيْ فِيْ شَيْئٍ مِنْ
عَذَابِكَ وَ لاَ
tiada seorang pun yang dapat melindungiku
dari-Mu dan aku tidak menemukan selain-Mu tempat berlindung. Maka,
jangan Kau campakkan daku ke dalam siksa-Mu sedikit pun, jangan
تَرُدَّنِيْ بِهَلَكَةٍ وَ لاَ تَرُدَّنِيْ بِعَذَابٍ أَلِيْمٍ،
اَللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنِّيْ وَ أَعْلِ ذِكْرِيْ وَ ارْفَعْ دَرَجَتِيْ
وَ حُطَّ وِزْرِيْ
Kau tolak daku dengan kehancuran, dan jangan
Kau usir daku dengan siksa yang pedih. Ya Allah, terimalah dariku,
tinggikan namaku, angkatlah derajatku, musnahkanlah dosaku,
وَ
لاَ تَذْكُرْنِيْ بِخَطِيْئَتِيْ وَ اجْعَلْ ثَوَابَ مَجْلِسِيْ وَ
ثَوَابَ مَنْطِقِيْ وَ ثَوَابَ دُعَائِيْ رِضَاكَ وَ الْجَنَّةَ، وَ
jangan Kau ingat aku dengan kesalahanku, jadikan pahala dudukku, pahala bicaraku, dan pahala doaku ridha-Mu dan surga,
أَعْطِنِيْ يَا رَبِّ جَمِيْعَ مَا سَأَلْتُكَ، وَ زِدْنِيْ مِنْ
فَضْلِكَ، إِنِّيْ إِلَيْكَ رَاغِبٌ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ، اَللَّهُمَّ
إِنَّكَ
berikanlah kepadaku, ya Rabbi seluruh yang kumohon
pada-Mu, dan tambahkan bagiku karunia-Mu, Karena aku sangat berharap
kepada-Mu, wahai Tuhan semesta alam. Ya Allah, Engkau
أَنْزَلْتَ فِيْ كِتَابِكَ (الْعَفْوَ وَ أَمَرْتَنَا) أَنْ نَعْفُوَ
عَمَّنْ ظَلَمَنَا وَ قَدْ ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا فَاعْفُ عَنَّا،
فَإِنَّكَ أَوْلَى
telah turunkan di dalam Kitab-Mu agar kami
memaafkan orang yang menzalimi kami, dan kami telah menzalimi diri kami
sendiri, maka ampunilah kami; karena Engkau lebih layak
بِذَلِكَ مِنَّا، وَ أَمَرْتَنَا أَنْ لاَ نَرُدَّ سَائِلاً عَنْ
أَبْوَابِنَا وَ قَدْ جِئْتُكَ سَائِلاً فَلاَ تَرُدَّنِيْ إِلاَّ
بِقَضَاءِ حَاجَتِيْ، وَ
untuk itu semua dari kami, Engkau
telah memerintahkan kami untuk tidak mengusir peminta dari pintu kami,
dan kini aku datang kepada-Mu untuk memohon, maka jangan Kau usir aku
kecuali dengan pengabulan hajatku, dan
أَمَرْتَنَا
بِالْإِحْسَانِ إِلَى مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُنَا وَ نَحْنُ أَرِقَّاؤُكَ
فَأَعْتِقْ رِقَابَنَا مِنَ النَّارِ، يَا مَفْزَعِيْ عِنْدَ كُرْبَتِيْ
Engkau telah memerintahkan kepada kami untuk berbuat kebajikan kepada
sahaya-sahaya kami, kami adalah hamba sahaya-Mu, bebaskanlah kami dari
api neraka. Wahai Tempat Pelarianku di saat aku tertimpa kesedihan,
وَ يَا غَوْثِيْ عِنْدَ شِدَّتِيْ إِلَيْكَ فَزِعْتُ وَ بِكَ اسْتَغَثْتُ
وَ لُذْتُ، لاَ أَلُوذُ بِسِوَاكَ وَ لاَ أَطْلُبُ الْفَرَجَ إِلاَّ
wahai Penolongku ketika aku tertimpa kesusahan, hanya kepada-Mu aku
berlindung, meminta pertolongan, dan bernaung. Aku tidak akan bernaung
kepada selain-Mu dan tidak akan memohon faraj kecuali
مِنْكَ،
فَأَغِثْنِيْ وَ فَرِّجْ عَنِّيْ، يَا مَنْ يَفُكُّ الْأَسِيْرَ (يَقْبَلُ
الْيَسِيْرَ) وَ يَعْفُوْ عَنِ الْكَثِيْرِ اقْبَلْ مِنِّي الْيَسِيْرَ وَ
kepada-Mu. Maka, tolonglah aku dan lapangkanlah (hati)ku. Wahai Yang
membebaskan tawanan dan memaafkan (dosa) yang banyak, terimalah amalanku
yang sedikit ini dan
اعْفُ عَنِّي الْكَثِيْرَ، إِنَّكَ أَنْتَ
الرَّحِيْمُ الْغَفُوْرُ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ إِيمَانًا
تُبَاشِرُ بِهِ قَلْبِيْ وَ يَقِيْنًا (صَادِقًا)
maafkan dosaku
yang banyak. Sesungguhnya Engkau Maha Penyayang, Maha Pengampun. Ya
Allah, aku memohon kepada-Mu iman yang dengannya Kau kuasai kalbuku dan
keyakinan (yang sempurna)
حَتَّى أَعْلَمَ أَنَّهُ لَنْ
يُصِيْبَنِيْ إِلاَّ مَا كَتَبْتَ لِيْ، وَ رَضِّنِيْ مِنَ الْعَيْشِ بِمَا
قَسَمْتَ لِيْ، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
sehingga aku yakin
bahwa tidak akan menimpaku kecuali apa yang telah Kau tentukan bagiku,
dan relakanlah aku dengan kehdiupan yang telah Kau bagikan untukku,
wahai Yang Lebih Pengasih dari para pengasih.
Kelima, Syeikh Thûsî ra juga berkata, "Bacalah doa berikut ini setiap waktu sahar tiba".
يَا
عُدَّتِيْ فِيْ كُرْبَتِيْ وَ يَا صَاحِبِيْ فِيْ شِدَّتِيْ وَ يَا
وَلِيِّيْ فِيْ نِعْمَتِيْ وَ يَا غَايَتِيْ فِيْ رَغْبَتِيْ، أَنْتَ
Wahai Persiapanku di saat kesedihanku, wahai Sahabatku di saat
kesulitanku, wahai Pemberi nikmatku, wahai Puncak Harapanku, Engkaulah
السَّاتِرُ عَوْرَتِيْ وَ الْمُؤْمِنُ رَوْعَتِيْ وَ الْمُقِيْلُ
عَثْرَتِيْ، فَاغْفِرْ لِيْ خَطِيْئَتِيْ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ
خُشُوْعَ
Penutup celaku, Pemberi keamanan terhadap rasa
takutku, dan Pengampun ketergelinciranku. Maka, ampunilah kesalahan dan
dosaku. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kekhusyukan
الْإِيْمَانِ قَبْلَ خُشُوْعِ الذُّلِّ فِي النَّارِ، يَا وَاحِدُ يَا
أَحَدُ يَا صَمَدُ يَا مَنْ لَمْ يَلِدْ وَ لَمْ يُوْلَدْ وَ لَمْ يَكُنْ
لَهُ كُفُوًا
iman sebelum pahitnya kehinaan di api neraka.
Wahai Yang Maha Esa, wahai Yang Maha Tunggal, wahai Tempat Bergantung,
wahai Yang tiada beranak dan tidak diperanakkan, serta tak seorang pun
yang menandinginya,
أَحَدٌ، يَا مَنْ يُعْطِيْ مَنْ سَأَلَهُ
تَحَنُّنًا مِنْهُ وَ رَحْمَةً وَ يَبْتَدِئُ بِالْخَيْرِ مَنْ لَمْ
يَسْأَلْهُ تَفَضُّلاً مِنْهُ وَ كَرَمًا
wahai Yang memberi
orang yang memohon-Nya sebagai kasih-sayang dan rahmat dari-Nya dan
mencurahkan kebaikan kepada orang yang tidak memohon-Nya sebagai karunia
dari-Ny dan kemurahan-Nya
بِكَرَمِكَ الدَّائِمِ صَلِّ عَلَى
مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ وَ هَبْ لِيْ رَحْمَةً وَاسِعَةً جَامِعَةً
أَبْلُغُ بِهَا خَيْرَ الدُّنْيَا وَ
yang abadi, curahkan
shalawat atas Muhammad dan keluarga Muhammad, dan anugrahkan padaku
rahmat yang luas nan menyeluruh sehingga dengannya aku dapat menggapai
kebaikan dunia dan
الْآخِرَةِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ
أَسْتَغْفِرُكَ لِمَا تُبْتُ إِلَيْكَ مِنْهُ ثُمَّ عُدْتُ فِيْهِ وَ
أَسْتَغْفِرُكَ لِكُلِّ خَيْرٍ أَرَدْتُ بِهِ وَجْهَكَ
akhirat.
Ya Allah, aku meminta ampun kepada-Mu atas dosa yang aku telah bertaubat
darinya kemudian kembali lagi melakukannya dan aku meminta ampun
kepada-Mu atas setiap kebaikan yang kuikhlaskan hanya untuk-Mu,
فَخَالَطَنِيْ فِيْهِ مَا لَيْسَ لَكَ، اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ
وَ آلِ مُحَمَّدٍ وَ اعْفُ عَنْ ظُلْمِيْ وَ جُرْمِيْ بِحِلْمِكَ وَ
lalu (niat)ku tercampuri oleh apa yang tidak pantas bagi-Mu. Ya Allah,
limpahkanlah shalawat atas Muhammad dan keluarga Muhammad, maafkanlah
kezaliman dan kesalahanku demi kesabaran dan
جُوْدِكَ، يَا
كَرِيْمُ يَا مَنْ لاَ يَخِيْبُ سَائِلُهُ وَ لاَ يَنْفَدُ نَائِلُهُ، يَا
مَنْ عَلاَ فَلاَ شَيْئَ فَوْقَهُ وَ دَنَا فَلاَ شَيْئَ
kedermawanan-Mu. Wahai Dzat Maha Mulia yang tak tersia-siakan
pemohon-Nya dan anugrah-Nya tak kunjung kering, wahai Dzat Maha Tinggi
yang tiada lagi sesuatu di atas-Nya dan Maha Dekat yang tiada lagi
sesuatu
دُوْنَهُ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ وَ
ارْحَمْنِيْ يَا فَالِقَ الْبَحْرِ لِمُوْسَى اللَّيْلَةَ اللَّيْلَةَ
اللَّيْلَةَ، السَّاعَةَ
di bawah-Nya, curahkanlah shalawat
atas Muhammad dan keluarga Muhammad, dan limpahkanlah rahmat-Mu atasku,
wahai Pembelah lautan untuk Musa, malam ini juga, malan ini juga, malam
ini juga, saat ini juga,
السَّاعَةَ السَّاعَةَ، اَللَّهُمَّ
طَهِّرْ قَلْبِيْ مِنَ النِّفَاقِ وَ عَمَلِيْ مِنَ الرِّيَاءِ وَ
لِسَانِيْ مِنَ الْكِذْبِ وَ عَيْنِيْ مِنَ
saat ini juga, saat
ini juga. Ya Allah, sucikakn hatiku dari kemunafikan, amalkku dari
riya`, mulutku dari kebohongan, dan mataku dari
الْخِيَانَةِ،
فَإِنَّكَ تَعْلَمُ خَائِنَةَ الْأَعْيُنِ وَ مَا تُخْفِي الصُّدُوْرُ، يَا
رَبِّ هَذَا مَقَامُ الْعَائِذِ بِكَ مِنَ النَّارِ، هَذَا
khianat. Karena Engkau mengetahui mata-mata yang berkhianat dan apa yang
disembunyikan oleh hati. Ya Rabbi, inilah tempat orang yang berlindung
kepada-Mu dari api neraka, inilah
مَقَامُ الْمُسْتَجِيْرِ بِكَ
مِنَ النَّارِ، هَذَا مَقَامُ الْمُسْتَغِيْثِ بِكَ مِنَ النَّارِ، هَذَا
مَقَامُ الْهَارِبِ إِلَيْكَ مِنَ النَّارِ،
tempat orang yang
memohon perlindungan kepada-Mu dari api neraka, inilah tempat orang yang
memohon pertolongan kepada-Mu dari api neraka, inilah tempat orang yang
melarikan diri kepada-Mu dari api neraka,
هَذَا مَقَامُ مَنْ
يَبُوْءُ لَكَ بِخَطِيْئَتِهِ وَ يَعْتَرِفُ بِذَنْبِهِ وَ يَتُوبُ إِلَى
رَبِّهِ، هَذَا مَقَامُ الْبَائِسِ الْفَقِيْرِ، هَذَا مَقَامُ
inilah tempat orang yang kembali kepada-Mu dengan memikul kesalahannya,
mengakui dosanya, dan bertaubat kepada Tuhannya, inilah tempat orang
yang sengsara nan fakir, inilah tempat
الْخَائِفِ
الْمُسْتَجِيْرِ، هَذَا مَقَامُ الْمَحْزُوْنِ الْمَكْرُوْبِ، هَذَا
مَقَامُ الْمَغْمُوْمِ (الْمَحْزُوْنِ) الْمَهْمُوْمِ، هَذَا مَقَامُ
orang yang takut yang meminta perlindungan, inilah tempat orang yang
tertimpa kesedihan dan nestapa, inilah tempat orang yang tertimpa duka
dan kesedihan, inilah tempat
الْغَرِيْبِ الْغَرِيْقِ، هَذَا
مَقَامُ الْمُسْتَوْحِشِ الْفَرِقِ، هَذَا مَقَامُ مَنْ لاَ يَجِدُ
لِذَنْبِهِ غَافِرًا غَيْرَكَ وَ لاَ لِضَعْفِهِ
orang asing
yang tenggelam (dalam lautan dosa), inilah tempat orang yang takut nan
pengecut, inilah tempat orang yang tidak menemukan bagi dosanya
pengampun selain-Mu, bagi kelemahannya
مُقَوِّيًا إِلاَّ
أَنْتَ وَ لاَ لِهَمِّهِ مُفَرِّجًا سِوَاكَ، يَا اَللهُ يَا كَرِيْمُ لاَ
تُحْرِقْ وَجْهِيْ بِالنَّارِ بَعْدَ سُجُوْدِيْ لَكَ وَ
orang
yang dapat menguatkannya selain Engkau, dan bagi kesedihannya
pemusnahnya selian diri-Mu. Ya Allah, wahai Yang Maha Mulia, jangan Kau
bakar wajahku dengan api neraka setelah aku bersujud kepada-Mu dan
تَعْفِيْرِيْ بِغَيْرِ مَنٍّ مِنِّيْ عَلَيْكَ، بَلْ لَكَ الْحَمْدُ وَ
الْمَنُّ وَ التَّفَضُّلُ عَلَيَّ، اِرْحَمْ أَيْ رَبِّ أَيْ رَبِّ أَيْ
رَبِّ
setelah kutempelkan wajahku ke tanah karena Engkau tanpa
ingin mengungkit-ungkitnya. Bahkan, hanya bagi-Mulah segala puji,
karunia, dan anugrah (yang telah curahkan) atasku. Kasihanilah ya Rabbi
(bacalah ya Rabbi ini hingga napas Anda terputus)
ضَعْفِيْ وَ
قِلَّةَ حِيْلَتِيْ وَ رِقَّةَ جِلْدِيْ وَ تَبَدُّدَ أَوْصَالِيْ وَ
تَنَاثُرَ لَحْمِيْ وَ جِسْمِيْ وَ جَسَدِيْ وَ وَحْدَتِيْ وَ
kelemahanku, sedikitnya dayaku, kelembutan kulitku, rontoknya anggota
badanku, tercerai-berainya daging dan tubuhku, kesendirianku,
وَحْشَتِيْ فِيْ قَبْرِيْ وَ جَزَعِيْ مِنْ صَغِيْرِ الْبَلاَءِ،
أَسْأَلُكَ يَا رَبِّ قُرَّةَ الْعَيْنِ وَ الاغْتِبَاطَ يَوْمَ
الْحَسْرَةِ وَ
kesunyianku di dalam kubur, dan ketakutanku
terhadap malapetaka yang kecil. Aku memohon kepada-Mu, ya Rabbi
kebahagiaan hati dan kebahagiaan pada hari kesedihan dan
النَّدَامَةِ، بَيِّضْ وَجْهِيْ يَا رَبِّ يَوْمَ تَسْوَدُّ الْوُجُوْهُ،
آمِنِّيْ مِنَ الْفَزَعِ الْأَكْبَرِ، أَسْأَلُكَ الْبُشْرَى يَوْمَ
تُقَلَّبُ
penyesalan, putihkanlah wajahku, ya Rabbi pada
wajah-wajah (para makhluk) hitam-kelam, anugrahkan rasa aman padaku pada
hari ketakutan terbesar, aku memohon kepada-Mu kegembiraan pada hari
terbolak-baliknya
الْقُلُوْبُ وَ الْأَبْصَارُ وَ الْبُشْرَى
عِنْدَ فِرَاقِ الدُّنْيَا، اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَرْجُوْهُ
عَوْنًا فِيْ حَيَاتِيْ وَ أُعِدُّهُ ذُخْرًا
hati dan
penglihatan dan kebahagiaan ketika berpisah dengan dunia ini. Segala
puji bagi Allah yang dapat kuharapkan pertolongan-Nya di dalam hidupku
dan kusiapkan sebagai simpanan
لِيَوْمِ فَاقَتِيْ، اَلْحَمْدُ
لِلَّهِ الَّذِيْ أَدْعُوْهُ وَ لاَ أَدْعُوْ غَيْرَهُ، وَ لَوْ دَعَوْتُ
غَيْرَهُ لَخَيَّبَ دُعَائِيْ، اَلْحَمْدُ لِلَّهِ
pada saat
kepapaanku. Segala puji bagi Allah yang aku menyeru-Ny dan tidak menyeru
selain-Nya. Seandainya aku menyeru selain-Nya, niscaya ia akan
menyia-siakan seruanku. Segala puji bagi Allah
الَّذِيْ
أَرْجُوْهُ وَ لاَ أَرْجُوْ غَيْرَهُ، وَ لَوْ رَجَوْتُ غَيْرَهُ
لَأَخْلَفَ رَجَائِيْ، اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الْمُنْعِمِ الْمُحْسِنِ
yang aku mengharapkan-Ny dan tidak mengharapakan selian-Nya. Seandainya
aku mengharapkan selain-Nya, niscaya ia akan mencampakkan harapanku.
Segala puji bagi Allah Yang Maha Pemberi nikmat, Yang Maha Berbuat
kebaikan,
الْمُجْمِلِ الْمُفْضِلِ ذِيْ الْجَلاَلِ وَ
الْإِكْرَامِ وَلِيُّ كُلِّ نِعْمَةٍ وَ صَاحِبُ كُلِّ حَسَنَةٍ وَ
مُنْتَهَى كُلِّ رَغْبَةٍ وَ
Yang Maha Memberi keindahan, Yang
Maha Menganugrahkan keutamaan, Pemilik keagungan dan kemuliaan,
Penganugrah setiap nikmat, Pemilik setiap kebaikan, Puncak setiap
harapan, dan
قَاضِيْ كُلِّ حَاجَةٍ، اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى
مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ وَ ارْزُقْنِي الْيَقِيْنَ وَ حُسْنَ الظَّنِّ
بِكَ وَ أَثْبِتْ
Pengabul stiap hajat. Ya Allah, curahkanlah
shalawat atas Muhammad dan keluarga Muhammad, anugrahkan padaku
keyakinan dan prasangka baik kepada-Mu, tetapkanlah
رَجَاءَكَ
فِيْ قَلْبِيْ وَ اقْطَعْ رَجَائِيْ عَمَّنْ سِوَاكَ حَتَّى لاَ أَرْجُوَ
غَيْرَكَ وَ لاَ أَثِقَ إِلاَّ بِكَ، يَا لَطِيْفًا لِمَا
rasa
berharap kepada-Mu di kalbuku, dan putuskanlah harapanku terhadap
selain-Mu sehingga aku tidak berharap kepada selain-Mu dan tidak percaya
kecuali kepada-Mu. Wahai Yang Maha Kasih terhadap orang
تَشَاءُ الْطُفْ لِيْ فِيْ جَمِيْعِ أَحْوَالِيْ بِمَا تُحِبُّ وَ تَرْضَى،
يَا رَبِّ إِنِّيْ ضَعِيْفٌ عَلَى النَّارِ فَلاَ تُعَذِّبْنِيْ
yang Kau kehendaki, kasihanilah aku di semua keadaanku dengan apa yang
Kau cintai dan ridhai. Ya Rabbi, sesungguhnya aku lemah menghadapi api
neraka. Maka, jangan Kau siksa aku
بِالنَّارِ، يَا رَبِّ
ارْحَمْ دُعَائِيْ وَ تَضَرُّعِيْ وَ خَوْفِيْ وَ ذُلِّيْ وَ مَسْكَنَتِيْ
وَ تَعْوِيْذِيْ وَ تَلْوِيْذِيْ، يَا رَبِّ
dengan api neraka.
Ya Rabbi, kasihanilah seruanku, kerendahan diriku, rasa takutku,
kehinaanku, kemiskinanku, permohonanlindungku dan naunganku. Ya Rabbi,
إِنِّيْ ضَعِيْفٌ عَنْ طَلَبِ الدُّنْيَا وَ أَنْتَ وَاسِعٌ كَرِيْمٌ،
أَسْأَلُكَ يَا رَبِّ بِقُوَّتِكَ عَلَى ذَلِكَ وَ قُدْرَتِكَ عَلَيْهِ وَ
sesungguhnya aku lemah dalam mencari dunia, sedangkan Engkau Maha Luas
nan Pemurah. Aku memohon kepada-Mu, ya Rabbi demi kekuatan dan
kemampuan-Mu atas semua itu, serta
غِنَاكَ عَنْهُ وَ حَاجَتِيْ
إِلَيْهِ أَنْ تَرْزُقَنِيْ فِيْ عَامِيْ هَذَا وَ شَهْرِيْ هَذَا وَ
يَوْمِيْ هَذَا وَ سَاعَتِيْ هَذِهِ رِزْقًا
demi
ketidakbutuhan-Mu terhadapnya dan keperluanku kepadanya; karuniakanlah
kepadaku di tahunku ini, di bulanku ini, di hariku ini, dan di saatku
ini rezeki
تُغْنِيْنِيْ بِهِ عَنْ تَكَلُّفِ مَا فِيْ أَيْدِي
النَّاسِ مِنْ رِزْقِكَ الْحَلاَلِ الطِّيِّبِ، أَيْ رَبِّ مِنْكَ أَطْلُبُ
وَ إِلَيْكَ
halal nan baik yang dengannya Kau tidak memaksaku
untuk melirik apa yang ada di tangan orang lain. Ya Rabbi, hanya
kepada-Mu aku meminta, hanya kepada-Mu
أَرْغَبُ وَ إِيَّاكَ
أَرْجُوْ وَ أَنْتَ أَهْلُ ذَلِكَ لاَ أَرْجُوْ غَيْرَكَ وَ لاَ أَثِقُ
إِلاَّ بِكَ، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ، أَيْ رَبِّ
Kucurahkan
keinginanku, dan hanya kepada-Mu aku berharap, sedangkah Engkau layak
untuk itu. Aku tidak akan mengharap selain-Mu dan tidak akan percaya
kecuali kepada-Mu, wahai Yang Lebih Pengasih dari pada pengasih. Ya
Rabbi,
ظَلَمْتُ نَفْسِيْ فَاغْفِرْ لِيْ وَ ارْحَمْنِيْ وَ
عَافِنِيْ، يَا سَامِعَ كُلِّ صَوْتٍ وَ يَا جَامِعَ كُلِّ فَوْتٍ وَ يَا
بَارِئَ
aku telah menzalimi diriku. Maka, ampunilah aku,
kasihanilah aku, dan selamatkanlah aku. Wahai Pendengar setiap suara,
wahai Pengumpul setiap yang telah tiada, wahai Pencipta
النُّفُوْسِ بَعْدَ الْمَوْتِ يَا مَنْ لاَ تَغْشَاهُ الظُّلُمَاتُ وَ لاَ
تَشْتَبِهُ عَلَيْهِ الْأَصْوَاتُ وَ لاَ يَشْغَلُهُ شَيْئٌ عَنْ شَيْئٍ
jiwa setelah kematiannya, wahai Yang tak tertutupi oleh kegelapan, tak
rancau bagi-Nya suara-suara, dan tidak disibukkan oleh sesuatu (untuk
mengawasi) sesuatu yang lain,
أَعْطِ مُحَمَّدًا صَلَّى اَللهُ
عَلَيْهِ وَ آلِهِ أَفْضَلَ مَا سَأَلَكَ وَ أَفْضَلَ مَا سُئِلْتَ لَهُ وَ
أَفْضَلَ مَا أَنْتَ مَسْؤُوْلٌ
berikanlah kepada Muhammad
SAWW permohonannya yang terbaik dan sebaik-baik permohonan yang Engkau
telah diminta untuk menyampaikannya kepadanya
لَهُ إِلَى
يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَ هَبْ لِيَ الْعَافِيَةَ حَتَّى تَهْنِئَنِي
الْمَعِيْشَةُ وَ اخْتِمْ لِيْ بِخَيْرٍ حَتَّى لاَ تَضُرَّنِي
hingga hari Kiamat, anugrahkanlah padaku kesehatan sehingga kehidupan
ini terasa tentram bagiku, dan tutuplah (amalan)ku dengan kebaikan
sehingga tidak membuatkku celaka
الذُّنُوْبُ، اَللَّهُمَّ
رَضِّنِيْ بِمَا قَسَمْتَ لِيْ حَتَّى لاَ أَسْأَلَ أَحَدًا شَيْئًا،
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ وَ
dosa-dosa(ku). Ya Allah, ridhakanlah aku dengan apa yang telah Kau
bagikan untukku sehingga aku tidak meminta sesuatu kepada orang lain. Ya
Allah, curahkanlah shalawat atas Muhammad dan keluarga Muhammad,
افْتَحْ لِيْ خَزَائِنَ رَحْمَتِكَ وَ ارْحَمْنِيْ رَحْمَةً لاَ
تُعَذِّبُنِيْ بَعْدَهَا أَبَدًا فِي الدُّنْيَا وَ الْآخِرَةِ وَ
ارْزُقْنِيْ مِنْ
bukakanlah untukku simpanan rahmat-Mu,
rahmatilah aku sehingga sesudahnya Engkau tidak akan menyiksaku
selamanya di dunia dan akhirat, dan anugrahkan padaku dari
فَضْلِكَ الْوَاسِعِ رِزْقًا حَلاَلاً طَيِّبًا لاَ تُفْقِرُنِيْ إِلَى
أَحَدٍ بَعْدَهُ سِوَاكَ تَزِيْدُنِيْ بِذَلِكَ شُكْرًا وَ إِلَيْكَ
فَاقَةً وَ
karunia-Mu yang luas rezeki yang halal sehingga
setelahnya Engkau tidak menjadikanku perlu kepada orang lain selain-Mu,
dengannya Engkau tambahkan rasa syukurku dan rasa butuhku kepada-Mu,
فَقْرًا وَ بِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ غِنًى وَ تَعَفُّفًا، يَا مُحْسِنُ يَا
مُجْمِلُ يَا مُنْعِمُ يَا مُفْضِلُ يَا مَلِيْكُ يَا مُقْتَدِرُ صَلِّ
serta dengan diri-Mu kecukupan dan keengganan (untuk meminta) kepada
selain-Mu. Wahai Yang Berbuat kebaikan, wahai Yang Maha Memperindah,
wahai Yang Maha Memberi nikmat, wahai Yang Maha Memberi Karunia, wahai
Maha Pemilik, wahai Yang Maha Perkasa, curahkanlah shalawat-Mu
عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ وَ اكْفِنِي الْمُهِمَّ كُلَّهُ وَ
اقْضِ لِيْ بِالْحُسْنَى وَ بَارِكْ لِيْ فِيْ جَمِيْعِ أُمُوْرِيْ وَ
atas Muhammad dan keluarga Muhammad, cukupkanlah bagiku semua yang
kuperlukan, tentukanlah bagiku akibat yang baik, berkahkanlah semua
urusanku, dan
اقْضِ لِيْ جَمِيْعَ حَوَائِجِيْ، اَللَّهُمَّ
يَسِّرْ لِيْ مَا أَخَافُ تَعْسِيْرَهُ (تَعَسُّرَهُ)، فَإِنَّ تَيْسِيْرَ
مَا أَخَافُ تَعْسِيْرَهُ
sampaikanlah aku kepada semua
hajatku. Ya Allah, mudahkanlah bagiku apa yang kutakutkan kesulitannya,
karena memudahkan apa yang kutakutkan kesulitannya itu
(تَعَسُّرَهُ) عَلَيْكَ سَهْلٌ يَسِيْرٌ، وَ سَهِّلْ لِيْ مَا أَخَافُ
حُزُوْنَتَهُ، وَ نَفِّسْ عَنِّيْ مَا أَخَافُ ضِيْقَهُ، وَ كُفَّ
adalah sangat mudah bagi-Mu, mudahkanlah bagiku apa yang kutakutkan
kesulitannya, luaskanlah bagiku apa yang kutakutkan kesempitannya,
cegahlah
عَنِّيْ مَا أَخَافُ هَمَّهُ (غَمَّهُ)، وَ اصْرِفْ
عَنِّيْ مَا أَخَافُ بَلِيَّتَهُ، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ،
اَللَّهُمَّ امْلَأْ قَلْبِيْ حُبًّا
dariku apa yang kutakutkan
kesedihannya, dan palingkanlah dariku apa yang kutakutkan
malapetakanya, wahai Yang Lebih Pengasih dari para pengasih. Ya Allah,
penuhilah kalbuku dengan kecintaan,
لَكَ وَ خَشْيَةً مِنْكَ وَ
تَصْدِيْقًا لَكَ وَ إِيمَانًا بِكَ وَ فَرَقًا مِنْكَ وَ شَوْقًا
إِلَيْكَ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَ الْإِكْرَامِ، اَللَّهُمَّ
rasa
takut kepada-Mu, pembenaran terhadap-Mu, keimanan, ketakutan, dan
kerinduan kepada-Mu, wahai Pemilik keagungan dan kemuliaan. Ya Allah,
إِنَّ لَكَ حُقُوْقًا فَتَصَدَّقْ بِهَا عَلَيَّ وَ لِلنَّاسِ قِبَلِيْ
تَبِعَاتٌ فَتَحَمَّلْهَا عَنِّيْ، وَ قَدْ أَوْجَبْتَ لِكُلِّ ضَيْفٍ
قِرًى وَ
sesungguhnya Engkau memiliki hak-hak (atasku), maka
sedekahkanlah semua itu padaku dan orang lain memiliki tagihan
terhadapku, maka tanggunglah semua itu untukku, Engkau telah mewajibkan
supaya setiap tamu dijamu, dan
أَنَا ضَيْفُكَ، فَاجْعَلْ
قِرَايَ اللَّيْلَةَ الْجَنَّةَ، يَا وَهَّابَ الْجَنَّةِ يَا وَهَّابَ
الْمَغْفِرَةِ، وَ لاَ حَوْلَ وَ لاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِكَ
aku
adalah tamu-Mu. Maka, jadikanlah jamuanku pada malam ini surga, wahai
Penganugrah surga, wahai Penganugrah ampunan, tiada daya dan tiada
kekuatan selain dengan (pertolongan)-Mu.
Keenam, membaca
doa Nabi Idris as sebagaimana diriwayatkan oleh Syeikh Thûsî dan Sayid
Ibnu Thâwûs ra. Bagi yang berminat, hendaknya merujuk kepada kitab
Mishbâh al-Mutahajjid atau Iqbâl al-A'mâl.
Ketujuh, membaca doa berikut ini. Doa ini disebutkan dalam kitab Iqbâl al-A'mâl dan termasuk doa-doa sahar yang terpendek.
يَا
مَفْزَعِيْ عِنْدَ كُرْبَتِيْ، وَ يَا غَوْثِيْ عِنْدَ شِدَّتِيْ،
إِلَيْكَ فَزِعْتُ وَ بِكَ اسْتَغَثْتُ وَ بِكَ لُذْتُ، لاَ أَلُوْذُ
Wahai Tempat Pelarianku di saat kesedihanku, wahai Penolongku di saat
kesulitanku, hanya kepada-Mu aku berlindung, meminta pertolongan, dan
bernaung. Aku tidak akan bernaung
بِسِوَاكَ وَ لا أَطْلُبُ
الْفَرَجَ إِلاَّ مِنْكَ، فَأَغِثْنِيْ وَ فَرِّجْ عَنِّيْ، يَا مَنْ
يَقْبَلُ الْيَسِيْرَ وَ يَعْفُوْ عَنِ الْكَثِيْرِ اقْبَلْ
kepada selain-Mu dan tidak akan mencari kelapangan kecuali dari-Mu.
Maka, berikanlah pertolongan kepadaku dan lapangkanlah (kesulitan)ku.
Wahai Yang menerima yang sedikit dan memaafkan (dosa) yang banyak,
terimalah
مِنِّي الْيَسِيْرَ وَ اعْفُ عَنِّي الْكَثِيْرَ،
إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ
إِيْمَانًا تُبَاشِرُ بِهِ قَلْبِيْ وَ
(amal)ku yang sedikit
dan maafkanlah (dosa)ku yang banyak. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun,
Maha Penyayang. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu iman yang dengannya Kau
awasi kalbuku dan
يَقِيْنًا حَتَّى أَعْلَمَ أَنَّهُ لَنْ
يُصِيْبَنِيْ إِلاَّ مَا كَتَبْتَ لِيْ، وَ رَضِّنِيْ مِنَ الْعَيْشِ بِمَا
قَسَمْتَ لِيْ، يَا أَرْحَمَ
keyakinan sehingga aku mengetahui
bahwa tidak akan menimpaku kecuali apa yang telah Kau tulis bagiku.
Dalam kehidupan ini, ridhakanlah aku dengan apa yang telah Kau bagikan
untukku, wahai Yang Lebih Pengasih
الرَّاحِمِيْنَ، يَا
عُدَّتِيْ فِيْ كُرْبَتِيْ، وَ يَا صَاحِبِيْ فِيْ شِدَّتِيْ، وَ يَا
وَلِيِّيْ فِيْ نِعْمَتِيْ، وَ يَا غَايَتِيْ فِيْ
dari para
pengasih. Wahai Pesiapanku di saat kesedihianku, wahai Sahabatku di saat
kesulitanku, wahai Pemberi nikmatku, wahai Puncak
رَغْبَتِيْ،
أَنْتَ السَّاتِرُ عَوْرَتِيْ وَ الْآمِنُ رَوْعَتِيْ وَ الْمُقِيْلُ
عَثْرَتِيْ، فَاغْفِرْ لِيْ خَطِيْئَتِيْ، يَا أَرْحَمَ
keinginanku,
Engkaulah Penutup celaku, Pengaman ketakutankku, dan Pengampun
ketergelinciranku, ampunilah kesalahanku, wahai Yang Lebih Pengasih
الرَّاحِمِيْنَ
dari para pengasih.
Kedelapan, membaca tasbîh berikut ini. Tasbîh ini disebutkan di dalam kitab al-Iqbâl.
سُبْحَانَ
مَنْ يَعْلَمُ جَوَارِحَ الْقُلُوْبِ، سُبْحَانَ مَنْ يُحْصِيْ عَدَدَ
الذُّنُوْبِ، سُبْحَانَ مَنْ لاَ يَخْفَى عَلَيْهِ خَافِيَةٌ
Maha SuCi Dzat yang mengetahui malapetaka-malapetakan hati. Maha Suni
Dzat yang menghitung jumlah dosa. Maha Suci Dzat yang tidak tersembunyi
bagi-Nya segala yang tersembunyi
فِي السَّمَاوَاتِ وَ
الْأَرَضِيْنَ، سُبْحَانَ الرَّبِّ الْوَدُوْدِ، سُبْحَانَ الْفَرْدِ
الْوِتْرِ، سُبْحَانَ الْعَظِيْمِ الْأَعْظَمِ،
di langit dan di
bumi. Maha Suci Tuhan Yang Maha Pengasih. Maha Suci Dzat Yang Maha Esa
nan Tunggal. Maha Suci Dzat Yang Maha Agung na Teragung.
سُبْحَانَ مَنْ لاَ يَعْتَدِيْ عَلَى أَهْلِ مَمْلَكَتِهِ، سُبْحَانَ مَنْ
لاَ يُؤَاخِذُ أَهْلَ الْأَرْضِ بِأَلْوَانِ الْعَذَابِ، سُبْحَانَ
Maha Suci Dzat yang tidak pernah berbuat zalim terhadap penduduk
kerajaan-Nya. Maha Suci Dzat yang tidak menyiksa penduduk bumi dengan
aneka-ragam siksa. Maha Suci
الْحَنَّانِ الْمَنَّانِ،
سُبْحَانَ الرَّؤُوْفِ الرَّحِيْمِ، سُبْحَانَ الْجَبَّارِ الْجَوَّادِ،
سُبْحَانَ الْكَرِيْمِ الْحَلِيْمِ، سُبْحَانَ
Dzat Yang Maha
Kasih nan Penganugrah. Maha Suci Dzat Yang Maha Belas-kasih nan
Penyayang. Maha Suci Dzat Yang Maha Perkasa nan Dermawan. Maha Suci Dzat
Yang Maha Pemurah nan Penyabar. Mahas Suci
الْبَصِيْرِ
الْعَلِيْمِ، سُبْحَانَ الْبَصِيْرِ الْوَاسِعِ، سُبْحَانَ اللَّهِ عَلَى
إِقْبَالِ النَّهَارِ، سُبْحَانَ اللَّهِ عَلَى إِدْبَارِ
Dzat Yang Maha Melihat nan Mengetahui. Maha Suci Allah atas kedatangan siang. Maha Suci Allah atas kepergian
النَّهَارِ، سُبْحَانَ اللَّهِ عَلَى إِدْبَارِ اللَّيْلِ وَ إِقْبَالِ
النَّهَارِ، (سُبْحَانَ اللَّهِ عَلَى إِقْبَالِ النَّهَارِ وَ إِدْبَارِ
اللَّيْلِ،
siang. Maha Suci Allah atas kepergian malam dan kedatangan siang. (Maha Suci Allah atas kedatangan siang dan kepergian malam.
سُبْحَانَ اللَّهِ عَلَى إِقْبَالِ النَّهَارِ وَ إِقْبَالِ اللَّيْلِ)،
وَ لَهُ الْحَمْدُ وَ الْمَجْدُ وَ الْعَظَمَةُ وَ الْكِبْرِيَاءُ مَعَ
كُلِّ نَفَسٍ
Maha Suci Allah atas kedatangan siang dan malam).
Hanya bagi-Nya segala pujian, kemuliaan, keagungan, dan kebesaran
disertai dengan setiap hembusan napas,
وَ كُلِّ طَرْفَةِ
عَيْنٍ وَ كُلِّ لَمْحَةٍ سَبَقَ فِيْ عِلْمِهِ، سُبْحَانَكَ مِلْأَ مَا
أَحْصَى كِتَابُكَ، سُبْحَانَكَ زِنَةَ عَرْشِكَ،
kedipan mata,
dan setiap isyarat yang telah termaktub dalam ilmua-Nya. Maha Suci
Engkau sebanyak yang dapat dihitung oleh Kitab-mu. Maha Suci Engkau
sebanyak timbangan 'Arasy-Mu.
سُبْحَانَكَ سُبْحَانَكَ سُبْحَانَكَ
Maha Suci Engkau. Maha Suci Engkau. Maha Suci Engkau.
Ketahuilah, para ulama menganjurkan, jika kita berniat puasa setelah
memakan sahur, hal itu adalah lebih baik. Akan tetapi, kita memiliki
kesempatan untuk berniat puasa dari awal malam hingga akhir malam. Niat
adalah kita mengetahui dan bermaksud untuk melakukan puasa esok hari dan
meninggalkan segala yang dapat membatalkannya. Selayaknya kita
melakukan shalat malam (tahajjud) di waktu-waktu sahar ini.
d. Amalan-amalan Siang Hari Bulan RamadhanBagian ini terdiri dari beberapa amalan:
d. Amalan-amalan Siang Hari Bulan RamadhanBagian ini terdiri dari beberapa amalan:
Pertama, membaca doa yang telah dinukil oleh Syeikh Thûsî dan Sayid Ibnu Thâwûs ra berikut ini.
اَللَّهُمَّ
هَذَا شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْ أَنْزَلْتَ فِيْهِ الْقُرْآنَ هُدًى
لِلنَّاسِ وَ بَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَ الْفُرْقَانِ، وَ هَذَا
Ya Allah, ini adalah bulan Ramadhan yang telah kau turunkan al-Quran di
dalamnya sebagai petunjuk bagi umat manusia dan penjelas bagi hidayah
dan bagi jalan pemisah (antara hak dan batil). Ini
شَهْرُ
الصِّيَامِ، وَ هَذَا شَهْرُ الْقِيَامِ، وَ هَذَا شَهْرُ الْإِنَابَةِ، وَ
هَذَا شَهْرُ التَّوْبَةِ، وَ هَذَا شَهْرُ الْمَغْفِرَةِ وَ
adalah bulan puasa. Ini adalah bulan ibadah. Ini adalah bulan kembali
(kepada Allah). Ini adalah bulan taubat. Inni adalah bulan ampunan dan
الرَّحْمَةِ، وَ هَذَا شَهْرُ الْعِتْقِ مِنَ النَّارِ وَ الْفَوْزِ
بِالْجَنَّةِ، وَ هَذَا شَهْرٌ فِيْهِ لَيْلَةُ الْقَدْرِ الَّتِيْ هِيَ
خَيْرٌ مِنْ
rahmat. Inin adalah bulan kebebasan dari api
neraka dan kemenagan dengan surga. Ini adalah bulan yang di dalamnya
terdapat malam Lailatul Qadr sebagai malam erbaik dari
أَلْفِ
شَهْرٍ، اَللَّهُمَّ فَصَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ، وَ
أَعِنِّيْ عَلَى صِيَامِهِ وَ قِيَامِهِ، وَ سَلِّمْهُ لِيْ وَ
seribu bulan. Ya Allah curahkanlah shalawat atas Muhammad dan keluarga
Muhammad, tolonglah aku untuk berpuasa dan beribadah di dalamnya,
sejahterakanlah ia untukku dan
سَلِّمْنِيْ فِيْهِ، وَ
أَعِنِّيْ عَلَيْهِ بِأَفْضَلِ عَوْنِكَ، وَ وَفِّقْنِيْ فِيْهِ
لِطَاعَتِكَ وَ طَاعَةِ رَسُولِكَ وَ أَوْلِيَائِكَ صَلَّى
sejahterakan aku di dalamnya, bantulah aku untuk melaksanakan
kewajibannya dengan pertolongan-Mu yang terbaik, berikanlah taufik
padaku di dalamnya untuk menaati-Mu dan menaati Rasul dan para
kekasih-Mu as,
اَللهُ عَلَيْهِمْ، وَ فَرِّغْنِيْ فِيْهِ
لِعِبَادَتِكَ وَ دُعَائِكَ وَ تِلاَوَةِ كِتَابِكَ، وَ أَعْظِمْ (عَظِّمْ)
لِيْ فِيْهِ الْبَرَكَةَ، (وَ
fokuskanlah (waktu)ku di
dalamnya untuk beribadah kepada-Mu, berdoa kepada-Mu, dan membaca
Kitab-Mu, agungkanlah untukku di dalamnya berkah,
أَحْرِزْ
لِيْ فِيْهِ التَّوْبَةَ)، وَ أَحْسِنْ لِيْ فِيْهِ الْعَافِيَةَ
(الْعَاقِبَةَ)، وَ أَصِحَّ فِيْهِ بَدَنِيْ، وَ أَوْسِعْ (لِيْ) فِيْهِ
perbaikilah untukku di dalamnya 'afiat, sehatkanlah di dalamnya badanku, lapangkah di dalamnya
رِزْقِيْ، وَ اكْفِنِيْ فِيْهِ مَا أَهَمَّنِيْ، وَ اسْتَجِبْ فِيْهِ
دُعَائِيْ، وَ بَلِّغْنِيْ فِيْهِ رَجَائِيْ، اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى
مُحَمَّدٍ
rezekiku, cukupkanlah bagiku di dalamnya apa yang
kuperlukan, kabulkanlah di dalamnya doaku, dan sampaikan padaku di
dalamnya segala harapanku. Ya Allah, limpahkanlah shalawat atas Muhammad
وَ آلِ مُحَمَّدٍ، وَ أَذْهِبْ عَنِّيْ فِيْهِ النُّعَاسَ وَ
الْكَسَلَ وَ السَّأْمَةَ وَ الْفَتْرَةَ وَ الْقَسْوَةَ وَ الْغَفْلَةَ وَ
الْغِرَّةَ، وَ
dan keluarga Muhammad, usirlah dari pada bulan
ini rasa kantuk, kemalasan, kejemuan, keletihan, kekerasan (hati),
kelupaan, dan kelengahan,
جَنِّبْنِيْ فِيْهِ الْعِلَلَ وَ
الْأَسْقَامَ وَ الْهُمُوْمَ وَ الْأَحْزَانَ وَ الْأَعْرَاضَ وَ
الْأَمْرَاضَ وَ الْخَطَايَا وَ الذُّنُوْبَ، وَ
jauhkanlah aku di dalamnya dari berbagai penyakit, kegundahan, kesedihan, berbagai penderitaan, kesalahan, dan dosa, dan
اصْرِفْ عَنِّيْ فِيْهِ السُّوْءَ وَ الْفَحْشَاءَ وَ الْجَهْدَ وَ
الْبَلاَءَ وَ التَّعَبَ وَ الْعَنَاءَ، إِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَاءِ،
اَللَّهُمَّ
tolaklah dariku di dalamnya kejelekan, kekejian,
pekerjaan yang berat, malapetaka, dan kelelahan. Sesungguhnya Engkau
Maha Mendengar doa. Ya Allah,
صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ
مُحَمَّدٍ، وَ أَعِذْنِيْ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ وَ
هَمْزِهِ وَ لَمْزِهِ وَ نَفْثِهِ وَ نَفْخِهِ وَ
curahkanlah
shalawat atas Muhammad dan keluarga Muhammad, lindungilah aku di
dalamnya dari setan yang terkutuk dan dari godaan, makian, umpatan,
kesombongan,
وَسْوَسَتِهِ وَ تَثْبِيْطِهِ (وَ بَطْشِهِ) وَ
كَيْدِهِ وَ مَكْرِهِ وَ حَبَائِلِهِ وَ خُدَعِهِ وَ أَمَانِيِّهِ وَ
غُرُوْرِهِ وَ فِتْنَتِهِ وَ
bisikan, pencegahan, tipu-daya, makar, jebakan, tipuan, kesombongan, fitnah,
شَرَكِهِ وَ أَحْزَابِهِ وَ أَتْبَاعِهِ وَ أَشْيَاعِهِ وَ أَوْلِيَائِهِ
وَ شُرَكَائِهِ وَ جَمِيْعِ مَكَائِدِهِ، اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى
مُحَمَّدٍ وَ
perangkap, golongan, pengikut, kelompok, kekasih,
partner, dan seluruh tipu-dayanya. Ya Allah, curahkanlah shalawat atas
Muhammad dan
آلِ مُحَمَّدٍ، وَ ارْزُقْنَا قِيَامَهُ وَ
صِيَامَهُ وَ بُلُوْغَ الْأَمَلِ فِيْهِ وَ فِيْ قِيَامِهِ وَ اسْتِكْمَالَ
مَا يُرْضِيْكَ عَنِّيْ
keluarga Muhammad, anugrahkan kepada
kami ibadah, berpuasa, tergapainya harapan di dalamnya dan di dalam
ibadahnya, dan menyempurnakan apa yang menjadikan Engkau ridha
terhadapku,
صَبْرًا وَ احْتِسَابًا وَ إِيمَانًا وَ يَقِيْنًا،
ثُمَّ تَقَبَّلْ ذَلِكَ مِنِّيْ بِالْأَضْعَافِ الْكَثِيْرَةِ وَ الْأَجْرِ
الْعَظِيْمِ، يَا رَبَّ
baik dalam kesabaran, keikhlasan,
keimanan, dan keyakinan. Lalu, terimalah semua itu dariku dengan
pelipatgandaan yang tak terhingga dan pahala yang besar. Wahai Tuhan
الْعَالَمِيْنَ، اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ، وَ
ارْزُقْنِيْ (وَ ارْزُقْنَا) الْحَجَّ وَ الْعُمْرَةَ (وَ الْجِدَّ) وَ
semesta alam. Ya Allah, curahkanlah shalawat atas Muhammad dan keluarga Muhammad, anugrahkanlah padaku ibadah haji, 'umrah,
الْإِجْتِهَادَ وَ الْقُوَّةَ وَ النَّشَاطَ وَ الْإِنَابَةَ وَ
التَّوْبَةَ وَ الْقُرْبَةَ (وَ التَّوْفِيْقَ) وَ الْخَيْرَ الْمَقْبُوْلَ
وَ الرَّغْبَةَ وَ
semangat, kekuatan, keceriaan, kembali (pada-Mu), taubat, kedekatan (dengan-Mu), kebaikan yang diterima, keinginan,
الرَّهْبَةَ وَ التَّضَرُّعَ وَ الْخُشُوْعَ وَ الرِّقَّةَ وَ النِّيَّةَ
الصَّادِقَةَ وَ صِدْقَ اللِّسَانِ وَ الْوَجَلَ مِنْكَ وَ الرَّجَاءَ لَكَ
rasa takut, merendahkan diri, kekhusyukan, kelunakan (hati),
niat yang benar, kejujuran dalam berbicara, rasa takut dari-Mu, berharap
kepada-Mu,
وَ التَّوَكُّلَ عَلَيْكَ وَ الثِّقَةَ بِكَ وَ
الْوَرَعَ عَنْ مَحَارِمِكَ مَعَ صَالِحِ الْقَوْلِ وَ مَقْبُوْلِ
السَّعْيِ وَ مَرْفُوْعِ
berpasrah diri kepada-Mu, kepercayaan
kepada-Mu, bersikap wara' terhadap keharaman-Mu disertai dengan
perkataan yang benar, usaha yang diterima, amal yang diangkat,
الْعَمَلِ وَ مُسْتَجَابِ الدَّعْوَةِ، وَ لاَ تَحُلْ بَيْنِيْ وَ بَيْنَ
شَيْئٍ مِنْ ذَلِكَ بِعَرَضٍ وَ لاَ مَرَضٍ وَ لاَ هَمٍّ وَ لاَ
dan doa yang dikabulkan dan jangan Kau halangi aku dari semua itu dengan (peristiwa) yang akan terjadi, penyakit, kesusahan,
غَمٍّ وَ لاَ سُقْمٍ وَ لاَ غَفْلَةٍ وَ لاَ نِسْيَانٍ، بَلْ
بِالتَّعَاهُدِ وَ التَّحَفُّظِ لَكَ وَ فِيْكَ وَ الرِّعَايَةِ لِحَقِّكَ
وَ الْوَفَاءِ
kegundahan, penyakit, kelupaan, dan kelalaian,
bahkan (semua amalku dapat kulakukan) dengan mengawasi dan
memperhatikan-Mu, menjaga hak-Mu, memenuhi
بِعَهْدِكَ وَ
وَعْدِكَ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، اَللَّهُمَّ صَلِّ
عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ، وَ اقْسِمْ لِيْ فِيْهِ
perjanjian dan janji-Mu, dengan (perantara) rahmat-Mu, wahai Yang Lebih
Pengasih dari pada pengasih. Ya Allah, curahkanlah shalawat atas
Muhammad dan keluarga Muhammad, bagikanlah padaku di dalamnya
أَفْضَلَ مَا تَقْسِمُهُ لِعِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ، وَ أَعْطِنِيْ فِيْهِ
أَفْضَلَ مَا تُعْطِيْ أَوْلِيَاءَكَ الْمُقَرَّبِيْنَ مِنَ الرَّحْمَةِ
وَ
bagian terbaik yang akan Kau bagikan kepada hamba-hamba-Mu
yang salih, berikanlah kepadaku di dalamnya pemberian terbaik yang akan
Kau berikan kepada para kekasih-Mu yang dekat (dengan haribaan-Mu); dari
rahmat,
الْمَغْفِرَةِ وَ التَّحَنُّنِ وَ الْإِجَابَةِ وَ
الْعَفْوِ وَ الْمَغْفِرَةِ الدَّائِمَةِ وَ الْعَافِيَةِ وَ الْمُعَافَاةِ
وَ الْعِتْقِ مِنَ النَّارِ وَ
ampunan, kasih-sayang, pengabulan (doa), maaf, ampunan yang abadi, kesehatan, keselamatan, kebebasan dari api neraka,
الْفَوْزِ بِالْجَنَّةِ وَ خَيْرِ الدُّنْيَا وَ الْآخِرَةِ، اَللَّهُمَّ
صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ، وَ اجْعَلْ دُعَائِيْ فِيْهِ
إِلَيْكَ
kemenangan dengan surga, kebaikan dunia, dan akhirat.
Ya Allah, limpahkanlah shalawat atas Muhammad dan keluarga Muhammad,
jadikanlah di dalam bulan ini doaku
وَاصِلاً، وَ رَحْمَتَكَ وَ
خَيْرَكَ إِلَيَّ فِيْهِ نَازِلاً، وَ عَمَلِيْ فِيْهِ مَقْبُوْلاً، وَ
سَعْيِيْ فِيْهِ مَشْكُوْرًا، وَ ذَنْبِيْ فِيْهِ
sampai kepada-Mu, rahmat dan kebaikan-Mu tercurahkan atasku, amalku terkabulkan, segala usahaku disyukuri, dan dosaku
مَغْفُوْرًا حَتَّى يَكُوْنَ نَصِيْبِيْ فِيْهِ الْأَكْثَرَ (الْأَكْبَرَ)
وَ حَظِّيْ فِيْهِ الْأَوْفَرَ، اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ
diampuni sehingga nasibku di dalamnya adalah yang terbanyak
dan bagianku yang tersempurna. Ya Allah, curahkanlah shalawat atas
Muhammad dan keluarga
مُحَمَّدٍ، وَ وَفِّقْنِيْ فِيْهِ
لِلَيْلَةِ الْقَدْرِ عَلَى أَفْضَلِ حَالٍ تُحِبُّ أَنْ يَكُوْنَ
عَلَيْهَا أَحَدٌ مِنْ أَوْلِيَائِكَ وَ أَرْضَاهَا
Muhammad,
pada bulan ini berikanlah taufik kepadaku untuk menggapai malam Lailatul
Qadr dalam kondisi terbaik dan paling diridhai bagi-Mu yang Engkau suka
salah seorang kekasih-Mu memiliknya,
لَكَ، ثُمَّ اجْعَلْهَا
لِيْ خَيْرًا مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ، وَ ارْزُقْنِيْ فِيْهَا أَفْضَلَ مَا
رَزَقْتَ أَحَدًا مِمَّنْ بَلَّغْتَهُ إِيَّاهَا وَ
kemudian
jadikanlah malam itu lebih baik dari seribu bulan, anugrahkan di malam
itu padaku rezeki terbaik yang telah Kau anugrahkan kepada orang yang
telah Kau sampaikan kepada malam itu dan
أَكْرَمْتَهُ بِهَا،
وَ اجْعَلْنِيْ فِيْهَا مِنْ عُتَقَائِكَ مِنْ جَهَنَّمَ وَ طُلَقَائِكَ
مِنَ النَّارِ وَ سُعَدَاءِ خَلْقِكَ بِمَغْفِرَتِكَ وَ
Kau
muliakannya dengannya, jadikan aku di malam itu di antara orang-orang
yang telah terbebaskan dari dari neraka Jahannam dan api neraka, dan di
antara makhluk-Mu yang memperoleh kebahagiaan dengan ampunan dan
رِضْوَانِكَ، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى
مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ، وَ ارْزُقْنَا فِيْ شَهْرِنَا هَذَا الْجِدَّ
وَ
keridhaan-Mu, wahai Yang Lebih Pengasih dari para pengasih.
Ya Allah, limpahkanlah shalawat atas Muhammad dan keluarga Muhammad,
anugrahkan pada kami di bulan ini kesungguhan,
الْإِجْتِهَادَ
وَ الْقُوَّةَ وَ النَّشَاطَ وَ مَا تُحِبُّ وَ تَرْضَى، اَللَّهُمَّ رَبَّ
الْفَجْرِ وَ لَيَالٍ عَشْرٍ (وَ اللَّيَالِي الْعَشْرِ) وَ
kegiatan, kekuatan, semangat, dan apa yang Kau cintai dan ridhai. Ya Allah, wahai Tuhan fajar dan sepuluh malam,
الشَّفْعِ وَ الْوَتْرِ وَ رَبَّ شَهْرِ رَمَضَانَ وَ مَا أَنْزَلْتَ
فِيْهِ مِنَ الْقُرْآنِ وَ رَبَّ جَبْرَئِيْلَ وَ مِيْكَائِيْلَ وَ
kegenapan dan keganjilan, wahai Tuhan bulan Ramadhan dan al-Quran yang
telah Kau turunkan di dalamnya, wahai Tuhan malaikat Jibril, Mikail,
إِسْرَافِيْلَ وَ عِزْرَائِيْلَ وَ جَمِيْعِ الْمَلاَئِكَةِ
الْمُقَرَّبِيْنَ وَ رَبَّ إِبْرَاهِيْمَ وَ إِسْمَاعِيْلَ وَ إِسْحَاقَ وَ
يَعْقُوْبَ وَ
Israfil, Izrail, dan seluruh malaikat yang muqarrab, wahai Tuhan Ibrahim, Ismail, Ishaq, dan Ya'qub,
رَبَّ مُوْسَى وَ عِيْسَى وَ جَمِيْعِ النَّبِيِّيْنَ وَ الْمُرْسَلِيْنَ
وَ رَبَّ مُحَمَّدٍ خَاتَمِ النَّبِيِّيْنَ صَلَوَاتُكَ عَلَيْهِ وَ
عَلَيْهِمْ
wahai Tuhan Musa, Isa, dan seluruh nabi dan rasul,
wahai Tuhan Muhammad, pamungkas sekalian nabi-shalawat-Mu atasnya dan
atas mereka
أَجْمَعِيْنَ، وَ أَسْأَلُكَ بِحَقِّكَ عَلَيْهِمْ
وَ بِحَقِّهِمْ عَلَيْكَ وَ بِحَقِّكَ الْعَظِيْمِ لَمَّا صَلَّيْتَ
عَلَيْهِ وَ آلِهِ وَ عَلَيْهِمْ
seluruhnya-, aku memohon
kepada-Mu demi hak-Mu atas mereka dan demi hak mereka atas-Mu, serta
demi hak-Mu yang agung; curahkanlah shalawat atasnya dan atas
keluarganya, serta atas mereka
أَجْمَعِيْنَ، وَ نَظَرْتَ
إِلَيَّ نَظْرَةً رَحِيْمَةً تَرْضَى بِهَا عَنِّيْ رِضًى لاَ سَخَطَ
(تَسْخَطُ) عَلَيَّ بَعْدَهُ أَبَدًا، وَ
seluruhnya, pandanglah
aku dengan pandanga penuh rahmat sehigga dengan itu Engkau ridha padaku
dengan keridhaan yang tidak disertai dengan kemurkaan-Mu padaku
selamanya,
أَعْطَيْتَنِيْ جَمِيْعَ سُؤْلِيْ وَ رَغْبَتِيْ وَ
أُمْنِيَّتِيْ وَ إِرَادَتِيْ، وَ صَرَفْتَ عَنِّيْ مَا أَكْرَهُ وَ
أَحْذَرُ وَ أَخَافُ
kabulkanlah seluruh permohonanku,
keinginanku, cita-citaku, dan kehendakku, dan palingkanlah dariku apa
yang tak kusukai, yang kukhawatirkan, dan yang kutakutkan
عَلَى نَفْسِيْ وَ مَا لاَ أَخَافُ وَ عَنْ أَهْلِيْ وَ مَالِيْ وَ
إِخْوَانِيْ وَ ذُرِّيَّتِيْ، اَللَّهُمَّ إِلَيْكَ فَرَرْنَا مِنْ
ذُنُوْبِنَا
atas diriku, serta yang tak kutakutkan, dan
(paling juga semua itu) dari keluarga, harta, saudara-saudara, dan
anak-cucuku. Ya Allah, hanya kepada-Mu kami melarikan diri dari
dosa-dosa kami,
فَآوِنَا تَائِبِيْنَ، وَ تُبْ عَلَيْنَا
مُسْتَغْفِرِيْنَ، وَ اغْفِرْ لَنَا مُتَعَوِّذِيْنَ، وَ أَعِذْنَا
مُسْتَجِيْرِيْنَ، وَ أَجِرْنَا
maka naungilah kami sebagai
orang-orang yang bertaubat, ampunilah kami sebagai orang-orang yang
meminta ampunan, maafkanlah kami sebagai orang-orang yang berlindung,
lindungilah kami sebagai orang-orang yang memohon perlindungan,
naungilah kami
مُسْتَسْلِمِيْنَ، وَ لاَ تَخْذُلْنَا
رَاهِبِيْنَ، وَ آمِنَّا رَاغِبِيْنَ، وَ شَفِّعْنَا سَائِلِيْنَ، وَ
أَعْطِنَا، إِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَاءِ
sebagai orang-orang
yang pasrah, jangan Kau hinakan kami sebagai orang-orang yang takut,
berikanlah keamanan kepada kami sebagai orang-orang yang merindukan,
anugrahkan syafaat kepada kami sebagai orang-orang yang memohon, dan
berikanlah (karunia) pada kami. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa,
قَرِيْبٌ مُجِيْبٌ، اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ وَ أَنَا عَبْدُكَ وَ
أَحَقُّ مَنْ سَأَلَ الْعَبْدُ رَبَّهُ وَ لَمْ يَسْأَلِ الْعِبَادُ
مِثْلَكَ كَرَمًا وَ
Maha Dekat, dan Maha Mengabulkan. Ya
Allah, Engkau adalah Tuhanku dan aku adalah hamba-Mu, Engkau adalah Dzat
yang lebih berhak untuk dimohon oleh seorang hamba kepada Tuhannya dan
para hamba belum pernah memohon kepada orang yang seperti-Mu kemurahan
dan
جُوْدًا، يَا مَوْضِعَ شَكْوَى السَّائِلِيْنَ، وَ يَا
مُنْتَهَى حَاجَةِ الرَّاغِبِيْنَ، وَ يَا غِيَاثَ الْمُسْتَغِيْثِيْنَ، وَ
يَا مُجِيْبَ
kedermawanannya. Wahai Tempat mengadu bagi
orang-orang yang memohon, wahai Puncak hajat orang-orang yang
merindukan, wahai Penolong orang-orang yang meminta pertolongan, wahai
Pengabul
دَعْوَةِ الْمُضْطَرِّيْنَ، وَ يَا مَلْجَأَ
الْهَارِبِيْنَ، وَ يَا صَرِيْخَ الْمُسْتَصْرِخِيْنَ، وَ يَا رَبَّ
الْمُسْتَضْعَفِيْنَ، وَ يَا
doa orang-orang yang sangat
membutuhkan, wahai Tempat Berlindung orang-orang yang melarikan diri,
wahai Yang Mendengar jeritan orang-orang yang menjerit, wahai Tuhan
orang-orang yang tertindas, wahai
كَاشِفَ كَرْبِ
الْمَكْرُوْبِيْنَ، وَ يَا فَارِجَ هَمِّ الْمَهْمُوْمِيْنَ، وَ يَا
كَاشِفَ الْكَرْبِ الْعَظِيْمِ، يَا اَللهُ يَا رَحْمَانُ
Penyingkap duka orang-orang yang tertimpa duka, wahai Pemusnah kesedihan
orang-orang yang tertimpa kesedihan, wahai Penyingkap duka yang besar,
ya Allah, wahai Yang Maha Pengasih,
يَا رَحِيْمُ يَا أَرْحَمَ
الرَّاحِمِيْنَ، (وَ يَا أَيُّهَا الْمَكْنُوْنُ مِنْ كُلِّ عَيْنٍ
الْمُرْتَدِيْ بِالْكِبْرِيَاءِ)، صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ
wahai
Yang Maha Penyayang, wahai Yang Lebih Pengasih dari para pengasih,
(wahai Yang tersembunyi dari setiap penglihatan yang berjubahkan
keagungan), curahkanlah shalawat atas Muhammad
وَ آلِ
مُحَمَّدٍ، وَ اغْفِرْ لِيْ ذُنُوْبِيْ وَ عُيُوْبِيْ وَ إِسَاءَتِيْ وَ
ظُلْمِيْ وَ جُرْمِيْ وَ إِسْرَافِيْ عَلَى نَفْسِيْ، وَ
dan
keluarga Muhammad, ampunilah dosa-dosaku, celaku, perbuatan burukku,
kezalimanku, kejahatanku, dan keterlaluanku atas diriku, dan
ارْزُقْنِي مِنْ فَضْلِكَ وَ رَحْمَتِكَ، فَإِنَّهُ لاَ يَمْلِكُهَا (لاَ
يَمْلِكُهُمَا) غَيْرُكَ، وَ اعْفُ عَنِّيْ، وَ اغْفِرْ لِيْ كُلَّ مَا
anugrahkan padaku anugrah dan rahmat-Mu; karena semua itu tidak
dimiliki oleh selain-Mu, maafkanlah aku, ampunilah dosa-dosaku yang
سَلَفَ مِنْ ذُنُوْبِيْ، وَ اعْصِمْنِيْ فِيْمَا بَقِيَ مِنْ عُمْرِيْ، وَ
اسْتُرْ عَلَيَّ وَ عَلَى وَالِدَيَّ وَ وَلَدِيْ وَ قَرَابَتِيْ
telah berlalu, jagalah aku di sisa-sisa umurku ini, dan tutupilah
(segala cela)ku, (cela) kedua orang tuaku, anak-cucuku, kerabatku,
وَ أَهْلِ حُزَانَتِيْ وَ مَنْ كَانَ مِنِّيْ بِسَبِيْلٍ مِنَ
الْمُؤْمِنِيْنَ وَ الْمُؤْمِنَاتِ فِي الدُّنْيَا وَ الْآخِرَةِ، فَإِنَّ
ذَلِكَ كُلَّهُ
keluargaku, dan orang-orang yang memiliki hubungan denganku dari Mukminin dan Mukminat di dunia dan akhirat, karena semua itu
بِيَدِكَ وَ أَنْتَ وَاسِعُ الْمَغْفِرَةِ، فَلاَ تُخَيِّبْنِيْ يَا
سَيِّدِيْ وَ لاَ تَرُدَّ دُعَائِيْ وَ لاَ يَدِيْ إِلَى نَحْرِيْ، حَتَّى
تَفْعَلَ
berada di tangan-Mu dan Engkau Maha Luas ampunan-Mu.
Maka, jangan Kau sia-siakan aku, wahai Tuanku, jangan Kau tolak doaku,
dan jangan Kau kembalikan tanganku (ketika aku menengadahkannya
kepada-Mu) sehingga Engkau melakukan
ذَلِكَ بِيْ وَ
تَسْتَجِيْبَ لِيْ جَمِيْعَ مَا سَأَلْتُكَ وَ تَزِيْدَنَيْ مِنْ فَضْلِكَ،
فَإِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ وَ نَحْنُ إِلَيْكَ
itu
terhadapku, mengabulkan bagiku segala yang kumohon, dan menambahkan
untukku karunia-Mu. Karena, sesungguhnya Engkau Maha Mampu atas segala
sesuatu dan kami
رَاغِبُوْنَ، اَللَّهُمَّ لَكَ الْأَسْمَاءُ
الْحُسْنَى (كُلُّهَا) وَ الْأَمْثَالُ الْعُلْيَى وَ الْكِبْرِيَاءُ وَ
الْآلاَءُ، أَسْأَلُكَ بِاسْمِكَ بِسْمِ
merindukan-Mu. Ya
Allah, hanya bagi-Mulah seluruh asmâ yang baik, permpamaan yang tinggi,
kebesaran, dan segala nikmat. Aku memohon kepada-Mu demi asmâ-Mu, dengan
nama
اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ إِنْ كُنْتَ قَضَيْتَ
فِيْ هَذِهِ اللَّيْلَةِ تَنَزُّلَ الْمَلاَئِكَةِ وَ الرُّوْحِ فِيْهَا
أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى
Allah Yang Maha Pengasih nan Maha
Penyayang, jika Engkau pada malam ini memastikan turunnya para malaikat
dan ruh; curahkanlah shalawat atas
مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ،
وَ أَنْ تَجْعَلَ اسْمِيْ فِي السُّعَدَاءِ وَ رُوْحِيْ مَعَ الشُّهَدَاءِ
وَ إِحْسَانِيْ فِيْ عِلِّيِّيْنَ وَ
Muhammad dan keluarga
Muhammad, jadikanlah namaku di antara jejeran orang-orang yang telah
menggapai kebahagiaan, ruhku bersama para syahid, perbuatan baikku di
surga 'Illiyyîn, dan
إِسَاءَتِي مَغْفُوْرَةً، وَ أَنْ تَهَبَ
لِيْ يَقِيْنًا تُبَاشِرُ بِهِ قَلْبِيْ وَ إِيْمَانًا لاَ يَشُوْبُهُ
شَكٌّ وَ رِضًى بِمَا قَسَمْتَ لِيْ،
perbuatan burukku
diampuni, anugrahkanlah padaku keyakinan yang dengannya Kau kuasai
hatiku, keimanan yang tak terlumuri oleh keraguan, dan kerelaan dengan
apa yang telah Kau bagi,
وَ آتِنِيْ (تُؤْتِيَنِيْ) فِي
الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنِيْ عَذَابَ
النَّارِ، وَ إِنْ لَمْ تَكُنْ قَضَيْتَ فِيْ
dan berikan padaku
kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta jagalah aku dari api
neraka. Jika Engkau tidak memastikan pada
هَذِهِ اللَّيْلَةِ
تَنَزُّلَ الْمَلاَئِكَةِ وَ الرُّوْحِ فِيْهَا فَأَخِّرْنِيْ إِلَى
ذَلِكَ، وَ ارْزُقْنِيْ فِيْهَا ذِكْرَكَ وَ شُكْرَكَ وَ طَاعَتَكَ
malam ini turunnya para malaikat dan ruh, tangguhkanlah aku hingga hal
itu (Kau pastikan), anugrahkanlah padaku di malam ini mengingat-Mu,
bersyuykur kepada-Mu, menaati-Mu,
وَ حُسْنَ عِبَادَتِكَ، وَ
صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ بِأَفْضَلِ صَلَوَاتِكَ، يَا
أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ يَا أَحَدُ يَا
dan beribadah kepada-Mu
dengan baik dan limpahkanlah shalawat atas Muhammad dan keluarga
Muhammad dengan shalawat-Mu yang paling utama, wahai Yang Lebih Pengasih
dari para pengasih. Wahai Yang Maha Esa, wahai
صَمَدُ يَا
رَبَّ مُحَمَّدٍ، اغْضَبِ الْيَوْمَ لِمُحَمَّدٍ وَ لِأَبْرَارِ
عِتْرَتِهِ، وَ اقْتُلْ أَعْدَاءَهُمْ بَدَدًا وَ أَحْصِهِمْ عَدَدًا،
Tempat Bergantung, wahai Tuhan Muhammad, marahlah pada hari ini demi
Muhammad dan 'Itrahnya yang baik, bunuhlah para musuh mereka semua dan
hitunglah satu persatu,
وَ لاَ تَدَعْ عَلَى ظَهْرِ الْأَرْضِ
مِنْهُمْ أَحَدًا، وَ لاَ تَغْفِرْ لَهُمْ أَبَدًا، يَا حَسَنَ الصُّحْبَةِ
يَا خَلِيْفَةَ النَّبِيِّيْنَ، أَنْتَ
jangan Kau biarkan
seorang pun dari mereka (hidup) di muka bumi ini, dan jangan Kau ampuni
mereka selamanya. Wahai Dzat yang baik persahabatan-Nya, wahai Khalifah
para nabi, Engkau
أَرْحَمُ الرَّاحِمِيْنَ الْبَدِيئُ
الْبَدِيْعُ الَّذِيْ لَيْسَ كَمِثْلِكَ شَيْئٌ وَ الدَّائِمُ غَيْرُ
الْغَافِلِ وَ الْحَيُّ الَّذِيْ لاَ يَمُوْتُ،
adalah Yang
Lebih Pengasih dari para pengasih, Yang Maha Memulai, Yang Maha Pencipta
(dari ketiadaan), Yang tiada sesuatu pun yang serupa dengan-Mu, Yang
Maha Abadi tidak lalai, dan Yang Maha Hidup tidak mati,
أَنْتَ
كُلَّ يَوْمٍ فِيْ شَأْنٍ، أَنْتَ خَلِيْفَةُ مُحَمَّدٍ وَ نَاصِرُ
مُحَمَّدٍ وَ مُفَضِّلُ مُحَمَّدٍ، أَسْأَلُكَ أَنْ تَنْصُرَ وَصِيَّ
Engkau setiap hari memiliki urusan, Engkau adalah Khalifah Muhammad,
Penolong Muhammad, dan Pemberi kutamaan kepada Muhammad, aku memohon
kepada-Mu; tolonglah Washî
مُحَمَّدٍ وَ خَلِيْفَةَ مُحَمَّدٍ
وَ الْقَائِمَ بِالْقِسْطِ مِنْ أَوْصِيَاءِ مُحَمَّدٍ صَلَوَاتُكَ
عَلَيْهِ وَ عَلَيْهِمْ، اعْطِفْ عَلَيْهِمْ
Muhammad, khalifah
Muhammad, seseorang yang menegakkan keadilan dari para washî
Muhammad-shalawat-Mu atasnya dan atas mereka-, curahkanlah atas mereka
نَصْرَكَ، يَا لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ بِحَقِّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ
صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ، وَ اجْعَلْنِيْ مَعَهُمْ فِي
pertolongan-Mu. Wahai Yang tiada Tuhan selain Engkau, demi hak lâ ilâha
illâ anta, curahkanlah shalawat atas Muhammad dan keluarga Muhammad,
jadikan aku bersama mereka di
الدُّنْيَا وَ الْآخِرَةِ، وَ
اجْعَلْ عَاقِبَةَ أَمْرِيْ إِلَى غُفْرَانِكَ وَ رَحْمَتِكَ، يَا أَرْحَمَ
الرَّاحِمِيْنَ، وَ كَذَلِكَ نَسَبْتَ
dunia dan akhirat, dan
jadikan akhir urusanku kembali kepada ampunan dan rahmat-Mu, wahai Yang
Lebih Pengasih dari para pengasih. Begitu juga, Engkau telah
menyandarkan
نَفْسَكَ يَا سَيِّدِيْ بِاللَّطِيْفِ
(بِاللُّطْفِ)، بَلَى إِنَّكَ لَطِيْفٌ، فَصَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ
مُحَمَّدٍ، وَ الْطُفْ (بِيْ
diri-Mu, wahai Tuanku kepada
kemahalemah-lembutan, bahkan Engkau adalah Maha Lemah-lembut,
curahkanlah shalawat atas Muhammad dan keluarga Muhammad dan kasihanilah
(aku,
إِنَّكَ لَطِيْفٌ) لِمَا تَشَاءُ، اَللَّهُمَّ صَلِّ
عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ، وَ ارْزُقْنِي الْحَجَّ وَ الْعُمْرَةَ
فِيْ عَامِنَا هَذَا،
karena Engkau adalah Maha Lemah-lembut)
terhadap segala sesuatu. Ya Allah, limpahkanlah shalawat atas Muhammad
dan keluarga Muhammad, anugrahkanlah pada haji dan umrah pada tahun ini
وَ تَطَوَّلْ عَلَيَّ بِجَمِيْعِ حَوَائِجِيْ لِلْآخِرَةِ وَ الدُّنْيَا
dan penuhilah segala kebutuhanku untuk akhirat dan dunia.
Lalu, bacalah bacaan berikut ini sebanyak tiga kali:
أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ رَبِّيْ وَ أَتُوْبُ إِلَيْهِ، إِنَّ رَبِّيْ
قَرِيْبٌ مُجِيْبٌ، أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ رَبِّيْ وَ أَتُوْبُ إِلَيْهِ،
إِنَّ رَبِّيْ
Aku mohon ampun kepada Allah, Tuhanku dan
bertaubat kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku adalah Maha Dekat nan
Mengabulkan. Aku mohon ampun kepada Allah, Tuhanku dan bertaubat
kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku
رَحِيْمٌ وَدُوْدٌ،
أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ رَبِّيْ وَ أَتُوْبُ إِلَيْهِ، إِنَّهُ كَانَ
غَفَّارًا (غَفُوْرًا)، اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ، إِنَّكَ أَرْحَمُ
adalah Maha Penyayang nan Pengasih. Aku mohon ampun kepada Allah,
Tuhanku dan bertaubat kepada-Nya. Sesungguhnya Ia adalah Maha Pengampun.
Ya Allah, ampunilah aku. Sesungguhnya Engkau adalah Lebih Pengasih
الرَّاحِمِيْنَ، رَبِّ إِنِّيْ عَمِلْتُ سُوْءًا وَ ظَلَمْتُ نَفْسِيْ
فَاغْفِرْ لِيْ، إِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ،
أَسْتَغْفِرُ
dari para pengasih. Ya Rabbi, aku telah berbuat
kejelekan dan menzalimi diriku. Maka, ampunilah aku, karena tidak ada
yang dapat mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau. Aku mohon ampun kepada
اللَّهَ الَّذِيْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ
الْحَلِيْمُ الْعَظِيْمُ الْكَرِيْمُ الْغَفَّارُ لِلذَّنْبِ الْعَظِيْمِ
وَ أَتُوْبُ إِلَيْهِ، أَسْتَغْفِرُ
Allah yang tiada Tuhan
selain Ia Yang Maha Hidup, Maha Berdiri Sendiri, Maha Penyabar, Maha
Agung, Maha Pemurah, Maha Mengampuni dosa, Yang Maha Agung dan bertaubat
kepada-Nya. Aku mohon ampun
اللَّهَ، إِنَّ اللَّهَ كَانَ غَفُوْرًا رَحِيْمًا
kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun nan Penyayang.
Kemudian, bacalah doa berikut ini:
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ
مُحَمَّدٍ، وَ أَنْ تَجْعَلَ فِيْمَا تَقْضِيْ وَ تُقَدِّرُ مِنَ الْأَمْرِ
Ya Allah, aku memohon kepada-Mu; curahkanlah shalwat atas
Muhammad dan keluarga Muhammad, di antara qadhâ` dan qadar pasti yang
akan Kau tentukan
الْعَظِيْمِ الْمَحْتُوْمِ فِيْ لَيْلَةِ
الْقَدْرِ مِنَ الْقَضَاءِ الَّذِيْ لاَ يُرَدُّ وَ لاَ يُبَدَّلُ أَنْ
تَكْتُبَنِيْ مِنْ حُجَّاجِ بَيْتِكَ الْحَرَامِ
pada malam
Lailatul Qadr, qadhâ` yang tak dapat dihindari dan diganti, tulislah aku
di antara orang-orang yang berhaji ke rumah-Mu yang mulia,
الْمَبْرُوْرِ حَجُّهُمْ الْمَشْكُوْرِ سَعْيُهُمْ الْمَغْفُوْرِ
ذُنُوْبُهُمْ الْمُكَفَّرِ عَنْهُمْ سَيِّئَاتُهُمْ، وَ أَنْ تَجْعَلَ
فِيْمَا تَقْضِيْ وَ
yang mabrur haji mereka, yang disyukuri
usaha mereka, yang diampuni dosa-dosa mereka, yang ditutupi
kejelekan-kejelekan mereka, dan di antara qadhâ` dan qadar yang
تُقَدِّرُ أَنْ تُطِيْلَ عُمْرِيْ وَ تُوَسِّعَ رِزْقِيْ وَ تُؤَدِّيَ
عَنِّيْ أَمَانَتِيْ وَ دَيْنِيْ، آمِيْنَ رَبَّ الْعَالَمِيْنَ،
اَللَّهُمَّ اجْعَلْ
akan Kau tentukan, panjanglah umurku,
lapangkanlah rezekiku, dan penuhilah amanat dan utangku. Amin, ya Rabbal
'?lamîn. Ya Allah, anugrahkanlah
لِيْ مِنْ أَمْرِيْ فَرَجًا
وَ مَخْرَجًا، وَ ارْزُقْنِيْ مِنْ حَيْثُ أَحْتَسِبُ وَ مِنْ حَيْثُ لاَ
أَحْتَسِبُ، وَ احْرُسْنِيْ مِنْ
padaku dalam urusanku
keleluasaan dan jalan keluar, berikanlah rezeki padaku, baik yang telah
kusangka maupun yang tak kusangka-sangka, jagalah aku,
حَيْثُ أَحْتَرِسُ وَ مِنْ حَيْثُ لاَ أَحْتَرِسُ، وَ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ وَ سَلِّمْ كَثِيْرًا
baik aku menjaga diriku maupun tidak menjaga diriku, dan curahkanlah
shalawat dan salam yang tak terhingga atas Muhammad dan keluarga
Muhammad.
Kedua, Syeikh
Thûsî dan Sayid Ibnu Thâwûs ra berkata, "Bacalah tasbîh berikut ini
setiap hari dari awal hingga akhir Ramadhan. Tasbîh ini memiliki sepuluh
bagian dan setiap bagian terdiri dari sepuluh kali subhânallôh".
(?)
سُبْحَانَ اللَّهِ بَارِئِ النَّسَمِ، سُبْحَانَ اللَّهِ الْمُصَوِّرِ،
سُبْحَانَ اللَّهِ خَالِقِ الْأَزْوَاجِ كُلِّهَا، سُبْحَانَ اللَّهِ
(1) Maha Suci Allah Pencipta makhluk. Maha Suci Allah Dzat Maha
Pembentuk. Maha Suci Allah Pencipta seluruh (makhluk)
berpasang-pasangan. Maha Suci Allah
جَاعِلِ الظُّلُمَاتِ وَ
النُّوْرِ، سُبْحَانَ اللَّهِ فَالِقِ الْحَبِّ وَ النَّوَى، سُبْحَانَ
اللَّهِ خَالِقِ كُلِّ شَيْئٍٍ، سُبْحَانَ اللَّهِ
Pencipta
kegelapan dan cahaya. Maha Suci Allah Penumbuh biji-bijian (dari dalam
bumi). Maha Suci Allah Pencipta segala sesuatu. Maha Suci Allah
خَالِقِ مَا يُرَى وَ مَا لاَ يُرَى، سُبْحَانَ اللَّهِ مِدَادَ
كَلِمَاتِهِ، سُبْحَانَ اللَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، سُبْحَانَ اللَّهِ
السَّمِيْعِ
Pencipta segala yang terlihat dan yang tak
terlihat. Maha Suci Allah sejumlah kalimah-kalimah-Nya (yang tak
terbatas). Maha Suci Allah Tuhan semesta alam. Maha Suci Allah Yang Maha
Mendengar
الَّذِيْ لَيْسَ شَيْئٌٌ أَسْمَعَ مِنْهُ، يَسْمَعُ
مِنْ فَوْقِ عَرْشِهِ مَا تَحْتَ سَبْعِ أَرَضِيْنَ، وَ يَسْمَعُ مَا فِيْ
ظُلُمَاتِ
yang tidak ada sesuatu pun yang lebih mendengar
dari-Nya, Ia Mendengar dari atas 'Arsy-Nya segala yang berada di bawah
tujuh bumi, Ia Mendengar segala berada di kegelapan
الْبَرِّ
وَ الْبَحْرِ، وَ يَسْمَعُ الْأَنِيْنَ وَ الشَّكْوَى، وَ يَسْمَعُ
السِّرَّ وَ أَخْفَى، وَ يَسْمَعُ وَسَاوِسَ الصُّدُوْرِ (وَ
daratan dan lautan, Ia mendengar rintihan dan pengaduan, Ia mendengar
segala yang samar dan menyembunyikannya, Ia mendengar bisikan-bisikan
hati (dan
يَعْلَمُ خَائِنَةَ الْأَعْيُنِ وَ مَا تُخْفِي
الصُّدُوْرُ) وَ لاَ يُصِمُّ سَمْعَهُ صَوْتٌ، (?) سُبْحَانَ اللَّهِ
بَارِئِ النَّسَمِ،
mengetahui pengkhianatan mata dan apa yang
disembunyikan oleh hati), serta tak satu suara pun yang dapat menulikan
pendengaran-Nya. (2) Maha Suci Allah Pencipta makhluk.
سُبْحَانَ اللَّهِ الْمُصَوِّرِ، سُبْحَانَ اللَّهِ خَالِقِ الْأَزْوَاجِ
كُلِّهَا، سُبْحَانَ اللَّهِ جَاعِلِ الظُّلُمَاتِ وَ النُّوْرِ، سُبْحَانَ
Maha Suci Allah Dzat Maha Pembentuk. Maha Suci Allah Pencipta
seluruh (makhluk) berpasang-pasangan. Maha Suci Allah Pencipta
kegelapan dan cahaya. Maha Suci
اللَّهِ فَالِقِ الْحَبِّ وَ
النَّوَى، سُبْحَانَ اللَّهِ خَالِقِ كُلِّ شَيْئٍٍ، سُبْحَانَ اللَّهِ
خَالِقِ مَا يُرَى وَ مَا لاَ يُرَى،
Allah Penumbuh biji-bijian
(dari dalam bumi). Maha Suci Allah Pencipta segala sesuatu. Maha Suci
Allah Pencipta segala yang terlihat dan yang tak terlihat.
سُبْحَانَ اللَّهِ مِدَادَ كَلِمَاتِهِ، سُبْحَانَ اللَّهِ رَبِّ
الْعَالَمِيْنَ، سُبْحَانَ اللَّهِ الْبَصِيْرِ الَّذِيْ لَيْسَ شَيْئٌ
أَبْصَرَ مِنْهُ،
Maha Suci Allah sejumlah kalimah-kalimah-Nya
(yang tak terhingga). Maha Suci Allah Tuhan semesta alam. Maha Suci
Allah Yang Maha Melihat yang tidak ada sesuatu pun yang lebih melihat
dari-Nya,
يُبْصِرُ مِنْ فَوْقِ عَرْشِهِ مَا تَحْتَ سَبْعِ
أَرَضِيْنَ وَ يُبْصِرُ مَا فِيْ ظُلُمَاتِ الْبَرِّ وَ الْبَحْرِ، لاَ
تُدْرِكُهُ
Ia melihat dari atas 'Arsy-Nya segala yang berada
di bawah tujuh bumi dan melihat segala yang berada di kegelapan daratan
dan lautan, mata-mata tidak sanggup untuk menggapai-Nya,
الْأَبْصَارُ وَ هُوَ يُدْرِكُ الْأَبْصَارَ وَ هُوَ اللَّطِيْفُ
الْخَبِيْرُ، وَ لاَ تُغْشِيْ (تُغَشِّيْ) بَصَرَهُ الظُّلْمَةُ، وَ لاَ
sedangkan Ia menggapai mata-mata itu, dan Ia Maha Lemah-lembut nan
Mengetahui, penglihatan-Nya tidak ditutupi oleh kegelapan,
penglihatan-Nya tak
يُسْتَتَرُ مِنْهُ بِسِتْرٍ، وَ لاَ
يُوَارِيْ مِنْهُ جِدَارٌ، وَ لاَ يَغِيْبُ عَنْهُ بَرٌّ وَ لاَ بَحْرٌ، وَ
لاَ يُكِنُّ (يَكِنُّ) مِنْهُ جَبَلٌ
tertutupi oleh penutup,
penglihatan-Nya tak terhalangi oleh tembok, tak tersembunyi dari-Nya
daratan dan lautan, tak tersembunyi bagi-Nya
مَا فِيْ أَصْلِهِ
وَ لاَ قَلْبٌ مَا فِيْهِ وَ لاَ جَنْبٌ مَا فِيْ قَلْبِهِ، وَ لاَ
يَسْتَتِرُ مِنْهُ صَغِيْرٌ وَ لاَ كَبِيْرٌ، وَ لاَ
segala yang
berada di perut gunung, segala rahasia hati, dan segala yang terlintas
di kalbu setiap manusia, tak tertutupi dari penglihatan-Nya yang kecil
maupun yang besar,
يَسْتَخْفِيْ مِنْهُ صَغِيْرٌ لِصِغَرِهِ، وَ لاَ يَخْفَى عَلَيْهِ شَيْئٌ فِي الْأَرْضِ وَ لاَ فِي السَّمَاءِ، هُوَ الَّذِيْ
tak tersembunyi dari-Nya yang kecil karena kecilnya, dan tak
tersembunyi dari-Nya segala sesuatu yang berada di bumi dan yang di
langit, Ia-lah yang
يُصَوِّرُكُمْ فِي الْأَرْحَامِ كَيْفَ
يَشَاءُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ (?) سُبْحَانَ
اللَّهِ بَارِئِ النَّسَمِ، سُبْحَانَ
membentuk kalian di dalam
rahim sesuai dengan kehendak-Nya, tiada Tuhan selain-Nya Yang Maha
Mulia nan Bijkasana. (3) Maha Suci Allah Pencipta makhluk. Maha Suci
اللَّهِ الْمُصَوِّرِ، سُبْحَانَ اللَّهِ خَالِقِ الْأَزْوَاجِ كُلِّهَا،
سُبْحَانَ اللَّهِ جَاعِلِ الظُّلُمَاتِ وَ النُّوْرِ، سُبْحَانَ اللَّهِ
Allah Dzat Maha Pembentuk. Maha Suci Allah Pencipta seluruh (makhluk)
berpasang-pasangan. Maha Suci Allah Pencipta kegelapan dan cahaya. Maha
Suci Allah
فَالِقِ الْحَبِّ وَ النَّوَى، سُبْحَانَ اللَّهِ
خَالِقِ كُلِّ شَيْئٍ، سُبْحَانَ اللَّهِ خَالِقِ مَا يُرَى وَ مَا لاَ
يُرَى، سُبْحَانَ
Penumbuh biji-bijian (dari dalam bumi). Maha
Suci Allah Pencipta segala sesuatu. Maha Suci Allah Pencipta segala yang
terlihat dan yang tak terlihat. Maha Suci
اللَّهِ مِدَادَ
كَلِمَاتِهِ، سُبْحَانَ اللَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، سُبْحَانَ اللَّهِ
الَّذِيْ يُنْشِئُ السَّحَابَ الثِّقَالَ وَ يُسَبِّحُ الرَّعْدُ
Allah sejumlah kalimah-kalimah-Nya (yang tak terbatas). Maha Suci Allah
Tuhan semesta alam. Maha Suci Allah yang mewujudkan awan-awan tebal,
yang halilintar bertasbih
بِحَمْدِهِ وَ الْمَلاَئِكَةُ مِنْ
خِيْفَتِهِ وَ يُرْسِلُ الصَّوَاعِقَ فَيُصِيْبُ بِهَا مَنْ يَشَاءُ وَ
يُرْسِلُ الرِّيَاحَ بُشْرًا بَيْنَ
dengan mengumandangkan
pujian kepada-Nya, yang para malaikat bertasbih karena takut kepada-Nya,
yang mengirimkan petir, lalu menimpakannya kepada yang dikehendaki-Nya,
yang mengirimkan angin sebagai berita gembira
يَدَيْ
رَحْمَتِهِ وَ يُنَزِّلُ الْمَاءَ مِنَ السَّمَاءِ بِكَلِمَتِهِ وَ
يُنْبِتُ النَّبَاتَ بِقُدْرَتِهِ وَ يَسْقُطُ الْوَرَقُ بِعِلْمِهِ،
سُبْحَانَ
di hadapan rahmat-Nya, yang menurunkan air dari
langit dengan kalimah-Nya, yang menumbuhkan tetumbuhan dengan
kekuasaan-Nya, dan yang dengan ilmu-Nya dedaunan berjatuhan, Maha Suci
اللَّهِ الَّذِيْ لاَ يَعْزُبُ عَنْهُ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ فِي الْأَرْضِ وَ
لاَ فِي السَّمَاءِ وَ لاَ أَصْغَرُ مِنْ ذَلِكَ وَ لاَ أَكْبَرُ إِلاَّ
Allah yang tak tersembunyikan dari-Nya sekadar atom di bumi dan di
langit, serta yang lebih kecil dan yang lebih besar darinya, kecuali
فِيْ كِتَابٍ مُبِيْنٍ (?) سُبْحَانَ اللَّهِ بَارِئِ النَّسَمِ،
سُبْحَانَ اللَّهِ الْمُصَوِّرِ، سُبْحَانَ اللَّهِ خَالِقِ الْأَزْوَاجِ
كُلِّهَا،
(semua itu) terdapat dalam Kitab yang nyata. (4)
Maha Suci Allah Pencipta makhluk. Maha Suci Allah Dzat Maha Pembentuk.
Maha Suci Allah Pencipta seluruh (makhluk) berpasang-pasangan.
سُبْحَانَ اللَّهِ جَاعِلِ الظُّلُمَاتِ وَ النُّوْرِ، سُبْحَانَ اللَّهِ
فَالِقِ الْحَبِّ وَ النَّوَى، سُبْحَانَ اللَّهِ خَالِقِ كُلِّ شَيْئٍ،
Maha Suci Allah Pencipta kegelapan dan cahaya. Maha Suci Allah Penumbuh
biji-bijian (dari dalam bumi). Maha Suci Allah Pencita segala sesuatu.
سُبْحَانَ اللَّهِ خَالِقِ مَا يُرَى وَ مَا لاَ يُرَى، سُبْحَانَ اللَّهِ
مِدَادَ كَلِمَاتِهِ، سُبْحَانَ اللَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، سُبْحَانَ
Maha Suci Allah Pencipta segala yang terlihat dan yang tak terlihat.
Maha Suci Allah sejumlah kalimah-kalimah-Nya (yang tak terhingga). Maha
Suci Allah Tuhan semesta alam. Maha Suci
اللَّهِ الَّذِيْ
يَعْلَمُ مَا تَحْمِلُ كُلُّ أُنْثَى وَ مَا تَغِيْضُ الْأَرْحَامُ وَ مَا
تَزْدَادُ، وَ كُلُّ شَيْئٍ عِنْدَهُ بِمِقْدَارٍ، عَالِمُ
Allah
yang mengetahui apa yang dikandung oleh setiap betina dan perkembangan
pasang-surut apa yang ada di rahim, segala sesuatu di sisi-Nya memiliki
kadar tertentu, Ia Maha Mengetahui
الْغَيْبِ وَ الشَّهَادَةِ
الْكَبِيْرُ الْمُتَعَالِ، سَوَاءٌ مِنْكُمْ مَنْ أَسَرَّ الْقَوْلَ وَ
مَنْ جَهَرَ بِهِ وَ مَنْ هُوَ مُسْتَخْفٍ بِاللَّيْلِ
alam
ghaib dan non-ghaib Yang Maha Besar nan Maha Tinggi, adalah sama
(bagi-Nya) salah seorang dari kalian menyembunyikan ucapannya atau
menampakkannya, bersembunyi di (kegelapan) malam
وَ سَارِبٌ
بِالنَّهَارِ، لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَ مِنْ خَلْفِهِ
يَحْفَظُوْنَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ، سُبْحَانَ اللَّهِ الَّذِيْ
atau menampakkan diri di sing hari, (untuk segala sesuatu) Ia memiliki
penjaga-penjaga dari arah depan dan belakangnya yang akan selalu
menjaganya dengan perintah Allah, Maha Suci Allah yang
يُمِيْتُ الْأَحْيَاءَ وَ يُحْيِي الْمَوْتَى وَ يَعْلَمُ مَا تَنْقُصُ
الْأَرْضُ مِنْهُمْ وَ يُقِرُّ فِي الْأَرْحَامِ مَا يَشَاءُ إِلَى أَجْلٍ
mematikan semua yang hidup dan menghidupkan semua yang telah mati,
mengetahui apa yang dikurangi oleh bumi dari mereka, dan menempatkan di
dalam rahim apa yang dikehendaki-Nya sampai batas waktu
مُسَمًّى (?) سُبْحَانَ اللَّهِ بَارِئِ النَّسَمِ، سُبْحَانَ اللَّهِ
الْمُصَوِّرِ، سُبْحَانَ اللَّهِ خَالِقِ الْأَزْوَاجِ كُلِّهَا، سُبْحَانَ
tertentu. (5) Maha Suci Allah Pencipta makhluk. Maha Suci
Allah Dzat Maha Pembentuk. Maha Suci Allah Pencipta seluruh (makhluk)
berpasang-pasangan. Maha Suci
اللَّهِ جَاعِلِ الظُّلُمَاتِ وَ
النُّوْرِ، سُبْحَانَ اللَّهِ فَالِقِ الْحَبِّ وَ النَّوَى، سُبْحَانَ
اللَّهِ خَالِقِ كُلِّ شَيْئٍ، سُبْحَانَ
Allah Pencipta
kegelapan dan cahaya. Maha Suci Allah Dzat Penumbuh biji-bijian (dari
dalam bumi). Maha Suci Allah Pencipta segala sesuatu. Maha Suci
اللَّهِ خَالِقِ مَا يُرَى وَ مَا لاَ يُرَى، سُبْحَانَ اللَّهِ مِدَادَ
كَلِمَاتِهِ، سُبْحَانَ اللَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، سُبْحَانَ اللَّهِ
Allah Pencipta segala yang terlihat dan yang tak terlihat. Maha Suci
Allah sejumlah kalimah-kalimah-Nya (yang tak terhingga). Maha Suci Allah
Tuhan semesta alam. Maha Suci Allah
مَالِكِ الْمُلْكِ،
تُؤْتِيْ الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَ تَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَ
تُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَ تُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ، بِيَدِكَ
Pemilik segala kerajaan, Engkau menganugrahkan kerajaan kepada siapa
yang Kau kehendaki dan mencabut kerajaan dari pundak orang yang Kau
kehendaki, memuliakan orang yang Kau kehendaki dan menghinakan siapa
yang Kau kehendaki, hanya di tangan-Mu
الْخَيْرُ، إِنَّكَ
عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، تُوْلِجُ اللَّيْلَ فِي النَّهَارِ وَ
تُوْلِجُ النَّهَارَ فِي اللَّيْلِ، تُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ
segala kebaikan, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu,
Engkau memasukkan malam ke siang dan memasukkan siang ke malam, Engkau
mengeluarkan yang hidup dari
الْمَيِّتِ وَ تُخْرِجُ الْمَيِّتَ
مِنَ الْحَيِّ وَ تَرْزُقُ مَنْ تَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ (?) سُبْحَانَ
اللَّهِ بَارِئِ النَّسَمِ،
yang mati dan mengeluarkan yang
mati dari yang hidup, serta memberikan rezeki kepada orang yang Kau
kehendak tanpa perhitungan. (6) Maha Suci Allah Pencipta makhluk.
سُبْحَانَ اللَّهِ الْمُصَوِّرِ، سُبْحَانَ اللَّهِ خَالِقِ الْأَزْوَاجِ
كُلِّهَا، سُبْحَانَ اللَّهِ جَاعِلِ الظُّلُمَاتِ وَ النُّوْرِ، سُبْحَانَ
Maha Suci Allah Dzat Maha Pembentuk. Maha Suci Allah Pencipta
seluruh (makhluk) berpasang-pasangan. Maha Suci Allah Pencipta
kegelapan dan cahaya. Maha Suci
اللَّهِ فَالِقِ الْحَبِّ وَ
النَّوَى، سُبْحَانَ اللَّهِ خَالِقِ كُلِّ شَيْئٍ، سُبْحَانَ اللَّهِ
خَالِقِ مَا يُرَى وَ مَا لاَ يُرَى،
Allah Penumbuh biji-bijian
(dari dalam bumi). Maha Suci Allah Pencipta segala sesuatu. Maha Suci
Allah Pencipta segala yang terlihat dan yang tak terlihat.
سُبْحَانَ اللَّهِ مِدَادَ كَلِمَاتِهِ، سُبْحَانَ اللَّهِ رَبِّ
الْعَالَمِيْنَ، سُبْحَانَ اللَّهِ الَّذِيْ عِنْدَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ
لاَ يَعْلَمُهَا
Maha Suci Allah sejumlah kalimah-kalimah-Nya (
yang tak terhingga). Maha Suci Allah Tuhan semesta alam. Maha Suci
Allah yang di sisi-Nya kunci-kunci alam ghaib yang tidak ada yang
mengetahuinya
إِلاَّ هُوَ وَ يَعْلَمُ مَا فِي الْبَرِّ وَ
الْبَحْرِ وَ مَا تَسْقُطُ مِنْ وَرَقَةٍ إِلاَّ يَعْلَمُهَا وَ لاَ
حَبَّةٍ فِيْ ظُلُمَاتِ الْأَرْضِ وَ
kecuali Ia, Ia mengetahui
apa yang terdapat di daratan dan di lautan, tak satu pun daun yang jatuh
kecuali diketahui oleh-Nya, dan tak satu biji pun di dalam perut bumi,
لاَ رَطْبٍ وَ لاَ يَابِسٍ إِلاَّ فِيْ كِتَابٍ مُبِيْنٍ (?) سُبْحَانَ
اللَّهِ بَارِئِ النَّسَمِ، سُبْحَانَ اللَّهِ الْمُصَوِّرِ، سُبْحَانَ
begitu juga yang basah dan kering kecuali (tertulis) di dalam Kitab
yang nyata. (7) Maha Suci Allah Dzat Pencipta makhluk. Maha Suci Allah
Maha Pembentuk. Maha Suci
اللَّهِ خَالِقِ الْأَزْوَاجِ
كُلِّهَا، سُبْحَانَ اللَّهِ جَاعِلِ الظُّلُمَاتِ وَ النُّوْرِ، سُبْحَانَ
اللَّهِ فَالِقِ الْحَبِّ وَ النَّوَى،
Allah Pencipta seluruh
(makhluk) berpasang-pasangan. Maha Suci Allah Pencipta kegelapan dan
cahaya. Maha Suci Allah Penumbuh biji-bijian (dari dalam bumi).
سُبْحَانَ اللَّهِ خَالِقِ كُلِّ شَيْئٍ، سُبْحَانَ اللَّهِ خَالِقِ مَا
يُرَى وَ مَا لاَ يُرَى، سُبْحَانَ اللَّهِ مِدَادَ كَلِمَاتِهِ،
Maha Suci Allah Pencipta segala sesuatu. Maha Suci Allah Pencipta
segala yang terlihat dan yang tal terlihat. Maha Suci Allah sejumlah
kalimah-kalimah-Nya (yang tak terhingga).
سُبْحَانَ اللَّهِ
رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، سُبْحَانَ اللَّهِ الَّذِيْ لاَ يُحْصِيْ مِدْحَتَهُ
الْقَائِلُوْنَ وَ لاَ يَجْزِيْ بِآلاَئِهِ الشَّاكِرُوْنَ
Maha
Suci Allah Tuhan semesta alam. Maha Suci Allah yang tak dapat
menghitung pujian-Nya orang-orang yang berucap, tidak mampu membalas
(baca : mensyukuri) nikmat-nikmat-Nya para penyukur
الْعَابِدُوْنَ وَ هُوَ كَمَا قَالَ وَ فَوْقَ مَا نَقُوْلُ وَ اَللهُ
سُبْحَانَهُ كَمَا أَثْنَى عَلَى نَفْسِهِ وَ لاَ يُحِيْطُوْنَ بِشَيْئٍ
مِنْ
ahli ibadah, Ia seperti yang difirmankan dan di atas apa
yang kami sifatkan, Allah Yang Maha Suci seperti Ia memuji diri-Nya,
mereka tidak mampu menguasai
عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاءَ
وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَ الْأَرْضَ وَ لاَ يَؤُوْدُهُ
حِفْظُهُمَا وَ هُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ (?)
ilmu-Nya
kecuali kehendak-Nya, kursi-Nya meliputi seluruh langit dan bumi, dan
menjaga keduanya tidak akan melelahkan-Nya, serta Ia Maha Tinggi nan
Agung. (8)
سُبْحَانَ اللَّهِ بَارِئِ النَّسَمِ، سُبْحَانَ
اللَّهِ الْمُصَوِّرِ، سُبْحَانَ اللَّهِ خَالِقِ الْأَزْوَاجِ كُلِّهَا،
سُبْحَانَ اللَّهِ جَاعِلِ
Maha Suci Allah Dzat Pencipta
makhluk. Maha Suci Allah Dzat Maha Pembentuk. Maha Suci Allah Pencipta
seluruh (makhluk) berpasang-pasangan. Maha Suci Allah Pencipta
الظُّلُمَاتِ وَ النُّوْرِ، سُبْحَانَ اللَّهِ فَالِقِ الْحَبِّ وَ
النَّوَى، سُبْحَانَ اللَّهِ خَالِقِ كُلِّ شَيْئٍ، سُبْحَانَ اللَّهِ
خَالِقِ
kegelapan dan cahaya. Maha Suci Allah Penumbuh
biji-bijian (dari dalam bumi). Maha Suci Allah Pencipta segala sesuatu.
Maha Suci Allah Pencipta
مَا يُرَى وَ مَا لاَ يُرَى، سُبْحَانَ
اللَّهِ مِدَادَ كَلِمَاتِهِ، سُبْحَانَ اللَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ،
سُبْحَانَ اللَّهِ الَّذِيْ يَعْلَمُ مَا
segala yang terlihat
dan yang tak terlihat. Maha Suci Allah sejumlah kalimah-kalimah-Nya
(yang tak terhingga). Maha Suci Allah Tuhan semesta alam. Maha Suci
Allah yang mengetahui
يَلِجُ فِي الْأَرْضِ وَ مَا يَخْرُجُ
مِنْهَا وَ مَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاءِ وَ مَا يَعْرُجُ فِيْهَا، وَ لاَ
يَشْغَلُهُ مَا يَلِجُ فِي
apa yang masuk ke dalam bumi dan
yang keluar darinya, serta apa yang turun dari langit dan apa yang naik
kepadanya, yang tidak disibukkan oleh apa yang masuk
الْأَرْضِ
وَ مَا يَخْرُجُ مِنْهَا عَمَّا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاءِ وَ مَا يَعْرُجُ
فِيْهَا، وَ لاَ يَشْغَلُهُ مَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاءِ وَ
ke
dalam bumi dan apa yang keluar darinya untuk mengawasi apa yang turun
dari langit dan yang naik kepadanya, yang tidak disibukkan oleh apa yang
turun dari langit dan
مَا يَعْرُجُ فِيْهَا عَمَّا يَلِجُ فِي
الْأَرْضِ وَ مَا يَخْرُجُ مِنْهَا، وَ لاَ يَشْغَلُهُ عِلْمُ شَيْئٍ عَنْ
عِلْمِ شَيْئٍ، وَ لاَ
yang naik kepadanya untuk mengawasi apa
yang masuk ke dalam bumi dan yang keluar darinya, yang tidak disibukkan
oleh mengetahui sesuatu untuk mengetahui sesuatu (yang lain), dan yang
tidak
يَشْغَلُهُ خَلْقُ شَيْئٍ عَنْ خَلْقِ شَيْئٍ وَ لاَ
حِفْظُ شَيْئٍ عَنْ حِفْظِ شَيْئٍ، وَ لاَ يُسَاوِيْهِ شَيْئٌ وَ لاَ
يَعْدِلُهُ
disibukkan oleh menciptakan sesuatu untuk
menciptakan sesuatu (yang lain) dan oleh menjaga sesuatu untuk menjaga
sesuatu (yang lain), tidak menyamai-Nya sesuatu apa pun dan tidak
menandingi-Nya
شَيْئٌ، لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْئٌ، وَ هُوَ
السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ (?) سُبْحَانَ اللَّهِ بَارِئِ النَّسَمِ،
سُبْحَانَ اللَّهِ الْمُصَوِّرِ،
sesuatu apa pun, tiada sesuatu
pun yang menyamai-Nya, dan Ia Maha Mendengar nan Mengetahui. (9) Maha
Suci Allah Dzat Pencipta makhluk. Maha Suci Allah Dzat Maha Pembentuk.
سُبْحَانَ اللَّهِ خَالِقِ الْأَزْوَاجِ كُلِّهَا، سُبْحَانَ اللَّهِ
جَاعِلِ الظُّلُمَاتِ وَ النُّوْرِ، سُبْحَانَ اللَّهِ فَالِقِ الْحَبِّ وَ
Maha Suci Allah Pencipta seluruh (makhluk)
berpasang-pasangan. Maha Suci Allah Pencipta kegelapan dan cahaya. Maha
Suci Allah Penumbuh
النَّوَى، سُبْحَانَ اللَّهِ خَالِقِ كُلِّ
شَيْئٍ، سُبْحَانَ اللَّهِ خَالِقِ مَا يُرَى وَ مَا لاَ يُرَى، سُبْحَانَ
اللَّهِ مِدَادَ
biji-bijian (dari dalam bumi). Maha Suci Allah
Pencipta segala sesuatu. Maha Suci Allah Pencipta segala yang terlihat
dan yang tak terlihat. Maha Suci Allah sejumlah
كَلِمَاتِهِ،
سُبْحَانَ اللَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، سُبْحَانَ اللَّهِ فَاطِرِ
السَّمَاوَاتِ وَ الْأَرْضِ، جَاعِلِ الْمَلاَئِكَةِ رُسُلاً
kalimah-kalimah-Nya (yang tak terhingga). Maha Suci Allah Tuhan semesta
alam. Maha Suci Allah Pencipta seluruh langit dan bumi, Yang menjadikan
para malaikat sebagai para utusan
أُولِيْ أَجْنِحَةٍ مَثْنَى
وَ ثُلاَثَ وَ رُبَاعَ، يَزِيْدَ فِي الْخَلْقِ مَا يَشَاءُ، إِنَّ اللَّهَ
عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ، مَا يَفْتَحِ
yang bersayap dua,
tiga, dan empat, Ia menambahkan kepada ciptaan apa yang dikehendaki-Nya,
sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, jika Allah membuka
اَللهُ لِلنَّاسِ مِنْ رَحْمَةٍ فَلاَ مُمْسِكَ لَهَا وَ مَا يُمْسِكْ
فَلاَ مُرْسِلَ لَهُ مِنْ بَعْدِهِ، وَ هُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ (??)
(pintu) rahmat untuk manusia, maka tiada orang yang dapat menahannya
dan jika Ia menahannya, maka tiada orang yang dapat menurunkannya
setelah itu, dan Ia Maha Perkasa nan Maha Bijaksana. (10)
سُبْحَانَ اللَّهِ بَارِئِ النَّسَمِ، سُبْحَانَ اللَّهِ الْمُصَوِّرِ،
سُبْحَانَ اللَّهِ خَالِقِ الْأَزْوَاجِ كُلِّهَا، سُبْحَانَ اللَّهِ
جَاعِلِ
Maha Suci Allah Dzat Pencipta makhluk. Maha Suci Allah
Dzat Maha Pembentuk. Maha Suci Allah Pencipta seluruh (makhluk)
berpasang-pasangan. Maha Suci Allah Pencipta
الظُّلُمَاتِ وَ
النُّوْرِ، سُبْحَانَ اللَّهِ فَالِقِ الْحَبِّ وَ النَّوَى، سُبْحَانَ
اللَّهِ خَالِقِ كُلِّ شَيْئٍ، سُبْحَانَ اللَّهِ خَالِقِ
kegelapan dan cahaya. Maha Suci Allah Penumbuh biji-bijian (dari dalam
bumi). Maha Suci Allah Pencipta segala sesuatu. Maha Suci Allah Pencipta
مَا يُرَى وَ مَا لاَ يُرَى، سُبْحَانَ اللَّهِ مِدَادَ
كَلِمَاتِهِ، سُبْحَانَ اللَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، سُبْحَانَ اللَّهِ
الَّذِيْ يَعْلَمُ مَا
segala yang terlihat dan yang tak
terlihat. Maha Suci Allah sejumlah kalimah-kalimah-Nya (yang tak
terhingga). Maha Suci Allah Tuhan semesta alam. Maha Suci Allah yang
mengetahui segala yang
فِي السَّمَاوَاتِ وَ مَا فِي الْأَرْضِ، مَا يَكُونُ مِنْ نَجْوَى ثَلاَثَةٍ إِلاَّ هُوَ رَابِعُهُمْ وَ لاَ خَمْسَةٍ إِلاَّ هُوَ
di langit dan di bumi, tiada rahasia (yang diucapkan oleh) tiga orang
kecuali Ia adalah yang keempat, tiada pula (yang diucapkan oleh) lima
orang kecuali Ia
سَادِسُهُمْ وَ لاَ أَدْنَى مِنْ ذَلِكَ وَ لاَ
أَكْثَرَ إِلاَّ هُوَ مَعَهُمْ أَيْنَمَا كَانُوْا، ثُمَّ يُنَبِّئُهُمْ
بِمَا عَمِلُوْا يَوْمَ الْقِيَامَةِ، إِنَّ
adalah yang keenam,
dan tidak lebih sedikit atau lebih banyak dari itu kecuali Ia bersama
mereka di mana pun mereka berada, kemudian pada hari Kiamat Ia akan
memberitahukan apa yang telah mereka lakukan, sesungguhnya
اللَّهَ بِكُلِّ شَيْئٍ عَلِيْمٌ
Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
Ketiga, Syeikh Thûsî dan Sayid Ibnu Thâwûs ra berkata, "Baca shalawat berikut ini setiap hari selama bulan Ramadhan".
إِنَّ
اللَّهَ وَ مَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا
الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا،
لَبَّيْكَ يَا رَبِّ
Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya
mengirimkan shalawat kepada Nabi. Wahai orang-orang yang beriman,
kirimkanlah shalawat dalama salam kepadanya. Ya! Kuturuti perintah-Mu,
ya Rabbi,
وَ سَعْدَيْكَ وَ سُبْحَانَكَ، اَللَّهُمَّ صَلِّ
عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ، وَ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ
مُحَمَّدٍ كَمَا
kebagagiaan hanya dari-Mu, dan Maha Suci
Engkau. Ya Allah, curahkanlah shalawat atas Muhammad dan keluarga
Muhammad serta berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana
صَلَّيْتَ وَ بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ،
إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، اَللَّهُمَّ ارْحَمْ مُحَمَّدًا وَ آلَ
مُحَمَّدٍ كَمَا
Engkau telah mencurahkan shalawat dan berkah
atas Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji nan
Maha Mulia. Ya Allah, rahmatilah Muhammad dan keluarga Muhammad
sebagaimana
رَحِمْتَ إِبْرَاهِيْمَ وَ آلَ إِبْرَاهِيْمَ،
إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، اَللَّهُمَّ سَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ
مُحَمَّدٍ كَمَا سَلَّمْتَ عَلَى
Engkau telah merahmati Ibrahim
dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji nan Maha Mulis.
Ya Allah, limpahkanlah salam sejahtera atas Muhammad dan keluarga
Muhammad sebagaimana Engkau telah melimpahkan salam sejahtera atas
نُوْحٍ فِي الْعَالَمِيْنَ، اَللَّهُمَّ امْنُنْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ
مُحَمَّدٍ كَمَا مَنَنْتَ عَلَى مُوْسَى وَ هَارُوْنَ، اَللَّهُمَّ صَلِّ
Nuh di antara semesta alam. Ya Allah, curahkanlah karunia atas Muhammad
dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah mencurahkan karunia atas
Musa dan Harun. Ya Allah, curahkanlah shalawat
عَلَى
مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا شَرَّفْتَنَا بِهِ، اَللَّهُمَّ صَلِّ
عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا هَدَيْتَنَا بِهِ، اَللَّهُمَّ
صَلِّ
atas Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau
telah memuliakan kami dengan (pengutusan)nya. Ya Allah, limpahkanlah
shalawat atas Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah
memberikan petunjuk kepada kami dengannya. Ya Allah, curahkanlah
shalawat
عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ وَ ابْعَثْهُ
مَقَامًا مَحْمُوْدًا يَغْبِطُهُ بِهِ الْأَوَّلُوْنَ وَ الْآخِرُوْنَ،
عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ
atas Muhammad dan keluarga Muhammad,
dan angkatlah ia ke kedudukan terpuji yang diinginkan oleh para makhluk
pertama dan terakhir. Atas Muhammad dan dan keluarganya
السَّلاَمُ كُلَّمَا طَلَعَتْ شَمْسٌ أَوْ غَرَبَتْ، عَلَى مُحَمَّدٍ وَ
آلِهِ السَّلاَمُ كُلَّمَا طَرَفَتْ عَيْنٌ أَوْ بَرَقَتْ، عَلَى
salam sejahtera setiap matahari terbit atau terbenam. Atas Muhammad dan
keluarganya salam sejahtera setiap mata berkedip atau bercahaya. Atas
مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ السَّلاَمُ كُلَّمَا ذُكِرَ السَّلاَمُ، عَلَى
مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ السَّلاَِمُ كُلَّمَا سَبَّحَ اللَّهَ مَلَكٌ أَوْ
قَدَّسَهُ، السَّلاَمُ
Muhammad dan keluarganya salam setiap
salam sejahtera diingat. Atas Muhammad dan keluarganya salam setiap
malaikat bertasbih kepada Allah atau mengkuduskan-Nya. Salam sejatera
عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ فِي الْأَوَّلِيْنَ، وَ السَّلاَمُ عَلَى
مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ فِي الْآخِرِيْنَ، وَ السَّلاَمُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ
آلِهِ
atas Muhammad dan keluarganya di antara para makhluk
pertama. Salam sejahtera atas Muhammad dan keluarganya di antara para
makhluk terakhir. Salam sejahtera atas Muhammad dan keluarganya
فِي الدُّنْيَا وَ الْآخِرَةِ، اَللَّهُمَّ رَبَّ الْبَلَدِ الْحَرَامِ وَ
رَبَّ الرُّكْنِ وَ الْمَقَامِ وَ رَبَّ الْحِلِّ وَ الْحَرَامِ أَبْلِغْ
مُحَمَّدًا
di dunia dan akhirat. Ya Allah, wahai Tuhan negeri
yang suci, wahai Tuhan ar-Rukn dan al-Maqâm, wahai Tuhan segala yang
halal dan haram, sampaikanlah kepada Muhammad,
نَبِيَّكَ
عَنَّا السَّلاَمَ (وَ أَهْلَ بَيْتِهِ عَنَّا أَفْضَلَ التَّحِيَّةِ وَ
السَّلاَمِ)، اَللَّهُمَّ أَعْطِ مُحَمَّدًا مِنَ الْبَهَاءِ وَ
النَّضْرَةِ وَ
Nabi-Mu dari kami salam sejahtera (dan kepada
keluarganya dari kami salam terbaik). Ya Allah, berikanlah kepada
Muhammad kecemerlangan, ketampanan,
السُّرُوْرِ وَ
الْكَرَامَةِ وَ الْغِبْطَةِ وَ الْوَسِيْلَةِ وَ الْمَنْزِلَةِ وَ
الْمَقَامِ وَ الشَّرَفِ وَ الرِّفْعَةِ وَ الشَّفَاعَةِ عِنْدَكَ
kebahagiaan, kemurahan hati, keinginan (yang tak ternodai riyâ`),
keperantaraan, kedudukan, maqâm, kemuliaan, keagungan, dan syafaat di
sisi-Mu
يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَفْضَلَ مَا تُعْطِيْ أَحَدًا مِنْ
خَلْقِكَ، وَ أَعْطِ مُحَمَّدًا فَوْقَ مَا تُعْطِي الْخَلاَئِقَ مِنَ
الْخَيْرِ
pada hari Kiamat yang paling utama yang akan Kau
berikan kepada salah seorang dari makhluk-Mu dan anugrahkan kepada
Muhammad di atas apa yang akan Kau anugrahkan kepada para makhluk
kebaikan
أَضْعَافًا (مُضَاعَفَةً) كَثِيْرَةً لاَ يُحْصِيْهَا
غَيْرُكَ، اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ أَطْيَبَ وَ
أَطْهَرَ وَ
yang berlipat-ganda nan tak terhingga yang
selain-Mu tidak akan mampu untuk menghitungnya. Ya Allah, curahkanlah
shalawat atas Muhammad dan keluarga Muhammad shalawat terharum, tersuci,
أَزْكَى وَ أَنْمَى وَ أَفْضَلَ مَا صَلَّيْتَ عَلَى أَحَدٍ
مِنَ الْأَوَّلِيْنَ وَ الْآخِرِيْنَ وَ عَلَى أَحَدٍ مِنْ خَلْقِكَ، يَا
أَرْحَمَ
terbersih, tumbuh pesat, dan yang terutama yang
pernah Kau curahkan atas salah seorang dari para makhluk-Mu yang pertama
dan terakhir, wahai Yang Lebih Pengasih
الرَّاحِمِيْنَ،
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى عَلِيٍّ أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ وَ وَالِ مَنْ
وَالاَهُ وَ عَادِ مَنْ عَادَاهُ وَ ضَاعِفِ الْعَذَابَ
dari
para pengasih. Ya Allah, limpahkanlah shalawat atas Ali, Amirul
Mukminin, cintailah orang yang mencintainya, musuhilah orang yang
memusuhinya, dan lipat-gandakanlah siksa
عَلَى مَنْ شَرِكَ
فِيْ دَمِهِ، اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى فَاطِمَةَ بِنْتِ نَبِيِّكَ
مُحَمَّدٍ عَلَيْهِ وَ آلِهِ السَّلاَمُ (وَ وَالِ مَنْ
atas
orang yang turut serta dalam (menumpahkan) darahnya. Ya Allah,
curahkanlah shalawat atas Fathimah putri Nabi-Mu, Muhammad as,
(cintailah orang
وَالاَهَا وَ عَادِ مَنْ عَادَاهَا وَ ضَاعِفِ
الْعَذَابَ عَلَى مَنْ ظَلَمَهَا) وَ الْعَنْ مَنْ آذَى نَبِيَّكَ فِيْهَا،
اَللَّهُمَّ صَلِّ
yang mencintainya, musuhilah orang yang
memusuhinya, lipat-gandakanlah siksa atas orang yang menzaliminya), dan
jauhkanlah dari rahmat-Mu orang yang menyakiti Nabi-Mu dengan
menyakitinya. Ya Allah, limpahkanlah shalawat
عَلَى الْحَسَنِ
وَ الْحُسَيْنِ إِمَامَيِ الْمُسْلِمِيْنَ وَ وَالِ مَنْ وَالاَهُمَا وَ
عَادِ مَنْ عَادَاهُمَا وَ ضَاعِفِ الْعَذَابَ
atas Hasan dan
Husain, dua pemimpin Muslimin, cintailah orang yang mencntai mereka,
musuhilah orang yang memusuhi mereka, dan lipat-gandakanlah siksa
عَلَى مَنْ شَرِكَ فِيْ دِمَائِهِمَا (دَمِهِمَا)، اَللَّهُمَّ صَلِّ
عَلَى عَلِيِّ بْنِ الْحُسَيْنِ إِمَامِ الْمُسْلِمِيْنَ وَ وَالِ مَنْ
atas orang yang turut serta dalam (menumpahkan) darah meraka. Ya Allah,
curahkanlah shalawat atas Ali bin husain, imam Muslimin, cintailah
orang
وَالاَهُ وَ عَادِ مَنْ عَادَاهُ وَ ضَاعِفِ الْعَذَابَ
عَلَى مَنْ ظَلَمَهُ، اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدِ بْنِ عَلِيٍّ
إِمَامِ
yang mencintainya, musuhilah orang yang memusuhinya,
dan lipat-gandakanlah siksa atas orang yang menzaliminya. Ya Allah,
limpahkanlah shalawat atas Muhammad bin Ali, imam
الْمُسْلِمِيْنَ وَ وَالِ مَنْ وَالاَهُ وَ عَادِ مَنْ عَادَاهُ وَ ضَاعِفِ
الْعَذَابَ عَلَى مَنْ ظَلَمَهُ، اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى
Muslimin, cintailah orang yang mencintainya, musuhilah orang yang
memusuhinya, dan lipat-gandakanlah siksa atas orang yang menzaliminya.
Ya Allah, curahkanlah shalawat atas
جَعْفَرِ بْنِ مُحَمَّدٍ
إِمَامِ الْمُسْلِمِيْنَ وَ وَالِ مَنْ وَالاَهُ وَ عَادِ مَنْ عَادَاهُ وَ
ضَاعِفِ الْعَذَابَ عَلَى مَنْ ظَلَمَهُ،
Ja'far bin Muhammad,
imam Muslimin, cintailah orang yang mencintainya, musuhilah orang yang
memusuhinya, dan lipat-gandakanlah siksa atas orang yang menzaliminya.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُوْسَى بْنِ جَعْفَرٍ إِمَامِ الْمُسْلِمِيْنَ وَ وَالِ مَنْ وَالاَهُ وَ عَادِ مَنْ عَادَاهُ وَ ضَاعِفِ
Ya Allah, kucurkanlah shalawat atas Musa bin Ja'far, imam Muslimin,
cintailah orang yang mencintainya, musuhilah orang yang memusuhinya, dan
lipat-gandakanah
الْعَذَابَ عَلَى مَنْ شَرِكَ فِيْ دَمِهِ
(ظَلَمَهُ)، اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى عَلِيِّ بْنِ مُوْسَى إِمَامِ
الْمُسْلِمِيْنَ وَ وَالِ مَنْ
siksa atas orang yang turut
serta dalam (menumpahkan) darahnya. Ya Allah, curahkanlah shalawat atas
Ali bin Musa, imam Muslimin, cintailah orang
وَالاَهُ وَ عَادِ
مَنْ عَادَاهُ وَ ضَاعِفِ الْعَذَابَ عَلَى مَنْ شَرِكَ فِيْ دَمِهِ
(ظَلَمَهُ)، اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدِ
yang
mencintainya, musuhilah orang yang memusuhinya, dan lipat-gandakanlah
siksa atas orang yang turut serta dalam (menumpahkan) darahnya. Ya
Allah, limpahkanlah shalawat atas Muhammad
بْنِ عَلِيٍّ
إِمَامِ الْمُسْلِمِينَ وَ وَالِ مَنْ وَالاَهُ وَ عَادِ مَنْ عَادَاهُ وَ
ضَاعِفِ الْعَذَابَ عَلَى مَنْ ظَلَمَهُ (شَرِكَ
bin Ali, imam
Muslimin, cintailah orang yang mencintainya, musuhilah orang yang
memusuhinya, dan lipat-gandakanlah siksa atas orang yang menzaliminya.
فِيْ دَمِهِ)، اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى عَلِيِّ بْنِ مُحَمَّدٍ إِمَامِ
الْمُسْلِمِيْنَ وَ وَالِ مَنْ وَالاَهُ وَ عَادِ مَنْ عَادَاهُ وَ
Ya Allah, curahkanlah shalawat atas Ali bin Muhammad, imam Muslimin,
cintailah orang yang mencintainya, musuhilah orang yang memusuhinya, dan
ضَاعِفِ الْعَذَابَ عَلَى مَنْ ظَلَمَهُ (شَرِكَ فِي دَمِهِ)،
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى الْحَسَنِ بْنِ عَلِيٍّ إِمَامِ الْمُسْلِمِيْنَ
وَ
lipat-gandakanlah siksa atas orang yang menzaliminya. Ya Allah, kucurkanlah shalawat atas Hasan bin Ali, imam Muslimin,
وَالِ مَنْ وَالاَهُ وَ عَادِ مَنْ عَادَاهُ وَ ضَاعِفِ الْعَذَابَ عَلَى
مَنْ ظَلَمَهُ (شَرِكَ فِيْ دَمِهِ)، اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى
cintailah orang yang mencintainya, musuhilah orang yang memusuhinya, dan
lipat-gandakanlah siksa atas orang yang menzaliminya. Ya Allah,
curahkanlah shalawat atas
الْخَلَفِ مِنْ بَعْدِهِ إِمَامِ
الْمُسْلِمِيْنَ وَ وَالِ مَنْ وَالاَهُ وَ عَادِ مَنْ عَادَاهُ وَ عَجِّلْ
فَرَجَهُ، اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى
pengganti setelahnya, imam
Muslimin, cintailah orang yang mencintainya, musuhilah orang yang
memusuhinya, dan percepatlah masa kemunculannya. Ya Allah, limpahkanlah
shalawat atas
الْقَاسِمِ وَ الطَّاهِرِ ابْنَيْ نَبِيِّكَ،
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى رُقَيَّةَ بِنْتِ نَبِيِّكَ وَ الْعَنْ مَنْ آذَى
نَبِيَّكَ فِيْهَا، اَللَّهُمَّ صَلِّ
Qasim dan Thahir, dua
putra Nabi-Mu. Ya Allah, kucurkanlah shalawat atas Ruqaiyah, putri
Nabi-Mu dan jauhkanlah dari rahmat orang yang menyakiti Nabi-Mu dengan
menyakitinya. Ya Allah, limaphkanlah shalawat
عَلَى أُمِّ
كُلْثُوْمٍ بِنْتِ نَبِيِّكَ وَ الْعَنْ مَنْ آذَى نَبِيَّكَ فِيْهَا،
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى ذُرِّيَّةِ نَبِيِّكَ، اَللَّهُمَّ اخْلُفْ
نَبِيَّكَ
atas Ummi Kultsum, putri Nabi-Mu dan jauhkanlah dari
rahmat orang yang menyakiti Nabi-Mu dengan menyakitinya. Ya Allah,
kucurkanlah shalawat atas keturunan Nabi-Mu. Ya Allah, jadikanlah
sebagai pengganti Nabi-Mu
فِيْ أَهْلِ بَيْتِهِ، اَللَّهُمَّ
مَكِّنْ لَهُمْ فِي الْأَرْضِ، اَللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنْ عَدَدِهِمْ وَ
مَدَدِهِمْ وَ أَنْصَارِهِمْ عَلَى الْحَقِّ
Ahlulbaitnya. Ya
Allah, anugrahkanlah kekuasaan kepada mereka di muka bumi ini. Ya Allah,
jadikanlah kami di antara orang-orang yang bersama mereka dan para
penolong mereka atas kebenaran,
فِي السِّرِّ وَ
الْعَلاَنِيَةِ، اَللَّهُمَّ اطْلُبْ بِذَحْلِهِمْ وَ وِتْرِهِمْ وَ
دِمَائِهِمْ وَ كُفَّ عَنَّا وَ عَنْهُمْ وَ عَنْ كُلِّ مُؤْمِنٍ وَ
baik secara rahasia maupun tarang-terangan. Ya Allah, tuntutlah
kezaliman (yang selama ini telah menimpa) mereka dan darah mereka (yang
telah terkucurkan) dan cegahlah dari kami, dari mereka, dan dari setiap
Mukmin lelaki maupun
مُؤْمِنَةٍ بَأْسَ كُلِّ بَاغٍ وَ طَاغٍ وَ
كُلِّ دَابَّةٍ أَنْتَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهَا، إِنَّكَ أَشَدُّ بَأْسًا وَ
أَشَدُّ تَنْكِيْلاً
wanita kejahatan setiap penindas,
penganiaya, dan hewan melata yang Engkau adalah pemegang hidup dan
matinya. Sesungguhnya Engkau lebih dahsyat murka-Mu dan lebih keras
siksa-Mu.
Sayid Ibnu Thâwûs ra berkata, "Dan bacalah doa berikut ini".
يَا
عُدَّتِيْ فِيْ كُرْبَتِيْ، وَ يَا صَاحِبِيْ فِيْ شِدَّتِيْ، وَ يَا
وَلِيِّيْ فِيْ نِعْمَتِيْ، وَ يَا غَايَتِيْ فِيْ رَغْبَتِيْ، أَنْتَ
Wahai Bekalku dalam kesedihanku, wahai Sahabatku dalam kesulitanku, wahai Pemilik nikmatku, wahai Puncak harapanku, Engkaulah
السَّاتِرُ عَوْرَتِيْ، وَ الْمُؤْمِنُ رَوْعَتِي، وَ الْمُقِيْلُ
عَثْرَتِيْ، فَاغْفِرْ لِيْ خَطِيْئَتِيْ، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ
Penutup celaku, Pengaman rasa takutku, dan Pengampun kesalahanku. Maka,
ampunilah kesalahanku, wahai Yang Lebih Pengasih dari para pengasih.
Dan bacalah (doa berikut ini).
اَللَّهُمَّ
إِنِّيْ أَدْعُوْكَ لِهَمٍّ لاَ يُفَرِّجُهُ غَيْرُكَ، وَ لِرَحْمَةٍ لاَ
تُنَالُ إِلاَّ بِكَ، وَ لِكَرْبٍ لاَ يَكْشِفُهُ إِلاَّ أَنْتَ، وَ
Ya Allah, sesungguhnya aku berdoa kepada-Mu karena sebuah kegundahan
yang tak dapat menyirnakannya kecuali Engkau, karena (mengharap) rahmat
yang tak mungkin digapai kecuali dengan (pertolongan)-Mu, karena sebuah
duka yang tak dapat menyingkapnya kecuali Engkau,
لِرَغْبَةٍ
لاَ تُبْلَغُ إِلاَّ بِكَ، وَ لِحَاجَةٍ لاَ يَقْضِيْهَا إِلاَّ أَنْتَ،
اَللَّهُمَّ فَكَمَا كَانَ مِنْ شَأْنِكَ مَا أَذِنْتَ لِيْ بِهِ مِنْ
karena sebuah harapan yang tak dapat digapai kecuali dengan
(bantuan)-Mu, dan karena sebuah hajat yang tak dapat mewujudkannya
kecuali Engkau. Ya Allah, sebagaimana sesuai dengan kebiasaan-Mu Engkau
telah mengizinkan kepadaku
مَسْأَلَتِكَ وَ رَحِمْتَنِيْ بِهِ
مِنْ ذِكْرِكَ فَلْيَكُنْ مِنْ شَأْنِكَ سَيِّدِي الْإِجَابَةُ لِيْ
فِيْمَا دَعَوْتُكَ وَ عَوَائِدُ الْإِفْضَالِ
untuk memohon
kepada-Mu dan merahmatiku sehingga aku dapat mengingat-Mu, maka
hendaklah di antara kebiasaan-Mu (yang lain) adalah mengabulkan apa yang
telah kuminta, kucuran karunia
فِيْمَا رَجَوْتُكَ وَ
النَّجَاةُ مِمَّا فَزِعْتُ إِلَيْكَ فِيْهِ، فَإِنْ لَمْ أَكُنْ أَهْلاً
أَنْ أَبْلُغَ رَحْمَتَكَ فَإِنَّ رَحْمَتَكَ أَهْلٌ أَنْ
terhadap harapanku kepada-Mu, dan keselamatan dari segala yang darinya
aku berlindung kepada-Mu. Jika aku tidak layak untuk menggapai
rahmat-Mu, maka rahmat-Mu sangat layak
تَبْلُغَنِيْ وَ
تَسَعَنِيْ، وَ إِنْ لَمْ أَكُنْ لِلْإِجَابَةِ أَهْلاً فَأَنْتَ أَهْلُ
الْفَضْلِ وَ رَحْمَتُكَ وَسِعَتْ كُلَّ شَيْئٍ، فَلْتَسَعْنِيْ
untuk menggapai dan meliputiku, dan jika aku tidak layak untuk mendapat
karunia pengabulan itu, maka Engkau adalah Pemilik karunia dan rahmat-Mu
meliputi segala sesuatu. Maka, hendaknya meliputiku
رَحْمَتُكَ، يَا إِلَهِيْ يَا كَرِيْمُ أَسْأَلُكَ بِوَجْهِكَ الْكَرِيْمِ
أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ أَهْلِ بَيْتِهِ وَ أَنْ تُفَرِّجَ
هَمِّيْ
rahmat-Mu. Ya Ilahi, wahai Yang Maha Pemurah, aku
memohon kepada-Mu demi Dzat-Mu yang Maha Pemurah; curahkanlah shalawat
atas Muhammad dan keluarganya, lapangkanlah kegundahanku,
وَ
تَكْشِفَ كَرْبِيْ وَ غَمِّيْ وَ تَرْحَمَنِيْ بِرَحْمَتِكَ وَ
تَرْزُقَنِيْ مِنْ فَضْلِكَ، إِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَاءِ قَرِيْبٌ
مُجِيْبٌ
singkaplah duka dan kesedihanku, rahmatilah aku dengan
rahmat-Mu, dan anugrahkanlah padaku dari karunia-Mu. Sesungguhnya
Engkau Maha Mendengar doa, Maha Dekat nan Maha Mengabulkan.
Keempat, Syeikh Thûsî dan Sayid Ibnu Thâwûs ra berkata, "Bacalah doa berikut ini setiap hari".
اَللَّهُمَّ
إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ بِأَفْضَلِهِ، وَ كُلُّ فَضْلِكَ
فَاضِلٌ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ بِفَضْلِكَ كُلِّهِ، اَللَّهُمَّ
إِنِّيْ
Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dari karunia-Mu yang
paling utama, sedangkan seluruh karunia-Mu adalah utama. Ya Allah, aku
memohon kepada-Mu seluruh karunia-Mu. Ya Allah, aku
أَسْأَلُكَ
مِنْ رِزْقِكَ بِأَعَمِّهِ، وَ كُلُّ رِزْقِكَ عَامٌّ، اَللَّهُمَّ
إِنِّيْ أَسْأَلُكَ بِرِزْقِكَ كُلِّهِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ
مِنْ
memohon kepada-Mu dari rezeki-Mu yang paling menyeluruh,
sedangkan seluruh rezeki-Mu adalah menyeluruh. Ya Allah, aku memohon
kepada-Mu seluruh rezeki-Mu. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dari
عَطَائِكَ بِأَهْنَئِهِ، وَ كُلُّ عَطَائِكَ هَنِيْئٌ، اَللَّهُمَّ إِنِّي
أَسْأَلُكَ بِعَطَائِكَ كُلِّهِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنْ
خَيْرِكَ
pemberian-Mu yang paling membahagiakan, sedangkan
seluruh pemberian-Mu adalah membahagiakan. Ya Allah, aku memohon
kepada-Mu seluruh pemberian-Mu. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dari
kebaikan-Mu
بِأَعْجَلِهِ، وَ كُلُّ خَيْرِكَ عَاجِلٌ،
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ بِخَيْرِكَ كُلِّهِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ
أَسْأَلُكَ مِنْ إِحْسَانِكَ بِأَحْسَنِهِ، وَ
yang paling
cepat, sedangkan seluruh kebaikan-Mu adalah cepat. Ya Allah, aku memohon
kepada-Mu seluruh kebaikan-Mu. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dari
kebajikan-Mu yang paling baik,
كُلُّ إِحْسَانِكَ حَسَنٌ،
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ بِإِحْسَانِكَ كُلِّهِ، اَللَّهُمَّ
إِنِّيْ أَسْأَلُكَ بِمَا تُجِيْبُنِيْ بِهِ حِيْنَ أَسْأَلُكَ،
sedangkan seluruh kebajikan-Mu adalah baik. Ya Allah, aku memohon
kepada-Mu seluruh kebajikan-Mu. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan
(perantara) apa yang Engkau akan mengabulkanku ketika aku memohon
kepada-Mu.
فَأَجِبْنِيْ يَا اَللهُ وَ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ
عَبْدِكَ الْمُرْتَضَى وَ رَسُوْلِكَ الْمُصْطَفَى وَ أَمِيْنِكَ وَ
نَجِيِّكَ دُوْنَ
Maka, kabulkanlah aku ya Allah, curahkanlah
shalawat atas Muhammad, hamba-Mu yang diridhai, utusan-Mu yang terpilih,
orang kepercayaan-Mu, orang yang dipercayai memegang rahasia-Mu di
antara
خَلْقِكَ وَ نَجِيْبِكَ مِنْ عِبَادِكَ وَ نَبِيِّكَ
بِالصِّدْقِ وَ حَبِيْبِكَ، وَ صَلِّ عَلَى رَسُوْلِكَ وَ خِيَرَتِكَ مِنَ
الْعَالَمِيْنَ
makhluk-Mu, orang mulia (pilihan)-Mu di antara
sekian hamba-Mu, Nabi-Mu dengan (membawa) kebenaran, dan kekasih-Mu,
limpahkanlah shalawat atas Rasul-Mu dan pilihan-Mu di antara sekian
penduduk alam semesta,
الْبَشِيْرِ النَّذِيْرِ السِّرَاجِ
الْمُنِيْرِ وَ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ الْأَبْرَارِ الطَّاهِرِيْنَ وَ
عَلَى مَلاَئِكَتِكَ الَّذِيْنَ اسْتَخْلَصْتَهُمْ
pemberi
berita gembira, pemberi peringatan, pelita yang benderang, atas
keluarganya yang baik dan suci, atas para malaikat-Mu yang telah Kau
pilih secara khusus
لِنَفْسِكَ وَ حَجَبْتَهُمْ عَنْ خَلْقِكَ
وَ عَلَى أَنْبِيَائِكَ الَّذِيْنَ يُنْبِئُوْنَ عَنْكَ بِالصِّدْقِ وَ
عَلَى رُسُلِكَ الَّذِيْنَ
untuk diri-Mu dan Kau tutupi mereka
dari gapaian makhluk-Mu, atas para nabi-Mu yang memberitakan dari
sisi-Mu dengan kebenaran, atas para rasul-Mu yang
خَصَصْتَهُمْ
بِوَحْيِكَ وَ فَضَّلْتَهُمْ عَلَى الْعَالَمِيْنَ بِرِسَالاَتِكَ وَ
عَلَى عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ الَّذِيْنَ أَدْخَلْتَهُمْ فِيْ
telah Kau istimewakan dengan wahyu-Mu dan Kau utamakan atas seluruh
penduduk alam semesta dengan risalah-risalah-Mu, atas hamba-hamba
saleh-Mu yang telah Kau masukkan ke
رَحْمَتِكَ الْأَئِمَّةِ
الْمُهْتَدِيْنَ الرَّاشِدِيْنَ وَ أَوْلِيَائِكَ الْمُطَهَّرِيْنَ وَ
عَلَى جَبْرَئِيْلَ وَ مِيْكَائِيْلَ وَ إِسْرَافِيْلَ وَ مَلَكِ
dalam rahmat-Mu, para imam yang telah mendapatlan petunjuk dan para
kekasih-Mu yang suci, atas Jibril, Mikail, Israfil, dan malaikat
الْمَوْتِ وَ عَلَى رِضْوَانَ خَازِنِ الْجِنَانِ وَ عَلَى مَالِكٍ
خَازِنِ النَّارِ وَ رُوْحِ الْقُدُسِ وَ الرُّوْحِ الْأَمِيْنِ وَ
maut, atas malaikat Ridhwan penjaga surga, atas malaikat Malik penjaga neraka, atas Ruhul Qudus, Ruhul Amin,
حَمَلَةِ عَرْشِكَ الْمُقَرَّبِيْنَ وَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ
الْحَافِظَيْنِ عَلَيَّ بِالصَّلاَةِ الَّتِيْ تُحِبُّ أَنْ يُصَلِّيَ
بِهَا عَلَيْهِمْ أَهْلُ
para malaikat pemikul 'Arsy-Mu, dan atas dua malaikat penjagaku dengan shalawat yang Kau senang jika dengannya
السَّمَاوَاتِ وَ أَهْلُ الْأَرَضِيْنَ صَلاةً طَيِّبَةً كَثِيْرَةً
مُبَارَكَةً زَاكِيَةً نَامِيَةً ظَاهِرَةً بَاطِنَةً شَرِيْفَةً فَاضِلَةً
تُبَيِّنُ
seluruh penduduk langit dan bumi mencurahkan
shalawat atas mereka; shalawat yang baik, banyak, penuh berkah, suci,
berkembang-biak, tampak, tersembunyi, mulia nan utama yang Kau jelaskan
(تُبِينُ) بِهَا فَضْلَهُمْ عَلَى الْأَوَّلِيْنَ وَ الْآخِرِيْنَ،
اَللَّهُمَّ أَعْطِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَ الشَّرَفَ وَ
الْفَضِيْلَةَ وَ اجْزِهِ
dengannya keutamaan mereka kepada
para makhluk pertama dan terakhir. Ya Allah, berikanlah kepada Muhammad
wasilah (keperantaraan), kemuliaan, dan keutamaan dan balaslah ia
(عَنَّا) خَيْرَ مَا جَزَيْتَ نَبِيًّا عَنْ أُمَّتِهِ، اَللَّهُمَّ وَ
أَعْطِ مُحَمَّدًا صَلَّى اَللهُ عَلَيْهِ وَ آلِهِ مَعَ كُلِّ زُلْفَةٍ
زُلْفَةً وَ
(dari kami) sebaik-baik balasan yang Kau telah
balaskan kepada seorang nabi dari umatnya. Ya Allah, berikanlah kepada
Muhammad SAWW bersama setiap kedekatan satu kedekatan,
مَعَ
كُلِّ وَسِيْلَةٍ وَسِيْلَةً وَ مَعَ كُلِّ فَضِيْلَةٍ فَضِيْلَةً وَ مَعَ
كُلِّ شَرَفٍ شَرَفًا تُعْطِيْ (أَعْطِ) مُحَمَّدًا وَ آلَهُ يَوْمَ
bersama setiap perantara satu perantara, bersama setiap keutamaan satu
keutamaan, dan bersama setiap kemuliaan satu kemuliaan. Berikanlah
kepada Muhammad dan keluarganya pada hari
الْقِيَامَةِ
أَفْضَلَ مَا أَعْطَيْتَ أَحَدًا مِنَ الْأَوَّلِيْنَ وَ الْآخِرِيْنَ،
اَللَّهُمَّ وَ اجْعَلْ مُحَمَّدًا صَلَّى اَللهُ عَلَيْهِ وَ آلِهِ
Kiamat pemberian paling utama yang telah Kau berikan kepada seseorang
dari para makhluk pertama dan terakhir. Ya Allah, jadikanlah Muhammad
SAWW
أَدْنَى الْمُرْسَلِيْنَ مِنْكَ مَجْلِسًا وَ أَفْسَحَهُمْ
فِي الْجَنَّةِ عِنْدَكَ مَنْزِلاً وَ أَقْرَبَهُمْ إِلَيْكَ وَسِيْلَةً،
وَ اجْعَلْهُ أَوَّلَ
rasul yang terdekat dari-Mu kedudukannya,
yang terluas di surga di sisi-Mu rumahnya, dan yang terdekat kepada-Mu
perantaranya, jadikanlah ia orang pertama
شَافِعٍ وَ أَوَّلَ
مُشَفَّعٍ وَ أَوَّلَ قَائِلٍ وَ أَنْجَحَ سَائِلٍ، وَ ابْعَثْهُ
الْمَقَامَ الْمَحْمُوْدَ الَّذِيْ يَغْبِطُهُ بِهِ الْأَوَّلُوْنَ وَ
yang memberi syafaat, orang pertama yang syafaatnya diterima, orang
pertama yang berucap, dan orang pertama yang memohon, dan angkatlah ia
ke kedudukan terpuji yang selalu diinginkan oleh para makhluk pertama
dan
الْآخِرُوْنَ، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، وَ أَسْأَلُكَ
أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ، وَ أَنْ تَسْمَعَ
صَوْتِيْ وَ
Terakhir, wahai Yang Lebih Pengasih dari para
pengasih. Dan aku mohon kepada-Mu; curahkanlah shalawat kepada Muhammad
dan keluarga Muhammad, dengarkanlah suaraku,
تُجِيْبَ
دَعْوَتِيْ، وَ تَجَاوَزَ عَنْ خَطِيْئَتِيْ، وَ تَصْفَحَ عَنْ ظُلْمِيْ،
وَ تُنْجِحَ طَلِبَتِيْ، وَ تَقْضِيَ حَاجَتِيْ، وَ
kabulkanlah doaku, ampunilah kesalahanku, maafkanlah kezalimanku, perkenankanlah permintaanku, sampaikanlah hajatku,
تُنْجِزَ لِيْ مَا وَعَدْتَنِيْ، وَ تُقِيْلَ عَثْرَتِيْ، وَ تَغْفِرَ
ذُنُوْبِيْ، وَ تَعْفُوَ عَنْ جُرْمِيْ، وَ تُقْبِلَ عَلَيَّ وَ لاَ
wujudkanlah apa yang telah Kau janjikan padaku, maafkanlah
ketergelinciranku, ampunilah dosa-dosaku, maafkanlah kejahatanku,
menghadaplah kepadaku dan janganlah
تُعْرِضَ عَنِّيْ، وَ
تَرْحَمَنِيْ وَ لاَ تُعَذِّبَنِيْ، وَ تُعَافِيَنِيْ وَ لاَ
تَبْتَلِيَنِيْ، وَ تَرْزُقَنِيْ مِنَ الرِّزْقِ أَطْيَبَهُ وَ
Kau berpaling dariku, kasihanilah aku dan jangan Kau siksa aku,
sembuhkanlah aku dan jangan Kau turunkan bencana padaku, dan berikanlah
rezeki padaku yang terbaik dan
أَوْسَعَهُ وَ لاَ تَحْرِمَنِيْ،
يَا رَبِّ وَ اقْضِ عَنِّيْ دَيْنِيْ، وَ ضَعْ عَنِّيْ وِزْرِيْ، وَ لاَ
تُحَمِّلْنِيْ مَا لاَ طَاقَةَ
terlapang dan jangan Kau halangi
aku. Ya Rabbi, lunaskanlah utangku, luruhkanlah semua dosaku, dan
jangan Kau bebankan kepadaku apa yang aku tidak mampu memikulnya.
لِيْ بِهِ، يَا مَوْلاَيَ وَ أَدْخِلْنِيْ فِيْ كُلِّ خَيْرٍ أَدْخَلْتَ
فِيْهِ مُحَمَّدًا وَ آلَ مُحَمَّدٍ، وَ أَخْرِجْنِيْ مِنْ كُلِّ سُوْءٍ
Wahai Junjunganku, masukkanlah aku di setiap kebaikan yang Engkau telah
memasukkan Muhammad dan keluarga Muhammad di dalamnya dan keluarkanlah
aku dari setiap keburukan
أَخْرَجْتَ مِنْهُ مُحَمَّدًا وَ آلَ
مُحَمَّدٍ صَلَوَاتُكَ عَلَيْهِ وَ عَلَيْهِمْ، وَ السَّلاَمُ عَلَيْهِ وَ
عَلَيْهِمْ وَ رَحْمَةُ اللَّهِ وَ
yang Engkau telah
mengeluarkan Muhammad dan keluarga Muhammad darinya-shalawat-Mu atasnya
dan atas mereka-. Semoga salam dan rahmat Allah senantiasa tercurahkan
atasnya dan atas mereka, serta
بَرَكَاتُهُ
berkah-Nya.
Lalu, bacalah doa berikut ini sebanyak tiga kali.
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَدْعُوْكَ كَمَا أَمَرْتَنِيْ، فَاسْتَجِبْ لِيْ كَمَا وَعَدْتَنِيْ
Ya Allah, sesungguhnya aku menyeru-Mu sebagaimana telah Kau perintahkan
kepadaku. Maka, kabulkanlah seruanku itu sebagaimana telah Kau janjikan
padaku.
Selanjutnya, bacalah:
اَللَّهُمَّ
إِنِّيْ أَسْأَلُكَ قَلِيْلاً مِنْ كَثِيْرٍ مَعَ حَاجَةٍ بِيْ إِلَيْهِ
عَظِيْمَةٍ وَ غِنَاكَ عَنْهُ قَدِيْمٌ وَ هُوَ عِنْدِيْ كَثِيْرٌ وَ هُوَ
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu sedikit dari yang banyak
dengan kebutuhanku yang sangat kepadanya dan ketidakbutuhan-Mu kepadanya
adalah qadîm, sedangkan ia di sisiku sangatlah besar dan
عَلَيْكَ سَهْلٌ يَسِيْرٌ، فَامْنُنْ عَلَيَّ بِهِ، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ، آمِيْنَ رَبَّ الْعَالَمِيْنَ
bagi-Mu sangatlah mudah. Maka, anugrahkanlah ia kepadaku, sesungguhnya
Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Amin, ya Rabbal 'Alamîn.
Kelima, membaca doa berikut ini:
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَدْعُوْكَ كَمَا أَمَرْتَنِيْ، فَاسْتَجِبْ لِيْ كَمَا وَعَدْتَنِيْ
Ya Allah, sesungguhnya aku menyeru-Mu sebagaimana telah Kau perintahkan
kepadaku. Maka, kabulkanlah seruanku itu sebagaimana telah Kau janjikan
padaku.
Karena doa ini sangat panjang, kami tidak
menyebutkannya guna memperingkas (isi buku ini). Bagi yang
menginginkannya, hendaknya ia merujuk ke buku al-Iqbâl dan Zâd al-Ma'âd.
Keenam, dalam
kitab al-Muqni'ah, Syeikh Mufid ra meriwayatkan dari Tsiqah Ali bin
Mahziyar dari Imam Muhammad at-Taqi as bahwa disunnahkan untuk banyak
membaca doa berikut ini di siang dan malam hari dari awal hingga akhir
bulan Ramadhan.
يَا ذَا الَّذِيْ كَانَ قَبْلَ كُلِّ
شَيْئٍ، ثُمَّ خَلَقَ كُلَّ شَيْئٍ، ثُمَّ يَبْقَى وَ يَفْنَى كُلُّ
شَيْئٍ، يَا ذَا الَّذِيْ لَيْسَ كَمِثْلِهِ
Wahai Dzat yang
telah ada sebelum segala sesuatu, lalu Ia menciptakan segala sesuatu,
kemudian Ia tetap kekal abadi dan segala sesuatu fana. Wahai Dzat yang
tidak menyamai-Nya
شَيْئٌ، وَ يَا ذَا الَّذِيْ لَيْسَ فِي
السَّمَاوَاتِ الْعُلَى وَ لاَ فِي الْأَرَضِيْنَ السُّفْلَى وَ لاَ
فَوْقَهُنَّ وَ لاَ تَحْتَهُنَّ وَ
sesuatu apa pun. Wahai Dzat
yang tidak ada di langit-langit yang tinggi, di bumi-bumi yang rendah,
di atasnya, di bawahnya, dan
لاَ بَيْنَهُنَّ إِلَهٌ يُعْبَدُ
غَيْرُهُ، لَكَ الْحَمْدُ حَمْدًا لاَ يَقْوَى عَلَى إِحْصَائِهِ إِلاَّ
أَنْتَ، فَصَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ
di antara keduanya
Tuhan yang layak disembah selain-Nya. Bagi-Mu segala pujian, pujian yang
siapa pun tidak mampu untuk menghitungnya kecuali Engkau. Maka,
curahkanlah shalawat atas Muhammad dan keluarga
مُحَمَّدٍ صَلاَةً لاَ يَقْوَى عَلَى إِحْصَائِهَا إِلاَّ أَنْتَ
Muhammad, shalawat yang siapa pun tidak mampu untuk menghitungnya kecuali Engkau.
Ketujuh, dalam
kitab al-Balad al-Amîn dan al-Mishbâh, Syeikh al-Kaf'ami telah menukil
pendapat Sayid Ibnu al-Baqi bahwa barangsiapa membaca doa berikut ini
setiap hari di bulan Ramadhan, Allah akan mengampuni dosa yang telah
dikerjakannya selama empat puluh tahun.
اَللَّهُمَّ
رَبَّ شَهْرِ رَمَضَانَ الَّذِيْ أَنْزَلْتَ فِيْهِ الْقُرآنَ وَ
افْتَرَضْتَ عَلَى عِبَادِكَ فِيْهِ الصِّيَامَ ارْزُقْنِيْ حَجَّ
Ya Allah, wahai Tuhan bulan Ramadhan yang Engkau telah menurunkan
al-Quran di bulan ini dan mewajibkan puasa atas hamba-hamba-Mu,
anugrahkanlah pada berhaji
بَيْتِكَ الْحَرَامِ فِيْ هَذَا
الْعَامِ وَ فِيْ كُلِّ عَامٍ وَ اغْفِرْ لِيَ الذُّنُوْبَ الْعِظَامَ،
فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُهَا غَيْرُكَ، يَا ذَا
ke rumah-Mu yang
suci di tahun ini dan di setiap tahun dan ampunilah dosa-dosaku yang
besar. Karena, tidak ada orang yang dapat mengampuninya selain-Mu, wahai
Pemilik
الْجَلاَلِ وَ الْإِكْرَامِ
keagungan dan kemuliaan.
Kedelapan, membaca
dzikir berikut ini setiap hari sebanyak seratus kali sebagaimana telah
disebutkan oleh Muhaddis Faidh dalam kitab Khulâshah al-Adzkâr.
سُبْحَانَ
الضَّارِّ النَّافِعِ، سُبْحَانَ الْقَاضِيْ بِالْحَقِّ، سُبْحَانَ
الْعَلِيِّ الْأَعْلَى، سُبْحَانَهُ وَ بِحَمْدِهِ، سُبْحَانَهُ وَ
Maha Suci Dzat Pendatang mara bahaya dan manfaat. Maha Suci Dzat
Pemutus perkara dengan kebenaran. Maha Suci Dzat Yang Maha Tinggi nan
Tertinggi. Maha Suci Ia dan dengan memuji-Nya. Maha Suci Ia dan
تَعَالَى
Maha Tinggi.
Kesembilan, dalam
kitab al-Muqni'ah, Syeikh Mufid berkata, "Di antara sunnah-sunnah bulan
Ramadhan adalah mengirimkan shalawat untuk Rasulullah SAWW setiap hari
sebanyak seratus kali. Jika jumlahnya lebih banyak, maka hal itu adalah
lebih utama".
Bagian Kedua: Amalan Khusus Bulan Ramadhan
a. Malam Pertama
Di malam pertama ini terdapat beberapa amalan:
Pertama, memperhatikan munculnya Hilal bulan Ramadhan. Sebagian ulama mewajibkan hal itu.
Kedua, ketika
melihat Hilal, hendaknya kita menghadap ke arah Kiblat, bukan ke arah
Hilal itu, mengangkat kedua tangan ke arah langit, dan berbicara dengan
Hilal dengan membaca:
رَبِّيْ وَ رَبُّكَ اَللهُ رَبُّ
الْعَالَمِيْنَ، اَللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْأَمْنِ وَ
الْإِيْمَانِ وَ السَّلاَمَةِ وَ الْإِسْلاَمِ وَ الْمُسَارَعَةِ
Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah, Tuhan semesta alam. Ya Allah,
munculkanlah ia atas kami dengan (membawa) keamanan, keimanan,
keselamatan, keislaman, dan bergegas
إِلَى مَا تُحِبُّ وَ
تَرْضَى، اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ شَهْرِنَا هَذَا، وَ ارْزُقْنَا
خَيْرَهُ وَ عَوْنَهُ، وَ اصْرِفْ عَنَّا
menuju kepada yang apa
Kau cintai dan ridhai. Ya Allah, berkahilah kami di bulan kami ini,
anugrahkan kepada kami kebaikan dan pertolongannya, dan singkirkan dari
kami
ضُرَّهُ وَ شَرَّهُ وَ بَلاءَهُ وَ فِتْنَتَهُ
bahaya, kejahatan, malapetaka, dan fitnahnya.
Diriwayatkan bahwa ketika Rasulullah SAWW melihat Hilal bulan Ramadhan, beliau menghadap ke arah Kiblat dan membaca:
اَللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْأَمْنِ وَ الْإِيْمَانِ وَ
السَّلاَمَةِ وَ الْإِسْلاَمِ وَ الْعَافِيَةِ الْمُجَلَّلَةِ وَ دِفَاعِ
الْأَسْقَامِ (وَ الرِّزْقِ
Ya Allah, munculkanlah ia (Hilal
itu) atas kami dengan (membawa) keamanan, keimanan, keselamatan,
keislaman, kesehatan yang meliputi (semua orang), penolakan atas seluruh
jenis penyakit, (rezeki
الْوَاسِعِ) وَ الْعَوْنِ عَلَى
الصَّلاَةِ وَ الصِّيَامِ وَ الْقِيَامِ وَ تِلاَوَةِ الْقُرْآنِ،
اَللَّهُمَّ سَلِّمْنَا لِشَهْرِ رَمَضَانَ وَ
yang lapang), dan
batuan demi mengerjakan shalat, puasa, beribadah, dan membaca al-Quran.
Ya Allah, serahkanlah diri kami kepada bulan Ramadhan,
تَسَلَّمْهُ مِنَّا وَ سَلِّمْنَا فِيْهِ حَتَّى يَنْقَضِيَ عَنَّا شَهْرُ
رَمَضَانَ وَ قَدْ عَفَوْتَ عَنَّا وَ غَفَرْتَ لَنَا وَ رَحِمْتَنَا
terimalah ia dari kami, dan sehatkanlah kami di dalamnya sehingga bulan
Ramadhan ini berlalu dan Engkau telah memaafkan kami, mengampuni kami,
dan merahmati kami.
Diriwayatkan bahwa Imam Shâdiq as berkata, "Ketika engkau melihat Hilal bulan Ramadhan, maka bacalah:
اَللَّهُمَّ قَدْ حَضَرَ شَهْرُ رَمَضَانَ وَ قَدِ افْتَرَضْتَ عَلَيْنَا
صِيَامَهُ وَ أَنْزَلْتَ فِيْهِ الْقُرْآنَ هُدًى لِلنَّاسِ وَ بَيِّنَاتٍ
Ya Allah, telah tiba bulan Ramadhan dan di dalamnya Engkau telah
mewajibkan puasa atas kami, serta menurunkan al-Quran sebagai petunjuk
bagi manusia dan penjelas
مِنَ الْهُدَى وَ الْفُرْقَانِ،
اَللَّهُمَّ أَعِنَّا عَلَى صِيَامِهِ وَ تَقَبَّلْهُ مِنَّا وَ سَلِّمْنَا
فِيْهِ وَ سَلِّمْنَا مِنْهُ وَ سَلِّمْهُ لَنَا فِيْ
bagi
petunjuk dan (jalan) pembeda (antara kbatilan dan kebenaran). Ya Allah,
bantulah kami untuk melaksanakan puasanya, terimalah ia dari kami,
sehatkanlah kami di dalamnya, terimalah kami darinya, dan serahkanlah ia
kepada kami dengan
يُسْرٍ مِنْكَ وَ عَافِيَةٍ، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ، يَا رَحْمَانُ يَا رَحِيْمُ
kemudahan dan 'afiat dari-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas
segala sesuatu, wahai Yang Maha Pengasih, wahai Yang Maha Penyayang.
Ketiga, membaca
doa ke-43 dari ash-Shahîfah as-Sajjâdiyah ketika melihat Hilal. Sayid
Ibnu Thâwûs ra meriwayatkan bahwa suatu hari Imam Ali Zainul Abidin as
melewati sebuah jalan. Tiba-tiba beliau melihat Hilal bulan Ramadhan.
Beliau berhenti dan membaca:
أَيُّهَا الْخَلْقُ
الْمُطِيْعُ الدَّائِبُ السَّرِيْعُ الْمُتَرَدِّدُ فِيْ مَنَازِلِ
التَّقْدِيْرِ الْمُتَصَرِّفُ فِيْ فَلَكِ التَّدْبِيْرِ، آمَنْتُ بِمَنْ
Wahai makhluk yang selalu taat, giat berusaha, berlalu-lalang di
istana-istana taqdir, yang menguasai falak pengaturan, aku beriman
kepada Dzat
نَوَّرَ بِكَ الظُّلَمَ، وَ أَوْضَحَ بِكَ
الْبُهَمَ، وَ جَعَلَكَ آيَةً مِنْ آيَاتِ مُلْكِهِ وَ عَلاَمَةً مِنْ
عَلاَمَاتِ سُلْطَانِهِ، فَحَدَّ
yang denganmu telah menerangi
kegelapan, menjelaskan segala ketidakjelasan, menjadikanmu tanda dari
sekian tanda-tanda kekuasaan-Nya, dan alamat dari sekian alamat-alamat
kerajaan-Nya. Lalu, Ia menentukan
بِكَ الزَّمَانَ وَ
امْتَهَنَكَ بِالْكَمَالِ وَ النُّقْصَانِ وَ الطُّلُوْعِ وَ الْأُفُوْلِ
وَ الْإِنَارَةِ وَ الْكُسُوْفِ، فِيْ كُلِّ ذَلِكَ
dengan
(perantara)mu masa dan membuktikan kemakhlukanmu dengan kesempurnaan dan
kekurangan, terbit dan tenggelam, serta dengan kebenderangan dan
gerhana. Dalam semua itu
أَنْتَ لَهُ مُطِيْعٌ وَ إِلَى
إِرَادَتِهِ سَرِيْعٌ، سُبْحَانَهُ، مَا أَعْجَبَ مَا دَبَّرَ مِنْ
أَمْرِكَ وَ أَلْطَفَ مَا صَنَعَ فِيْ
engkau selalu
menaaati-Nya dan bergegas melakukan kehendak-Nya. Maha Suci Ia. Alangkah
ajaibnya apa yang telah diatur oleh-Nya berkenaan dengan urusanmu dan
alangkah lembutnya apa yang telah diperbuat oleh-Nya berkenaan
شَأْنِكَ، جَعَلَكَ مِفْتَاحَ شَهْرٍ حَادِثٍ لِأَمْرٍ حَادِثٍ،
فَأَسْأَلُ اللَّهَ رَبِّيْ وَ رَبَّكَ وَ خَالِقِيْ وَ خَالِقَكَ وَ
مُقَدِّرِيْ
dengan dirimu. Ia telah menjadikanmu kunci bagi
sebuah bulan baru untuk sebuah peristiwa baru. Maka, aku memohon Allah,
Tuhanku dan Tuhanmu, Penciptaku dan Penciptamu, Penentu taqdirku
وَ مُقَدِّرَكَ وَ مُصَوِّرِيْ وَ مُصَوِّرَكَ أَنْ يُصَلِّيَ عَلَى
مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ وَ أَنْ يَجْعَلَكَ هِلاَلَ بَرَكَةٍ لاَ
dan Penentu taqdirmu, Pembentukku dan Pembentukmu agar Ia mencurahkan
shalawat atas Muhammad dan keluarga Muhammad dan menjadikanmu Hilal
keberkahan yang tidak
تَمْحَقُهَا الْأَيَّامُ وَ طَهَارَةٍ لاَ
تُدَنِّسُهَا الْآثَامُ، هِلاَلَ أَمْنٍ مِنَ الْآفَاتِ وَ سَلاَمَةٍ مِنَ
السَّيِّئَاتِ، هِلاَلَ سَعْدٍ لاَ
dimusnahkan oleh masa,
Hilal kesucian yang tidak dikotori oleh dosa, Hilal keamanan dari segala
bencana, Hilal keselamatan dari segala kejelekan, Hilal kebahagiaan
yang tidak
نَحْسَ فِيْهِ وَ يُمْنٍ لاَ نَكَدَ مَعَهُ وَ يُسْرٍ
لاَ يُمَازِجُهُ عُسْرٌ وَ خَيْرٍ لاَ يَشُوْبُهُ شَرٌّ، هِلاَلَ أَمْنٍ
وَ إِيْمَانٍ وَ
memiliki kenaasan, Hilal kententraman yang
tidak disertai dengan kesusah-payahan, Hilal kemudahan yang tidak
dicampuri oleh kesulitan, Hilal kebaikan tidak dihantui oleh keburukan,
Hilal keamanan, keimanan,
نِعْمَةٍ وَ إِحْسَانٍ وَ سَلاَمَةٍ
وَ إِسْلاَمٍ، اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ، وَ
اجْعَلْنَا مِنْ أَرْضَى مَنْ
kenikmatan, kebajikan,
keselamatan, dan keisalaman. Ya Allah, curahkanlah shalawat atas
Muhammad dan keluarga Muhammad dan jadikanlah kami di antara orang-orang
paling diridhai
طَلَعَ عَلَيْهِ وَ أَزْكَى مَنْ نَظَرَ
إِلَيْهِ وَ أَسْعَدَ مَنْ تَعَبَّدَ لَكَ فِيْهِ، وَ وَفِّقْنَا
اَللَّهُمَّ فِيْهِ لِلطَّاعَةِ وَ التَّوْبَةِ، وَ
yang ia
terbit atas mereka, di antara orang-orang tersuci yang ia memandangnya,
dan di antara orang-orang terbahagia yang menyembah-Mu di dalamnya.
Anugrahkanlah taufik kepada kami ya Allah di dalamnya untuk melakukan
taat dan bertaubat,
اعْصِمْنَا فِيْهِ مِنَ الْآثَامِ وَ
الْحَوْبَةِ، وَ أَوْزِعْنَا فِيْهِ شُكْرَ النِّعْمَةِ، وَ أَلْبِسْنَا
فِيْهِ جُنَنَ الْعَافِيَةِ، وَ أَتْمِمْ عَلَيْنَا
jagalah kami
di dalamnya dari perbuatan dosa, karuniakanlah kepada kami di dalamnya
untuk mensyukuri nikmat, pakaikanlah kepada di dalamnya perisai-perisai
kesehatan, dan sempurnakanlah atas kami
بِاسْتِكْمَالِ
طَاعَتِكَ فِيْهِ الْمِنَّةَ، إِنَّكَ أَنْتَ الْمَنَّانُ الْحَمِيْدُ، وَ
صَلَّى اَللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ الطَّيِّبِيْنَ، وَ
karena ketaatan kami kepada-Mu di dalamnya karunia-shalawat Allah atas Muhammad dan keluarganya yang suci-,
اجْعَلْ لَنَا فِيْهِ عَوْنًا مِنْكَ عَلَى مَا نَدَبْتَنَا إِلَيْهِ مِنْ
مُفْتَرَضِ طَاعَتِكَ وَ تَقَبَّلْهَا، إِنَّكَ الْأَكْرَمُ مِنْ كُلِّ
كَرِيْمٍ
kucurkanlah atas kami di dalamnya pertolongan untuk
melaksanakan kewajiban taat yang Engkau telah memanggil kami untuk itu,
dan terimalah ketaatan tersebut. Sesungguhnya Engkau lebih Pemurah dari
setiap pemurah
وَ الْأَرْحَمُ مِنْ كُلِّ رَحِيْمٍ، آمِيْنَ آمِيْنَ رَبَّ الْعَالَمِيْنَ
dan lebih Penyayang dari setiap penyayang, Amin! Amin! Rabbal 'Alamîn.
Keempat, melakukan
senggama dengan istri di malam pertama itu. Ini adalah salah satu
keistimewaan bulan ini, karena melakukan senggama di malam pertama pada
bulan-bulan yang lain adalah makruh.
Kelima, mandi
malam pertama. Diriwayatkan bahwa barangsiapa mandi pada malam pertama
bulan Ramadhan, penyakit gatal-gatal tidak akan menghampirinya hingga
bulan Ramadhan mendatang.
Keenam, mandi di
sungai yang mengalir dan menuangkan air di kepala sebanyak tiga puluh
kali siraman dengan menggunakan telapak tangan sehingga kita tersucikan
secara maknawiyah hingga bulan Ramadhan mendatang.
Ketujuh, menziarahi
kuburan Imam Husain as sehingga dosa-dosa kita sirna dan kita
mendapatkan pahala para jamaah haji dan 'umrah pada tahun itu.
Kedelapan, mulai
mengerjakan shalat sunnah seribu rakaat bulan Ramadhan sebagaimana
telah disebutkan caranya di akhir pembahasan bagian kedua (Amalan-amalan
yang Dilakukan pada Malam Ramadhan, hal. 101).
Kesembilan, mengerjakan
shalat sebanyak dua rakaat. Pada setiap rakaatnya, kita membaca surah
al-Fâtihah dan al-An'âm. Lalu, kita memohon kepada Allah SWT supaya Ia
mencukupi kita dan menjaga kita dari penyakit yang kita khawatirkan.
Kesepuluh, membaca doa Allôhumma inna hâdzasy-syahral mubârok yang telah disebutkan di bab amalan malam terakhir bulan Sya'ban.
Kesebelas, setelah
mengerjakan shalat Maghrib, kita angkat tangan kita seraya membaca yang
berasal dari Imam Muhammad al-Jawwâd as ini sebagaimana disebutkan
dalam kitab al-Iqbâl.
اَللَّهُمَّ يَا مَنْ يَمْلِكُ
التَّدْبِيْرَ وَ هُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ، يَا مَنْ يَعْلَمُ
خَائِنَةَ الْأَعْيُنِ وَ مَا تُخْفِي الصُّدُوْرُ وَ
Ya Allah,
wahai Yang memiliki (hak) mengatur dan Ia Maha Kuasa atas segala
sesuatu. Wahai Dzat yang mengetahui pengkhianatan mata, apa yang
disembunyikan oleh hati,
تُجِنُّ الضَّمِيْرُ وَ هُوَ
اللَّطِيْفُ الْخَبِيْرُ، اَللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِمَّنْ نَوَى فَعَمِلَ
وَ لاَ تَجْعَلْنَا مِمَّنْ شَقِيَ فَكَسِلَ وَ لا
dan yang
dirahasiakan oleh kalbu, dan Ia Maha Lembut nan Mengetahui. Ya Allah,
jadikanlah kami di antara orang-orang yang berniat, lalu beramal, jangan
Kau jadikan kami di antara orang-orang yang celaka, lalu
bermalas-malasan, dan jangan pula
مِمَّنْ هُوَ عَلَى غَيْرِ
عَمَلٍ يَتَّكِلُ، اَللَّهُمَّ صَحِّحْ أَبْدَانَنَا مِنَ الْعِلَلِ وَ
أَعِنَّا عَلَى مَا افْتَرَضْتَ عَلَيْنَا مِنَ
di antara
orang-orang yang bersandar kepada selain amalan. Ya Allah, sehatkanlah
badan kami dari segala penyakit dan tolonglah kami (supaya dapat
melakukan) amalan yang telah Kau wajibkan atas kami
الْعَمَلِ
حَتَّى يَنْقَضِيَ عَنَّا شَهْرُكَ هَذَا وَ قَدْ أَدَّيْنَا مَفْرُوْضَكَ
فِيْهِ عَلَيْنَا، اَللَّهُمَّ أَعِنَّا عَلَى صِيَامِهِ، وَ وَفِّقْنَا
sehingga bulan-Mu ini berlalu dari kami dan kami telah melaksanakan
kewajiban kami di dalamnya. Ya Allah, tolonglah kami untuk berpuasa,
berikanlah taufik kepada kami
لِقِيَامِهِ، وَ نَشِّطْنَا
فِيْهِ لِلصَّلاَةِ، وَ لاَ تَحْجُبْنَا مِنَ الْقِرَاءَةِ، وَ سَهِّلْ
لَنَا فِيْهِ إِيْتَاءَ الزَّكَاةِ، اَللَّهُمَّ لاَ تُسَلِّطْ
untuk beribadah, giatkanlah kami di dalamnya untuk melakukan shalat,
jangan Kau halangi kami untuk membaca (al-Quran), dan mudahkan bagi kami
di dalamnya untuk mengeluarkan zakat. Ya Allah, jangan Kau timpakan
عَلَيْنَا وَصَبًا وَ لاَ تَعَبًا وَ لاَ سَقَمًا وَ لاَ عَطَبًا،
اَللَّهُمَّ ارْزُقْنَا الْإِفْطَارَ مِنْ رِزْقِكَ الْحَلاَلِ،
اَللَّهُمَّ سَهِّلْ لَنَا
atas kami penyakit yang tak kunjung
sembuh, rasa capek, penyakit, dan kebinasaan. Ya Allah, anugrahkan kami
berbuka puasa daru rezeki-Mu yang halal. Ya Allah, mudahkanlah bagi kami
فِيْهِ مَا قَسَمْتَهُ مِنْ رِزْقِكَ، وَ يَسِّرْ مَا
قَدَّرْتَهُ مِنْ أَمْرِكَ، وَ اجْعَلْهُ حَلاَلاً طَيِّبًا نَقِيًّا مِنَ
الْآثَامِ خَالِصًا مِنَ
di dalamnya rezeki-Mu yang telah Kau
bagikan, mudahkanlah perintah yang telah Kau tentukan, jadikanlah ia
halal, baik, suci dari dosa, dan bersih dari
الْآصَارِ وَ
الْأَجْرَامِ، اَللَّهُمَّ لاَ تُطْعِمْنَا إِلاَّ طَيِّبًا غَيْرَ
خَبِيْثٍ وَ لاَ حَرَامٍ وَ اجْعَلْ رِزْقَكَ لَنَا حَلاَلاً لاَ
segala kesalahan dan kedurjanaan. Ya Allah, janganlah Kau beri kami
makan kecuali yang baik tidak kotor dan haram, dan jadikan rezeiki-Mu
bagi kami rezeki halal yang tidak
يَشُوْبُهُ دَنَسٌ وَ لاَ
أَسْقَامٌ، يَا مَنْ عِلْمُهُ بِالسِّرِّ كَعِلْمِهِ بِالْأَعْلاَنِ، يَا
مُتَفَضِّلاً عَلَى عِبَادِهِ بِالْإِحْسَانِ، يَا
tercampuri
oleh kotoran dan penyakit. Wahai Dzat yang ilmu-Nya terhadap yang
rahasia seperti ilmu-Nya terhadap yang nyata, wahai Dzat yang memberikan
karunia kepada para hamba-Nya, wahai
مَنْ هُوَ عَلَى كُلِّ
شَيْئٍ قَدِيْرٌ وَ بِكُلِّ شَيْئٍ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ، أَلْهِمْنَا
ذِكْرَكَ، وَ جَنِّبْنَا عُسْرَكَ، وَ أَنِلْنَا يُسْرَكَ،
Dzat
yang Ia Maha Kuasa atas segala sesuatu dan mengetahui segala sesuatu,
ilhamkanlah kepada kami untuk mengingat-Mu, jauhkanlah kami dari
kesulitan (perhitungan)-Mu, sampaikanlah kami kepada kemudahan-Mu,
وَ اهْدِنَا لِلرَّشَادِ، وَ وَفِّقْنَا لِلسَّدَادِ، وَ اعْصِمْنَا مِنَ
الْبَلاَيَا، وَ صُنَّا مِنَ الْأَوْزَارِ وَ الْخَطَايَا، يَا مَنْ لاَ
tunjukkanlah kami kepada jalan hidayah, berikanlah taufik kebenaran
kepada kami, jagalah kami dari malapetaka, dan lindungilah kami dari
dosa dan kesalahan. Wahai Dzat yang tidak
يَغْفِرُ عَظِيْمَ
الذُّنُوْبِ غَيْرُهُ وَ لاَ يَكْشِفُ السُّوْءَ إِلاَّ هُوَ، يَا أَرْحَمَ
الرَّاحِمِيْنَ وَ أَكْرَمَ الْأَكْرَمِيْنَ، صَلِّ
dapat
mengampuni dosa yang besar selain-Nya dan tidak dapat menyingkap
keburukan kecuali Ia. Wahai Yang Lebih Pengasih dari para pengasih dan
Lebih Pemurah dari para pemurah, curahkanlah shalawat
عَلَى
مُحَمَّدٍ وَ أَهْلِ بَيْتِهِ الطَّيِّبِيْنَ وَ اجْعَلْ صِيَامَنَا
مَقْبُوْلاً وَ بِالْبِرِّ وَ التَّقْوَى مَوْصُوْلاً، وَ كَذَلِكَ
فَاجْعَلْ
atas Muhammad dan Ahlulbaitnya yang suci, jadikanlah
puasa kami diterima dan bersambung dengan kebaikan dan ketakwaan.
Begitu juga, jadikanlah
سَعْيَنَا مَشْكُوْرًا وَ قِيَامَنَا
مَبْرُوْرًا وَ قُرْآنَنَا (وَ قِرَاءَتَنَا) مَرْفُوْعًا وَ دُعَاءَنَا
مَسْمُوْعًا، وَ اهْدِنَا لِلْحُسْنَى
seluruh usaha kami
disyukuri, ibadah kami ibadah yang mabrur, (bacaan kami terhadap)
al-Quran kami terangkat, dan doa kami didengar, berikanlah petunjuk
kepada kami untuk kebaikan,
(الْحُسْنَى)، وَ جَنِّبْنَا
الْعُسْرَى، وَ يَسِّرْنَا لِلْيُسْرَى، وَ أَعْلِ لَنَا الدَّرَجَاتِ، وَ
ضَاعِفْ لَنَا الْحَسَنَاتِ، وَ
jauhkanlah kami dari kesulitan,
mudahkanlah kepada kami untuk menggapai kemudahan, tinggikanlah derajat
kami, lipat-gandakanlah kebaikan kami,
اقْبَلْ مِنَّا
الصَّوْمَ وَ الصَّلاَةَ، وَ اسْمَعْ مِنَّا الدَّعَوَاتِ، وَ اغْفِرْ
لَنَا الْخَطِيْئَاتِ، وَ تَجَاوَزْ عَنَّا السَّيِّئَاتِ، وَ
terimalah dari kami shalat dan puasa, dengarkanlah doa-doa kami, ampunilah segala kesalahan kami,
اجْعَلْنَا مِنَ الْعَامِلِيْنَ الْفَائِزِيْنَ وَ لا تَجْعَلْنَا مِنَ
الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَ لاَ الضَّالِّيْنَ حَتَّى يَنْقَضِيَ شَهْرُ
jadikan kami di antara ahli amal yang telah mendapatkan kemenangan dan
jangan Kau jadikan kami di antara orang-orang yang mendapatkan murka dan
orang-orang yang sesat sehingga berlalu bulan
رَمَضَانَ
عَنَّا وَ قَدْ قَبِلْتَ فِيْهِ صِيَامَنَا وَ قِيَامَنَا وَ زَكَّيْتَ
فِيْهِ أَعْمَالَنَا وَ غَفَرْتَ فِيْهِ ذُنُوْبَنَا وَ أَجْزَلْتَ فِيْهِ
Ramadhan dan Engkau telah menerima puasa dan ibadah kami, menyucikan
seluruh amalan kami, mengampuni dosa-dosa kami, dan mengagungkan
مِنْ كُلِّ خَيْرٍ نَصِيْبَنَا، فَإِنَّكَ الْإِلَهُ الْمُجِيْبُ وَ
الرَّبُّ الْقَرِيْبُ (الرَّقِيْبُ)، وَ أَنْتَ بِكُلِّ شَيْئٍ مُحِيْطٌ
nasib kami dari setiap kebaikan. Sesungguhnya Engkaulah Tuhan yang Maha
Mengabulkan dan Maha Dekat, serta Engkau Maha Meliputi segala sesuatu.
Kedua belas, membaca doa yang telah diriwayatkan dari Imam Shâdiq as berikut ini sebagaimana disebutkan dalam kitab al-Iqbâl.
اَللَّهُمَّ
رَبَّ شَهْرِ رَمَضَانَ مُنَزِّلَ الْقُرْآنِ، هَذَا شَهْرُ رَمَضَانَ
الَّذِيْ أَنْزَلْتَ فِيْهِ الْقُرْآنَ وَ أَنْزَلْتَ فِيْهِ
Ya
Allah, wahai Tuhan bulan Ramadhan, Penurun al-Quran, ini adalah bulan
Ramadhan yang di dalamnya Engkau telah menurunkan al-Quran dan
آيَاتٍ بَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَ الْفُرْقَانِ، اَللَّهُمَّ ارْزُقْنَا
صِيَامَهُ وَ أَعِنَّا عَلَى قِيَامِهِ، اَللَّهُمَّ سَلِّمْهُ لَنَا وَ
سَلِّمْنَا
ayat-ayat yang jelas dari petunjuk dan pembeda
(antara hak dan batil). Ya Allah, di bulan ini berikanlah anugrah puasa
kepada kami dan tolonglah kamu untuk beribadah. Ya Allah, serahkanlah ia
kepada kami, sehatkanlah kami
فِيْهِ وَ تَسَلَّمْهُ مِنَّا
فِيْ يُسْرٍ مِنْكَ وَ مُعَافَاةٍ وَ اجْعَلْ فِيْمَا تَقْضِيْ وَ
تُقَدِّرُ مِنَ الْأَمْرِ الْمَحْتُوْمِ وَ فِيْمَا تَفْرُقُ
di
dalamnya, dan terimalah ia dari kami dalam kemudahan dari-Mu dan 'afiat,
serta tentukanlah di antara keputusan pasti yang akan Kau tentukan dan
di antara keputusan-keputusan bijaksana yang akan Kau bedakan
مِنَ الْأَمْرِ الْحَكِيْمِ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ مِنَ الْقَضَاءِ
الَّذِيْ لاَ يُرَدُّ وَ لاَ يُبَدَّلُ أَنْ تَكْتُبَنِيْ مِنْ حُجَّاجِ
بَيْتِكَ
di malam Lailatul Qadr, qadhâ` yang tidak dapat
ditolak dan dirubah supaya Engkau menulisku di antara para jamaah haji
(yang berkunjung ke) rumah-Mu
الْحَرَامِ الْمَبْرُوْرِ
حَجُّهُمْ الْمَشْكُوْرِ سَعْيُهُمْ الْمَغْفُوْرِ ذُنُوْبُهُمْ
الْمُكَفَّرِ عَنْهُمْ سَيِّئَاتُهُمْ وَ اجْعَلْ فِيْمَا تَقْضِيْ
yang suci yang mabrur haji mereka, yang disyukuri usaha mereka, yang
diampuni dosa-dosa mereka, yang ditebus kejelekan-kejelekan mereka, dan
tentukanlah di antara qadhâ`
وَ تُقَدِّرُ أَنْ تُطِيْلَ لِيْ فِيْ عُمْرِيْ وَ تُوَسِّعَ عَلَيَّ مِنَ الرِّزْقِ الْحَلاَلِ
dan qadar-Mu supaya Engkau memanjangkan umurku dan melapangkan untukku rezeki yang halal.
Ketiga belas, membaca doa ke-44 ash-Shahîfah as-Sajjâdiyah.
Keempat belas, membaca doa Allôhumma inna hâdzâ syahru Ramadhôn yang sangat panjang sebagaimana disebutkan dalam kitab al-Iqbâl.
Kelima belas, membaca doa:
اَللَّهُمَّ
إِنَّهُ قَدْ دَخَلَ شَهْرُ رَمَضَانَ، اَللَّهُمَّ رَبَّ شَهْرِ
رَمَضَانَ الَّذِيْ أَنْزَلْتَ فِيْهِ الْقُرْآنَ وَ جَعَلْتَهُ بَيِّنَاتٍ
Ya Allah, telah tiba bulan Ramadhan. Ya Allah, wahai Tuhan
bulan Ramadhan yang Engkau telah menurunkan al-Quran di dalamnya dan
menjadikannya sebagai penjelas
مِنَ الْهُدَى وَ الْفُرْقَانِ،
اَللَّهُمَّ فَبَارِكْ لَنَا فِيْ شَهْرِ رَمَضَانَ وَ أَعِنَّا عَلَى
صِيَامِهِ وَ صَلَوَاتِهِ وَ تَقَبَّلْهُ مِنَّا
(jalan) petunjuk
dan pembeda (antara hak dan batil). Ya Allah, berkahilah kami di bulan
Ramadhan ini dan bantulah kami untuk berpuasa dan melakukan
shalat-shalatnya, serta terimalah dari kami.
Diriwayatkan bahwa ketika bulan Ramadhan tiba, Rasulullah SAWW selalu membaca doa tersebut.
Keenam belas, diriwayatkan bahwa Rasulullah SAWW selalu membaca doa berikut ini di malam pertama bulan Ramadhan.
اَلْحَمْدُ
لِلَّهِ الَّذِيْ أَكْرَمَنَا بِكَ أَيُّهَا الشَّهْرُ الْمُبَارَكُ،
اَللَّهُمَّ فَقَوِّنَا عَلَى صِيَامِنَا وَ قِيَامِنَا وَ ثَبِّتْ
أَقْدَامَنَا وَ
Segala puji bagi Allah yang telah memuliakan
kami denganmu wahai bulan yang penuh berkah. Ya Allah, kuatkanlah kami
terhadap puasa dan ibadahkami, kokohkanlah kaki kami, dan
انْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ، اَللَّهُمَّ أَنْتَ الْوَاحِدُ
فَلاَ وَلَدَ لَكَ، وَ أَنْتَ الصَّمَدُ فَلاَ شِبْهَ لَكَ، وَ أَنْتَ
tolonglah kami atas kaum yang kafir. Ya Allah Engkau Maha Esa, maka
Engkau tidak memiliki anak, Engkau Maha Abadi, maka tiadak keserupaan
dengan-Mu, Engkau
الْعَزِيْزُ فَلاَ يُعِزُّكَ شَيْئٌ، وَ
أَنْتَ الْغَنِيُّ وَ أَنَا الْفَقِيْرُ، وَ أَنْتَ الْمَوْلَى وَ أَنَا
الْعَبْدُ، وَ أَنْتَ الْغَفُوْرُ وَ أَنَا
Maha Mulia, maka tak
suatu pun yang dapat memuliakan-Mu, Engkau Maha dan aku fakir, Engkau
adalah Tuan dan aku adalah hamba, Engkau Maha Pengampun dan aku
الْمُذْنِبُ، وَ أَنْتَ الرَّحِيْمُ وَ أَنَا الْمُخْطِئُ، وَ أَنْتَ
الْخَالِقُ وَ أَنَا الْمَخْلُوْقُ، وَ أَنْتَ الْحَيُّ وَ أَنَا
الْمَيِّتُ،
adalah pelaku dosa, Engkau Maha Penyayang dan aku
adalah orang yang bersalah, Engkau Maha Pencipta dan aku adalah makhluk,
dan Engkau Maha Hidup dan aku mati,
أَسْأَلُكَ بِرَحْمَتِكَ أَنْ تَغْفِرَ لِيْ وَ تَرْحَمَنِيْ وَ تَجَاوَزَ عَنِّيْ، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ
aku memohon kepada-Mu demi rahmat-Mu; ampunilah aku, kasihanilah aku,
dan maafkanlah aku. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Ketujuh belas, telah disebutkan dalam Bab I bahwa disunnahkan membaca doa Jausyan Kabîr di pertama bulan Ramadhan.
Kedelapan belas, membaca doa untuk haji yang telah disebutkan di bagian pertama amalan bulan Ramadhan.
Kesembilan belas, ketika
bulan Ramadhan tiba, hendaknya kita memperbanyak membaca al-Quran.
Diriwayatkan bahwa sebelum mulai membaca al-Quran, Imam Shâdiq as selalu
membaca doa berikut ini:
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَشْهَدُ
أَنَّ هَذَا كِتَابُكَ الْمُنْزَلُ مِنْ عِنْدِكَ عَلَى رَسُوْلِكَ
مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ صَلَّى اَللهُ عَلَيْهِ وَ
Ya
Allah, aku bersaksi bahwa ini adalah Kitab-Mu yang telah diturunkan dari
sisi-Mu kepada Rasul-Mu, Muhammad bin Abdillah SAWW
آلِهِ وَ
كَلاَمُكَ النَّاطِقُ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ جَعَلْتَهُ هَادِيًا مِنْكَ
إِلَى خَلْقِكَ وَ حَبْلاً مُتَّصِلاً فِيْمَا بَيْنَكَ وَ بَيْنَ
dan Kalam-Mu yang berbiacara melalui lisan Nabi-Mu. Engkau telah
menjadikannya sebagai pemberi petunjuk bagi makhluk-Mu dan tali yang
menyambungkan antara diri-Mu dan
عِبَادِكَ، اَللَّهُمَّ
إِنِّيْ نَشَرْتُ عَهْدَكَ وَ كِتَابَكَ، اَللَّهُمَّ فَاجْعَلْ نَظَرِيْ
فِيْهِ عِبَادَةً وَ قِرَاءَتِيْ فِيْهِ فِكْرًا وَ
para
hamba-Mu. Ya Allah, sesungguhnya aku telah membuka jani dan Kitab-Mu
ini. Ya Allah, jadikanlah pandanganku kepadanya sebagai ibadah, bacaanku
sebagai perenungan, dan
فِكْرِيْ فِيْهِ اعْتِبَارًا، وَ
اجْعَلْنِيْ مِمَّنِ اتَّعَظَ بِبَيَانِ مَوَاعِظِكَ فِيْهِ وَ اجْتَنَبَ
مَعَاصِيَكَ، وَ لاَ تَطْبَعْ عِنْدَ
perenunganku sebagai
langkah untuk mengambil pelajaran, jadikanlah aku di antara orang-orang
yang dapat mengambil nasihat dari nasihat-nasihat-Mu dan menjauhi
maksiat-Mu, jangan Kau tutup ketika
قِرَاءَتِيْ عَلَى
سَمْعِيْ، وَ لا تَجْعَلْ عَلَى بَصَرِيْ غِشَاوَةً، وَ لاَ تَجْعَلْ
قِرَاءَتِيْ قِرَاءَةً لاَ تَدَبُّرَ فِيْهَا، بَلِ
aku sedang
membacanya pendengaranku, jangan Kau hamparkan penutup di atas
penglihatanku, jangan Kau jadikan bacaanku sebagai bacaan yang tidak
disertai oleh perenungan, akan tetapi
اجْعَلْنِيْ أَتَدَبَّرُ
آيَاتِهِ وَ أَحْكَامَهُ آخِذًا بِشَرَائِعِ دِيْنِكَ، وَ لاَ تَجْعَلْ
نَظَرِيْ فِيْهِ غَفْلَةً وَ لاَ قِرَاءَتِيْ هَذَرًا،
jadikan
aku merenungi ayat-ayat dan seluruh hukumnya dan mengambil syariat
agama-Mu, jangan Kau jadikan pandanganku kepadanya sebagai kelalaian dan
bacaanku igauan belaka.
إِنَّكَ أَنْتَ الرَّؤُُوْفُ الرَّحِيْمُ
Sesungguhnya Engkau Maha Belas-kasih nan Penyayang.
Dan setelah usai membaca, beliau selalu membaca doa berikut:
اَللَّهُمَّ
إِنِّيْ قَدْ قَرَأْتُ مَا قَضَيْتَ مِنْ كِتَابِكَ الَّذِيْ أَنْزَلْتَهُ
عَلَى نَبِيِّكَ الصَّادِقِ صَلَّى اَللهُ عَلَيْهِ وَ آلِهِ، فَلَكَ
Ya Allah, aku telah membaca apa yang telah Kau tentukan dari Kitab-Mu
yang telah Kau turunkan kepada Nabi-Mu yang jujur SAWW. Maka, bagi-Mu
الْحَمْدُ رَبَّنَا، اَللَّهُمَّ اجْعَلْنِيْ مِمَّنْ يُحِلُّ حَلاَلَهُ
وَ يُحَرِّمُ حَرَامَهُ وَ يُؤْمِنُ بِمُحْكَمِهِ وَ مُتَشَابِهِهِ وَ
اجْعَلْهُ لِيْ
segala puji wahai Tuhan kami. Ya Allah,
jadikanlah kami di antara orang-orang yang menghalakan halalnya,
mengharamkan haramnya, dan beriman kepada ayat-ayat muhkam dan
mutasyâbihnya, jadikanlah ia
أُنْسًا فِيْ قَبْرِيْ وَ أُنْسًا
فِيْ حَشْرِيْ وَ اجْعَلْنِيْ مِمَّنْ تُرْقِيْهِ (تُرَقِّيْهِ) بِكُلِّ
آيَةٍ قَرَأَهَا دَرَجَةً فِيْ أَعْلَى
sebagai ketentramanku di
dalam kuburku, ketentramanku di hari Mahsyarku, dan jadikanlah aku di
antara orang-orang yang Kau naikkan (kedudukan) mereka untuk setiap ayat
yang mereka baca satu derajat di surga 'Illiyyin tertinggi.
عِلِّيِّيْنَ، آمِيْنَ رَبَّ الْعَالَمِيْنَ
Amin! Rabbal 'Alamîn.
b. Hari Pertama
Pada hari pertama ini terdapat beberapa amalan:
Pertama, mandi
di air yang mengalir dan menuangkan air di atas kepala sebanyak tiga
puluh kali dengan menggunakan telapak tangan. Hal ini dapat memberikan
proteksi terhadap seluruh penyakit sepanjang tahun.
Kedua, membasuh
wajah dengan air bunga supaya kita dapat terselamatkan dari kehinaan
dan kesusahan. Begitu juga, menuangkannya sedikit di kepala supaya kita
terjaga dari penyakit semi gila pada tahun itu.
Ketiga, mengerjakan shalat awal bulan sebanyak dua rakaat dan bersedekah.
Keempat, mengerjakan shalat sebanyak dua rakaat. Pada rakaat pertama, kita membaca surah al-Fâtihah dan al-Fath, dan pada rakaat
kedua, surah al-Fâtihah dan surah bebas. Dengan ini, Allah akan
menjauhkan semua keburukan dari kita pada tahun itu dan kita akan berada
dalam penjagaan-Nya hingga tahun mendatang.
Kelima, membaca doa berikut ini setelah fajar terbit.
اَللَّهُمَّ
قَدْ حَضَرَ شَهْرُ رَمَضَانَ وَ قَدِ افْتَرَضْتَ عَلَيْنَا صِيَامَهُ وَ
أَنْزَلْتَ فِيْهِ الْقُرْآنَ هُدًى لِلنَّاسِ وَ بَيِّنَاتٍ
Ya
Allah, telah tiba bulan Ramadhan dan Engkau telah mewajibkan atas kami
berpuasa, serta Engkau telah menurunkan al-Quran di dalamnya sebagai
petunjuk dan penjelas
مِنَ الْهُدَى وَ الْفُرْقَانِ،
اَللَّهُمَّ أَعِنَّا عَلَى صِيَامِهِ وَ تَقَبَّلْهُ مِنَّا وَ
تَسَلَّمْهُ مِنَّا وَ سَلِّمْهُ لَنَا فِيْ يُسْرٍ مِنْكَ وَ
bagi (jalan) petunjuk dan pembeda (antara hak dan batil). Ya Allah,
tolonglah kami untuk melaksanakan puasa, kabulkanlah ia dari kami,
terimalah ia dari kami, dan serahkanlah ia kepada kami dalam kemudahan
dari-Mu dan
عَافِيَةٍ، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ
'afiat. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Keenam, membaca doa ke-44 ash-Shahîfah as-Sajjâdiyah jika kita belum membacanya pada malam harinya.
Ketujuh, dalam
kitab Zâd al-Ma'âd Allamah al-Majlisi berkata, "Syeikh al-Kulaini,
Syeikh Thûsî dan yang lain meriwayatkan dengan sanad yang sahih bahwa
Imam Musa al-Kâzhim as berkata, 'Bacalah doa ini di bulan Ramadhan di
awal tahun' . Selanjutnya beliau berkata, 'Barangsiapa membaca doa ini
demi ridha Allah dan tanpa disertai oleh tujuan-tujuan rusak dan riya`,
niscaya ia tidak akan tertimpa fitnah, kesesatan, malapetaka yang dapat
merusakkan agama atau tubuhnya, dan Allah SWT akan menjaganya dari
keburukan bencana yang akan terjadi pada tahun itu'. Doa itu adalah
sebagai berikut:
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ
بِاسْمِكَ الَّذِيْ دَانَ لَهُ كُلُّ شَيْئٍ، وَ بِرَحْمَتِكَ الَّتِيْ
وَسِعَتْ كُلَّ شَيْئٍ، وَ بِعَظَمَتِكَ الَّتِيْ
Ya Allah, aku
memohon kepada-Mu demi asmâ-Mu yang segala sesuatu taat kepadanya, demi
rahmat-Mu yang meliputi segala sesuatu, demi keagungan-Mu yang
تَوَاضَعَ لَهَا كُلُّ شَيْئٍ، وَ بِعِزَّتِكَ الَّتِيْ قَهَرَتْ كُلَّ
شَيْئٍ، وَ بِقُوَّتِكَ الَّتِيْ خَضَعَ لَهَا كُلُّ شَيْئٍ، وَ
segala sesuatu tunduk kepadanya, demi kemuliaan-Mu yang mengalahkan
segala sesuatu, demi kekuatan-Mu yang segala sesuatu bersimpuh di
hadapannya,
بِجَبَرُوْتِكَ الَّتِيْ غَلَبَتْ كُلَّ شَيْئٍ، وَ
بِعِلْمِكَ الَّذِيْ أَحَاطَ بِكُلِّ شَيْئٍ، يَا نُوْرُ يَا قُدُّوْسُ،
يَا أَوَّلاً قَبْلَ كُلِّ
demi kekuasaan-Mu yang mengalahkan
segala sesuatu, dan demi ilmu-Mu yang meliputi segala sesuatu. Wahai
Nûr, wahai Yang Maha Qudus, wahai Yang Maha Awal sebelum segala
شَيْئٍ، وَ يَا بَاقِيًا بَعْدَ كُلِّ شَيْئٍ، يَا اَللهُ يَا رَحْمَانُ،
صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ، وَ اغْفِرْ لِيَ الذُّنُوْبَ
Sesuatu wahai wahai Yang Maha Kekal setelah segala sesuatu, ya Allah,
wahai Yang Maha Pengasih, curahkanlah shalawat atas Muhammad dan
keluarga Muhammad, ampunilah dosa-dosaku
الَّتِي تُغَيِّرُ
النِّعَمَ، وَ اغْفِرْ لِيَ الذُّنُوْبَ الَّتِيْ تُنْزِلُ النِّقَمَ، وَ
اغْفِرْ لِيَ الذُّنُوْبَ الَّتِيْ تَقْطَعُ الرَّجَاءَ، وَ
yang
dapat merubah nikmat, ampunilah dosa-dosaku yang dapat menurunkan
siksa, ampuilah dosa-dosaku yang dapat memutuskan harapan,
اغْفِرْ لِيَ الذُّنُوْبَ الَّتِيْ تُدِيْلُ الْأَعْدَاءَ، وَ اغْفِرْ لِيَ
الذُّنُوْبَ الَّتِيْ تَرُدُّ الدُّعَاءَ، وَ اغْفِرْ لِيَ الذُّنُوْبَ
الَّتِيْ
ampunilah dosa-dosaku yang dapat membangkitkan para
musuh, ampunilah dosa-dosaku yang dapat menolak doa, ampunilah
dosa-dosaku yang
يُسْتَحَقُّ بِهَا نُزُوْلُ الْبَلاَءِ، وَ
اغْفِرْ لِيَ الذُّنُوْبَ الَّتِيْ تَحْبِسُ غَيْثَ السَّمَاءِ، وَ اغْفِرْ
لِيَ الذُّنُوْبَ الَّتِيْ
dengannya bencana pasti turun, ampunilah dosa-dosaku yang dapat menahan kucuran hujan dari langit, ampunilah dosa-dosaku yang
تَكْشِفُ الْغِطَاءَ، وَ اغْفِرْ لِيَ الذُّنُوْبَ الَّتِيْ تُعَجِّلُ
الْفَنَاءَ، وَ اغْفِرْ لِيَ الذُّنُوْبَ الَّتِيْ تُوْرِثُ النَّدَمَ، وَ
dapat menyingkap tirai (dosa), ampunilah dosa-dosaku yang dapat
mempercepat kefanaan, ampunilah dosa-dosaku yang dapat mewariskan
penyesalan,
اغْفِرْ لِيَ الذُّنُوْبَ الَّتِيْ تَهْتِكُ
الْعِصَمَ، وَ أَلْبِسْنِيْ دِرْعَكَ الْحَصِيْنَةَ الَّتِي لاَ تُرَامُ،
وَ عَافِنِيْ مِنْ شَرِّ مَا
ampunilah dosa-dosaku yang dapat
mengoyak-koyak tirai keterpeliharaan (dari dosa), pakaikanlah kepadaku
perisai-Mu yang kokoh nan tak tertandingi, dan jagalah aku dari
keburukan apa
أُحَاذِرُ بِاللَّيْلِ وَ النَّهَارِ فِيْ
مُسْتَقْبَلِ سَنَتِيْ هَذِهِ، اَللَّهُمَّ رَبَّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ
وَ رَبَّ الْأَرَضِيْنَ السَّبْعِ وَ
yang kukhawatirkan setiap malam dan siang di tahunku yang akan datang ini. Ya Allah, Tuhan tujuh langit dan tujuh bumi, serta
مَا فِيْهِنَّ وَ مَا بَيْنَهُنَّ وَ رَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ وَ
رَبَّ السَّبْعِ الْمَثَانِيْ وَ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَ رَبَّ
إِسْرَافِيْلَ وَ
apa yang terdapat di dalamnya dan di antara
keduanya, Tuhan 'Arsy yang agung, Tuhan as-Sab' al-Matsânî dan al-Quran
yang agung, Tuhan Israfil,
مِيْكَائِيْلَ وَ جَبْرَئِيْلَ وَ
رَبَّ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ آلِهِ سَيِّدِ الْمُرْسَلِيْنَ
وَ خَاتَمِ النَّبِيِّيْنَ، أَسْأَلُكَ بِكَ وَ
Mikail, dan Jibril, Tuhan Muhammad SAWW penghulu seluruh rasul dan pamungkas para nabi, aku mohon kepada-Mu demi Engkau
بِمَا سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ يَا عَظِيْمُ، أَنْتَ الَّذِيْ تَمُنُّ
بِالْعَظِيْمِ وَ تَدْفَعُ كُلَّ مَحْذُوْرٍ وَ تُعْطِيْ كُلَّ جَزِيْلٍ وَ
dan demi apa yang Kau namakan diri-Mu dengannya, wahai Yang
Maha Agung, Engkaulah yang menganugrahkan segala yang agung, menolak
segala mara bahaya, memberikan segala yang besar,
تُضَاعِفُ
(مِنَ) الْحَسَنَاتِ بِالْقَلِيْلِ وَ بِالْكَثِيْرِ وَ تَفْعَلُ مَا
تَشَاءُ، يَا قَدِيْرُ يَا اَللهُ يَا رَحْمَانُ صَلِّ عَلَى
melipat-gandakan kebaikan, baik yang sedikit maupun yang banyak, dan
melakukan apa yang Kau kehendaki. Ya Allah, wahai Yang Maha Pengasih,
curahkanlah shalawat atas
مُحَمَّدٍ وَ أَهْلِ بَيْتِهِ، وَ
أَلْبِسْنِيْ فِيْ مُسْتَقْبَلِ سَنَتِيْ هَذِهِ سِتْرَكَ، وَ نَضِّرْ
وَجْهِيْ بِنُوْرِكَ، وَ أَحِبَّنِيْ
Muhammad dan Ahlulbaitnya,
pakaikanlah kepadaku di tahun depanku ini kepenutupan-Mu, ceriaknlah
wajahku dengan cahaya-Mu, cintailah aku
بِمَحَبَّتِكَ، وَ
بَلِّغْنِيْ رِضْوَانَكَ وَ شَرِيْفَ كَرَامَتِكَ وَ جَسِيْمَ عَطِيَّتِكَ،
وَ أَعْطِنِيْ مِنْ خَيْرِ مَا عِنْدَكَ وَ مِنْ
dengan
kecintaan-Mu, sampaikanlah aku kepada keridhaan-Mu, kemurahan-Mu yang
mulia, dan karunia-Mu yang agung, berikanlah kepadaku sebagian kebaikan
yang ada di sisi-Mu dan sebagian
خَيْرِ مَا أَنْتَ مُعْطِيْهِ
أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ، وَ أَلْبِسْنِيْ مَعَ ذَلِكَ عَافِيَتَكَ، يَا
مَوْضِعَ كُلِّ شَكْوَى، وَ يَا شَاهِدَ
kebaikan yang akan Kau
berikan kepada seseorang dari makhluk-Mu, dan pakaikanlah kepadaku
bersama semua itu pakaian 'afiat-Mu. Wahai Tempat segala pengaduan,
wahai Yang Menyaksikan
كُلِّ نَجْوَى، وَ يَا عَالِمَ كُلِّ
خَفِيَّةٍ، وَ يَا دَافِعَ مَا تَشَاءُ مِنْ بَلِيَّةٍ، يَا كَرِيْمَ
الْعَفْوِ، يَا حَسَنَ التَّجَاوُزِ تَوَفَّنِيْ
setiap yang
rahasia, wahai Yang Mengetahui setiap yang tersembunyi, wahai Yang
Menolak malapetaka yang Kau kehendaki, wahai Yang mulia ampunan-Nya,
wahai Yang bajik maaf-Nya, wafatkanlah aku
عَلَى مِلَّةِ
إِبْرَاهِيْمَ وَ فِطْرَتِهِ وَ عَلَى دِيْنِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اَللهُ
عَلَيْهِ وَ آلِهِ وَ سُنَّتِهِ وَ عَلَى خَيْرِ الْوَفَاةِ
atas agama Ibrahim dan fitrahnya, atas agama Muhammad SAWW dan sunnahnya, dan atas kewafatan yang terbaik.
فَتَوَفَّنِيْ مُوَالِيًا لِأَوْلِيَائِكَ وَ مُعَادِيًا لِأَعْدَائِكَ،
اَللَّهُمَّ وَ جَنِّبْنِيْ فِيْ هَذِهِ السَّنَةِ كُلَّ عَمَلٍ أَوْ
قَوْلٍ أَوْ فِعْلٍ
Maka, wafatkanlah aku dalam keadaan
mencintai para kekasih-Mu dan memusuhi para musuh-Mu. Ya Allah,
jauhkanlah aku pada tahun ini dari setiap amal, perkataan atau perilaku
يُبَاعِدُنِيْ مِنْكَ وَ اجْلِبْنِيْ إِلَى كُلِّ عَمَلٍ أَوْ قَوْلٍ أَوْ
فِعْلٍ يُقَرِّبُنِيْ مِنْكَ فِيْ هَذِهِ السَّنَةِ، يَا أَرْحَمَ
yang dapat menjauhkanku dari-Mu dan tariklah aku kepada setiap amal,
perkataan, atau perilaku yang dapat mendekatkanku kepada-Mu pada tahun
ini, wahai Yang Lebih Pengasih
الرَّاحِمِينَ، وَ امْنَعْنِيْ
مِنْ كُلِّ عَمَلٍ أَوْ قَوْلٍ أَوْ فِعْلٍ يَكُوْنُ مِنِّيْ أَخَافُ
ضَرَرَ عَاقِبَتِهِ وَ أَخَافُ مَقْتَكَ
dari para pengasih,
cegahlah aku dari setiap amal, perkataan, atau perilakuku yang
kutakutkan akibatnya dan kutakutkan murka-Mu
إِيَّايَ عَلَيْهِ
حِذَارَ أَنْ تَصْرِفَ وَجْهَكَ الْكَرِيْمَ عَنِّيْ فَأَسْتَوْجِبَ بِهِ
نَقْصًا مِنْ حَظٍّ لِيْ عِنْدَكَ، يَا رَؤُوْفُ
atasku
karenanya, karena aku khawatir Engkau akan memalingkan wajah-Mu yang
suci dariku, lalu aku akan mendapatkan kekurangan dalam bagianku yang
ada di sisi-Mu, wahai Yang Maha Belas-asih,
يَا رَحِيْمُ،
اَللَّهُمَّ اجْعَلْنِيْ فِيْ مُسْتَقْبَلِ سَنَتِيْ هَذِهِ فِيْ حِفْظِكَ
وَ فِيْ جِوَارِكَ وَ فِيْ كَنَفِكَ، وَ جَلِّلْنِيْ سِتْرَ
wahai Yang Maha Penyayang. Ya Allah, jadikanlah aku di tahun depanku ini
berada dalam penjagaan-Mu, perlindungan-Mu, dan pemeliharaan-Mu,
rentangkan kepadaku tirai
عَافِيَتِكَ، وَ هَبْ لِيْ
كَرَامَتَكَ، عَزَّ جَارُكَ وَ جَلَّ ثَنَاؤُكَ وَ لا إِلَهَ غَيْرُكَ،
اَللَّهُمَّ اجْعَلْنِيْ تَابِعًا لِصَالِحِيْ
'afiat-Mu,
anugrahkanlah pada kemurahan-Mu. Mulia orang yang berlindung kepada-Mu,
agung pujian-Mu, dan tiada Tuhan (sejati) selain Engkau. Ya Allah,
jadikan aku mengikuti orang-orang salih
مَنْ مَضَى مِنْ
أَوْلِيَائِكَ وَ أَلْحِقْنِيْ بِهِمْ وَ اجْعَلْنِيْ مُسَلِّمًا لِمَنْ
قَالَ بِالصِّدْقِ عَلَيْكَ مِنْهُمْ، وَ أَعُوْذُ بِكَ
dari
para kekasih-Mu yang telah berlalu dan gabungkanlah aku dengan mereka,
serta jadikan aku menyerah kepada siapa dari mereka yang berkata benar
tentang-Mu. Aku berlindung kepada-Mu
اَللَّهُمَّ أَنْ تُحِيْطَ
بِيْ خَطِيْئَتِيْ وَ ظُلْمِيْ وَ إِسْرَافِيْ عَلَى نَفْسِيْ وَ
اتِّبَاعِيْ لِهَوَايَ وَ اشْتِغَالِيْ بِشَهَوَاتِيْ
ya Allah,
supaya kesalahanku, kezalimanku, keteraluanku terhadap diriku, menuruti
hawa nafsu, dan kesibukanku dengan syhawatku tidak menguasai diriku.
فَيَحُوْلُ ذَلِكَ بَيْنِيْ وَ بَيْنَ رَحْمَتِكَ وَ رِضْوَانِكَ
فَأَكُوْنَ مَنْسِيًّا عِنْدَكَ مُتَعَرِّضًا لِسَخَطِكَ وَ نِقْمَتِكَ،
اَللَّهُمَّ
Karena, semua itu akan menghalangiku dari rahmat
dan keridhaan-Mu. Dengan demikian, aku akan terlupakan di sisi-Mu dan
tersediakan untuk menerima murka dan siksa-Mu. Ya Allah,
وَفِّقْنِيْ لِكُلِّ عَمَلٍ صَالِحٍ تَرْضَى بِهِ عَنِّيْ وَ قَرِّبْنِيْ
إِلَيْكَ زُلْفَى، اَللَّهُمَّ كَمَا كَفَيْتَ نَبِيَّكَ مُحَمَّدًا صَلَّى
berikanlah taufik kepadaku untuk (melakukan) setiap amal
salih yang dengannya Engkau meridhaiku dan dekatkanlah aku ke
haribaan-Mu. Ya Allah, sebagaimana Engkau telah mencukupi Nabi-Mu,
Muhammad SAWW
اَللهُ عَلَيْهِ وَ آلِهِ هَوْلَ عَدُوِّهِ وَ
فَرَّجْتَ هَمَّهُ وَ كَشَفْتَ غَمَّهُ (كَرْبَهُ) وَ صَدَقْتَهُ وَعْدَكَ
وَ أَنْجَزْتَ لَهُ
dari kedahsyatan musuhnya, telah Kau
musnahkan kegundahannya, telah Kau sirnakan kesedihannya, telah Kau
tepati janji-Mu kepadanya, dan telah Kau wujudkan baginya
عَهْدَكَ، اَللَّهُمَّ فَبِذَلِكَ فَاكْفِنِيْ هَوْلَ هَذِهِ السَّنَةِ وَ
آفَاتِهَا وَ أَسْقَامَهَا وَ فِتْنَتَهَا وَ شُرُوْرَهَا وَ أَحْزَانَهَا
وَ
janji-Mu, ya Allah, demi semua itu, cukupilah aku dari
kedahsyatan tahun ini, malapetaka, penyakit, fitnah, kejahatan, dan
kesedihannya, serta
ضِيْقَ الْمَعَاشِ فِيْهَا وَ بَلِّغْنِيْ
بِرَحْمَتِكَ كَمَالَ الْعَافِيَةِ بِتَمَامِ دَوَامِ النِّعْمَةِ عِنْدِيْ
إِلَى مُنْتَهَى أَجَلِيْ، أَسْأَلُكَ
kesempitan hidup di
dalamnya, dan sampaokanlah aku demi rahmat-Mu kepada 'afiat yang
sempurna dengan keabadian nimat di sisiku hingga akhir ajalku. Aku mohon
kepada-Mu
سُؤَالَ مَنْ أَسَاءَ وَ ظَلَمَ وَ اسْتَكَانَ وَ
اعْتَرَفَ، وَ أَسْأَلُكَ أَنْ تَغْفِرَ لِيْ مَا مَضَى مِنَ الذُّنُوْبِ
الَّتِيْ
bak permohonan orang yang telah berbuat kejelekan,
berbuat zalim, hina, dan mengakui (segala kesalahannya). Aku mohon
kepada-Mu untuk mengampuni dosa-dosaku yang telah lalu yang
حَصَرَتْهَا حَفَظَتُكَ وَ أَحْصَتْهَا كِرَامُ مَلاَئِكَتِكَ عَلَيَّ وَ
أَنْ تَعْصِمَنِيْ إِلَهِيْ (اَللهُمَ) مِنَ الذُّنُوْبِ فِيْمَا بَقِيَ
telah diketahui oleh para penjaga-Mu dan dihitung oleh para malaikat-Mu
yang mulia, dan menjagaku ya Ilahi sehingga aku tidak berbuat dosa di
sisa-sisa
مِنْ عُمْرِي إِلَى مُنْتَهَى أَجَلِيْ، يَا اَللهُ
يَا رَحْمَانُ يَا رَحِيْمُ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ أَهْلِ بَيْتِ
مُحَمَّدٍ وَ آتِنِيْ
umurku hingga akhir ajalku. Ya Allah,
wahai Yang Maha Pengasih, wahai Yang Maha Penyayang, curahkanlah
shalawat atas Muhammad dan Ahlulbait Muhammad, dan berikanlah kepadaku
كُلَّ مَا سَأَلْتُكَ وَ رَغِبْتُ إِلَيْكَ فِيْهِ، فَإِنَّكَ أَمَرْتَنِي
بِالدُّعَاءِ وَ تَكَفَّلْتَ لِيْ بِالْإِجَابَةِ، يَا أَرْحَمَ
الرَّاحِمِيْنَ
segala yang telah kumohon kepada-Mu dan
kuharapkan dari-Mu. Karena, Engkau telah memerinthakanku untuk berdoa
dan Engkau menjamin bagiku pengabulannya, wahai Yang Lebih Pengasih dari
para pengasih.
Penulis berkata, "Sayid Ibnu Thâwûs ra telah menyebutkan doa ini untuk malam pertama bulan Ramadhan".
c. Hari Keenam
Pada tanggal 6 Ramadhan 201, Muslimin membaiat Imam Ridha as. Sayid
Ibnu Thâwûs ra meriwayatkan bahwa demi mensyukuri nikmat ini, kita
mengerjakan shalat sebanyak dua rakaat. Pada setiap rakaat, setelah
membaca surah al-Fâtihah, kita membaca surah at-Tauhid sebanyak dua
puluh lima kali.
d. Malam Ketiga Belas
Malam ini adalah malam pertama dari tiga malam yang dikenal dengan nama
al-Layâlî al-Bîdh. Untuk malam ini terdapat tiga amalan sebagai berikut:
Pertama, mandi.
Kedua, mengerjakan
shalat sebanyak empat rakaat, pada setiap rakaatnya kita membaca surah
al-Fâtihah dan dua p uluh lima kali surah at-Tauhid.
Ketiga, mengerjakan
dua rakaat shalat yang juga disunnahkan untuk dikerjakan pada malam
ketiga belas bulan Rajab dan Sya'ban. Pada setiap rakaatnya, kita
membaca surah al-Fâtihah, Yasin, al-Mulk, dan at-Tauhid.
e. Malam Keempat Belas
Pada malam ini, shalat tersebut (pada amalan ketiga malam ketiga belas)
juga sunnah untuk dikerjakan. Hanya saja, di sini ia berjumlah empat
rakaat dengan dua kali salam. Sebelumnya pada pembahasan doa al-Mujîr
telah disebutkan bahwa barangsiapa mengerjakan shalat ini pada
malam-malam al-Layâlî al-Bîdh bulan Ramadhan, maka dosanya akan diampuni
meskipun dosa-dosa itu sejumlah tetesan hujan, daun pepohonan, dan
kerikil di bumi.
f. Malam Kelima Belas
Malam ini adalah malam yang penuh berkah. Pada malam ini terdapat beberapa amalan berikut:
Pertama, mandi.
Kedua, menziarahi Imam Husain as.
Ketiga, mengerjakan shalat sebanyak enam rakaat dengan membaca surah al-Fâtihah, Yasin, al-Mulk, dan at-Tauhid.
Keempat, mengerjakan
shalat sebanyak seratus rakaat, pada setiap rakaatnya setelah membaca
surah al-Fâtihah, kita membaca surah at-Tauhid sebanyak sepuluh kali.
Dalam kitab al-Muqni'ah Syeikh Mufid ra meriwayatkan dari Amirul
Mukminin as bahwa barangsiapa mengerjakan shalat tersebut, Allah SWT
akan mengirimkan sepuluh malaikat kepadanya guna membasmikan para
musuhnya, baik dari kalangan jin maupun manusia, dan mengirimkan tiga
puluh malaikat kepadanya ketika ia hendak meninggal dunia guna
melindunginya dari api neraka.
Kelima, diriwayatkan
bahwa para sahabat pernah bertanya kepada Imam Shâdiq as, "Apa pesan
Anda kepada orang-orang yang berziarah kepada Imam Husain as pada malam
kelima belas bulan Ramadhan?" Beliau menjawab, "Alangkah baiknya orang
yang mengerjakan shalat sebanyak sepuluh rakaat pada malam pertengahan
Ramadhan di dekat makam beliau setelah mengerjakan shalat Isya`, dan
shalat itu selain shalat malam. Hendaknya setelah membaca surah
al-Fâtihah ia membaca surah at-Tauhid sebanyak sepuluh kali dan
berlindung kepada Allah dari api neraka. (Dengan itu) Allah akan
menetapkannya sebagai orang yang telah terbebaskan dari api neraka dan
tidak akan meninggal dunia kecuali setelah bermimpi bertemu para
malaikat yang akan memberikan kabar gembira padanya dengan surga dan
melindunginya dari api neraka".
g. Hari Kelima Belas
Tanggal 15 Ramadhan 2 H. adalah hari kelahiran Imam Hasan al-Mujtaba
as. Dan Syeikh Mufid ra juga berpendapat bahwa kelahiran Imam Muhammad
at-Taqi as jatuh pada hari ini juga tahun 195 H. Akan tetapi, menurut
pendapat masyhur hal itu jatuh pada hari yang lain. Bagaimana pun, hari
ini adalah sebuah hari yang sangat mulia dan bersedekah pada hati ini
memiliki keutamaan yang tak terhingga.
h. Malam Ketujuh Belas
Malam ini adalah malam yang penuh berkah. Pada malam ini, pasukan
Rasulullah SAWW bertemu dengan paskan orang-orang kafir Quraisy di
daerah Badar, dan keesokan harinya terjadilah perang Badar. Allah SWT
telah memenangkan pasukan beliau atas pasukan musyrikin, dan hal ini
adalah salah satu kejayaan Islam yang terbesar. Oleh karena itu, para
ulama berpendapat, disunnahkan pada hari itu untuk bersedekah, bersyukur
kepada Allah, dan mandi, serta ibadah pada malam harinya memiliki
keutamaan yang sangat besar.
Penulis berkata, "Menurut beberapa
riwayat, pada malam itu Rasulullah bertanya kepada para sahabat,
'Siapakah yang bersedia pada malam ini untuk mengambil air dari sumur?'
Para sahabat diam seribu bahasa dan tak seorang pun yang berani
melakukannya. Akhirnya Amirul Mukminin as mengambil kantong air dan
berangkat keluar untuk mengambil air. Malam itu sangat gelap-gulita,
hawa sangat dingin, dan angin bertiup keras. Beliau sampai di sebuah
sumur yang sangat dalam dan gelap, dan beliau tidak menemukan sebuah
timba untuk memungut air dari dalam sumur itu. Terpaksa beliau turun ke
dalam sumur dan memenuhi kantong air itu dengan air. Setelah keluar dari
dalam sumur itu, ia melangkah untuk kembali pulang. Tiba-tiba angin
bertiup sangat kencang menerpa beliau sehingga beliau terduduk (untuk
menghindari terpaan angin itu) dan menunggu hingga angin itu berhenti
bertiup. Beliau bangkit dari duduk dan melangkah kembali. Tiba-tiba
angin kencang bertiup kembali. Beliau duduk kembali sehingga angin itu
berhenti bertiup. Beliau bangkit kembali dan melangkah. Untuk ketiga
kalinya angin kencang bertiup kembali dan beliau pun terpaksa duduk
sehingga angin itu berhenti. Setelah angin berhenti bertiup, beliau
bangkit dan melangkah menuju Rasulullah. Setelah beliau sampai,
Rasulullah bertanya kepada beliau, 'Wahai Abul Hasan, mengapa engkau
terlambat datang?' Beliau menjawab, 'Tiga kali angin keras menimpaku
sehingga aku bergetar, dan keterlambatanku disebabkan oleh angin
tersebut'. 'Apakah engkau tahu apakah semua angin itu, wahai Ali', tanya
Rasulullah kembali. 'Tidak', jawab beliau. Rasulullah menjawab, 'Angin
yang pertama adalah malaikat Jibril bersama seribu malaikat yang telah
mengucapkan salam kepadamu. Yang kedua adalah malaikat Mikail bersama
seribu malaikat yang telah mengucapkan salam kepadamu, dan yang ketiga
adalah malaikat Israfil bersama seribu malaikat yang telah mengucapkan
salam kepadamu. Mereka turun (ke bumi) untuk membantu kita'.
Pendapat sebagian orang yang mengatakan bahwa Amirul Mukminin as bertemu
dengan tiga ribu malaikat dan memiliki tiga kebaikan dalam satu malam
menunjuk pada peristiwa tersebut. Begitu juga syair Sayid al-Himyari
mengindikasikan persitiwa tersebut. Ia bersyair:
أُقْسِمُ بِاللهِ وَ آلاَئِهِ * وَ الْمَرْءُ عَمَّا قَالَ مَسْؤُوْلُ
Aku bersumpah kepada Allah dan nikmat-nikmat-Nya, dan seseorang akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dikatakan.
إِنَّ عَلِيِّ بْنَ أَبِيْ طَالِبٍ * عَلَى الْتُّقَى وَ الْبِرِّ مَجْبُوْلُ
Sungguh Ali bin Abi Thalib, terciptakan atas takwa dan kebaikan.
كَانَ إِذَا الْحَرْبُ مَرَتْهَا الْقَنَا * وَ أَحْجَمَتْ عَنْهَا الْبَهَالِيْلُ
Ketika perang telah dikobarkan oleh pedang-pedangnya, dan para pendekar lari darinya tunggang-langgang,
يَمْشِيْ إِلَى الْقِرْنِ وَ فِيْ كَفِّهِ * أَبْيَضُ مَاضِي الْحَدِّ مَصْقُوْلُ
ia pergi menentang lawan dan di tangannya, pedang yang mengkilat nan tajam,
مَشْيَ الْعَفَرْنَا بَيْنَ أَشْبَالِهِ * أَبْرَزَهُ لِلْقَنَصِ الْغِيْلُ
bak jalannya seekor singa di antara anak-anaknya, yang mereka untuk sebuah perburuan dikeluarkan.
ذَاكَ الَّذِيْ سَلَّمَ فِيْ لَيْلَةٍ * عَلَيْهِ مِيْكَالٌ وَ جِبْرِيْلُ
Ia adalah orang yang menghaturkan salam di sebuah malam, kepadanya Mikail dan Jibril.
مِيْكَالُ فِيْ أَلْفٍ وَ جِبْرِيْلُ فِيْ * أَلْفٍ وَ يَتْلُوْهُمْ سَرَافِيْلُ
Mikail dengan seribu malaikat dan Jibril dengan, seribu malaikat, lalu diikuti oleh Israfil,
لَيْلَةَ بَدْرٍ مَدَدًا أُنْزِلُوْا * كَأَنَّهُمْ طَيْرٌ أَبَابِيْلُ
pada malam Badar, untuk pertolongan mereka diturunkan, seakan-akan mereka burung Ababil.
i. Malam Kesembilan Belas
Malam ini adalah malam pertama Lailatul Qadr. Malam Lailatul Qadr
adalah sebuah malam yang tidak satu malam pun dalam setahun yang
memiliki keutamaan seperti keutamaannya. Amalan pada malam itu adalah
lebih baik dari amalan yang dikerjakan selama seribu bulan. Pada malam
itu semua taqdir dalam setahun akan ditentukan. Para malaikat dan Ruh
akan turun ke bumi dengan izin Allah untuk berjumpa dengan Imam Zaman as
guna melaporkan kepada beliau setiap ketentuan yang dimiliki oleh
setiap hamba.
Amalan pada malam Lailatul Qadr terklasifikasi dalam
dua bagian: amalan umum yang dilakukan pada setiap malam Lailatul Qadr,
dan amalan khusus untuk setiap malam Lailatul Qadr.
1. Amalan Umum
Amalan pada malam-malam ini adalah sebagai berikut:
Pertama, mandi.
Menurut Allamah al-Majlisi, lebih baiknya mandi ini dilakukan bersamaan
dengan terbenamnya matahari sehingga kita mengerjakan shalat Maghrib
dan Isya` dengan mandi tersebut.
Kedua, mengerjakan
shalat sebanyak dua rakaat. Pada setiap rakaatnya, setelah membaca
surah al-Fâtihah, kita membaca surah at-Tauhid sebanyak tujuh kali, dan
setelah selesai mengerjakan shalat, kita membaca astaughfirullôh wa
atûbu ilaih sebanyak tujuh puluh kali.
Dalam sebuah hadis Nabi
disebutkan bahwa yang mengerjakan shalat ini tidak akan bangun dari
tempat duduknya kecuali Allah SWT telah mengampuninya dan kedua orang
tuanya.
Ketiga, bukalah al-Quran dan letakkanlah di hadapan Anda seraya berkata,
اَللَّهُمَّ
إِنِّيْ أَسْأَلُكَ بِكِتَابِكَ الْمُنْزَلِ وَ مَا فِيْهِ وَ فِيْهِ
اسْمُكَ الْأَكْبَرُ وَ أَسْمَاؤُكَ الْحُسْنَى وَ مَا يُخَافُ وَ
Ya Allah, aku memohon kepada-Mu demi Kitab-Mu yang telah diturunkan dan
seluruh isinya, sedangkan di dalamnya terdapat asmâ-Mu yang teresar,
asmâ-asmâ-Mu yang baik, segala yang ditakuti dan
يُرْجَى أَنْ تَجْعَلَنِيْ مِنْ عُتَقَائِكَ مِنَ النَّارِ
diharapkan agar Kau jadikan aku di antara orang-orang yang terbebaskan dari api neraka.
Kemudian, mintalah segala hajat yang Anda inginkan.
Keempat, ambillah al-Quran itu dan letakkan di atas kepala Anda. Lalu, bacalah:
اَللَّهُمَّ
بِحَقِّ هَذَا الْقُرْآنِ وَ بِحَقِّ مَنْ أَرْسَلْتَهُ بِهِ وَ بِحَقِّ
كُلِّ مُؤْمِنٍ مَدَحْتَهُ فِيْهِ وَ بِحَقِّكَ عَلَيْهِمْ، فَلاَ أَحَدَ
Ya Allah, demi hak al-Quran ini, demi hak orang yang telah Kau utus
dengannya, demi hak setiap Mukmin yang telah Kau puji di dalamnya, dan
demi hak-Mu atas mereka. Tiada seorang pun
أَعْرَفُ بِحَقِّكَ مِنْكَ
yang lebih mengetahui hak-Mu dari pada-Mu.
Lalu, bacalah bacaan berikut ini masing-masing sebanyak sepuluh kali.
بِكَ يَا اَللهُ
بِمُحَمَّدٍ
بِعَلِيٍّ
بِفَاطِمَةَ
بِالْحَسَنِ
بِالْحُسَيْنِ
بِعَلِيِّ بْنِ الْحُسَيْنِ
بِمُحَمَّدِ بْنِ عَلِيٍّ
بِجَعْفَرِ بْنِ مُحَمَّدٍ
بِمُوسَى بْنِ جَعْفَرٍ
بِعَلِيِّ بْنِ مُوسَى
بِمُحَمَّدِ بْنِ عَلِيٍّ
بِعَلِيِّ بْنِ مُحَمَّدٍ
بِالْحَسَنِ بْنِ عَلِيٍّ بِالْحُجَّةِ
Kelima, berziarah
kepada Imam Husain as. Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa ketika malam
Lailatul Qadr tiba, seorang penyeru di langit ke tujuh dari dalam 'Arsy
berseru, "Allah telah mengampuni orang yang berziarah ke kuburan Husain
as".
Keenam, menghidupkan malam ini . Dalam
sebuah hadis disebutkan bahwa barangsiapa menghidupkan malam Lailatl
Qadr, dosa-dosanya akan diampuni meskipun sebanyak bintang-gumintang di
langit, seberat gunung-gunung, dan seluas lautan.
Ketujuh, mengerjakan
shalat sebanyak seratus rakaat. Shalat ini sangat memiliki keutamaan
yang tak terhingga. Dan lebih baiknya, pada setiap rakaat setelah
membaca surah al-Fâtihah, kita membaca surah at-Tauhid sebanyak sepuluh
kali.
Kedelapan, membaca (doa berikut ini).
اَللَّهُمَّ
إِنِّيْ أَمْسَيْتُ لَكَ عَبْدًا دَاخِرًا، لاَ أَمْلِكُ لِنَفْسِيْ
نَفْعًا وَ لاَ ضَرًّا وَ لاَ أَصْرِفُ عَنْهَا سُوْءًا، أَشْهَدُ
Ya Allah, aku telah memasuki soreku ini sebagai hamba yang hina. Aku
tidak memiliki manfaat dan mara bahaya bagi diriku sendiri dan aku tidak
menolak keburukan darinya. Aku bersaksi
بِذَلِكَ عَلَى
نَفْسِيْ وَ أَعْتَرِفُ لَكَ بِضَعْفِ قُوَّتِيْ وَ قِلَّةِ حِيْلَتِيْ،
فَصَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ وَ أَنْجِزْ
dengan
hal itu terhadap diriku dan mengaku dengan kelemahan kekuatanku dan
sedikitnya tipu-dayaku. Maka, curahkanlah shalawat atas Muhammad dan
keluarga Muhammad, wujudkanlah
لِيْ مَا وَعَدْتَنِيْ وَ
جَمِيْعَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَ الْمُؤْمِنَاتِ مِنَ الْمَغْفِرَةِ فِيْ
هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَ أَتْمِمْ عَلَيَّ مَا آتَيْتَنِيْ،
bagiku
ampunan pada malam ini yang telah Kau janjikan kepadaku dan kepada
seluruh Mukminin dan Mukminat, dan sempurnakanlah apa yang telah Kau
anugrahkan pada kami.
فَإِنِّيْ عَبْدُكَ الْمِسْكِيْنُ
الْمُسْتَكِيْنُ الضَّعِيْفُ الْفَقِيْرُ الْمَهِيْنُ، اَللَّهُمَّ لاَ
تَجْعَلْنِيْ نَاسِيًا لِذِكْرِكَ فِيْمَا أَوْلَيْتَنِيْ وَ
Karena aku adalah hamba-Mu yang miksin, rendah, lemah, fakir, dan hina.
Ya Allah, jangan Kau jadikan aku lalai untuk mengingat-Mu terhadap apa
yang telah Kau anugrahkan padaku,
لاَ (غَافِلاَ) لِإِحْسَانِكَ
فِيْمَا أَعْطَيْتَنِيْ وَ لاَ آيِسًا مِنْ إِجَابَتِكَ وَ إِنْ
أَبْطَأَتْ عَنِّيْ فِيْ سَرَّاءَ (كُنْتُ) أَوْ
lupa akan
kebaikan-Mu terhadap apa yang telah Kau karuniakan padaku, dan putus asa
akan pengabulan-Mu meskipun hal itu lambat datang kepadaku, baik aku
dalam kebahagiaan,
ضَرَّاءَ أَوْ شِدَّةٍ أَوْ رَخَاءٍ أَوْ عَافِيَةٍ أَوْ بَلاَءٍ أَوْ بُؤْسٍ أَوْ نَعْمَاءَ، إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ
kesusahan, kesulitan, ketentraman, kesehatan, malapetaka, kesengsaraan,
maupun kenikmatan. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa.
Doa ini telah diriwayatkan oleh Syeikh al-Kaf'ami dari Imam Zainul
Abidin as bahwa beliau selalu membacanya pada malam Lailatul Qadr, baik
dalam keadaan berdiri, duduk, ruku', maupun sujud.
Allamah
al-Majlisi berkata, "Amalan yang terbaik pada malam-malam ini adalah
memohon ampunan, berdoa untuk kepentingan dunia dan akhirat diri kita
sendiri, kedua orang tua, kerabat, saudara-saudara seiman kita, baik
yang masih hidup maupun yang sudah meninggal dunia, membaca dzikir, dan
mengirinkan shalawat kepada Muhammad dan keluarga beliau semampu kita.
Dalam sebuah hadis disebutkan, hendaknya kita membaca doa Jausyan Kabir
pada tiga malam tersebut".
Penulis berkata, "Doa Jausyan Kabir telah
disebutkan sebelumnya. Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa Rasulullah
SAWW pernah ditanya oleh salah seorang sahabat, 'Jika aku mendapatkan
malam Lailatul Qadr, apa yang harus kumohon dari Allah?' ''Afiat dan
kesehatan', jawab beliau ringkas".
2. Amalan Khusus
Malam Kesembilan Belas
Amalan khusus untuk malam kesembilan belas adalah sebagai berikut:
Pertama, membaca astaughfirullôh robbî wa atûbu ilaih sebanyak seratus kali.
Kedua, mengucapkan Allôhummal-'an qotalata Amiril Mukminin sebanyak seratus kali.
Ketiga, membaca doa yâ dzal-ladzî kâna yang telah disebutkan pada amalan keenam di antara amalan-amalan siang hari bulan Ramadhan.
Keempat, membaca (doa berikut ini).
اَللَّهُمَّ
اجْعَلْ فِيْمَا تَقْضِيْ وَ تُقَدِّرُ مِنَ الْأَمْرِ الْمَحْتُوْمِ وَ
فِيْمَا تَفْرُقُ مِنَ الْأَمْرِ الْحَكِيْمِ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ وَ
فِي
Ya Allah, tentukanlah di antara keputusan pasti yang akan
Kau tentukan dan di antara keputusan-keputusan bijaksana yang akan Kau
bedakan di malam Lailatul Qadr, serta di antara
الْقَضَاءِ
الَّذِيْ لاَ يُرَدُّ وَ لاَ يُبَدَّلُ أَنْ تَكْتُبَنِيْ مِنْ حُجَّاجِ
بَيْتِكَ الْحَرَامِ الْمَبْرُوْرِ حَجُّهُمْ الْمَشْكُوْرِ سَعْيُهُمْ
qadhâ` yang tidak dapat ditolak dan dirubah supaya Engkau menulisku di
antara para jamaah haji (yang berkunjung ke) rumah-Mu yang suci yang
mabrur haji mereka, yang disyukuri usaha mereka,
الْمَغْفُوْرِ
ذُنُوْبُهُمْ الْمُكَفَّرِ عَنْهُمْ سَيِّئَاتُهُمْ وَ اجْعَلْ فِيْمَا
تَقْضِيْ وَ تُقَدِّرُ أَنْ تُطِيْلَ عُمْرِيْ وَ تُوَسِّعَ عَلَيَّ
yang diampuni dosa-dosa mereka, yang ditebus kejelekan-kejelekan
mereka, dan tentukanlah di antara qadhâ` dan qadar-Mu supaya Engkau
memanjangkan umurku dan melapangkan untukku
فِيْ رِزْقِيْ وَ تَفْعَلَ بِيْ كَذَا وَ كَذَا
rezekiku dan memperlakukanku dengan .... (sebagai ganti dari titik-titik ini, sebutkanlah hajat dan keinginan Anda).
Malam Kedua Puluh Satu
Keutamaan malam kedua puluh satu ini adalah lebih besar dari keutamaan
malam kesembilan belas, dan selayaknya kita mengerjakan amalan-amalan
umum malam Lailatul Qadr itu (secara lebih giat di sini), seperti mandi,
bangun malam, berziarah kepada Imam Husain as, mengerjakan shalat
dengan membaca tujuh kali surah at-Tauhid, meletakkan al-Quran di atas
kepala, mengerjakan shalat sebanyak seratus rakaat, membaca doa Jausyan
Kabir, dan lain sebagainya. Dalam beberapa hadis telah ditekankan untuk
melakukan mandi, bangun malam, dan giat beribadah pada malam ini dan
malam kedua puluh tiga, serta bahwa malam Lailatul Qadr adalah salah
satu dari dua malam ini.
Dalam beberapa hadis disebutkan bahwa para
sahabat pernah meminta kepada ma'shumin as untuk menentukan malam
Lailatul Qadr. Mereka enggan untuk menentukannya dan sebagai gantinya
mereka berkata, "Alangkah mudahnya permohonan kalian terkabulkan pada
dua malam ini", atau "Mengapa kalian enggan melakukan kebaikan di dua
malam ini?", dan lain sebagainya.
Di antara pesan-pesan yang
disampaikan oleh Syeikh Shaduq ra kepada Masyâyikh (al-Hadîts) dari
kalangan Syi'ah Imamiah berkata, "Barangsiapa menghidupkan dua malam ini
dengan membahas ilmu, hal itu adalah lebih utama".
Ringkasnya, dari
malam ini disunnahkan bagi kita untuk membaca doa-doa sepuluh malam
terkahir bulan Ramadhan. Di antaranya adalah doa yang diriwayatkan oleh
Syeikh al-Kulaini ra dalam kitab al-Kâfî dari Imam Shâdiq as bahwa
beliau berkata, "Bacalah (doa ini) setiap malam pada sepuluh malam
terakhir bulan Ramadhan".
أَعُوْذُ بِجَلاَلِ وَجْهِكَ
الْكَرِيْمِ أَنْ يَنْقَضِيَ عَنِّيْ شَهْرُ رَمَضَانَ أَوْ يَطْلُعَ
الْفَجْرُ مِنْ لَيْلَتِيْ هَذِهِ وَ لَكَ قِبَلِيْ
Aku
berlindung kepada keagungan Dzat-Mu Yang Maha Mulia agar jangan sampai
bulan Ramadhan ini berlalu dariku atau fajar malamku ini menyingsing
sedangkan aku masih memiliki
ذَنْبٌ أَوْ تَبِعَةٌ تُعَذِّبُنِيْ عَلَيْهِ
dosa atau tanggungan yang yang karenanya Engkau akan menyiksaku.
Dalam catatan pinggir kitab al-Balad al-Amîn Syeikh al-Kaf'ami menukil
bahwa Imam Shâdiq as selalu membaca (doa berikut ini) setiap malam
selama sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan setelah mengerjakan shalat
wajib dan sunnah.
اَللَّهُمَّ أَدِّ عَنَّا حَقَّ مَا
مَضَى مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ وَ اغْفِرْ لَنَا تَقْصِيْرَنَا فِيْهِ وَ
تَسَلَّمْهُ مِنَّا مَقْبُوْلاً وَ لاَ
Ya Allah, penuhilah dari
kami hak bulan Ramadhan yang telah berlalu, ampunilah kelengahan kami
di dalamnya, terimalah ia dari kami, janganlah
تُؤَاخِذْنَا بِإِسْرَافِنَا عَلَى أَنْفُسِنَا وَ اجْعَلْنَا مِنَ الْمَرْحُوْمِيْنَ وَ لاَ تَجْعَلْنَا مِنَ الْمَحْرُوْمِيْنَ
Kau siksa kami karena keterlaluan kami terhadap diri kami, jadikanlah
kami di antara orang-orang yang dikasihani, dan janganlah Kau jadikan
kami di antara orang-orang yang terhalangi.
Beliau
berkata, "Barangsiapa membaca doa ini, Allah SWT akan mengampuni
kesalahannya pada hari-hari yang telah berlalu selama bulan Ramadhan ini
dan menjaganya dari perbuatan maksiat di sisa-sisa bulan ini".
Di
antara amalan-amalan sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan adalah dalam
kitab al-Iqbâl Sayid Ibnu Thâwûs ra meriwayatkan dari Ibnu Abi 'Umair
dari Murazim bahwa Imam Shâdiq as selalu membaca (doa berikut ini)
setiap malam selama sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan.
اَللَّهُمَّ
إِنَّكَ قُلْتَ فِيْ كِتَابِكَ الْمُنْزَلِ شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْ
أُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَ بَيِّنَاتٍ مِنَ
Ya Allah, sesungguhnya Engkau telah berfirman di dalam Kitab-Mu yang
telah diturunkan, "Bulan Ramadhan adalah bulan yang al-Quran telah
diturunkan di dalamnya sebagai petunjuk bagi umat manusia dan penjelas
الْهُدَى وَ الْفُرْقَانِ، فَعَظَّمْتَ حُرْمَةَ شَهْرِ رَمَضَانَ بِمَا
أَنْزَلْتَ فِيْهِ مِنَ الْقُرْآنِ وَ خَصَصْتَهُ بِلَيْلَةِ الْقَدْرِ وَ
(jalan) petunjuk dan pemisah (antara kebenaran dan kebatilan)". Dengan
demikian Engkau telah mengagungkan kesucian bulan Ramadhan dengan
al-Quran yang telah Kau turunkan di dalamnya dan Kau mengistimewakannya
dengan malam Lailatul Qadr,
جَعَلْتَهَا خَيْرًا مِنْ أَلْفِ
شَهْرٍ، اَللَّهُمَّ وَ هَذِهِ أَيَّامُ شَهْرِ رَمَضَانَ قَدِ انْقَضَتْ
وَ لَيَالِيْهِ قَدْ تَصَرَّمَتْ وَ قَدْ
lalu Kau jadikannya
lebih baik dari seribu bulan. Ya Allah, hari-hari bulan Ramadhan ini
telah berlalu dan malam-malamnya telah terputus, sedangkan
صِرْتُ يَا إِلَهِيْ مِنْهُ إِلَى مَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ وَ
أَحْصَى لِعَدَدِهِ مِنَ الْخَلْقِ أَجْمَعِيْنَ، فَأَسْأَلُكَ بِمَا
سَأَلَكَ
aku ya Ilahi telah berada dalam sebuah kondisi yang
Engkau lebih tahu dari padaku dan lebih mampu menghitung jumlahnya dari
pada seluruh makhluk. Maka, aku memohon kepada-Mu dengan suatu perantara
yang dengannya telah memohon kepada-Mu
بِهِ مَلاَئِكَتُكَ
الْمُقَرَّبُوْنَ وَ أَنْبِيَاؤُكَ الْمُرْسَلُوْنَ وَ عِبَادُكَ
الصَّالِحُوْنَ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ
para malaikat-Mu yang telah didekatkan (ke haribaan-Mu), para nabi-Mu
yang telah diutus, dan para hamba-Mu yang salih agar Kau curahkan
shalawat atas Muhammad dan keluarga Muhammad,
وَ أَنْ تَفُكَّ
رَقَبَتِيْ مِنَ النَّارِ وَ تُدْخِلَنِي الْجَنَّةَ بِرَحْمَتِكَ وَ أَنْ
تَتَفَضَّلَ عَلَيَّ بِعَفْوِكَ وَ كَرَمِكَ وَ تَتَقَبَّلَ
membebaskan diriku dari api neraka, memasukkanku ke dalam dalam surga
dengan rahmat-Mu, memberikan karunia padaku dengan maaf dan
kemurahan-Mu, menerima
تَقَرُّبِيْ وَ تَسْتَجِيْبَ دُعَائِيْ
وَ تَمُنَّ عَلَيَّ بِالْأَمْنِ يَوْمَ الْخَوْفِ مِنْ كُلِّ هَوْلٍ
أَعْدَدْتَهُ لِيَوْمِ الْقِيَامَةِ، إِلَهِيْ وَ
taqarrubku,
mengabulkan doaku, dan memberikan karunia keamanan kepadaku para hari
ketakutan terhadap kedahsyatan yang telah Kau persiapkan untuk hari
Kiamat. Ya Ilahi,
أَعُوْذُ بِوَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَ
بِجَلاَلِكَ الْعَظِيْمِ أَنْ يَنْقَضِيَ أَيَّامُ شَهْرِ رَمَضَانَ وَ
لَيَالِيْهِ وَ لَكَ قِبَلِيْ تَبِعَةٌ أَوْ
aku berlindung
kepada-Mu demi Dzat-Mu Yang Mulia dan kebesaran-Mu Yang Agung supaya
jangan sampai hari-hari bulan Ramadhan dan malam-malamnya berlalu
sedangkan aku masih memiliki tanggungjawab kepada-Mu atau
ذَنْبٌ تُؤَاخِذُنِيْ بِهِ أَوْ خَطِيْئَةٌ تُرِيْدُ أَنْ تَقْتَصَّهَا
مِنِّيْ لَمْ تَغْفِرْهَا لِيْ سَيِّدِيْ سَيِّدِيْ سَيِّدِيْ، أَسْأَلُكَ
يَا لاَ
dosa yang dengannya Engkau akan menyiksaku atau
kesalahan yang (karenanya) Engkau akan membalasku (dan) Engkau tidak
akan mengampuninya, Tuanku, Tuanku, Tuanku. Aku memohon kepada-Mu wahai
Yang tiada
إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ إِذْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ
إِنْ كُنْتَ رَضِيْتَ عَنِّيْ فِيْ هَذَا الشَّهْرِ فَازْدَدْ عَنِّيْ
رِضًا، وَ إِنْ لَمْ تَكُنْ
Tuhan (sejati) selain Engkau ketika
tiada Tuhan (sejati) selain Engkau, jika Engkau ridha terhadapku pada
bulan ini, maka tambahkanlah keridhaan-Mu kepadaku, dan jika
رَضِيْتَ عَنِّيْ فَمِنَ الْآنَ فَارْضَ عَنِّيْ يَا أَرْحَمَ
الرَّاحِمِيْنَ، يَا اَللهُ يَا أَحَدُ يَا صَمَدُ يَا مَنْ لَمْ يَلِدْ وَ
لَمْ
Engkau tidak ridha kepadaku, maka dari sekarang ridhalah
kepadaku, wahai Yang Lebig Pengasih dari para pengasih, ya Allah, wahai
Yang Maha Esa, wahai Tempat Bergantung, wahai Yang tidak beranak dan
tidak
يُوْلَدْ وَ لَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
diperanakkan, dan tak seorang pun yang sejajar dengan-Nya.
Lalu, bacalah berulang-ulang:
يَا
مُلَيِّنَ الْحَدِيْدِ لِدَاوُوْدَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ، يَا كَاشِفَ
الضُّرِّ وَ الْكُرَبِ الْعِظَامِ عَنْ أَيُّوْبَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ،
أَيْ
Wahai Pelunak besi bagi Dawud as, wahai Penyingkap kesengsaraan dan kegundahan bagi Ayyub as, wahai
مُفَرِّجَ هَمِّ يَعْقُوْبَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ، أَيْ مُنَفِّسَ غَمِّ
يُوْسُفَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ، صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ
كَمَا
Penyirna kesusahan Ya'qub as, wahai Pelapang kesedihan
Yusuf as, curahkanlah shalawat atas Muhammad dan keluarga Muhammad
sebagaimana
أَنْتَ أَهْلُهُ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَيْهِمْ
أَجْمَعِيْنَ وَ افْعَلْ بِيْ مَا أَنْتَ أَهْلُهُ وَ لاَ تَفْعَلْ بِيْ
مَا أَنَا أَهْلُهُ
Engkau layak untuk mencurahkan shalawat
atas mereka semua, perlakukanlah aku sesuai dengan yang layak bagi-Mu,
dan jangan perlakukan aku sesuai yang layak bagiku.
Di antara doa-doa sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan adalah doa berikut ini yang telah dinukil dalam kitab al-Kâfî secara musnad dan di dalam kitab al-Muqni'ah secara mursal. Doa ini dibaca pada malam pertama (dari sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan). Yaitu,
Doa malam kedua puluh satu.
يَا
مُوْلِجَ اللَّيْلِ فِي النَّهَارِ وَ مُوْلِجَ النَّهَارِ فِي اللَّيْلِ
وَ مُخْرِجَ الْحَيِّ مِنَ الْمَيِّتِ وَ مُخْرِجَ الْمَيِّتِ مِنَ
Wahai Yang memasukkan malam ke dalam siang, Yang memasukkan siang ke
dalam malam, Yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati, dan Yang
mengeluarkan yang mati dari
الْحَيِّ، يَا رَازِقَ مَنْ يَشَاءُ
بِغَيْرِ حِسَابٍ، يَا اَللهُ يَا رَحْمَانُ، يَا اَللهُ يَا رَحِيْمُ،
يَا اَللهُ يَا اَللهُ يَا اَللهُ، لَكَ
yang hidup, wahai
Pemberi Rezeki kepada yang dikehendaki tanpa perhitungan, ya Allah, ya
Rahmân, ya Allah, ya Rahîm, ya Allah, ya Allah, ya Allah, hanya
bagi-Mulah
الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى وَ الْأَمْثَالُ الْعُلْيَى
وَ الْكِبْرِيَاءُ وَ الْآلاَءُ، أَسْأَلُكَ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى
مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ وَ
asmâ-asmâ yang baik,
perumpamaan-perumpamaan yang tinggi, kebesaran, dan segala nikmat. Aku
mohon kepada-Mu agar Kau curahkan shalawat atas Muhammad dan keluarga
Muhammad,
أَنْ تَجْعَلَ اسْمِيْ فِيْ هَذِهِ اللَّيْلَةِ فِي
السُّعَدَاءِ وَ رُوْحِيْ مَعَ الشُّهَدَاءِ وَ إِحْسَانِيْ فِيْ
عِلِّيِّيْنَ وَ إِسَاءَتِيْ
menjadikan namaku pada malam ini
di antara orang-orang yang berbahagia, ruhku bersama para syahid,
kebaikanku berada di surga 'Illiyyîn, dan kejelekanku
مَغْفُوْرَةً وَ أَنْ تَهَبَ لِيْ يَقِيْنًا تُبَاشِرُ بِهِ قَلْبِيْ وَ
إِيْمَانًا يُذْهِبُ الشَّكَّ عَنِّيْ وَ تُرْضِيَنِيْ بِمَا قَسَمْتَ
لِيْ، وَ
terampuni, menganugrahkan padaku keyakinan yang
dengannya Kau awasi kalbuku dan keimanan yang dapat menyirnakan keraguan
dariku, dan merelakanku terhadap apa yang telah Kau tuntukankan
untukku.
آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْآخِرَةِ
حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ الْحَرِيْقِ، وَ ارْزُقْنِيْ فِيْهَا
ذِكْرَكَ وَ شُكْرَكَ
Anugrahkanlah kepada kami kebaikan di
dunia, kebaikan di akhirat, lindungilah kami dari siksa neraka yang
membakar, dan anugrahkanlah padaku pada malam ini untuk mengingat-Mu,
besyukur kepada-Mu,
وَ الرَّغْبَةَ إِلَيْكَ وَ الْإِنَابَةَ وَ
التَّوْفِيْقَ لِمَا وَفَّقْتَ لَهُ مُحَمَّدًا وَ آلَ مُحَمَّدٍ عَلَيْهِ
وَ عَلَيْهِمُ السَّلاَمُ
merindukan-Mu, kembali kepada-Mu, dan
taufik (untuk menggapai) apa yang (telah digapai oleh) Muhammad dan
keluarga Muhammad dengan taufik-Mu.
Doa Malam Kedua Puluh Dua
يَا
سَالِخَ النَّهَارِ مِنَ اللَّيْلِ فَإِذَا نَحْنُ مُظْلِمُوْنَ وَ
مُجْرِيَ الشَّمْسِ لِمُسْتَقَرِّهَا بِتَقْدِيْرِكَ، يَا عَزِيْزُ يَا
عَلِيْمُ
Wahai Yang mengeluarkan siang dari malam; tiba-tiba
kami tertimpa kegelapan dan Yang menjalankan matahari di orbitnya dengan
taqdir-Mu. Wahai Yang Maha Mulia, wahai Yang Maha Mengetahui
وَ مُقَدِّرَ الْقَمَرِ مَنَازِلَ حَتَّى عَادَ كَالْعُرْجُوْنِ
الْقَدِيْمِ، يَا نُوْرَ كُلِّ نُوْرٍ وَ مُنْتَهَى كُلِّ رَغْبَةٍ وَ
وَلِيَّ كُلِّ
dan Yang menentukan bagi rembulan tempat-tempat
(tertentu dari bulan sabit hingga pudar kembali) sehingga (setelah
sampai pada tempat terakhir) ia kembali seperti bentuk tandan yang telah
tua, wahai Cahaya setiap cahaya, Puncak setiap harapan, dan Pemilik
setiap
نِعْمَةٍ، يَا اَللهُ يَا رَحْمَانُ، يَا اَللهُ يَا
قُدُّوْسُ، يَا أَحَدُ يَا وَاحِدُ يَا فَرْدُ، يَا اَللهُ يَا اَللهُ يَا
اَللهُ، لَكَ الْأَسْمَاءُ
nikmat, ya Allah ya Rahmân, ya Allah
ya Rahîm, wahai Yang Maha Esa, wahai Yang Maha Satu, wahai Yang Maha
Tunggal, ya Allah, ya Allah, ya Allah, hanya bagi-Mulah asmâ-asmâ
الْحُسْنَى وَ الْأَمْثَالُ الْعُلْيَى وَ الْكِبْرِيَاءُ وَ الْآلاَءُ،
أَسْأَلُكَ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ (عَلَى) أَهْلِ بَيْتِهِ وَ
أَنْ
yang baik, seluruh perumpamaan yang tinggi, kebesaran,
dan nikmat. Aku mohon kepada-Mu agar Kau curahkan shalawat atas Muhammad
dan Ahlulbaitnya,
تَجْعَلَ اسْمِيْ فِيْ هَذِهِ اللَّيْلَةِ
فِي السُّعَدَاءِ وَ رُوْحِيْ مَعَ الشُّهَدَاءِ وَ إِحْسَانِيْ فِيْ
عِلِّيِّيْنَ وَ إِسَاءَتِيْ
menjadikan namaku pada malam ini
di antara orang-orang yang berbahagia, ruhku bersama para syahid,
kebaikanku di surga 'Illiyyîn, dan kejelekanku
مَغْفُوْرَةً،
وَ أَنْ تَهَبَ لِيْ يَقِيْنًا تُبَاشِرُ بِهِ قَلْبِيْ وَ إِيْمَانًا
يُذْهِبُ الشَّكَّ عَنِّيْ وَ تُرْضِيَنِيْ بِمَا قَسَمْتَ لِيْ وَ
terampuni, menganugrahkan padaku keyakinan yang dengannya Kau awasi
kalbuku dan keimanan yang dapat menyirnakan keraguan dariku, dan
merelakanku terhadap apa yang telah tentukan untukku.
آتِنَا
فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ
النَّارِ الْحَرِيْقِ وَ ارْزُقْنِيْ فِيْهَا ذِكْرَكَ وَ شُكْرَكَ
Anugrahkanlah padaku kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat,
lindungilah aku dari siksa api neraka yang membakar, dan anugrahkanlah
padaku pada malam ini untuk mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu,
وَ الرَّغْبَةَ إِلَيْكَ وَ الْإِنَابَةَ وَ التَّوْفِيْقَ لِمَا وَفَّقْتَ لَهُ مُحَمَّدًا وَ آلَ مُحَمَّدٍ عَلَيْهِمُ السَّلاَمُ
merindukan-Mu, dan taufik (untuk menggapai) apa yang (telah digapai oleh) Muhammad dan keluarga Muhammad dengan taufik-Mu.
Doa Malam Kedua Puluh Tiga
يَا رَبَّ لَيْلَةِ الْقَدْرِ وَ جَاعِلَهَا خَيْرًا مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
وَ رَبَّ اللَّيْلِ وَ النَّهَارِ وَ الْجِبَالِ وَ الْبِحَارِ وَ
الظُّلَمِ وَ
Wahai Tuhan malam Lailatul Qadr dan Yang
menjadikannya lebih baik dari pada seribu bulan, wahai Tuhan malam,
siang, gunung-gunung, lautan, kegelapan,
الْأَنْوَارِ وَ
الْأَرْضِ وَ السَّمَاءِ، يَا بَارِئُ يَا مُصَوِّرُ يَا حَنَّانُ يَا
مَنَّانُ، يَا اَللهُ يَا رَحْمَانُ، يَا اَللهُ يَا قَيُّوْمُ،
cahaya, bumi, dan langit, Wahai Dzat Maha Pencipta, wahai Dzat Maha
Pembentuk, wahai Dzat Maha Belas-asih, ya Allah wahai Yang Maha
Pengasih, ya Allah wahai Yang Maha Berdiri Sendiri,
يَا اَللهُ
يَا بَدِيْعُ، يَا اَللهُ يَا اَللهُ يَا اَللهُ، لَكَ الْأَسْمَاءُ
الْحُسْنَى وَ الْأَمْثَالُ الْعُلْيَى وَ الْكِبْرِيَاءُ وَ الْآلاَءُ،
أَسْأَلُكَ
ya Allah wahai Yang Maha Pencipta (tanpa contoh
sebelumnya), ya Allah, ya Allah, ya Allah, hanya bagi-Mu seluruh asmâ
yang baik, seluruh perumpamaan yang tinggi, kebesaran, dan nikmat. Aku
mohon kepada-Mu
أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ
مُحَمَّدٍ وَ أَنْ تَجْعَلَ اسْمِيْ فِيْ هَذِهِ اللَّيْلَةِ فِي
السُّعَدَاءِ وَ رُوْحِيْ مَعَ
agar Kau limpahkan shalawat atas
Muhammad dan keluarga Muhammad, menjadikan namaku pada malam di antara
orang-orang yang berbahagia,
ruhku bersama
الشُّهَدَاءِ
وَ إِحْسَانِيْ فِيْ عِلِّيِّيْنَ وَ إِسَاءَتِيْ مَغْفُوْرَةً وَ أَنْ
تَهَبَ لِيْ يَقِيْنًا تُبَاشِرُ بِهِ قَلْبِيْ وَ إِيْمَانًا يُذْهِبُ
para syahid, kebaikanku di surga 'Illiyîn, dan kejelekanku terampuni,
menganugrahkan padaku keyakinan yang dengannya Kau awasi kalbuku dan
keimanan yang dapat menyirnakan
الشَّكَّ عَنِّيْ وَ
تُرْضِيَنِيْ بِمَا قَسَمْتَ لِيْ وَ آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ
فِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ
keraguan
dariku, merelakanku terhadap apa yang telah Kau bagikan untukku.
Anugrahkanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat,
lindungilah aku dari siksa api neraka
الْحَرِيْقِ وَ
ارْزُقْنِيْ فِيْهَا ذِكْرَكَ وَ شُكْرَكَ وَ الرَّغْبَةَ إِلَيْكَ وَ
الْإِنَابَةَ وَ التَّوْبَةَ وَ التَّوْفِيْقَ لِمَا وَفَّقْتَ لَهُ
yang membakar, dan anugrahkanlah padaku pada malam ini untuk
mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu, merindukan-Mu, dan taufik (untuk
menggapai) apa yang (telah digapai oleh)
مُحَمَّدًا وَ آلَ مُحَمَّدٍ عَلَيْهِمُ السَّلاَمُ
Muhammad dan keluarga Muhammad dengan taufik-Mu.
Muhammad bin Isa dengan sanadnya telah meriwayatkan sebua hadis dari
para imam ma'shûm as. Mereka berkata, "Bacalah doa (berikut) ini
berulang-ulang pada malam kedua puluh tiga Ramadhan, baik dalam sujud,
berdiri, maupun ruku', dan bagaimana pun posisimu di bulan-bulan yang
lain. (Bacalah juga) kapan pun ada kesempatan dan kapan pun engkau
mengingatnya sepanjang umurmu. Setelah memuji Allah dengan (menyebutkan)
keagungan-Nya dan mengirimkan shalawat kepada Rasulullah SAWW, bacalah:
اَللَّهُمَّ
كُنْ لِوَلِيِّكَ الْحُجَّةِ بْنِ الْحَسَنِ صَلَوَاتُكَ عَلَيْهِ وَ
عَلَى آبَائِهِ فِيْ هَذِهِ السَّاعَةِ وَ فِيْ كُلِّ سَاعَةٍ وَلِيًّا
Ya Allah, jadilah Engkau bagi Wali-Mu al-Hujjah bin Hasan
al-'Askari-shalawat-Mu atasnya dan atas nenek-moyangnya-pada saat ini
dan pada setiap saat sebagai wali,
وَ حَافِظًا وَ قَائِدًا وَ
نَاصِرًا وَ دَلِيْلاً وَ عَيْنًا حَتَّى تُسْكِنَهُ أَرْضَكَ طَوْعًا وَ
تُمَتِّعَهُ فِيْهَا طَوِيْلاً
pemelihara, pemimpin, penolong,
penunjuk (jalan), dan pemantau hingga Engkau menetapkannya di atas
bumi-Mu dengan tunduk dan mempertahankan ia hidup di atasnya selama
mungkin.
Dan bacalah juga:
يَا
مُدَبِّرَ الْأَمُوْرِ يَا بَاعِثَ مَنْ فِي الْقُبُوْرِ، يَا مُجْرِيَ
الْبُحُوْرِ، يَا مُلَيِّنَ الْحَدِيْدِ لِدَاوُوْدَ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ
Wahai Pengatur segala urusan, wahai Pembangkit semua yang
berada di dalam kubur, wahai Pengalir lautan, wahai Pelunak besi bagi
Dawud as, curahkanlah shalawat atas Muhammad
وَ آلِ مُحَمَّدٍ وَ افْعَلْ بِيْ كَذَا وَ كَذَا اللَّيْلَةَ اللَّيْلَةَ
dan keluarga Muhammad dan perlakukanlah aku ..... (sebagai ganti dari
titik-titik itu, sebutkanlah hajat dan keinginan Anda) malam
ini juga, malam ini juga.
Dan angkatlah tanganmu tinggi-tinggi . Bacalah doa itu dalam kondisi
ruku', sujud, berdiri, dan duduk, dan bacalah berulang-ulang. Bacalah
juga doa itu pada malam terakhir bulan Ramadhan".
Doa Malam Kedua Puluh Empat
يَا
فَالِقَ الْإِصْبَاحِ وَ جَاعِلَ اللَّيْلِ سَكَنًا وَ الشَّمْسِ وَ
الْقَمَرِ حُسْبَانًا، يَا عَزِيْزُ يَا عَلِيْمُ يَا ذَا الْمَنِّ وَ
Wahai Pemancar sinar pagi dan Yang menjadikan malam sebagai tempat
ketenangan, matahari dan rembulan sebagai (tolok ukur) perhitungan,
wahai Yang Maha Mulia, wahai Yang Maha Mengetahui, wahai Pemilik anugrah
dan
الطَّوْلِ، وَ الْقُوَّةِ وَ الْحَوْلِ، وَ الْفَضْلِ وَ
الْإِنْعَامِ، وَ الْجَلاَلِ وَ الْإِكْرَامِ، يَا اَللهُ يَا رَحْمَانُ،
يَا اَللهُ يَا فَرْدُ
nikmat, kekuatan dan daya, anugrah dan
karunia, keagungan dan kemuliaan, ya Allah wahai Yang Maha Pengasih, ya
Allah wahai Yang Maha Esa,
يَا وِتْرُ، يَا اَللهُ يَا ظَاهِرُ
يَا بَاطِنُ يَا حَيُّ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ، لَكَ الْأَسْمَاءُ
الْحُسْنَى وَ الْأَمْثَالُ الْعُلْيَى وَ
wahai Yang Maha
Tunggal, ya Allah wahai Yang Maha Lahir, wahai Yang Maha Batin, wahai
Yang Maha Hidup, tiada Tuhan (sejati) selain Engkau, hanya bagi-Mu
seluruh asmâ yang baik, perumpamaan yang tinggi,
الْكِبْرِيَاءُ وَ الْآلاَءُ، أَسْأَلُكَ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى مُحَمَّدٍ
وَ آلِ مُحَمَّدٍ، وَ أَنْ تَجْعَلَ اسْمِيْ فِيْ هَذِهِ اللَّيْلَةِ فِي
kebesaran, dan nikmat. Aku mohon kepada-Mu agar Kau curahkan shalawat
atas Muhammad dan keluarga Muhammad, menjadikan namaku pada malam ini di
antara
السُّعَدَاءِ وَ رُوْحِيْ مَعَ الشُّهَدَاءِ وَ
إِحْسَانِيْ فِيْ عِلِّيِّيْنَ وَ إِسَاءَتِيْ مَغْفُوْرَةً، وَ أَنْ
تَهَبَ لِيْ يَقِيْنًا تُبَاشِرُ
orang-orang yang berbahagia,
ruhku bersama para syahid, kebaikanku di surga 'Illiyîn, dan kejelekanku
terampuni, menganugrahkan padaku keyakinan
بِهِ قَلْبِيْ وَ
إِيْمَانًا يَذْهَبُ بِالشَّكِّ عَنِّيْ وَ رِضًى بِمَا قَسَمْتَ لِيْ، وَ
آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْآخِرَةِ
yang
dengannya Kau awasi kalbuku, keimanan yang dapat menyirnakan keraguan
dari hatiku, dan keridhaan terhadap apa yang telah Kau tentukan bagiku.
Berikanlah pada kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat,
حَسَنَةً، وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ الْحَرِيْقِ، وَ ارْزُقْنِيْ فِيْهَا
ذِكْرَكَ وَ شُكْرَكَ وَ الرَّغْبَةَ إِلَيْكَ وَ الْإِنَابَةَ وَ
التَّوْبَةَ
lindungilah aku dari siksa api neraka yang
membakar, dan anugrahkan padaku pada malam ini untuk mengingat-Mu,
bersyukur kepada-Mu, merindukan-Mu, kembali kepada-Mu, dan bertaubat,
وَ التَّوْفِيْقَ لِمَا وَفَّقْتَ لَهُ مُحَمَّدًا وَ آلَ مُحَمَّدٍ صَلَوَاتُكَ عَلَيْهِ وَ عَلَيْهِمْ
dan taufik (untuk menggapai) apa yang (telah digapai oleh) Muhammad dan keluarga Muhammad as dengan taufik-Mu.
Doa Malam Kedua Puluh Lima
يَا
جَاعِلَ اللَّيْلِ لِبَاسًا وَ النَّهَارِ مَعَاشًا وَ الْأَرْضِ مِهَادًا
وَ الْجِبَالِ أَوْتَادًا، يَا اَللهُ يَا قَاهِرُ، يَا اَللهُ يَا
Wahai Yang menjadikan malam sebagai baju (kegelapan jagad), siang
sebagai tempat aktifitas hidup, bumi terhampar, dan gunung-gunung
sebagai pasak, ya Allah wahai Yang Maha Perkasa, ya Allah wahai
جَبَّارُ، يَا اَللهُ يَا سَمِيْعُ، يَا اَللهُ يَا قَرِيْبُ، يَا اَللهُ
يَا مُجِيْبُ، يَا اَللهُ يَا اَللهُ يَا اَللهُ، لَكَ الْأَسْمَاءُ
الْحُسْنَى و
Yang Maha Menang, ya Allah wahai Yang Maha
Mendengar, ya Allah wahai Yang Maha Dekat, ya Allah wahai Yang Maha
mengabulkan, ya Allah, ya Allah, ya Allah, hanya bagi-Mu asmâ-asmâ yang
baik,
الْأَمْثَالُ الْعُلْيَى وَ الْكِبْرِيَاءُ وَ الْآلاَءُ،
أَسْأَلُكَ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ، وَ أَنْ
تَجْعَلَ اسْمِيْ فِيْ
seluruh perumpamaan yang tinggi,
kebesaran, dan nimat. Aku mohon kepada-Mu agar Kau curahkan shalawat
atas Muhammad dan keluraga Muhammad, menjadikan namaku pada
هَذِهِ اللَّيْلَةِ فِي السُّعَدَاءِ وَ رُوْحِيْ مَعَ الشُّهَدَاءِ وَ
إِحْسَانِيْ فِيْ عِلِّيِّيْنَ وَ إِسَاءَتِيْ مَغْفُوْرَةً، وَ أَنْ
تَهَبَ
malam ini di antara orang-orang yang berbahagia, ruhku
bersama para syahid, kebaikanku di surga 'Illiyîn, dan kejelekanku
terampuni, menganugrahkan
لِيْ يَقِيْنًا تُبَاشِرُ بِهِ
قَلْبِيْ وَ إِيْمَانًا يُذْهِبُ الشَّكَّ عَنِّيْ وَ رِضًى بِمَا قَسَمْتَ
لِيْ، وَ آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ
padaku keyakinan
yang dengannya Kau awasi kalbuku, keimanan yang dapat menyirnakan
keraguan dariku, dan keridhaan terhadap apa yang telah Kau tentukan
bagiku. Berikanlah kepadaku kebaikan di dunia dan
فِي
الْآخِرَةِ حَسَنَةً، وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ الْحَرِيْقِ، وَ
ارْزُقْنِيْ فِيْهَا ذِكْرَكَ وَ شُكْرَكَ وَ الرَّغْبَةَ إِلَيْكَ وَ
kebaikan di akhirat, lindungilah aku dari siksa api neraka yang
membakar, dan anugrahkan padaku di malam ini untuk mengingat-Mu,
bersyukur kepada-Mu, merindukan-Mu,
الْإِنَابَةَ وَ التَّوْبَةَ وَ التَّوْفِيْقَ لِمَا وَفَّقْتَ لَهُ مُحَمَّدًا وَ آلَ مُحَمَّدٍ عَلَيْهِمُ السَّلاَمُ
kembali kepada-Mu, bertaubat, dan taufik (untuk menggapai) apa yang
(telah digapai oleh) Muhammad dan keluarga Muhammad dengan taufik-Mu.
Doa Malam Kedua Puluh Enam
يَا
جَاعِلَ اللَّيْلِ وَ النَّهَارِ آيَتَيْنِ، يَا مَنْ مَحَا آيَةَ
اللَّيْلِ وَ جَعَلَ آيَةَ النَّهَارِ مُبْصِرَةً لِتَبْتَغُوْا فَضْلاً
مِنْهُ وَ
Wahai Yang menjadikan malam dan siang dua tanda
(kekuasaan-Nya), wahai Yang memusnahkan tanda kekuasaan malam dan
menjadikan tanda kekuasaan siang benderang sehingga mereka mengharapkan
anugrah dan
رِضْوَانًا، يَا مُفَصِّلَ كُلِّ شَيْئٍ
تَفْصِيْلاً، يَا مَاجِدُ يَا وَهَّابُ، يَا اَللهُ يَا جَوَادُ، يَا
اَللهُ يَا اَللهُ يَا اَللهُ، لَكَ
keridhaan dari-Nya, wahai
Yang memerinci segala sesuatu sedetail mungkin, wahai Yang Maha Mulia,
wahai Yang Maha Pemberi Anugrah, ya Allah wahai Yang Maha Dermawan, ya
Allah,, ya Allah, ya Allah, hanya bagi-Mu
الْأَسْمَاءُ
الْحُسْنَى وَ الْأَمْثَالُ الْعُلْيَى وَ الْكِبْرِيَاءُ وَ الْآلاءُ،
أَسْأَلُكَ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ، وَ
asmâ-asmâ yang baik, seluruh perumpamaan yang tinggi, kebesaran, dan
nikmat. Aku mohon kepada-Mu agar Kau curahkan shalawat atas Muhammad dan
keluarga Muhammad,
أَنْ تَجْعَلَ اسْمِيْ فِيْ هَذِهِ
اللَّيْلَةِ فِي السُّعَدَاءِ وَ رُوْحِيْ مَعَ الشُّهَدَاءِ وَ
إِحْسَانِيْ فِيْ عِلِّيِّيْنَ وَ إِسَاءَتِيْ
menjadikan namaku
pada malam ini di antara orang-orang yang berbahagia, ruhku bersama
para syahid, kebaikanku di surga 'Illiyîn, dan kejelekanku
مَغْفُوْرَةً، وَ أَنْ تَهَبَ لِيْ يَقِيْنًا تُبَاشِرُ بِهِ قَلْبِيْ وَ
إِيْمَانًا يُذْهِبُ الشَّكَّ عَنِّيْ وَ تُرْضِيَنِيْ بِمَا قَسَمْتَ لِي،
وَ
terampuni, menganugrahkan padaku keyakinan yang dengannya
Kau awasi kalbuku dan keimanan yang dapat menyirnakan keraguan dariku,
dan merelakanku terhadap apa yang telah Kau tentukan bagiku.
آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً، وَ قِنَا
عَذَابَ النَّارِ الْحَرِيْقِ، وَ ارْزُقْنِيْ فِيْهَا ذِكْرَكَ وَ
Berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat,
lindungilah kami dari siksa api neraka yang membakar, dan anugrahkan
padaku di malam ini untuk mengingat-Mu,
شُكْرَكَ وَ
الرَّغْبَةَ إِلَيْكَ وَ الْإِنَابَةَ وَ التَّوْبَةَ وَ التَّوْفِيْقَ
لِمَا وَفَّقْتَ لَهُ مُحَمَّدًا وَ آلَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اَللهُ عَلَيْهِ
bersyukur kepada-Mu, merindukan-Mu, kembali kepada-Mu, bertaubat, dan
taufik (untuk menggapai) apa yang (telah digapai oleh) Muhammad dan
keluarga Muhammad dengan taufik-Mu.
وَ عَلَيْهِمْ
Doa Malam Kedua Puluh Tujuh
يَا
مَادَّ الظِّلِّ، وَ لَوْ شِئْتَ لَجَعَلْتَهُ سَاكِنًا وَ جَعَلْتَ
الشَّمْسَ عَلَيْهِ دَلِيْلاً، ثُمَّ قَبَضْتَهُ (إِلَيْكَ) قَبْضًا
يَسِيْرًا،
Wahai Yang membentangkan bayangan (sehingga
meliputi segala sesuata). Jika Kau berkehendak, niscaya Kau jadikannya
diam (tak bergerak) dan menjadikan matahari sebagai petunjuk kepadanya.
Kemudian, (setelah bayangan itu terbentang), Kau kumpulkan kembali
sedikit demi sedikit.
يَا ذَا الْجُوْدِ وَ الطَّوْلِ وَ
الْكِبْرِيَاءِ وَ الْآلاَءِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ عَالِمُ الْغَيْبِ
وَ الشَّهَادَةِ الرَّحْمَنُ الرَّحِيْمُ، لاَ
Wahai Pemilik
kedermawanan, karunia, kebesaran, dan nikmat, tiada Tuhan (sejati)
selain Engkau Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan tampak, Yang Maha
Pengasih nan Maha Penyayang, tiada
إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ، يَا
قُدُّوْسُ يَا سَلاَمُ يَا مُؤْمِنُ يَا مُهَيْمِنُ يَا عَزِيْزُ يَا
جَبَّارُ يَا مُتَكَبِّرُ، يَا اَللهُ يَا خَالِقُ يَا
Tuhan
(sejati) selain Engkau, wahai Yang Maha Qudus, wahai Yang Maha
Penyelamat, wahai Yang Maha Pemberi rasa aman, wahai Yang Maha
Menguasai, wahai Yang Maha Mulia, wahai Yang Maha Kuat, wahai Yang Maha
Agung, ya Allah wahai Maha Pencipta, wahai
بَارِئُ يَا
مُصَوِّرُ، يَا اَللهُ يَا اَللهُ يَا اَللهُ، لَكَ الْأَسْمَاءُ
الْحُسْنَى وَ الْأَمْثَالُ الْعُلْيَى وَ الْكِبْرِيَاءُ وَ الْآلاءُ،
Yang Maha Pewujud, wahai Maha Pembentuk, ya Allah, ya Allah, ya Allah,
hanya bagi-Mu asmâ-asmâ yang baik, seluruh perumpamaan yang tinggi,
kebesaran, dan nikmat.
أَسْأَلُكَ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى
مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ، وَ أَنْ تَجْعَلَ اسْمِيْ فِيْ هَذِهِ
اللَّيْلَةِ فِي السُّعَدَاءِ وَ رُوْحِيْ
Aku mohon kepada-Mu
aga Kau curahkan shalawat atas Muhammad dan keluarga Muhammad,
menjadikan namaku pada malam ini di antara orang-orang yang berbahagia,
ruhku
مَعَ الشُّهَدَاءِ وَ إِحْسَانِيْ فِيْ عِلِّيِّيْنَ وَ
إِسَاءَتِيْ مَغْفُوْرَةً، وَ أَنْ تَهَبَ لِيْ يَقِيْنًا تُبَاشِرُ بِهِ
قَلْبِيْ وَ إِيْمَانًا
bersama para syahid, kebaikanku di
surga 'Illiyîn, dan kejelekanku terampuni, menganugrahkan padaku
keyakinan yang dengannya Kau awasi kalbuku dan keimanan
يُذْهِبُ الشَّكَّ عَنِّيْ وَ تُرْضِيَنِيْ بِمَا قَسَمْتَ لِيْ، وَ آتِنَا
فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً، وَ قِنَا
yang dapat menyirnakan keraguan dariku, dan merelakanku terhadap apa
yang telah Kau tentukan bagiku. Berikanlah pada kami kebaikan di dunia
dan kebaikan di akhirat, lindungilah kami
عَذَابَ النَّارِ
الْحَرِيْقِ، وَ ارْزُقْنِيْ فِيْهَا ذِكْرَكَ وَ شُكْرَكَ وَ الرَّغْبَةَ
إِلَيْكَ وَ الْإِنَابَةَ وَ التَّوْبَةَ وَ التَّوْفِيْقَ
dari
siksa api neraka yang membakar, dan anugrahkan padaku di malam ini untu
mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu, merindukan-Mu, kembali kepada-Mu,
bertaubat, taufik
لِمَا وَفَّقْتَ لَهُ مُحَمَّدا وَ آلَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اَللهُ عَلَيْهِ وَ عَلَيْهِمْ
(untuk menggapai) apa yang (telah digapai oleh) Muhammad dan keluarga Muhammad dengan taufik-Mu.
Doa Malam Kedua Puluh Delapan
يَا
خَازِنَ اللَّيْلِ فِي الْهَوَاءِ وَ خَازِنَ النُّوْرِ فِي السَّمَاءِ وَ
مَانِعَ السَّمَاءِ أَنْ تَقَعَ عَلَى الْأَرْضِ إِلاَّ بِإِذْنِهِ وَ
Wahai Yang menyimpan malam di angkasa, Yang menyimpan cahaya di langit,
Yang Mencegah langit sehingga tidak runtuh menimpa bumi kecuali dengan
izin-Nya, dan
حَابِسَهُمَا أَنْ تَزُوْلاَ، يَا عَلِيْمُ يَا
عَظِيْمُ يَا غَفُوْرُ يَا دَائِمُ يَا اَللهُ يَا وَارِثُ يَا بَاعِثَ
مَنْ فِي الْقُبُوْرِ، يَا اَللهُ
Yang Menahan keduanya
sehingga tidak musnah. Wahai Yang Maha Mengetahui, wahai Yang Maha
Agung, wahai Yang Maha Abadi, ya Allah, wahai Pewaris, wahai Pembangkit
semua yang berada di alam kubur, ya Allah,
يَا اَللهُ يَا
اَللهُ، لَكَ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى وَ الْأَمْثَالُ الْعُلْيَى وَ
الْكِبْرِيَاءُ وَ الْآلاَءُ، أَسْأَلُكَ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى مُحَمَّدٍ
ya Allah, ya Allah, hanya bagi-Mu asmâ-asmâ yang baik, seluruh
perumpamaan yang tinggi, kebesaran, dan nikmat. Aku mohon kepada-Mu agar
Kau curahkan shalawat atas Muhammad
وَ آلِ مُحَمَّدٍ، وَ أَنْ
تَجْعَلَ اسْمِيْ فِيْ هَذِهِ اللَّيْلَةِ فِي السُّعَدَاءِ وَ رُوْحِيْ
مَعَ الشُّهَدَاءِ، وَ إِحْسَانِيْ فِيْ
dan keluarga Muhammad,
menjadikan namaku di malam ini di antara orang-orang yang berbahagia,
ruhku bersama para syahid, kebaikanku di
عِلِّيِّيْنَ وَ
إِسَاءَتِيْ مَغْفُوْرَةً، وَ أَنْ تَهَبَ لِي يَقِيْنًا تُبَاشِرُ بِهِ
قَلْبِيْ وَ إِيْمَانًا يُذْهِبُ الشَّكَّ عَنِّيْ، وَ
surga
'Illiyîn, dan kejelekanku terampuni, menganugrahkan padaku keyakinan
yang dengannya Kau awasi kalbuku dan keimanan yang dapat menyirnakan
keraguan dariku, dan
تُرْضِيَنِيْ بِمَا قَسَمْتَ لِيْ، وَ
آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً، وَ قِنَا
عَذَابَ النَّارِ الْحَرِيْقِ، وَ
merelakanku terhadap apa yang
telah Kau tentukan bagiku. Berikanlah pada kami kebaikan di dunia dan
kebaikan di akhirat, lindungilah kami dari siksa api neraka yang
membakar, dan
ارْزُقْنِيْ فِيْهَا ذِكْرَكَ وَ شُكْرَكَ وَ
الرَّغْبَةَ إِلَيْكَ وَ الْإِنَابَةَ وَ التَّوْبَةَ وَ التَّوْفِيْقَ
لِمَا وَفَّقْتَ لَهُ مُحَمَّدًا وَ آلَ
anugrahkanlah padaku di
malam ini untuk mengingat-Mu, bersyukur pada-Mu, merindukan-Mu, kembali
pada-Mu, bertaubat, dan taufik (untuk menggapai) apa yang (telah
digapai oleh) Muhammad dan keluarga
مُحَمَّدٍ صَلَّى اَللهُ عَلَيْهِ وَ عَلَيْهِمْ
Muhammad dengan taufik-Mu.
Doa Malam Kedua Puluh Sembilan
يَا
مُكَوِّرَ اللَّيْلِ عَلَى النَّهَارِ وَ مُكَوِّرَ النَّهَارِ عَلَى
اللَّيْلِ، يَا عَلِيْمُ يَا حَكِيْمُ، يَا رَبَّ الْأَرْبَابِ وَ سَيِّدَ
Wahai Yang memasukkan malam ke dalam siang dan Yang memasukkan siang ke
dalam malam, wahai Yang Maha Mengetahui, wahai Yang Maha Bijaksana,
wahai Tuhan seluruh tuhan dan Tuan
السَّادَاتِ، لاَ إِلَهَ
إِلاَّ أَنْتَ، يَا أَقْرَبَ إِلَيَّ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيْدِ، يَا اَللهُ
يَا اَللهُ يَا اَللهُ، لَكَ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى وَ
semua
tuan, tiada Tuhan (sejati) selain Engkau, wahai Yang Lebih Dekat
kepadaku dari pada urat nadi, ya Allah, ya Allah, ya Allah, hanya
bagi-Mu asmâ-asmâ yang baik,
الْأَمْثَالُ الْعُلْيَى وَ
الْكِبْرِيَاءُ وَ الْآلاَءُ، أَسْأَلُكَ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى مُحَمَّدٍ
وَ آلِ مُحَمَّدٍ، وَ أَنْ تَجْعَلَ اسْمِيْ فِيْ
seluruh
perumpamaan yang tinggi, kebesaran, dan nikmat. Aku mohon pada-Mu agar
Kau limpahkan shalawat atas Muhammad dan keluarga Muhammad, menjadikan
namaku pada
هَذِهِ اللَّيْلَةِ فِي السُّعَدَاءِ وَ رُوْحِيْ
مَعَ الشُّهَدَاءِ وَ إِحْسَانِيْ فِيْ عِلِّيِّيْنَ وَ إِسَاءَتِيْ
مَغْفُوْرَةً، وَ أَنْ تَهَبَ
malam ini di antara orang-orang
yang berbahagia, ruhku bersama para syahid, kebaikanku di surga
'Illiyîn, dan kejelekanku terampuni, menganugrahkan
لِيْ
يَقِيْنًا تُبَاشِرُ بِهِ قَلْبِيْ وَ إِيْمَانًا يُذْهِبُ الشَّكَّ
عَنِّيْ، وَ تُرْضِيَنِيْ بِمَا قَسَمْتَ لِيْ، وَ آتِنَا فِي الدُّنْيَا
padaku keyakinan yang dengannya Kau awasi kalbuku dan kemimanan yang
dapat menyirnakan keraguan dariku, dan merelakanku terhadap apa yang
telah tentukan bagiku. Berikanlah kepada kami kebaikan di dunia
حَسَنَةً وَ فِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً، وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ
الْحَرِيْقِ، وَ ارْزُقْنِيْ فِيْهَا ذِكْرَكَ وَ شُكْرَكَ وَ الرَّغْبَةَ
dan kebaikan di akhirat, lindungilah kami dari siksa api neraka yang
membakar, dan anugrahkan padaku di malam ini untuk mengingat-Mu,
bersyukur kepada-Mu, merindukan-Mu,
إِلَيْكَ وَ الْإِنَابَةَ
وَ التَّوْبَةَ وَ التَّوْفِيْقَ لِمَا وَفَّقْتَ لَهُ مُحَمَّدًا وَ آلَ
مُحَمَّدٍ صَلَّى اَللهُ عَلَيْهِ وَ عَلَيْهِمْ
kembali
kepada-Mu, bertaubat, dan taufik (untuk menggapai) apa yang (telah
digapai oleh) Muhammad dan keluarga Muhammad dengan taufik-Mu.
Doa Malam Ketiga Puluh
اَلْحَمْدُ
ِللهِ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، اَلْحَمْدُ ِللهِ كَمَا يَنْبَغِيْ لِكَرَمِ
وَجْهِهِ وَ عِزِّ جَلاَلِهِ وَ كَمَا هُوَ أَهْلُهُ، يَا قُدُّوْسُ يَا
Segala puji bagi Allah tiada sekutu bagi-Nya. Segala puji bagi Allah
sebagaimana layaknya bagi kemurahan Dzat-Nya dan kemuliaan kagungan-Nya,
serta sebagaimana ia pantas untuk itu. Wahai Yang Maha Qudus, wahai
نُوْرُ، يَا نُوْرَ الْقُدْسِ، يَا سُبُّوْحُ، يَا مُنْتَهَى
التَّسْبِيْحِ، يَا رَحْمَانُ، يَا فَاعِلَ الرَّحْمَةِ، يَا اَللهُ يَا
عَلِيْمُ يَا
Cahaya, wahai Cahaya kesucian, wahai Yang Maha
Suci, wahai Puncak segala tasbih, wahai Yang Maha Pengasih, wahai
Pencipta rahmat, ya Allah, wahai Yang Maha Mengetahu, wahai
كَبِيْرُ، يَا اَللهُ يَا لَطِيْفُ يَا جَلِيْلُ، يَا اَللهُ يَا سَمِيْعُ
يَا بَصِيْرُ، يَا اَللهُ يَا اَللهُ يَا اَللهُ، لَكَ الْأَسْمَاءُ
الْحُسْنَى وَ
Yang Maha Besar, ya Allah, wahai Yang Maha
Lembut, wahai Yang Maha Agung, ya Allah, wahai Yang Maha Mendengar,
wahai Yang Maha Melihat, ya Allah, ya Allah, ya Allah, hanya bagi-Mu
asmâ-asmâ yang baik,
الْأَمْثَالُ الْعُلْيَى وَ الْكِبْرِيَاءُ
وَ الْآلاَءُ، أَسْأَلُكَ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ أَهْلِ
بَيْتِهِ، وَ أَنْ تَجْعَلَ اسْمِيْ فِيْ
seluruh perumpamaan
yang tinggi, kebesaran, dan nikmat. Aku mohon pada-Mu agar Kau curahkan
shalawat atas Muhammad dan keluarga Muhammad, menjadikan namaku di
هَذِهِ اللَّيْلَةِ فِي السُّعَدَاءِ وَ رُوْحِيْ مَعَ الشُّهَدَاءِ وَ
إِحْسَانِيْ فِيْ عِلِّيِّيْنَ وَ إِسَاءَتِيْ مَغْفُوْرَةً، وَ أَنْ
تَهَبَ
malam ini di antar orang-orang yang berbahagia, ruhku
bersama para syahid, kebaikanku di surga 'Illiyîn, dan kejelekanku
terampuni, menganugrahkan
لِيْ يَقِيْنًا تُبَاشِرُ بِهِ
قَلْبِيْ وَ إِيْمَانًا يُذْهِبُ الشَّكَّ عَنِّيْ، وَ تُرْضِيَنِيْ بِمَا
قَسَمْتَ لِيْ، وَ آتِنَا فِي الدُّنْيَا
padaku keyakinan yang
dengannya Kau awasi kalbuku dan keimanan yang dapat menyirnakan keraguan
dariku, dan merelakanku terhadap apa yang telah Kau tentukan bagiku.
Berikanlah kepada kami kebaikan di dunia
حَسَنَةً وَ فِي
الْآخِرَةِ حَسَنَةً، وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ الْحَرِيْقِ، وَ
ارْزُقْنِيْ فِيْهَا ذِكْرَكَ وَ شُكْرَكَ وَ الرَّغْبَةَ
dan
kebaikan di akhirat, lindungilah kami dari siksa api neraka yang
membakar, dan anugrahkanlah padaku di malam ini untuk mengingat-Mu,
bersyukur pada-Mu, merindukan-Mu,
إِلَيْكَ وَ الْإِنَابَةَ وَ
التَّوْبَةَ وَ التَّوْفِيْقَ لِمَا وَفَّقْتَ لَهُ مُحَمَّدًا وَ آلَ
مُحَمَّدٍ صَلَّى اَللهُ عَلَيْهِ وَ عَلَيْهِمْ
kembali
kepada-Mu, bertaubat, dan taufik (untuk menggapai) apa yang (telah
digapai oleh) Muhammad dan keluarga Muhammad dengan taufik-Mu.
Sisa Amalan Malam Kedua Puluh Satu
Syeikh al-Kaf'ami meriwayatkan dari Sayid Ibnu al-Bâqî ra bahwa bacalah di malam kedua puluh satu:
اَللَّهُمَّ
صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ، وَ اقْسِمْ لِيْ حِلْمًا يَسُدُّ
عَنِّيْ بَابَ الْجَهْلِ، وَ هُدًى تَمُنُّ بِهِ عَلَيَّ مِنْ
Ya Allah, curahkanlah shalawat atas Muhammad dan keluarga Muhammad, dan
tentukan untukku kesabaran yang dapat menutup pintu kejahilanku, hidayah
yang dengannya Kau jauhkan aku dari
كُلِّ ضَلاَلَةٍ، وَ غِنًى
تَسُدُّ بِهِ عَنِّيْ بَابَ كُلِّ فَقْرٍ، وَ قُوَّةً تَرُدُّ بِهَا
عَنِّيْ كُلَّ ضَعْفٍ، وَ عِزًّا تُكْرِمُنِيْ بِهِ
setiap
kesesatan, kekayaan yang dengannya Kau tutupi pintu kefakiranku,
kekuatan yang dengannya Kau menolak seluruh kelemahanku, kemuliaan yang
dengannya Kau muliakan aku
عَنْ كُلِّ ذُلٍّ، وَ رِفْعَةً
تَرْفَعُنِيْ بِهَا عَنْ كُلِّ ضَعَةٍ، وَ أَمْنًا تَرُدُّ بِهِ عَنِّيْ
كُلَّ خَوْفٍ، وَ عَافِيَةً تَسْتُرُنِيْ
dari setiap kehinaan,
ketinggian yang dengannya Kau angkat aku dari setiap kerendahan,
keamanan yang dengannya Kau singkirkan dariku setiap ketakutan,
kesehatan yang dengannya Kau tutupi
بِهَا عَنْ كُلِّ بَلاَءٍ،
وَ عِلْمًا تَفْتَحُ لِيْ بِهِ كُلَّ يَقِيْنٍ، وَ يَقِيْنًا تُذْهِبُ بِهِ
عَنِّيْ كُلَّ شَكٍّ، وَ دُعَاءً تَبْسُطُ لِيْ
aku dari setiap
malapetaka, ilmu yang dengannya Kau buka bagiku setiap keyakinan,
keyakinan yang dengannya Kau sirnakan dariku setiap keraguan, doa yang
dengannya Kau bentangkan
بِهِ الْإِجَابَةَ فِيْ هَذِهِ
اللَّيْلَةِ وَ فِيْ هَذِهِ السَّاعَةِ السَّاعَةِ السَّاعَةِ السَّاعَةِ
يَا كَرِيْمُ، وَ خَوْفا تَنْشُرُ (تُيَسِّرُ)
(pintu)
pengabulan di malam ini di saat ini juga, di saat ini juga, di saat ini
juga, wahai Yang Maha Pemurah, rasa takut yang dengannya Kau tebarkan
لِيْ بِهِ كُلَّ رَحْمَةٍ، وَ عِصْمَةً تَحُوْلُ بِهَا بَيْنِيْ وَ بَيْنَ
الذُّنُوْبِ حَتَّى أُفْلِحَ بِهَا عِنْدَ الْمَعْصُومِيْنَ عِنْدَكَ،
bagiku segala rahmat, dan keterjagaan yang dengannya Kau halangi aku
dari perbuatan dosa sehingga aku berjaya di sisi para imam ma'shûm di
haribaan-Mu,
بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
demi rahmat-Mu wahai Yang Lebih Penyayang dari para penyayang.
Diriwayatkan bahwa pada malam kedua puluh satu Hammad bin Utsman
bertamu ke rumah Imam Shâdiq as. Beliau bertanya kepadanya, "Engkau
sudah mandi?" "Sudah, semoga jiwaku menjadi tebusan Anda", jawabnya.
Lalu, beliau meminta tikar yang terbuat dari pelepah kurma dan memanggil
Hammad mendekat. Beliau mulai sibuk mengerjakan shalat dan Hammad pun
mengerjakan shalat juga hingga mereka berdua selesai mengerjakan shalat.
Setelah itu, beliau berdoa dan Hammad mengucapkan Amin hingga fajar
menyingsing. Beliau mengumandangkan adzan dan iqamah. Beliau memanggil
sebagian pembantu (untuk melakukan shalat berjamaah). Beliau menjadi
imam shalat dalam mengerjakan shalat Shubuh itu. Pada rakaat pertama
beliau membaca surah al-Fâtihah dan al-Qadr, dan pada rakaat kedua surah
al-Fâtihah dan at-Tauhid. Setelah selesai mengerjakan shalat Shubuh,
beliau membaca tasbih dan pujian kepada Allah, mengirimkan shalawat
kepada Rasulullah SAWW, dan berdoa untuk semua Mukminin, baik laki-laki
maupun wanita. Selanjutnya beliau membaca doa lâ ilâha illâ anta
muqollibal qulûbi wal abshôr hingga akhir. Doa ini terdapat dalam kitab
al-Iqbâl.
Syeikh al-Kulaini ra meriwayatkan bahwa Imam al-Bâqir as
pada malam kedua puluh satu selalu berdoa hingga pertengahan pertengahan
malam tiba. Setelah itu, beliau mulai mengerjakan shalat.
Ketahuilah, disunnahkan untuk mandi pada setiap malam selama sepuluh
terakhir (bulan Ramadhan) ini. Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAWW selalu
melakukan mandi pada setiap malam sepuluh terakhir tersebut. I'tikaf
pada sepuluh hari terakhir ini juga disunnahkan dan memiliki keutamaan
yang tak terhingga. Sepuluh hari terakhir ini adalah waktu terbaik
(untuk beri'tikaf). Diriwayatkan bahwa pahala i'tikaf pada hari-hari
tersebut adalah dua kali haji dan dua kali 'umrah. Ketika sepuluh hari
terakhir tiba, Rasulullah SAWW pergi beri'tikaf di masjid. Beliau
membuat semacam tenda dari kulit dan meninggalkan ranjang tidurnya.
Ketahuilah bahwa pada malam (kedua puluh satu) tahun 40 Hijriah ini
Amirul Mukminin as syahid, dan pada malam itu kesedihan Ahlulbait as dan
para pengikut mereka diperbaharui. Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa
pada malam itu, seperti halnya malam kesyahidan Imam Husain as tidak
satu pun batu yang diangkat dari bumi kecuali di bawahnya terdapat darah
segar (mengalir).
Syeikh Mufid ra berkata, "Pada malam ini,
hendaknya kita sering-sering mengirimkan shalawat (kepada Ahlulbait as)
dan selalu mengirimkan laknat kepada orang-orang yang telah mezalimi
mereka dan kepada pembunuh Amirul Mukminin as. Tanggal dua puluh satu
adalah hari pembunuhan Amirul Mukminin as dan sangat tepat untuk membaca
doa ziarah untuk beliau. Doa Nabi Khidhir as dapat digunakan sebagai
doa ziarah bagi beliau pada hari ini.
Sisa Malam Kedua Puluh Tiga
Dalam kitab Hadiyyah az-Zâ`ir disebutkan bahwa malam ini lebih utama
dari dua malam Lailatul Qadr sebelumnya. Dari beberapa hadis dapat
disimpulkan bahwa malam ini adalah malam Lailatul Qadr (yang
sebenarnya). Malam ini adalah malam Sahabat Juhani . Di malam ini, semua
ketentuan (nasib para hamba) akan ditentukan. Di samping amalan-amalan
umum yang sama dengan amalan-amalan dua malam sebelumnya, pada malam ini
terdapat amalan-amalan khusus sebagai berikut:
Pertama, membaca
surah al-'Ankabût dan ar-Rûm. Imam Shâdiq as bersumpah bahwa orang yang
membaca kedua surah tersebut pada malam ini adalah penghuni surga.
Kedua, membaca surah Hâ` Mîm ad-Dukhân.
Ketiga, membaca surah al-Qadr sebanyak seribu kali.
Keempat, membaca
doa Allôhumma kun li waliyyik. Doa ini telah disebutkan pada pembahasan
doa di sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan setelah menyebutkan doa
malam kedua puluh tiga.
Kelima, membaca:
اَللَّهُمَّ
امْدُدْ لِيْ فِيْ عُمْرِيْ، وَ أَوْسِعْ لِيْ فِيْ رِزْقِيْ، وَ أَصِحَّ
لِيْ جِسْمِيْ، وَ بَلِّغْنِيْ أَمَلِيْ، وَ إِنْ كُنْتُ
Ya Allah, panjangkanlah umurku, lapangkanlah rezekiku, sehatkanlah badanku, dan sampaikanlah aku kepada harapanku. Jika aku
مِنَ الْأَشْقِيَاءِ فَامْحُنِيْ مِنَ الْأَشْقِيَاءِ وَ اكْتُبْنِيْ مِنَ
السُّعَدَاءِ، فَإِنَّكَ قُلْتَ فِيْ كِتَابِكَ الْمُنْزَلِ عَلَى
نَبِيِّكَ
termasuk di antara orang-orang yang celaka, maka
hapuslah (nama)ku dari deretan orang-orang yang celak dan tulislah aku
di antara orang-orang yang berbahagia. Sesungguhnya Engkau telah
berfirman di dalam Kitab-Mu yang telah diturunkan kepada Nabi
الْمُرْسَلِ صَلَوَاتُكَ عَلَيْهِ وَ آلِهِ يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَ يُثْبِتُ وَ عِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ
utusan-Mu-shalawat-Mu atasnya dan atas keluarganya-, "Allah akan
menghapus apa yang dikehendaki-Nya dan menetapkannya, dan di sisi-Nya
Ummul Kitâb".
Keenam, membaca:
اَللَّهُمَّ
اجْعَلْ فِيْمَا تَقْضِيْ وَ فِيْمَا تُقَدِّرُ مِنَ الْأَمْرِ
الْمَحْتُوْمِ وَ فِيْمَا تَفْرُقُ مِنَ الْأَمْرِ الْحَكِيْمِ فِيْ
لَيْلَةِ الْقَدْرِ
Ya Allah, tentukanlah di antara ketentuan
pasti yang akan Kau tentukan dan urusan bijaksana yang akan Kau bedakan
di malam Lailatul Qadr,
مِنَ الْقَضَاءِ الَّذِيْ لاَ يُرَدُّ
وَ لاَ يُبَدَّلُ أَنْ تَكْتُبَنِيْ مِنْ حُجَّاجِ بَيْتِكَ الْحَرَامِ
فِيْ عَامِيْ هَذَا الْمَبْرُوْرِ حَجُّهُمْ
qadhâ` yang tidak
dapat ditolak dan diganti agar Engkau menulisku di antara para jamaah
haji (yang berziarah ke) rumah-Mu yang suci di tahunku ini dan di setiap
tahun yang mabrur haji mereka,
الْمَشْكُوْرِ سَعْيُهُمْ
الْمَغْفُوْرِ ذُنُوْبُهُمْ الْمُكَفَّرِ عَنْهُمْ سَيِّئَاتُهُمْ، وَ
اجْعَلْ فِيْمَا تَقْضِيْ وَ تُقَدِّرُ أَنْ تُطِيْلَ
yang
disyukuri usaha mereka, yang diampuni dosa-dosa mereka, yang ditebus
kejelekan-kejelekan mereka, dan tentukanlah di antara qadhâ` dan qadar
yang akan Kau pastikan agar Kau memanjangkan
عُمْرِيْ وَ تُوَسِّعَ لِيْ فِيْ رِزْقِيْ
umurku dan melapangkan rezekiku.
Ketujuh, membaca doa yang terdapat dalam kitab al-Iqbâl berikut ini:
يَا
بَاطِنًا فِيْ ظُهُوْرِهِ، وَ يَا ظَاهِرًا فِيْ بُطُوْنِهِ، وَ يَا
بَاطِنًا لَيْسَ يَخْفَى، وَ يَا ظَاهِرًا لَيْسَ يُرَى، يَا
Wahai Yang Maha Batin dalam kemahatampakan-Nya, wahai Yang Maha Tampak
dalam kemahabatinan-Nya, wahai Yang Maha Batin tak tersembunyi, wahai
Yang Maha Tampak tak terlihat, wahai
مَوْصُوْفًا لاَ يَبْلُغُ
بِكَيْنُوْنَتِهِ مَوْصُوْفٌ وَ لاَ حَدٌّ مَحْدُوْدٌ، وَ يَا غَائِبًا
(غَائِبُ) غَيْرَ مَفْقُوْدٍ، وَ يَا شَاهِدًا
Dzat yang
memiliki sifat yang tak satu pun sifat dan batasan mampu mengungkap
hakikat-Nya, wahai Yang Ghaib tak hilang, wahai Yang tampak
(شَاهِدُ) غَيْرَ مَشْهُوْدٍ، يُطْلَبُ فَيُصَابُ، وَ لَمْ يَخْلُ مِنْهُ
السَّمَاوَاتُ وَ الْأَرْضُ وَ مَا بَيْنَهُمَا طَرْفَةَ عَيْنٍ،
tak terlihat. Ia dicari dan akan ditemukan. Langit dan langit tidak akan pernah kosong dari-Nya selamanya.
لاَ يُدْرَكُ بِكَيْفٍ (بِكَيْفَ) وَ لاَ يُؤَيَّنُ بِأَيْنٍ (بِأَيْنَ)
وَ لاَ بِحَيْثٍ (بِحَيْثُ)، أَنْتَ نُوْرُ النُّوْرِ وَ رَبُّ
Ia tak terjangkau dengan bagaimana, tidak ditentukan keberadaan-Nya
dengan di mana dan arah. Engkau adalah Nur segala cahaya dan Tuhan
الْأَرْبَابِ، أَحَطْتَ بِجَمِيْعِ الْأُمُوْرِ، سُبْحَانَ مَنْ لَيْسَ
كَمِثْلِهِ شَيْئٌ وَ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ، سُبْحَانَ مَنْ هُوَ
segala tuhan. Engkau meliputi segala sesuatu. Maha Suci Dzat yang tiada
seperti-Ny segala sesuatu, dan Ia Maha Mendengar nan Mengetahui. Maha
Dzat yang Ia
هَكَذَا وَ لاَ هَكَذَا غَيْرُهُ
(memiliki sifat-sifat) demikian dan selain-Nya tidak demikian.
Setelah itu, mintalah segala yang Anda inginkan.
Kedelapan, mandi
di akhir malam, selain mandi di permulaan malam. Ketahuilah bahwa
mandi, menghidupkan malam ini, menziarahi Imam Husain as, dan
mengerjakan seratus rakaat memiliki keutamaan yang tak terhingga dan
sangat dianjurkan. Dalam kitab at-Tahdzîb Syeikh Thûsî ra meriwayatkan
dari Abu Bashir dari Imam Shâdiq as bahwa beliau berkata, "Kerjakanlah
shalat seratus rakaat di malam yang dimunngkinkan sebagai malam Lailatl
Qadr. Bacalah pada setiap rakaat surah at-Tauhid sebanyak sepuluh kali".
Abu Bashir bertanya, "Jika aku tidak mampu shalat berdiri?" "Lakukanlah
dengan duduk", jawab beliau. Ia bertanya lagi, "Jika aku tidak mampu
melakukannya dengan berdiri?" "Lakukanlah dengan tidur terlentang
sebagaimana engkau tidur di ranjangmu", jawab beliau.
Dalam kitab
Da'â`im al-Islam terdapat sebuah hadis bahwa pada sepuluh malam terakhir
Rasulullah SAWW menggulung tempat tidur beliau demi melakukan ibadah
dan pada malam kedua puluh tiga beliau membangunkan seluruh keluarga
beliau, serta memercikkan air ke wajah mereka yang tertidur. Pada malam
ini. Sayidah Fathimah as tidak mengizinkan seorang pun dari keluarga
beliau untuk tidur dan beliau mengobati tidur mereka dengan cara membuat
makanan, serta mempersiapkan mereka untuk malam itu dari sejak siang.
Yaitu, beliau memerintahkan mereka untuk tidur dan beristirahat pada
siang hari sehingga pada malam harinya mereka tidak tertidur dan dapat
menghidupkan malam itu. Beliau sering berkata, "Orang yang celaka adalah
orang yang terhalang pada malam ini (untuk menghidupkannya)".
Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa Imam Shâdiq as pernah tertimpa
penyakit parah. Ketika malam kedua puluh tiga tiba, beliau memerintahkan
para pembantu beliau untuk menggotongnya ke masjid. Pada malam itu
beliau menginap di masjid hingga pagi hari.
Allamah al-Majlisi
berkata, "Hendaknya kita membaca al-Quran semampu kita pada malam ini
dan doa-doa ash-Shahîfah as-Sajjâdiyah, khususnya doa Makârim al-Akhlâq
dan doa Taubat. Kita juga harus menghormati siang hari malam Lailatul
Qadr dan menyibukkan diri dengan ibadah, membaca al-Quran, dan doa,
karena dalam beberapa hadis yang mu'tabar disebutkan bahwa siang hari
malam Lailatul Qadr adalah seperti malamnya.
Sisa Malam Kedua Puluh Tujuh
Pada malam ini mandi sangat ditekankan. Dalam sebuah hadis disebutkan
bahwa pada malam ini Imam Zainul Abidin as selalu mengulang-ulang doa
berikut ini dari permulaan hingga akhir malam.
اَللَّهُمَّ
ارْزُقْنِي التَّجَافِيَ عَنْ دَارِ الْغُرُوْرِ وَ الْإِنَابَةَ إِلَى
دَارِ الْخُلُوْدِ وَ الْإِسْتِعْدَادَ لِلْمَوْتِ قَبْلَ حُلُوْلِ
Ya Allah, anugrahkanlah kepadaku menjauhi liang keangkuhan, kembali
kepada istana kekekalan, dan mempersiapkan diri untuk mati sebelum
datangnya
الْفَوْتِ
ajal.
Malam Terakhir
Malam terakhir bulan Ramadhan adalah sebuah malam yang penuh berkah. Pada malam ini terdapat beberapa amalan berikut ini:
Pertama, mandi.
Kedua, menziarahi Imam Husein as.
Ketiga, membaca surah al-An'âm, al-Kahf, Yasin dan seratus kali astaughfirullôh wa atûbu ilaih.
Keempat, membaca doa yang telah dinukil oleh Syeikh al-Kulaini ra dari Imam Shâdiq as berikut ini:
اَللَّهُمَّ
هَذَا شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْ أَنْزَلْتَ فِيْهِ الْقُرْآنَ وَ قَدْ
تَصَرَّمَ وَ أَعُوْذُ بِوَجْهِكَ الْكَرِيْمِ يَا رَبِّ أَنْ
Ya
Allah, ini adalah bulan Ramadhan yang Engkau telah menurunkan al-Quran
di dalamnya dan ia telah berlalu. Aku berlindung kepada Dzat-Mu Yang
Mulis, ya Rabbi supaya
يَطْلُعَ الْفَجْرُ مِنْ لَيْلَتِيْ
هَذِهِ أَوْ يَتَصَرَّمَ شَهْرُ رَمَضَانَ وَ لَكَ قِبَلِيْ تَبِعَةٌ أَوْ
ذَنْبٌ تُرِيْدُ أَنْ تُعَذِّبَنِيْ بِهِ
fajar malamku ini
tidak terbit atau bulan Ramadhan ini berlalu sedangkan aku masih
memiliki tanggungan untuk-Mu atau dosa yang dengannya Engkau akan
menyiksaku
يَوْمَ أَلْقَاكَ
pada hari aku berjumpa dengan-Mu.
Kelima, membaca doa yâ mudabbirol umûr seperti telah disebutkan pada amalan malam kedua puluh tiga.
Keenam, mengucapkan
salam perpisahan dengan bulan Ramadhan dengan membaca doa perpisahan
yang telah diriwayatkan oleh Syeikh al-Kulaini, Syeikh Shaduq, Syeikh
Mufid, Syeikh Thusi, dan Sayid Ibnu Thâwûs ra. Mungkin doa yang paling
utama untuk hal ini adalah doa ke-45 dari ash-Shahifah as-Sajjâdiyah.
Dan Sayid Ibnu Thâwûs meriwayatkan dari Imam Shadiq as bahwa barangsiapa
mengucapkan salam perpisahan dengan bulan Ramadhan seraya membaca
اَللَّهُمَّ
لاَ تَجْعَلْهُ آخِرَ الْعَهْدِ مِنْ صِيَامِيْ لِشَهْرِ رَمَضَانَ وَ
أَعُوْذُ بِكَ أَنْ يَطْلُعَ فَجْرُ هَذِهِ اللَّيْلَةِ إِلاَّ وَ قَدْ
Ya Allah, janganlah Kau jadikan bulan ini sebagai masa terakhirku untuk
berpuasa dalam bulan Ramadhan dan aku berlindung kepada-Mu supaya fajar
malam ini tidak terbit kecuali
غَفَرْتَ لِيْ
Engkau telah menhampuniku
maka Allah SWT akan mengampuninya sebelum pagi tiba dan Ia akan menganugrahkan kepadanya taubat dan kembali ke (haribaan-Nya).
Sayid Ibnu Thâwûs dan Syeikh Shaduq ra meriwayatkan dari Jabir bin
Abdillah al-Anshari ra bahwa ia berkata, "Aku pernah bertamu ke rumah
Rasulullah pada malam terakhir Jumat terakhir bulan Ramadhan. Ketika
melihatku, beliau berkata, 'Wahai Jabir, malam ini adalah Jumat terakhir
bulan Ramadhan ini. Maka, ucapkanlah selamat tinggal kepadanya dan
ucapkanlah
اَللَّهُمَّ لاَ تَجْعَلْهُ آخِرَ الْعَهْدِ
مِنْ صِيَامِنَا إِيَّاهُ، فَإِنْ جَعَلْتَهُ فَاجْعَلْنِيْ مَرْحُوْمًا وَ
لاَ تَجْعَلْنِيْ مَحْرُوْمًا
Ya Allah, janganlah Kau jadikan
bulan ini masa terakhir bagi puasa kami dalam bulan Ramadhan. Jika
Engkau memnjadikannya sebagai masa terakhirku, maka jadikanlah aku
sebagai orang yang dikasihani dan jangan Kau jadikan aku orang yang
terhalangi.
Sesungguhnya orang yang membaca doa ini
pada hari ini, ia akan mendapatkan salah satu dari dua keutamaan ini: ia
akan sampai kepada bulan bulan Ramadhan mendatang atau mendapatkan
rahmat dan ampunan Ilahi yang tak terhingga'."
Sayid Ibnu Thâwûs dan
Syeikh al-Kaf'ami meriwayatkan dari Rasulullah SAWW, "Barangsiapa
melaksanakan shalat sebanyak sepuluh rakaat pada malam terakhir bulan
Ramadhan dengan membaca surah al-Fâtihah sekali dan surah at-Tauhid
sebanyak sepuluh kali pada setiap rakaat, ketika ruku' dan sujud membaca
subhânallôh wal hamdu lillâh wa lâ ilâha illallôh wallôhu akbar
sebanyak sepuluh kali, membaca tasyahhud dan salam setelah setiap dua
rakaat, dan setelah selesai mengerjakan kesepuluh rakaat tersebut, ia
bersitighfar sebanyak seribu kali, serta setelah membaca istighfar ia
melakukan sujud seraya membaca
يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ،
يَا ذَا الْجَلاَلِ وَ الْإِكْرَامِ، يَا رَحْمَانَ الدُّنْيَا وَ
الْآخِرَةِ وَ رَحِيْمَهُمَا، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ،
Wahai
Yang Maha Hidup, wahai Yang Maha Berdiri Sendiri, wahai Pemilik
keagungan dan kemuliaan, wahai Yang Maha Pengasih dan Penyayang di dunia
dan akhirat, wahai Yang Lebih Pengasih dari para pengasih,
يَا إِلَهَ الْأَوَّلِيْنَ وَ الْآخِرِيْنَ، اغْفِرْ لَنَا ذُنُوْبَنَا وَ
تَقَبَّلْ مِنَّا صَلاَتَنَا وَ صِيَامَنَا وَ قِيَامَنَا
wahai Tuhan para makhluk pertama dan terakhir, ampunilah dosa-dosa kami dan terimalah shalat, puasa, dan ibadah kami
sumpah demi hak Dzat yang telah mengutusku dengan kenabian, malaikat
Jibril telah memberitahukan kepadaku dari malaikat Israfil dari Tuhannya
SWTbahwa ia tidak bangun dari sujudnya kecuali Ia telah mengampuninya,
menerima bulan Ramadhannya, dan memaafkan dosa-dsoanya".
Menurut sebuah hadis, shalat ini juga bisa dikerjakan pada malam hari
raya Idul Fitri. Hanya saja, sebagai ganti dari tasbih ruku' dan sujud
tersebut, kita membaca tasbîhât arba'ah dan sebagai ganti dari ighfir
lanâ dzunûbanâ ... kita membaca ighfir lî dzunûbî wa taqobbal shaumî wa
sholâti wa qiyâmî.
Hari Ketiga Puluh
Untuk
hari terakhir (bulan Ramadhan) ini, Sayid Ibnu Thâwûs ra telah menukil
sebuah doa yang dimulai dengan ungkapan Allôhumma innaka
arhamur-rôhimîn. Karena mayoritas masyarakat pada hari ini mengkhatamkan
al-Quran, selayaknya mereka membaca doa ke-42 ash-Shahîfah
as-Sajjâdiyah setelah mengkhatamkannya. Jika mereka mau, mereka bisa
juga membaca doa ringkas yang telah diriwayatkan oleh Syeikh Thûsî dari
Amirul Mukminin as ini.
اَللَّهُمَّ اشْرَحْ
بِالْقُرْآنِ صَدْرِيْ، وَ اسْتَعْمِلْ بِالْقُرْآنِ بَدَنِيْ، وَ نَوِّرْ
بِالْقُرْآنِ بَصَرِيْ، وَ أَطْلِقْ بِالْقُرْآنِ
Ya Allah,
lapangkanlah dengan (perantara) al-Quran dadaku, pergunakanlah dengan
al-Quran tubuhku, sinarkanlah dengan al-Quran mataku, bukakanlah dengan
al-Quran
لِسَانِيْ، وَ أَعِنِّيْ عَلَيْهِ مَا أَبْقَيْتَنِيْ، فَإِنَّهُ لاَ حَوْلَ وَ لاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِكَ
mulutku, dan bantulah aku terhadapnya selama Engkau masih memberikan
hidup kepadaku, karena tiada daya dan kekuatan selain dengan
(pertolongan)-Mu.
Begitu juga bacalah doa yang telah diriwayatkan dari Amirul Mukminin as berikut ini.
اَللَّهُمَّ
إِنِّيْ أَسْأَلُكَ إِخْبَاتَ الْمُخْبِتِيْنَ وَ إِخْلاَصَ
الْمُوقِنِيْنَ وَ مُرَافَقَةَ الْأَبْرَارِ وَ اسْتِحْقَاقَ حَقَائِقِ
الْإِيْمَانِ وَ
Ya Allah, kekhusyu'an orang-orang yang
khusyu', keikhlasan orang-orang yang ikhlas, bersahabat dengan
orang-orang yang baik, keberhakan mendapatkan hakikat kimanan,
الْغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ وَ السَّلاَمَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ وَ
وُجُوْبَ رَحْمَتِكَ وَ عَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ وَ الْفَوْزَ بِالْجَنَّةِ
وَ
kesempatan untuk mendapatkan setiap kebaikan, ketejagaan
dari setiap dosa, kewajiban (mendapatkan) rahmat-Mu dan ampunan-Mu yang
pasti, kemenangan dengan (mendapatkan) surga, dan
النَّجَاةَ مِنَ النَّارِ
keselamatan dari api neraka.
Penutup
Shalat dan Doa-doa Siang dan Malam Yang Masyhur
Shalat-shalat di Malam Ramadhan Yang Masyhur
Dalam kitab Zâd al-Ma'âd pasal terakhir amalan-amalan bulan Ramadhan,
Allamah al-Majlisi ra telah menyebutkan semua itu. Di sini kami rasa
cukup menukil apa yang telah beliau sebutkan tersebut.
Malam Pertama
Shalat sebanyak empat rakaat dengan membaca surah at-Tauhid sebanyak
lima belas kali setelah membaca surah al-Fâtihah pada setiap rakaat.
Malam Kedua
Shalat empat rakaat dengan membaca surah al-Qadr sebanyak dua puluh kali setelah membaca surah al-Fâtihah pada setiap rakaat.
Malam Ketiga
Shalat sepuluh rakaat dengan membaca surah al-Fâtihah sekali dan at-Tauhid sebanyak lima puluh kali pada setiap rakaat.
Malam Keempat
Shalat delapan rakaat dengan membaca surah al-Fâtihah sekali dan surah al-Qadr sebanyak dua puluh kali pada setiap rakaat.
Malam Kelima
Shalat dua rakaat dengan membaca surah al-Fâtihah sekali dan at-Tauhid
sebanyak lima puluh kali pada setiap rakaat. Dan setelah
mengucapkan salam, membaca Allôhumma sholli 'alâ Muhammad wa ?li Muhammad sebanyak seratus kali.
Malam Keenam
Shalat empat rakaat dengan membaca surah al-Fâtihah dan surah al-Mulk pada setiap rakaat.
Malam Ketujuh
Shalat empat rakaat dengan membaca surah al-Fâtihah sekali dan al-Qadr sebanyak tiga belas kali pada setiap rakaat.
Malam Kedelapan
Shalat dua rakaat dengan membaca surah al-Fâtihah sekali dan at-Tauhid
sebanyak sepuluh kali pada setiap rakaat. Setelah mengucapkan salam,
membaca subhânallôh sebanyak seribu kali.
Malam Kesembilan
Shalat enam rakaat antara shalat Isya` dan waktu tidur dengan membaca
surah al-Fâtihah sekali dan ayat kursi sebanyak tujuh kali pada setiap
rakaat. Setelah selesai, membaca Allôhumma sholli 'alâ Muhammad wa ?li
Muhammad sebanyak lima puluh kali.
Malam Kesepuluh
Shalat dua puluh rakaat dengan membaca surah al-Fâtihah sekali dan at-Tauhid sebanyak tiga puluh kali.
Malam Kesebelas
Shalat dua rakaat dengan membaca surah al-Fâtihah sekali dan al-Kautsar sebanyak dua puluh kali pada setiap rakaat.
Malam Kedua Belas
Shalat delapan rakaat dengan membaca surah al-Fâtihah sekali dan al-Qadr sebanyak tiga puluh kali pada setiap rakaat.
Malam Ketiga Belas
Shalat empat rakaat dengan membaca surah al-Fâtihah sekali dan at-Tauhid sebanyak dua puluh lima kali pada setiap rakaat.
Malam Keempat Belas
Shalat enam rakaat dengan membaca surah al-Fâtihah sekali dan az-Zilzâl sebanyak tiga puluh kali pada seetiap rakaat.
Malam Kelima Belas
Shalat empat dengan membaca surah at-Tauhid sebanyak seratus kali
setelah membaca al-Fâtihah pada dua rakaat pertama dan lima puluh kali
surah at-Tauhid (setelah membaca surah al-Fâtihah) pada dua rakaat
berikutnya.
Malam Keenam Belas
Shalat dua belas rakaat dengan membaca surah al-Fâtihah dan dua belas kali surah at-Takâtsur pada setiap rakaat.
Malam Ketujuh Belas
Shalat dua rakaat dengan membaca surah al-Fâtihah dan surah sekehendak
hati pada rakaat pertama dan pada rakaat kedua surah al-Fâtihah dan
seratus kali surah at-Tauhid. Setelah mengucapkan salam, membaca lâ
ilâha illallôh sebanyak seratus kali.
Malam Kedelapam Belas
Shalat empat rakaat dengan membaca surah al-Fâtihah dan dua puluh lima kali surah al-Kautsar pada setiap rakaat.
Malam Kesembilan Belas
Shalat lima puluh rakaat dengan membaca surah al-Fâtihah dan lima puluh
kali surah az-Zilzâl. Mungkin maksudnya adalah dalam setiap satu rakaat
membaca surah tersebut sekali, (bukan lima puluh kali). Karena, sangat
sulit untuk membaca surah az-Zilzâl sebanyak 2500 kali dalam semalam.
Malam Kedua Puluh, Kedua Puluh Satu, Kedua Puluh Dua, Kedua Puluh Tiga, dan Kedua puluh Empat
Shalat delapan rakaat dengan membaca surah sesuka hati.
Malam Kedua Puluh Lima
Shalat delapan rakaat dengan membaca surah al-Fâtihah dan sepuluh kali surah at-Tauhid pada setiap rakaat.
Malam Kedua Puluh Enam
Shalat delapan rakaat dengan membaca surah al-Fâtihah dan seratus kali surah at-Tauhid pada setiap rakaat.
Malam Kedua Puluh Tujuh
Shalat empat rakaat dengan membaca surah al-Fâtihah dan al-Mulk pada
setiap rakaat. Jika tidak mampu, hendaknya membaca surah at-Tauhid
sebanyak dua puluh kali.
Malam Kedua Puluh Delapan
Shalat enam rakaat dengan membaca surah al-Fâtihah, seratus kali ayat
Kursi, seratus kali surah at-Tauhid, dan seratus kali surah al-Kautsar
pada setiap rakaat. Setelah selesai mengerjakan shalat, mengirimkan
shalawat atas Muhammad dan keluarganya sebanyak seratus kali.
Penulis berkata, "Menurut apa yang telah kutemukan (dalam beberapa
hadis), cara mengerjakan shalat malam kedua puluh delapan adalah enam
rakaat dengan membaca surah al-Fâtihah, sepuluh kali ayat Kursi, sepuluh
kali surah al-Kautsar, sepuluh kali surah at-Tauhid, dan seratus kali
shalawat.
Malam Kedua Puluh Sembilan
Shalat dua rakaat dengan membaca surah al-Fâtihah dan dua puluh kali surah at-Tauhid pada setiap rakaat.
Malam Ketiga Puluh
Shalat dua belas rakaat dengan membaca surah al-Fâtihah dan dua puluh
kali surah at-Tauhid pada setiap rakaat. Setelah selesai mengerjakan
shalat, membaca shalawat untuk Muhammad dan keluarga Muhammad sebanyak
seratus kali.
Shalat-shalat tersebut dilakukan dengan satu salam setiap selesai mengerjakan dua rakaat.
Doa-doa Harian Pada Bulan Ramadhan
Diriwayatakan dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah SAWW telah menjelaskan
keutamaan yang tak terhingga bagi puasa pada setiap hari dalam bulan
Ramadhan, dan beliau juga telah menentukan doa-doa khusus untuk setiap
harinya yang memiliki keutamaan dan pahala yang sangat banyak. Di sini
kami hanya ingin menyebutkan doanya saja.
Doa Hari Pertama
اَللَّهُمَّ اجْعَلْ صِيَامِيْ فِيْهِ صِيَامَ الصَّائِمِيْنَ وَ
قِيَامِيْ فِيْهِ قِيَامَ الْقَائِمِيْنَ وَ نَبِّهْنِيْ فِيْهِ عَنْ
نَوْمَةِ الْغَافِلِيْنَ وَ هَبْ لِيْ جُرْمِيْ فِيْهِ يَا إِلَهَ
الْعَالَمِيْنَ وَ اعْفُ عَنِّيْ يَا عَافِيًا عَنِ الْمُجْرِمِيْنَ
Ya Allah, jadikanlah puasa dan ibadahku di bulan ini seperti puasa
orang-orang sejati, bangunkanlah aku di bulan ini dari kelelapan tidur
orang-orang yang lupa ampunilah segala kesalahanku, wahai Tuhan semesta
alam, dan ampunilah aku, wahai pengampun orang-orang yang bersalah.
Doa Hari Kedua
اَللَّهُمَّ قَرِّبْنِيْ فِيْهِ إِلَى مَرْضَاتِكَ وَ جَنِّبْنِيْ فِيْهِ
مِنْ سَخَطِكَ وَ نَقِمَاتِكَ وَ وَفِّقْنِيْ فِيْهِ لِقِرَاءَةِ آيَاتِكَ
بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Ya Allah, dekatkanlah
aku di bulan ini dari ridha-Mu, hindarkanlah aku di bulan ini dari
kemurkaan-Mu, dan anugerahkanlah taufik kepadaku di bulan ini untuk
membaca ayat-ayat (kitab)-Mu. Dengan rahmat-Mu, wahai Dzat Yang Lebih
Pengasih dari para pengasih.
Doa Hari Ketiga
اَللَّهُمَّ ارْزُقْنِيْ فِيْهِ الذِّهْنَ وَ التَّنْبِيْهَ وَ بَاعِدْنِيْ
فِيْهِ مِنَ السَّفَاهَةِ وَ التَّمْوِيْهِ وَ اجْعَلْ لِيْ نَصِيْبًا
مِنْ كُلِّ خَيْرٍ تُنْزِلُ فِيْهِ، بِجُوْدِكَ يَا أَجْوَدَ
الْأَجْوَدِيْنَ
Ya Allah, anugerahkanlah kepadaku di bulan ini
kecerdasan dan kesadaran diri, jauhkanlah aku di bulan ini dari
ketololan dan kesesatan, dan limpahkanlah kepadaku sebagian dari setiap
kebajikan yang Engkau turunkan di bulan ini. Dengan kedermawanan-Mu,
wahai Dzat Yang Lebih Dermawan dari para dermawan.
Doa Hari Keempat
اَللَّهُمَّ قَوِّنِيْ فِيْهِ عَلَى إِقَامَةِ أَمْرِكَ وَ أَذِقْنِيْ
فِيْهِ حَلاَوَةَ ذِكْرِكَ وَ أَوْزِعْنِيْ فِيْهِ لِأَدَاءِ شُكْرِكَ
بِكَرَمِكَ وَ احْفَظْنِيْ فِيْهِ بِحِفْظِكَ وَ سِتْرِكَ يَا أَبْصَرَ
النَّاظِرِيْنَ
Ya Allah, kuatkanlah diriku di bulan ini untuk
melaksanakan perintah-Mu, anugerahkan kepadaku di bulan ini kemanisan
mengingat-Mu, dengan kemurahan-Mu berikanlah kesempatan kepadaku di
bulan ini untuk bersyukur kepada-Mu demi kemurahan-Mu, dan dengan
penjagaan dan tirai-Mu jagalah diriku di bulan ini, wahai Dzat Yang
Lebih Melihat dari orang-orang yang melihat.
Doa Hari Kelima
اَللَّهُمَّ اجْعَلْنِيْ فِيْهِ مِنَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَ اجْعَلْنِيْ
فِيْهِ مِنْ عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ الْقَانِتِيْنَ وَ اجْعَلْنِيْ
فِيْهِ مِنْ أَوْلِيَائِكَ الْمُقَرَّبِيْنَ بِرَأْفَتِكَ يَا أَرْحَمَ
الرَّاحِمِيْنَ
Ya Allah, jadikanlah aku di bulan ini dari
golongan orang-orang yang memohon pengampunan, jadikanlah aku di bulan
ini dari dari golongan hamba-hamba-Mu yang salih dan pasrah, dan
jadikanlah aku di bulan ini dari golongan para kekasih-Mu yang dekat
dengan-Mu. Dengan kasih sayang-mu wahai Dzat Yang Lebih Pengasih dari
para pengasih.
Doa Hari keenam
اَللَّهُمَّ لاَ
تَخْذُلْنِيْ فِيْهِ لِتَعَرُّضِ مَعْصِيَتِكَ وَ لاَ تَضْرِبْنِيْ
بِسِيَاطِ نَقِمَتِكَ وَ زَحْزِحْنِيْ فِيْهِ مِنْ مُوْجِبَاتِ سَخَطِكَ
بِمَنِّكَ وَ أَيَادِيْكَ يَا مُنْتَهَى رَغْبَةِ الرَّاغِبِيْنَ
Ya Allah, jangan Kau hinakan aku di bulan ini karena keberanianku
bermaksiat kepada-Mu, jangan Kau cambuk aku dengan cambuk kemurkaan-Mu
dan jauhkanlah aku dari (segala perbuatan) yang menyebabkan murka-Mu.
Dengan anugerah dan kekuasaan-Mu wahai Puncak Harapan para pengharap.
Doa Hari Ketujuh
اَللَّهُمَّ أَعِنِّيْ فِيْهِ عَلَى صِيَامِهِ وَ قِيَامِهِ وَ
جَنِّبْنِيْ فِيْهِ مِنْ هَفَوَاتِهِ وَ آثَامِهِ وَ ارْزُقْنِيْ فِيْهِ
ذِكْرَكَ بِدَوَامِهِ بِتَوْفِيْقِكَ يَا هَادِيَ الْمُضِلِّيْنَ
Ya Allah, bantulah aku di bulan ini dalam melaksanakan puasa dan ibadah,
jauhkanlah aku di bulan ini dari kesalahan dan doa-dosa (yang tidak
pantas dilaksanakan) di dalamnya, dan anugerahkanlah kepadaku di bulan
ini (kesempatan untuk) mengingat-Mu untuk selamanya. Dengan taufik-Mu,
wahai penunjuk jalan orang-orang yang sesat.
Doa Hari Kedelapan
اَللَّهُمَّ ارْزُقْنِيْ فِيْهِ رَحْمَةَ الْأَيْتَامِ وَ إِطْعَامَ
الطَّعَامِ وَ إِفْشَاءَ السَّلاَمِ وَ صُحْبَةَ الْكِرَامِ بِطَوْلِكَ يَا
مَلْجَأَ الْآمِلِيْنَ
Ya Allah, anugerahkanlah kepadaku di
bulan ini untuk mengasihani anak-anak yatim, memberi makan, menebarkan
salam dan bersahabat dengan orang-orang mulia. Dengan keutamaan-Mu,
wahai Tempat Bernaung orang-orang yang berharap.
Doa Hari Kesembilan
اَللَّهُمَّ اجْعَلْ لِيْ فِيْهِ نَصِيْبًا مِنْ رَحْمَتِكَ الْوَاسِعَةِ
وَ اهْدِنِيْ فِيْهِ لِبَرَاهِيْنِكَ السَّاطِعَةِ وَ خُذْ بِنَاصِيَتِيْ
إِلَى مَرْضَاتِكَ الْجَامِعَةِ بِمَحَبَّتِكَ يَا أَمَلَ الْمُشْتَاقِيْنَ
Ya Allah, limpahkanlah kepadaku di bulan sebagian dari rahmat-Mu yang
luas, tunjukanlah aku di bulan ini kepada tanda-tanda-Mu yang terang,
dan tuntunlah aku kepada ridha-Mu yang maha luas. Dengan cinta-Mu wahai
harapan orang-orang yang rindu.
Doa Hari Kesepuluh
اَللَّهُمَّ اجْعَلْنِيْ فِيْهِ مِنَ الْمُتَوَكِّلِيْنَ عَلَيْكَ وَ
اجْعَلْنِيْ فِيْهِ مِنَ الْفَائِزِيْنَ لَدَيْكَ وَ اجْعَلْنِيْ فِيْهِ
مِنَ الْمُقَرَّبِيْنَ إِلَيْكَ بِإِحْسَانِكَ يَا غَايَةَ الطَّالِبِيْنَ
Ya Allah, jadikanlah aku di bulan ini dari golongan orang-orang yang
bertawakal kepada-Mu, jadikanlah aku di bulan ini dari golongan
orang-orang yang jaya di haribaan-Mu, dan jadikanlah aku di bulan ini
dari golongan orang-orang yang telah dekat kepada-Mu. Dengan kebaikan-Mu
wahai tujuan orang-orang yang berharap.
Doa Hari Kesebelas
اَللَّهُمَّ حَبِّبْ إِلَيَّ فِيْهِ الْإِحْسَانَ وَ كَرِّهْ إِلَيَّ
فِيْهِ الْفُسُوْقَ وَ الْعِصْيَانَ وَ حَرِّمْ عَلَيَّ فِيْهِ السَّخَطَ
وَ النِّيْرَانَ بِعَوْنِكَ يَا غِيَاثَ الْمُسْتَغِيْثِيْنَ
Ya
Allah, cintakanlah kepadaku di bulan ini berbuat kebajikan, bencikanlah
kepadaku di bulan ini kefasikan dan maksiat, dan cegahlah dariku di
bulan ini kemurkaan dan neraka-(Mu). Dengan pertolongan-Mu wahai
Penolong para peminta pertolongan.
Doa Hari Kedua Belas
اَللَّهُمَّ زَيِّنِّيْ فِيْهِ بِالسِّتْرِ وَ الْعَفَافِ وَ اسْتُرْنِيْ
فِيْهِ بِلِبَاسِ الْقُنُوْعِ وَ الْكَفَافِ وَ احْمِلْنِيْ فِيْهِ عَلَى
الْعَدْلِ وَ الْإِنْصَافِ وَ آمِنِّيْ فِيْهِ مِنْ كُلِّ مَا أَخَافُ
بِعِصْمَتِكَ يَا عِصْمَةَ الْخَائِفِيْنَ
Ya Allah, hiasilah
diriku di bulan ini dengan menutupi (segala kesalahanku) dan rasa malu,
pakaikanlah kepadaku di bulan ini pakaian qana'ah dan mencegah diri,
tuntunlah aku di bulan ini untuk berbuat adil, dan kesadaran, dan
jagalah aku di bulan ini dari setiap yang kutakuti. Dengan penjagaan-Mu
wahai Penjaga orang-orang yang ketakutan.
Doa Hari Ketiga Belas
اَللَّهُمَّ طَهِّرْنِيْ فِيْهِ مِنَ الدَّنَسِ وَ الْأَقْذَارِ وَ
صَبِّرْنِيْ فِيْهِ عَلَى كَائِنَاتِ الْأَقْدَارِ وَ وَفِّقْنِيْ فِيْهِ
لِلتُّقَى وَ صُحْبَةِ الْأَبْرَارِ بِعَوْنِكَ يَا قُرَّةَ عَيْنِ
الْمَسَاكِيْنِ
Ya Allah, sucikanlah aku di bulan ini dari
segala jenis kotoran, jadikanlah aku di bulan ini sabar menerima setiap
ketentuan-(Mu), dan anugerahkanlah taufik kepadaku di bulan ini untuk
meraih takwa dan bersahabat dengan orang-orang yang bijak. Dengan
pertolongan-Mu wahai Kententraman hati orang-orang miskin.
Doa Hari keempat Belas
اَللَّهُمَّ لاَ تُؤَاخِذْنِيْ فِيْهِ بِالْعَثَرَاتِ وَ أَقِلْنِيْ
فِيْهِ مِنَ الْخَطَايَا وَ الْهَفَوَاتِ وَ لاَ تَجْعَلْنِيْ فِيْهِ
غَرَضًا لِلْبَلايَا وَ الْآفَاتِ بِعِزَّتِكَ يَا عِزَّ الْمُسْلِمِيْنَ
Ya Allah, jangan Kau siksa aku di bulan ini karena
kesalahan-kesalahanku, selamatkanlah aku di bulan ini dari segala
kesalahan, dan jangan Kau jadikan aku di bulan ini tempat persinggahan
malapetaka dan bala. Dengan kemuliaan-Mu wahai Kemuliaan muslimin.
Doa Hari Kelima Belas
اَللَّهُمَّ ارْزُقْنِيْ فِيْهِ طَاعَةَ الْخَاشِعِيْنَ وَ اشْرَحْ فِيْهِ
صَدْرِيْ بِإِنَابَةِ الْمُخْبِتِيْنَ بِأَمَانِكَ يَا أَمَانَ
الْخَائِفِيْنَ
Ya Allah, anugrahkanlah kepadaku di bulan ini
ketaatan orang-orang yang khusyu', dan lapangkanlah dadaku di bulan ini
karena taubat orang-orang yang mencintai-Mu. Dengan perlindungan-Mu
wahai Pengaman orang-orang yang takut.
Doa Hari Keenam Belas
اَللَّهُمَّ وَفِّقْنِيْ فِيْهِ لِمُوَافَقَةِ الْأَبْرَارِ وَ
جَنِّبْنِيْ فِيْهِ مُرَافَقَةَ الْأَشْرَارِ وَ آوِنِيْ فِيْهِ
بِرَحْمَتِكَ إِلَى (فِيْ) دَارِ الْقَرَارِ بِإِلَهِيَّتِكَ يَا إِلَهَ
الْعَالَمِيْنَ
Ya Allah, berikanlah taufik kepadaku di bulan
ini untuk berkumpul bersama orang-orang baik, jauhkanlah aku di bulan
ini dari bersahabat dengan orang-orang jahat, dan dengan rahmat-Mu
tampatkanlah aku di bulan ini di dalam rumah keabadian. Dengan
ketuhanan-Mu wahai Tuhan sekalian alam.
Doa Hari Ketujuh Belas
اَللَّهُمَّ اهْدِنِيْ فِيْهِ لِصَالِحِ الْأَعْمَالِ وَ اقْضِ لِيْ
فِيْهِ الْحَوَائِجَ وَ الْآمَالَ يَا مَنْ لاَ يَحْتَاجُ إِلَى
التَّفْسِيْرِ وَ السُّؤَالِ يَا عَالِمًا بِمَا فِيْ صُدُوْرِ
الْعَالَمِيْنَ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ الطَّاهِرِيْنَ
Ya
Allah, tunjukkanlah aku di bulan ini kepada amal yang salih, dan
berikanlah kepadaku di bulan ini segala keperluan dan cita-citaku, wahai
Dzat yang tidak membutuhkan penjelasan dan permintaan, wahai Dzat yang
mengetahui segala rahasia yang ada di hati manusia, limpahkanlah
shalawat kepada Muhammad dan keluarganya yang suci.
Doa Hari Kedelapan Belas
اَللَّهُمَّ نَبِّهْنِيْ فِيْهِ لِبَرَكَاتِ أَسْحَارِهِ وَ نَوِّرْ
فِيْهِ قَلْبِيْ بِضِيَاءِ أَنْوَارِهِ وَ خُذْ بِكُلِّ أَعْضَائِيْ إِلَى
اتِّبَاعِ آثَارِهِ بِنُوْرِكَ يَا مُنَوِّرَ قُلُوْبِ الْعَارِفِيْنَ
Ya Allah, beritahukanlah kepadaku di bulan ini segala berkah yang
tersimpan di dua pertiga malamnya, terangkan hatiku di bulan ini dengan
cahayanya, dan bimbinglah seluruh anggota tubuhku di bulan ini untuk
mengikuti tanda-tanda keagungannya. Dengan cahaya-Mu wahai penerang hati
para 'arif.
Doa Hari Kesembilan Belas
اَللَّهُمَّ
وَفِّرْ فِيْهِ حَظِّيْ مِنْ بَرَكَاتِهِ وَ سَهِّلْ سَبِيْلِيْ إِلَى
خَيْرَاتِهِ وَ لاَ تَحْرِمْنِيْ قَبُوْلَ حَسَنَاتِهِ يَا هَادِيًا إِلَى
الْحَقِّ الْمُبِيْنِ
Ya Allah, sempurnakanlah bagianku di bulan
ini dengan berkahnya, permudahlah jalanku untuk menempuh kebaikannya,
dan janganlah Kau halangi diriku untuk menerima kebaikannya, wahai
Penunjuk Jalankepada kebenaran yang nyata.
Doa Hari Kedua Puluh
اَللَّهُمَّ افْتَحْ لِيْ فِيْهِ أَبْوَابَ الْجِنَانِ وَ أَغْلِقْ
عَنِّيْ فِيْهِ أَبْوَابَ النِّيْرَانِ وَ وَفِّقْنِيْ فِيْهِ لِتِلاَوَةِ
الْقُرْآنِ يَا مُنْزِلَ السَّكِيْنَةِ فِيْ قُلُوْبِ الْمُؤْمِنِيْنَ
Ya Allah, bukalah bagiku di bulan ini pintu-pintu surga, tutuplah
untukku di bulan ini pintu-pintu neraka, dan berikanlah taufik kepadaku
di bulan ini untuk membaca al-Quran, wahai Penurun ketenangan di hati
Mukminin.
Doa Hari Kedua Puluh Satu
اَللَّهُمَّ
اجْعَلْ لِيْ فِيْهِ إِلَى مَرْضَاتِكَ دَلِيْلاً وَ لاَ تَجْعَلْ
لِلشَّيْطَانِ فِيْهِ عَلَيَّ سَبِيْلاً وَ اجْعَلِ الْجَنَّةَ لِيْ
مَنْزِلاً وَ مَقِيْلاً يَا قَاضِيَ حَوَائِجِ الطَّالِبِيْنَ
Ya
Allah, berikanlah kepadaku di bulan ini sebuah petunjuk untuk mencapai
keridhaan-Mu, jangan Kau beri kesempatan kepada setan di bulan ini untuk
menggodaku, dan jadikanlah surga sebagai tempat tinggal dan bernaungku,
wahai Pemberi segala kebutuhan orang-orang yang meminta.
Doa Hari Kedua Puluh Dua
اَللَّهُمَّ افْتَحْ لِيْ فِيْهِ أَبْوَابَ فَضْلِكَ وَ أَنْزِلْ عَلَيَّ
فِيْهِ بَرَكَاتِكَ وَ وَفِّقْنِيْ فِيْهِ لِمُوْجِبَاتِ مَرْضَاتِكَ وَ
أَسْكِنِّيْ فِيْهِ بُحْبُوْحَاتِ جَنَّاتِكَ يَا مُجِيْبَ دَعْوَةِ
الْمُضْطَرِّيْنَ
Ya Allah, bukalah bagiku di bulan ini
pintu-pintu anugerah-Mu, turunkanlah kepadaku di bulan ini
berkah-berkah-Mu, berikanlah taufik kepadaku di bulan ini untuk mencapai
keridhaan-Mu, dan tempatkanlah aku di bulan ini di tengah-tengah
surga-Mu, wahai Pengabul permintaan orang-orang yang ditimpa kesulitan.
Doa Hari Kedua Puluh Tiga
اَللَّهُمَّ اغْسِلْنِيْ فِيْهِ مِنَ الذُّنُوْبِ وَ طَهِّرْنِيْ فِيْهِ
مِنَ الْعُيُوْبِ وَ امْتَحِنْ قَلْبِيْ فِيْهِ بِتَقْوَى الْقُلُوْبِ يَا
مُقِيْلَ عَثَرَاتِ الْمُذْنِبِيْنَ
Ya Allah, sucikanlah aku di
bulan ini dari dosa-dosa, bersihkanlah aku di bulan ini dari segala aib,
dan ujilah aku di bulan ini dengan ketakwaan, wahai Pemaaf segala
kesalahan orang-orang yang berdosa.
Doa Hari Kedua Puluh Empat
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ فِيْهِ مَا يُرْضِيْكَ وَ أَعُوْذُ بِكَ
مِمَّا يُؤْذِيْكَ وَ أَسْأَلُكَ التَّوْفِيْقَ فِيْهِ لِأَنْ أُطِيْعَكَ
وَ لاَ أَعْصِيَكَ يَا جَوَّادَ السَّائِلِيْنَ
Ya Allah, aku
memohon kepada-Mu di bulan ini segala yang mendatangkan keridhaan-Mu,
aku berlindung kepada-Mu dari segala yang dapat menimbulkan murka-Mu,
dan aku memohon kepada-Mu taufik untuk menaati-Mu dan tidak bermaksiat
kepada-Mu, wahai Yang Maha Dermawan terhadap para pemohon.
Doa Hari Kedua Puluh Lima
اَللَّهُمَّ اجْعَلْنِيْ فِيْهِ مُحِبًّا لِأَوْلِيَائِكَ وَ مُعَادِيًا
لِأَعْدَائِكَ مُسْتَنّا بِسُنَّةِ خَاتَمِ أَنْبِيَائِكَ يَا عَاصِمَ
قُلُوْبِ النَّبِيِّيْنَ
Ya Allah, jadikanlah aku di bulan ini
pencinta para kekasih-Mu, pembenci para musuh-Mu, mengikuti sunnah
penutup para nabi-Mu, wahai Penjaga hati para nabi.
Doa Hari Kedua Puluh Enam
اَللَّهُمَّ اجْعَلْ سَعْيِيْ فِيْهِ مَشْكُوْرًا وَ ذَنْبِيْ فِيْهِ
مَغْفُوْرًا وَ عَمَلِيْ فِيْهِ مَقْبُوْلاً وَ عَيْبِيْ فِيْهِ
مَسْتُوْرًا يَا أَسْمَعَ السَّامِعِيْنَ
Ya Allah, jadikanlah
usahaku di bulan ini disyukuri, dosaku diampuni, amalku diterima dan
kejelekanku ditutupi, wahai Dzat Yang Lebih Mendengar dari orang-orang
yang mendengar.
Doa Hari Kedua Puluh Tujuh
اَللَّهُمَّ
ارْزُقْنِيْ فِيْهِ فَضْلَ لَيْلَةِ الْقَدْرِ وَ صَيِّرْ أُمُوْرِيْ
فِيْهِ مِنَ الْعُسْرِ إِلَى الْيُسْرِ وَ اقْبَلْ مَعَاذِيْرِيْ وَ حُطَّ
عَنِّيَ الذَّنْبَ وَ الْوِزْرَ يَا رَؤُوْفًا بِعِبَادِهِ الصَّالِحِيْنَ
Ya Allah, anugerahkanlah kepadaku di bulan ini keutamaan Lailatul Qadr,
jadikanlah urusanku yang sulit menjadi mudah, terimalah
ketidakmampuanku, dan hapuskanlah dosa dan kesalahanku, wahai Yang Maha
Kasih kepada hamba-hamba-Nya yang salih.
Doa Hari Kedua Puluh Delapan
اَللَّهُمَّ وَفِّرْ حَظِّيْ فِيْهِ مِنَ النَّوَافِلِ وَ أَكْرِمْنِيْ
فِيْهِ بِإِحْضَارِ الْمَسَائِلِ وَ قَرِّبْ فِيْهِ وَسِيْلَتِيْ إِلَيْكَ
مِنْ بَيْنِ الْوَسَائِلِ يَا مَنْ لاَ يَشْغَلُهُ إِلْحَاحُ
الْمُلِحِّيْنَ
Ya Allah, sempurnakanlah bagiku di bulan ini
ibadah-ibadah sunnah, muliakanlah aku di bulan ini dengan memahami
setiap masalah (yang kuhadapi), dan dekatkanlah di bulan ini perantaraku
menuju ke haribaan-Mu, wahai Dzat yang tak disibukkan oleh rintihan
para perintih.
Doa Hari Kedua Puluh Sembilan
اَللَّهُمَّ غَشِّنِيْ فِيْهِ بِالرَّحْمَةِ وَ ارْزُقْنِيْ فِيْهِ
التَّوْفِيْقَ وَ الْعِصْمَةَ وَ طَهِّرْ قَلْبِيْ مِنْ غَيَاهِبِ
التُّهَمَةِ يَا رَحِيْمًا بِعِبَادِهِ الْمُؤْمِنِيْنَ
Ya Allah,
limpahkanlah rahmat-Mu atasku, anugerahkanlah kepadaku di bulan ini
taufik dan penjagaan, dan bersihkan hatiku di bulan ini dari mencela,
wahai Dzat yang Maha Pengasih atas hamba-hamba-Nya yang Mukmin.
Doa Hari Ketiga Puluh
اَللَّهُمَّ اجْعَلْ صِيَامِيْ فِيْهِ بِالشُّكْرِ وَ الْقَبُوْلِ عَلَى
مَا تَرْضَاهُ وَ يَرْضَاهُ الرَّسُوْلُ مُحْكَمَةً فُرُوْعُهُ
بِالْأُصُوْلِ بِحَقِّ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ الطَّاهِرِيْنَ وَ
الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Ya Allah, kabulkan
puasaku di bulan ini sesuai dengan ridha-Mu dan ridha Rasul-Mu
(sehingga) cabang-cabangnya kokoh karena pondasinya. Demi junjungan kami
Muhammad dan keluarganya. Dan segala puja bagi Allah Tuhan semesta
alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar