RIWAYAT NIKAH MUT'AH PUTRI ABU BAKAR DENGAN ZUBAIR BIN AWWAM
Pembahasan Mut’ah adalah salah satu pembahasan yang kontroversial dalam tubuh Islam.
Sebagian dari sahabat mengharamkan, dan sebagian lagi membolehkannya dengan berbagai dalil masing-masing.
Begitulah permasalahan ini terus bergulir ke masa tabi'in, para ulama salaf, Imam madzhab-madzhab hingga saat ini.
Karena persoalan ini, hingga ADA kelompok yang DIKAFIRKAN dan DISESATKAN oleh kelompok yang lainnya.
Dalam pembahasan sebelumnya, para penulis bermaksud ingin memaparkan BUKTI-BUKTI SEJARAH perihal Mut'ah yang pernah terjadi beserta permasalahan-permasalahan yang ada di dalamnya.
Pada tulisan kali ini, terdapat beberapa riwayat yang mengabarkan mengenai Nikah Mut'ah sahabat besar NABI yaitu ZUBAIR BIN AWWAM dengan ASMA BINTI ABU BAKAR.
ZUBAIR BIN AWWAM adalah salah seorang sahabat NABI MUHAMMAD SAWW sekaligus keponakan SAYYIDAH KHADIJAH sa, istri NABI SAWW.
Zubair masuk Islam pada umur 8 atau 15 tahun.
Dia hampir selalu menyertai NABI MUHAMMAD SAWW.
RIWAYAT PERTAMA
-----------------------------------
Ahmad bin Muhammad bin Salamah ath-Thahawi adalah Imam, pakar penghafal hadits dari MADZHAB HANAFI dalam kitabnya Syarah Ma’aaniy Al-Atsaar Ath-Thahawiy, Jilid. 3 hal. 24 no 4306 berkata :
حدثنا صَالِحُ بن عبد الرحمن قال ثنا سَعِيدُ بن مَنْصُورٍ قال ثنا هِشَامٌ قال أخبرنا أبو بِشْرٍ عن سَعِيدِ بن جُبَيْرٍ قال سَمِعْت عَبْدَ اللَّهِ بن الزُّبَيْرِ يَخْطُبُ وهو يُعَرِّضُ بِابْنِ عَبَّاسٍ يَعِيبُ عليه قَوْلَهُ في الْمُتْعَةِ فقال بن عَبَّاسٍ يَسْأَلُ أُمَّهُ إنْ كان صَادِقًا فَسَأَلَهَا فقالت صَدَقَ بن عَبَّاسٍ قد كان ذلك فقال بن عَبَّاسٍ رضي الله عنهما لو شِئْت لَسَمَّيْت رِجَالًا من قُرَيْشٍ وُلِدُوا فيها
Telah menceritakan kepada kami Shalih bin ‘Abdurrahman yang berkata ; telah menceritakan kepada kami Sa’id bin Manshur yang berkata ; telah menceritakan kepada kami Husyaim yang berkata ; telah mengabarkan kepada kami Abu Bisyr dari Sa’id bin Jubair yang berkata ; aku mendengar ‘Abdullah bin Zubair berkhutbah dan dia mencela Ibnu ‘Abbas atas perkataannya tentang Mut’ah.
Maka Ibnu ‘Abbas berkata :
“Tanyakanlah kepada Ibunya, jika memang ia benar.”
Maka ia bertanya kepadanya [Ibunya]. [Ibunya] berkata :
“Ibnu ‘Abbas benar....
Sungguh hal itu memang demikian”.
Ibnu ‘Abbas [radiallahu ta’ala ‘anhuma] berkata :
“Seandainya aku mau, maka aku akan menyebutkan orang-orang dari Quraisy yang lahir darinya [nikah Mut’ah]”
Dari sisi SANAD (MATA RANTAI PERIWAYAT), riwayat Imam Ath-Thahawiy tergolong baik dan muktabar berdasarkan rujukan para ulama ILMU RIJAL AHLUSSUNNAH (SUNNI).
Berikut penjelasan mengenai para perawinya:
SA'ID BIN JUBAIR
--------------------------------
Sa’id bin Jubair adalah perawi Kutub as-sittah yang Tsiqat (terpercaya).
Ibnu Hajar al-‘Asqalani seorang ahli hadits dari madzhab Syafi’i yang terkemuka mengatakan:
وقال أبو قاسم الطبري: هو ثقة، إمام، حجة على المسلمين
Abu Qasim Ath-Thabari berkata :
"Dia Tsiqat (terpercaya), Imam hujjah kaum Muslimin.
Ibnu Hajar al-‘Asqalani asy-Syafi'i (w. 852 H), kitab Tahdzib at-Tahdzib, Jil. 4 hal. 11 Cet. Dar al-Fikr – Beirut.
ABU BASYAR JA'FAR BIN IYAS BIN ABI WAHSYIYAH
--------------------------------------------
Dia juga merupakan salah satu perawi kutub as-Sittah.
IBNU HAJAR berkata:
جعفر بن إياس أبو بشر بن أبي وحشية … ثقة من أثبت الناس في سعيد بن جبير
Ja’far bin Iyas bin Abi Wahsyiyah adalah orang yang dipercaya dan orang PALING TERBUKTI dalam menukil dari SA'ID BIN JUBAIR
Ibnu Hajr al-‘Asqalani asy-Syafii (w. 852 H) Tahdzib at-Tahdzib, Jil. 1, Hal. 139 Cet. Dar al-Rasyid – Suriah.
HISYAM BIN SANBAR ABI ABDILLAH AL-DASTAWAI (Husyaim bin basyir)
-----------------------------------------------
Dia juga merupakan salah satu perawi hadis kutub as-Sittah.
ADZ-DZAHABI yang dipanggil sebagai IMAM AL-JARH WA AT-TA'DIL berkata :
هشام الدستوائي ع (مجمع عليه) هو الحافظ الحجة الإمام الصادق أبو بكر هشام بن أبي عبد الله سنبر
Hisyam Addustuwaiy adalah seorang hafizh, Hujjah, Imam yang jujur..
ADZ-DZAHABI (w. 748 H) Siyar A’lam an-Nubala, Jil. 7, hal. 149 Cet. Muassasah Al-Risalah, Beirut.
SA'ID BIN MANSHUR
-------------------------------------
Sa’id bin Manshur adalah perawi kutubu as-sittah yang TSIQAT (TERPERCAYA).
ADZ-DZAHABI berkata :
سعيد بن منصور بن شعبة ع .الحافظ الحجّة
Sa’id bin Manshur bin Syu'bah adalah Hafizh dan Hujjah
ADZ-DZAHABI (w. 748 H) Tarikh Al-Islam Wa Wafayat Al-Masyahir Wa al-A’lam, Jil. 16 hal. 184 Cet. Dar al-Kitab al-Arabi, Libanon
SHALIH BIN ‘ABDURRAHMAN BIN ‘AMRU BIN AL-HARITS ALMISHRIY
-----------------------------------------------
Beliau termasuk salah satu guru Ibnu Abi Hatim.
IBNU ABI HATIM berkata:
سمعت منه بمصر ومحله الصدق
"Aku mendengar darinya di Mesir, dan dia tempat kejujuran
IBNU ABI HATIM (w. 327) Al-Jarh Wa at-Ta’dil, Jil. 4 hal. 408
RIWAYAT KE-2
--------------------------
عبد الله بن الزبير عبد الله بن عباس بتحليله المتعة فقال له: سل أمك كيف سطعت المجامر بينها وبين أبيك. فسألها فقالت: ما ولدتك إلا في المتعة.
Abdullah bin Zubair menanyakan kepada Ibnu Abbas perihal Mut’ah, kemudian Ibnu Abbas berkata kepadanya :
"Tanyakan kepada ibumu (Asma binti Abu Bakar), bagaimana dia telah menjadi halal bagi ayahmu."
Kemudian dia bertanya kepadanya. (Ibunya) berkata :
"Aku melahirkanmu dari Mut'ah."
Raghib Isfahani, Muhadharatul Adba Jil. 2 hal. 235 Cet. Syirkatu Dar al-Arqam bin Abi al-Arqam, Beirut
RIWAYAT KE-3
--------------------------
An-Nasa’i seorang ulama besar hadits meriwayatkan dalam kitab SUNAN-nya perihal kesaksian Nikah Mut’ah yang pernah dilakukan oleh sahabat NABI SAWW.
أَخْبَرَنَا مَحْمُودُ بْنُ غَيْلَانَ الْمَرْوَزِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو دَاوُدَ، قَالَ: حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، عَنْ مُسْلِمٍ الْقُرِّيُّ، قَالَ: دَخَلْنَا عَلَى أَسْمَاءَ ابْنَةِ أَبِي بَكْرٍ، فَسَأَلْنَاهَا عَنْ مُتْعَةِ النِّسَاءِ، فَقَالَتْ: «فَعَلْنَاهَا عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ»
Telah menceritakan kepada kami Yunus yang berkata ; telah menceritakan kepada kami Abu Dawud yang berkata ; telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Muslim Al-Qurriy yang berkata ; kami menemui Asma’ binti Abi Bakar (Ibu Abdullah bin Zubair), maka kami menanyakan kepadanya tentang Nikah Mut'ah.
Maka ia berkata :
"Kami melakukannya di masa RASULULLAH SAWW."
An-Nasa'i (w. 303) kitab as-Sunan al-Kubro, Jil. 3 hal. 326, Cet. Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, Beirut
RIWAYAT KE-4
--------------------------
وأول مجمر سطع في المتعة مجمر آل الزبير
Dan yang pertama kali melakukan resepsi Mut'ah adalah KELUARGA ZUBAIR
Syekh Ahmad bin Muhammad bin ‘Abdurrobbih, Kitab Al-‘Iqd al-Farid, Jil.4 hal. 14, Cet : Dar al-Ihya at-turast al-arabi, Beirut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar