Senin, 30 Desember 2019

Shalawat Kepada Nabi SAWW Yang Sempurna



Dalam surat Ahzab ayat 56 Allah swt memerintahkan orang-orang yang beriman untuk mencurahkan selawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW. Kenapa orang-orang Syiah menambahkan keluarga Nabi dalam shalawat mereka?


Jawab:

Pertama, ayat ini tidak melarang untuk menyampaikan shalawat kepada yang lainnya, namun hanya perintah untuk bershalawat kepada Nabi SAW dalam firman-Nya “… Hai Orang-orang yang beriman sampaikanlah shalawat kepada Nabi…”


Kedua, Allah Swt dalam Surat Ash-Shoffat ayat 103 berfirman : “Salam sejahtera atas Aali Yaasin.” Ini merupakan salah satu keutamaan Ahlulbait (keluarga) Nabi Muhammad SAW dimana kita temukan di dalam Alquran terdapat banyak ayat yang memberikan salam khusus kepada para Nabi As. Seperti Firman-Nya “Salam sejahtera atas Nuh, salam sejahtera atas Ibrahim, salam sejahtera atas Musa dan Harun…”


Namun sama sekali tidak terdapat dalam ayat yang menujukkan salam tersebut kepada keturunan mereka kecuali kepada keluarga Nabi SAW yang dalam Firman-Nya : “Salam sejahtera atas Aali Yaasiin.” Yaasin merupakan salah satu nama dari Rasulullah SAW penutup para Nabi As. Allah Swt menyebutkan 5 nama dari 12 nama nabi Muhammad SAW untuk memberikan pencerahan lebih kepada umatnya. Nama-nama tersebut adalah Muhammad, Ahmad, ‘Abdulloh, Nun dan Yaasin.


“Yaasiin,
demi Alquran yang penuh hikmah, sesungguhnya kamu adalah salah seorang dari Rasul-rasul,”


Dalam ayat ini, lafadz “yaa” merupakan huruf nida dan “siin” adalah nama mulia dari Nabi Muhammad SAW dan sebagai isyarat kepada hakikat dzohir dan bathin beliau. Jadi makna salam sejahtera kepada aali yaasiin adalah salam sejahtera kepada keluarga Muhammad SAW.


Dalil-dalil dalam Riwayat

Ibn Abbas ra berkata bahwa yang dimaksud dengan Aali Yaasiin adalah Ahlulbait atau keluarga Nabi Muhammad SAW. (Ibn Hajar Makki dalam kitab Showa’iq al-Muhriqoh menjelaskannya dalam menafsirkan ayat-ayat yang berkaitan dengan keutamaan-keutamaan Ahlulbait)


Imam Fakhru Raazi berkata : Sesungguhnya keluarga Nabi Muhammad SAW menyamai beliau dalam 5 perkara.
1. Dalam salam, dalam firman-Nya Allah menyampaikan salam kepada Nabi dan juga kepada keluarganya,
2. Dalam shalawat kepada Nabi Muhammad SAW dan keluarganya di dalam Tasyahud,
3. Dalam kesucian, Allah berfirman : “Taahaa” maksudnya adalah wahai manusia suci, begitu pula untuk keluarga Nabi dalam ayat tathir,
4. Dalam keharaman menerima shodaqoh,
5. Dalam kecintaan kepada mereka, dimana Allah swt berfirman : “Katakanlah! Jika kamu mencintai Tuhanmu, maka ikutilah Aku maka Tuhanmu akan mencintaimu.”


Dan tentang Ahlulbait Nabi, Rasulullah bersabda : “Katakanlah! Aku tidak meminta upah sepeserpun dari kalian kecuali kecintaan kepada kerabatku (Ahlulbait).”
(Ibn Hajar Makki dalam Showa’iqul Muhriqoh, Imam Muhammad Fakhru Rozi dalam tafsirnya ‘Tafsir Kabir’ Jilid 7 Hal. 163)


Rasulullah saw bersabda :
“Jangan pisahkan antara diriku dan Ahlulbaitku dalam shalawat kalian.” (Bukhori dan Muslim dalam Shahihnya)


Ka’ab bin Ujzah meriwayatkan : Ketika turun ayat “sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi…” Kami bertanya kepada Nabi : “wahai Rasulullah bagaimana kami bershalawat kepadamu?” Rasulullah menjawab : “Ucapkanlah seperti ini Allahumma Shalli ‘alaa Muhammad wa 'Aali Muhammad” dan dalam riwayat yang lain ditambahkan “Kama shollaita ‘alaa Ibrohim wa alaa Aali Ibrohim innaka Hamidun Majid.”
(Shahih Bukhori jilid 33, Shahih Muslim jilid 1, Sulaiman Balkhi Hanafi dalam Yanaabi’ul Mawaddah, Ibn Hajar dalam Showa’iqul Muhriqoh)


Rasulullah SAW ditanya :
“Bagaimana kami mengucapkan shalawat kepadamu?” Beliau bersabda : “Allahumma sholli ‘alaa Muhammad wa 'Aali Muhammad kama sholayta ‘alaa Ibrohim wa ‘alaa Aali Ibrohim wa baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa Aali Muhammad kama baarokta ‘alaa Ibrohim wa ‘alaa Aali Ibrohim innaka Hamidun Majiid.”
(Tafsir Kabir hal. 797 Imam Fakhru Rozi, Shabha-e-pishavar hal. 181)


Rasulullah SAW bersabda :
“Janganlah kalian bershalawat padaku dengan shalawat yang terputus.” Sahabat ra bertanya : “Wahai Rasulullah apakah yang dimaksud selawat yang terputus itu?”
Rasulullah menjawab :
“Yaitu kalian hanya mengucapkan Allahumma shalli ‘alaa Muhammad dan selesai, tapi ucapkanlah Allahumma Shalli ‘alaa Muhammad wa 'Aali Muhammad.”
(Ibnu Hajar dala Showa’iqul Muhriqoh)


Rasulullah SAW bersabda :
“Doa seseorang akan terhalang sampai dia bershalawat kepada Muhammad dan Keluarganya.”
(Ibn Hajar dalam Showa’iqul Muhriqoh, Shabha-e-Pishavar hal. 182, Sayyid Abi Bakr Shihabuddin ‘Alawiy dalam kitab Rusyfatu Shadi Bab 2 hal. 29 – 35 tentang penjelasan wajibnya bershalawat kepada Nabi dan Ahlulbaitnya)

Azab Bagi Orang-orang Yang Menzalimi Ahlulbait Alaihis Salam



Azab Bagi Orang-orang Yang Menzalimi Ahlulbait Alaihis Salam



بسم الله الرحمن الرحيم
اللهم صل على محمد وآل محمد وعجل فرجهم
السلام عليك يا رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم
السلام عليك يا امام علي بن أبي طالب عليه السلام
السلام عليك يا سيدتي فاطمة الزهراء عليها السلام
السلام عليك يا امام حسن المجتبى عليه السلام
السلام عليك يا أبا عبد الله يا إمام الحسين عليهم السلام
السلام عليك يا امام مهدى المنتظر صاحب العصر والزمان عجل الله فرجه الشر يف



'AjjalAllahu laKa maa wa'adaKa minan Nashri wa Zhuhuuril amri


Salaam atas Imam Mahdi afs, wahai Peninggalan Allah di bumi-Nya"


Rasulullah Saw bersabda, 
"Surga memiliki tiga tingkat derajat dan Neraka memiliki tiga lubang yang sangat dalam. Di lubang terbawah dari neraka di huni oleh orang yang membenci Kami dengan Hatinya dan menzalimi Kami dengan lidah dan tangannya,


Di lubang ke dua dari Neraka dihuni oleh orang yang membenci kami dengan hatinya dan menzalimi kami dengan lidahnya,


Di lubang ketig dari Neraka dihuni oleh orang yang membenci Kami dengan hatinya."


Mengenai keutamaan ziarah ke Karbala dan menziarahi makam Suci Imam Husein Alaihis Salam, Imam Ali Zainal Abidin as berkata, "Allah mewahyukan kepada langit, bumi, gunung-gunung, lautan-lautan dan segala makhluk yang ada di dalamnya, Aku bersumpah Demi kemuliaan dan keagungan-Ku, bahwa Aku akan menyiksa siapa pun yang menzalimi Rasul-Ku dan Ahlulbait-Nya, yang melanggar kehormatanya dan yang membunuh Itrah-Nya dengan suatu siksaan yang tidak ada seorang pun di alam ini akan merasakannya."


السلام على الحسين وعلى علي ابن الحسين
وعلى اولاد الحسين و على اصحاب الحسين
اللهم عجل لوليك الفرج
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وآلِ مُحَمَّدٍ وعَجِّلْ فَرَجَهُمْ
وسَهِّلْ مَخْرَجَهُمْ والعَنْ أعْدَاءَهُم


Referensi:
Kamil al-Ziarat, hal. 264
Al-Mahasin, jil.1, hal. 251, hadis ke-472

Minggu, 29 Desember 2019

Keajaiban Shalawat



Tentang keajaiban Shalawat, penulis Tafsir Mizan Allamah Thabataba'i berkata,

Satu Shalawat akan menjadi cahaya di alam barzakh bagi orang-orang yang telah meninggal, yang akan menyelamatkan mereka dari kesulitan-kesulitan alam berzakh tersebut.
Maka hadiahkanlah pahala Shalawat kepada orang-orang yang telah meninggal dunia dari pihak kalian, karena mereka sangat mengharapkan itu.

Sedangkan Syekh Ibrahim Dulabi berpendapat, 

Ada 5 dasar agama dalam Shalawat


*اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ*


Allahumma, adalah Tauhid.

Shalli 'ala Muhammad, adalah Nubuwah.

Wa 'Aali Muhammad, adalah Imamah.

Ketika kita telah mengimani Tauhid maka kita pun telah mengimani Ma'ad (Hari Kiamat).
Dan jika kita telah menunaikan Hak Rasulullah saw dan Keluarganya as maka itu adalah al-'Adl (Keadilan).








Bakhil adalah sebutan buat mereka yang jika nama-ku disebut, ia tidak bershalawat pada-ku



Nabi Muhammad saw bersabda,
"Bakhil adalah sebutan buat mereka yang jika nama-ku disebut, ia tidak bershalawat pada-ku." 


Allahumma Shalli 'ala Muhammad Wa 'Aali Muhammad.

Kenapa Para Imam Ahlulbait Alaihis Salam Bukan Dari Keturunan Imam Hasan Bin Ali Alaihis Salam ?



Dari sebuah hadis dengan sanad yang dapat dipercaya "Hudzaifah bin Yaman" yang berkata, 
"Rasulullah saw salat bersama kami, kemudian beliau menghadap kami dan berkata,


"Wahai para sahabatku, aku berpesan kepada kalian untuk bertaqwa kepada Allah dan menta'ati-Nya. Siapa yang melakukannya niscaya dia selamat dan menang, dan siapa yang meninggalkannya niscaya dia menyesal."


"Carilah keselamatan dari ancaman Hari Kiamat dengan bertaqwa kepada Allah. Sepertinya, telah dekat waktunya aku dipanggil maka akupun akan memenuhi panggilan itu."


"Sesungguhnya aku tinggalkan pada kalian dua benda yang sangat berharga (ats-tsiqalain), yaitu Kitab Allah dan 'itrah Ahlulbaitku. Jika kalian berpegang teguh kepada keduanya maka kalian tidak akan pernah tersesat."


"Siapa yang berpegang kepada keturunanku sepeninggalku maka dia termasuk orang yang menang, dan siapa yang meninggalkannya maka dia termasuk orang binasa."


Rasulullah saw melanjutkan sabdanya, 
"Sesungguhnya penerima wasiatku dan khalifah sepeninggalku adalah Ali bin Abi Thalib. Dia pemimpin orang-orang terkemuka dan pembunuh orang-orang kafir. Ditolong orang yang menolongnya dan ditelantarkan orang yang menelantarkannya"


Aku (Hudzaifah) bertanya, 
"Wahai Rasulullah, berapa orang imam sepeninggalmu ?"


Rasulullah saw menjawab, 
"Sebanyak jumlah pemimpin Bani Israil. Sembilan orang dari mereka berasal dari tulang sulbi Husein. Allah memberi ilmuku kepada mereka. Mereka adalah tempat penyimpanan ilmu Allah dan sumber wahyu-Nya."


Aku (Hudzaifah) bertanya lagi, 
"Wahai Rasulullah, bagaimana dengan anak-anak Hasan ?"


Rasulullah saw menjawab, "Allah memberikan jabatan keimamahan kepada keturunan Husein. Dan inilah maksud dari firman Allah Swt berikut : (QS 43 Az-Zukhruf ayat 28)


وَ جَعَلَهَا كَلِمَةًۢ بَاقِيَةً فِيْ عَقِبِهٖ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ


"Wa ja'alahaa kalimatam baaqiyatan fii 'aqibihii la'allahum yarji'uun."


"Dan (Ibrahim) menjadikannya kalimat yang kekal pada keturunan-nya agar mereka kembali."


Aku (Hudzaifah) berkata, 
"Wahai Rasulullah, sebutkanlah kepadaku nama-nama mereka."


Rasulullah saw menjawab, 
"Baik. Tatkala aku diangkat ke langit, aku melihat ke tiang 'Arsy. Aku melihat di sana terdapat tulisan dari cahaya :


"Tidak ada tuhan selain Allah, Muhammad utusan Allah. Aku mendukung dan menolongnya dengan Ali."


"Aku juga melihat cahaya Hasan, Husein dan Fatimah. Dan aku lihat pada tiga tempat tertulis nama : Ali, Ali, Ali, Muhammad, Muhammad dan Ja'far, Musa, Hasan dan al-Hujjah."


"Dari nama-nama itu keluar cahaya berkilau, tidak ubahnya seperti bintang yang bercahaya. Aku bertanya, "Tuhanku, siapakah mereka yang namanya Engkau gandengkan dengan nama-Mu ?"


Allah Swt menjawab, 
"Hai Muhammad, mereka itu adalah para washi dan para imam setelah kamu. Aku ciptakan mereka dari tanahmu. Sungguh beruntung orang yang mencintai mereka dan sungguh celaka orang yang membenci mereka. Dengan perantaraan mereka Aku turunkan hujan, dan dengan perantaraan mereka aku menyiksa dan memberi ganjaran."


Kemudian Rasulullah saw mengangkat tangannya ke arah langit dan berdo'a. Aku (Hudzaifah) mendengar Rasulullah saw berkata dalam do'anya, 
"Ya Allah, letakkanlah ilmu dan kepahaman pada keturunanku".


Referensi:
(Madinah al-Balaghah).

Sabtu, 28 Desember 2019

Dahsyatnya Shalawat



Rasulullah Shallallahu Alaihi wa alihi wasallam bersabda: Pada suatu malam Aku melakukan perjalanan MI'RAJ ke langit, lalu Aku melihat Malaikat yang mempunyai tangan sebanyak seribu. Dan pada setiap tangannya terdapat seribu jari jemari, Malaikat itu menghitung dengan jari jemarinya. Lalu Aku bertanya kepada Jibril siapakah Malaikat itu dan apa yang sedang dihitungnya.?


Jibril menjawab : Dia adalah Malaikat yang ditugaskan menghitung setiap tetesan air hujan, ia menghafal setiap tetesan air hujan yang diturunkan dari langit ke bumi. Kemudian Aku bertanya kepada Malaikat itu, apakah kamu mengetahui berapa tetesan air hujan yang diturunkan dari langit ke bumi sejak diciptakannya Dunia.?


Ia menjawab : Benar Ya Rasulullah. Demi Allah yang mengutus-mu membawa kebenaran kepada makhluk-Nya aku tidak hanya mengetahui setiap tetesan hujan yang turun dari langit ke bumi, tetapi aku juga mengetahui secara rinci berapa jumlah tetesan hujan yang jatuh di lautan, di daratan, di kebun, di tanah bergaram dan yang jatuh di kuburan.


Lantas Rasulullah Shallallahu Alaihiwasallam bersabda : Aku kagum kepada kemampuan hafalan dan ingatanmu dalam penghitungan tetesan hujan tersebut. Lalu Malaikat itu berkata : Ya Rasulullah ada hitungan yang aku tidak sanggup menghafal dan mengingatnya dengan tangan dan jari-jemariku ini. Rasulullah saw bertanya hitungan apa itu ?


Malaikat menjawab : Ketika suatu kaum dari ummat-mu menghadiri suatu majlis dan nama-mu di sebutkan dalam majlis itu kemudian mereka bershalawat kepada-mu. Pahala shalawat itulah yang aku tidak sanggup menghitung dan menghafalnya.


Wallahualam Bissowab.


Referensi:
(Kitab: Al-Mustadrah Syeikh An-Nuri jilid 5 : 355. Hadis ke 72)

'Ali Sayyidul 'Arab



Sayyid adalah orang yang paling mulia dari seluruh dunia atau dari suatu bangsa.

Rasûlullâh saw dijuluki sayyid, karena beliau orang yang paling mulia dari seluruh ummat manusia.

Fâthimah Al-Zahrâ` as dijuluki Nabi saw sayyidah dari perempuan alam semesta (sayyidati nisâ`il ‘âlamîn ), karena dia itu perempuan yang paling mulia di dunia dan akhirat.

Imam Hasan dan Imam Husain as oleh Rasûlullâh saw dijuluki sayyidai syabâbi ahlil jannah (dua sayyid pemuda ahli surga), sebab mereka termasuk orang-orang yang paling mulia.

Imam ‘Ali bin Abî Thâlib as disebut Nabi saw sebagai sayyid -nya bangsa ‘Arab, karena dia adalah orang ‘Arab yang paling mulia.


Definisi Sayyid



Rasûlullâh saw dan Imam ‘Ali bin Abî Thâlib as mendefinisikan sayyid dari sisi kedermawanan, kemurah-hatian dan pelayanan atau khidmat kepada orang lain, bukan dari sisi keturunan dan asal-usul.


ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَ ﺳَﻠَّﻢَ : ﺳَﻴِّﺪُ ﺍﻟْﻘَﻮْﻡِ
ﺧَﺎﺩِﻣُﻬُﻢْ


Rasûlullâh saw telah berkata,
“Sayyid suatu kaum adalah orang yang (paling) berkhidmat kepada mereka.”


ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَ ﺳَﻠَّﻢَ : ﺳَﻴِّﺪُ ﺍﻟْﻘَﻮْﻡِ
ﺧَﺎﺩِﻣُﻬُﻢْ ﻓِﻲ ﺍﻟﺴَّﻔَﺮِ, ﻓَﻤَﻦْ ﺳَﺒَﻘَﻬُﻢْ ﺑِﺨِﺪْﻣَﺔٍ ﻟَﻢْ ﻳَﺴْﺒِﻘُﻮﻩُ
ﺑِﻌَﻤَﻞٍ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﺸَّﻬَﺎﺩَﺓَ


Rasûlullâh saw telah berkata,
“Sayyid suatu kaum adalah orang yang (paling) melayani mereka di dalam safar, maka orang-orang yang didahului oleh suatu khidmat tidak bisa mendahuluinya dengan suatu amal selain syahâdah (gugur di jalan Allah).”


ﻗَﺎﻝَ ﺃَﻣِﻴْﺮُ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴْﻦَ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺍﻟﺴَّﻼَﻡُ : ﺍﻟﺴَّﻴِّﺪُ ﻣَﻦْ ﺗَﺤَﻤَّﻞَ
ﺃَﺛْﻘَﺎﻝَ ﺇِﺧْﻮَﺍﻧِﻪِ ﻭَ ﺃَﺣْﺴَﻦَ ﻣُﺠَﺎﻭَﺭَﺓَ ﺟِﻴْﺮَﺍﻧِﻪِ


Amîrul Mu`minîn as telah berkata,
“Sayyid itu adalah orang yang memikul beban-beban saudara-saudaranya (sesama muslim), dan berbuat baik kepada para tentangganya.”


ﻗَﺎﻝَ ﺃَﻣِﻴْﺮُ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴْﻦَ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺍﻟﺴَّﻼَﻡُ : ﺍﻟﺴَّﻴِّﺪُ ﻣَﻦْ ﻻَ
ﻳُﺼَﺎﻧِﻊُ ﻭَ ﻻَ ﻳُﺨَﺎﺩِﻉُ ﻭَ ﻻَ ﺗَﻐُﺮُّﻩُ ﺍﻟْﻤَﻄَﺎﻣِﻊُ


Amîrul Mu`minîn as berkata,
“Sayyid itu adalah orang yang tidak mengambil muka, tidak memperdaya dan tidak ditipu oleh berbagai kerakusan.”


ﻗَﺎﻝَ ﺃَﻣِﻴْﺮُ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴْﻦَ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺍﻟﺴَّﻼَﻡُ : ﺍﻟﺴَّﻴِّﺪُ ﻣَﻦْ ﺗَﺤَﻤَّﻞَ
ﺍﻟْﻤَﺆُﻧَﺔَ ﻭَ ﺟَﺎﺩَ ﺑِﺎﻟْﻤَﻌُﻮﻧَﺔِ.


Amîrul Mu`minîn as berkata, “Sayyid itu adalah orang yang memikul tanggungan (biaya hidup orang lain) dan bermurah hati dengan pertolongan.”


‘Ali Sayyidul ‘Arab



1- ﻋَﻦْ ﻋَﺎﺋِﺸَﺔَ ﺃَﻥَّ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲَّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَ ﺁﻟِﻪِ ﻭَ ﺳَﻠَّﻢَ
ﻗَﺎﻝَ : ﺃَﻧَﺎ ﺳَﻴِّﺪُ ﻭُﻟْﺪِ ﺁﺩَﻡَ ﻭَ ﻋَﻠِﻲٌّ ﺳَﻴِّﺪُ ﺍﻟْﻌَﺮَﺏِ


Dari ‘Âisyah bahwa Nabi saw berkata,
“Aku adalah sayyid anak-anak Ãdam, dan ‘Ali sayyidnya bangsa ‘Arab.”


2- ﻋَﻦْ ﻋَﺎﺋِﺸَﺔَ ﻗَﺎﻟَﺖْ : ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ
ﻭَ ﺁﻟِﻪِ ﻭَ ﺳَﻠَّﻢَ : ﺍُﺩْﻋُﻮﺍ ﻟِﻲ ﺳَﻴِّﺪَ ﺍﻟْﻌَﺮَﺏِ. ﻓَﻘُﻠْﺖُ : ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝَ
ﺍﻟﻠﻪِ ﺃَﻟَﺴْﺖَ ﺳَﻴِّﺪَ ﺍﻟْﻌَﺮَﺏِ ؟ ﻗَﺎﻝَ : ﺃَﻧَﺎ ﺳَﻴِّﺪُ ﻭُﻟْﺪِ ﺁﺩَﻡَ ﻭَ ﻋَﻠِﻲٌّ
ﺳَﻴِّﺪُ ﺍﻟْﻌَﺮَﺏِ


Dari ‘Âisyah bahwa Rasûlullâh saw berkata,
“Panggilkan bagiku sayyid-nya bangsa ‘Arab.”
Maka saya berkata,
“Wahai Rasûlullâh, bukankah engkau itu sayyid-nya bangsa ‘Arab itu?”
Beliau berkata,
“Aku sayyid-nya keturunan Ãdam dan ‘Ali sayyid-nya bangsa ‘Arab.”


3- ﻋَﻦِ ﺍﻟْﺤَﺴَﻦِ ﺑْﻦِ ﻋَﻠِﻲٍّ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻤَﺎ ﺍﻟﺴَّﻼَﻡُ ﻗَﺎﻝَ : ﻗَﺎﻝَ
ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَ ﺳَﻠَّﻢَ : ﺍُﺩْﻋُﻮﺍ ﻟِﻲ ﺳَﻴِّﺪَ
ﺍﻟْﻌَﺮَﺏِ – ﻳَﻌْﻨِﻲ ﻋَﻠِﻲَّ ﺑْﻦَ ﺃًَﺑِﻲ ﻃَﺎﻟِﺐٍ. ﻓَﻘَﺎﻟَﺖْ ﻋَﺎﺋِﺸَﺔُ :
ﺃَﻟَﺴْﺖَ ﺳَﻴِّﺪَ ﺍﻟْﻌَﺮَﺏِ ؟ ﻗَﺎﻝَ : ﺃَﻧَﺎ ﺳَﻴِّﺪُ ﻭُﻟْﺪِ ﺁﺩَﻡَ ﻭَ ﻋَﻠِﻲٌّ
ﺳَﻴِّﺪُ ﺍﻟْﻌَﺮَﺏِ. ﻓَﻠَﻤَّﺎ ﺟَﺎﺀَ ﺃَﺭْﺳَﻞَ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻷَﻧْﺼَﺎﺭِ, ﻓَﺄَﺗَﻮﻩُ ﻓَﻘَﺎﻝَ
ﻟَﻬُﻢْ : ﻳَﺎ ﻣَﻌْﺸَﺮَ ﺍﻷَﻧْﺼَﺎﺭِ ﺃَﻻَ ﺃَﺩُﻟُّﻜُﻢْ ﻋَﻠَﻰ ﻣَﺎ ﺇِﻥْ ﺗَﻤَﺴَّﻜْﺘُﻢْ
ﺑْﻪِ ﻟَﻦْ ﺗَﻀِﻠُّﻮﺍ ﺑَﻌْﺪَﻩُ ﺃَﺑَﺪًﺍ ؟ ﻗَﺎﻟُﻮﺍ : ﺑَﻠَﻰ ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ.
ﻗَﺎﻝَ : ﻫَﺬَﺍ ﻋَﻠِﻲٌّ ﻓَﺄَﺣِﺒُّﻮﻩُ ﺑِﺤُﺒِّﻲ ﻭَ ﺃَﻛْﺮِﻣُﻮﻩُ ﺑِﻜَﺮَﺍﻣَﺘِﻲ, ﻓََﺈِﻥَّ
ﺟِﺒْﺮِﻳْﻞَ ﺃَﻣَﺮَﻧِﻲ ﺑِﺎﻟَّﺬِﻱ ﻗُﻠْﺖُ ﻟَﻜُﻢْ


Dari Al-Hasan bin ‘Ali as berkata: Rasûlullâh saw telah berkata,
“Panggilkanlah untukku sayyid-nya bangsa ‘Arab–yakni ‘Ali bin Abî Thâlib.”
Maka ‘Âisyah berkata,
“Bukankah engkau sayyid-nya bangsa ‘Arab?”
Beliau berkata,
“Aku sayyid-nya keturunan Ãdam dan ‘Ali sayyid-nya bangsa ‘Arab.”
Maka tatkala dia datang, beliau mengutusnya ke kaum Al-Anshâr, kemudian kaum Al-Anshâr itu mendatanginya, maka beliau berkata kepada mereka,
“Wahai kaum Al-Anshâr, maukah aku tunjuki kalian kepada yang jika kalian berpegang dengannya kalian tidak akan tersesat setelahnya untuk selama-lamanya?”

Mereka berkata,
“Tentu saja wahai Rasûlullâh.”
Beliau berkata,
“Inilah ‘Ali, maka cintailah dia dengan kecintaanku, dan muliakanlah dia dengan kemuliaanku, sebab Jibrîl menyuruhku dengan perkataan yang telah kukatakan padamu.”


4- ﻋَﻦْ ﺃَﻧَﺲِ ﺑْﻦِ ﻣَﺎﻟِﻚٍ ﺃَﻥَّ ﺭَﺳُﻮﻝََ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ
ﻭَ ﺳَﻠَّﻢَ ﻗَﺎﻝَ : ﻣَﻦْ ﺳَﻴِّﺪُ ﺍﻟْﻌَﺮَﺏِ ؟ ﻗَﺎﻟُﻮﺍ : ﺃَﻧْﺖَ ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝَ
ﺍﻟﻠﻪِ. ﻓَﻘَﺎﻝَ : ﺃَﻧَﺎ ﺳَﻴِّﺪُ ﻭُﻟْﺪِ ﺁﺩَﻡَ ﻭَ ﻋَﻠِﻲٌّ ﺳَﻴِّﺪُ ﺍﻟْﻌَﺮَﺏِ

Dari Anas bin Mâlik bahwa Rasûlullâh saw telah berkata, “Siapakah sayyid-nya bangsa ‘Arab?”
Mereka berkata,
“Engkau wahai Rasûlullâh.”
Maka beliau berkata,
“Aku adalah sayyid (dari seluruh) anak-anak Ãdam dan ‘Ali sayyid bangsa ‘Arab.”


Catatan

Imam ‘Ali as adalah sayyid-nya bangsa Arab terdapat di dalam kitab-kitab rujukan berikut: Sunan Al-Baihaqi; Al-Thabrâni; Majma‘ Al-Zawâ`id 9/116, 131; Kanz Al-‘Ummâl 6/157, 400; Târikh Baghdâd 11/89; Hilyah Al-Auliyâ` 1/63, 5/38; Al-Riyâdh Al-Nadhrah 2/177; Al-Mustadrak 3/124.










PANGGILLAH YAA 'ALI



Bismillaahirrahmaanirrahiim


Allaahumma sholli 'alaa Muhammad wa aali Muhammad.


Panggillah 'Ali yang ditampakkan kepadanya berbagai keajaiban.
Pasti akan kau dapati dia sebagai penolong bagimu, dalam berbagai bencana dan penderitaan.
Segala duka dan kesedihan hilang tersapu
Dengan kebesaran Mu yaa Allaah..
Dengan Kenabianmu yaa Muhammad saw..
Dengan Kewalianmu yaa 'Ali.. yaa 'Ali.. yaa 'Ali..




Bihaqqi Muhammad wa aali Muhammad.









Jumat, 27 Desember 2019



Imam Musa Kazhim as meriwayatkan dari ayahnya, dari para datuknya, dari Imam Husein as yang mengisahkan tentang dialog argumentatif antara Imam Ali as dan seorang rahib Yahudi dari Syam yang telah membaca dan mengkaji kitab-kitab Taurat, Injil, Zabur, suhuf-suhuf para Nabi dan dalil-dalilnya.


Di majlis itu terdapat beberapa sahabat Nabi saww disamping Imam Ali tentunya, yaitu Ibnu Abbas, Ibnu Mas'ud, dan Abu Sa'id al-Juhni.


Sang rahib berkata, 
"Wahai para pengikut Muhammad! setiap derajat dan keutamaan yang dimiliki oleh seorang Nabi atau seorang Rasul, kalian selalu mengklaim bahwa derajat-derajat dan keutamaan-keutamaan itu juga dimiliki oleh Nabi kalian. Kalau begitu, aku mau mengajukan pertanyaan kepada kalian, apakah kalian bersedia menjawabnya?"


Semua sahabat Nabi di majlis itu diam membisu tidak memberikan respon iya atau tidak, kecuali Ali bin Abi Thalib yang memberi jawaban lugas, 
"Ya! tidak ada satu derajat atau keutamaan apapun yang Allah berikan kepada seorang Nabi atau seorang Rasul kecuali semua itu Allah juga berikan kepada Muhammad saww, bahkan banyak derajat dan keutamaan yang Allah tidak berikan kepada seorang Nabi atau Rasul manapun tapi Allah memberikannya kepada Muhammad."


Sang rahib berkata, 
"Bisakah engkau memperjelasnya?"


Imam Ali berkata, 
"Ya! aku akan mengungkapkan kepadamu hari ini keutamaan-keutamaan yang akan menyenangkan hati orang-orang beriman dan menghilangkan setiap keraguan dari orang-orang yang meragukan keutamaan-keutamaannya. Sesungguhnya Muhammad saww apabila menyebutkan keutamaan yang dimiliki dirinya selalu mendahuluinya dengan mengatakan 'aku tidak bermaksud membanggakan diriku dengan ini'. Aku akan menyebutkan kepadamu keutamaan-keutamaan yang dimiliki Muhammad, namun bukan berarti dengannya aku merendahkan derajat para Nabi lainnya atau menurunkan martabat mereka, sama sekali tidak, akan tetapi sebagai ungkapan syukur atas segala keutamaan yang Allah telah berikan kepada Muhammad saww yang sebagian Dia telah berikan kepada para Nabi lainnya dan sebagian sisanya hanya dikhususkan untuk Muhammad saww."


Sang rahib berkata, 
"Baiklah! aku akan mengajukan pertanyaan yang harus engkau jawab."


Imam berkata, 
"Silakan!"


Sang rahib berkata, 
"Bukankah Allah telah menjadikan para malaikat bersujud kepada Adam. Apakah Allah melakukan sesuatu yang serupa dengannya untuk Muhammad?"


Imam Ali berkata, 
"Memang terjadi seperti yang engkau katakan itu, yaitu Allah menjadikan para malaikat bersujud kepada Adam, namun sujud mereka bukan sujud ketaatan karena mereka tidak boleh menyembah Adam selain menyembah Allah azza wa jalla. Sujud para malaikat itu hanya pengakuan tentang keutamaan Adam dan rahmat yang Allah anugerahi untuknya. Namun Allah memberikan kepada Muhammad saww yang jauh lebih utama dari yang diberikan kepada Adam, yaitu bahwa Allah dan seluruh malaikat-Nya selalu bershalawat atas Muhammad, dan orang-orang beriman diperintahkan untuk selalu bershalawat atas Muhammad. Ini jauh lebih utama wahai Yahudi."


(Dialog ini tidak berhenti disini tapi terus berlangsung terkait keutamaan-keutamaan sejumlah Nabi lainnya dibandingkan dengan keutamaan-keutamaan yang dimiliki Nabi saww, namun kucukupkan sampai disini saja)




Referensi:
✍ Al-Ihtijaj 1/210; Irsyadul Qulub 2/406; Biharul Anwar 10/28

3 Cara Musuh dalam Merusak Kemuliaan Ahlulbait



Imam Ali bin Musa ar-Ridho berkata,

Orang-orang yang menentang kami membuat bermacam riwayat-riwayat mengenai kemuliaan kami. Dan membaginya menjadi tiga bagian :


1. Terlalu melebih-lebihkan.
2. Mengurangi tentang perkara kami.
3. Terang-terangan menghina musuh-musuh kami.

Jika manusia mendengar riwayat yang melebih-lebihkan kami maka mereka akan mengkafirkan Syiah kami dan menuduh mereka menyembah kami (Ahlulbait).

Jika mereka mendengar kabar yang merendahkan perkara kami, mereka pun meyakininya.

Jika mereka mendengar cacian terhadap musuh-musuh kami dengan menyebut nama-nama mereka maka mereka pun akan mengolok-olok nama-nama kami. Padahal Allah SWT berfirman,

وَلَا تَسُبُّوا الَّذِينَ يَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ فَيَسُبُّوا اللَّهَ عَدْوًا بِغَيْرِ عِلْم

“Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan.” (QS.al-An’am:108)

Sumber: Biharul Anwar

Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata, "Barang siapa yang tidak sanggup menutupi dosa-dosanya, maka perbanyaklah bershalawat kepada Muhammad dan keluarganya, karena shalawat itu benar-benar dapat menghancurkan dosa-dosa."



Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata,
"Barang siapa yang tidak sanggup menutupi dosa-dosanya, maka perbanyaklah bershalawat kepada Muhammad dan keluarganya, karena shalawat itu benar-benar dapat menghancurkan dosa-dosa."


Referensi:
Al-Bihar 94/47/2, 94/63/52



--------------



Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata,


"Setiap hari Kamis petang hingga Jum'at malam akan turun ke bumi para malaikat dengan jumlah hanya Allah SWT saja yang mengetahuinya.


Mereka membawa kain sutra dan pena emas untuk mencatat nama-nama orang yang bershalawat untuk Rasulullah saww dan Ahlul Baitnya.


Sewaktu mereka hendak pergi ke langit, mereka berteriak seraya mengatakan:


Adakakah lagi orang yang bershalawat untuk Rasulullah saww dan Ahlul Baitnya?"

Kamis, 26 Desember 2019

"Imam Ali As berkata..."Yang dimaksud dengan "Kebaikan" adalah Mencintai kami Ahlulbait.. Sedangkan "Keburukan" adalah membenci kami.."




Imam Ali As bertanya kepada Abu Abdillah al-Jadali...,


"Maukah kuberitahukan engkau tentang 'Kebaikan' yang siapapun datang dengannya niscaya ia selamat dari ketakutan hari kiamat, dan tentang 'Keburukan' yang siapapun datang dengannya maka Allah akan menjungkir balikkannya di dalam neraka...?"


Abu Abdillah al-Jadali berkata..,
"Tentu aku mau mengetahuinya..."


Imam Ali As berkata,
"Yang dimaksud dengan 'Kebaikan' adalah Mencintai kami Ahlulbait... Sedangkan 'Keburukan' adalah membenci kami."




Referensi:
- Fadhail al-syi'ah, hal. 33 hadis 29



--------------



Pewaris Ilmu Rasullah Saw dan Pewaris Ilmu Nabi Sulaiman

Ali bin Abi Thalib itu bukan hanya seorang yang jenius, tapi juga seorang yang sakti mandraguna. Bandingan kesaktiannya adalah Ashif bin Barkhiya, pewaris ilmu Nabi Sulaiman a.s.

Ketika Nabi Sulaiman mengumumkan sayembara,
"Siapa yang dapat memindahkan singgasana ratu Balqis dari negeri Saba ke sini?"

Salah satu jin menyanggupi:
"Saya akan memindahkan singgasana itu sebelum Arda bangkit dari duduk."

Namun dari kalangan manusia, Ashif Ibnu Barkhiya berkata,
"Saya akan memindahkan singgasana itu sebelum Anda mengedipkan mata."

Bayangkan betapa saktinya Ashif. Dan bayangkan Imam Ali as ibn Abi Thalib lebih sakti dari itu.

Kepada Salman Al-Farisi, Imam Ali as berkata,
" Hai Salman! Celakalah orang yang tidak mengenal kami dengan sepenuh pengenalan. Dan mengingkari keutamaan kami. Hai Salman, siapakah yang lebih mulia Muhammad SAW ataukah Sulaiman bin Daud as?"

Salman menjawab,
"Muhammad SAW."

Imam Ali as ibn Abi Thalib berkata,
"Ashif bin Barkhiya mampu membawa singgasana ratu Balqis dari negeri Saba ke Palestina dalam sekejap mata. Sedangkan ia hanya memiliki sebagian dari ilmu al kitab. Lalu apakah kamu kira aku tidak mampu melakukannya, sedangkan aku memiliki ilmu seribu kitab?"(1&2)


Referensi :
1. Ali Umar Al-Habsyi, "Dua Pusaka Nabi", Hal. 341
2. Irsyad Al -Qulub, ad Dailami, dari Syekh Mufid 2/228

Rabu, 25 Desember 2019

Al-Masih Putra Maryam (Nabi Isa as) Hanya Seorang Nabi



Al-Masih Putra Maryam (Nabi Isa as) Hanya Seorang Nabi

“Manusia itu adalah umat yang satu. Maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab yang benar, untuk memberi Keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang Telah didatangkan kepada mereka kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, Karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkann itu dengan kehendak-Nya. dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.”
(QS Al Baqarah 213).

Nabi Muhammad Saw bersabda:
...Kunuu kaashabi Isa nushibu alal khasyabi wa nusyiruu bil mana syiiri mautun fii tha'ati khaurum min hayaati fii magshiyati.

"Jadilah kalian seperti sahabat-sahabat Yesus (Nabi Isa as); mereka digantung di atas kayu, dan dipotong dengan gergaji; kematian dalam ketaatan lebih baik dari hidup dalam kemaksiatan."

Referensi:
HR.ath Thabrani dari Muaz dan Ibnu Asakir dari Ibnu Mas'ud
(Kanzul Ummal 1/211 dan 216)

Nabi Muhammad saw bersabda,
"Di antara keturunanku adalah Mahdi, ketika Isa (al-Masih Putra Maryam) muncul di hadapan orang ia akan muncul sebagai Penolong Imam Zaman dan akan ikut shalat di belakang beliau."

Referensi:
Biharul anwar, Jld.14, hlm. 349

Rasulullah saw. bersabda:
"Sesungguhnya para khalifah dan washî-ku berjumlah dua belas orang. Yang pertama adalah saudaraku dan yang terakhir adalah anakku."
Salah seorang sahabat bertanya:
"Wahai Rasulullah, siapakah saudara Anda itu?"
Beliau menjawab:
"Ali bin Abi Thalib."
Salah seorang sahabat bertanya lagi:
"Siapakah anak Anda itu?"
Beliau menjawab:
"Mahdi yang akan memenuhi bumi dengan keadilan seperti telah dipenuhi oleh kezaliman. Demi Dzat yang telah mengutusku dengan membawa berita gembira kebenaran, seandainya tidak tersisa dari usia dunia ini kecuali satu hari, niscaya Allah akan memanjangkan hari itu sehingga anakku Mahdî muncul. Lalu, Isa bin Maryam turun (dari langit) dan mengerjakan salat di belakangnya, bumi terang benderang dengan cahaya Tuhannya, dan kerajaannya akan mencapai kawasan timur dan barat."

--------------

Imam Ali as ibn Abi Thalib berkata,
“Nabi Isa as hanya menggunakan sebongkah batu untuk bantalnya saat tidur, hanya memakai pakaian lusuh, hanya memakan makanan kasar, dan bumbunya adalah rasa laparnya. Lampunya di malam hari adalah bulan. Tempat berteduhnya di musim dingin, hanyalah bentangan bumi ke timur dan ke barat. Beliau tidak mempunyai istri untuk menggodanya, tak ada pula anak untuk memberikan kesenangan atas kepedihannya. Tak ada kekayaan untuk mengalihkan perhatiannya, dan tak ada keserakahan untuk melalaikan kewajibannya. Kedua kakinya adalah kendaraannya, dan kedua tangannya adalah pembantunya”.


Referensi:
✍ Nahjul Balaghah, khutbah ke 160


--------------

Sayyid Ruhollah Musavi Khomeini berbagi kasih sayang di Hari Natal,
“Dan apabila kamu diberikan penghormatan dengan sesuatu ucapan hormat, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik daripadanya ... “
(An-Nisa’: 86)

--------------

Imam Khamenei berkata,
"Semoga Allah memelihara beliau, Al Masih adalah juga Nabi kami kaum Muslimin. Dalam Al Qur'an terdapat banyak ayat yang berbicara tentang Isa al Masih. Dan kami meyakini bahwa beliau adalah Rasul, Utusan Allah yang punya kedudukan istimewa di sisi Allah..."

Al-Maseh Putra Maryam (Nabi Isa as)
Bayi Mujizat inilah yang menberitahukan akan datangnya seorang nabi terakhir, penutup para Nabi Rahmat sekalian alam Nabi yang terbaik Yang bernama Ahmad saw.

Referensi:
(Pidato beliau disampaikan sempena Hari Natal pada: 25/12/1985)

--------------

Isa as Lahir di Karbala ?

Dalam literatur Ahlulbait tidak ditemukan kapan Isa as lahir. Dan kita hanya merujuk kepada keyakinan kaum Nasrani bahwa Isa as lahir 25 Desember.

Terlepas dari ketidakjelasan kapan Isa as lahir, tidak ada salahnya kita ikut bergembira dengan kelahiran beliau, apalagi beliau lah yang menyampaikan berita gembira kepada kaumnya tentang akan datangnya Nabi terakhir bernama Ahmad (Muhammad saww); dapat dilihat di surah al-Shaff ayat 6.

Uniknya, Isa as ketika berbicara kepada orang banyak dari buaian ibundanya Maryam as, mengucapkan 'salam' untuk dirinya sendiri:

وَالسَّلَامُ عَلَيَّ يَوْمَ وُلِدْتُ وَيَوْمَ أَمُوتُ وَيَوْمَ أُبْعَثُ حَيًّا

"Salam atasku pada hari aku dilahirkan, pada hari aku wafat dan pada hari aku dibangkitkan [dalam keadaan] hidup".
(Surah Maryam 33)

Karenanya, tidak ada salahnya bagi kita untuk mengucapkan 'salam' atas beliau as sebagaimana kita mengucapkan 'salam' atas Rasulullah saww, Fathimah al-Zahra as dan para Imam Ahlulbait as di hari lahir mereka masing-masing.
Tentunya kita hanya mengakui Isa as sebagai seorang nabi dan rasul, bukan tuhan atau anak tuhan.

Tentang dimana Isa as lahir?
Ada riwayat Ahlulbait yang menunjukkan bahwa Isa as lahir di Karbala, di tempat Imam Husein as dimakamkan.

Abu Hamzah Tsumali meriwayatkan bahwa Imam Sajjad as membaca ayat:

فَحَمَلَتْهُ فَانْتَبَذَتْ بِهِ مَكَانًا قَصِيًّا

"Maryam mengandungnya [Isa], lalu ia mengucilkan diri dengannya ke tempat yang jauh".
(QS Maryam 22)

Imam Sajjad as berkata,
"Maryam keluar dari Damaskus hingga sampai di Karbala, lalu ia melahirkannya di tempat terletaknya makam Al-Husein as. Kemudian ia kembali pada malam harinya."

Referensi:
✒ Al-Tahdzib 6/73; Tafsir al-Burhan 5/113-114

--------------

Nabi Isa as berkata,
"Sesungguhnya kalian tidak akan mencapai apa yang kalian inginkan kecuali dengan kalian bersabar atas apa yang tidak kalian inginkan".

--------------

Kalimat Yesus (Nabi Isa as) dan Salam atasnya dan Ibunya, Salam saat kelahirannya, wafatnya dan saat kelak dibangkitkannya

Ketika Yesus melihat orang banyak itu, naiklah Ia ke atas bukit dan setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya.
Maka Yesus pun mulai berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya:

“Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.

Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur.

Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.

Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran,karena mereka akan dipuaskan.

Berbahagialah orang yang murah hatinya,karena mereka akan beroleh kemurahan.

Berbahagialah orang yang suci hatinya,karena mereka akan melihat ni'mat Allah.

Berbahagialah orang yang membawa damai,karena mereka akan disebut wali-wali Allah.

Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran,karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.

Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat.

Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu.”
(Matius 5 : 1-12)

*Kapanpun Isa as dilahirkan. Yang terpenting Beliau as pernah dilahirkan di muka bumi.*

وَالسَّلَامُ عَلَيَّ يَوْمَ وُلِدْتُ وَيَوْمَ أَمُوتُ وَيَوْمَ أُبْعَثُ حَيًّا

"Dan kesejahteraan dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali".
(Qs. Maryam : 33)

السَّلاَمُ عَلَى أَوْلِيَاءِ اللهِ وَأَصْفِيَائِهِ

Salam sejahtera kepada kekasih Allah dan pilihan-Nya

السَّلاَمُ عَلَى اُمَنَاءِ اللهِ وَأَحِبَّائِهِ

Salam sejahtera kepada para kepercayaan Allah dan kekasih-Nya

السَّلاَمُ عَلَى أَنْصَارِ اللهِ وَخُلَفَائِهِ

Salam sejahtera kepada para penolong Allah dan para khalifah-Nya

السَّلاَمُ عَلَى مَحَالِّ مَعْرِفَةِ اللهِ

Salam sejahtera atas kalian sarana mengenal Allah

السَّلاَمُ عَلَى مَسَاكِنِ ذِكْرِ اللهِ

Salam sejahtera atas kalian sarana mengingat Allah

السَّلاَمُ عَلَى مُظْهِرِي أَمْرِ اللهِ وَنَهْيِهِ

Salam sejahtera atas kalian penjelas dan pengingat Allah

السَّلاَمُ عَلَى الدُّعَاةِ إِلَى اللهِ

Salam sejahtera atas kalian penyeru kepada Allah

السَّلاَمُ عَلَى الْمُسْتَقِرِّيْنَ فِي مَرْضَاتِ اللهِ

Salam sejahtera atas kalian yang tetap dalam keridhaan Allah

السَّلامُ عَلَى الْأَدِلاَّءِ عَلَى اللهِ

Salam sejahtera atas kalian penunjuk jalan menuju Allah

السَّلامُ عَلَى الَّذِيْنَ مَنْ وَالاَهُمْ فَقَدْ والَى اللهِ

Salam sejahtera atas kalian sesiapa yang berwilayah kepada kalian berarti telah berwilayah Allah

وَمَنْ عَادَاهُمْ فَقَدْ عَادَى اللهِ

Sesiapa yang memusuhi kalian berarti telah memusuhi Allah

وَمَنْ عَرَفَهُمْ فَقَدْ عَرَفَ اللهِ

Sesiapa yang mengenal kalian berarti telah mengenal Allah

وَمَنْ جَهِلَهُمْ فَقَدْ جَهِلَ اللهِ

Sesiapa yang tidak mengenal kalian tidak mengenal Allah

وَمَنْ إِعْتَصَمَ بِهِمْ فَقَدْ إِعْتَصَمَ بِاللهِ

Sesiapa berpegang teguh kepada kalian berarti telah berpegang teguh kepada Allah

وَمَنْ تَخَلّى مِنْهُمْ فَقَدْ تَخَلّى مِنَ اللهِ عَزَّوَجَلَّ،

Sesiapa berlepas diri dari kalian berarti telah berlepas diri dari Allah

وَأُشْهِدُ اللهَ أَنِّي سِلْمٌ لِمِنْ سَالَمْتُمْ

Aku menjadikan Allah sebagai saksi, bahwa aku akan berdamai dengan orang yang berdamai dengan kalian

وَحَرْبٌ لِمَنْ حَارَبْتُمْ

Aku akan berperang pada orang yang memerangi kalian

مُؤْمِنٌ بِسِرِّكُمْ وَعَلاَنِيَّتِكُمْ وَمُفَوِّضٌ فِي ذَلِكَ كُلِّهِ إِلَيْكُمْ.

Kami beriman kepada rahasia dan kejelasan kalian, kami pasrahkan segala sesuatu kepada kalian

السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا السَّيِّدُ الزَّكِيُّ وَالطَّاهِرُ الصَّفِيُّ

Salam sejahtera kepadamu wahai Tuan yang tulus yang suci lagi terpilih

السَّلاَمُ عَلَيْكَ ياَ بْنَ السَّادَةِ الأَطْهَارِ

Salam sejahtera kepadamu wahai putra para junjungan yang suci

السَّلاَمُ عَلَيْكَ ياَ بْنَ الْمُصْطَفَيْنِ الأَخْياَرِ

Salam sejahtera kepadamu wahai putra para pilihan yang terbaik,

السَّلاَمُ عَلَى نَّبِيِّنَا عِيْسَى رُوْحِ اللهِ

Salam sejahtera atas junjungan kami, Nabi Isa ruh Allah
‎ السَّلاَمُ عَلَى
اَلسَيِّدَةِ مَرِیَمَ اَلْمُقَدَّثَة

Salam sejahtera atas junjungan kami, Sayyidah Maryam yang suci,

السَّلاَمُ عَلى سَيِّدِنَا عِمْرَانَ صَفْوَةِ اللهِ

Salam sejahtera atas junjungan kami, Sayyidina Imran pilihan Allah,

السَّلاَمُ عَلَى اَلسَيِّدَةِ حَنَّة بِنْتِ فَاقُوذاخِيَرَةِ الله

Salam sejahtera atas junjungan kami, Sayyidah Hanna binti Faqudz (Ibunda Maryam) pilihan Allah,

السَّلاَمُ عَلَى نَّبِيِّنَا زَكَرِيَّا أَمِيْنِ اللهِ

Salam sejahtera atas junjungan kami, Nabi Zakaria kepercayaan Allah

السَّلاَمُ عَلَى الْحَوَارِيِّيْنَ وَ الْأَتْبَاعِ

Salam sejahtera atas Hawariyyun (12 Imam Pewaris Isa) dan pengikutnya

السَّلاَمُ عَلَى نَّبِيِّنَا عِيْسَى
شَرِيْكِ الْمَهْدِيِ الْمُنْتَظَرِ

Salam sejahtera atas junjungan kami, Nabi Isa Mitranya Al Mahdi afs.

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ عَرَّفَ اللهُ فِى الْجَنَّةِ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ، وَحَشَرَنَا فِى زُمْرَتِكُمْ

Salam sejahtera kepadamu dan agar Allah memperkenalkan kami dengan kalian di surga menggabungkan kami dalam kelompok kalian

وَاَوْرَدَنَا حَوْضَ نَبِيِّكُمْ، وَسَقَانَا بِكَأْسِ نَبِيِّكُمْ مِنْ يَدِ عَلِىِّ بْنِ اَبِى طَالِبٍ صَلَوَاتُ اللهِ عَلَيْكُمْ

Mengantarkan kami ke telaga Nabi kalian dan menuangkan air dengan cawan Nabi kalian melalui tangan Imam Ali bin Abi Thalib, Shalawat Allah senantiasa tercurahkan atas kalian

اَسْأَلُ اللهَ اَنْ يُرِيَنَا فِيْكُمُ السُّرُوْرَ وَالْفَرَجَ، وَاَنْ يَجْمَعَنَا وِاِيَّاكُمْ فِى زُمْرَةِ نَبِيِّكُمْ مُحَمَّدٍ (ص)

Aku memohon kepada Allah agar Dia memperlihatkan kepada kami kebahagiaan dan kehadiran kalian serta menggabungkan kami bersama kalian dalam kelompok Nabi kalian Nabi Muhammad. (Shalawat Allah senantiasa tercurahkan kepada beliau dan keluarganya)

وَاَنْ لاَ يَسْلُبَنَا مَعْرِفَتَكُمْ اِنَّهُ وِلِىٌّ قَدِيْرٌ

Aku memohon kepada Allah agar Dia tidak mencabut dari hati kami makrifat kalian sesungguhnya Dia Maha pelindung lagi Maha Kuasa

اَتَقَرَّبُ اِلَى اللهِ بِحُبِّكُمْ وَ بِالْبَرائَةِ مِنْ اَعْدَائِكُمْ، وَبِالتَّسْلِيْمِ اِلَى اللهِ رَاضِياً بِهِ

Aku mendekatkan diri kepada Allah dengan mencintai kalian dan berlepas diri dari musuh-musuh kalian serta berserah diri kepada Allah dengan tulus kepada-Nya

غَيْرَ مُنْكِرٍ وَلاَ مُسْتَكْبِرٍ وَعَلَى يَقِيْنٍ بِمَا اَتَى بِهِ مُحَمَّدٌ وَبِهِ رَاضٍ، نَطْلُبُ بِذَلِكَ وَجْهَكَ يَاسَيِّدِىْ

tidak ingkar dan tidak sombong serta aku yakin terhadap risalah yang dibawa Nabi Muhammad dan ridha kepadanya dengan itu semua kami mengharapkan ridhamu wahai tuanku

اَللّهُمَّ وَرِضَاكَ وَالدَّارَ الاْخِرَةَ،

Ya Allah, Aku memohon ridha-Mu dan kebahagiaan di akhirat,

يَا سَيِّدِيْ اشْفَعْ لِيْ فِيْ الْجَنَّةِ فَاِنَّ لَكَ عِنْدَ اللهِ شَأْناً مِنَ الشَّأْنِ،

Wahai tuanku, berikan syafaat kepadaku untuk masuk ke dalam surga karena engkau memiliki kedudukan disisi Allah

اَللّهُمَّ احْشُرْنِي مَعَهُ وَ مَعَ آبَائِهِ فِي الْجِنَانِ

Ya Allah, kumpulkanlah aku bersamanya dan bersama nenek-moyangnya di surga

لَعَنَ اللهُ عَدُوَّ آلِ مُحَمَّدٍ مِنَ الْجِنِّ وَالْاِنْسِ وَأَبْرَأُ إِلَى اللهِ مِنْهُمْ

Laknat Allah atas musuh-musuh keluarga Nabi Muhammad dari golongan jin dan manusia serta aku berlepas diri dari mereka menuju Allah
وَصَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِهِ.

Shalawat Allah senantiasa terucarahkan kepada Nabi Muhammad dan keluarganya

Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Sayyidah Fatimah az-Zahra as, beserta ayahnya, ibunya, suaminya, mertuanya, para pendahulunya yang terpilih beserta 11 putranya para Imam yang disucikan.

Segala puji bagi Allah yang telah mengutamakan Ahlul Bait diseluruh alam semesta dan segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam.

Nabi Isa as berkata, "Sesungguhnya kalian tidak akan mencapai apa yang kalian inginkan kecuali dengan kalian bersabar atas apa yang tidak kalian inginkan."



"Salam atasku pada hari aku dilahirkan, pada hari aku wafat dan pada hari aku dibangkitkan [dalam keadaan] hidup".
(Surah Maryam 33)



Nabi Isa as berkata,
"Sesungguhnya kalian tidak akan mencapai apa yang kalian inginkan kecuali dengan kalian bersabar atas apa yang tidak kalian inginkan."



Al-Maseh Putra Maryam (Nabi Isa as)
Bayi Mujizat inilah yang menberitahukan akan datangnya seorang nabi terakhir, penutup para Nabi Rahmat sekalian alam Nabi yang terbaik Yang bernama Ahmad saw.



Satu barisan (Aş-Şaf):6 - Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: 
"Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (MUHAMMAD)". 
Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa BUKTI-BUKTI YANG NYATA, mereka berkata: 
"Ini adalah sihir yang nyata."

50 Pelajaran Akhlak Untuk Kehidupan

ilustrasi hiasan : akhlak-akhlak terpuji ada pada para nabi dan imam ma'sum, bila berkuasa mereka tidak menindas, memaafkan...